alih fungsi bangunan lawang sewu pada masa …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-mk-dwi andhono...

18
UNIVERSITAS INDONESIA ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG MAKALAH NON-SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora DWI ANDHONO MURTI 0906528064 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK Januari 2014 Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Upload: trinhkhuong

Post on 08-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

   

   

UNIVERSITAS INDONESIA        

ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG

       

MAKALAH NON-SEMINAR        Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora

       

DWI ANDHONO MURTI  

0906528064        

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI JEPANG UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

Januari 2014

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 2: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

 HA LAMAN PENGESAHAN

     

Karya ilmiah ini diajukan oleh: Nama : Dwi Andhono Murti NPM : 0906528064 Program Studi Fakultas Jenis Karya Nama Mata Kuliah Judul Karya Ilmiah

: Jepang : llmu Pengetahuan Budaya : Makalah Non Seminar : Sejarah : Alih fungsi bangunan Lawang Sewu pada masa pendudukan Jepang di Semarang.

 

   

Telah disetujui oleh dosen pengaja r mata kuliah unt uk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan d ipublikasika n sebagai karya ilmia h sivitas akadernika Universitas Indon esia.

           

Dosen Mata Kuliah : Drs. Ferry Rustam M.Si ( )          

Ditetapkan di Depok  

Tanggal 20 Januari 2014

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 3: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

, _.

       

HALAl\1.-\N PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKI-IIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

   

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bc1tandatangan di hawnh ini :  

Nama NPM Progrnm Studi Fakultas J enisKarya

: Dwi Andhono Murti : 0906535271 • : J epang : llmu Pengetahuan Budaya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karyai!miah*: ................... ..

 Demi pengembangan ilmu pcngetahuan, menyetujui .untuk mernberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ( Non-e:.y-c/usive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:  

Alih Fungsi bangunan Lawang Sewu pada masa penducfukan Jepang di Scmarang  

 Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-ekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengaRhmedia/forrnatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

. Demikjan ,emyataan ini saya buat dengan sebenamya. '

           

Dibuat di Pada Tanggal

: Depok : 20 Januari 2014

 Ya_ng menyatakan

       

- -  

( Dwi Andhono Murti )                  

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 4: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG

 Dwi Andhono Murti

 Program Studi Jepang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

[email protected]

ABSTRAK  

Lawang Sewu merupakan bangunan peninggalan Belanda yang berada di kawasan Tugu Muda Kota Semarang. Gedung ini dibangun oleh perusahaan kereta api swasta dari Belanda yaitu NIS sebagai kantor pusat administrasi kereta api di Semarang dan mulai beroperasi pada tahun 1907. Pada masa pendudukan Jepang di Semarang, Pemerintah Jepang menjadikan gedung ini sebagai kantor djawatan kereta api dengan nama Rikuyu Sokyoku. Selain memanfaatkan Lawang Sewu sebagai kantor djawatan kereta api, Jepang juga mengubah fungsi ruang bawah tanah Lawang Sewu yang semula berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan air menjadi penjara. Pada penulisan jurnal ini, penulis menggunakan metode studi pustaka untuk menjelaskan alih fungsi Lawang Sewu pada masa pendudukan Jepang.

 Kata kunci : Lawang Sewu, alih fungsi, pendudukan Jepang

       

Alter-function of Lawang Sewu Building in the time of Japanese Occupation in Semarang

 ABSTRACT

 Lawang Sewu is a building from the time of Netherlands which located in area of Tugu Muda, Semarang city. Lawang Sewu was built by a private public company from Netherlands which name was NIS as a central administration office at Semarang and started to operate in 1907. When The Japanese ruled in Semarang, Japanese government made this building as a train office which named as Rikuyu Sokyoku. Aside from using Lawang Sewu as an office, the Japanese also alter the function of Lawang Sewu’s basement from water storage into underground prison. In this paper, writer using literature method to explain this change of function during the occupation of Japan

 Keywords : Lawang Sewu, alih fungsi, Japan’s occupation

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 5: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

1  

A. Pendahuluan    

Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang kaya akan bangunan bersejarah.

Menurut Surat Keputusan Pemerintah Kota Semarang No. 646/50/Tahun 1992, terdapat 101

bangunan bersejarah yang dilindungi di wilayah Kotamadya Dati II Semarang. Salah satu

bangunan bersejarah yang dilindungi oleh surat keputusan ini adalah Lawang Sewu.

