pengaruh working capital turn over, likuiditas, dan solvabilitas
Post on 18-Nov-2023
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH WORKING CAPITAL TURN OVER, LIKUIDITAS,
DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA
MASA PANDEMI COVID-19
(Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh :
MIRDA
NIM.503180099
PRODI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
v
MOTTO
Artinya : ‘’orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung’’1
1 Kemenag RI, Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul Dan
Hadits Shahih (Sygma Exagrafika, n.d.), hlm. 554. (Q.S Al-Jumu‟ah 62 : 9-10)
vi
PERSEMBAHAN
حيم حمن الر بســــــــــــــــــم هللا الر
Sujud syukur saya sembahkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan hidayah yang
telah engkau limpahkan serta telah memberikan kekuatan dalam penyelesaian
skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orangtuaku, ibunda Kayah dan
Almarhum ayahanda Syahroni tercinta. Terimakasih untuk segala doa-doa yang
dipanjatkan bagi saya sehingga saya dapat menjalankan amanah dalam mencari
ilmu dan menyelesaikan skripsi ini. Sepatah dua patah kata pada lembar
persembahan ini tak akan mampu mewakili rasa terimakasih saya atas segala
pengorbanan waku, moril dan materi yang telah kalian berikan dengan penuh
kasih sayang.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada kakak kandung saya Leni Mardiana,
Busu Ida Partina dan Suami Wenri Narda S.Hut, dan kakak sepupu saya Nur
Aseha yang banyak memberikan nasehat dan masukan selama menjalani
perkuliahan. Saya juga berterimaksih untuk seluruh keluarga besar
(alm)Abdurrahman dan keluarga besar (alm)Rusman yang telah mendukung baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Terimakasih pula saya ucapkan kepada Bapak Drs. A. Tarmizi, M.H.I dan Bapak
Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak selaku dosen pembimbing skripsi yang tidak
hentinya selalu meberikan saran, masukan serta dorongan dalam penyelesaian
skripsi ini.
Semoga kita semua dalam Ridho-Nya dan menjadi amal baik dan mendapat
ganjaran yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin.
vii
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn
Over, Likuiditas, dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada masa pandemi
Covid-19 perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam daftar efek syariah
tahun 2020. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Working
Capital Turn Over, Likuiditas menggunakan proksi Current Ratio, Solvabilitas
menggunakan proksi Debt to Asset Ratio. Variabel dependennya adalah
Profitabilitas dengan proksi Return On Assets. Data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan sektor
industri barang konsumsi dalam daftar efek syariah tahun 2017-2020. Laporan
tahun 2017-2019 digunakan untuk membandingkan rasio profitabilitas pada tahun
2020. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Metode statistic menggunakan analisis linear berganda, uji t, uji f, dan analisis
koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Working Capital
Turn Over dan Likuiditas (Current Ratio) tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) berpengaruh sigifikan kearah
negatif terhadap profitabilitas. Dan secara simultan variabel bahwa Working
Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset
Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return On Assets). Hasil perhitunngan
koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen yaitu Working
Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset
Ratio) menjelaskan variabel dependen Profitabilitas (Return On Assets) sebesar
11,2% sisanya 88,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
Kata kunci: Working Capital, Turn Over, Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tak lupa pula iringan shalawat serta salam
penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi berjudul “Pengaruh Working Capital Turnover, Likuiditas, dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas pada masa pandemi Covid-19”(Studi empiris
Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Dalam Daftar Efek Syariah
Tahun 2020) disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada jurusan Akuntansi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi dapat terselesaikan dengan lancar.
Kemudian dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data
maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,
terutama bantuan dari bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari MA., ph.D., selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. A.A Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.EI, Ibu Titin Agustin N, S. Si., M. Si., Ph.D dan
Bapak Dr. Sucipto, S.Ag, M.A. Selaku Wakil Dekan I, II, Dan III di lingkungan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
4. Ibu Mellya Embun Baining, S.E.,M.EI dan Bapak Erwin Saputra Siregar,
S.E.I.,M.E selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Syariah di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Drs. A. Tarmizi, M.H.I dan Bapak Mohammad Orinaldi, S.E.,M.S.Ak
selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan bimbingan
ix
serta banyak memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah banyak memberikan materi perkuliahan di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sultan Thaha
Saifuddin Jambi kepada penulis sehingga penulis mendapatkan pengalaman
terbaik dalam menambahkan ilmu dan pengetahuan.
7. Seluruh Staff Pegawai akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah bekerja keras
dengan ramah dan professional sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi
dengan baik.
8. Pejabat dan para Pustakawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Perpustakaan Wilayah Provinsi Kota
Jambi,dan Perpustakaan Kota Jambi yang banyak membantu peneliti dalam proses
pengkajian literatur.
9. Sahabat seperjuangan jurusan Akuntansi Syari‟ah kelas C angkatan 2018 dan
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berjasa
membantu kelancaran dalam menyusun skripsi ini terimakasih banyak semoga
kalian semua diberikan kelancaran dalam setiap urusannya.
10. Sahabat sekaligus keluarga teman-teman seperjuangan KKN Posko 85 Rama
Al-Mu‟arief, Sumarni, Nurul Pebriyanti, Muhliso Yolianti, Novit Nazri, Yoga
Pratama, Andika Subandra, Dwi Ihsan Wijoyo, dan Khairul Anam.
Disamping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan. Saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi
catatan untuk kedepan yang lebih baik
Jambi, 25 Maret 2021
Penulis
Mirda
503180099
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii
NOTA DINAS .................................................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 11
C. Batasan Masalah.................................................................................. 12
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 12
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 12
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 15
B. Studi Relevan ....................................................................................... 25
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 27
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 28
E. Hipotesis Statistik................................................................................. 30
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 31
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31
D. Metode dan Penarikan Sampel ............................................................. 32
E. Metode Analisis Data ........................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian .............................................. 39
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 57
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 71
B. Saran .................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Rasio Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Solvabililitas dan
Profitabilitas pada perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam Daftar Efek
Syariah Tahun 2020 ............................................................................................8
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu.............................................................................26
Tabel 3.1 Purposive Sampling ............................................................................34
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................35
Tabel 4.1 Uji Normalitas .....................................................................................57
Tabel 4.2 Uji Multikolinearitas ..........................................................................59
Tabel 4.3 Uji Heterokdesatisitas (Uji Glejser) ....................................................60
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Watson ) ..............................................61
Tabel 4.5 Koefisien Determinasi.........................................................................62
Tabel 4.6 Uji T ...................................................................................................63
Tabel 4.7 Uji F ...................................................................................................64
Tabel 4.8 Analisis Linear Berganda ....................................................................65
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 27
Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik...................................................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Corona
viruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan yang
kemudian infeksi virus ini disebut Covid-19. Penyebaran virus Corona
yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada
perekonomian Indonesia, baik dari sisi perdagangan, investasi dan
pariwisata. Dampak penyebaran Virus Corona diperkirakan dapat
menyebabkan perekonomian makro Indonesia semakin terpuruk.
Masyarakat akan jatuh kedalam kemiskinan karena semakin banyaknya
pengangguran akibat dari terhentinya beberapa kegiatan produksi karena
kurangnya permintaan yang bisa menstimulasi kegiatan produksi.2 Respon
pemerintah dan masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran wabah
covid-19 dilakukan dengan berbagai upaya mulai dari penutupan sekolah-
sekolah dan rumah ibadah, pembatalan even besar pemerintah/swasta,
pembatasan mobilitas transportasi umum, hingga pemberlakuan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dibeberapa wilayah yang
menyebabkan roda perekonomian melambat.3
Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2020) selama pandemi
covid-19 lebih dari 80% perusahaan mengalami penurunan pendapatan
yang drastis hingga lebih dari 60% perusahaan tidak dapat melanjutkan
kegiatan operasionalnya selama pandemi. Menurut survei yang dilakukan
Bank Dunia per Juni 2020 sebanyak 40% perusahaan telah berhenti
sementara, sekitar 20% masih tutup saat survei dilakukan, dan 2-3%
perusahaan menghentikan kegiatan bisnis secara permanen hingga 9%
2 A. Ika Fahrika and Juliansyah Roy, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap
Perkembangan Makro Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh,”
Inovasi 16, no. 2 (2020): hlm.207. 3 Fajri Ofeser And Susbiyantoro Susbiyantoro, “Analisis Dampak Covid-19
Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi,” Jurnal Lentera Bisnis 10,
no. 1 (2021): hlm.37.
2
perusahaan menyatakan pailit. Akibat dari penurunan pendapatan dan
penghentian usaha membuat kapasitas produksi dibawah angka 70%.4
Akan tetapi meskipun mengalami perlambatan karena pandemi covid-19,
sektor industri pengolahan masih tumbuh positif di tengah kondisi demand
luar negeri maupun dalam negeri yang sedang tertekan. Salah satu
fenomena pendorong pertumbuhan tersebut yaitu Industri Makanan dan
Minuman masih tumbuh sebesar 3,94 persen, kendati ekspor komoditas
makanan dan minuman menurun.5 Pada semester awal tahun 2020
persentase perubahan konsumsi masyarakat atas 5 barang konsumsi
tertinggi adalah produk kesehatan, bahan makanan, pulsa/paket data,
makanan dan minuman jadi. Di mana barang konsumsi tersebut
merupakan output dari perusahaan sektor industri barang konsumsi. 6
Sektor Industri barang Konsumsi (Consumer Goods Industry)
adalah industri pengolahan yang mengubah bahan dasar atau setengah jadi
menjadi barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi oleh pribadi
maupun rumah tangga. Adapun Daftar Efek Syariah adalah kumpulan
Efek Syariah, yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau
diterbitkan oleh pihak Penerbit Daftar Efek Syariah.7 Otoritas Jasa
Keuangan telah mengeluarkan peraturan tentang penerbitan Daftar Efek
Syariah sejak tahun 2007 pada peraturan II.K.1 Tentang Kriteria dan
penerbitan Daftar Efek Syariah. Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan
Daftar Efek Syariah 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan
November. Penerbitan ini menyesuaikan jadwal kewajiban penyerahan
laporan keuangan emiten yang diaudit (audited financial report) kepada
4 Mohammad Orinaldi, “Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi: Suatu Kajian,” J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains) 6, no. 2
(2021): hlm.394. 5 Fahrika and Roy, “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perkembangan Makro
Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh.” hlm.211 6 Tiwi Herninta and Rini Arfiani Rahayu, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia,” n.d., hlm.56. 7 Lusiana Aryani, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining, “Pengaruh
Perputaran Kas, Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Syariah Di Daftar Efek Syariah” (PhD Thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,
2021).hlm.3.
3
regulator OJK dan BEI. Terdapat dua jenis DES yang diterbitkan OJK,
yaitu DES periodik dan DES insidentil. DES periodik adalah DES yang
diterbitkan secara berkala pada bulan Mei dan November. DES insidentil
adalah DES yang diterbitkan setiap ada emiten baru yang memenuhi
kriteria seleksi saham syariah atau ada emiten saham syariah baru. 8
Dalam kegiatan operasionalnya perusahaan harus menyusun
strategi, agar menarik minat konsumen untuk melakukan penggunaan
terhadap jasa atau produk mereka. Hal ini dilakukan agar dapat mengukur
keberhasilan dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dengan
menyusun laporan keuangan.9 Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu
perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.
Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,
perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan,
serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu
untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Untuk mengukur tingkat
keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio
profitabilitas.10
Dalam laporan keuangan, hal utama yang akan diteliti oleh
investor adalah profitabilitas perusahaan. Profitabilitas perusahaan yang
terus meningkat atau stabil dari tahun ke tahun akan membuat investor
tertarik menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.11
Profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
maksimal dalam periode akuntansi tertentu. Dalam penelitian ini rasio
profitabilitas diukur menggunakan rasio Return On Assets (ROA). Alasan
penggunaan Return On Assets (ROA) dapat menunjukan seberapa efisiensi
8 Irwan Abdalloh, Pasar Modal Syariah (Jakarta: PT Gramedia, 2020), hlm.55-
56. 9 Riska Aisa Cahyani and Sonang Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas,” Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(JIRM) 9, no. 6 (2020).hlm.2. 10
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, 1st ed. (PTRaja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012).hlm.196. 11
Anggraeni Eka Pratiwi and Lilis Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas,” Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 8, no. 3 (2019).hlm2.
4
penggunaan modal atau pengelolaan modal kerja secara keseluruhan
terhadap aset perusahaan yang dimilikinya, serta menjadi bahan evaluasi
manajemen untuk kedepannya.12
ROA merupakan salah satu indikator
terbaik untuk mengukur kinerja perusahaan dimana ROA bisa ditentukan
oleh serangkaian kebijakan perusahaan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan. Tingkat profitabilitas perusahaan yang tinggi menunjukkan
kinerja manajerial perusahaan yang baik.13
Grafik 1.1 sumber data di olah dari financial statement &Annual Report
(www.idx.co.id )
Dari grafik 1.1 diatas terlihat fluktuasi rasio Return On Asset pada
perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek Syariah
dari tahun 2017-2020 . Pada tahun 2017 rata-rata ROA perusahaan masih
positif di angka 3,2%, kemudian ditahun 2018 persentase ROA
mengalami kenaikan di tahun 2018 hingga tercatat diangka positif 10%.
12
Deny Indra Firmansyah and Akhmad Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap ProfitabilitaS,” Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021),
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3815hlm.2. 13
I. Dewa Gd Gina Sanjaya, I. Md Surya Negara Sudirman, and M. Rusmala
Dewi, “pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas pada pt pln (persero),” e-
jurnal manajemen 4, no. 8 (august 14, 2015),
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/12859.hlm.2351.
0.0%
2.0%
4.0%
6.0%
8.0%
10.0%
12.0%
2017 2018 2019 2020
Per
sen
tase
Tahun
ROA Tahun 2017-2020
Pada Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah
Series 1
5
Akan tetapi pada tahun 2019 persentase ROA perusahaan mengalami
penurunan meskipun masih berada diangka positif 7,5%. Kemudian pada
tahun 2020 persentase ROA kembali mengalami penurunan ke angka
4,9%. Sebagai indikator yang dilihat investor untuk menilai kinerja
perusahaan, ROA yang cenderung menurun akan mengakibatkan nilai
perusahaan dipasar modal menurun karena berkurangnya tingkat
kepercayaan investor. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun mampu
bertahan dari guncangan pandemi covid-19, perusahaan Industri Barang
Konsumsi harus menyusun strategi agar perusahaan dapat bertahan atau
justru meningkatkan profitabilitas di periode yang akan datang.
Profitabilitas juga merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan. Total aktiva
maupun modal sendiri sering digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi
penggunaan modal suatu perusahaan. Modal kerja dapat berupa kas dan
setara kas, persediaan dan piutang jangka pendek.14
Kebutuhan modal
kerja merupakan hal wajib bagi keberlangsungan operasional perusahaan.
Dalam pengelolaannya, perusahaan harus mampu menggunakan modal
kerja secara efektif dan efisien. Karena jika terdapat modal kerja yang
berlebihan, hal ini menunjukkan adanya kesalahan penggunaan modal
kerja yang tidak produktif dan dapat mengakibatkan penurunan
profitabilitas. Sama halnya jika perusahaan mengalami kekurangan modal
kerja maka perusahaan akan mengalami kerugian karena tidak dapat
memanfaatkan dana yang ada dengan baik.15
Perputaran modal kerja
(Working Capital Turn over) merupakan perbandingan antara penjualan
dengan jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan
14
Amthy Suraya and Lilis Ratnasari, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Pt Mayora Indah Tbk Tahun
2010-2016,” JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen Forkamma) 2, no. 2 (2019). hlm.97. 15
Apritika Dwi Putri and Yulia Tri Kusumawati, “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages Di BEI Tahun 2013-
2017,” Borneo Student Research (BSR) 1, no. 2 (2020): 666–72. hlm.666.
6
pada suatu periode akuntansi tertentu.16
Periode perputaran modal kerja
dimulai saat kas diinvestasikan pada komponen modal kerja hingga
kembali menjadi kas. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan
bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan modal kerja yang
berdampak pada meningkatnya rasio profitabilitas perusahaan.17
Terdapat banyak faktor lain yang berpengaruh pada Profitabilitas
salah satunya adalah likuiditas. Likuiditas merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya yang
segera harus dipenuhi menggunakan aktiva lancarnya. Semakin tinggi
likuiditas, maka makin baiklah posisi perusahaan di mata kreditur. Oleh
karena terdapat kemungkinan yang lebih besar bahwa perusahaan akan
dapat membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Di lain pihak ditinjau
dari segi sudut pemegang saham, likuiditas yang tinggi tak selalu
menguntungkan karena berpeluang menimbulkan dana-dana tidak
produktif yang lebih baik digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-
proyek yang menguntungkan perusahaan.18
Rasio likuiditas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio yaitu rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan seluruh aktiva lancar yang dimiliki
perusahaan.19
Penghitungan Current Ratio dilakukan dengan
membandingkan antara total aktiva dengan total hutang lancar. Current
Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas utama yang digunakan karena
dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
16
Rian Maming, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Jurnal
Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo 4, no. 2 (2019). hlm.40. 17
Ahmad Faishol and Moh Yusril Efendi, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia 2014-2018,” Jurnal Sains Sosio Humaniora 4, no. 2 (2020):
621–29. hlm.622. 18
David Yanto Daniel Mahulae, “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,
Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas,” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi
Medan 2, no. 1 (2020).hlm 2. 19
Deny Indra Firmansyah and Akhmad Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap ProfitabilitaS,” Jurnal Ilmu Dan Riset
Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021). hlm.3.
