analisis fasa karbon pada proses pemanasan …
Post on 06-May-2022
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS FASA KARBON PADA PROSES
PEMANASAN TEMPURUNG KELAPA
Oleh : Frischa Marcheliana W (1109100002)
Pembimbing:Prof. Dr. Darminto, MSc
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Analisis Data dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
• Latar Belakang – Permasalahan – Tujuan – Batasan Masalah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
(a). Struktur Grafit (b) Struktur Karbon aktif
Permasalahan, Tujuan, dan Batasan Masalah
• Bagaimana menentukan suhu dan waktu pemanasan yang tepat dalam pembentukan fasa kristalin karbon?
• Apa saja kandungan fasa karbon yang terbentuk pada arang tempurung kelapa dengan variasi suhu dan waktu pemanasan yang telah ditentukan?
Permasalahan
• Mengetahui suhu dan waktu pemanasan yang tepat dalam pembentukan fasa kristalin karbon.
• Mengetahui kandungan fasa yang terbentuk pada arang tempurung kelapa dengan variasi suhu dan waktu pemanasan yang telah ditentukan
Tujuan
• Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi pada pembentukan fasa karbon dari proses karbonisasi bahan tempurung kelapa. Beberapa pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya Difraksi Sinar X, SEM-EDX dan TEM.
Batasan Masalah
• Bahan Kristalin dan Amorf Zat Padat-Tempurung Kelapa-Alotrop Karbon:Grafit, Graphene, intan, Fullerene- Proses karbonisasi-Difraksi Sinar X(XRD)
TINJAUAN PUSTAKA
Bahan Kristal dan Bahan Amorf • Bahan Kristal
• Bahan Amorf
Deretan atom yang letaknya teratur dan berulang (periodik)
Kristal jamak (polikristal)
Kristal nano (nanocrystallline)
Kristal mikro
(microcrystalline)
Kristalin Amorf
Penyusunannnya tidak memiliki keteraturan atom yang sempurna atau tidak berjangkauan panjang
Tempurung Kelapa
Karbon berkisar 66,79-77,73% (Suhartana, 2006)
Limbah kelapa Mengandung Selulosa
(C6H10O5)n Hemiselulosa (C5H8O4)ndan Lignin [(C9H10O3)(CH3O)]n
Alotrop Karbon
• Grafit dan Graphene • Intan • Fullerene
Alotrop Karbon (a) Grafit, (b) Intan, (c) Fulleren (C60), (d) Nanotubes (e) Grafena.
Diagram Fasa Karbon
Proses Karbonisasi
Karbonisasi Proses pemecahan atau
peruraian selulosa menjadi karbon pada suhu berkisar
275°C
Konversi dari zat organik menjadi karbon atau
suatu residu yang mengandung karbon
Difraksi Sinar X (XRD)
Difraksi sinar-x merupakan salah satu metode karakterisasi standar yang digunakan untuk mengidentifikasi fasa-fasa yang ada pada sebuah material.
Hukum Bragg menyatakan bahwa seberkas sinar-x yang mengenai suatu kristal, maka berkas ini akan didifraksi oleh bidang atom dalam kristal.
Pola difraksi intan dan
grafit (Hezel, D.C.,dkk,
2008)
Pola difraksi grafit
(http://www.mindat.org/min-
1740.html)
Metode Scherer
• Metode yang digunakan untuk menentukan ukuran kristalin berdasarkan pelebaran puncak difraksi sinar X yang muncul
D = ukuran kristalin, adalah λ =panjang gelombang sinar-X yang digunakan, = sudut Bragg, B = FWHM satu puncak yang dipilih K = konstanta material yang nilainya kurang dari satu ≈0,9 FWHMsp = lebar puncak difraksi sampel pada setengah maksimum FWHMst = FWHM standart
X’Pert HighScore Plus
Penentuan derajat kristalinitas Penentuan fasa Penentuan FWHM
• Peralatan dan bahan-Diagram Penelitian
Metodologi Penelitian
Metodologi Bahan Peralatan Peralatan Uji
Tempurung kelapa Alat penghalus DSC-TGA Gas inert (nitrogen) Crucible Combution
boats SEM-EDX (Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive X-ray).