Lawang Sewu adalah bangunan peninggalan Belanda yang terletak di kawasan Tugu

Muda, Kota Semarang. Dalam buku Profil Kota Semarang yang diterbitkan oleh Kantor

Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, disebutkan bahwa Lawang Sewu adalah salah

satu trademark penting bagi Semarang. Gedung ini dibangun oleh perusahaan kereta api

swasta dari Belanda yaitu NIS (Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij).

 

Gambar 1: Bagian depan Lawang Sewu  

Sumber: Koleksi foto pribadi  

Pada Saat Jepang menguasai Semarang, Lawang Sewu diubah menjadi kantor pusat

djawatan kereta api Jepang. Selain itu, ruang bawah tanah Lawang Sewu yang semula

digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan air untuk sistem pendingin ruangan diubah

menjadi sebuah penjara bawah tanah milikKenpetai (} II%) 1 •

Alih fungsi bangunan Lawang Sewu ini menimbulkan sejumlah pertanyaan menarik bagi

penulis. Pada jumal ini penulis merumuskan beberapa pertanyaan penelitian. Bagaimana alih

fungsi Lawang Sewu pada masa pendudukan Jepang? Apa akibat dari alih fungsi Lawang

Sewu tersebut?  

1 Polisi militer, sumber: Suseno, 1976:74

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 6: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

2  

Dengan adanya perumusan masalah di atas, penulis membuat tujuan penelitian dalam

penulisan jurnal ini. Penulisan jurnal ini memiliki tujuan, yaitu untuk menjelaskan alih fungsi

bangunan Lawang Sewu pada masa pendudukan Jepang, dan menjelaskan akibat yang

ditimbulkan secara umum.    

B. Metodologi  

Pada penulisan jurnal ini, penulis menggunakan metode studi pustaka. Data yang

dikumpulkan berasal dari buku, artikel, jurnal, internet, dan juga arsip-arsip dari Museum.

Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif.    

C. Pembahasan    

Sejarah Pendirian Lawang Sewu    

Lawang Sewu merupakan bangunan yang berlokasi di kawasan Tugu Muda Kota

Semarang. Disebutkan dalam buku Selayang Pandang Kota Semarang yang diterbitkan

Kantor Komunikasi dan Informasi pemerintah Kota Semarang (2008:6) nama Lawang Sewu

merupakan sebutan yang diberikan oleh masyarakat kota Semarang kepada bangunan ini yang

berarti “seribu pintu” dalam bahasa Jawa. Hal ini dikarenakan bangunan yang memiliki luas

sekitar 1,8 hektar ini memiliki sangat banyak pintu dan jendela meskipun total jumlahnya

tidak sampai seribu.

Menurut arsip museum Lawang Sewu, gedung ini didirikan oleh NIS di Semarang pada

tahun 1904 dan diresmikan pada tahun 1907 sebagai kantor pusat administrasi perkeretaapian

di Jawa Tengah atau Het Hoofdkantoop van Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschapij

yaitu kantor pusat administrasi NIS. NIS adalah perusahaan kereta api swasta dari Belanda

yang memperoleh konsesi dari Pemerintah Hindia Belanda untuk membangun jalur kereta api

yang menghubungkan Semarang dengan daerah subur di wilayah Surakarta dan Yogyakarta

atau yang disebut sebagai Vorstenlanden (Jongkie Tio:2000).

Arsitek yang merancang pembangunan gedung ini adalah Prof Jacob F Klinkhamer dan

BJ Queendag dari Amsterdam dengan gaya Romanisque Revival 2 . Gaya bangunan ini

memiliki ciri bangunan banyak memiliki pintu dan jendela. Pembangunan Lawang Sewu    

2  Langgam  arsitektur  yang  berkembang  pada  abad  11  dan  12  setelah  masa  bizantium  berkembang.  Sumber:  www.encarta.msn.com  

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 7: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

3  

dilaksanakan dengan mempertimbangkan iklim panas di Wilayah Semarang. Karena itu pada

bangunan Lawang Sewu dibuat memiliki banyak pintu dan jendela, dan juga ruang bawah

tanah yang diisi air. Ruang bawah tanah ini pada musim hujan digunakan sebagai penampung

air agar air hujan tidak menggenangi halaman gedung. Selain sebagai penampung air hujan,

ruang bawah tanah ini juga berfungsi sebagai sistem pendingin ruangan yang ada di bagian

atas. Setelah beroperasi sejak tahun 1907, pembangunan Gedung NIS ini dilanjutkan dengan

pembangunan gedung dan fasilitas tambahan yang seluruhnya selesai pada tahun 1932.    