7
kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.20
Manajer perusahaan perlu menentukan proporsi sumber pendanaan
yang tepat untuk dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan. Salah satu
sumber pendanaan adalah hutang. Semakin besar pinjaman maka semakin
besar pula beban bunga (Financial Leverage) yang harus dibayarkan.
Analisis leverage merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja
perusahaan karena dapat mengetahui pengaruh hutang terhadap
peningkatan kinerja perusahaan. Financial leverage berhubungan dengan
sumber pendanaan dapat diukur dengan leverage ratio atau rasio
solvabilitas.21
Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.22
Penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset Ratio (DAR) yang
merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan
antara total utang dengan total aktiva. Alasan menggunakan pengukuran
dengan rasio Debt to Asset Ratio (DAR) dapat menunjukan bagaimana
perusahaan membiayai seluruh utang nya dengan menggunakan semua
aset yang dimilikinya. 23
20
Sindik Widati and Tania Dwi Hartini, “Pengaruh Current Ratio, Inventory
Turnover Dan Debt to Equity Terhadap Return on Asset,” Jesya (Jurnal Ekonomi Dan
Ekonomi Syariah) 4, no. 2 (June 1, 2021): 974–84. hlm.975. 21
Robi Pramana Kusuma, “Pengaruh DAR, Ukuran Perusahaan, Risiko, Pajak,
Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Pertambangan Di Indonesia,”
BISMA (Bisnis Dan Manajemen) 8, no. 2 (2018): 191–203. hlm.192. 22
Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas''. hlm.4. 23
firmansyah and riduwan, “pengaruh perputaran modal kerja, leverage, dan
likuiditas terhadap profitabilitas''.hlm.3.
8
Tabel 1.1
Data Rasio Working Capital Turnover, Likuiditas, Solvabilitas dan
Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi pada
Daftar Efek Syariah Tahun 2020
No Kode
Perputaran
Modal
kerja
(WCT)
Likuiditas
(CR)
Solvabilitas
(DAR)
Profitabilitas
(ROA)
1 ADES 1.86 2.97 27% 14%
2 BTEK -6.47 0.52 61% 12%
3 BUDI 17.46 1.14 55% 2%
4 CAMP 1.38 13.27 12% 4%
5 CBMF 0.79 2.07 28% 2%
6 CEKA 3.65 4.66 20% 12%
7 CINT 2.34 2.49 23% 0%
8 CLEO 9.12 1.72 32% 10%
9 COCO 6.41 1.2 58% 1%
10 DMND 2.21 4.36 18% 4%
11 DVLA 2.17 2.52 33% 8%
12 FOOD -9.31 0.75 50% -15%
13 GOOD 7.77 1.75 56% 4%
14 HOKI 5 2.24 27% 4%
15 HRTA 1.68 12.76 52% 6%
16 ICBP 4.04 2.26 51% 7%
17 IIKP 0.16 98.63 7% -12%
18 INAF 5.76 1.36 75% 0%
19 INDF 7.83 1.37 51% 5%
20 KAEF -14.42 0.9 60% 0%
21 KEJU 2.97 2.54 35% 18%
22 KICI 1 7.83 49% 0%
23 KINO 9.68 1.19 51% 2%
24 KLBF 2.33 4.12 19% 12%
25 KPAS 3.92 1.33 42% -2%
26 LMPI 10.12 1.12 65% -6%
27 MBTO -2.62 0.62 40% -21%
28 MERK 1.59 2.55 34% 8%
29 MRAT 1.34 2.21 39% -1%
30 MYOR 2.61 3.69 43% 11%
31 PANI 5.66 1.79 59% 0%
9
32 PCAR 1.09 2.97 38% -15%
33 PEHA -16.36 0.94 61% 3%
34 PYFA 3.28 2.89 31% 10%
35 ROTI 2.81 3.83 28% 4%
36 SCPI 7.77 1.5 48% 14%
37 SIDO 2.24 3.66 16% 24%
38 SKBM 12.52 1.36 46% 0%
39 SKLT 9.45 1.54 47% 5%
40 SOFA 1 2.38 32% 0%
41 STTP 4.37 2.41 22% 18%
42 TCID 1.64 10.25 19% -2%
43 TSPC 2.79 2.96 30% 9%
44 ULTJ 1.83 2.4 45% 13%
45 UNVR 0 0.66 76% 3%
46 WOOD 3.52 1.33 49% 5%
Sumber : data diolah dari Financial Statement (www.idx.go.id)
Dari data diatas dapat dilihat fenomena yang terjadi pada beberapa
perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Daftar Efek
Syariah pada tahun 2020. Rasio Working capital Turnover
menggambarkan keefektifan modal kerja perusahan dalam menghasilkan
laba pada suatu periode akuntansi. Rasio ini diukur dengan
membandingkan antara penjualan dengan modal kerja yang berhubungan
dengan profitabilitas.24
Akan tetapi pada PT Budi Starch & Sweetener
Indonesia Tbk, PT Langgeng Makmur Industri Tbk, dan PT Sekar Bumi
Tbk dengan kode saham BUDI, LMPI dan SKBM menunjukkan bahwa
Perputaran Modal Kerja yang tinggi tidak dibarengi dengan profitabilitas
yang tinggi pula.
Selanjutnya likuiditas perusahaan dilihat dari Current Ratio / rasio
lancar akan menggambarkan kemampuan aktiva lancar menutupi hutang
lancar perusahaan yang akan jatuh tempo. Akan tetapi semakin tinggi
Current Ratio dapat mengindikasikan terdapat modal kerja yang tidak
24
Kasmir. 2012 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 132.
10
produktif. 25
Tetapi dapat kita lihat pada PT Wahana Interfood Nusantara
Tbk, PT Sentra Food Indonesia Tbk, dan PT Indofarma Tbk dengan kode
saham COCO, FOOD dan INAF menunjukkan bahwa Likuiditas rendah
pun tidak membuat profitabilitas menjadi tinggi.
Kemudian Rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam praktiknya
apabila dari hasil analisis laporan keuangan ternyata rasio solvabilitas
perusahaan tinggi hal ini akan berdampak pada timbulnya risiko kerugian
yang lebih besar, tetapi ada kesempatan mendapat laba yang besar.26
Akan
tetapi pada PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma Tbk, PT. Unilever
Indonesia Tbk. dengan kode saham INAF, KAEF dan UNVR
menunjukkan bahwa rasio solvabilitas yang tinggi tidak dibarengi dengan
rasio profitabilitas yang tinggi.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Riska Aisa Cahyani, Sonan
Sitohang (2020) hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Modal
Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (Return
on Asset),likuiditas (Current Ratio) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas (Return on Asset), solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Profitabilitas (Return on
Asset). Hasil penelitian berbeda ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan
David Yanto Daniel Mahuele (2020) yang menunjukkan efisiensi modal
kerja berpengaruh positf dan signifikan terhadap profitabilitas, namun
likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian ini merujuk pada penelitian Deny Indra Firmansyah dan
Akhmad Ridwan (2021) yang berjudul ‘’Pengaruh Perputaran Modal
Kerja , Leverage, dan Likuiditas Pada Profitabilitas ‘’ yang dilakukan
pada perusahaan sektor food and bavarages yang terdaftar di BEI periode
tahun 2015-2019. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan teknik analisis linear berganda. penelitian tersebut menggunakan
25
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, 14th ed.
(jakarta: PTRaja Grafindo Persada, Jakarta, 2018), hlm. 301. 26
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan, hlm. 153.
11
tiga variabel tidak terikat (X) yaitu Perputaran Modal Kerja (WCT),
Leverage (DAR) dan Likuiditas (CR) dan menggunakan variabel bebas
(Y) Profitabilitas (ROA). Persamaan dengan penelitian ini yaitu
menggunakan variabel yang sama, adapun perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini berfokus pada
perekonomian pasca masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia Sub
Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah pada periode
2020.
Dari uraian permasalahan diatas penulis tertarik melakukan penelitian
bagaimana pengaruh Working Capital Turn Over, Likuiditas, dan
Solvabilitas terhadap Profitabilitas pada Sektor Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar pada SK DES I dan II tahun 2020 dengan judul
„’Pengaruh Working Capital Turn Over, Likuiditas, dan Solvabilitas
terhadap Profitabilitas pada Masa Pandemi Covid-19’’ (Studi
Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam
Daftar Efek Syariah Tahun 2020)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas penulis mengidentifaksi
permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Rasio perputaran modal kerja(Working Capital Turn over) yang tinggi
tidak selalu menunjukkan rasio profitabilitas yang tinggi pada
perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek
Syariah Tahun 2020.
2. Rasio likuiditas yang rendah tidak selalu menunjukkan rasio
profitabilitas yang tinggi pada perusahaan sektor Industri Barang
Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020.
3. Rasio solvabilitas tinggi tidak selalu menunjukkan rasio profitabilitas
yang tinggi pada perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam
Daftar Efek Syariah Tahun 2020.
12
4. Persentase Return On Asset pada industri barang konsumsi yang
terdaftar pada Daftar Efek Syariah dari tahun 2017 hingga 2020
mengalami fluktuasi.
5. Pandemi covid-19 berdampak buruk pada perekonomian Indonesia
khususnya pada laju pertumbuhan industri.
C. Batasan Masalah
Untuk mehindari perluasan persepsi fokus penelitian dan untuk
memudahkan penulis dalam penelitian ini maka diperlukan batasan
masalah. Adapun ruang lingkup pada penelitian ini yaitu pengaruh
Working Capital Turn Over, Likuiditas dengan proksi (Current Ratio), dan
Solvabilitas dengan proksi (Debt to Asset Ratio) terhadap profitabilitas
dengan proksi (Return On Asset) pada perusahaan sektor Industri Barang
Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan
solvabilitas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan sektor
Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020?
2. Bagaimana pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan
solvabilitas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan sektor
Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Tahun 2020?
3. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap profitabilitas
perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek
Syariah Tahun 2020?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn over , likuiditas ,
dan solvabilitas secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan sektor
Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Periode 2020
2. Untuk mengetahui pengaruh Working Capital Turn over , likuiditas ,
dan solvabilitas secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan
sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah Periode
2020.
13
3. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap
profitabilitas perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi dalam
Daftar Efek Syariah Periode 2020.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberikan hasil kajian bagi perusahaan industri barang
konsumsi dalam pengelolaan terkait Working Capital Turn over, rasio
likuiditas, dan rasio solvabilitas dalam upaya peningkatan
profitabilitas.
b. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan baru dalam
mempelajari pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas dan
solvabilitas terhadap profitabilitas. Serta dapat menjadi referensi
penelitian bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Untuk menerapkan teori yang dipelajari dibangku perkuliahan.
Kemudian untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis terkait
pengaruh Working Capital Turn over, likuiditas, dan solvabilitas
terhadap perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam daftar efek
syariah. Serta membantu penulis dalam meraih gelar sarjana.
b. Bagi Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
Untuk menjadi bahan pertimbangan dalam evaluasi operasional
perusahaan dan dapat memberikan gambaran terkait pengaruh Working
Capital Turn over, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas
perusahaan sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun
strategi manajer perusahaan dalam memajukan kegiatan operasional
perusahaan.
c. Bagi investor
Untuk menjadi bahan pertimbangan investor dalam proses analisis
pemilihan perusahaan yang akan ditanamkan modal. Dengan demikian
14
akan memperkecil resiko investor mengalami kerugian dalam
investasinya.
3. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan masalah.
BAB II Kerangka Teori, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.
Bab ini menjelaskan kerangka teori, teori hubungan antar
variabel, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, definisi operasional
dari masing-masing variabel, dan hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang
digunakan, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data,
populasi dan sampel, variabel penelitian metode analisis data, serta
sistematika penulisan.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, pembahasan
dan hasil penelitian yang akan penulis teliti terkait pengaruh
perputaran modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap
profitabilitas perusahaan sektor industri barang konsumsi dalam
daftar efek syariah tahun 2020.
BAB V Penutup
Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian,
kemudian saran-saran serta daftar pustaka.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Teori sinyal (Signalling Teori)
Teori sinyal (Signalling Teori) dicetuskan oleh Arkelof pada tahun 1970
ini digunakan untuk menghindari adanya asimetri informasi. Konsep asimetri
informasi bagaikan seorang penjual yang lebih memahami kualitas produk
dibandingkan dengan pembeli sehingga pembeli dapat mengalami kerugian
karena salah dalam memilih produk. Asimetri informasi merupakan indikasi
kegagalan pasar yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Maka dari itu
perusahaan perlu menyampaikan sinyal kepada investor berupa publikasi
laporan keuangan perusahaan agar investor mendapatkan informasi yang
sepadan dengan pihak manajemen. Dengan transparansi tersebut nilai
perusahaan akan meningkat selaras dengan meningkatnya kepercayaan
investor terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki kualitas
tinggi akan berupaya memberikan sinyal kepada pasar, agar pasar dapat
membedakan perusahaan berkualitas baik atau buruk melalui sinyal yang
diberikan. Sinyal yang baik akan dipersepsikan baik oleh pasar serta tidak
mudah ditiru oleh perusahaan yang belum memiliki kualitas tinggi. Manajer
perusahaan memberikan informasi melalui publikasi laporan keuangan
bahawa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme sehingga
menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan
membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang akuntabel. Sinyal berupa informasi tersebut
akan menjadi petunjuk investor dalam memilih perusahaan untuk
menanamkan modalnya. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan adalah
sinyal untuk menarik minat pasar. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
investor dan kreditur akan percaya terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat
mempercayakan dana investasi dan pinjaman mereka terhadap perusahaan
16
tersebut. Tingginya minat investor dan kreditur akan meningkatkan harga
saham yang akan dibarengi dengan meningkatknya nilai perusahaan.27
2. Laporan Keuangan
Manajemen perusahaan perlu mengetahui keadaan investasi dan hasil-hasil
yang dicapai selama periode tertentu. Maka dari itu laporan keuangan disusun
untuk menyajikan kemajuan perusahaan dalam suatu periode tertentu sebagai
bentuk pertanggungjawaban pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Laporan keuangan juga merupakan alat untuk berkomunikasi
dengan pihak yang berkepentingan dengan hasil operasional perusahaan.
Informasi yang berguna dalam laporan keuangan misalnya tentang
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangka
pendek,kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pokok pinjaman,
dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya modal sendiri.28
3. Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuangan yang disusun berdasarkan data yang relevan dan
dilaporkan sesuai dengan prosedur akuntansi serta diberi penilaian yang benar,
maka kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya akan terlihat. Kondisi
keuangan yang dimaksud yaitu jumlah harta, kewajiban dan modal dalam
neraca, dan jumlah pendapatan/biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu
sehingga laba/rugi akan diketahui pada laporan laba/rugi. Laporan keuangan
tidak hanya penting bagi pemilik dan manajemen perusahaan tetapi juga bagi
kreditur, investor, supplier, karyawan dan pemerintah. Agar laporan keuangan
mudah dipahami berbagai pihak maka diperlukan analisis laporan keuangan.
Hasil analisis laporan keuangan akan memberikan informasi tentang
kelemahan (Weakness) dan kekuatan (Strength) yang dimiliki perusahaan
sehingga manajer perusahaan dapat menganalisis langkah selanjutnya untuk
27
Sartono and Agus, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi (Yogyakarta: BPFE,
1998), hlm. 58. 28
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 2.
17
dapat mengatasi kelemahan perusahaan dan membuat peluang baru
menggunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki perusahaan29
4. Working Capital Turn over
Modal kerja dapat diketahui dengan cara asset lancar dikurangi utang
lancar. Modal kerja bisa dapat dipahami sebgai dana yang tersedia untuk
diinvestasikan dalam aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak
lancar. Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual
atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal. Penurunan
dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang
jangka panjang dan modal naik. Sumber dan penggunaan dana dalam modal
kerja sama seperti dalam sumber dan penggunaan dan kas. 30
adapun Working
Capital Turnover/ atau rasio perputaran modal kerja digunakan untuk
mengukur seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode
tertentu. Pengukuran rasio ini dilakukan dengan membandingkan antara
penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. 31
5. Rasio Likuiditas
Pada kondisi tertentu terkadang perusahaan tidak sanggup untuk
memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Hal ini dapat memperburuk
hubungan perusahaan dengan para kreditur, ataupun distributor. Jika hal ini
berkelanjutan bahkan konsumen/pelanggan perusahaan juga akan merasakan
dampaknya. Sehingga perusahaan akan mengalami krisis kepercayaan dari
berbagai pihak. Ketidakmampuan ini dapat disebabkan karena perusahaan
tidak mempunyai dana sama sekali, atau bisa saja perusahaan memiliki dana
akan tetapi masih berbentuk persediaan, piutang atau surat berharga sehingga
tidak bisa digunakan untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo.
Penyebab utama ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban ini
adalah kelalaian manajemen dalam menjalankan usahanya. Untuk itu
perusahaan perlu mengukur rasio antara utang lancar dengan aktiva lancar,
29
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.hlm.66. 30
Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 188. 31
Kasmir.2012 , Analisis Laporan Keuangan, hlm. 182.
