bab i-iv morbus hansen bagus.docx
Post on 08-Jul-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 1/30
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morbus Hansen ( Kusta ) adalah penyakit infeksi kronis yg
disebabkan oleh mycobacterium leprae, pertama kali
menyerang saraf tepi, setelah itu menyerang kulit dan organ-
organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Kelompok yang
berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah
endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang
tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan gizi yang buruk.
Kurang adanya pengetahuan tentang penyakit kusta
mengakibatkan pederita kusta malu untuk berobat dan menarik
diri dari komunitasnya. (Kosasih,2!)
"enyakit kusta tersebar diseluruh dunia dengan
endemisitas yang berbeda-beda. #iantara $22 negara yang
endemis pada tahun $%&', %& negara telah mencapai eliminasi
kusta yaitu prealensi rate $*$. penduduk. "ada tahun
$%%$ +orld Health ssembly telah mengeluarkan suatu resolusi
yaitu eliminasi kusta tahun 2. "ada $%%%, insidensi penyakit
kusta di dunia diperkirakan . dan $& kasus ter/adi di
merika 0erikat. "ada 2, +ord Health 1rganisation membuat
daftar %$ negara yang endemik kusta. ! kasus dunia terdapat
di 3ndia, Myanmar, dan 4epal (#epkes 53, 2').
$
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 2/30
#i 3ndonesia, /umlah penderita kusta dengan frekuensi
tertinggi di proinsi 6a7a 8imur yaitu mencapai per $.
penduduk.selan/utnya proinsi 6a7a 9arat mencapai : per $.
penduduk dan proinsi 0ula7esi 0elatan yaitu 2 per $.
penduduk (#epkes 53, 22).
B. Rumusan Masalah9erdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah
dalam makalah asuhan kepera7atan mornus hansen (kusta)
adalah sebagai berikut ; <apakah yang dimaksud dengan
mornus hansen, etiologi, epidemiologi, manifestasi klinis,
pato=siologi, path7ay, dan asuhan kepara7atan yang
dilakukan pada morbus hansen >?C. Tujuan
1. Tujuan UmumMakalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
sistem integumen.2. Tujuan husus
a. @ntuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit
kustab. @ntuk mengetahui etiologi dari penyakit kustac. @ntuk mengetahui epidemiologi morbus Hansend. @ntuk mengetahui bagaimana pato=siologi dari
penyakit kustae. @ntuk mengtahui asuhan kepera7atan dari penyakit
kusta
2
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 3/30
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 4/30
retikuloendotelial, dengan masa generasi $22 hari, dan
termasuk kuman yang tidak ganas serta lambat
berkembangnya.Kuman-kuman kusta berbentuk batang, biasanya
berkelompok dan ada yang tersebar satu-satu dengan ukuran
pan/ang $-& mic, lebar ,2-,' mic yang bersifat tahan asam.0ampai saat ini kuman tersebut belum dapat dibiakkan
dalam medium buatan, dan manusia merupakan satu-satunya
sumber penularan. 9erbagai usaha telah dilakukan untuk
membiakkan kuman tersebut yaitu melalui; telapak kaki tikus,
tikus yang diradiasi, armadillo, kultur /aringan syaraf manusia
dan pada media buatan. #iagnosis penyakit lepra melalui
usapan sekret hidung dan melalui kerokan kulit penderita.
Kuman yang berada di sekret hidung yang kering, dapat
bertahan hidup sampai % hari di luar tubuh, sedangkan di tanah
yang lembab dan suhu kamar, kuman ini dapat bertahan
sampai hari.
C. E(#)em#$l$g# M$r%us Hansen
Aara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi
menurut sebagian ahli cara penularnya adalah melalui saluran
pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama).
Kuman mencapai permukaan kulit melalui folikel rambut,
kelen/ar keringat, dan diduga /uga air susu ibu. 8imbulnya
penyakit kusta pada seseorang tidak mudah sehingga tidak
perlu ditakuti. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, antara
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 5/30
lain sumber penularan, kuman kusta, daya tahan, sosial
ekonomi dan iklim. 0umber penularan adalah kusta utuh yang
berasal dari pasien kusta tipe M9 (Multi 9asiler) yang belum
diobati atau tidak teratur berobat.