                                   

Bagian luar gedung Lawang sewu yang memiliki banyak pintu danjendela  

Sumber: koleksi foto pribadi          

Selain digunakan sebagai kantor pusat administrasi kereta api NIS, Lawang Sewu juga

sering digunakan sebagai tempat perayaan hari besar di Semarang. Hal ini didukung oleh

luasnya gedung Lawang Sewu dan lokasi gedung yang berada di Wilhelminaplein atau taman

Wilhelmina, berhadapan dengan kediaman residen Semarang pada masa itu.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 8: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

4  

Foto Lawang Sewu pada saat perayaan ulang tahun Ratu Belanda

 

Sumber: Buku Semarang tempo doeloe: meretas masa      

Masuknya Jepang ke Semarang  

Pada 1 Maret 1942, pasukan Jepang mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa yaitu di

Merak, Indramayu, dan Kragan. Pendaratan pasukan Jepang ini tidak mendapat

perlawanan berarti dari pasukan Belanda. Jepang kemudian masuk ke daerah pedalaman

Pulau Jawa, dan mengepung Belanda yang memusatkan pertahanan terakhirnya di

Bandung. Satu-satunya perlawanan berat yang dihadapi pasukan Jepang saat berusaha

menguasai Pulau Jawa terjadi di Banten. Pada pertempuran ini, kapal angkut Jepang

dapat ditenggelamkan oleh angkatan perang Belanda (Moehkardi,2012:50).

Penguasaan Jepang atas wilayah Hindia Belanda merupakan bagian dari upaya

"ekspansi ke selatan" yang dilakukan oleh pemerintah Jepang (Ken'Ichi Goto,1998:17).

Hal ini merupakan realisasi dari hasil konferensi kekaisaran Jepang pada tanggal 2 Juli

1941 yang merumuskan tiga hal pokok, yaitu:  

1. Pemerintah kemaharajaan Jepang bertekad untuk mengikuti suatu kebijaksanaan

yang akan menghasilkan pembentukan Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia

Timur Raya dan Perdamaian Dunia, serta perkembangan intemasional.

2. Pemerintah Kemaharajaan akan melanjutkan usahanya untuk mencapai  

penyelesaian terhadap insiden Cina dan berusaha membangun dasar yang kukuh

bagi keamanan dan pengamanan bangsa. Hal ini akan meliputi suatu gerak maju

ke daerah-daerah selatan dan sesuai dengan perkembangan masa depan, juga

untuk menyelesaikan masalah soviet.

3. Pemerintah Kemaharajaan Jepang akan melaksanakan program tersebut di atas

meskipun akan menghadapi halangan apapun.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 9: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

5  

 Pada 8 Maret 1942, Belanda secara resmi menyerahkan kekuasaan atas Hindia

Belanda kepada Jepang melalui perundingan di Kalijati. Pasca penyerahan kekuasaan ini,

pasukan Jepang kemudian mulai bergerak memasuki kota kota lain di Indonesia.

Penyerahan kekuasaan ini menandai berakhirnya kekuasaan Belanda atas Indonesia

sekaligus menandai mulainya babak baru perkembangan sejarah Indonesia di bawah

pendudukan Jepang (Ricklefs,2008:418).

Ricklefs dalam bukunya Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 menyebutkan bahwa

selama berkuasa, Jepang membagi wilayah Hindia Belanda menjadi tiga wilayah besar

yang diawasi oleh militer Jepang. Sumatera berada dibawah pengawasan Angkatan darat

atau Rikugun ( 陸 軍 ) divisi ke-25, sedangkan Jawa dan Madura berada dalam  

pengawasan Angkatan darat divisi ke-16. Kedua divisi berada dibawah Angkatan Darat

wilayah ke-7 yang bermarkas di Singapura. Kalimantan dan Indonesia Bagian Timur

berada dalam pengawasan Angkatan Laut atau Kaigun (海軍).  

