pengaruh roa dan roe terhadap kebangkrutan
Post on 21-Jan-2023
0 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap Prediksi
Kebangkrutan Perusahaan(tugas akhir statistik)
Universitas Sebelas Maret Surakarta
1
Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap Prediksi
Kebangkrutan Perusahaan
Oleh :
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak
Tujuan - Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio
keuangan, khususnya ROA (Return On Assets) dan ROE (Return on
Equity) terhadap prediksi kebangkrutan perusahaan yang sudah
mendaftarkan sahamnya pada Bursa Efek. Data-data perusahaan
didapat dari menganalisa annual report perusahaan-perusahaan
tersebut pada tahun 2011.
Metodologi Penelitian - Metode yang digunakan untuk penelitian
ini adalah regresi logistik. Dengan menggnakan regresi
logistik maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
tersebut (ROA dan ROE) layak untuk menganalisis prediksi
kebangkrutan pada perusahaan-perusahaan yang sudah go publik.
Hasil Penelitian – Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
rasio-rasio keuangan seperti CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO,
dan LDR dapat digunakan untuk menprediksi kebangkrutan
perusahaan. Dalam kasus ini, penulis hanya menggunakan
variabel ROA dan ROE. Hasil penelitian didapat dari persamaan
regeresi. Apabila hasil dari persamaan tersebut kurang dari
0,05 maka variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap
prediksi kebangkrutan perusahaan yaitu CAR, NIM, dan BOPO.
Sedangkan ROA, ROE, NPL, dan LDR mempunyai pengaruh terhadap
prediksi kebangkrutan bank.
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga dapat menyelesaikan
paper yang berjudul “ Analisis Pengaruh ROA dan ROE terhadap
Prediksi Kebangkrutan Perusahaan”. Yang merupakan tugas akhir
dari mata kuliah Statistik Deskriptif.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa banyak
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya pernulis berharap semoga makalah ini memberikan
manfaat kepada kita semua.
Surakarta, 26
Juni 2013
Penulis
4
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul..........................................1
2. Abstrak................................................2
3. Kata Pengantar.........................................3
4. Dafar Isi..............................................4
5. BAB I Pendahuluan
1.1...............................Latar Belakang Masalah
....................................................5
1.2......................................Rumusan Masalah
....................................................5
1.3.....................................Tujuan Penulisan
....................................................6
6. BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Kebangkrutan.......................................7
2.2 ROA................................................7
2.3 ROE................................................8
2.4 Pengaruh rasio ROA terhadap prediksi kebangkrutan..8
2.5 Pengaruh rasio ROE terhadap prediksi kebangkrutan..8
7. BAB III Metode Penelitian
3.1 Variabel
Penelitian....................................................
............................................9
3.2 Sumber Data........................................9
3.3 Jenis Data........................................10
3.4 Populasi dan Sampel...............................10
3.5 Metode Analisis Data..............................10
8. BAB IV
5
4.1 Data ROA dan ROE perusahaan.......................12
4.2 Penghitungan Data menjadi Statistik Deskriptif....12
4.3 Analisis..........................................13
9. BAB V
5.1 Kesimpulan........................................14
10. Daftar Pustaka .....................................15
6
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Masuknya era persaingan global ke Indonesia terutama
dalam bidang perekonomian, memaksa segala aspek kehidupan
untuk ikut merasakan globalisasi. Pembangunan besar-
besaran dalam bidang ekonomi seolah-olah menjadi tonggak
pada suatu negara. Indonesia memerlukan waktu untuk
mencapai kemajuan yang pesat. Salah satu yang menjadi
peran serta strategis dalam menyelesaikan dan
menyeimbangkan unsur dibidang pembangunan ekonomi adalah
perusahaan.
Perusahaan merupakan badan usaha yang dapat membantu
perekonomian di Indonesia, misalnya dengan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Selain itu
perusaan yang sudah go publik dapat membantu masyarakat
umum untuk memiliki saham yang nantinya dapat menimbulkan
investasi baik d dalam negeri ataupun luar negeri.
Perusahaan memilik peran yang sangat penting untuk
kemajuan perekonomian Indonesia.