9ila seseorang terinfeksi M. Deprae, sebagian besar (%')
akan sembuh sendiri, dan ' akan men/adi indeterminate. #ari
' indeterminate, : manifestasi klinik men/adi determinate
dan ! men/adi sembuh.
D. Man#*estas# l#n#sMenurut +H1 ($%%'), diagnosis kusta ditegakkan bila
terdapat satu dari tanda kardinal berikut;$. danya lesi kulit yang khas dan kehilangan sensibilitas
Desi kulit dapat tunggal atau multipel, biasanya
hipopigmentasi tetapi kadang-kadang lesi kemerahan atau
ber7arna tembaga. Desi dapat berariasi tetapi umumnya
berupa makula, papul, atau nodul. Kehilangan sensibilitas
pada lesi kulit merupakan gambaran khas. Kerusakan saraf
terutama saraf tepi, bermanifestasi sebagai kehilangan
sensibilitas kulit dan kelemahan otot. "enebalan saraf tepi
sa/a tanpa disertai kehilangan sensibilitas dan*atau
kelemahan otot /uga merupakan tanda kusta.2. 98 positif "ada beberapa kasus ditemukan basil tahan asam dari
kerokan /aringan kulit.9ila ragu-ragu maka dianggap sebagai
kasus dicurigai dan diperiksa ulang setiap : bulan sampai
ditegakkan diagnosis kusta atau penyakit lain.
'
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 6/30
Menurut (#ep Kes 53. #ir/en "" E "D, 2!). 8anda-
tanda utama atau Aardinal 0ign penyakit kusta, yaitu;a. Desi (kelainan) kulit yang mati rasa
Kelainan kulit*lesi dapat berbentuk bercak keputih-
putihan (hypopigmentasi) atau kemerah-merahan
(erithematous) yang mati rasa (anaesthesi).b. "enebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan
fungsi saraf. Bangguan fungsi saraf ini merupakan
akibat dari peradangan kronis saraf tepi (neuritis
perifer ). Bangguan fungsi saraf ini bisa berupa ;$) Bangguan fungsi sensori seperti mati rasa2) Bangguan fungsi motoris seperti kelemahan otot
( parese) atau kelumpuhan ( paralise):) Bangguan fungsi otonom seperti kulit kering dan
retak-retak.c. danya bakteri tahan asam (98) didalam kerokan
/aringan kulit (98F)0eseorang dinyatakan sebagai penderita kusta apabila
di temukan satu atau lebih dari tanda-tanda utama diatas. "ada
dasarnya sebagian besar penderita dapat didiagnosis dengan
pemeriksaan klinis. 4amun demikian pada penderita yang
meragukandapat dilakukan pemeriksaan kerokan kulit. pabila
hanya ditemukan cardinal sign kedua perlu diru/uk kepada 7asor
atau ahli kusta, /ika
E. las#"kas# usta1. Klasi=kasi 3nternasional; Klasi=kasi Madrid ($%':)
• Indeterminate (I)
• Tuberkuloid (T)
• oderline-Dimorphous (B)
• Lepromatosa (L)
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 7/30
2. Klasi=kasi untuk kepentingan riset; Klasi=kasi 5idley-
6opling ($%2)
• Tuberkoloid (TT)
• Borderline tuberculoid (BT)• Mid-Borderline (BB)
• Borderline Lepromatous (BL)
• Lepromatosa (LL):. Klasi=kasi menurut +H1 ($%%') terbagi men/adi dua
kelompok, yaitu;
• "ause 9asiler ("9) ; 3, 88, 98
• Multi 9asiler (M9) ; 99, 9D, DD"erbedaan antara kusta "ause 9asiler ("9) dengan Multi
9asiler (M9) menurut +H1
4o
.
Kelainan kulit E hasil
pemeriksaan"ause 9asiler Multiple 9asiler
$. 9ercak (makula)
a. 6umlahb. @kuranc. #istribusid. Konsistensie. 9atasf. Kehilangan rasa
pada bercakg. Kehilangan
berkemampuan
berkeringat,
berbulu rontok
pada bercak
a. $-'b. Kecil dan
besarc. @nilateral
atau bilateral
asimetrisd. Kering dan
kasare. 8egasf. 0elalu ada
dan /elasg. 9ercak tidak
berkeringat,
ada bulu
a. 9anyakb. Kecil-kecilc. 9ilateral,
simetrisd. Halus, berkilate. Kurang tegasf. 9iasanya
tidak /elas,
/ika ada
ter/adi pada
yang sudah
lan/utg. 9ercak masih
berkeringat,
!