Dalam hal pemerintahan, Panglima Angkatan darat ke-16 membuat undang-undang

no.1 yang memiliki beberapa poin:

1. Balatentara Jepang melangsungkan pemerintahan militer sementara

waktu di daerah-daerah yang telah diduduki agar supaya mendatangkan

keamanan dan sentosa dengan segera;

2. Pembesar balatentara Jepang memegang kekuasaan yang dahulu berada

di tangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda;

3. Semua badan pemerintah dan kekuasaan hukum dan undang-undang

dari pemerintahan sebelumnya tetap diakui sah untuk sementara waktu,

asal tidak bertentangan dengan aturan pemerintah militer.

4. Bahwa balatentara Jepang akan menghormati kedudukan dan kekuasaan

pegawai-pegawai yang setia pada Jepang (Kan po, 1942:6-7)

Tidak begitu berbeda dengan kota-kota lain yang diduduki oleh Jepang, Semarang

juga berada dalam undang-undang pemerintahan militer Jepang. Semarang merupakan

kota penting yang berfungsi untuk mengangkut berbagai hasil bumi dari daerah

pedalaman Jawa Tengah untuk kemudian diangkut menggunakan kereta, dan berlanjut

menuju pelabuhan Semarang. Berbagai komoditi itu dikirim oleh Jepang ke wilayah-

wilayah lain di Asia sebagai kebutuhan perang.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 10: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

6  

Semarang merupakan kota yang termasuk dalam keresidenan pada masa pendudukan

Jepang. Jepang membagi Pulau Jawa dan Madura dalam 17 wilayah kerasidenan atau

yang disebut shi dan 2 kochi atau yang berarti daerah istimewa yang terdiri dari

Yogyakarta dan Surakarta. Selama Jepang menduduki kota Semarang, yang ditugaskan

menjadi Shicho Semarang adalah Hikokichi Arima (Taryati, Nurhajarini, Albiladiyah

2007:77).      Alih fungsi Lawang Sewu pada masa pendudukan Jepang

 

Pada saat Jepang menguasai kota Semarang, mereka mengambil alih Lawang Sewu

sebagai kantor pusat perkeretaapian di Semarang. Selama berkuasa di Indonesia, seluruh

perusahaan kereta api di Indonesia disatukan di bawah pengawasan angkatan darat Jepang

dengan menggunakan nama Rikuyu Sokyoku ( 陸輸総 局) . Rikuyu Sokyoku membagi wilayah pengelolaan kereta api di Pulau Jawa menjadi tiga distrik yaitu Seibu Kyoku (⻄西

部局) yang mencakup wilayah operasi kereta api di Jawa Barat, Chubu Kyoku (中部局)

yang mencakup wilayah Jawa Tengah, dan Tobu Kyoku (東部局) yang mencakup wilayah  

Jawa Timur (Arsip Museum Mandala Bakti: sejarah gedung eks-NIS).  

Letak Lawang Sewu berada di wilayah Taman Wilhelmina yang berhadapan dengan

kediaman Residen Semarang dan gedung pengadilan (sekarang Museum Mandhala

Bakti). Gedung pengadilan milik Belanda ini diubah menjadi markas Kenpetai ketika

Jepang menguasai Semarang. Lokasi Lawang Sewu yang tepat berada di depan markas

Kenpetai ini membuat mereka mengubah fungsi Lawang Sewu tidak hanya sebagai

perkantoran Rikuyu Sokyoku, tetapi juga penjara tahanan Kenpetai yang berhasil

ditangkap. Hal ini juga didukung oleh luasnya bangunan Lawang Sewu.

Suseno, dalam bukunya Gelora semangat merdeka atau mati, era pertempuran lima

hari Semarang (1976) menjelaskan bahwa selama pendudukan Jepang berlangsung,

Kenpetai memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam menjaga keamanan daerah daerah

pendudukan di Indonesia termasuk Semarang. Dalam menjalankan tugasnya, tidak jarang

Kenpetai melakukan pemukulan dan penangkapan terhadap orang yang dicurigai sebagai

mata-mata musuh atau dianggap memusuhi pemerintahan Jepang. Meskipun orang orang

yang ditangkap ini tidak sepenuhnya bersalah atau sekedar tidak sengaja melakukan hal

yang tidak disenangi Kenpetai, penangkapan tetap dilakukan, dan biasanya orang yang

ditangkap akan mendapat penyiksaan atas kesalahan yang mereka perbuat, dan tidak

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 11: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

7  

Jarang pula tewas akibat disiksa. Hal ini adalah salah satu strategi Jepang untuk

mencegah timbulnya benih benih pemberontakan sekecil apapun dan mengamankan

jalannya pemerintahan militer Jepang di wilayahjajahannya.