Alumunium Voil Crucible mangkok Difraktometer Sinar X Gelas beker TEM-ED (Transmission
Electron Microscopy Electron Difraction)
Mortar,
Cutter Oven Merk Yenaco Digital Micro Computer Double Tube Furnace merk Thermolyne
Metodologi UJI DSC-TGA
EDX
1000OC 3 dan 5 jam
400OC 3 dan 5 jam
800OC 3 dan 5 jam
TEM-ED
Pengujian
XRD SEM-EDX
TempurungKelapa
Dikeringkan Suhu 110 C
Preparasi Bahan
Karbonisasi dengan Gas Inert gas N2
• Analisis Awal bahan Dasar– Analisis Termal – Analisis Komposisi Fasa – Analisis Data difraksi sinar X– Analisis hasil pengujian SEM– Analisis Ukuran Kristal dengan Metode Scherer- Analisis Hasil Pengujian TEM-ED
Analisis Data dan Pembahasan
Analisis Awal Bahan Dasar
Limbah Tempurung Kelapa
Limbah Tempurung Kelapa Tua dijadikan Serbuk agar
pemanasannya lebih homogen
Serbuk Tempurung Kelapa diletakkan pada crucible
dengan berat serbuk 1 gram
Unsur Massa (%) Atom (%)
Karbon 49,86 57,11
Oksigen 49,60 42,67
Alumunium 0,13 0,07
Sulfur 0,13 0,06
Kalium 0,28 0,10
Analisis Termal • Pengujian DSC-TGA Tempurung Kelapa
T onset (°C)
T peak (°C)
T endset (°C)
∆m (mg)
43,19 68,3 96,2 1 257.76 281,4 308,5 4,0 321,99 347,7 364,0 4,6
Analisis Komposisi Fasa
Suhu Unsur C Unsur O
Massa(%)
Atom(%) Massa(%)
Atom(%)
400°C 75,56 80,80 23,51 18,80
800°C 74,93 79,93 25,07 20,07
1000°C 85,85 88,99 14,15 11,01 Unsur lainnya seperti Si, S, K, dan Al memiliki prosentase sangat kecil yaitu dibawah 1 %.
Hasil Pengujian EDX
Menurut Kwieciriska,B, dkk (2003) reaksi yang memungkinkan dalam pembentukan grafit adalah
2CO C+CO2 2CO + 2H2O 2CO2+2H2 CO2 +2H2 C+ 2H2O
Gambar Pola difaksi sinar-X sampel dengan variasi suhu pemanasan dengan rentang waktu penahanan (a) 3 jam dan (b) 5 jam
a b
Analisis Difraksi Sinar X
XRD Grafit
Analisis Difraksi Sinar X
Penentuan fasa karbon dengan menggunakan X’ Pert HighScore plus didapatkan fasa karbon yaitu grafit dengan kode referensi 00-041-1487 dan londsdaleite dengan kode referensi 00-019-0268.
Hasil Pengujian SEM Tempurung Kelapa
Hasil Pengujian SEM Tempurung Kelapa dipanaskan 800C
3000 x
Analisis Pengujian SEM
5000 x
Hasil pengujian SEM Tempurung kelapa yang dipanaskan pada suhu 1000°C
Grafit adalah sebuah kristal, bentuk polimorfik dari karbon dasar yang memiliki beberapa bentuk morfologi yaitu datar, berserat, dan bola (Kwiencinska dan H.I. Petersen (2004)
Analisis Pengujian SEM 5000 x
Metode High Scoreplus
Suhu Waktu
Penahanan (jam)
Crystallinity (%)
400°C 3 55,9 5 36,7
800°C 3 54,0 5 39,7
1000°C 3 61,7 5 51,2
Perhitungan Derajat kristalinitas dengan perangkat lunak X-Pert High Scoreplus
Hasil Pengujian TEM 800 C hol 3 jam
Analisis Pengujian TEM
002 (C)
100 (C) 101 (C)
Carbon
Hasil Pengujian TEM 1000 C hol 3 jam
Didapatkan ukuran kristal 20-60 nm
Didapatkan ukuran kristal
Grafit 10-20 nm
Gambar Struktur dari (a) grafit kristalin dan karbon (b) turbostratik
a b
Fasa karbon yang terbentuk dalam proses karbonisasi pada suhu 1000°C memiliki struktur intermediat yang disebut turbostratik
Perhitungan Ukuran kristal
Suhu (°C)
Waktu (jam) 2θ
FWHM (rad)
FWHMsp (rad)
Ukuran (nm)
400
3 26,35 0,03 0,0015 5,65
5 26,94 0,01 0,0015 16,27
800
3 26,62 0,01 0,0015 32,34
5 24,82 0,01 0,0015 28,61
1000 3 25,55 0,02 0,0015 9,54
5 25,97 0,01 0,0015 21,85
Perhitungan ukuran kristal pada indeks miller (002)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran
• Berdasarkan hasil perhitungan prosentase kristalinitas dengan software High ScorePlus didapatkan prosentase kristalinitas tertinggi yaitu 61% pada suhu 1000°C dengan waktu penahanan 3 jam
• Dengan menggunakan X’Pert HighScorePlus, Fasa karbon yang terbentuk pada bahan tempurung kelapa adalah grafit dengan kode referensi 00-041-1487 dan londsdaleite dengan kode referensi 00-019-0268
• Ukuran kristal yang didapatkan dengan metode scherer didapatkan ukuran nano berkisar 5,6-32,3 nm.
Kesimpulan
Saran
Dari hasil penulisan tugas akhir ini disarankan untuk penelitian yang akan datang dilakukan pengujian FTIR dan Pngujian LCR Meter untuk mengetahui gugus fungsi senyawa dan konduktivitas listrik setiap bahannya
top related