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 8/30
rontok pada
bercak
bulu tidak
rontok
2. 3n=ltrat
a. Kulitb. Membrana
mukosa
tersumbat
perdarahan
dihidung
a. 8idak adab. 8idak pernah
ada
a. da, kadang-
kadang tidak
adab. da, kadang-
kadang tidak
ada
:. Airi hidung ”central healing”
penyembuhan
ditengah
a. "unched out
lessib. Medarosisc. Binecomastiad. Hidung pelanae. 0uara sengau
. 4odulus 8idak ada Kadang-kadang ada
'. "enebalan saraf tepi Debih sering ter/adi
dini, asimetris
8er/adi pada yang
lan/ut biasanya
lebih dari $ dan
simetris
. #eformitas cacat 9iasanya asimetris
ter/adi dini
8er/adi pada
stadium lan/ut
!. pusan BTA negat#* BTA ($s#t#*
+. Pat$"s#$l$g# usta0etelah M leprae masuk ke dalam tubuh, perkembangan
penyakit kusta bergantung pada kerentanan seseorang. 5espon
&
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 9/30
tubuh setelah masa tunas dilampaui tergantung pada dera/at
sistem imunitas selular (cellular mediated immune) pasien.
Kalau sistem imunitas selular tinggi, penyakit berkembang
kearah tuberkuloid dan bila rendah, berkembang kearah
lepromatosa. M leprae berpredileksi di daerah-daerah yang
relatif lebih dingin, yaitu daerah akral dengan askularisasi
yang sedikit.#era/at penyakit tidak selalu sebanding dengan dera/at
infeksi karena respon imun pada tiap pasien berbeda. Be/ala
klinis lebih sebanding dengan tingkat reaksi selular daripada
intensitas infeksi. 1leh karena itu penyakit kusta dapat disebut
sebagai penyakit imunologik.,. Path-a M$r%us Hansen &usta'
%
Mycobacterium Leprae
System imun seluler meningkat
fagositosis
Pembentukan tuberkel
Morbus Hansen (kusta)
G3 saraf tepi
Multi Basiler (MB)Pause Basiler (PB)
Masuk dlm pem.darah dermis & sel saraf sh!an
"roplet infetion atau kontak dg kulit
"roplet infetion atau kontak dg kulit Mycobacterium Leprae
Saraf sensorik
#erusakan integritas
kulitG3 fungsi barrier kulit
$esiko %nfeksi
digaruk $espon gatalsekresi histamin
#ulit kering bersisik
maula seluruh tubuh
G3 kelen'ar minyak &
aliran darah
Saraf otonomSaraf motor
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 10/30
0umber ; 4uararif, min Huda dan Hardhi Kusuma.2$:. !suhan
kepera"atan Berdasarkan Diagnosa Medis dan #!#D! #I$-#%$
(&ilid '). Gogyakarta; Medi ction "ublishing.
H. Pemer#ksaan D#agn$st#k $. "emeriksaan 9akteriologis
Ketentuan pengambilan sediaan adalah sebagai berikut ;a. 0ediaan diambil dari kelainan kulit yang paling aktif.