Berdasarkan arsip Museum Lawang Sewu dan fisik bangunan yang masih ada hingga

sekarang, selama menduduki gedung, Jepang melakukan beberapa modifikasi terhadap

gedung Lawang Sewu. Modifikasi ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan Jepang

yang menjadikan Lawang Sewu sebagai penjara.    

Pengurangan volume air di ruang bawah tanah  

Ruang bawah tanah Lawang Sewu memiliki tinggi ruangan sekitar 2 meter. Pada

zaman Belanda, ruang bawah tanah ini dipenuhi oleh air. Pada saat dikuasai Jepang, air

yang ada di ruang bawah tanah ini dikurangi.

 

     

Lorong ruang bawah tanah Lawang Sewu  

Sumber: Koleksi foto pribadi    

Penambahan penjara jongkok di ruang bawah tanah  

Setelah mengurangi volume air pada ruang bawah tanah, Jepang menambahkan

beberapa penjara jongkok yang berupa sekat berpetak-petak di ruang bawah tanah.

Petak-petak ini berukuran 2x3 meter. Petak-petak ini sudah ada sejak zaman Belanda

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 12: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

8  

dan Jepang hanya menambahkan tralis besi pada petak-petak ini agar tidak ada tahanan

yang bisa berdiri. Satu petak ini bisa diisi oleh 5-6 orang dewasa yang berada dalam

kondisi jongkok. Petak ini diisi oleh air sehingga tahanan yang berada di dalamnya

terendam sampai sebatas kepala.    

 

Bekas penjara jongkok di ruang bawah tanah Lawang Sewu  

Sumber: Koleksi Foto Pribadi    

Penambahan penjara berdiri di ruang bawah tanah  

Selain menggunakan penjara jongkok, Jepang juga membuat penjara berdiri di ruang

bawah tanah ini. Penjara berdiri ini berupa sel-sel yang berukuran sekitar lxl meter.

Berbeda dengan penjara jongkok yang memanfaatkan sekat-sekat peninggalan Belanda,

bagian penjara berdiri ini dibangun sendiri oleh Jepang. Dinding yang dibangun

kemudian dilengkapi dengan tralis besi yang menjaga agar tahanan tidak bisa keluar. Sel

ini juga biasa digunakan untuk menampung 5 hingga 6 orang dewasa sekaligus. Karena

ukurannya lebih kecil dari penjara jongkok, tahanan yang dimasukkan dalam sel ini

harus berhimpitan satu sama lain dan tidak bisa mengubah posisi mereka selain posisi

berdiri.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 13: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

9  

 

     

 

Penjara berdiri di ruang bawah tanah Lawang Sewu  

Sumber: Koleksi foto pribadi    Penambahan meja eksekusi di ruang bawah tanah

 

   

Jepang menambahkan beberapa meJa yang digunakan untuk memenggal kepala

tahanan di ruang bawah tanah ini. Meja-meja ini terbuat dari besi yang disemen ke dalam

lantai bangunan dan biasa digunakan untuk meletakkan kepala tahanan yang akan

dieksekusi untuk kemudian dipenggal menggunakan katana. Meja yang dahulu

digunakan untuk eksekusi tersebut saat ini sudah tidak ada lagi di Lawang Sewu, yang

tersisa hanya bagian kaki dari meja tersebut yang masih tertancap di lantai ruang bawah

tanah.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 14: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

10  

 

 

Bagian tersisa dari kaki mej a besi yang biasa digunakan untuk eksekusi  

Sumber: Koleksi foto pribadi    

Penambahan lubang pembuangan di bagian belakang gedung  

Pada bagian belakang gedung Lawang Sewu, terdapat sebuah lubang pembuangan yang

menghubungkan ruang bawah tanah dengan halaman belakang gedung. Lubang pembuangan

ini dibuat pada masa pendudukan Jepang. Jepang menggunakan lubang pembuangan ini untuk

membuangjenazah-jenazah tahanan yang tewas di dalam penjara.

