ali samson

93
Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009 Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002- 2006 SKRIPSI Oleh: RISSA KURNIA 031000116 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

Upload: bayu-rahmanto

Post on 07-Aug-2015

85 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006

SKRIPSI

Oleh: RISSA KURNIA

031000116

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2007

Page 2: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

ABSTRAK

Hipertensi salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena hipertensi sering muncul tanpa gejala dan sering disebut sebagai The Silent Killer. Prevalensi hipertensi di Indonesia 8,6-10 %. Kejadian hipertensi di Sumatera Barat berkisar 19,4 %.

Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006 dilakukan penelitian deskriptif dengan pendekatan Case Series dilanjutkan dengan uji Anova dan Chi Square. Populasi adalah seluruh penderita hipertensi yang dirawat inap selama tahun 2002-2006 sebanyak 188 orang. Sampel adalah seluruh populasi yaitu 188 orang.

Dari hasil penelitian ditemukan trend kunjungan penderita hipertensi meningkat sebesar 67,18 % atau sebesar 3,05 kali menurut garis persamaan y= 11,7x+3,1 dari tahun 2002-2006. Umur rata-rata penderita hipertensi 62,06 tahun, jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama Islam (100 %), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat tinggal di dalam kota Padang Panjang (69,1 %), keluhan utama sakit kepala (pusing,oyong) (27,1%) hipertensi sedang (50 %), lama rawatan rata-rata adalah 5,8 hari, tanpa komplikasi ( 73,4 %), PBJ ( 50% ). Hasil uji statistik menyatakan lama rawatan tidak berbeda secara signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131). Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat daripada penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000). Lama rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih singkat daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ; p=0,000)

Peningkatan pelayanan dan prasarana di Rumah Sakit sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah pasien hipertensi yang mengalami komplikasi dan meninggal. Pencatatan kartu status masih perlu dilengkapi seperti faktor determinan hipertensi yang berhubungan dengan Life Style seperti riwayat merokok, pemakaian alkohol dan obesitas untuk melihat faktor risiko terjadinya hipertensi.

Kata kunci : hipertensi, karakteristik penderita

Page 3: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rissa Kurnia

Tempat/ Tanggal Lahir : Lubuk Sikaping/ 10 Januari 1985

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jalan Seikh M Jamil No 5 RT IV Koto Panjang

Padang Panjang Sumatera Barat

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 02 Tanah Pak Lambik Padang Panjang Tahun 1991-1997

2. SLTP Negeri 1 Padang Panjang Tahun 1997- 2000

3. SMU Negeri 1 Padang Panjang Tahun 2000- 2003

4. FKM USU Medan Tahun 2003- 2007

Page 4: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim, segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat

Illahi Rabbi, berkat petunjuk dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Karakteristik Penderita Hipertensi Yang dirawat Inap Di

Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat

tahun 2002-2006. Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, semoga kesabaran

beliau dapat menjadi contoh teladan dalam perjalanan skripsi ini dan kerja-kerja

selanjutnya.

Selama menyusun skripsi ini, peneliti banyak mendapat dukungan, bantuan,

serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terima kasih setulusnya kepada :

1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM &

H, Sp. A(K).

2. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi

3. Ibu dr. Rusmalawaty sebagai dosen pembimbing akademik, yang telah banyak

membantu selama penulis selama masa perkuliahan.

4. Ketua Departemen Epidemiologi Bapak Prof.dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH.

5. Ibu Prof. Dr. Nerseri Barus, MPH dan Ibu dr. Fazidah A. Siregar, M. Kes

sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan

waktunya dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu drh. Hiswani,MKes dan Ibu drh. Rasmaliah,MKes yang telah bersedia

menguji saat sidang skripsi.

7. Direktur Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang yang telah memberi izin

untuk melakukan penelitian di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Padang Panjang.

8. Para pegawai di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit yang telah banyak

membantu dalam pengumpulan data.

9. Untuk dosen-dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, terima kasih atas

ilmu yang sudah diberikan. Jazakumullah khairan katsiron.

Page 5: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

10. Buat mama dan papa, terima kasih atas kebahagiaan dan pengorbanan yang

telah diberikan, semoga Allah membalas semuanya dengan kebahagiaan dunia

& akhirat. Untuk adik adikku Nike dan Andri, terima kasih juga untuk

semangatnya.

11. Untuk sahabat-sahabatku Mawaddah, Ietha, Nita, Dina, Lisma dan Dewi, terima

kasih atas semangat dan candanya yang selalu menghidupkan kebersamaan kita,

semoga persahabatan kita tetap erat selamanya.

12. Untuk teman-temanku Aan, Edwin, Dina, Vier, terima kasih atas kebersamaan

selama ini.

13. Teman-teman kos ( sahabatku Dinda, Rahmi dan Ila, kak Cute, Putri, kak Janah,

Winda, Diska, Nana, Vidya, kak Yanti dan kak Raudah) yang telah menjadi

saudara bagi ku selama ini.

14. Teman-teman, kakak-kakak dan abang-abang peminatan epidemiologi, terima

kasih atas kebersamaan kita selama di peminatan epidemiologi.

15. Teman-teman angkatan 2003 yang telah sama-sama berjuang selama ini.

16. Terima kasih juga penulis ucapkan pada semua pihak yang telah memberikan

dukungan moril dan materil kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan

dalam skripsi ini, untuk itu penulis mengharapakan saran yang membangun dari

semua pihak guna menyempurnakan penelitian ini. Akhirnya kepada Allah penulis

berserah diri, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Amiin.

Medan, Juli 2007

Penulis

Page 6: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. i

ABSTRAK ......................................................................................................................... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah............................................................................................................ 3

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum .......................................................................................................... 3

1.3.2. Tujuan Khusus.................................................................................................. 4

1.4. Mamfaat Penelitian................................................................................................................ 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Tekanan Darah Tinggi ...................................................................................... 6

2.2. Klasifikasi Hipertensi ................................................................................................. ........ 7

2.2.1. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi........................................................................ ............... 7

2.2.2. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi .................................................... 9

2.3. Epidemiologi Hipertensi .................................................................................................... 9

2.3.1. Distribusi penderita Hipertensi ....................................................................................... 9

2.3.2. Determinan Hipertensi ................................................................................................... 11

2.4. Gejala Klinis ..................................................................................................................... 15

2.5. Komplikasi Hipertensi ..................................................................................................... 15

2.6. Diagnosa Hipertensi .......................................................................................................... 16

2.7. Penatalaksanaan Hipertensi .............................................................................................. 17

2.8. Pencegahan Hipertensi ...................................................................................................... 19

Page 7: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep ........................................................................................................... 21

3.2. Definisi Operasional ...................................................................................................... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian ............................................................................................................... 26

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 26

4.2.1 Lokasi Penelitan .................................................................................................. 26

4.2.2. Waktu Penelitian ......................................................................................................... 26

4.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................................... 26

4.3.1. Populasi .............................................................................................................. 26

4.3.2. Sampel ................................................................................................................ 26

4.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................................................... 27

4.5. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data .......................................................................... 27

BAB 5 HASIL

5.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang ..................................... 28

5.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun ...................................... 29

5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi ....................... 30

5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama ........................ 32

5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan ................... 32

5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah .......... 33

5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi ......................................................... 33

5.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi ...................... 34

5.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang........ 34

5.10. Analisa Statistik

5.10.1. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang .................................................................................................................... 35