Permasalahan yang terjadi di Indonesia sangat
berpengaruh terhadap perekonomian negara, sebagai contoh
adalah adanya krisis ekonomi. Akibat terjadinya krisis,
maka tingkat kesehatan perusahaan banyak mengalami
penurunan dan dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan.
Misalnya banyak perusahaan yang dinyatakan pailit oleh
pemerintah yang dengan kata lain likuidasi, profability,
7
dansolvability pada perusahaan tersebut tidak ada.
Kebangkrutan sangat mudah terjadi pada negara-negara yang
sedang mengalami kesulitan di bidang ekonomi.
Kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam
menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio keuangan berguna bagi analisis internal untuk
membantu manajemen membuat evaluasi tentang hasil-hasil
operasi perusahaan, memperbaiki kesalahan, dan
menghindari keadaan yang daat menyebabkan kesulitan
keuangan. Suatu rasio akan bernilai apabila
diperbandingkan dengan rasio yang lain.
2. Rumusan Masalah
a. Apakah rasio keuangan ROA (Return on Assets)
berpengaruh terhadap prediksi keuangan perusahaan?
b. Apakah rasio keuangan ROE (Return on Equity)
berpengaruh terhadap prediksi keuangan perusahaan?
c. Apakah rasio-rasio keuangan dapat digunakan untuk
memprediksi kebangkrutan suatu perusahaan?
3. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengaruh ROA terhadap prediksi keuangan
perusahaan
b. Mengetahui pengaruh ROE terhadap prediksi keuangan
perusahaan
c. Mengetahui apakah rasio keunagan dapat digunakan untuk
memprediksi kebangkrutan sutu perusahaan
d. Sebagai tugas akhir mata kuliah Statistik Deskriptif
8
BAB II
Tinjauan Pustaka
1. Kebangkrutan
Adalah kegagalan perusahaan dalam menjalankan
operasi perusahaan untuk manghasilkan laba. Kebangkrutan
sering juga disebut likuidasi perusahaan atau penutupan
perusahaan ataupun insolvibilitas. Kebangkrutan sebagai
suatu kegagalan didefinisikan dalam beberapa pengertian,
yaitu :
a. Kegagalan ekobnomi. Berarti bahwa perusahaan
kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak mampu
menutupi biayanya sendiri. Tingkat laba lebih kecil
dari biaya modal atau nilai sekarang dari arus kas
perusahaan lebih kecil dari kewajiban.
b. Kegagalan Keuangan. Bermakna kesulitan dana, baik
dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam
pengertian modal kerja.
Faktor yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan pada
perusahaan adalah :
a. Faktor Umum, berasal dari sektor ekonomi, sosial,
teknologi, dan dari sektor pemerintahan.
b. Faktor eksternal perusahaan, meliputi faktor
pelanggan, pemasok, dan pesaing dari perusahaan lain.
c. Faktor Internal perusahaan, antara lain terlalu
besarnya kredit yang diberikan kepada pelanggan yang
menyebabkan penunggakan dalam pembayaran sampai
akhirnya tidak membayar, manajemen tidak efisien yang
10
disebabkan karena kurang adanya kemampuan dari
manajemen, dan penyalahgunaan wewenang dan kecurangan
yang sering dilakukan oleh karyawan ataupun manager
puncak yang dapat merugikan perusahaan.
2.Return on Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan maka
semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Rumus dari
ROA adalah
ROA = netincomerata−ratatotalassetsX 100%
3.Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih
perusahaan dengan modal sendiri suatu perusahaan.
ROEmerupakan indikator yang penting bagi pemegang saham
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Jika rasio ini
meningkat maka laba bersih dari perusahaan yang
bersangkutan akan meningkat pula, peningkatan tersebut
juga mempengaruhi harga saham. Rumus dari ROE adalah
ROE = Lababersihperusahaanmodalsendiri X 100%
4.Pengaruh rasio ROA terhadap prediksi kebangkrutan
perusahaan
11
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atau laba
secara keseluruhan. ROA berpengaruh positif terhadap
prediksi kebangkrutan perusahaan yang berarti semakin
tinggi rasio tinggi ROA kemungkinan perusahaan bangkrut
semakin kecil.