 

Lubang pembuangan yang menghubungkan ruang bawah tanah dan halaman belakang gedung  

Sumber: koleksi foto pribadi

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 15: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

11  

 

   

Akibat alih fungsi Lawang Sewu  

Alih fungsi Lawang Sewu menjadi penjara merupakan salah satu upaya Kenpetai

dalam menjaga keamanan di wilayah Semarang. Dengan tindakan pencegahan terhadap

bibit-bibit masalah sekecil apapun, mereka telah mengambil tindakan-tindakan yang

dianggap perlu untuk mengamankan jalannya pemerintahan militer Jepang. Menurut

Ricklefs dalam bukunya, tindakan-tindakan Kenpetai ini justru menghambat propaganda-

propaganda yang dilakukan pemerintah Jepang (2008:427).

Ricklefs menyebutkan bahwa kebijaksanaan Jepang terhadap rakyat Indonesia ada dua,

yaitu menghapus pengaruh barat, dan memobilisasi rakyat demi kepentingan perang

Jepang. Dalam menghapuskan pengaruh barat, tindakan yang dilakukan Jepang antara

lain melakukan pelarangan pemakaian bahasa Belanda dan bahasa Inggris, mengganti

nama-nama jalan, mengganti nama Hindia Belanda menjadi Indonesia, dan Batavia

menjadi Jakarta. Dalam hal memobilisasi rakyat demi kepentingan perang, Jepang

banyak membentuk lembaga-lembaga kemasyarakatan maupun militer seperti sendenbu

(宣伝部), PETA (pembela tanah air), Gerakan 3A, dan lain-lain (2008:433). Namun  

usaha-usaha Jepang ini gagal dan salah satu faktor yang menyebabkannya adalah

ketidaksukaan rakyat pada cara-cara yang dilakukan Kenpetai dalam melaksanakan

tugasnya.

Pengawasan di Kota Semarang saat itu sangat ketat karena seluruh organisasi legal

baik yang dibentuk oleh orang Indonesia maupun bentukan Jepang selalu diawasi oleh

Jepang. Hal ini membuat munculnya banyak gerakan bawah tanah yang dilakukan oleh

orang-orang Indonesia agar tidak ditangkap oleh Kenpetai (Suseno,1976:46) .

Gerakan bawah tanah ini bentuknya hanya berupa tukar-menukar informasi. Pihak-

pihak yang menentang pendudukan Jepang banyak yang bekerja di dinas-dinas milik

Jepang untuk sekedar memperoleh informasi. Di antara mereka ada yang bekerja untuk

Kenpetai untuk memperoleh informasi tentang orang-orang yang dicurigai oleh Jepang.

Orang yang dicurigai tersebut kemudian dianjurkan untuk tidak begerak secara aktif atau

berdiam diri. Mereka yang bekerja pada kantor komunikasi Jepang yang menggunakan

telepon berhasil memperoleh banyak informasi-informasi penting tentang pembicaraan-

pembicaraan pasukan Jepang. Selain itu mereka juga memberi informasi jika ada pejabat

atau tokoh yang disadap oleh Jepang untuk selanjutnya diambil langkah. Mereka yang

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 16: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

12  

bekerja di kantor radio bisa melaporkan informasi yang tidak boleh disiarkan oleh

Jepang secara luas. Para pemuda yang bekerja di Riyuku Kyoku juga melaporkan tentang

angkutan barang dan tentara Jepang yang menggunakan transportasi kereta api

(Suseno,1976:60).

Gerakan tukar-menukar informasi ini membuat pemuda-pemuda pergerakan di

Semarang kemudian mengetahui perkembangan-perkembangan terakhir yang ada di

wilayah lain.    

D. Kesimpulan      

Lawang Sewu adalah gedung yang didirikan oleh perusahaan kereta api NIS sebagai

kantor pusat administrasi kereta api. Untuk menyesuaikan gedung dengan iklim

Semarang yang panas dan berada di dataran rendah, gedung Lawang Sewu dibuat dengan

memiliki banyak pintu dan jendela, dan ruang bawah tanah. Ruang bawah tanah Lawang

Sewu berfungsi sebagai penampung air agar halaman gedung Lawang Sewu tidak banjir

saat hujan. Selain itu, ruang bawah tanah ini juga berfungsi sebagai tempat menyimpan

air untuk mendinginkan ruangan di atasnya.