b. Kulit muka sebaiknya dihindari karena alasan kosmetik
kecuali tidaditemukan lesi ditempat lain.c. "emeriksaan ulangan dilakukan pada lesi kulit yang
sama dan bila perlu ditambah dengan lesi kulit yang
baru timbul.d. Dokasi pengambilan sediaan apus untuk pemeriksaan
mikobakterium leprae ialah;
$
G3 itra tubuh
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 11/30
$) Auping telinga kiri atau kanan2) #ua sampai empat lesi kulit yang aktif ditempat lain
e. 0ediaan dari selaput lendir hidung sebaiknya dihindari
karena;$) 8idak menyenangkan pasien2) "ositif palsu karena ada mikobakterium lain:) 8idak pernah ditemukan mikobakterium leprae pada
selaput lendir hidung apabila sedian apus kulit
negatif.) "ada pengobatan, pemeriksaan bakterioskopis
selaput lendir hidung lebih dulu negatif dari pada
sediaan kulit ditempat lain.f. 3ndikasi pengambilan sediaan apus kulit ;
$) 0emua orang yang dicurigai menderita kusta2) 0emua pasien baru yang didiagnosis secara klinis
sebagai pasien kusta:) 0emua pasien kusta yang diduga kambuh (relaps)
atau karena tersangka kuman resisten terhadap obat
) 0emua pasien M9 setiap $ tahun sekalig. "emerikaan bakteriologis dilakukan dengan pe7arnaan
tahan asam, yaitu ziehl neelsen atau kinyoun gabett.h. Aara menghitung 98 dalam lapangan mikroskop ada :
metode yaitu cara zig zag, huruf z, dan setengah atau
seperempat lingkaran. 9entuk kuman yang mungkin
ditemukan adalah bentuk utuh (solid), pecah-pecah
(fragmented), granula (granulates), globus dan clumps.2. 3ndeks 9akteri (39);
Merupakan ukuran semikuantitatif kepadatan 98
dalam sediaan hapus. 39digunakan untuk menentukan
tipe kusta dan mengealuasi hasilpengobatan. "enilaian
dilakukan menurut skala logaritma ridley sebagai berikut ;
$$
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 12/30
; 9ila tidak ada 98 dalam $ lapangan pandang$ ; 9ila $-$ 98 dalam $ lapangan pandang2 ; 9ila $-$ 98 dalam $ lapangan pandang: ; 9ila $-$ 98 dalam rata-rata $ lapangan pandang
; 9ila $$-$ 98 dalam rata-rata $ lapangan
pandang' ; 9ila $$-$ 98 dalam rata-rata $ lapangan
pandang ; 9ila $ 98 dalam rata-rata $ lapangan pandang
:. 3ndeks Morfologi (3M)Merupakan persentase 98 bentuk utuh terhadap seluruh
98. 3M (3ndeks Morfologi) digunakan untuk mengetahui
daya penularan kuman, mengealuasi hasil pengobatan,
dan membantu menentukan resistensi terhadap obat.I. Penatalaksanaan
$. 8erapi Medik 8u/uan utama program pemberantasan kusta adalah
penyembuhan pasien kusta dan mencegah timbulnya
cacat serta memutuskan mata rantai penularandari
pasien kusta terutama tipe yang menular kepada orang
lain untuk menurunkan insiden penyakit."rogram Multi #rug 8herapy (M#8) dengan kombinasi
rifampisin,klofazimin, dan ##0 dimulai tahun $%&$.
"rogram ini bertu/uan untukmengatasi resistensi dapson
yang semakin meningkat, mengurangiketidaktaatan
pasien, menurunkan angka putus obat, dan
mengeliminasi persistensi kuman kusta dalam /aringan.5e/imen pengobatan M#8 di 3ndonesia sesuai
rekomendasi +H1 $%%' sebagai berikut;a. 8ipe "9 ("ause 9asiler)
$2
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 13/30
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 14/30
rifampisin mg, oJoksasim mg dan minosiklin
$mg dan pasien langsung dinyatakan 5I8,
sedangkan untuk tipe "9 dengan 2-' lesi diberikan
dosis dalam bulan. @ntuk tipe M9 diberikan
sebagai obat alternatif dan dian/urkan digunakan
sebanyak 2 dosis dalam 2 /am.
d. "utus obat
"ada pasien kusta tipe "9 yang tidak
minum obat sebanyak dosis dari yang seharusnya
maka dinyatakan #1, sedangkan pasien kusta tipe
M9 dinyatakan #1 bila tidak minum obat $2 dosis
dari yang seharusnya.