5.10.2. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi.... 36

5.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi .. 37

5.10.4. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat

Page 8: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hipertensi.................................................................................................................. 38

5.10.5. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi Berdasarkan

Derajat Hipertensi................................................................................................... 39

BAB 6 PEMBAHASAN

6 .1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun ..................................... 41

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin........................... 42

6.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku......................................... 43

6.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama...................................... 44

6.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan.................................. 45

6.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan.................... 46

6.7. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal........................ 47

6.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Rata-rata ........................ 48

6.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama........................ 49

6.10. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan.................. 50

6.11. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi................... 50

6.12. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata....................... 51

6.13. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi............................. 52

6.14. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang....... 53

6.15. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu

.Pulang ......................................................................................................................... 54

6.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi....... 55

6.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi ..... 56

6.18. Perbedaan Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat

Hipertensi ................................................................................................................. 57

6.19. Perbedaan Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita

Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi ................................................................. 58

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 60

7.2. Saran ............................................................................................................................. 62

Page 9: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di

BagianPenyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun

2002-2006 ……..........………………………………….....…......................... 29

Tabel 5.2. Distribusi proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi Yang

Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang

Panjang Tahun 2002-2006............................................……………………… 30

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama Yang

Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang

Panjang Tahun 2002-2006……………..............…………………….............. 32

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat HipertensiYang

Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang

Panjang Tahun 2002-2006…………….......................... 33

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang

Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang

Panjang Tahun 2002-2006……………………………………….................... 34

Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006…………………………................... 34

Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006…………............................................. 35

Tabel 5.8. Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis

Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit

Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.............................................. 36

Tabel 5.9. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat

Tekanan Darah Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit

Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.............................................. 37

Page 10: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Tabel 5.10. Distribusi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat

Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006........................................................... 38

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi

Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-

2006.................................................................................................................. 39

Page 11: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun di

Rumah

Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

……………….. 41

Gambar 6.2 Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

……….. 42

Gambar 6.3. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku di Rumah

Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

…………………….... 43

Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama di Rumah

Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-

2006……………….. 44

Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan di

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

………………... 45

Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan

di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

………. 46

Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal di

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

….…… 47

Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama di

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

……... 49

Gambar 6.9. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

…….... 50

Page 12: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi di

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

........................... 52

Gambar 6. 11. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-

2006...................................................................................................

...... 53

Gambar 6.12. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Berdasakan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di

Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang

Tahun 2002-

2006................................................................................................ 54

Gambar 6.13. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian

Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun

2002-

2006……...........................................................................................

...... 55

Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian

Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun

2002-

2006……………...............................................................................

...... 56

Gambar 6.15. Diagram Bar Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan

Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam

Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-

Page 13: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

2006……………………. ..................................................................

...... 57

Gambar 6.16. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi

Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian

Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun

2002-2006.... 58

Page 14: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Bangsa Indonesia sedang berkembang menuju masyarakat industri.

Perubahan ke arah masyarakat industri memberi andil terhadap perubahan pola

fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada gilirannya dapat memacu

meningkatnya penyakit tidak menular. Adanya perubahan dalam pola kehidupan

tersebut menyebabkan terjadinya transisi epidemiologi penyakit yang ditunjukkan

dengan adanya kecendrungan perubahan pola kesakitan dan pola penyakit utama

penyebab kematian, dimana terdapat penurunan prevalensi penyakit infeksi,

sedangkan prevalensi penyakit non infeksi atau degeneratif seperti : hipertensi,

stroke, kanker dan sebagainya, justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring

dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk, sehingga dewasa ini lebih sering

dijumpai penduduk berusia lanjut. Pada tahun 2000 jumlah penduduk lansia ( >60

tahun) di seluruh dunia sekitar 6,8 % dari total populasi penduduk dunia dan jumlah

ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2025.1

Salah satu penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan adalah

penyakit hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah secara

abnormal dan berlangsung selama beberapa waktu yang dapat diketahui melalui

beberapa kali pengukuran tekanan darah. Hipertensi sampai saat ini menjadi masalah

kesehatan karena sekitar 90 % tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi disebut juga

dengan The Silent Killer karena sering kali dijumpai tanpa gejala, yang apabila tidak

diobati dan ditanggulangi akan menimbulkan komplikasi seperti stroke, penyakit

Page 15: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

jantung dan pembuluh darah, gangguan ginjal dan lainnya yang pada akhirnya dapat

mengakibatkan cacat maupun kematian. Hipertensi dapat terjadi karena faktor

herediter, asupan garam yang berlebihan, kurangnya aktifitas dan stres psikososial. 1

Menurut laporan pertemuan WHO di Jenewa pada tahun 2002, didapatkan

angka prevalensi penyakit hipertensi adalah 15-37 % dari populasi dewasa di dunia.

Setengah dari populasi yang berusia lebih dari 60 tahun adalah penderita hipertensi.

Di seluruh dunia, angka Proporsional Mortality Rate akibat hipertensi adalah 13 %

atau sekitar 7,1 juta kematian. Hasil penelitian WHO (2002) menunjukkan bahwa 62

% kasus stroke dan 49 % kasus serangan jantung di sebabkan oleh hipertensi.2

National and Nutrition Examination Survey (NHANES III) yang

dilaksanakan dari 1999-2000, didapatkan bahwa angka prevalensi pada populasi

dewasa adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di

Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta dari data NHANES III tahun 1988-1991.3

Menurut laporan dari WHO (2001) berdasarkan penelitian yang dilakukan

di Bangladesh dan India dilaporkan bahwa prevalens dari penyakit hipertensi adalah

65 %, dan tertinggi di temukan di daerah perkotaan. Berdasarkan penelitian tersebut,

dari beberapa orang yang diteliti di dapatkan bahwa 45 % dari mereka menyadari

menderita hipertensi, 40 % telah menggunakan obat anti hipertensi. Laporan hasil

studi dari Tribhuvan University Teaching Hospital (2001) dilaporkan bahwa 5-20 %

dari populasi dewasa menderita hipertensi, dengan prevalensi terendahnya di daerah

pedesaan.4

Page 16: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Prevalensi hipertensi di Indonesia cukup tinggi. Hasil survey INA-

MONICA (Multinatinal Monitoring of Trends and Determinant in Cardiovaskular

Desease), tahun 1993 prevalensi di Indonesia mencapai 16,9 %. Menurut laporan dari

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995 prevalensi hipertensi pada dewasa

7,4 % terjadi pada pria dan 9,1 % terjadi pada perempuan. Berdasarkan penelitian

Rafllizar tahun 2000 yang dikutip oleh Herlina (2004) di Indonesia pada umumnya

prevalensi hipertensi berkisar antara 8,6 % - 10 %.4

Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Kota Padang

Panjang di dapatkan proporsi penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian

penyakit dalam dari tahun 2002-2006 berfluktuasi. Pada tahun 2002 proporsi

penderita hipertensi sebesar 9,85 % (21 orang dari 213 pasien penyakit dalam),

proporsi penderita hipertensi tahun 2003 sebesar 6,33 % (23 orang dari 363 pasien

penyakit dalam), pada tahun 2004 proporsi hipertensi sebesar 9,30 % (32 orang dari

344 pasien pasien), tahun 2005 dengan proporsi sebesar 10,1 % (48 orang dari 473

pasien penyakit dalam), dan pada tahun 2006 dengan proporsi sebesar 8,7 % (64

orang dari 735 pasien penyakit dalam).

Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian

karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian penyakit dalam Rumah

Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 17: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

1.2. Perumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di

bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi yang dirawat inap di

bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui trend penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian

penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Berdasarkan

Data Kunjungan Tahun 2002-2006.

b. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

sosiodemografi yang meliputi umur, jenis kelamin, suku, agama,

pekerjaan, status perkawinan dan tempat tinggal.

c. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

keluhan utama.

d. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

faktor determinan

e. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

derajat hipertensi.

f. Untuk mengetahui lama rawatan rata-rata penderita hipertensi.

Page 18: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

g. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

jenis komplikasi.

h. Untuk mengetahui distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

i. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan derajat

hipertensi.

j. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan jenis

komplikasi.

k. Untuk mengetahui perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan

sewaktu pulang.

l. Untuk mengetahui perbedaan proporsi status komplikasi berdasarkan

derajat hipertensi.

m. Untuk mengetahui perbedaan proporsi keadaan sewaktu pulang

berdasarkan derajat hipertensi.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan pengetahuan dan

wawasan penulis mengenai hipertensi dan sebagai kesempatan bagi

penulis untuk menerapkan ilmu yang di peroleh selama pendidikan di

FKM USU.

b. Sebagai masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dapat meningkatkan

program pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Page 19: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

c. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian tersebut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu terjadi peningkatan secara

abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang

disebabkan satu atau beberapa faktor resiko yang tidak berjalan sebagaimana

mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal. Hipertensi berkaitan

dengan dengan kenaikan tekanan sistolik, atau kedua-duanya. Dalam diagnosa

hipertensi peningkatan tekanan darah sistolik lebih diperhatikan karena dengan

mengobati tekanan darah sistolik maka penurunan resiko terkena penyakit jantung

dan stroke dapat terjadi. Pada orang yang berumur lebih dari 50 tahun, tekanan darah

sistolik >140 mmHg merupakan faktor resiko yang lebih penting untuk terjadinya

penyakit kardiovaskular Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak berjalan

sebagaimana mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal.3,5

Tekanan darah sistolik terjadi pada saat denyutan, tekanan darah berada

pada titik tertinggi. Tekanan diastolik diukur pada saat jantung istirahat, tekanan

darah turun sampai tingkat terendah. Sepanjang hari tekanan darah bervariasi, selalu

berubah-ubah tergantung waktu dan keadaan penderita. Tekanan darah meningkat

selama berolah raga, sedang mengalami stres atau gangguan mental. Sebaliknya

Page 20: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

tekanan darah menurun bila tubuh dalam keaadaan istirahat atau tidur.

Bagaimanapun, karena bervariasinya tekanan darah, maka sebelum mendiagnosa

terjadinya hipertensi, penting untuk mengkonfirmasikan kenaikan tekanan darah

dengan mengulang pengukuran tekanan darah lebih dari beberapa waktu.5,6

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan

pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh

darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Kemudian terjadi

pengerasan arteri akibat gangguan tekanan darah yang tidak normal pada hipertensi.7

The Sixth Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,

Evaluation, and Treatment of Blood Pressure (1997) mendefinisikan hipertensi

sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih atau tekanan darah diastolik 90

mmHg atau lebih. Sedangkan menurut petunjuk WHO-ISH (WHO-ISH 1999),

definisi tekanan darah optimal adalah kurang dari 120/80 mmHg dan tekanan darah

normal bila tekanan darah kurang dari 130/85 mmHg. Sedangkan bila lebih dari

140/90 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Diantara nilai tersebut disebut normal

tinggi.(batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun).3,8,10

2.2. Klasifikasi Hipertensi

2.2.1. Klasifikasi Berdasarkan Etiologi

a. Hipertensi Esensial ( Primer )

Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sampai saat ni belum diketahui

penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam terjadinya

hipertensi esensial seperti : faktor genetik, stres dan psikologis, serta faktor

Page 21: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

lingkungan dan diet ( peningkatan penggunaan garam dan berkurangnya asupan

kalium atau kalsium ). 3,5

Lebih kurang 90 % penderita hipertensi adalah penderita hipertensi primer.

Oleh karena itu penanganan hipertensi primer lebih mendapatkan prioritas. Sampai

sekarang pengetahuan tentang patogenesis hipertensi primer terus berkembang.

Tekanan darah di pengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer. Berbagai faktor

yang mempengaruhi curah jantung dan tahanan perifer akan mempengaruhi tekanan

darah.3

Pada tahap awal hipertensi primer curah jantung meninggi sedangkan

tahanan perifer normal. Keadaan ini disebabkan peningkatan aktivitas simpatik. Pada

tahap selanjutnya curah jantung kembali normal sedangkan tahanan perifer meningkat

yang disebabkan oleh refleks autoregulasi. Yang dimaksud dengan refleks auto

regulasi adalah mekanisme tubuh untuk mempertahankan keadaan hemodinamik

yang normal. Peninggian tekanan darah tidak jarang merupakan satu-satunya tanda

hipertensi primer. Bergantung pada tingginya tekanan darah gejala yang timbul dapat

berbeda-beda. Kadang-kadang hipertensi primer berjalan tanpa gejala, dan baru

timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata,

otak dan jantung.3

b. Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder terjadi 10 % dari seluruh populasi hipertensi. Pada

hipertensi sekunder penyebab dan patofisiologi diketahui, sehingga dapat

dikendalikan dengan obat-obatan. Penyebab hipertensi sekunder diantaranya :

Page 22: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, dan adanya kista ; kelainan adrenal ; kelainan

aorta ; kelainan endokrin lain seperti, obesitas, resistensi insulin, hipertiroidisme ;

kelainan syaraf seperti stres berat, stoke ; dan pemakaian obat-obatan seperti

kontrasepsi oral dan kortikosteroid.3

2.2.2. Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Menurut petunjuk WHO-ISH (1999), klasifikasi hipertensi menyerupai JNC

VI dengan klasifikasi sebagai berikut:

No Klasifikasi Tekanan Darah Sistolik

Tekanan Darah Diastolik

1. Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg 2 Normal < 130 mmHg < 85 mmHg 3 Normal Tinggi 130- 139 mmHg 85-89 mmHg 4 Hipertensi Derajat 1 (ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg 5 Hipertensi Derajat 2 (sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg 6 Hipertensi Derajat 3 (berat) ≥ 180 mmHg ≥ 110 mmHg 7 Hipertensi Sistolik ≥ 140 mmHg < 90 mmHg