Saat Jepang menguasai Lawang Sewu, ruang bawah tanah ini mengalami alih fungsi

menjadi penjara bawah tanah. Untuk menjadikan ruang bawah tanah ini sebagai penjara,

Jepang melakukan beberapa modifikasi. Modifikasi yang dilakukan oleh Jepang antara

lain, mengurangi volume air, membuat penjara jongkok dan penjara berdiri,

menambahkan meja eksekusi, dan membuat lubang pembuangan. Alih fungsi Lawang

Sewu ini merupakan upaya dari Kenpetai untuk menjaga keamanan berlangsungnya

pemerintahan Jepang di Semarang.

Akibat dari alih fungsi Lawang Sewu antara lain adalah masyarakat Semarang menjadi

tidak suka pada sikap Kenpetai sehingga berbagai upaya Jepang dalam menarik simpati

rakyat mengalami kegagalan. Selain itu, pengawasan ketat dan penangkapan-

penangkapan yang sering dilakukan Kenpetai membuat rakyat Semarang banyak

membentuk gerakan-gerakan bawah tanah untuk menghindari Kenpetai.

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 17: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

13  

Daftar Referensi      Buku

 Dwi Ratna Nurhajarini M. Hum, dan tim. Kabupaten Semarang dalam Perjalanan

Sejarah. Eja Publisher. Yogyakarta 2007.  

Edy Muspriyanto dan tim. Semarang Tempo Doeloe: Meretas Masa. Terang Publishing. Semarang. 2006  

Goto, Kenichi. Jepang dan Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.1998.  

Hadipoerwono dkk. Sedjarah perdjoangan pegawai kereta api Djawa tengah. Arsip museum Mandhala Bakti. Semarang. 1986.  

Jongkie Tio. Kota Semarang Dalam Kenangan. Sinar Indonesia. Semarang. 2000  

Kantor Komunikasi dan Informasi kota Semarang. Profil Kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Semarang. 2008.  

Kantor Komunikasi dan Informasi kota Semarang. Selayang pandang kota Semarang. Pemerintah Kota Semarang. Semarang. 2008

 Liem Thian Joe. Riwayat Semarang. Penerbit Boekhandel Ho Kim Joe-Semarang-

Batavia (cetakan pertama) (1931).Hasta Wahana (cetakan kedua). Jakarta.2004.  

Moehkardi, Revolusi Nasional 1945 di Semarang. Kementrian Koordinator kesejahteraan rakyat. Jakarta. 2012.

 Syukur Suseno. Gelora semangat merdeka atau mati, era pertempuran lima hari

Semarang.Arsip Museum Mandhala Bakti. Semarang. 1976  

Tim penulis daerah Kodam VII Diponegoro. Pertempuran 5 hari di Semarang.Arsip Museum Mandhala Bakti. 1982  

M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Serambi. Jakarta.2008 hal. 242      Skripsi dan Tesis

     

G. Ambar Wulan.Peranan dan Perkembangan Kereta Api di Jalur Semarang-Solo pada tahun 1864-1870. Skripsi. Program Studi Sejarah. Universitas Indonesia.1985

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014

Page 18: ALIH FUNGSI BANGUNAN LAWANG SEWU PADA MASA …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369092-MK-Dwi Andhono Murti.pdf · PENDUDUKAN JEPANG DI SEMARANG !!!! MAKALAH NON ... Belanda yang berada

14  

Nurdiana. Pengajaran Bahasa Jepang Sebagai Bentuk Propaganda Jepang Pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945. Skripsi. Program Studi Jepang. Universitas Indonesia. 2009.

 Suryaning Dewanti, Revitalisasi Lawang Sewu Sebagai Hotel. Tesis. Magister

Pascasarjana Arkeologi. Universitas Indonesia. 2005.      Surat kabar dan majalah

     Buana Minggu. 1982. Hal. 10 kolom 4-5-6

 

Kan po (berita pemerintah), 1943. No. Istimewa, boelan 3 2603 hlm. 6-7      Sumber Internet

www.encarta.msn.com

www.tembi.org

www.seputarsemarang.go.id

Alih fungsi ..., Dwi Andhono Murti, FIB UI, 2014