18
yang disebut rasio likuiditas.32
Rasio likuiditas adalah rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang akan jatuh tempo. Rasio likuiditas memberikan manfaat bagi
perusahaan dan pihak manajemen dalam menilai kemampuan perusahaan
terhadap kewajiban dimasa yang akan datang menggunakan asset lancar yang
dimiliki perusahaan. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang
lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya.33
6. Rasio solvabilitas
Perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatannya, baik dana
jangka pendek maupun panjang, bahkan dana untuk melakukan
ekspansi/perluasan usaha atau investasi baru. Sumber dana secara umum
berasal dari modal pribadi dan pinjaman. Setiap sumber modal memiliki
keuntungan dan resiko tersendiri. Modal pribadi mudah diperoleh dan beban
pengembalian relative lama, akan tetapi saat membutuhkan dana dalam jumlah
besar jumlah dari modal pribadi relative terbatas. Sedangkan sumber dana dari
pinjaman cenderung tersedia dalam jumlah besar akan tetapi memiliki banyak
persyaratan untuk mendapatkannya serta terdapat banyak biaya tambahan
yang harus dikeluarkan perusahaan baik pembayaran angsuran, biaya
administrasi, biaya produksi dan komisi. Oleh karena itu manajemen
perusahaan harus mempertimbangkan proporsi dari masing-masing sumber
dana. Rasio yang dapat digunakan perusahaan adalah rasio solvabilitas. Rasio
solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai oleh utang.34
Semakin kecil rasio ini semakin baik bagi kesehatan
keuangan perusahaan. Akan tetapi bagi keamanan pihak luar rasio terbaik jika
modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi
pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar karena
32
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan.hlm.127-128. 33
Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 301. 34
Kasmir Analisis Laporan Keuangan.hlm.150.
19
bagi pihak manajemen sumber modal yang besar akan memperlancar kegiatan
operasional perusahaan.35
7. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah merupakan pasar modal yang dijalankan sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan efek di pasar
modal menerapkan syariat islam. Gagasan untuk mendirikan pasar modal
syariah dimulai sejak hadirnya instrument pasar modal yang menggunakan
prinsip syariah yaitu reksadana syariah. Pasar modal syariah resmi dibuka
oleh Menteri Keuangan Boediono dan didampingi oleh ketua Bapepam
Herwidiyatmo, Wakil dari Majelis Ulama Indonesia dan Wakil Dewan
Syariah Nasional serta Direksi SRO, Direksi Perusahaan efek, pengurus
organisasi pelaku dan Asosiasi Profesi di pasar Indonesia pada tanggal 14
Maret 2003. Kemudian pada tanggal 4 Oktober 2003 Dewan Syariah Nasional
mengeluarkan fatwa Nomor:40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan
pedoman umum penerapan prinsip syariah dibidang pasar modal. Dasar
hukum atas pelaksanaan keiatan dipasar modal harus sesuai dengan
QS.Annisa ayat 29, Al-maidah ayat 1, dan Al-jum‟uah ayat 10 serta beberapa
hadits rasulullah yang relevan.36
Merujuk pada Islamic Capital Market Fact
Finding Report yang merupakan hasil penelitian IOSCO (International
Organizations of Securities Commisions) pada tahun 2004 prinsip-prinsip
dasar islam yang utama di pasar modal terdiri dari pelarangan riba,
gharar,judi (maysir)dan pelarangan barang yang tidak halal.37
Investasi
merupakan salah satu ajaran dari konsep islam yang memenuhi proses tadrij
dan trichotomy pengetahuan tersebut yang dapat dibuktikan bahwa konsep
investasi selain sebagai pengetahuan juga bernuansa spiritual karena
mengunakan norma syariah, sekaligus merupakan hakikat dari sebuah ilmu
dan amal, oleh karenanya investasi sangat dianjurkan bagi setiap muslim. 38
35
Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 303. 36
Nonie Afrianty, Desi Isnaini, and Amimah Oktarina, Lembaga Keuangan Syariah,
Cetakan Pertama (Bengkulu: CV.Zigie Utama, 2020).hlm.77. 37
Abdalloh, Pasar Modal Syariah.hlm.21-22. 38
Nurul Huda and Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah. (Jakarta:
Prenada Media Gruop, 2008), hlm. 18.
20
Ayat tentang pencatatan laporan keuangan yaitu surah al-baqarah ayat 282
yaitu :
282.’’ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang
berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau
lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan
dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang
lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik
kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu,
lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat
kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),
kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara
kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan
persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi
21
saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka
Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah
kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.’’(Q.S. Al-baqarah[2]:282).39
8. Daftar Efek Syariah
Efek syariah adalah objek transaksi (Mabi’) yang merupakan produk
investai yang memenuhi prinsip islam dan dapat diperjualbelikan di pasar
modal syariah. Peraturan OJK mendefinisikan Efek Syariah adalah Efek
sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Tentan pasar modal dan
peraturan pelaksanaannya yaitu akad, cara penelolaan, kegiatan usaha, asset
yang menjadi landasan akad, atau asset yang terkait dengan efek dimaksud
dan penerbitnya, tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.40
Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek Syariah, yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek
Syariah. Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
wajib digunakan sebagai acuan bagi:
a) Pihak yang menerbitkan indeks efek syariah di dalam negeri.
b) Manajer investasi yang mengelola portfolio investasi Efek Syariah di
dalam negeri.
c) Perusahaan efek yang memiliki sistem online trading syariah.
d) Pihak lain yang melakukan penyusunan dan/atau pengelolaan portfolio
investasi Efek Syariah dalam negeri untuk kepentingan pihak lain,
sepanjang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan.
DES yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dapat dikategorikan
menjadi 2 jenis, yaitu DES Periodik merupakan DES yang diterbitkan secara
berkala 2 (dua) kali dalam satu tahun, pada bulan Mei dan November.
Kemudian DES insidentil merupakan DES yang diterbitkan tidak secara
berkala. DES Insidentil antara lain, Penetapan saham dan/atau Perusahaan
Publik yang memenuhi kriteria efek syariah syariah bersamaan dengan
efektifnya pernyataan pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum
39
Kemenag RI, Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul
Dan Hadits Shahih, hlm.48. 40
Abdalloh, Pasar Modal Syariah, hlm.80.
22
perdana atau pernyataan pendaftaran Perusahaan Publik, serta penetapan
saham dan/atau Perusahaan Publik yang tidak lagi memenuhi kriteria efek
syariah.
Efek yang dapat dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan meliputi:
a) Efek Syariah berupa saham termasuk hak memesan Efek terlebih dahulu
syariah dan waran syariah yang diterbitkan oleh Emiten Syariah atau
Perusahaan Publik Syariah.
b) Efek berupa saham termasuk hak memesan Efek terlebih dahulu syariah
dan waran syariah yang diterbitkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik yang
menyatakan kegiatan dan jenis usaha, cara pengelolaannya, dan/atau jasa yang
diberikannya berdasarkan Prinsip Syariah di Pasar Modal, sepanjang Emiten
atau Perusahaan Publik tersebut tidak melakukan perjudian, jasa keuangan
ribawi, jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian (gharar) dan/
atau judi (maisir), kemudian memproduksi, mendistribusikan,
memperdagangkan, dan/atau menyediakan
1) barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi).
2) Barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairi)
yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama
Indonesia.
3) Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
4) Barang atau jasa yang lainnya yang bertentangan dengan prinsip
syariah berdasarkan ketetapan dari Dewan Syariah Nasional-
Majelis Ulama Indonesia.
c) Tidak melakukan transaksi yang bertentangan dengan Prinsip Syariah di
Pasar Modal.
d) Memenuhi rasio keuangan dengan total utang yang berbasis bunga
dibandingkan dengan total aset tidak lebih dari 45% (empat puluh lima persen)
dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan
23
dengan total pendapatan usaha dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%
(sepuluh persen).41
9. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga dikenal
dengan rasio rentabilitas. Rasio ini juga menggambarkan tingkat efektivitas
dan efisiensi manajemen perusahaan karena berisi informasi jumlah laba yang
dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan melakukan
perbandingan komponen-komponen yang ada dilaporan keuangan terutama
pada neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dilakukan dalam beberapa
periode agar perkembangan perusahaan terlihat dalam kurun waktu tertentu,
baik peningkatan atau justru penurunan sehingga hasil analisis dapat menjadi
bahan evaluasi bagi manajemen perusahaan.42
Analisis profitabilitas
perusahaan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan laba salah satunya menggunakan rasio Return on Asset (ROA).
Perhitungan nilai ROA dilakukan dengan membandingkan antar laba bersih
dan rata-rata total asset perusahaan.43
Return on Asset juga merupakan suatu
ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Disamping itu, hasil pengembalian investasi menunjukkan produktivitas dari
seluruh dana perusahaan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Semakin besar rasio ini semakin baik citra suatu perusahaan.44
41
www.ojk.go.id. 42
Analisis Laporan Keuangan.hlm.196. 43
Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 303. 44
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, hlm. 202.
24
B. Studi Relevan
Adapun berbagai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik
penelitian penulis yang dijadikan acuan penelitian terdapat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian Terahulu
45
Firmansyah and Riduwan, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Leverage, Dan
Likuiditas Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1. 46
Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1.
No Nama / tahun
penelitian.
Judul
penelitian
Metode
penelitian
Hasil penelitian
1 Deny Indra
Firmansyah,
Akhmad
Riduwan
(2021)
Pengaruh
Perputaran
Modal Kerja,
Leverage, Dan
Likuiditas
Terhadap
Profitabilitas
(Studi empiris
pada
perusahaan
sektor food and
beverages
yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
(BEI) periode
2015-2019
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Perputaran modal kerja
tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas,
Leverage berpengaruh
negatif terhadap
profitabilitas, Likuiditas
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.45
2 Riska Aisa
Cahyani,
Sonang
Sitohang.
(2020)
Pengaruh
Perputaran
Modal Kerja,
Likuiditas, Dan
Solvabilitas
Terhadap
Profitabilitas
(Studi kasus
pada
Perusahaan PT.
Dio Pratama
Sidoarjo
periode
2014-2018)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Perputaran Modal Kerja
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR)
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA), Solvabilitas (DAR)
berpengaruh negatif dan
tidak singinfikan
terhadap Profitabilitas
(ROA.46
25
47
Mahulae, “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas.”hlm.1 48
Hazrah, Saprudin, and Tobing, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas Dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pt Astra Internasional Tbk. Tahun 2009-
2018). ”hlm.87.
No Nama/tahun
penelitian
Judul
penelitian
Metode
penelitian Hasil penelitian
3 David Yanto
Daniel
Mahulae.
(2020)
Analisis
Pengaruh
Efisiensi
Modal Kerja,
Likuiditas, Dan
Solvabilitas
Terhadap
Profitabilitas
(Studi empiris
pada sektor
industri
barang
konsumsi yang
sudah go
public di BEI
periode tahun
2002-2005.
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Secara parsial efisiensi
modal kerja berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap profitabilitas
(ROI), likuiditas (CR)
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
profitabilitas (ROI),
solvabilitas (DTA) tidak
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
(ROI). Dan secara
simultan efisiensi modal kerja,
likuiditas (CR) dan
solvabilitas (DTA)
berpengaruh terhadap
profitabilitas.47
4 Nel Hazrah,
Saprudin,
Tiur Nurlini
Wenang
Tobing.
(2019)
Pengaruh
Perputaran
Modal Kerja,
Likuiditas Dan
Solvabilitas
Terhadap
Profitabilitas
(Studi Kasus
Pada Pt Astra
Internasional
Tbk. Tahun
2009-2018)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Secara parsial
Perputaran modal kerja
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
(ROI), Likuiditas (CR)
berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
(ROI),
Solvabilitas (DER)
berpengaruh signifikan
terhadap
profitabilitas(ROI). Dan
secara simultan
Perputaran modal kerja,
likuiditas (CR), dan
solvabilitas (DER)
berpengaruh signifikan
terhadap
profitabilitas(ROI).48
26
Berdasarkan tabel 2.1 tentang kajian studi peneliti terdahulu penelitian ini
akan mengkaji pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas
terhadap profitabilitas. Penilitian ini merujuk pada penelitian Deny Indra
Firmansyah dan Akhmad Riduwan dengan judul Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas (Studi empiris pada
perusahaan sektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2015-2019 perbedaan penelitian ini terletak pada objek dan
tahun penelitian. Pada penelitian ini penulis memilih perusahaan industri
barang konsumsi yang terdaftar pada Daftar Efek Syariah tahun 2020.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Riska dan Sonan terletak pada
objek dan tahun penelitiannya yaitu pada Perusahaan PT. Dio Pratama
Sidoarjo periode 2014-2018). Selanjutnya pada penelitian David Yanto Daniel
Mahulae (2020), Nel Hazrah, Saprudin, Tiur Nurlini Wenang Tobing (2019),
Anggraeni Eka Pratiwi, Lilis Ardini (2019), Ahmad Faishol , Moh Yusril
Efendi (2020), Rinny Meidiyustiani (2016) dan penelitian Sindik Widati, Tania
49
Pratiwi and Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage
Dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas. ”hlm.1.
No Nama / tahun
penelitian
Judul
penelitian
Metode
penelitian Hasil penelitian
5 Anggraeni
Eka Pratiwi,
Lilis Ardini.
(2019)
Pengaruh
Perputaran
Modal Kerja,
Ukuran
Perusahaan,
Leverage Dan
Perputaran
Piutang
Terhadap
Profitabilitas
(Studi Empiris
Pada
Perusahaan
Lq45 Yang
Terdaftar Di
Bei Tahun
2013-2017)
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Perputaran modal kerja
tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas
(ROA), Ukuran
perusahaan (LN)
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas
(ROA), Leverage (DAR)
berpengaruh negative
signifikan terhadap
profitabilitas (ROA), dan
Perputaran modal kerja
berpengaruh positif
terhadap profitabilitas
(ROA).49
27
H1
Dwi Hartini (2021) perbedaan penelitian ini terletak pada objek, tahun, dan
variabel penelitian.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian,
Secara sistematis kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan:
: Pengaruh secara Parsial
: Pengaruh secara Simultan
X1 : Variabel Independen (Working Capital Turn over/ WCT)
X2 : Variabel Independen (Current Ratio/ CR)
X3 : Variabel Independen (Debt To Assets Ratio / DAR)
Y : Variabel Dependen (Return On Assets / ROA)
Berdasarkan kerangka berpikir pada gambar 2.1 diatas maka dapat disusun
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 = Working Capital Turn over berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Return On Assets
H2 = Current Ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On
Assets
Working Capital
Turn over (X1)
Likuiditas (X2)
Solvabilitas (X3)
Profitabilitas (Y)
H4
H2
H3
28
H3 = Debt To Assets Ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
Return On Assets
H4 = Working Capital Turn over, Current Ratio, Debt To Assets Ratio
berpengaruh secara simultan terhadap Return On Assets
D. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Independen
Variabel independen juga dikenal sebagai variabel stimulus, prediktor, dan
anteseden. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas yaitu variabel yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen/terikat.50
Variabel
bebas pada penilitian ini adalah perputaran modal kerja, likuiditas dan
solvabilitas.
a. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn over)
Modal kerja perusahaan didapatkan dari aset lancar dikurangi hutang
lancar, sehingga modal kerja adalah dana yang digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional perusahaan. Perputaran modal kerja adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur keefektifan suatu modal kerjanya pada periode
yang telah ditentukan. Untuk mengukurnya dengan cara membandingkan
penjualan bersih dengan modal kerja atau rata–rata modal kerja.51
b. Likuiditas (Current Ratio)
Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang mengukur
kemampuan untuk memenuhi hutang jangka pendek menggunakan aset lancar.
Penghitungan current ratio dilakukan dengan cara membandingkan antara
total aktiva lancar dengan total hutang lancar. 52
50
P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif, hlm.47. 51
Pratiwi and Ardini, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan
Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas,” hlm.3. 52
Wenny Anggeresia Ginting, “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover,
Dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset,” Valid Jurnal Ilmiah 15, no. 2 (2018):
hlm.164.
Working Capital Turn Over = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
(𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟)
Current Ratio (CR) = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
29
c. Solvabilitas (Debt to Assets Ratio)
Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.53
Debt to Asset Ratio adalah
rasio keuangan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap
pengelolaan aktiva.54
Pengukuran DAR dapat menggunakan rumus sebagai
berikut :
2. Variabel Dependen
Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, dan konsekuensi.
Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel bebas
dalam penilitian adalah profitabilitas yang diproksikan oleh Return On Assets
(ROA). Return on asset adalah rasio yang menunjukkan tingkat keuntungan
yang diperoleh berdasarkan aktiva yang dimiliki perusahaan.55
Perhitungan
Return on Assets (ROA) dilakukan dengan cara membandingkan antara laba
bersih dengan total aset atau aktiva ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi.Pengukuran Return On Assets (ROA)
dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
53
Cahyani and Sitohang, “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Dan Solvabilitas
Terhadap Profitabilitas. ”hlm.2. 54
Muslih and Abdul Aziz, “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset Ratio Terhadap
Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia,” in Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, vol. 1, 2021, hlm.623. 55
Ginting, “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital Turnover, Dan Total Asset
Turnover Terhadap Return On Asset,” hlm.165.
Debt to Assets Ratio (DAR)= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
Return On Assets (ROA)= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
30
E. Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara tentang variabel
yang akan di uji kebenarannya. Adapun Hipotesis dari penelitian ini adalah :
Ha0 :Working Capital Turn over, Likuiditas, dan Solvabilitas tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas.
Ha1 :Working Capital Turn over, berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas.
Ha2 :Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
Ha3 :Solvabilitas berpengaruh ssignifikan terhadap Profitabilitas.