5.Pengaruh rasio ROE terhadap prediksi kebangkrutan
perusahaan
ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dengan
modal sendiri. ROE adalah rasio yang berguna bagi
pemegang saham dan calon investor untuk mengetahui
kemampuan dalam memperoleh laba bersih. ROE berpengaruh
negatif terhadap kemungkinan perusahaan bangkrut, artinya
semakin kecil ROE maka probabilitas bank bangkrut semakin
besar.
12
BAB III
Metode Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel terikat (dependent variabel) dalam
penelitian ini adalah prediksi kebangkrutan perusahaan.
Variabel bebas (independent variabel) dalam
penelitian ini adalah ROA (Return on Assets) dan ROE
(Return on Equity)
a. Variabel Dependent
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah prediksi
kebangkrutan perusahaan dengan melihat perbedaan
perusahaan yang bangkrut dan tidak bangkrut. Penelitian
yang digunakan dalam memprediksi kebangkrutan suatu
perusahaan ialah dengan poin 1 untuk perusahaan dalam
kondisi bermasalah dan poin 0 untuk perusahaan yang
tidak bermasalah.
b. Variabel Independent
Variabel independent dalam penelitian ini ialah rasio
ROA dan ROE.
1. ROA. Gigunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
perusahaan dalam memperoleh keuntungan yang
dihasilkan dari total asset perusahaan yang
bersangkutan. Dengan menggunakan kriteria tertentu,
misalnya
- ≥ 1,215% = sangat sehat- 0,99%≥ROA<1,215%=sehat- 0,765%≥ROA<0,99%=cukupsehat
13
- ROA<0,765%=tidaksehat2. ROE. Merupakan perbandingan antara laba bersih dengan
modal sendiri. ROE adalah rasio yang berguna bagi
pemegang saham dan calon investor untuk mengetahui
kemampuan dalam memperoleh laba bersih. Semakin
rendah nilai rasio maka probabilitas perusahaan
bangkrut akan semakin besar.
2. Sumber Data
Data yang dibutuhkan berupa laporan keuangan perusahaan
yang terdaftar di bursa efek pada tahun 2011.
3. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder untuk semua variabel yaitu ROA dan ROE.
Data tersebut didapat dari penghitungan melalui annual
report perusahaan yang sudah go publik.
4. Populasi dan Sampel
Populasi yang terdapat di dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang sahamnya sudah tercatat pada Bursa
Efek pada tahun 2011. Metode pengambilan sampel dalam
penelitian ini dengan metode random sampling atau secara
acak. Sehingga didapat sembilan (9) perusahaan dalam
negeri yang dijadikan sampel. Penggunaan metode ini
bertujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan
14
kriteria yang telah ditetapkan. Nama-nama perusahaan yang
dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah
5. Metode pengumpulan
data
Metode yang
digunakan untuk
mengumpulkan data
pada penelitian ini
adalah metode
dokumentasi,
dengan
mengumpulkan,
mencatat, kemudian
mengkaji data
sekunder.
6. Metode analisis data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi
logistik. Ketentuan regresasi logistik adalah :
- Dipengaruhi oleh lebih sedikit dibandingkan analisis
diskriminan oleh ketidaksamaan varian dalam kelompok.
- Regresi logistik dapat menghandel variabel independent
secara mudah dimana analisis diskriminan penggunaan
variabel menimbulkan masalah dengan kesamaan varian.
- Regresi logistik menghasilkan persamaan regresi
berganda berkenaan interpretasi dan pengukuran
15
No Nama Perusahaan1 PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk2 PT. Central Proteinaprima
Tbk3 PT Catur Sentosa Adiprana
Tbk4 PT Citra Tubindo Tbk5 PT Ciputra Development Tbk6 PT Ciputra Property Tbk7 PT Ciputra Surya Tbk8 PT Citatah Tbk9 PT Duta Anggada Realty Tbk
diagnosis casewise yang tersedia untuk esidul yang
diuji. Persamaan regresi logistik tersebut ialah
Y = b0 + b1ROA + b2ROEDimana :
Y = prediksi kebangkrutan perusahaan
B0 = konstanta
B1-b2 = koefisien regresi
ROA = Return on Assets
ROE = Return on Equity
Model regresi logistik menghasilkan nilai probabilitas.