2. "era7atan @mum"era7atan pada morbus hansen umumnya untuk
mencegah kecacatan. 8er/adinya cacat pada kusta
disebabkan oleh kerusakan fungsi saraf tepi, baik
karena kuman kusta maupun karena peradangan se7aktu
keadaan reaksi netral.
a. "era7atan mata dengan lagophthalmos$) "enderita memeriksa mata setiap hari apakah ada
kemerahan atau kotoran2) "enderita harus ingat sering kedip dengan kuat:) Mata perlu dilindungi dari kekeringan dan debu
b. "era7atan tangan yang mati rasa$) "enderita memeriksa tangannya tiap hari untuk
mencari tanda-tanda luka, melepuh
$
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 15/30
2) "erlu direndam setiap hari dengan air dingin selama
lebih kurang setengah /am:) Keadaan basah diolesi minyak
) Kulit yang tebal digosok agar tipis dan halus') 6ari bengkok diurut agar lurus dan sendi-sendi tidak
kaku) 8angan mati rasa dilindungi dari panas, benda ta/am,
lukac. "era7atan kaki yang mati rasa
$) "enderita memeriksa kaki tiap hari2) Kaki direndam dalam air dingin lebih kurang
/am:) Masih basah diolesi minyak) Kulit yang keras digosok agar tipis dan halus') 6ari-/ari bengkok diurut lurus) Kaki mati rasa dilindungi
d. "era7atan luka$) Duka dibersihkan dengan sabun pada 7aktu
direndam2) Duka dibalut agar bersih
:) 9agian luka diistirahatkan dari tekanan) 9ila bengkak, panas, bau ba7a ke puskesmas
$'
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 16/30
BAB III
A!UHAN EPERA/ATAN
A. Pengkaj#an1. I)ent#tas
3dentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya;
nama, umur, agama, pendidikan, peker/aan, suku*bangsa,
alamat, /enis kelamin, status perka7inan, dan penanggung
biaya.2. R#-aat esehatan
$. Keluhan yang sering muncul antara lain ;$) 9iasanya klien datang dengan keluhan mati rasa pada
daerah nodul.2) @mumnya ditemukan adanya bercak putih L tidak nyeri dan
tidak gatal.2. 5i7ayat penyakit sebelumnya.
a. Klien mengatakan pernah kontak langsung dengan
penderita kusta.b. 9iasanya klien dengan morbus hansen datang
berobat dengan keluhan adanya lesi, neuritis (nyeri
tekan pada saraf) kadang-kadang gangguan keadaan
umum penderita (demam ringan) dan adanya
komplikasi pada organ tubuh.
$
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 17/30
:. 5i7ayat keluargaa. da anggota keluarga yang menderita kustab. Morbus hansen merupakan penyakit menular yang
menahun yang disebabkan oleh kuman kusta
(mikobakterium leprae) yang masa inkubasinya
diperkirakan 2-' tahun. 6adi salah satu anggota
keluarga yang mempunyai penyakit morbus hansen
akan tertular.0. Pemer#ksaan +#s#k
a. "emeriksaan =sik head to toe
$) Kepala3nspeksi ; kepala mesochepal, rambut bersih,
distribusi rata, 7arna hitam, kepala nampak
tidak ada ben/olan, tidak ada luka"alpasi ; tidak teraba masa, tidak teraba adanya
luka, rambut tidak mudah rontok
2) Mata3nspeksi ; kon/ungtia merah muda, sklera putih, pupil
isokor, bola mata simetris, tidak ada edema
palpebra."alpasi ; tidak ada nyeri tekan pada palpebra
:) 8elinga3nspeksi ; 8elinga simetris, tidak kemerahan, tidak ada
masa, tidak nampak serumen"alpasi ; tidak ada nodul pada telinga, tidak ada
nyeri tekan
) Hidung
$!
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 18/30
3nspeksi ; lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak
ada nafas cuping hidung, tidak nampak hidung
tapal kuda."alpasi ; tidak ada ben/olan pada hidung, tidak ada
nyeri tekan pada tulang ra7an hidung') Mulut
3nspeksi ; mulut tidak kotor, lidah terdapat stomatitis,
bibir tidaksianosis, tidak ada caries pada gigi.