Ha4 :Working Capital Turn over, Likuiditas, dan Solvabilitas
berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif . Lokasi/objek pada penilitian
ini adalah perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2020. Sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Daftar Efek Syariah adalah perusahaan yang telah melewati seleksi
untuk dapat dikukuhkan termasuk kedalam Daftar Efek Syariah oleh Otoritas
Jasa Keuangan. Alasan penulis memilih lokasi dan waktu penelitian karena
terdapat teori gap terkait pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan
solvabilitas pada perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
Daftar Efek Syariah tahun 2020.
B. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian kuantitatif ini data yang digunakan penulis berupa data
sekunder yaitu Financial Statement yang telah diaudit. Data sekunder
didapatkan melalui penelusuran literatur dan dari laman resmi Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pada (www.ojk.go.id) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
(www.idx.co.id.). Daftar nama perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
lulus seleksi sebagai Daftar Efek Syariah dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan pada Salinan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: KEP- 44/D.04/2020 dan Nomor: KEP- 63/D.04/2020
tentang Daftar Efek Syariah. Kemudian Financial Statement yang telah
diaudit diakses pada laman resmi Bursa Efek Indonesia.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Ada 436 Populasi yangdigunakan pada penelitian yaitu Perusahaan Syariah
yang di Daftar Efek Syariah sesuai dengan Salinan Keputusan Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP- 44/D.04/2020 dan Nomor:
32
KEP- 63/D.04/2020 tentang Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Sampel yang digunakan dari populasi perusahaan syariah yang ada
di Daftar Efek Syariah tahun 2020 adalah Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi sebanyak 46 perusahaan Syariah.56
D. Metode dan Penarikan Sampel
Metode penelitian yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan/kriteria tertentu.
Tabel 3.1
Purposive Sampling
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan syariah sesuai dengan Daftar Efek
Syariah yang dikeluarkan Otoritas Jasa
Keuangan
436
2 Perusahaan syariah selain sektor industri
barang konsumsi
(386)
3 Perusahaan syariah industri barang konsumsi
yang konsisten terdaftar pada Daftar Efek
Syariah periode I dan II tahun 2020
(4)
4 Perusahaan syariah industri barang konsumsi
yang tidak listing laporan keuangan tahun 2020
(0)
5 Total Perusahaan syariah industri barang
konsumsi yang terdaftar pada Daftar Efek
Syariah tahun 2020 dan listing laporan
keuangan tahun 2020.
46
56
P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm.177
33
Berdasarkan hasil metode Purposive Sampling yang dilakukan
sebelumnya, berikut daftar nama perusahaan syariah yang menjadi sampel
penelitian.
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No
Kode
Saham Nama Penerbit Efek
1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk.
2 BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk.
3 BUDI PT. Budi Starch & Sweetener Tbk.
4 CAMP PT. Campina Ice Cream Industry Tbk.
5 CBMF PT. Cahaya Bintang Medan Tbk.
6 CEKA PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
7 CINT PT. Chitose Internasional Tbk.
8 CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk.
9 COCO PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk.
10 DMND PT. Diamond Food Indonesia Tbk.
11 DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
12 FOOD PT. Sentra Food Indonesia Tbk.
13 GOOD PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
14 HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.
15 HRTA PT. Hartadinata Abadi Tbk.
16 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
17 IIKP PT. Inti Agri Resources Tbk.
18 INAF PT. Indofarma Tbk.
19 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
20 KAEF PT. Kimia Farma Tbk.
21 KEJU PT. Mulia Boga Raya Tbk.
22 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk.
23 KINO PT. Kino Indonesia Tbk.
24 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
25 KPAS PT. Cottonindo Ariesta Tbk.
26 LMPI PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.
27 MBTO PT. Martina Berto Tbk.
28 MERK PT. Merck Tbk.
29 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk.
30 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.
31 PANI PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.
32 PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk.
34
33 PEHA PT. Phapros Tbk.
34 PYFA PT. Pyridam Farma Tbk.
35 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
36 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
37 SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
38 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk.
39 SKLT PT. Sekar Laut Tbk.
40 SOFA PT. Boston Furniture Industries Tbk.
41 STTP PT. Siantar Top Tbk.
42 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.
43 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk.
44 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
45 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
46 WOOD PT. Integra Indocabinet Tbk.
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dengan mengolah data yang sudah tersedia
dari Laporan Keuangan kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan
untuk menjawab rumusan masalah dalam menganalisis bagaimana Pengaruh
Working Capital Turn Over, Likuiditas dan Solvabilitas terhadap perusahaan
sektor industri barang konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Pengolahan
data dengan menggunakan software IBM SPSS Statistik 22 dan Microsoft
Excel 2010. Model analisis linear berganda dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y = Profitabilitas (ROA)
a = Konstanta
b1b2b3b4 = Koefisien Regresi
X1 = Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn over)
X2 = Likuiditas (Current Ratio)
X3 = Solvabilitas (Debt to Assets Ratio)
e = Error term
35
Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam menganalisis data pada
penelitian ini:
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi asumsi regresi linear
berganda yang digunakan untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini. Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa dalam
model regresi yang digunakan telah terdistribusi secara normal, bebas dari
multikolinieritas, heteroskedastisitas dan juga autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalits digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki nilai residual yan terdistribusi secara normal.
Metode yang digunakan digunakan adalah metode grafik, yaitu dengan
melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot
of regression standardized. Jika titik-titik menyebar sekitar garis dan
mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah terditribusi secara
normal. Uji Statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan
kriteria nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan nilai
signifikansi ≤ 0,05 maka berdistribusi tidak normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen atau lulus uji
multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di
dalam model regresi yaitu dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai dalam untuk
menunjukkan bahwa adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10
atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai tolerance diatas 0,10 atau nilai
VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Apabila nilai tolerance
dibawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 maka terjadi multikolinearitas.
36
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan dengan
pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas yaitu menggunakan Uji Glejser. Adapun dasar
pengambilan keputusan adalah jika t-hitung < t-tabel dan nilai signifikasi >
0,05 maka data tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. 57
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka
dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan melalui Uji Durbin-
Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan
tidak ada variabel lag diantara variabel bebas. Untuk dapat dikatakan dalam
suatu model regresi terbebas dari autokorelasi maka nilai dU < d < 4 – dL.58
2. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali Koefisien determinasi (R2) merupakan mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dinotasikan dengan R2. Nilai
koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar
57
P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm. 170. 58
Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,
Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang, 2013), hlm. 137-138.
37
kontribusi dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Terdapat kriteria
koefisian determinasi (R2) yang menghubungkan variabel independen dan
variabel dependen, nilai koefisien 0,00 artinya Tidak ada hubungan, 0,00 –
0,25 artinya sangat lemah, 0,25 – 0,50 artinya cukup, 0,50 – 0,75 artinya kuat
sangat kuat, 1 artinya positif dan -1 artinya negatif.
b. Uji t (Parsial)
Dengan menggunakan uji t secara umum digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Yang menjelaskan
bahwa besarnya pengaruh tingkat signifikasi masing-masing variabel
independen dalam mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).
Terdapat penetapan kriteria pengujian, jika nilai signifikan uji t < (0,05),
dimaksudkan bahwa ada pengaruh secara parsial antara variabel independen
terhadap variabel dependen, maka hipotesis dapat diterima dan jika nilai
signifikan uji t > (0,05), dimaksudkan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen, maka hipotesis
ditolak. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel
independen lainnya konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut:
1) Perumusan hipotesis
Ha1 = Perputaran modal kerja, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas
(Debt to Assets Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return On Assets).
Ha2 = Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return
On Assets).
Ha3 = Solvabilitas (Debt to Assets Ratio) berpengaruh terhadap Profitabilitas
(Return On Assets).
2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 5% atau 0,05 untuk menguji
apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.
3) Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis:
Jika P-Value > 0,05 = menerima H0 dan menolak Ha
Jika P-Value < 0,05 = menolak H0 dan menerima Ha
38
4) Pengambilan keputusan
c. Uji F (Simultan)
Untuk mengukur keseluruhan variabel bebas (independen) yang dimasukan ke
dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel (dependen)
dengan menggunakan uji F dalam. Uji F dalam penelitian ini guna menguji
kelayakan model regresi, apakah model regresi layak untuk dilakukan
penelitian selanjutnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji F, apabila nilai
signifikan < 0,05, maka model regresi layak untuk dilakukan penelitian
selanjutnya dan apabila nilai signifikan > 0,05, maka model regresi tidak layak
untuk dilakukan penelitian selanjutnya. Uji F (uji simultan) pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau simultan terhadap
independen.59
59
Imam Ghozali, Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep
Dan Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed. (Semarang: Badan Penerbit Universtas, 2018), hlm. 57.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
1. Perusahaan Syari’ah Sektor Industri Barang Konsumsi
Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods Industry) adalah
industri pengolahan yang mengubah bahan dasar atau setengah jadi menjadi
barang jadi yang umumnya dapat dikonsumsi oleh pribadi maupun rumah
tangga. Adapun Daftar Efek Syariah adalah kumpulan Efek Syariah, yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau diterbitkan oleh pihak Penerbit
Daftar Efek Syariah.60
Efek syariah adalah objek transaksi mabi’yang
merupakan produk investasi yang memenuhi prinsip islam dan dapat
diperjualbelikan dipasar modal syariah. Berdasarkan Islamic Capital Market
Fact Finding Report yang merupakan hasil IOSCO (International
Organizations of Securities Commisions) pada tahun 2004 prinsip-prinsip
dasar islam yang utama di pasar modal terdiri atas pelarangan riba, gharar,
judi (maysir), dan pelarangan barang yang tidak halal.61
2. PT. Akasha Wira Interntional Tbk (ADES)
PT. Akasha Wira Interntional Tbk (ADES) didirikan pada tahun 1985 yang
bergerak dibidang Industri air kemasan, Industri kosmetik, Industri sabun dan
bahan pembersih keperluan rumah tangga, Industri minuman ringan susu
kedelai, Distribusi produk kosmetika Profesional merk Wella and Clairol di
Indonesia. Alamat PT. Akasha Wira Interntional Tbk terletak di Perkantoran
Hijau Arkadia Tower C Lantai 15 Jalan Letjen. TB. Simatupang Kav. 88,
Jakarta 12520. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak
1.89 kali, Current Ratio sebanyak 2.97 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak
27%, dan Return on Asset sebanyak 14%.62
60
Lusiana Aryani, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining, “Pengaruh Perputaran Kas,
Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Syariah Di Daftar Efek
Syariah” (PhD Thesis, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021).hlm.3. 61
Abdalloh, Pasar Modal Syariah, 21. 62
“ADES_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
40
3. PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK)
PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) didirikan pada tahun 2001
yang bergerak dibidang Industri Pengolahan Biji Kakao. Adapun produk dan
jasa yang dihasilkan berupa lemak kakao, padatan kakao dan bubuk kakao.
PT. Bumi Teknokultura Unggul Tbk berlokasi di Rukan Komplek Permata
Senayan Blok E No 38 Jl. Tentara Pelajar-Jakarta Selatan 12210. Pada tahun
2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak -6.47 kali, Current Ratio
sebanyak 0.52 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 61% dan Return on Assets
sebanyak 12%.63
4. PT. Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI)
PT. Budi Starch & Sweetener Tbk didirikan pada tahun 1979. Saat ini
Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan produk yang berbahan
baku singkong yaitu tepung tapioka, sweeteners (glukosa, fruktosa, dan
maltodextrin), karung plastik, asam sulfat dan bahan-bahan kimia lainnya.
Alamat Kantor : Wisma Budi Lt. 8-9 Pusat Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6
Jakarta 12940. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak
17.46 kali, Current Ratio sebanyak 1.14 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak
55%, dan Return on Assets sebanyak 2%.64
5. PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. (CAMP)
PT. Campina Ice Cream Industry Tbk. didirikan sejak tahun 1972.
Kegiatan usaha utama Perseroan adalah industri pengolahan dan perdagangan
yang terdiri dari Industri pengolahan es krim (mencakup usaha pembuatan
berbagai macam es krim yang bahan utamanya dari susu) dan Industri
pengolahan es sejenisnya (mencakup usaha pembuatan berbagai macam es
yang bahan utamanya bukan dari susu). Kantor pusat dan pabrik Perseroan
berdiri diatas tanah milik Perseroan yang terletak di Jalan Rungkut Industri II
No 15-17, Surabaya. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over
63
“BTEK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 64
“BUDI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
41
sebanyak 1,38 kali, Current Ratio sebanyak 13.27 kali, Debt to Asset Ratio
sebanyak 12% dan Return on Assets sebanyak 4%.65
6. PT. Cahaya Bintang Medan Tbk. (CBMF)
PT Cahaya Bintang Medan Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 2012 dan
menjalankan usaha di bidang industry pengolahan yaitu Industri Furniture dari
Kayu, Industri Furniture dari Rotan atau Bambu, Industri Furniture dari
Plastik, Industri Furniture dari Logam. Serta Perdagangan Besar dan Eceran
yaitu Perdagangan Besar Peralatan Dan Perlengkapan Rumah Tangga,
Perdagangan Eceran Furniture. Kantor PT. Cahaya Bintang Medan Tbk berada
di Jl. Pertahanan No. 111 Desa Patumbak, Deli Serdang Sumatera Utara,
Indonesia 20361. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak
0.79 kali, Current Ratio sebanyak 2.07 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak
28% dan Return on Assets sebanyak 2%.66
7. PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA)
PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1968, merupakan
suatu perseroan terbatas yang bergerak di bidang industri pengolahan minyak
nabati dan minyak nabati spesialitas yang digunakan untuk industri makanan
dan minuman. Produk yang dihasilkan yaitu minyak kelapa sawit beserta
produk-produk turunannya, minyak tengkawang dan minyak nabati
spesialitas. Selain itu Perusahaan juga bergerak dalam usaha bidang
perdagangan lokal, ekspor, impor; perdagangan hasil bumi, hasil hutan;
melakukan perdagangan barang-barang keperluan sehari-hari; bertindak
sebagai grosir, distributor, leveransir, eceran dan lainya. PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk berlokasi di Jl. Industri Selatan 3 Jababeka Tahap II GG No. 1
Pasirsari Cikarang Selatan Kab. Bekasi, Jawa Barat – 17532 Indonesia. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 3.65 kali, Current
Ratio sebanyak 4.66 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 20% dan Return on
Assets sebanyak 12%.67
65
“CAMP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 66
“CBMF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 67
“CEKA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
42
8. PT. Chitose Internasional Tbk.(CINT)
PT. Chitose Internasional Tbk berdiri sejak tahun 1978. Perseroan
menjalankan kegiatan usaha produksi dan perdagangan furnitur. Produk-
produk yang dihasilkan oleh perseroan dipasarkan dengan menggunakan
merek-merek ternama, yaitu Chitose, ZAO, Dragon, C-PRO, dan Okumara.
Alamat Kantor Pusat PT. Chitose Internasional Tbk berada di .Jl. Industri III
No. 5, Utama Cimahi, 40533-Jawa Barat. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 2.34 kali, Current Ratio sebanyak 2.49 kali, Debt
to Asset Ratio sebanyak 23% dan Return on Assets sebanyak 0%.68
9. PT. Sariguna Primatirta Tbk.(CLEO)
PT. Sariguna Primatirta Tbk didirikan sejak tahun 1988. Kegiatan usaha
utama perseroan adalah sebagai produsen Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) dengan nama produk Cleo. Kantor pusat PT. Sariguna Primatirta
Tbk berada di Jl. Raya A Yani No. 41-43 Komplek Central Square Blok C-1
Gedangan, Sidoarjo 61254. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over
sebanyak 9.12 kali, Current Ratio sebanyak 1.72 kali, Debt to Asset Ratio
sebanyak 32% dan Return on Assets sebanyak 10%.69
10. PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk.(COCO)
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. berdiri sejak tahun 2006. Kegiatan
utama perseroan bergerak dibidang usaha industri pengolahan Cocoa &
Cokelat. Produk yang dihasilkan dikenal dengan merek dagang SCHOKO.
Adapun produk yang dipasarkan terdiri dari Kakao Bubuk Schoko,
Couverture, Selai dan Isian, dan Compound. Kantor utama PT Wahana
Interfood Nusantara Tbk berada di Jl. Dadali No 16 Bandung. Pada tahun
2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 6.41 kali, Current Ratio
sebanyak 1.2 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 58% dan Return on Assets
sebanyak 1%.70
68
“CINT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 69
“CLEO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 70
“COCO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
43
11. PT. Diamond Food Indonesia Tbk.(DMND)
PT Diamond Food Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1995. Perseoran
bergerak di bidang Industri dan distribusi produk makanan & minuman
melalui entitas anak dan jasa konsultasi manajemen. Produk utama berupa
susu, jus, daging olahan, keju, coklat, yogurt, es krim, dressing, bakery dan
lain-lain. PT Diamond Food Indonesia Tbk berlokasi di TCC Batavia Tower
One, lantai 15 | 15th floor, unit 03 & 05 Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta
Pusa. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.21 kali,
Current Ratio sebanyak 4.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 18% dan
Return on Assets sebanyak 4%.71
12. PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.(DVLA)
PT Darya-Varia Laboratoria adalah perusahaan industri farmasi PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) yang berdiri pada 1976. Alamat kantor
pusat South Quarter, Tower C Lantai 18-19 Jl. R.A. Kartini Kav. 8, Jakarta
12430, Indonesia. Perseroan bergerak dalam bidang :
a) industri produk farmasi untuk manusia, obat tradisional, bahan farmasi,
bahan baku obat tradisional, kimia dasar anorganik, kimia dasar organik,
peralatan untuk operasi, perawatan kedokteran dan kedokteran gigi,
peralatan kedokteran dan kedokteran gigi, perlengkapan orthopaedic,
prosthetic, kaca mata, alat laboratorium, farmasi dan kesehatan dari kaca,
kosmetik.
b) Perdagangan besar farmasi, obat tradisional, bahan dan barang kimia
dasar, alat laboratorium, kosmetik.
c) Jasa pengujian laboratorium, aktivitas pelayanan penunjang kesehatan,
penelitian dan pengembangan, jasa inspeksi periodik, aktivitas poliklinik
swasta, rumah sakit swasta, rumah sakit lainnya.
Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.17 kali,
Current Ratio sebanyak 2.52 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 33% dan
Return on Assets sebanyak 8%.72
71
“DMND_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 72
“DVLA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
44
13. PT. Sentra Food Indonesia Tbk.(FOOD)
PT Sentra Food Indonesia Tbk berdiri sejak tahun 2004. Perseroan
melaksanakan kegiatan usaha di bidang pengolahan makanan dan minuman
melalui dua entitas anak, yaitu PT Kemang Food Industries dan PT SAP
Beverages Indonesia. Kantor utama berlokasi di Gedung Equity Tower Lt.29
Unit E, SCBD LOT.9 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak -9.31 kali, Current
Ratio sebanyak 0.75 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 50% dan Return on
Assets sebanyak -15%.73
14. PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.(GOOD)
PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk berdiri sejak tahun 1994 dan
bergerak dibidang perdagangan dan perindustrian. Saat ini Perseroan
memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah lima
merek yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, dan Leo yang meliputi produk-
produk biskuit, kacang, pilus (camilan goreng tradisional terbuat dari tepung
beras atau tapioka), keripik, confectionery, minuman susu dan minuman
cokelat. Berlokasi di Jl. Bintaro Raya No. 10A Jakarta Selatan 12240. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 7.77 kali, Current
Ratio sebanyak 1.75 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 56% dan Return on
Assets sebanyak 4%.74
15. PT. Buyung Poetra Sembada Tbk.(HOKI)
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (“Entitas Induk”) didirikan berdasarkan
Akta Notaris No. 46 pada tanggal 16 September 2003. Kegiatan operasi
Entitas Induk adalah bergerak dalam bidang perdagangan beras. Entitas Induk
berdomisili di Jakarta dengan kantor berlokasi di Pasar Induk Beras Cipinang
Blok K No. 17, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta
Timur. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 5 kali,
73
“FOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 74
“GOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
45
Current Ratio sebanyak 2.24 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 27% dan
Return on Assets sebanyak 4%.75
16. PT. Hartadinata Abadi Tbk.(HRTA)
PT Hartadinata Abadi Tbk didirikan tahun 2004 dengan kegiatan usaha
berupa industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas. Kantor utama
berada di Jl. Kopo Sayati No. 165 Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40228.
Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.68 kali,
Current Ratio sebanyak 12.76 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 52% dan
Return on Assets sebanyak 6%.76
17. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.(ICBP)
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan sejak tahun 2009.
Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan meliputi produksi mi dan
bumbu penyedap, produk makanan kuliner, makanan ringan, nutrisi dan
makanan khusus, minuman non-alkohol, kemasan, perdagangan, jasa
konsultasi manajemen, serta penelitian dan pengembangan. Adapun produk
Indofood CBP yang terkenal adalah mie (Indomie, Sarimi, Pop Mie,
Supermie, Sakura, produk susu (Indomilk, Enak, Tiga Sapi, Milkuat, Orchid
Butter), snack (Chitato, Qtela, Jetz, Chiki), Bumbu penyedap (Indofood Racik,
Kecap Manis, Sambal Indofood, Bumbu Spesial), Minuman (Ichi Ocha, Club,
Coco Bit), Makanan special bernutrisi (Promina, Sun Govit, Gowell). Alamat
kantor pusat PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk berada di Sudirman
Plaza, Indofood Tower, Jl.Jendral Sudirman Kav. 76-78 Jakarta, Indonesia.
Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 4.04 kali,
Current Ratio sebanyak 2.26 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan
Return on Assets sebanyak 7%.77
18. PT. Inti Agri Resources Tbk.(IIKP)
PT. Inti Agri Resources Tbk didirikan sejak tahun 1999. Perseroan
bergerak dibidang Penangkaran ikan hias, khususnya ikan arowana. Kantor
pusat terletak di Puri Britania Blok T7, No. B27-29, Kembangan Selatan,
75
“HOKI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 76
“HRTA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 77
“ICBP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
46
Kembangan, Jakarta Barat 11610-Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 0.16 kali, Current Ratio sebanyak 98.63 kali,
Debt to Asset Ratio sebanyak 7% dan Return on Assets sebanyak -12%.78
19. PT. Indofarma Tbk.(INAF)
PT. Indofarma Tbk didirikan sejak tahun 1918. Perseroan merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan usaha utama
dibidang Industri Farmasi dan terbagi dalam lima segmen yaitu Segmen Usaha
Obat, Segmen Usaha Makanan Kesehatan, Segmen Usaha Alat Kesehatan,
Segmen Usaha Reagensia, Segmen Usaha Lain-lain. PT. Indofarma Tbk
berlokasi di Jalan Indofarma No. 1 - Cikarang Barat 17530, Indonesia. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 5.78 kali, Current
Ratio sebanyak 1.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 75% dan Return on
Assets sebanyak 0%.79
20. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.(INDF)
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan sejak tahun 1990 merupakan
produsen berbagai makanan dan minuman dengan berbagai produk Mie
instant, Es krim, makanan ringan, biskuit, tepung terigu, sirup, susu, minyak
goren dan pasta. Kantor utama terletak di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl.
Jendral Sudirman Kav.76-78 Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio
Working Capital Turn Over sebanyak 7.83 kali, Current Ratio sebanyak 1.37
kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan Return on Assets sebanyak 5%.80
21. PT. Kimia Farma Tbk.(KAEF)
PT Kimia Farma Tbk berdiri pada tahun 1971 yang berbentuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). PT Kimia Farma Tbk menjalankan bisnis
dibidang Pertambangan Yodium Industri Minyak Mentah dan Minyak
Nabati.yang terbagi menjadi Industri Kimia Dasar Anorganik Lainnya,
Industri Kosmetika Termasuk Pasta Gigi, Industri Produk Farmasi untuk
Manusia, Industri Produk Obat Tradisional, Perdagangan Besar Coklat, Gula
dan Kembang Gula, Perdagangan Besar Minuman Non Alkohol Bukan Susu,
78
“IIKP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 79
“INAF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 80
“INDF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
47
Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya, Perdagangan Besar
Farmasi, Perdagangan Besar Obat Tradisional,Perdagangan Besar Kosmetika,
Perdagangan Besar Bahan dan Barang Kimia Dasar, Perdagangan Besar Alat
Laboratorium dan Farmasi Kedokteran, Penyediaan Akomodasi Jangka
Pendek Lainnya. Kantor utama PT Kimia Farma Tbk berada di Jl. Veteran No.
9 Gambir Jakarta Pusat 10110 DKI Jakarta, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio
Working Capital Turn Over sebanyak -14.42 kali, Current Ratio sebanyak 0.9
kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 60% dan Return on Assets sebanyak 0%.81
22. PT. Mulia Boga Raya Tbk.(KEJU)
PT Mulia Boga Raya Tbk didirikan sejak tahun 2006.Perseroan bergerak
dibidang industri pengolahan produk susu dan produk dari bukan susu lainnya.
Dikenal dengan merk Prochiz yang tersedia dalam berbagai varian dan ukuran.
Alamat PT Mulia Boga Raya Tbk berada di kawasan Bekasi International
Industrial Estate Jl. Inti Raya II, Blok C.7 No. 5-A, Cibatu Cikarang Selatan –
Bekasi. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.97kali,
Current Ratio sebanyak 2.54 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 35% dan
Return on Assets sebanyak 18%.82
23. PT. Kedaung Indah Can Tbk.(KICI)
PT. Kedaung Indah Can Tbk didirikan sejak tahun 1974 bergerak di
bidang Industri pembuatan peralatan rumah tangga yang berpusat di Jl . Raya
Rungkut 15 – 17, Surabaya 60293, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 1 kali, Current Ratio sebanyak 7.83 kali, Debt to
Asset Ratio sebanyak 49% dan Return on Assets sebanyak 0%.83
24. PT. Kino Indonesia Tbk.(KINO)
PT Kino Indonesia Tbk didirikan sejak tahun 1991. Perseroan bergerak
dalam bidang industri makanan, minuman, obat-obatan, dan kosmetik.
Adapun produk dari PT Kino Indonesia Tbk banyak dikenali masyarakat
dengan merk Ellips, Sasha, Samantha, Eskulin, B&B Kids, Eskulin Kids, Kino
Candy, Hi-Chew, Chew-Chew Ball, Segar Sari, Cap Kaki Tiga, cap Panda,
81
“KAEF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 82
“KEJU_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 83
“KICI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
48
Panther, Balsam, Obat Sakit Kepala, dan Obat Batuk Madu. Kantor pusat PT
Kino Indonesia Tbk berlokasi di Jl. Cibolerang No. 203 Kav. 03 Margasuka,
Babakan Ciparay Kota Bandung, 40225 Jawa Barat. Pada tahun 2020 rasio
Working Capital Turn Over sebanyak 9.68kali, Current Ratio sebanyak 1.19
kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 51% dan Return on Assets sebanyak 2%.84
25. PT. Kalbe Farma Tbk.(KLBF)
PT Kalbe Farma Tbk didirikan pada tahun1966 bergerak dibidang
Industri Pengolahan, Aktivitas Profesional, Ilmiah, Teknis, dan Usaha
Penunjang. PT Kalbe Farma Tbkterbagi dalam empat divisi usaha yaitu Divisi
obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi, serta divisi distribusi &
logistik.Ke empat divisi usaha ini mengelola portofolio produk obat resep dan
obat OTC yang komprehensif, minuman energi, produk-produk nutrisi dan
alat-alat kesehatan. Kantor pusat PT Kalbe Farma Tbk berada di Gedung
KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510
Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.33
kali, Current Ratio sebanyak 4.12 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 19% dan
Return on Assets sebanyak 12%.85
26. PT. Cottonindo Ariesta Tbk.(KPAS)
PT. Cottonindo Ariesta Tbk. berdiri sejak tahun1993. Perusahaan
bergerak di bidang pembuatan kapas kecantikan dan merupakan pelopor
industri kapas kecantikan dari produk hulu sampai dengan produk hilir.
Produk hulu seperti bleach cotton, spunlace, yang sudah dapat dijual kepada
konsumen pabrikan lainnya untuk dibuat menjadi produk kapas jadi oleh
mereka. Sedangkan produk kapas hilir, sperti cotton bud, facial cotton, cotton
roll, dst. dijual untuk pasar dalam negeri untuk konsumen akhir Indonesia.
Kantor pusat PT. Cottonindo Ariesta Tbk berada di Jl. Raya Cipendeuy No.
414,Desa Karang Mukti, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Subang, Jawa
Barat, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak
84
“KINO_Annual Report_2017.Pdf,” n.d. 85
“KLBF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
49
3.92 kali, Current Ratio sebanyak 1.33 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak
42% dan Return on Assets sebanyak -2%.86
27. PT. Langgeng Makmur Industri Tbk.(LMPI)
PT Langgeng Makmur Industri Tbk didirikan pada tahun 1976. Perseroan
bergerak dibidang Industri Produksi Peralatan dapur dari aluminium, Peralatan
rumah tangga plastic, Peralatan masak aluminium dengan lapisan anti lengket,
Pipa, fitting dan profi. Kantor utama PT Langgeng Makmur Industri Tbk
berada di Jl. Letjen Sutoyo 256, Waru - Sidoarjo 61256, Jawa Timur,
Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 10.12
kali, Current Ratio sebanyak 1.12 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 65% dan
Return on Assets sebanyak -6%.87
28. PT. Martina Berto Tbk.(MBTO)
PT. Martina Berto Tbk didirikan pada tahun1977. Perseroan membagi
produk-produk yang dimilikinya berdasarkan kategori produk, yaitu: colour
cosmetic, skin care, body care, hair care, jamu (obat tradisional).
Berkedudukan di Jakarta, Jl Pulo Kambing II no.1, Kawasan Industri
Pulogadung, Jakarta Timur -13930, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak -2.62 kali, Current Ratio sebanyak 0.62kali, Debt
to Asset Ratio sebanyak 40% dan Return on Assets sebanyak -21%.88
29. PT. Merck Tbk.(MERK)
PT. Merck Tbk didirikan pada tahun 1970. Perseroan bergerak di bidang
industri farmasi dan perdagangan. Grup Merck di Indonesia terdiri dari tiga
sektor usaha: Healthcare, Life Science dan Performance Materials. Kantor
pusat PT Merck berlokasi di Jl. TB Simatupang No.8 Pasar Rebo, Jakarta
Timur 13760. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak
1.59 kali, Current Ratio sebanyak 2.55 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak
34% dan Return on Assets sebanyak 8%.89
86
“KPAS_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 87
“LMPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 88
“MBTO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 89
“MERK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
50
30. PT. Mustika Ratu Tbk.(MRAT)
PT. Mustika Ratu Tbk didirikan pada tahun 1978 dan bergerak dibidang
produksi dan perdagangan kosmetik, perawatan tubuh & jamu tradisional
berbasis teknologi dan kegiatan usaha lain yang berkaitan. Kantor pusat PT.
Mustika Ratu Tbk berada di Jl. Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta 12870. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.34 kali, Current
Ratio sebanyak 2.21 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 39% dan Return on
Assets sebanyak -1%.90
31. PT. Mayora Indah Tbk.(MYOR)
PT. Mayora Indah Tbk didirikan pada tahun1977. Kegiatan utama
perseroan, yaitu dibidang pengolahan makanan dan minuman. Produk-produk
hasil inovasi Perseroan diantaranya : Permen Kopiko, Astor, beng beng,
Choki-choki, pelopor Energen, Kopi Torabika Duo dan Duo Susu, Kopiko
Brown Coffee, Torabika Creamy Latte. Kantor utama PT. Mayora Indah Tbk
berlokasi di Gedung Mayora lantai 8, Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta Barat.
Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.61 kali,
Current Ratio sebanyak 3.69 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 43% dan
Return on Assets sebanyak 11%.91
32. PT. Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.(PANI)
PT. Pratama Abadi Nusa Industri, Tbk mulai berdiri sekaligus beroperasi
secara komersial dalam pembuatan kemasan kaleng pada tahun 2000.
Perseroan adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri dan
perdagangan kemasan kaleng yang meliputi pembuatan kaleng blek yang
digunakan sebagai kemasan lem, tinta dan minyak. Perseroan melalui entitas
anak melakukan usaha di bidang Industri kamar pendingin (cold storage),
industri pengepakan (packing), pengolahan hasil perikanan, processing
pembekuan makanan, produk yang dihasilkan berupa frozen shrimp, frozen
octopus, frozen fish. Kantor pusat perseroan beradadi Jl Aria Jaya Santika
No.33 RT.001/001 Desa Pasir Bolang. Pada tahun 2020 rasio Working Capital
90
“MRAT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 91
“MYOR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
51
Turn Over sebanyak 5.66 kali, Current Ratio sebanyak 1.79 kali, Debt to Asset
Ratio sebanyak 59% dan Return on Assets sebanyak 0%.92
33. PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk.(PCAR)
PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk didirikan pada tahun 2014. Perseroan
bergerak dibidang Pengolahan distribusi hasil perikanan (rajungan) dan
industri pengolahan hasil perikanan (coldstorage). Perseroan juga berusaha
dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat,
perbengkelan, percetakan, pertanian, perikanan, peternakan, jasa dan
konsultasi. Kantor utama PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk berada di Jl. Krt.
Wongsonegoro No.39, Wonosari, Ngaliyan, Semarang 50186, Jawa Tengah.
Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 1.09 kali,
Current Ratio sebanyak 2.97 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 38% dan
Return on Assets sebanyak -15%.93
34. PT. Phapros Tbk.(PEHA)
PT. Phapros Tbk. 1954 ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah
melakukan usaha di bidang industri bahan kimia dan barang dari kimia,
industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri alat ukur dan
alat uji ukur khusus industri farmasi, alat kesehatan dan industri kimia,
industri peralatan iradiasi elektromedikal dan elektroterapi khusus industri
farmasi, alat kesehatan dan industri kimia, industri peralatan kedokteran dan
kedokteran gigi serta perlengkapannya, perdagangan besar farmasi, produk
obat kimia, dan obat tradisional, industri makanan, minuman, kosmetik, jasa
pengujian laboratorium dan kalibrasi, ekspor, impor. Kantor utama PT.
