akademis, aktivis dan traveling · akademis, aktivis dan traveling oleh moh khoerul anwar mahasiswa...

Post on 18-Jun-2019

213 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Akademis, Aktivis dan Traveling

Oleh Moh Khoerul Anwar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Target saya adalah kuliah di Yogyakarta dan mengambil Jurusan Bimbingan

Konseling. Pada seleksi jalur penelusuran bibit unggul (PBU) tahun 2010 saya tidak lolos,

begitu pula saat saya mendaftarkan jalur seleksi mandiri gelombang pertama. Akhirnya, saya

mendaftar pada salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta mengambil Jurusan

Bimbingan Konseling. Tetapi pada saat-saat terakhir datanglah surat keputusan dari Rektor

UNY ke sekolah yang menyatakan bahwa saya diterima di Jurusan Bimbingan Konseling

melalui jalur bidikmisi. Ini adalah suatu keajaiban dari kebesaran doa dan “keberkahan” guru.

Saya sekolah di MAN Buntet Pesantren Cirebon dan Saya satu-satunya yang diterima di

UNY, Lainnya diterima di PTN Jawa Barat.

Saya merasa suprise dapat diterima di UNY melalui jalur bidikmisi karena

sebelumnya tidak pernah merasa mendaftar jalur bidikmisi. Setelah dikonfirmasi, ternyata

saya mendapatkan pelimpahan dari jalur PBU dan mendapatkan beasiswa bidikmisi. Selama

sekolah, saya tinggal di pesantren dan jauh dari rumah. Selama di pesantren saya juga

melakoni beberapa kegiatan seperti ikut organisasi, merawat ibunya kyai dan mengaji. Berkat

doa beliau jugalah saya bisa diterima di UNY ini.

Beberapa prinsip yang dipegang teguh selama kuliah adalah 2AT yakni akademis,

aktivis dan traveling.

1. Akademis

Akademis adalah hal-hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan atau lebih

tepatnya bersifat teori. Perguruan tinggi adalah salah satu komponen pencetak akademisi

akademisi yang memiliki keahlian dalam bidang-bidang tertentu. Oleh karena itu,

mahasiswa sudah sepatutnya menjadi akademisi yang baik, taqwa, cendekia dan mandiri.

Akademis tidak dilihat dari IPK semata tetapi mahasiswa yang akademis dapat dilihat

juga dari keilmuan, wawasan, dan pengetahuan yang dimiliki. Menjadi akademisi bukan

berarti kita tidak bisa melakukan apa-apa tetapi dengan kita memiliki akademis yang baik

maka kita mampu melakukan apapun.

Akademis adalah hal yang perlu dipelajari dan dilatih dengan seksama karena

akademis merupakan bagian dari hardskill mahasiswa. Hardskill adalah kemampuan yang

dimiliki sesuai dengan keilmuan masing-masing seperti BK, TP, PAUD, dan lain

sebagainya. Semua ilmu yang dipelajari dan dimiliki oleh prodi atau jurusan masing-

masing adalah hardskill.

Ada beberapa langkah yang telah dilakukan selama ini, diantaranya adalah

a. Manajemen waktu; Rajinlah mencatat hal-hal yang penting seperti deadline, tugas,

dan lain-lain.

b. Target; Buatlah target baik mingguan, bulanan, persemester.

c. Tanggungjawab dengan apa yang dilakukan artinya ketika kita tidak jadi

melaksanakan apa yang telah disusun maka siap bertanggungjawab contonya ketika

kita hendak mengerjakan tugas kemudian teman mengajak main atau jalan-jalan lalu

kita ikut jalan-jalan maka kita juga harus mengerjakan tugas itu sesuai deadline

berarti kita akan lebih membutuhkan energi yang lebih.

2. Aktivis

Sebagian besar masyarakat perguruan tinggi adalah mahasiswa. Sebagai mahasiswa

memiliki berbagai peranan. Salah satu perannya adalah sebagai agent of change atau agen

perubahan. Adapun salah satu upaya dalam mewujudkan peran tersebut adalah ikut aktif

dalam sebuah organsisasi (Organisator). Keberadaan organisasi mahasiswa dalam sebuah

perguruan tinggi merupakan spirit dan prestasi dari perguruan tinggi karena keberadaan

mahasiswa yang mengikuti organisasi dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan

dalam membangun hubungan sosial. seseorang yang mengikuti organisasi akan cakap

dalam berkomunikasi, mengambil keputusan, memotivasi, mengembangkan kelompok-

kelompok dan mampu mengembangkan iklim keorganisasian. Terlebih untuk mahasiswa

bidikmisi, organisasi adalah suatu kewajiban yang harus diikuti. Oleh karena itu,

organisasi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan kemampuan softskill

mahasiswa. Lalu apakah anda hanya ikut-ikutan dalam struktur organisasi tanpa kerja

atau anda adalah mahasiswa yang berperan aktif dalam berbagai kegiatan dalam

organisasi tersebut ???? jawabannya ada pada diri anda masing-masing.

Tahukah teman-teman semuanya, apakah manfaat dari organisasi ???

Berorganisasi merupakan kegiatan non akademis atau tidak ada kaitannya dengan

nilai kuliah dalam sebuah perguruan tinggi. Namun, kegiatan organisasi dapat menunjang

keterampilan mahasiswa baik dari kecakapan berbicara maupun norma dan etika.

Berorganisasi dapat membuat mahasiswa semakin berwawasan luas, berpengetahuan,

mampu memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat, mampu membangun hubungan

sosial, memperbanyak pertemanan (friendship) dan memperbanyak jaringan (network).

Beberapa hal tersebut adalah bagian dari softskill. Softskill adalah kemampuan yang

dipelajari dan dimiliki diluar dari keilmuan yang sedang dipelajarari. Oleh karena itu,

janganlah bosan untuk berperan aktif dalam sebuah organisasi.

Begitu pula saat mengerjakan skripsi, kegiatan sebagai aktivis kampus sangat

membantu saya. Skripsi berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah

Interpersonal melalui Team Building Pada Pengurus Organisasi Mahasiswa Fakultas Ilmu

Pendidikan UNY” menunjukkan bahwa kemampuan memecahkan masalah interpersonal

dapat ditingkatkan melalui team building berupa aktivitas brainstorming, games, role

playing, dan diskusi kelompok. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terjadi

peningkatan kemampuan menyampaikan permasalahan pada orang lain serta mampu

lebih memahami keadaan orang lain. Terimakasih organisasi yang telah menjadikanku

seperti ini. Hidup Mahasiswa!!!

3. Traveling

top related