) Deher3nspeksi ; tidak ada ben/olan pada leher, tidak ada
distensi ena /ugularis."alpasi ; denyut nadi carotis teraba kuat, tidak ada
pembesaran kelen/ar tiroid.!) "aru-"aru
3nspeksi ; pengembangan kedua paru sama, tidak ada
penggunaan otot-otot pernapasan tambahan."alpasi ; taktil fremitus kedua paru sama kuat
getarannya."erkusi ; suara paru sonoruskultasi ; suara dasar esikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
&) 6antung3nspeksi ; denyut ictus cordis tidak terlihat."alpasi ; denyut ictus cordis teraba kuat di 3A0 '
midclaikula sinistra, denyut nadi dan denyut
/antung reguler & C*menit."erkusi ; tidak ada pembesaran /antung, suara
dullnes.
$&
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 19/30
uskultasi ; bunyi /antung 3 dan 33 terdengar reguler.
bunyi /antung 33 lebih keras dari bunyi /antung
3, tidak ada bunyi /antung tambahan.%) bdomen
3nspeksi ; perut datar, tidak ada distensi abdomenuskultasi ; suara bising usus $ C*menit"alpasi ; ada asites, lien dan hepar tidak teraba, tidak
ada nyeri 8ekan
"erkusi ; tympani
$) kstremitas3nspeksi ; terpasang infur 5D $ tpm di tangan kiri,
terdapat papul eritem pada ketiak. 8ungkai
ba7ah kanan dan kiri terdapat makula eritem,
batas tidak /elas.
"alpasi ; teraba hangat pada ekstremitas ba7ah,
makula pada tungkai teraba hangat, tida ada
piting edema, tangan kiri bagian antebrahium
tidak dapat merasakan sensasi.
$$) Benitalia3nspeksi ; tidak terpasang #A.
B. Anal#sa Data
N
$
Data Et#$l$g# Masalah
$. Batasan
arakter#st#k
Kerusakan lapisan kulit
Bangguan permukaan
Mycobacterium Leprae
#roplet
infection*kontak
dengan kulit
Kerusakan
3ntegritas Kulit
$%
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 20/30
kulit
3nasi struktur tubuh
Masuk ke pemb. darah
dermis dan sel-sel
scha7n
0istem imun selulermenigkat
Iagositosis
"embentukan tuberkel
Morbus hansen*kusta
"ause basiler F multi
basiler
B: saraf tepi
0araf otonom
B: kelen/ar minyk dan
aliran darah
Kulit kering, bersisikm,
macula seluruh tubuh
B: fungsi barrier kulit
Kerusakan integritas
kulit
2. Batasan
karakter#st#k
• 5espon nonerbal
terhadap perubahan
aktual pada tubuh
(mis., penanpilan,
struktur, fungsi)
• 5espons nonerbal
terhadap persepsi
perubahan pada tubuh
Mycobacterium Leprae
#roplet
infection*kontak
dengan kulit
Masuk ke pemb. darah
dermis dan sel-sel
scha7n
0istem imun seluler
menigkat
Iagositosis
"embentukan tuberkel
Morbus hansen*kusta
Bangguan citra
tubuh
2
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 21/30
(mis.,penampilan,
struktur, fungsi)
• Mengungkapkan
persepsi yang
mencerminkan
perubahan pandangan
tentang tubuh indiidu
dalam penampilan
"ause basiler F multi
basiler
B: saraf tepi
0araf otonom
B: kelen/ar minyk dan
aliran darah
Kulit kering, bersisikm,
macula seluruh tubuh
Bangguan citra 8ubuh
0. Batasan
arakter#st#k
• "engetahuan yang
tidak cukup untuk
menghindari
pema/anan patogen
• "ertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat ;o Kerusakan integritas
kulito 8rauma /aringan
• Ketidakadekuatan
pertahanan sekunder ;o 3munosupresi
• "ema/anan terhadap
patogen lingkungan
meningkat ; 7abah
Mycobacterium Leprae
#roplet
infection*kontak
dengan kulit
Masuk ke pemb. darah
dermis dan sel-sel
scha7n
0istem imun selulermenigkat
Iagositosis
"embentukan tuberkel
Morbus hansen*kusta
"ause basiler F multi
basiler
B: saraf tepi
0araf otonom
B: kelen/ar minyak
dan aliran darah
Kulit kering, bersisikm,
macula seluruh tubuh
0ekresi histamin
5esiko 3nfeksi
2$
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 22/30
5espon gatal
#igaruk
5esiko 3nfeksi
C. Masalah e(era-atan$. Kerusakan 3ntegritas Kulit2. Bangguan Aitra 8ubuh:. 5esiko 3nfeksi
D. D#agn$sa e(era-atan$. Kerusakan 3ntegritas Kulit2. Bangguan citra tubuh:. 5isiko infeksi
E. Interens#
4
o
#iagnosa
Kepera7atan
"erencanaan 8u/uan (41A) 3nterensi (43A)
$ Kerusakan
integritas
kulit
Batasan
karakter#st#
k
Kerusakan
lapisan kulit
41A ;
• 8issue integrity ; skin and
mucous membranes
•Hemodyalis ekses
0etelah dilakukan tindakan
kepera7atan selama :C2
/am dengan kriteria hasil ;
• Menun/ukkan regenerasi
• Ka/i*catat 7arna lesi,
perhatikan /ika ada
/aringan nekrotik dan
kondisi sekitar luka.