Phapros Tbk. berada di jln Menara rajawali lt. 17 jl. Dr. Ide Anak Agung Gde
Agung Kuningan, jakarta selatan 12950. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak -16.39 kali, Current Ratio sebanyak 0.94 kali,
Debt to Asset Ratio sebanyak 61% dan Return on Assets sebanyak 3%.94
92
“PANI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 93
“PCAR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 94
“PEHA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
52
35. PT. Pyridam Farma Tbk.(PYFA)
PT. Pyridam Farma Tbk. didirikan pada tahun 1976. Persereon bergerak
dibidang usaha Industri Sabun dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah
Tangga, Industri Bahan Farmasi, Industri Produk Farmasi Untuk Manusia,
Industri Produk Farmasi Untuk Hewan, Industri Produk Obat Tradisional,
Industri Kosmetik Termasuk Pasta Gigi, Industri Alat-Alat Laboratorium,
Farmasi dan Kesehatan Dari Kaca, Perdagangan Besar Alat Laboratorium,
Farmasi dan Kedokteran, Perdagangan Besar Farmasi, Perdagangan Besar
Obat Tradisional, Perdagangan Besar Kosmetik, dan Jasa Pengujian
Laboratorium. Kantor utama PT. Pyridam Farma Tbk berada di Sinarmas
MSIG Tower Lantai 12 Jl. Jend Sudirman No. Kav. 21, RT 10/ RW 01,
Kuningan, Karet Jakarta Selatan 12920, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio
Working Capital Turn Over sebanyak 3.28 kali, Current Ratio sebanyak
2.89kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 31% dan Return on Assets sebanyak
10%.95
36. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.(ROTI)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. didirikan pada tahun 1995. Kegiatan
utama perseroan bergerak dibidang pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dan
minuman ringan. Produk yang dipasarkan berupa Roti Tawar, Roti Manis, dan
Kue dengan merk Sari Roti. Kantor pusat PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
berada kawasan Industri MM2100 Jl. Selayar Blok A9 Cikarang Barat, Bekasi
Jawa Barat 17530. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over
sebanyak 2.81 kali, Current Ratio sebanyak 3.83 kali, Debt to Asset Ratio
sebanyak 28% dan Return on Assets sebanyak 4%.96
37. PT Organon Pharma Indonesia, Tbk.(SCPI)
PT Organon Pharma Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1967. Perseroan
bergerak dibidang berusaha dalam industri farmasi berupa pembuatan,
pengemasan dan pengembangan produk farmasi untuk manusia dan hewan,
produk kebersihan, kosmetik, keperluan rumah-tangga dan sejenisnya. Kantor
95
“PYFA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 96
“ROTI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
53
pusat PT Organon Pharma Indonesia Tbk berada di Wisma BNI 46, 27th Floor
Jl. Jend Sudirman Kav 1 Jakarta Pusat 10220. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 7.77 kali, Current Ratio sebanyak 1.5 kali, Debt
to Asset Ratio sebanyak 48% dan Return on Assets sebanyak 14%.97
38. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.(SIDO)
PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. didirikan pada tahun
1951. Bergerak dalam bidang perindustrian jamu dan farmasi, perdagangan,
pengangkutan darat, jasa, dan pertanian. Kantor Pusat perseroan berlokasi di
Office Sido Muncul Lantai 1, Gedung Hotel Tentrem Jl. Gajahmada No. 123,
Semarang 50134, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn
Over sebanyak 2.24 kali, Current Ratio sebanyak 3.66 kali, Debt to Asset
Ratio sebanyak 16% dan Return on Assets sebanyak 24%.98
39. PT. Sekar Bumi Tbk.(SKBM)
Sekar Bumi didirikan pada tahun 1973 merupakan salah satu pelopor di
bidang pengolahan udang beku di Indonesia. Produk-produk makanan olahan
beku diantaranya berbagai variasi produk dimsum, bakso ikan dan sapi, udang
tempura dan sosis. Kantor utama perseroan berokasi di Plaza Asia Fl. 21 Jl.
Jend. Sudirman Kav. 59 South Jakarta – 12190 DKI Jakarta, Indonesia. Pada
tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 12.52 kali, Current
Ratio sebanyak 1.36 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 46% dan Return
on Assets sebanyak 0%.99
40. PT. Sekar Laut Tbk.(SKLT)
Perusahaan memulai industri rumah tangga di bidang perdagangan dan
produk kelautan sejak tahun 1966. PT Sekar Laut Tbk merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang industri, pertanian, perdagangan dan pembangunan,
khususnya dalam industri di sektor manufaktur, untuk sub sektor makanan dan
minuman. Produk-produk yang dihasilkan adalah: kerupuk, saos, sambal,
bumbu masak. Perusahaan memulai industri rumah tangga di bidang
perdagangan dan produk kelautan sejak tahun 1966, produk perusahaan
97
“SCPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 98
“SIDO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 99
“SKBM_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
54
dipasarkan dengan merk “FINNA”. Kantor pusat perseroan berada di Jl. Raya
Darmo 23-25. Surabaya 60265, Jawa Timur. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 9.45 kali, Current Ratio sebanyak 1.54 kali, Debt
to Asset Ratio sebanyak 47% dan Return on Assets sebanyak 5%.100
41. PT. Boston Furniture Industries Tbk.(SOFA)
Berdiri sejak tahun 2012, PT Boston Furniture Industries Tbk
(“Perseroan”), bergerak dalam bidang industri furniture berbahan kayu dan
logam untuk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran dengan berbagai jenis
produk dan varian. Kegiatan Usaha penunjang Perseroan, meliputi
Perdagangan eceran furniture, Perdagangan eceran peralatan dan perlengkapan
rumah tangga lainnya, Perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau
kontrak, Dekorasi interior, Aktivitas perancangan khusus, Aktivitas
professional ilmiah dan teknis lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat
lain, Reparasi furnitur dan perlengkapan rumah, Aktivitas perusahaan holding.
Alamat kantor pusat perusahaan berlokasi di Kawasan Industri Millenium,
Jalan Milenium 15 Blok I-2 No. 5A, Kecamatan Panongan, Kabupaten
Tangerang, Banten 15710, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital
Turn Over sebanyak 1 kali, Current Ratio sebanyak 2.38 kali, Debt to Asset
Ratio sebanyak 32% dan Return on Assets sebanyak 0%.101
42. PT. Siantar Top Tbk.(STTP)
PT. Siantar Top Tbk didirikan pada tahun 1972. Perseroan pada saat ini
memproduksi berbagai jenis makanan ringan seperti kerupuk (cracker), mie
(noodle) dan permen (candy), Biskuit dan wafer. Kantor utama perseroan
berlokasi di Jl. Tambak Sawah 21-23, Waru, Sidoarjo 61256. Pada tahun 2020
rasio Working Capital Turn Over sebanyak 4.37 kali, Current Ratio sebanyak
2.41 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 22% dan Return on Assets sebanyak
18%.102
100
“SKLT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 101
“SOFA _Annual_Report_2020.Pdf,” n.d. 102
“STTP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
55
43. PT. Mandom Indonesia Tbk.(TCID)
PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan padatahun 1969. Perseroan
menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri bahan kimia dan barang
dari bahan kimia yaitu Industri kosmetik, termasuk pasta gigi, Industri sabun
dan bahan pembersih keperluan rumah tangga, kemudian dalam bidang
industri karet, barang dari karet dan platik, yaituindustri barang dari plastik
untuk pengemasan, selanjutnya menjalankan usaha dalam bidang perdagangan
besar kosmetik, yang mencakup usaha perdagangan besar kosmetik, seperti
parfum, sabun, dan bedak. Lokasi perseroan berada di wisma 46 BNI, suite
7.01 Jl. Jend.Sudirman Kav 1, Jakarta 10220. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 1.64 kali, Current Ratio sebanyak 10.25 kali,
Debt to Asset Ratio sebanyak 19% dan Return on Assets sebanyak -2%.103
44. PT. Tempo Scan Pacific Tbk.(TSPC)
PT. Tempo Scan Pacific Tbk. didirikan pada tahun 1953. Kegiatan Usaha
Perseroan meliputi empat Divisi Usaha Inti yaitu Divisi Farmasi, Divisi
Produk Konsumen dan Kosmetik, Divisi Manufaktur dan Divisi Distribusi
serta Divisi Penunjang. Produk yang dipasarkan dan dikenal baik oleh
masyarakat antara lain My baby, Marina, Bodrex, Bodrex Flu dan Batuk,
Hemaviton dan Neo Reumhachyl Alamat kantor pusat Perseroan berlokasi di
Tempo Scan Tower, lantai 16 Jl. H.R. Rasuna Said Kav.3-4 Jakarta 12950
Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn Over sebanyak 2.79
kali, Current Ratio sebanyak 2.96 kali, Debt to Asset Ratio sebanyak 30% dan
Return on Assets sebanyak 9%.104
45. PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk.(ULTJ)
PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk didirikan pada
tahun 1975. Perseroan bergerak dibidang usaha Industri Makanan &
Minuman. Adapun produk Minuman dikenal dengan merk Ultramilk,
TehKotak, Sari Asam, sari kacang ijo. Sedangkan produk makanan berupa
Susu Bubuk Cap Morinaga, Susu Kental Manis Cap Sapi, Golden Choice,
103
“TCID_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 104
“TSPC_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
56
Ultra Milk. Kantor pusatperseroan berlokasi di Jln. Raya Cimareme 131,
Padalarang - 40552, Kab. Bandung Barat. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 1.83 kali, Current Ratio sebanyak 2.4 kali, Debt
to Asset Ratio sebanyak 45% dan Return on Assets sebanyak 13%.105
46. PT. Unilever Indonesia Tbk.(UNVR)
PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1933. Kegiatan utama
perseroan bergerak dibidang Produksi, pemasaran dan distribusi barang-
barang konsumsi, termasuk di dalamnya sabun, deterjen, es krim, bumbu-
bumbu masak, kecap, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan
pokok teh dan minuman sari buah. Produk Unilever Indonesia meliputi
Sunlight, Lifebuoy, Walls, Pepsodent dan Dove hingga Royco, Bango, Rexona,
Citra, Rinso, Molto dan banyak lagi. Lokasi kantor pusat PT. Unilever
Indonesia Tbk berada di Graha Unilever Green Office Park Kav. 3 Jl. BSD
Boulevard Barat BSD City, Tangerang 15345. Pada tahun 2020 rasio Working
Capital Turn Over sebanyak 0 kali, Current Ratio sebanyak 0.66 kali, Debt to
Asset Ratio sebanyak 76% dan Return on Assets sebanyak 3%.106
47. PT. Integra Indocabinet Tbk.(WOOD)
PT. Integra Indocabinet Tbk didirikan pada tahun 1989. Perseroan
bergerak dibidang usaha Industri, Perdagangan dan Jasa Pengolahan mebel
berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya,konsesi hutan serta ritel dan
ditribusi mebel serta perlengkapan dekorasi rumah melalui Perseroan dan
entitas anak. Kegiatan utama perseroan antara lain industri furnitur dan
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari
Bambu, Rotan dan sejenisnya. Adapun Kegiatan Usaha Penunjang antara lain
Kantor pusat perseroan berlokasi di Jl. Raya Betro 678 Sedati, Sidoarjo –
61253 Jawa Timur, Indonesia. Pada tahun 2020 rasio Working Capital Turn
Over sebanyak 3.52 kali, Current Ratio sebanyak 1.33 kali, Debt to Asset
Ratio sebanyak 49% dan Return on Assets sebanyak 5%.107
105
“ULTJ_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 106
“UNVR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d. 107
“WOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
57
B. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang
dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal
atau lulus uji normalitas. Metode yang digunakan digunakan adalah metode
grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada
grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized. Jika titik-titik menyebar
sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah
terditribusi secara normal.108
Berikut hasil uji normalitas yang disajikan pada
gambar 4.1
Gambar 4.1 Uji Normalitas Grafik
Berdasarkan gambar 4.1 output uji normalitas pada grafik Normal P-P
Plot of Regression Standardized diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal dan telah memenuhi asumsi nilai residual terdistribusi secara
normal.
108
Rochmat Aldy Purnomo, “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,”
Cetakan Pertama (Ponorogo: Wade Group, n.d.), Hal-174.
58
Uji Statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual
adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan kriteria
nilai signifikansi > 0,05 maka berdistribusi normal dan nilai signifikansi ≤
0,05 maka berdistribusi tidak normal.
Tabel 4.1 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .06418560
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .092
Negative -.062
Test Statistic .092
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 4.1 output Uji Normalitas diatas, diketahui bahwa nilai
sinifikasi (Asymp.Sig) adalah 0,200 yang berarti > 0,05 maka nilai residual
berdistribusi secara normal. Dengan demikian berdasarkan hasil uji normalitas
grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized dan uji statistik non-
parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S) dapat disimpulkan bahwa nilai residual
lolos uji normalitas dan model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi
profitabilitas dengan variabel independen berupa Working Capital Turn Over,
Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio).
59
b. Uji Multikolinearitas
Pada analisis linear berganda dilakukan uji multikolinearitas karena
terdapat variabel independen lebih dari satu dalam model regresi.
Multikolinearitas artinya terdapat korelasi tinggi/sempurna antar variabel
independen dalam suatu model regresi. Adapun model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinearitas atau lulus uji multikolinearitas. Cara
mendeteksi terjadinya multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai Tolerance lebih
dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dinyatakan tidak terjadi
multikolinearitas.109
Tabel 4.2 Uji Multikoliearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .129 .032 4.022 .000
Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172 .494 2.025
CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035 .642 1.557
DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005 .657 1.522
a. Dependent Variable: ROA
Dari output uji multikolinearitas pada tabel 4.2 diatas terlihat bawa nilai
tolerance pada tiap variabel independen Working Capital Turn Over sebesar
0,494, Likuiditas (Current Ratio) sebesar 0,642, dan Solvabilitas (Debt to
Asset Ratio) sebesar 0,657 > 0,1. Kemudian nilai VIF pada tiap variabel
Working Capital Turn Over sebesar 2,025, Likuiditas (Current Ratio) sebesar
1,557, dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 1,522 < 10 maka dapat
disimpulkan bahwa antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas
atau lulus uji multikolinearitas.
109
Ghozali, Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori, Konsep Dan
Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed., hlm. 78.
60
c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua
pengamatan didalam model regresi. Regresi yang baik adalah yang lolos uji
heterokedastisitas.110
Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode
menggunakan Uji Glejser. Adapun dasar pengambilan keputusan adalah jika
nilai signifikasi > 0,05 maka data tersebut tidak terjadi heterokedastisitas. 111
Tabel 4.3 Uji Heterokdesatisitas (Uji Glejser)
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa nilai signifikasi pada
masing-masing variabel bebas yaitu Working Capital Turn Over sebesar
0,214 > 0,05. Likuiditas (Current Ratio) sebesar 0,053 > 0,05. Kemudian
Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 0,491 > 0,05 maka dapat simpulkan
pada model regresi penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas atau lolos uji
heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,maka
dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang
baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji yang dapat dilakukan
110
Aldy Purnomo, “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,” hal 177. 111
P.Sinambela, Metodologi Penelitian Kuantitatif. hlm. 170.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .082 .019 4.365 .000
Ln_X1 -.012 .010 -.281 -1.264 .214
CR -.001 .001 -.390 -1.999 .053
DAR -.034 .049 -.134 -.695 .491
a. Dependent Variable: abs
61
untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi dapat dilakukan melalui Uji Durbin-
Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu dan mensyaratkan adanya konstanta dalam model regresi dan
tidak ada variabel lag diantara variabel bebas. Untuk dapat dikatakan dalam
suatu model regresi terbebas dari autokorelasi maka nilai dU < d < 4 – dL.112
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi (Uji Durbin-Watson)
Keterangan :
d = 2,200
dU = 1,668
dL = 1,391 4 – dL = 2,609
Rumus DW-test yang terbebas dari autokorelasi yaitu :
dU < d = 1,668 < 2,200
d < dL = 2,200 < 2,609
dU < d < 4 – dL = 1,668 < 2,200 < 2,609
Oleh karena nilai dU < d dan d < dL maka pada model regersi ini terbebas
dari autokorelasi atau lulus uji autokorelasi.
112
Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,
Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang, 2013), hlm. 137-138.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .546a .298 .240 .06681 2.200
a. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1
b. Dependent Variable: ROA
62
2. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
besar kontribusi dari variabel independen terhadap variabel dependen. Secara
umum koefisien untuk data silang (Cross-Section) relatif rendah karena
adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan
untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi.113
Tabel 4.5 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .546a .298 .240 .06681 2.200
a. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1
b. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.5 Output Koefisien Determinasi diatas menunjukkan
bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,240 atau 24% artinya Profitabilitas
(Return on Asset) dapat dijelaskan oleh Working Capital Turn Over,
Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) sebesar 24%
sedangkan sisanya 76% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
mempengaruhi Profitabilitas (Return on Asset).
113
Imam Ghozali and Dwi Ratmono, Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,
Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Semarang, 2013), hlm. 59.
63
b. Uji T (Uji Parsial)
Tabel 4.6 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .129 .032 4.022 .000
Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172
CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035
DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji T diketahui bahwa :
1. Nilai konstanta sebesar 0,129 artinya bahwa nilai Profitabilitas (Return on
Asset) akan sebesar 0,123% dengan asumsi variabel Working Capital Turn
Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
adalah tetap.
2. Nilai Sig.t Working Capital Turn Over adalah 0,172 > 0,05 dengan nilai
koefisien sebesar 0,277 maka secara parsial Working Capital Turn Over
berpengaruh tidak signifikan kearah positif terhadap Profitabilitas (Return
on Asset).
3. Nilai Sig.t Likuiditas (Current Ratio) adalah 0,035 < 0,05 dengan nilai
koefisien sebesar -0,382 maka secara parsial Likuiditas (Current Ratio)
berpengaruh signfikan kearah negatif terhadap Profitabilitas (Return on
Asset).
4. Nilai Sig.t Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) adalah 0,005 < 0,05 dengan
nilai koefisien sebesar -0,515 maka Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap Profitabilitas (Return on
Asset).