Dikutip dari 1999 WHO-ISH (International Society of Hipertension) Guidelines for

management of Hypertension

2.3. Epidemiologi Hipertensi

2.3.1. Distribusi Penderita Hipertensi

a. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Orang

Di Amerika serikat, hipertensi di jumpai pada 15 % golongan kulit putih

dewasa dan 25-30 % golongan kulit hitam dewasa. Penduduk dengan kulit hitam

lebih banyak terkena hipertensi di bandingkan dengan yang berkulit putih. Di

Page 23: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Amerika serikat dan beberapa negara maju lainnya hipertensi terjadi pada satu dari

empat orang dewasa di antara umur 18 tahun dan satu dari dua orang diatas 50

tahun.3,11

Bila ditinjau perbandingan antara perempuan dan pria, ternyata tidak ada

perbedaan yang nyata kejadian hipertensi antara perempuan dan pria. Menurut

Yundini (2004) menyimpulkan bahwa prevalensi di Sumatera Barat 18,6 % pria dan

17,4 % perempuan, sedangkan di Jakarta (pertukangan) di dapatkan 14,6 % pria dan

13,7 % perempuan.14

b. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat

Prevalensi di tiap daerah berbeda-beda tergantung pola kehidupan

masyarakatnya. Menurut Joewono (2003) di Indonesia prevalensi terendah terdapat

pada daerah Ungaran (1,8 %) dan Lembah Balim (0,6 %). Sedangkan prevalensi yang

tinggi terdapat pada daerah-daerah di Sumatera Barat seperti Silungkang (19,4 %)

dan Talang (17,8 %).9

Dari berbagai penelitian, menyimpulkan adanya kecendrungan bahwa

masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan

masyarakat pedesaan. Susalit E (dalam Suwitra tahun 2001) dalam laporannya

mendapatkan angka prevalensi sebesar 14,2 % pada masyarakat di pinggiran kota

Jakarta, dalam penelitian lain pada penduduk Sukabumi didapatkan prevalensi

hipertensi 28,6 %.3

c. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Waktu

Page 24: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Distribusi penderita berdasarkan waktu berbeda setiap tahun. Studi morbiditas

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dikutip oleh Herlina (2004)

menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi mengalami peningkatan dari 96 per 1000

penduduk pada tahun 1995 menjadi 110 per 1000 penduduk pada tahun 2001. 20

2.3.2. Determinan Hipertensi

a. Faktor Resiko Hipertensi yang Tidak Dapat Diubah

i. Usia

Usia berpengaruh pada resiko terkena penyakit kardiovaskular, karena usia

menyebabkan perubahan di dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah

meningkat sesuai dengan usia, karena arteri secara perlahan kehilangan

keelastisannya. Dengan meningkatnya usia maka gejala arteriosklerosis semakin

nampak dan ini menunjang peningkatan tahanan perifer total dandapat menyebabkan

hipertensi. Tetapi hipertensi tidak selalu terjadi pada usia tua, namun berdasarkan

kelompok umur, grafik rata-rata kenaikan tekanan darah, mengikuti kenaikan rata-

rata umur. Pada laki-laki hipertensi terjadi umur > 55 tahun dan pada perempuan

terjadi pada umur > 65 tahun. Resiko wanita meningkat setelah mengalami masa

menopause. 3,15

ii. Jenis Kelamin

Page 25: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Kalau di tinjau dari perbandingan antara perempuan dan pria, tidak terdapat

perbedaan yang nyata. Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa perempuan lebih

banyak menderita hipertensi, namun ada beberapa penelitian yang menjelaskan

bahwa pria lebih banyak terkena hipertensi. Dari laporan Sugiri di Jawa tengah di

dapatkan angka prevalensi 6,0 % pada pria dan 11,6 % pada perempuan. Laporan dari

Sumatera Barat, menunjukkan 18,6 % pada pria dan 17,4 % pada perempuan. Di

daerah perkotaan Semarang, 7,5 % pada pria dan 10,9 % pada perempuan.3

iii. Genetik

Pada 70-80 % kasus hipertensi, didapatkan riwayat hipertensi dalam

keluarga. Apabila riwayat hipertensi di dapatkan dari kedua orang tua, maka dugaan

hipertensi esensial lebih besar. Faktor keturunan pada hipertensi esensial di

perkirakan sekitar 30 %. Peran faktor genetik terhadap hipertensi esensial dibuktikan

dengan berbagai fakta yang di jumpai. Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih

banyak di jumpai pada pasien kembar monozigot dari pada heterozigot, jika salah

satunya menderita hipertensi, menyokong pendapat bahwa faktor genetik mempunyai

pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.10,13

iv. Ras dan Suku Bangsa

Di Amerika Serikat, hipertensi lebih banyak di derita oleh masyarakat

berkulit hitam yaitu 25-30 %, dan golongan kulit putih yang menderita hipertensi

adalah 15 %. Budhi Darmojo dalam tulisannya melaporkan prevalensi dari berbagai

Page 26: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

daerah berbeda yaitu prevalensi terendah terdapat di daerah desa Kalirejo (1,8 %),

sedangkan di daerah Sumatera Utara sebesar 5,3 % . Prevalensi yang tinggi di

dapatkan pada daerah Silungkang yaitu 19,4 %.3

b. Faktor Resiko Hipertensi yang Dapat Diubah

i. Konsumsi Garam yang Berlebihan

Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis hipertensi.

Asupan garam kurang dari 3 gram setiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi

yang rendah sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram perhari menyebabkan

prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20 %.3,14

Garam mempunyai peranan dalam patogenesis hipertensi melalui masukan

natrium yang tinggi. Rata-rata orang dewasa Amerika mengkonsumsi garam sekitar

3,9 gram garam per hari dan di Amerika serta negara-negara lain yang mengkonsumsi

garam tinggi, tekanan darah terus meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembatasan garam tidak hanya bisa

menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek, tetapi juga mencegah kenaikan

tekanan darah terkait dengan bertambahnya usia.17,18

ii. Obesitas

Obesitas merupakan faktor predisposisi penting terjadinya hipertensi.

Penurunan berat badan sebesar 5 kg pada penderita hipertensi dengan obesitas

(kelebihan berat badan > 10 % ) dapat menurunkan tekanan darah.9

Anak dan dewasa, yang kegemukan menderita lebih banyak hipertensi dan

penambahan berat badan biasanya diikuti dengan kenaikan tekanan darah. Walaupun

Page 27: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

kalori tambahan yang bertanggung jawab bagi kenaikan berat badan, dapat

menginduksi hipertensi karena ia membawa natrium tambahan, namun penurunan

jelas dalam masukan natrium telah terbukti menurunkan tekanan darah.17

iii. Alkohol

Terdapat hubungan yang linier antara alkohol, tingkat tekanan darah dan

prevalensi hipertensi pada masyarakat. Di perkirakan 5-10 % hipertensi pada laki-laki

di Amerika disebabkan langsung oleh konsumsi alkohol. Alkohol menurunkan efek

obat anti hipertensi, tetapi efek presor ini mengalir dalam 1-2 minggu dengan

mengurangi minum alkohol sampai 80 %. 9

iv. Merokok

Merokok mempermudah terjadinya penyakit pembuluh darah jantung, otak,

dan kaki. Merokok menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah

untuk sementara dan hal ini disebabkan oleh pengaruh nikotin dalam peredaran darah.

Meningkatnya tekanan darah ini lebih nyata pada penderita tekanan darah tinggi.

