6. biolistrik
Post on 23-Jun-2015
7.554 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES BTH) TASIKMALAYA
Jl. Cilolohan No.36 (0265) 327225 Tasikmalaya
IAD (FISIKA)
Dosen: D.N. Zohari, M.Pd
Kompetensi Dasar: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat:1. Menjelaskan besaran besaran pada konsep listrik2. Mengetahui kelistrikan pada syaraf3. Mengetahui prinsip kerja kelistrikan pada jantung4. Mejelaskan pengukuran isyarat-isyarat listrik tubuh
Indikator :1. Menjelaskan persamaan dimana besaran besaran listrik terdapat2. Membedakan grafik Potensial aksi pada otot lurik dan jantung3. Menjelaskan prinsip kerja alat alat ukur untuk mengetahui isyarat
listrik pada tubuh.
Standar Kompetensi:Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa dapat memahami proses kelistrikan pada tubuh
A. KELISTRIKAN SYARAF
VI. BIOLISTRIK
System Syaraf
Syaraf Otonom
Syaraf PusatMedulla Spinalis
Afferen (Ke Otak/MS)
Efferen (Dari Otak/MS)
Jatung, usus, kelenjar
Otak
Syaraf Perifer
STRUKTUR DASAR SEL SYARAF
STRUKTUR DASAR SEL SYARAF LENGKAP
Potensial aksi semakin cepat jika melewati serat syaraf bermielin
Kecepatan listrik pada akson-Tanpa mielin : 20-50m/s-Bermielin : 100 m/s
Dalam keadaan normal konsentrasi ion Na + di luar sel lebih besar dari di dalam sel Beda Potensial -90 mV
- - - - - - - - - - - - - -
+++++++++++++++Membran
Rangsangan listrik, mekanik atau Kimia Menyebabkan dalam sel menjadi kurang negatif
Potensial aksi merupakan fenomena keseluruhan atau tidak sama sekali begitu Nilai ambang tercapai
Loncat
1. Dalam sel lebih negatif dibandingkan di luar sel, Stimulus menyebabkan ion
Na+ masuk ke dalam sel2. Potensi aksi3. Repolarisasi,pengeluaran ion Na+
Refraktor Absolut : Tak ada rangsangan UHC pot. Aksi lain Refrakter Relatif : dapat menghasilkan potensial aksi
lain.
Perambatan potensial aksi, potensial aksi terjadi ketika rangsangan (stimulus)
mencapai nilai ambang
- - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - -+++++++++++++++
+++++++++++++++
1. 2. - - - - - - - - - - - - - -+++++++++++++++
+++++++++++++++- - - - - - - - - - - - - -
+++++++++++++++
3.
- - - - ++++ - - - - -+++++++++++++++
- - - - ++++ - - - - -
Awal
Na + masuk ke dalam sel
Potesial aksi merambat merangsang daerah sekitar
Depolarisasi
Kelistrikan pada Sinapsis dan Neuromyal Junction
Sinapsis: Hub dua buah syarafNeuromyal Junction : Hubungan syaraf dan otot
Pada sinapsis dan Neuromyal Junction gelombang depolarisasi diteruskan dalam bentuk loncatan pulsa.
Gelombang depolarisasi pada Neuromyal Junction mengakibatkan otot bergetar (kontraksi) karena proses kimia pada otot setelah itu . Terjadi relaksasi akibat adanya repolarisasi
B. KELISTRIKAN OTOT JANTUNG
Pada jantung ion-ion Na+ mudah bocor, setelah terjadi repolarisasi ion Na+ perlahan masuk kembali ke dalam sel sehingga terjadi depolarisasi spontan dan timbul ppotensial aksi tanpa stimulus.
0
+40
-90
t Jumlah Potensial aksi yang terbentuk tiap detik disebut natural rateNaturl rate dasar = 60/s
Penentuan Natural Rate ( dari Depolarisasi Spontan sampai nilai ambang setelah Repolarisasi) tergantung pada :1. Potensial Membran istirahat2. Tingkat nilai ambang3. Kemiringan depolarsasi spontan
Aktifitas Listrik Otot Jantung
Persamaan dan perbedaan Otot Lurik dan Otot Jantung
Persamaan : Keduanya merambatkan potensial aksi / gel. Depolarisasi dan kontraksi
Perbedaanya : Otot Jantung Otot Lurik
1. Konduksi cepat Gerak gelombang depolarisasi serempak seluruh struktur otot
2. Repolarisasi dan periode refrakter 100x lebih lambat
Repolarisasi dan periode refrakter relatif lebih cepat
3. Depolarisasi spontan Manunggu stimulus
Depolarisasi otot jantung
Distribusi Potensial
Proyeksi Dipol pada Bidang Frontal
top related