64
c. Uji F (Simultan)
Tabel 4.7 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .068 3 .023 5.102 .005b
Residual .161 36 .004
Total .229 39
a. Dependent Variable: ROA
b. Predictors: (Constant), DAR, CR, Ln_X1
Berdasarkan tabel 4.7 Uji F (Uji Simultan) diketahui bahwa nilai Sig.f
adalah 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Working Capital
Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), dan Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return on Asset).
d. Variabel Yang Paling Dominan
Tabel 4.8 Analisis Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .129 .032 4.022 .000
Ln_X1 .023 .017 .277 1.393 .172
CR -.002 .001 -.382 -2.194 .035
DAR -.252 .084 -.515 -2.989 .005
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh rumusan linear berganda dalam model
regresi sebagai berikut.
ROA= 0,129 + 0,023 WCT – 0,002 CR – 0,252 DAR + e
Dengan demikian variabel yang paling dominan adalah Debt to Assets
Ratio yaitu dengan melihat nilai Sig sebesar 0,005 < 0,05. Kemudian dengan
melihat nilai B sebesar 0,252 artinya jika Debt to Assets Ratio meningkat 1%
maka Profitabilitas (Retun On Asset) akan menurun sebesar 25,2%.
65
C. Pembahasan Hasil Penilitian
1. Pengaruh Working Capital Turn Over terhadap profitabilitas.
Hasil pengujian variabel Working Capital Turn Over terhadap
profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset menunjukkan bahwa
Working Capital Turn Over berpengaruh tidak signifikan kearah positif
terhadap profitabilitas (Return on Asset). Maka dari itu H1 penelitian yang
menyatakan Working Capital Turn Over berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas (Return on Asset) ditolak.
Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukkan variabel Working
Capital Turn Over / Perputaran Modal Kerja pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah berpengaruh positif akan tetapi
tidak signifikan terhadap Profitabilitas Laba Bersih per total asset perusahaan
(ROA), yang artinya jika rasio Working Capital Turn Over / Perputaran
Modal Kerja meningkat maka profitabilitas (Return on Asset) juga akan
meningkat meskipun tidak signifikan.
Hubungan positif tidak signifikan pada Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah ini disebabkan karena perusahaan
kurang memperhatikan beberapa aspek penting dalam perputaran modal kerja
seperti perputaran kas, perputaran persediaan dan perputaran piutang
perusahaan yang seharusnya digunakan seefektif mungkin agar perusahaan
dapat meningkatkan profitabilitasnya. untuk meningkatkan profitabilitas,
manajemen perusahaan jangan hanya berfokus pada percepatan perputaran
modal kerja tetapi lebih pada optimalisasi penggunaan modal kerja dalam
upaya menghasilkan peningkatan nilai laba bersih setelah pajak dengan
memperhatikan margin of safety atas modal kerja tersebut. Karena perusahaan
Sektor Industri Barang Konsumsi selalu mengeluarkan inovasi atau produk-
produk baru, serta mengadakan promosi produk dimana perusahaan harus
membiayai aktivitasnya lebih banyak dan berdampak pada penggunaan modal
pinjaman dan mengeluarkan modal sendiri untuk menutupi biaya tersebut
sehingga laba yang diperoleh semakin sedikit dan mengakibatkan turunnya
tingkat profitabilitas. Dengan demikian pengaruh perputaran modal kerja
66
terhadap profitabilitas pada perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
tidak efektif dan efisien karena meskipun perputaran modal kerja tinggi
meningkatkan volume penjualan, akan tetapi biaya tambahan yang harus
dikeluarkan mengurangi tingkat profitabilitas sehingga perusahaan tidak bisa
mencapai tingkat keuntungan optimal.
Selain itu pada bebarapa perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 juga terdapat rasio Working Capital
Turn Over / Perputaran Modal Kerja yang rendah. Hal ini tentu tidak terlepas
dari keadaan ekonomi pada tahun 2020 dimana tingkat penjualan menyusut
akibat adanya pandemi covid-19. Pada saat pandemi covid-19 ditengah
berkurangnya pendapatan masyarakat secara drastis maka kecenderungan
masyarakat hanya akan mengkonsumsi kebutuhan pokok, sehingga penjualan
perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang bergerak dibidang
furniture, kosmetik dan kebutuhan sekunder lainnya menalami penurunan
penjualan. Penurunan penjualan inilah yan mengakibatkan pendapatan dan
rasio Working Capital Turn Over perputaran modal kerja tidak maksimal.
Upaya optimalisasi modal kerja bisa dilakukan pihak manajemen antara
lain melalui kebijakan menginvestasikan dana yang dimiliki pada opsi-opsi
sekuritas yang menguntungkan dan aman, manajemen piutang yang
menyangkut jangka waktu tidak terlalu lama serta kemudahan penagihannya,
serta manajemen persediaan yang tidak menyebabkan penumpukan barang
dagangan di gudang namun tetap mampu memenuhi permintaan pasar.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Anggraeni Eka Pratiwi dan Lilis Ardini dengan judul Pengaruh
Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran
Piutang Terhadap Profitabilitas. Kemudian hasil penelitian ini menyanggah
penelitian yang dilakukan oleh Rian Maming dengan judul Pengaruh
Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
67
2. Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) terhadap profitabilitas.
Hasil pengujian variabel Likuiditas Likuiditas (Current Ratio)
berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap profitabilitas (Return on
Asset). Dengan demikian H2 penelitian yang menyatakan Likuiditas (Current
Ratio) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Return on Asset)
diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas (Current Ratio) pada
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah
berbanding terbalik secara signifikan terhadap profitabilitas (Return on Asset).
Yang artinya jika Rasio Likuiditas (Current Ratio) perusahaan menurun, maka
tingkat pengembalian terhadap total asset/ profitabilitas (Return on Asset)
perusahaan justru akan meningkat dan begitu pula sebaliknya, jika Rasio
Likuiditas (Current Ratio) perusahaan meningkat, maka tingkat pengembalian
terhadap total asset/ profitabilitas (Return on Asset) perusahaan justru akan
menurun.
Hubungan negatif dan signifikan antara variabel Rasio Likuiditas (Current
Ratio) dan Profitabilitas (Return on Asset) pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 ini mengindikasikan
bahwa Rasio lancar (Current Ratio) yang tinggi akan berpengaruh negatif
terhadap kemampuan memperoleh laba perusahaan. Karena penempatan modal
kerja pada aktiva lancar yang besar mengakibatkan sebagian modal kerja tidak
berputar atau mengalami pengangguran dana yang seharusnya dapat dialokasikan
kedalam investasi-investasi yang dapat memberikan keuntungan terhadap
perusahaan. Selain itu rasio lancar (Current Ratio) pada beberapa Perusahaan
Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020
tercatat rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan
mengalokasikan aktiva lancar yang tidak terlalu tinggi dibandingkan hutang
lancar perusahaan, keadaan ini memungkinkan perusahaan untuk dapat
mengeksplorasi modal kerja ke pos pos keuangan lainnya dimasa pandemi
covid-19 ditahun 2020. Strategi ini terbukti berhasil pada Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 untuk dapat
68
bertahan di masa pandemi covid-19 sehingga dapat mencatatkan rasio
Profitabilitas (Return on Asset) diangka positif 4,9%. Meskipun jika dilihat
dari segi kreditur keadaan perusahaan yang illikuid ini dapat membahayakan
saat dilikuidasikan, akan tetapi pada Perusahaan Sektor Industri Barang
Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020 hal ini justru menarik
investor untuk berinvestasi.
Rasio lancar (Current Ratio) yang rendah pada Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tidak dapat disebut sinyal
positif, karena jika ditahun kedepannya keaadan perusahaan terus illikuid
maka hal ini akan menyulitkan perusahaan dalam membayar hutang ang jatuh
tempo sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
keuangan nya menjadi menurun. Jika hal ini terus berlanjut maka perusahaan
akan mengalami krisis kepercayaan baik dari pihak kreditur, supplier,
distributor bahkan dari pihak pelanggan. Krisis kepercayaan ini akan
menghambat seala kegiatan operasional perusahaan karena sebagai salah satu
sumber modal utama para kreditur maupun debitur akan mempersulit
pemberian modal dikarenakan keadaan perusahaan yang kesulitan membayar
hutang jatuh tempo/ hutang jangka pendek perusahaan. Tentu saja hal ini akan
berimbas pada kepuasan pelanggan yang mana kebutuhan akan produk yang
terhambat diproduksi. Maka dari itu perusahaan perlu memikirkan orientasi
masa depan perusahaan terkait kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang jangka pendek menggunakan aktiva lancar perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muslih
dan Abdul Azis yang berjudul Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset
Ratio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan Komponen
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi temuan penelitian
menyanggah penelitian yang dilakukan oleh David Yanto Daniel Mahulae
berjudul Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, Dan
Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi empiris pada sektor industri barang
konsumsi yang sudah go publik di BEI periode tahun 2002).
69
3. Pengaruh Solvabilitas (Debt to Assets Ratio) terhadap profitabilitas.
Hasil pengujian variabel Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) terhadap
profitabilitas (Return on Asset) menunjukkan bahwa Solvabilitas (Debt to
Asset Ratio) berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap profitabilitas
(Return on Asset). Dengan demikian H3 penelitian yang menyatakan
Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) berpengaruh terhadap profitabilitas (Return
on Asset) diterima.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Solvabilitas (Debt to
Asset Ratio) pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar
Efek Syariah berpengaruh negatif secara signifikan terhadap profitabilitas
(Return on Asset). Jika Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) perusahaan
meningkat, maka tingkat Profitabilitas (Return on Asset) menurun. Yang
artinya jika proporsi hutang perusahaan lebih besar daripada total aktiva maka
tingkat pengembalian terhadap total asset perusahaan justru akan menurun.
Hal ini terjadi karena rasio (Debt to Asset Ratio) pada Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi yang tinggi akan menimbulkan biaya-biaya proses
peminjaman hutang, biaya bunga, dan biaya komisi lainnya meningkat
sehingga komponen yang mengurangi laba bersih perusahaan semakin
banyak. Oleh karena itu untuk menekan pengeluaran biaya-biaya yang dapat
mengurangi laba bersih perusahaan, manajemen Perusahaan Sektor Industri
Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah perlu menekan proporsi rasio
Solvabilitas (Debt to Asset Ratio).
Manajemen Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi dalam Daftar
Efek Syariah tentu menyadari bahwa Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
yang tinggi juga memiliki resiko tinggi bagi perusahaan. oleh karena itu
manajer perusahaan dituntut untuk mengelola Rasio Solvabilitas (Debt to
Asset Ratio) untuk dapat menyeimbangkan pengembalian yang tinggi dengan
tingkat resiko yang dihadapi. Selain itu dari implikasi hasil temuan penelitian
maka manajer perusahaan dapat mempertimbangkan bahwa jika proporsi
hutang perusahaan lebih besar daripada total aktiva maka tingkat
pengembalian terhadap total asset perusahaan justru akan menurun, hal ini
70
mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat mengelola pinjaman atau
mengalokasikan sumber modal secara optimal sehingga dana pinjaman berupa
hutang besar yang seharusnya menunjang kegiatan operasional perusahaan
tidak dikelola dengan efisien.
Pada tahun 2020 bebrapa Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
dalam Daftar Efek Syariah Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio) tercatat
tinggi. Ini berarti pada masa pandemi ditahun tersebut kondisi perusahaan
lebih banyak dibiayai oleh hutang, baik berupa hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang. Biaya bunga pinjaman dan perlambatan kegiatan
produksi akibat pandemi semakin mengurangi pengembalian laba bersih
terhadap total asset perusahaan. Maka dari itu manajer perusahaan perlu
mengoptimalkan pendapatan menggunakan modal kerja yang tersedia pada
perusahaan sehingga dapat menambah sumber penambahan modal pribadi
perusahaan dan meningkatkan pengembalian laba bersih per total asset
perusahaan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
Devi Ariani dan Bati yang berjudul Pengaruh CR,DER dan DAR Terhadap
ROA Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di
Bei. Akan tetapi hasil penelitian ini menyanggah penelitian yang dilakukan
oleh Robi Pramana Kusuma yang berjudul Pengaruh Dar, Ukuran Perusahaan,
Risiko, Pajak, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas perusahaan Sektor
Pertambangan Di Indonesia.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil
penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan hasil uji T pada tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa variabel
Working Capital Turn Over (X1) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap Profitabilitas (Return On Asset) sedangkan Likuiditas dengan
proksi Current Ratio (X2) dan Solvabilitas dengan proksi Debt to Asset
Ratio secara parsial berpengaruh signifikan kearah negatif terhadap
Profitabilitas dengan proksi Return on Asset (Y).
2. Berdasarkan hasil penelitian uji F pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa
variabel Working Capital Turn Over (X1), Likuiditas dengan proksi
Current Ratio (X2), dan Solvabilitas dengan proksi Debt to Asset Ratio
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dengan
proksi Return on Asset (Y).
3. Berdasarkan tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling
dominan pada penelitian ini adalah Solvabilitas dengan proksi Debt to
Asset Ratio (X3)
B. Saran
Berdasarkan hasil dan implikasi penelitian, maka saran yang dapat penulis
berikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan syariah industri barang konsumsi diharapkan lebih
memperhatikan rasio Working Capital Turn Over, Current Ratio, dan Debt
to Asset Ratio dalam strategi manajemen modal kerja perusahaan, karena
tingkat proporsi dan keefektifan modal kerja berpengaruh terhadap laba
dan citra perusahaan baik dimata kreditur dan investor.
2. Bagi investor menganalisis rasio-rasio keuangan pada laporan keuangan
perlu dilakukan agar dapat lebih selektif dalam berinvestasi, sehingga
dapat berinvestasi secara bijak terhadap perusahaan yang berorientasi
masa depan dan loyal terhadap para stake holders.
72
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji tidak hanya
perusahaan syariah di sektor industri barang konsumsi saja tetapi juga
perusahaan syariah pada sektor lainnya dan menambah tahun penelitian
sehingga penelitian lebih komprehensif. Serta mempertimbangkan
memasukkan variabel independen lain karena berdasarkan hasil uji
koefisien determinasi ada banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi
profitabilitas.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al-Qur’an Tajwid Dan Terjemahan Dilengkapi Dengan Ashbabun Nuzul Dan
Hadits Shahih. Sygma Exagrafika, n.d.
Abdalloh, Irwan. Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Gramedia, 2020.
Afrianty, Nonie, Desi Isnaini, and Amimah Oktarina. Lembaga Keuangan
Syariah. Cetakan Pertama. Bengkulu: CV.Zigie Utama, 2020.
Aldy Purnomo, Rochmat. “Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS,”
Cetakan Pertama., 232. Ponorogo: Wade Group, n.d.
Ghozali, Imam. Ghozali, Imam. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika : Teori,
Konsep Dan Aplikasi Dengan EViews 10. 2 Ed. Semarang: Badan Penerbit
Universtas, 2018.
Ghozali, Imam, and Dwi Ratmono. Analisis Multivariat Dan Ekonometrika Teori,
Konsep Dan Aplikasi Dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Semarang, 2013.
Huda, Nurul, and Edwin Nasution. Investasi Pada Pasar Modal Syari’ah. Jakarta:
Prenada Media Gruop, 2008.
Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006.
Kasmir, Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. 1st ed. PTRaja Grafindo Persada,
Jakarta, 2012.
P.Sinambela, Lijan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Ke-1. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2014.
Sartono, and Agus. Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE, 1998.
Syafri Harahap, Sofyan. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. 14th ed. jakarta:
PTRaja Grafindo Persada, Jakarta, 2018.
Tim Penyusun, Buku Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2021.
B. Jurnal dan Skripsi
Aryani, Lusiana, Ambok Pangiuk, and Mellya Embun Baining. “Pengaruh
Perputaran Kas, Persediaan Dan Total Aktiva Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Syariah Di Daftar Efek Syariah.” PhD Thesis, UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi, 2021. Cahyani, Riska Aisa, and Sonang Sitohang. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan
Riset Manajemen (JIRM) 9, no. 6 (2020).
Fahrika, A. Ika, and Juliansyah Roy. “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap
Perkembangan Makro Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan
Yang Ditempuh.” Inovasi 16, no. 2 (2020): 206–13.
Faishol, Ahmad, and Moh Yusril Efendi. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas: Studi Kasus Perusahaan Makanan Dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2014-2018.” Jurnal Sains Sosio
Humaniora 4, no. 2 (2020): 621–29.
Firmansyah, Deny Indra, and Akhmad Riduwan. “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi (JIRA) 10, no. 2 (June 23, 2021).
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/3815.
Ginting, Wenny Anggeresia. “Analisis Pengaruh Current Ratio, Working Capital
Turnover, Dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Asset.” Valid
Jurnal Ilmiah 15, no. 2 (2018): 163–72.
Hazrah, Nel, Saprudin Saprudin, and Tiur Nurlini Wenang Tobing. “Pengaruh
Perputaran Modal Kerja, Likuiditas Dan Solvabilitas Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pt Astra Internasional Tbk. Tahun 2009-
2018).” Journal of Information System, Applied, Management, Accounting
and Research 3, no. 4 (2019): 79–88.
Herninta, Tiwi, and Rini Arfiani Rahayu. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” n.d.
Kusuma, Robi Pramana. “Pengaruh DAR, Ukuran Perusahaan, Risiko, Pajak, Dan
Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Sektor Pertambangan Di
Indonesia.” BISMA (Bisnis Dan Manajemen) 8, no. 2 (2018): 191–203.
Mahulae, David Yanto Daniel. “Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja,
Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas.” Jurnal Manajemen
Dan Akuntansi Medan 2, no. 1 (2020).