Selain pengaruh langsung tersebut, hanya sedikit bukti adanya hubungan merokok

dengan tekanan darah tinggi yang menetap. Walaupun demikian, merokok dapat

menyebabkan terjadinya penyempitan arteri dan akibatnya terjadi penyakit tekanan

darah tinggi yang berat terutama pada usia lanjut.18

v. Stres

Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka pendek dengan cara

mengaktifkan bagian otak dan sistem saraf yang biasanya mengendalikan tekanan

Page 28: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

darah secara otomatis. Peningkatan tekanan yang dialami berulang kali karena stres,

pada akhirnya akan menyebabkan tekanan darah tinggi yang menetap. Peningkatan

tekanan darah yang menetap karena stres tidak terlihat nyata pada pria.18

vi. Aktifitas fisik kurang

Orang yang banyak duduk dengan tekanan darah normal kemungkinannya

untuk terkena tekanan darah tinggi 20-50 % lebih besar dibandingkan dengan orang

yang aktif.17

Latihan fisik aerobik sedang secara teratur (jalan atau renang selama 30-45

menit 3-4 kali seminggu) lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan

dengan olah raga berat seperti lari. Latihan fisik isometrik seperti angkat besi dapat

meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari bagi yang beresiko terkena

hipertensi.9

2.4. Gejala Klinis

Hipertensi esensial sering kali berlangsung tanpa gejala dan baru timbul

gejala setelah terjadi komplikasi pada organ-organ sasaran seperti ginjal, mata dan

jantung. Gejala-gejala yang umumnya dirasakan penderita adalah pusing, mudah

marah, telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk, mudah

lelah dan mata berkunang-kunang.10

Gejala hipertensi yang di jumpai pada komplikasi adalah gangguan

penglihatan, gangguan saraf, gagal jantung, gangguan fungsi ginjal dan gangguan

serebral yang mengakibatkan kejang dan pendarahan pembuluh darah otak yang

menyebabkan kelumpuhan gangguan kesadaran hingga koma.3

Page 29: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

2.5. Komplikasi Hipertensi

Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam

jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ-

organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat

terjadi pada organ-organ sebagai berikut:5

a. Jantung

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan

penyakit jantung koroner. Pada penderita Hipertensi, beban kerja jantung akan

meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan

semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang

disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan

menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan

tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut

Gagal Jantung.

b. Otak

Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan resiko stroke, apabila tidak

diobati resiko terkena stroke 7 kali lebih besar.

c. Ginjal

Tekanan darah tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal, tekanan darah

yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal,

akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan

tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh.

Page 30: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

d. Mata

Pada mata hipertensi dapat mengakibatkan terjadinya retinopati hipertensi dan

dapat menimbulkan kebutaan.5

2.6. Diagnosa Hipertensi

Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan

sphygmomanometer air raksa. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat pengukuran

tekanan darah adalah sebelum pengukuran, penderita istirahat beberapa menit di

ruangan yang tenang, tekanan darah di periksa pada fosa kubiti dengan cuff setinggi

jantung.9

Karena adanya variasi yang besar dalam tekanan darah, diagnosis hipertensi

harus berdasarkan pada beberapa kali pengukuran (3-4 kali) yang diambil pada

kesempatan waktu yang terpisah.9

2.7. Penatalaksanaan Hipertensi

Telah dibuktikan bahwa dengan mengendalikan tekanan darah angka

morbiditas dan mortalitas penyakit karena hipertensi dapat diturunkan. Oleh karena

itu penanggulangan hipertensi secara garis besar di bagi dalam 2 jenis

penatalaksanaan yaitu3

a. Penatalaksanaan Non Farmakologis atau Perubahan Gaya Hidup

Dahulu penyelidikan tentang penalaksanaan non farmakologis kurang

mendapat perhatian karena cara tersebut di anggap kurang efektif dan sukar untuk

dilaksanakan. Akan tetapi mengingat bahwa hipertensi derajat 1 mencakup sebagian

kasus hipertensi dan adanya efek samping akibat pengobatan yang dilakukan jangka

Page 31: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

panjang, mendorong para ahli untuk menyelidiki kelebihan pengobatan non

farmakologis. Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol

tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau

sekurang-kurangnya di tunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi di

perlukan, pengobatan non farmakologis dapat di pakai sebagai pelengkap untuk

mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik.3

Penatalaksanaan non farmakologis merupakan modifikasi gaya hidup

dengan mengurang faktor-faktor resiko yang dapat memacu timbulnya tekanan darah

tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:3

i. Mengatasi obesitas atau menurunkan kelebihan berat badan

ii. Mengurangi asupan garam kedalam tubuh, nasehat pengurangan garam

harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Pengurangan asupan

garam secara drastis akan sulit dilaksanakan. Cara pengobatan ini

hendaknya tidak dipakai sebagai pengobatan tunggal tetapi lebih baik

digunakan sebagai pelengkap pada pengobatan farmakologis.

iii. Menciptakan keadaan rileks. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga

dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat meurunkan tekanan

darah.

iv. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45

menit sebanyak 3-4 kali seminggu.

v. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.

b. Penatalaksanaan Farmakologis

Page 32: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Selain cara pengobatan dengan non farmakologis, penatalaksanaan

hipertensi adalah penatalaksanaan farmakologis atau dengan obat-obatan. Pengobatan

hipertensi berlandaskan beberapa prinsip yaitu:3

i. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan penyebab

hipertensi.

ii. Pengobatan hipertensi esensial di tujukan untuk menurunkan tekanan darah

agar memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi.

iii. Upaya menurunkan tekanan darah di capai dengan menggunakan obat anti

hipertensi.

iv. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur

hidup.

Tujuan utama pengobatan penderita adalah tercapainya penurunan

maksimum risiko total morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler. Hal ini

memerlukan pengobatan semua faktor resiko. Prinsip pengobatan

farmakologis dimulai dengan obat dosis rendah terlebih dahulu, dinaikkan

secara perlahan.

2.8. Pencegahan Hipertensi

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer pada hipertensi adalah pencegahan dini pada individu

yang belum menderita hipertensi. Tujuan pencegahan primer adalah untuk

menghindari terjadinya penyakit. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan

mengadakan penyuluhan yang menjelaskan dan melibatkan tindakan individu untuk

Page 33: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

mencegah terjadinya penyakit melalui usaha tindakan kesehatan gizi, penghindaran

atau pengendalian berat badan, pengendalian asupan natrium dan alkohol serta

penghilangan stres.17

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder di ditujukan kepada individu yang memiliki resiko

untuk terjadinya hipertensi. Pencegahan sekunder dilakukan dengan pemeriksaan

dini untuk mendeteksi adanya hipertensi dan melakukan terapi bukan obat dan terapi

obat. Terapi bukan obat dilakukan dengan pengurangan berat badan pasien hipertensi.

Menurut penelitian Reisin (1978), di dapatkan dari 81 pasien hipertensi kegemukan

sedang yang kehilangan rata-rata 9 kilogram selama 4 minggu dengan diet rendah

kalori, 79 orang mempunyai penurunan tekanan darah bermakna rata-rata 26/20

mmHg. Pembatasan natrium juga pada penderita hipertensi berpengaruh pada

penurunan tekanan darah.

Terapi obat yang merupakan salah satu pencegahan sekunder penderita

hipertensi dilakukan dengan pemberian obat anti hipertensi. Banyak obat anti

hipertensi tersedia sekarang, dan lebih banyak lagi yang diperkenalkan pada

kecepatan yang cepat untuk pengendalian hipertensi. Semua obat anti hipertensi yang

tersedia mempunyai efek samping, beberapa mungkin meningkatkan resiko

kardiovaskular, bahkan sewaktu menurunkan resiko kardiovaskular tekanan darah

yang tinggi.17

c. Pencegahan Tersier

Page 34: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Tahap pencegahan tertier adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

kecacatan yang di timbulkan akibat suatu penyakit. Pencegahan tersier pada

hipertensi ditujukan pada pasien yang telah terkena hipertensi. Tindakan yang

dilakukan dalam pencegahan tersier adalah untuk mengurangi akibat komplikasi-

komplikasi yang ditimbulkan oleh hipertensi seperti stroke, gangguan ginjal, jantung

koroner dan gangguan penglihatan.37

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini

adalah:

Page 35: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Karakteristik Penderita Hipertensi

1. Sosiodemografi (umur, jenis kelamin, suku,

agama, pekerjaan, status perkawinan,

tempat tinggal)

2. Keluhan utama

3. Faktor determinan

4. Derajat hipertensi

5. Lama rawatan rata-rata

6. Komplikasi

7. Keadaan sewaktu pulang

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Penderita hipertensi adalah pasien yang dinyatakan hipertensi pada kartu status

dan dirawat inap di bagian penyakit dalam RS Umum Kota Padang Panjang

tahun 2002-2006.