• Dakukan pera7atan
luka setiap hari
secara tepat.
22
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 23/30
Bangguan
permukaan
kulit
3nasi
struktur
tubuh
+akt$r
%erhu%unga
n ksternal ;
• Kelembaban
3nternal ;
• "erubahan
pigmentasi
• "erubahan
turgor
• "enurunan
imunologis
• Bangguan
sensasi
/aringan
• Mencapai penyembuhan
tepat 7aktu
• Hindarkan bagian
yang terdapat lesi
dari tekanan.
• /arkan pasien dan
keluarga mengenai
pera7atan luka dan
cara pencegahan
penularan.
• Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian nutr#s#
TTP
2 Bangguan
citra tubuhBatasan
karakter#st#
k
• 5espon
nonerbal
41A ;
•9ody image
•0elf esteem
0etelah dilakukan
tindakan kepera7atan
selama 2C2 /am konsep
• Ka/i adanya
gangguan pada citra
diri pasien
(menghindari kontak
mata, ucapan yang
merendahkan diri).
2:
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 24/30
terhadap
perubahan
aktual pada
tubuh (mis.,
penanpilan,
struktur,
fungsi)
• 5espons
nonerbal
terhadap
persepsi
perubahan
pada tubuh
(mis.,penam
pilan,
struktur,
fungsi)
• Mengungkap
kan persepsi
yang
mencermink
an
perubahan
pandangan
tentang
diri pasien meningkat.
#engan kriteria hasil;
• "asien menyatakan
penerimaan situasi
dirinya
•Memasukkan perubahan
dalam konsep diri tanpa
harga diri negatif
• 9ina hubungan
saling percaya
antara pera7at dan
pasien.
• 9eri dorongan
kepada klien dan
keluarganya untuk
mengungkapkan
perasaannya
• 9erikan motiasi dan
harapan kepada
klien
• 6aga priasi dan
lingkungan indiidu
2
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 25/30
tubuh
indiidu
dalam
penampilan
+akt$r ang
%erhu%ung
an
• 9io=sik
• "enyakit
• "erseptual
• psikososial
: 5esiko
infeksiBatasan
karakter#st#
k
• "engetahuan
yang tidak
cukup untuk
menghindari
pema/anan
patogen
• "ertahanan
tubuh
primer yang
41A ;
• 3mmune 0tatus
•Kno7ladge ; infection
control
•5isk control
0etelah dilakukan tindakan
kepera7atan selama :C2
/am
Kriterial Hasil ;
• Klien bebas dari ge/ala dan
tanda infeksi
•Mendeskripsikan proses
menular penyakit, Iactor
yang pengaruhi
• "ertahankan teknik
isolasi
• Auci tangan setiap
sebelum dan sesudah
tindakan kepera7atan
• Bunakan ba/u sarung
tangan sebagai alat
pelindung
• Monitor tandan dan
ge/ala infeksi sistemik
dan lokal
2'
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 26/30
tidak
adekuat ;o Kerusakan
integritas
kulito 8rauma
/aringan
• Ketidakadeku
atan
pertahanan
sekunder ;o 3munosup
resi
• "ema/anan
terhadap
patogen
lingkungan
meningkat ;
7abah
penularan serta
penatalaksanaannya
•Menun/uk kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi
• 6umlah leukosit dalam
batas normal
•Menun/ukkan perilaku
hidup sehat
• 9erikan kepera7atan
kulit pada area
epiderma
• Daporkan kecurigaan
infeksi
BAB I3 PENUTUP
A. es#m(ulan
Morbus Hansen ( Kusta ) adalah penyakit infeksi kronis yg
disebabkan oleh mycobacterium leprae, pertama kali
menyerang saraf tepi, setelah itu menyerang kulit dan organ-
organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat.
Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang
tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti
2
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 27/30
tempat tidur yang tidak memadai, air yang tidak bersih, asupan
gizi yang buruk. Kurang adanya pengetahuan tentang penyakit
kusta mengakibatkan pederita kusta malu untuk berobat dan
menarik diri dari komunitasnya.
Aara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi
menurut sebagian ahli cara penularnya adalah melalui saluran
pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama).
DA+TAR PU!TAA
4uararif, min Huda dan Hardhi Kusuma.2$:. !suhan kepera"atan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan #!#D! #I$-#%$ (&ilid ').
Gogyakarta; Medi ction "ublishing.
Herdman, 8. hearther. 2$:. #anda Internasional Diagnosis
epera"atan Denisi dan lasikasi '*+'-'*+, 6akarta ; BA.
2!
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 28/30
hern, +ilkinson. 2$2. Buku aku Diagnosis epera"atan.
Diagnosis #anda. riteria /asil #%$. Inter0ensi #I$ (&ilid 1)
6akarta ; BA
LAMPIRAN
Moderator ; Dayinnatus 0urur ( kelompok )4otulen ; Muhammad 5asydi (kelompok &)
"enanya dan pen/a7ab ;$. #iah Darasati (kelompok %) ; <9isakah penyakit Morbus
Hansen bisa disembuhkan >? 6a7aban ; (gustina kusuma ningrum) <penyakit kusta
ebenarnya dapat disembuhkan tanpa harus disertai
kecacatan. Kuncinya adalah pengobatan secara tepat dan
tuntas. Karena apabila sudah ter/adi kecacatan akan
menginggalkan skuelle atau akibat sisa, sekalipun diobati dan
sembuh serta tidak menular. da dua tipe pengobatan pada
penderita kusta yang pertama kusta kering ( pause basiler)
pengobatan harus dikosumsi selama bulan. 0edangkan
untuk kusta basah (muti basiler) pengobatan dilakukan
2&
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 29/30
selama $2 bulan. pabila pengobatan berhenti sebelum
7aktunya pengobatan akan diulang dari a7al?
2. Mega Destari (Kelompok ) ; <9agaimana penularan kusta
dari ibu ke bayi melalui 03 >? 6a7aban ; (9ayu Kumbara, 4urul #inia "utri) < pada dasarnya
yang kita ketahui bah7a 03 itu beasal dari darah, untuk
penderita kusta darah yang ada pasti sudah terserang oleh
Mycrobacterium Deprae, maka dari itu 03 yang dihasilkan
oleh si ibu yang terkena kusta akan mengandung
Mycrobacterium Deprae, dan 03 tersebut diberikan ke pada si
bayi yang pada akhirnya si bayi akan tertular kuta /uga.?
:. 4aim mathus shofroh (Kelompok $) ; <9agaimanakah cara
kita mengetahui kalau penyakit ini sudah sembuh atau belum
>? 6a7aban ; (rlin Mayang sari, 8uankamariyah Komudo) <untuk
mengetahui seorang penderita kusta sudah sembuh adalah
dengan melakukan pemeriksaan secara umum (oleh dokter)
dan pemeriksaan laboratorium darah tertentu, serta yang
paling penting pemeriksaan kuman penyebabnya. Kalau
penyakit sudah ber/alan lama dan sudah ter/adi nekrosis
/aringan saraf dan otot, kesembuhan akan menimbulkan
cacat permanen, dan sering kali cacat permanen ini
membutuhkan tindakan operasi untuk memperbaiki fungsi
seperti pada tangan dan kaki. @ntuk itu, menetukan diagnosa
2%
8/19/2019 BAB I-IV Morbus Hansen BAGUS.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-iv-morbus-hansen-bagusdocx 30/30
secara dini dan pengobatan yang teratur merupakan yang
paling penting dalam mengatasi peyakit ini.?
top related