Maming, Rian. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal
Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo 4, no. 2 (2019).
Muslih, Muslih, and Abdul Aziz. “Pengaruh Current Ratio Dan Debt To Asset
Ratio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Otomotif Dan
Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” In Seminar
Nasional Teknologi Edukasi Sosial Dan Humaniora, 1:623–29, 2021.
Ofeser, Fajri, and Susbiyantoro Susbiyantoro. “Analisis Dampak Covid-19
Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi.” Jurnal
Lentera Bisnis 10, no. 1 (2021): 36–48.
Orinaldi, Mohammad. “Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi: Suatu Kajian.” J-MAS (Jurnal Manajemen Dan
Sains) 6, no. 2 (2021): 391–98
Pratiwi, Anggraeni Eka, and Lilis Ardini. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Perputaran Piutang Terhadap
Profitabilitas.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 8, no. 3 (2019).
Putri, Apritika Dwi, and Yulia Tri Kusumawati. “Pengaruh Perputaran Modal
Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages Di BEI
Tahun 2013-2017.” Borneo Student Research (BSR) 1, no. 2 (2020): 666–
72.
Sanjaya, I. Dewa Gd Gina, I. Md Surya Negara Sudirman, and M. Rusmala Dewi.
“Pengaruh Likuiditas Dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas Pada Pt Pln
(Persero).” E-Jurnal Manajemen 4, no. 8 (August 14, 2015).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/12859.
Suraya, Amthy, and Lilis Ratnasari. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Pt Mayora
Indah Tbk Tahun 2010-2016.” JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen
Forkamma) 2, no. 2 (2019).
Widati, Sindik, and Tania Dwi Hartini. “Pengaruh Current Ratio, Inventory
Turnover Dan Debt to Equity Terhadap Return on Asset.” Jesya (Jurnal
Ekonomi Dan Ekonomi Syariah) 4, no. 2 (June 1, 2021): 974–84.
https://doi.org/10.36778/jesya.v4i2.457
C. Internet
“ADES_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“BTEK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“BUDI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“CAMP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“CBMF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“CEKA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“CINT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“CLEO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“COCO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“DMND_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“DVLA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“FOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“GOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“HOKI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“HRTA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“ICBP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“IIKP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“INAF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“INDF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“KAEF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“KEJU_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“KICI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“KINO_Annual Report_2017.Pdf,” n.d.
“KLBF_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“KPAS_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“LMPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“MBTO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“MERK_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“MRAT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“MYOR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“PANI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“PCAR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“PEHA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“PYFA_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“ROTI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“SCPI_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“SIDO_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“SKBM_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“SKLT_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“SOFA _Annual_Report_2020.Pdf,” n.d.
“STTP_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“TCID_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“TSPC_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“ULTJ_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“UNVR_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
“WOOD_Annual Report_2020.Pdf,” n.d.
Lampiran 1
Data Rasio Working Capital Turn Over, Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas
(Debt to Asset Ratio), dan Profitabilitas (Return on Assets) Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi dalam Daftar Efek Syariah tahun 2020.
Rasio Working Capital Turn Over
No Kode Penjualan Bersih
Aktiva Lancar-
Utang Lancar WCT
(x)
1 ADES 673,364,000,000 361,680,000,000 1.86
2 BTEK 1,013,029,439,944 -156,458,311,453 -6.47
3 BUDI 2,725,866,000,000 156,101,000,000 17.46
4 CAMP 956,634,474,111 695,124,853,148 1.38
5 CBMF 79,469,675,234 100,935,388,480 0.79
6 CEKA 3,634,297,273,749 994,945,460,404 3.65
7 CINT 330,675,687,019 141,303,797,812 2.34
8 CLEO 972,634,784,176 106,642,651,734 9.12
9 COCO 171,048,708,670 26,696,140,374 6.41
10 DMND 6,110,155,000,000 2,761,740,000,000 2.21
11 DVLA 1,829,699,557,000 844,398,351,000 2.17
12 FOOD 94,563,258,607 -10,162,001,218 -9.31
13 GOOD 7,711,334,590,144 992,793,762,611 7.77
14 HOKI 1,173,189,488,886 234,766,925,927 5
15 HRTA 4,138,626,813,254 2,460,555,161,230 1.68
16 ICBP 46,641,048,000,000 11,540,059,000,000 4.04
17 IIKP 15,661,470,849 100,699,261,225 0.16
18 INAF 1,715,587,654,399 297,980,881,757 5.76
19 INDF 81,731,469,000,000 10,442,363,000,000 7.83
20 KAEF 10,006,173,023,000 -693,837,899,000 -14.42
21 KEJU 900,852,668,263 303,194,615,984 2.97
22 KICI 89,388,918,495 89,418,021,134 1
23 KINO 4,024,971,042,139 415,846,727,652 9.68
24 KLBF 23,112,654,991,224 9,898,605,669,041 2.33
25 KPAS 66,104,105,988 16,871,749,487 3.92
26 LMPI 513,607,183,458 50,756,495,964 10.12
27 MBTO 297,216,309,211 -113,316,108,149 -2.62
28 MERK 655,847,125,000 412,056,623,000 1.59
29 MRAT 318,408,499,475 236,775,041,955 1.34
30 MYOR 24,476,953,742,651 9,363,405,450,151 2.61
31 PANI 180,460,605,151 31,868,839,317 5.66
32 PCAR 46,602,172,890 42,567,378,282 1.09
33 PEHA 980,556,653,000 -59,943,668,000 -16.36
34 PYFA 277,398,061,739 84,593,855,289 3.28
35 ROTI 3,212,034,546,032 1,145,050,058,768 2.81
36 SCPI 2,893,298,079,000 372,377,787,000 7.77
37 SIDO 3,335,411,000,000 1,492,038,000,000 2.24
38 SKBM 3,165,530,224,724 252,771,646,459 12.52
39 SKLT 1,253,700,810,596 132,620,461,509 9.45
40 SOFA 23,985,876,762 23,973,279,046 1
41 STTP 3,846,300,254,825 879,741,618,929 4.37
42 TCID 1,989,005,993,587 1,212,874,534,294 1.64
43 TSPC 10,968,402,090,246 3,933,072,689,953 2.79
44 ULTJ 5,967,362,000,000 3,266,082,000,000 1.83
45 UNVR 42,972,474 -4,529,176,000,000 0
46 WOOD 2,968,618,441,357 842,441,666,623 3.52
Contoh perhitungan rasio Working Capital Turn Over (X1) pada perusahaan
WOOD.
Working Capital Turn Over = ℎ
( − )
=
( − )
=
= 3.52 kali
Rasio Likuiditas (Current Ratio)
No Kode Aktiva lancar Utang lancar CR
1 ADES 545,239,000,000 183,559,000,000 2.97
2 BTEK 168,698,932,005 325,157,243,458 0.52
3 BUDI 1,241,540,000,000 1,085,439,000,000 1.14
4 CAMP 751,789,918,087 56,665,064,939 13.27
5 CBMF 195,041,977,758 94,106,589,278 2.07
6 CEKA 1,266,586,465,994 271,641,005,590 4.66
7 CINT 235,891,593,162 94,587,795,350 2.49
8 CLEO 254,187,665,140 147,545,013,406 1.72
9 COCO 161,986,171,773 135,290,031,399 1.2
10 DMND 3,584,233,000,000 822,493,000,000 4.36
11 DVLA 1,400,241,872,000 555,843,521,000 2.52
12 FOOD 30,018,199,981 40,180,201,199 0.75
13 GOOD 2,314,323,530,275 1,321,529,767,664 1.75
14 HOKI 423,486,192,138 188,719,266,211 2.24
15 HRTA 2,669,836,303,087 209,281,141,857 12.76
16 ICBP 20,716,223,000,000 9,176,164,000,000 2.26
17 IIKP 101,730,652,999 1,031,391,774 98.63
18 INAF 1,134,732,820,080 836,751,938,323 1.36
19 INDF 38,418,238,000,000 27,975,875,000,000 1.37
20 KAEF 6,093,103,998,000 6,786,941,897,000 0.9
21 KEJU 500,560,734,326 197,366,118,342 2.54
22 KICI 102,505,706,556 13,087,685,422 7.83
23 KINO 2,562,184,889,015 2,146,338,161,363 1.19
24 KLBF 13,075,331,880,715 3,176,726,211,674 4.12
25 KPAS 67,364,476,843 50,492,727,356 1.33
26 LMPI 458,427,633,362 407,671,137,398 1.12
27 MBTO 182,202,105,658 295,518,213,807 0.62
28 MERK 678,404,760,000 266,348,137,000 2.55
29 MRAT 432,576,455,286 195,801,413,331 2.21
30 MYOR 12,838,729,162,094 3,475,323,711,943 3.69
31 PANI 72,454,604,000 40,585,764,683 1.79
32 PCAR 64,192,318,245 21,624,939,963 2.97
33 PEHA 984,115,415,000 1,044,059,083,000 0.94
34 PYFA 129,342,420,572 44,748,565,283 2.89
35 ROTI 1,549,617,329,468 404,567,270,700 3.83
36 SCPI 1,112,991,001,000 740,613,214,000 1.5
37 SIDO 2,052,081,000,000 560,043,000,000 3.66
38 SKBM 953,792,483,691 701,020,837,232 1.36
39 SKLT 379,723,220,668 247,102,759,159 1.54
40 SOFA 41,328,232,361 17,354,953,315 2.38
41 STTP 1,505,872,822,478 626,131,203,549 2.41
42 TCID 1,343,961,709,769 131,087,175,475 10.25
43 TSPC 5,941,096,184,235 2,008,023,494,282 2.96
44 ULTJ 5,593,421,000,000 2,327,339,000,000 2.4
45 UNVR 8,828,360,000,000 13,357,536,000,000 0.66
46 WOOD 3,392,961,858,575 2,550,520,191,952 1.33
Contoh perhitungan rasio Current Ratio (X2) pada perusahaan WOOD.
Current Ratio (CR) =
=
= 1.33 kali
Rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
No Kode Total Hutang Total Asset DAR
1 ADES 258,283,000,000.00 958,791,000,000 27%
2 BTEK 2,561,356,330,772 4,223,727,970,626 61%
3 BUDI 1,640,851,000,000 2,963,007,000,000 55%
4 CAMP 125,161,736,939 1,086,873,666,641 12%
5 CBMF 94,975,891,931 344,228,909,175 28%
6 CEKA 305,958,833,204 1,566,673,828,068 20%
7 CINT 112,663,245,901 498,020,612,974 23%
8 CLEO 416,194,010,942 1,310,940,121,622 32%
9 COCO 151,685,431,882 263,754,414,443 58%
10 DMND 1,025,042,000,000 5,680,638,000,000 18%
11 DVLA 660,424,729,000 1,986,711,872,000 33%
12 FOOD 56,950,719,933 113,192,236,191 50%
13 GOOD 3,676,532,851,880 6,570,969,641,033 56%
14 HOKI 244,363,297,557 906,924,214,166 27%
15 HRTA 1,473,739,202,695 2,830,686,417,461 52%
16 ICBP 53,270,272,000,000 103,588,325,000,000 51%
17 IIKP 25,243,798,592 343,139,482,249 7%
18 INAF 1,283,008,182,330 1,713,334,658,849 75%
19 INDF 83,998,472,000,000 163,136,516,000,000 51%
20 KAEF 10,457,144,628,000 17,562,816,674,000 60%
21 KEJU 233,905,945,919 674,806,910,037 35%
22 KICI 76,253,665,513 157,023,139,112 49%
23 KINO 2,678,123,608,810 5,255,359,155,031 51%
24 KLBF 4,288,218,173,294 22,564,300,317,374 19%
25 KPAS 107,883,500,874 254,725,484,771 42%
26 LMPI 451,757,472,151 698,252,022,979 65%
27 MBTO 393,023,326,750 982,882,686,217 40%
28 MERK 317,218,021,000 929,901,046,000 34%
29 MRAT 217,377,331,974 559,795,937,451 39%
30 MYOR 8,506,032,464,592 19,777,500,514,550 43%
31 PANI 58,226,321,539 98,191,210,595 59%
32 PCAR 39,680,888,888 103,351,122,210 38%
33 PEHA 1,175,080,321,000 1,915,989,375,000 61%
34 PYFA 70,943,630,711 228,575,380,866 31%
35 ROTI 1,224,495,624,254 4,452,166,671,985 28%
36 SCPI 766,072,367,000 1,598,281,523,000 48%
37 SIDO 627,776,000,000 3,849,516,000,000 16%
38 SKBM 806,678,887,419 1,768,660,546,754 46%
39 SKLT 366,908,471,713 773,863,042,440 47%
40 SOFA 21,595,292,602 68,265,043,218 32%
41 STTP 775,696,860,738 3,448,995,059,882 22%
42 TCID 448,803,136,563 2,314,790,056,002 19%
43 TSPC 2,727,421,825,611 9,104,657,533,366 30%
44 ULTJ 3,972,379,000,000 8,754,116,000,000 45%
45 UNVR 15,597,264,000,000 20,534,632,000,000 76%
46 WOOD 2,919,169,404,821 5,949,006,786,510 49%
Contoh perhitungan rasio Solvabilitas (Debt to Asset Ratio)
pada perusahaan WOOD.
Debt to Assets Ratio (DAR) =
=
= 49%
Rasio Profitabilitas (Return On Asset)
No Kode LABA BERSIH TOTAL ASSET ROA
1 ADES 135,789,000,000 958,791,000,000 14%
2 BTEK 509,507,890,912 4,223,727,970,626 12%
3 BUDI 67,093,000,000 2,963,007,000,000 2%
4 CAMP 44,045,828,313 1,086,873,666,641 4%
5 CBMF 5,286,152,369 344,228,909,175 2%
6 CEKA 181,812,593,992 1,566,673,828,068 12%
7 CINT 249,076,655 498,020,612,974 0%
8 CLEO 132,772,234,495 1,310,940,121,622 10%
9 COCO 2,738,128,648 263,754,414,443 1%
10 DMND 205,589,000,000 5,680,638,000,000 4%
11 DVLA 162,072,984,000 1,986,711,872,000 8%
12 FOOD (17,398,564,059) 113,192,236,191 -15%
13 GOOD 245,103,761,907 6,570,969,641,033 4%
14 HOKI 38,038,419,405 906,924,214,166 4%
15 HRTA 170,679,197,734 2,830,686,417,461 6%
16 ICBP 7,418,574,000,000 103,588,325,000,000 7%
17 IIKP (41,519,336,887) 343,139,482,249 -12%
18 INAF 30,020,709 1,713,334,658,849 0%
19 INDF 8,752,066,000,000 163,136,516,000,000 5%
20 KAEF 20,425,756,000 17,562,816,674,000 0%
21 KEJU 121,000,016,429 674,806,910,037 18%
22 KICI (10,658,558) 157,023,139,112 0%
23 KINO 113,665,219,638 5,255,359,155,031 2%
24 KLBF 2,799,622,515,814 22,564,300,317,374 12%
25 KPAS (4,925,365,603) 254,725,484,771 -2%
26 LMPI (41,331,271,519) 698,252,022,979 -6%
27 MBTO (203,214,931,752) 982,882,686,217 -21%
28 MERK 71,902,263,000 929,901,046,000 8%
29 MRAT (6,766,719,891) 559,795,937,451 -1%
30 MYOR 2,098,168,514,645 19,777,500,514,550 11%
31 PANI 224,178,056 98,191,210,595 0%
32 PCAR (15,957,991,606) 103,351,122,210 -15%
33 PEHA 48,665,150,000 1,915,989,375,000 3%
34 PYFA 22,104,364,267 228,575,380,866 10%
35 ROTI 168,610,282,478 4,452,166,671,985 4%
36 SCPI 218,362,874,000 1,598,281,523,000 14%
Contoh perhitungan rasio Profitabilitas (Return On Asset) padaperusahaan
WOOD.
Return On Assets (ROA)= ℎ
=
= 5%.
37 SIDO 934,016,000,000 3,849,516,000,000 24%
38 SKBM 5,415,741,808 1,768,660,546,754 0%
39 SKLT 42,520,246,722 773,863,042,440 5%
40 SOFA 207,154,739 68,265,043,218 0%
41 STTP 628,628,879,549 3,448,995,059,882 18%
42 TCID (54,776,587,213) 2,314,790,056,002 -2%
43 TSPC 834,369,751,682 9,104,657,533,366 9%
44 ULTJ 1,109,666,000,000 8,754,116,000,000 13%
45 UNVR 716,353,600,000 20,534,632,000,000 3%
46 WOOD 314,373,402,229 5,949,006,786,510 5%
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. Identitas Diri
Nama : Mirda
NIM : 503180099
Tempat Tanggal Lahir : Sungai Rambai, 10-12-2000
Alamat : RT 21, RW 07, Lr Al-Muhajjirin,
Telanaipura, Jambi
No HP : 0831-8323-2005
E-mail : nurmeerda10@gmail.com
Nama Ayah : Alm.Syahroni
Nama Ibu : Kayah
B. Latar Belakang Pendidikan
1. 2007-2012 : SD Negeri 21/V Sungai Rambai
2. 2013-2015 SMP Negeri 3 Pengabuan
3. 2016-2018 SMA Negeri 13 Tanjab Barat
C. Pengalaman Organisasi
1. 2020-2021 Ketua Divisi Humas dan Kerjasama KSPM UIN STS
JAMBI
2. 2020-2021 Anggota Ksei Al-Fath
D. Motto
Selalu berusaha dan berdoa, karena keberhasilan adalah milik mereka yang tak
tunduk oleh kegagalan.
top related