3.2.2. Sosiodemografi adalah keterangan yang menunjukkan spesifikasi pribadi

penderita hipertensi dan hubungan sosialnya di masyarakat, yang meliput i

umur, jenis kelamin, suku, agama, pekerjaan, status perkawinan dan tempat

tinggal.

Page 36: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

a. Umur rata-rata adalah usia penderita sesuai dengan yang tercatat di kartu

status penderita.

b. Jenis kelamin adalah ciri khas tertentu yang dimiliki penderita hipertensi

sesuai dengan yang tercatat di kartu status.

1. Laki-laki

2. Perempuan

c. Suku adalah istilah etnografi untuk sebuah kebudayaan dengan corak yang

khas pada penderita sesuai dengan yang tercatat di kartu status. Suku

dikategorikan atas :

1. Minang

2. Batak

3. Jawa

4. Melayu

5. Tidak Tercatat

d. Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita hipertensi sesuai

dengan yang tercatat di kartu status. Agama dikategorikan atas:

1. Islam

2. Kristen

e. Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan penderita di luar dan di dalam

rumah sesuai dengan yang tercatat di kartu status. Di kategorikan atas:

1. Pegawai Negri Sipil (PNS)

2. Wiraswasta

Page 37: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

3. Pensiunan

4. Petani

5. Ibu Rumah Tangga

6. Mahasiswa/ Pelajar

f. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat

pernikahan penderita sesuai dengan yang tercatat pada kartu status. Di

kategorikan atas:

1. Kawin

2. Belum Kawin

3. Janda atau duda

g. Tempat tinggal adalah alamat dimana penderita hipertensi tinggal, sesuai

dengan tercatat pada kartu status dan di kategorikan atas:

1. Padang Panjang

2. Luar Padang Panjang

3.2.3. Keluhan Utama adalah gangguan fisik yang sering dirasakan penderita

hipertensi dalam kesehariannya dan sesuai dengan yang tercatat pada kartu

status. Di kategorikan atas:

1. Sakit kepala (pening, pusing, oyong)

2. Rasa pegal pada tengkuk

3. Berdebar dan detak jantung terasa cepat

4. Sesak nafas

5. Lemas

Page 38: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6. Sakit kepala, rasa pegal pada tengkuk

7. Sakit kepala dan jantung berdebar dan lemas.

8. mengalami lebih dari 3 keluhan.

3.2.4. Faktor Determinan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya

hipertensi sesuai dengan yang tercatat pada kartu status penderita, terdiri atas:

1. Obesitas

2. Merokok

3. Alkohol

4. Tidak Tercatat

3.2.5. Derajat hipertensi adalah pemeriksaan tekanan darah oleh dokter terhadap

penderita sesuai dengan klasifikasi menurut WHO-ISH (1999):

1. Hipertensi ringan bila TDS 140-159 mmHg

2. Hipertensi sedang bila TDS 160-179 mmHg

3. Hipertensi berat bila TDS ≥ 180 mmHg

3.2.6. Lama rawatan rata-rata adalah lamanya penderita hipertensi mengalami rawat

inap di bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang

sesuai dengan yang tercatat di kartu status.

3.2.7. Komplikasi adalah gangguan fisiologis dan anatomis yang di derita oleh

penderita sebagai dampak dari hipertensi dan sifatnya memperberat penyakit

tersebut dan yang sesuai tercata di kartu status di kategorikan atas:

1. Stroke

Page 39: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

2. PJK

3. Gangguan ginjal

4. Gangguan penglihatan

5. Lebih dari satu komplikasi

6. Tanpa komplikasi.

3.2.8. Keadaan sewaktu pulang adalah keterangan mengenai keadaan penderita

hipertensi ketika selesai dirawat inap sesuai dengan yang tercatat di kartu

status dan di kategorikan atas:

1. Pulang dengan berobat jalan

2. Pulang atas permintaan sendiri

3. Meninggal dunia

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Page 40: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain

Case Series dilanjutkan dengan analisa statistik.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang

atas pertimbangan bahwa di Rumah Sakit Umum Padang Panjang belum pernah

dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita hipertensi dan juga tersedianya

data mengenai penyakit hipertensi.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2006-Juli 2007.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi adalah semuaS penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian

penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006

sebanyak 188 orang

4.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang rawat inap di

bagian penyakit dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006

yaitu sebanyak 188 orang (total sampling)

4.4. Metode Pengumpulan Data

Page 41: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang di peroleh dari kartu

status (Rekam Medik) dan buku register di bagian penyakit dalam penderita

hipertensi di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang tahun 2002-2006.

4.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS. Data dianalisis secara deskriptif dan dianalisa dengan Chi-square test dan

Anova. Hasil akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi serta grafik garis,

bar, dan pie.

BAB 5

Page 42: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang

Rumah Sakit Umum Padang Panjang berasal dari perubahan status Poliklinik

yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang ada di Padang

Panjang sejak Indonesia merdeka dan berjalan sampai tahun 1960. Pada tahun 1960

ditingkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Umum yang didirikan oleh Kantor

Inspeksi Kesehatan Propinsi Sumatera Barat dengan memamfaatkan bangunan

poliklinik dan bangunan lainnya dengan wilayah kerja Kota Padang Panjang

ditambah dengan Kecamatan Batipuh dan Sepuluh Koto Kabupaten Tanah Datar.

Pada tahun 1984 bangunan Rumah Sakit Umum ditambah dan dikembangkan dengan

dana dari pusat yang diresmikan pemakaiannya pada tanggal 12 November 1984 oleh

Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Suwarjono Suryaningrat dengan luas areal

seluruhnya 4800 meter. Jenis pelayanan poliklinik yaitu poli umum, mata, THT, gigi,

kebidanan, penyakit dalam, anak, fisioterapi, psikologi dan pelayanan lainnya seperti

rawat inap, dan laboratorium.

Page 43: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

5.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Tahun Jumlah Penderita Hipertensi Proporsi

(%) 1. 2002 21 11,17 2. 2003 23 12,23 3. 2004 32 17,02 4. 2005 48 25,54 5. 2006 64 34,04 Total 188 100

Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi yang

dirawat inap di bagian penyakit dalam terbesar terdapat pada tahun 2006 sebesar

34,04 % dan proporsi terkecil terdapat pada tahun 2002 sebesar 11,17 %.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa frekuensi kasus dari tahun

2002-2006 meningkat sebanyak 64-21=43 kasus dengan simple ratio kali

serta persentase kenaikan sebesar

05,32164

=

%18,67%10064

2164=

− x

Page 44: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi

Tabel 5.2. Distribusi proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Sosiodemografi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

No Sosiodemografi Frekuensi Proporsi (%) 1. Jenis Kelamin

1. Laki-Laki 2. Perempuan

73

115

38,8 61,2

Total 118 100 2. Suku

6. Minang 7. Batak 8. Jawa 9. Melayu 10. Tidak Tercatat

164

1 18 4 1

87,3 0,5 9,6 2,1 0,5

Total 188 100 3. Agama

1. Islam 2. Kristen

188

0

100

0 Total 188 100 4. Pekerjaan

7. Pegawai Negri Sipil (PNS) 8. Wiraswasta 9. Pensiunan 10. Petani 11. Ibu Rumah Tangga 12. Mahasiswa/ Pelajar

38 63 36 37 14 0

20,2 33,5 19,2 19,7 7,4

0 Total 188 100 5. Status Perkawinan

4. Kawin 5. Belum Kawin 6. Janda atau duda

167

7 14

88,8 3,8 7,4

Total 188 100 6. Tempat Tinggal

1. Padang Panjang 2. Luar Padang Panjang

130 58

69,1 30,9

Total 188 100

Page 45: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi hipertensi berdasarkan

jenis kelamin yang terbesar adalah pada perempuan yaitu sebesar 61,2 % (115 orang)

dan pada laki-laki sebesar 38,8 % (73 orang).

Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan suku yang terbesar

adalah suku Minang yaitu sebesar 87,3 % (164 orang) diikuti suku Jawa sebesar 9,6

% (18 orang).

Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan agama adalah semua

penderita beragama Islam dengan proporsi sebesar 100 %.

Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan pekerjaan yang terbesar

pada wiraswasta yaitu sebesar 33,5 % (63 orang), diikuti PNS yaitu sebesar 20,2 %

(38 orang).

Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan status pekawinan yang

terbesar adalah kawin yaitu sebesar 88,8 % (167 orang), diikuti oleh yang janda/ duda

sebesar 7,4% (14 orang).

Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan tempat tinggal yang

terbesar berasal dari dalam kota Padang Panjang yaitu sebesar 69,1 % (130 orang),

diikuti luar kota Padang Panjang yaitu sebesar 30,9 % (58%).

Umur Rata-rata

Mean : 62,06 SD : 11,782 95 % Cl : 59,36-62,75 Coef. of Variation : 18,98 % Minimum : 28 Maximum : 95

Page 46: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Dari tabel dapat dilihat bahwa umur rata-rata penderita hipertensi adalah

62,06, SD = 11,782 dan nilai Coefisien of Variation > 10 % artinya umur rata-rata

penderita hipertensi bervariasi, dimana umur terendah adalah 28 tahun dan umur

tertinggi adalah 95 tahun. Dari Confidence Interval (CI) dapat disimpulkan bahwa 95

% diyakini umur rata-rata penderita hipertensi adalah 59,36 tahun- 62,75 tahun.

5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Keluhan Utama Jumlah Proporsi (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sakit Kepala (Pusing, oyong) Rasa pegal di tengkuk Berdebar dan detak jantung cepat Sesak nafas Lemas Sakit kepala, pegal pada tengkuk Sakit kepala, jantung berdebar dan lemas Mengalami lebih dari 3 keluhan

51 6 8

19 23 17 21 43

27,1 3,2 4,3

10,1 12,2 9,0

11,2 22,9

Total 188 100,0

Dari tabel. 5.3. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi

berdasarkan keluhan utama yang terbesar adalah dengan keluhan sakit kepala (pusing,

oyong) yaitu sebesar 27,1 % (51 orang), diikuti dengan lebih dari tiga keluhan yaitu

sebesar 22,9 % (43 orang).

5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan

Distribusi penderita hipertensi berdasarkan faktor determinan tidak dapat

ditampilkan karena tidak tersedianya data catatan di kartu status penderita dan kartu

register bagian penyakit dalam.

Page 47: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Derajat Hipertensi Jumlah Proporsi (%) 1. 2. 3.

Ringan Sedang Berat

53 94 41

28,2 50,0 21,8

Total 188 100,0

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa distribusi proporsi penderita hipertensi

berdasarkan Derajat Hipertensi yang terbesar adalah derajat hipertensi sedang yaitu

sebesar 50,0 % (94 orang), diikuti dengan derajat hipertensi ringan sebesar 28,2 %

(53 orang).

5.8. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Lama Rawatan Rata-rata Mean : 5,80 SD : 3,628 95 % Cl : 5,28-6,33 Coef. of Variation : 62,55 % Minimum : 1 Maximum : 24

Dari tabel dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata penderita hipertensi

adalah 5,80 hari, SD = 3,628 hari dan nilai Coefisien of variation > 10 % artinya lama

rawatan penderita hipertensi bervariasi, dimana lama rawatan terendah adalah 1 hari

dan lama rawatan tertinggi adalah 24 hari. Dari Confidence Interval (CI) dapat

Page 48: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

disimpulkan bahwa 95 % diyakini lama rawatan rata-rata penderita hipertensi adalah

5,28 hari- 6,33 hari.

5.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Jenis Komplikasi Jumlah Proporsi (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Stroke PJK Gangguan Ginjal Gangguan Penglihatan Lebih dari satu komplikasi Tanpa komplikasi

10 17 7

12 4

138

5,3 9,0 3,7 6,4 2,2

73,4 Total 188 100,0

Dari tabel.5.5. dapat dilihat bahwa distribusi penderita hipertensi

berdasarkan jenis komplikasi terbesar adalah tanpa komplikasi yaitu sebesar 73,4 %

(138 orang), diikuti dengan komplikasi PJK ( Penyakit Jantung Koroner) yaitu

sebesar 9,0 % (17 orang).

5.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Tabel 5.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan

Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Keadaan Sewaktu Pulang Jumlah Proporsi (%) 1. 2. 3.

Pulang dengan berobat jalan Pulang atas permintaan sendiri Meninggal dunia

94 87 7

50,0 46,3 3,7

Total 188 100,0

Page 49: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Dari tabel.5.6. dapat dilihat bahwa proporsi penderita hipertensi berdasarkan

keadaan sewaktu pulang yang terbesar adalah pulang dengan berobat jalan yaitu

sebesar 50,0 % (94 orang), diikuti oleh pulang atas permintaan sendiri yaitu sebesar

46,3 % (87 orang). Terdapat 3,7 % penderita yang meninggal dunia yaitu sebanyak 7

orang.

5.10. Analisa Statistik

5.10.1. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Tabel 5.7. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Keadaan Sewaktu Pulang Lama Rawatan

N X SD 1. 2. 3.

PBJ PAPS Meninggal Dunia

94 87 7

6,96 4,68 4,29

4,186 2,428 3,498

F = 10,524 df = 2 p= 0,000

Dari gambar 5.7. dapat dilihat bahwa dari 94 orang penderita hipertensi yang

pulang dengan berobat jalan lama rawatan rata-rata 6,96 dan SD= 4,186. dari 87

orang yang pulang atas permintaan sendiri lama rawatan rata-rata 4,68 dan SD=

2,428. Dari 7 orang yang pulansg dalam keadaan meninggal dunia memiliki lama

rawatan rata-rata 4,29 dan SD= 3,498.

Dari hasil uji anova di dapat p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan lama

rawatan rata-rata penderita hipertensi berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Terdapat

perbedaan yang signifikan antara lama rawatan penderita yang pulang dalam keadaan

meninggal dunia dan penderita yang pulang dengan berobat jalan.