Apabila nilai peluang lebih besar dari 0,05 maka
perusahaan diprediksi mengalami kebangkrutan, begitu juga
sebaliknya. Langkah-langkah analisis regresi logistik :
a. Menilai model fit
b. Estimasi parameter dan interprestasinya. Dengan
memasukkan semua komponen dari variabel independen.
Dengan formulasi hipotesis statistik sebgai berikut :
H0 : r = 0
H0 : r ≠ 0, dimana r = 1,2,3,...,nKriteria :
Jika sig ¿∝, maka H0 diterima
Jika sig ¿∝, maka H0 ditolak
16
BAB IV
Pembahasan
1. Data ROA dan ROE perusahaan
Nama Perusahaan PROFITABILITYROA ROE
PT Charoen Pokphand
Indonesia Tbk26,62
% 38,23%
PT. Central Proteinaprima
Tbk -29% -373%
PT Catur Sentosa Adiprana
Tbk 3,34% 12,61%
PT Citra Tubindo Tbk 41% 69%PT Ciputra Development Tbk 2,80% 6,40%PT Ciputra Property Tbk 4% 5%PT Ciputra Surya Tbk 4,70% 9,80%PT Citatah Tbk 24% 100%PT Duta Anggada Realty Tbk 160% 280%
2. Penghitungan Data menjadi statistik deskriptif
Berikut ini disajikan statistik deskriptif data rasio
keuangan tahun 2011 sampel yang meliputi nilai minimum,
nilai maksimum, mean, standard deviasi, dan variance
untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian
ini
a. ROA (Return on Assets)
Merupakan proksi dari faktor pendapatan yang diukur
melalui perbandingan antara laba sebelum pajak
terhadap total assets. Berdasarkan hasil perhitungan
17
statistik deskriptif, ROA pada tahun 2011, tabel
sebagai berikut :
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std.
DeviationVariance
ROA 11 -.29 3.34 1.2225 1.34027 1,796Valid N (listwise)
11
b. ROE (Return on Equity)Merupakan perbandingan antara laba perusahaan denganmodal sendiri. Berguna untuk investor.
Descriptive StatisticsN Minimum Maximum Mean Std.
DeviationVariance
ROE 11 -3.73 9.80 3.0713 4.34745 18,900Valid N (listwise)
11
3. Analisa
Variabel ROA memiliki nilai maksimum 3,34%, nilai
minimum sebesar -0,29%. Nilai ROA yang menunjukkan
negatif membuktikan bahwa pada periode pengamatan
terdapat perusahaan yang mengalami
kebangkrutan/kerugian. Sedangkan untuk variabel ROE
memiliki nilai maksimum 9,80%, nilai minimum -3,73%,
dan nilai rata-ratanya 3,07%. Semakin tinggi nilai ROE
18
yang diperoleh maka akan semakin kecil pula kemungkinan
perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan. Hal ini
bisa dilihat dari nilai minimum yang bernilai negatif
yaitu -3,73%.
Jika penelitian hasil nilai ROA yang bertanda
positif maka menunjukkan semakin besar rasio ini maka
akan semakin besar pula tingkat prediksi kebangkrutan
suatu perusahaan. Maka perlu diambil kebijakan yaitu
semakin meningkatkan kemampuan manajemen laba dalam
memperoleh keuntungan.
Apabila penelitian hasil ROE menggunakan metode
regresi menghasilkan hasil yang negatif maka rasio
tersebut memiliki hubungan yang positif. Maka untuk
mengatasi hal tersebut perusahaan perlu memperhatikan
kinerja manajemen agar memperoleh laba yang tinggi dan
laba bersih pun akan meningkat.
19
BAB V
PENUTUP
1.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis
mengenai analisis pengaruh ROA dan ROE terhadap
kebangkrutan perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa
rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi
kebangkrutan suatu perusahaan yang kemudian penganalisan
data menggunakan metode regresi. Variabilitas variabel
dependen (prediksi kebangkrutan) dapat dijelaskan oleh
variabel independen (ROA dan ROE).
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.emeraldinsight.com (diakses pada tanggal 27 Juni
2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/ROA (diakses pada tanggal 30 Juni
2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/ROE (diakses pada tanggal 30 Juni
2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Regresi_logistik (diakses pada
tanggal 30 Juni 2013)
21
top related