Page 50: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

5.10.2. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi

Tabel 5.8. Perbedaan Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Jenis Komplikasi Lama Rawatan

N X SD 1. Stroke 10 8,20 5,245 2. PJK 17 5,71 3,869 3. Gangguan Ginjal 7 8,29 2,812 4. Gangguan Penglihatan 12 5,42 3,147 5. Lebih dari satu komplikasi 4 5,75 5,500 6. Tanpa komplikasi 138 5,55 3,435

F = 1,724 df = 5 p= 0,131

Dari tabel.5.8. dapat dilihat bahwa dari 10 orang penderita hipertensi

dengan komplikasi stroke memiliki lama rawatan rata-rata 8,20 dengan SD= 5,245,

17 orang penderita dengan komplikasi PJK memiliki lama rawatan rata-rata 5,71 dan

SD 3,869, dari 7 orang penderita hipertensi dengan komplikasi gangguan ginjal lama

rawatan rata-rata 8,29 dan SD= 2,812, dari 12 orang penderita hipertensi dengan

komplikasi gangguan penglihatan lama rawatan rata-rata 5,42 dan SD= 3,147 , dari 4

penderita hipertensi dengan lebih dari 1 komplikasi memiliki lama rawatan rata-rata

5,75 dan SD= 5,500, dan dari 138 penderita hipertensi tanpa komplikasi lama rawatan

rata-rata 5,55 dan SD= 3,435

Dari hasil uji anova di dapat p > 0,05, yang berarti tidak ada perbedaan

distribusi lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi. Tidak terdapat perbedaan

yang terlalu signifikan antara lama rawatan penderita hipertensi tanpa komplikasi

dengan penderita yang mengalami komplikasi. Lama rawatan penderita dengan

Page 51: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

gangguan penglihatan memiliki lama rawatan yang hampir sama dengan penderita

tanpa komplikasi.

5.10.3. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah

Tabel 5.9. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan

Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Derajat Hipertensi Lama Rawatan

N X SD 1. Ringan 53 3,91 1,735 2. Sedang 94 6,09 3,133 3. Berat 41 7,61 5,176

F= 14,425 df = 2 p= 0,000

Dari tabel.5.9. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi dengan

Derajat Hipertensi ringan memiliki lama rawatan rata-rata 3,91 dan SD= 1,735. Dari

94 penderita hipertensi dengan Derajat Hipertensi sedang lama memiliki rawatan

rata-rata 6,09 dan SD= 3,133. Dan dari 41 penderita hipertensi dengan Derajat

Hipertensi berat memiliki lama rawatan rata-rata 7,61 dan SD= 5,176.

Dari hasil uji anova didapat p< 0,05, yang berarti ada perbedaan lama rawatan

rata-rata penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi. Terdapat perbedaan yang

signifikan antara lama rawatan penderita hipertensi ringan dan berat. Lama rawatan

penderita hipertensi ringan lebih singkat karena hipertensi cepat terdeteksi dan masih

tahap awal hipertensi dimana kerusakan organ masih jarang terjadi sehingga

pengobatan bisa cepat dilakukan.

Page 52: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

5.10.4. Distribusi Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.10. Distribusi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan

Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No Komplikasi

Derajat Hipertensi

Ringan Sedang Berat

N % n % n %

1. Stroke 0 0,0 5 5,3 5 12,2

2. PJK 1 1,9 9 9,6 7 17,1

3. Gangguan Ginjal 1 1,9 3 3,2 3 7,3

4. Gangguan Penglihatan 0 0.0 9 9,6 3 7,3

5. Lebih dari satu komplikasi 0 0,0 0 0,0 4 9,8

6. Tanpa komplikasi 51 96,2 68 72,3 19 46,3

Total 53 100 94 100 41 100

Dari tabel.5.10. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi dengan

derajat hipertensi ringan 51 orang (96,2 %) menderita hipertensi tanpa komplikasi, 1

orang (1,9 %) mengalami komplikasi PJK dan gangguan ginjal. Dari 94 orang

penderita hipertensi dengan derajat hipertensi sedang sebanyak 68 orang (72,3 %)

menderita hipertensi tanpa komplikasi, 9 orang (9,6 %) mengalami komplikasi PJK

dan gangguan penglihatan, 5 orang (5,3 %) mengalami komplikasi stroke dan 3 orang

(3,2 %) mengalami komplikasi gangguan ginjal. Dari 41 orang penderita hipertensi

Page 53: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

dengan derajat hipertensi berat sebanyak 19 orang (46,3 %) menderita hipertensi

tanpa komplikasi, 7 orang (17,1 %) dengan komplikasi PJK, 5 orang (12,2 %) dengan

komplikasi PJK dan 3 orang (7,3 %) dengan komplikasi gangguan ginjal dan

penglihatan.

Uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 12 sel (66,7 %) yang

expected countnya kurang dari lima.

5.10.5. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi

Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

No

Keadaan sewaktu Pulang

Derajat Hipertensi Ringan Sedang Berat

f % f % F % 1. Pulang dengan berobat

jalan 15 28,3 50 53,2 29 70,7

2. Pulang atas permintaan sendiri

37 69,8 42 44,7 8 19,5

3. Meninggal dunia 1 1,9 2 2,1 4 9,8 Total 53 100 94 100 41 100

Dari tabel.5.11. dapat dilihat bahwa dari 53 orang penderita hipertensi ringan

terdapat sebanyak 37 orang (69,8 %) pulang atas permintaan sendiri, 15 orang

(28,3%) pulang dengan berobat jalan dan 1 orang (1,9 %) penderita meninggal dunia.

Dari 94 orang penderita hipertensi sedang terdapat sebanyak 50 orang (53,2%)

penderita pulang dengan berobat jalan, 42 orang (44,7 %) pulang atas permintaan

sendiri dan 2 orang (2,1%) meninggal dunia. Kemudian dari 41 orang yang

menderita hipertensi berat terdapat sebanyak 29 orang (70,7 %) penderita pulang

Page 54: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

dengan berobat jalan, 8 orang (19,5 %) pulang atas permintaan sendiri dan 4 orang

(9,8%) penderita meninggal dunia.

Uji chi square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel (33,3 %) yang

expected countnya bernilai kurang dari lima.

Page 55: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

BAB 6 PEMBAHASAN

6 .1. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun

y = 11,7x + 3,1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2002 2003 2004 2005 2006

Gambar 6.1. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Tahun di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.1. dapat dilihat bahwa garis trend menunjukkan arah

peningkatan ke kanan mengikuti persamaan y = 11,7x +3,1. Hal ini berarti jumlah

penderita hipertensi dari tahun ke tahun memiliki kecenderungan meningkat. Dengan

persentase peningkatan sebesar 67,18 %. Distribusi proporsi penderita hipertensi

menurut waktu terbanyak adalah pada tahun 2006 dengan jumlah 64 orang dan

terendah pada tahun 2002 dengan jumlah penderita sebanyak 23 orang. Terjadinya

peningkatan yang cukup tinggi pada tahun 2005 dan 2006, dikarenakan pada tahun

tersebut Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang mulai memberikan pelayanan

berobat gratis pada semua penduduk Padang Panjang.

Page 56: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.2. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin.

61.2%

38.8% 1. Perempuan

2. Laki-Laki

Gambar 6.2. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.2. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebesar 61,2 % dan laki-laki

sebesar 38,8 %.

Data dari BPS Kota Padang Panjang tahun 2006 proporsi penduduk

perempuan lebih tinggi dari proporsi penduduk laki-laki yaitu sebesar 63 % (31675

orang) pada perempuan dan 37 % pada laki-laki (18604 orang), hal ini berpengaruh

pada jumlah kunjungan pasien perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.21

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sri Wahyuni (2004) di

Rumah Sakit Umum Tanjung Pura yang menemukan proporsi tertinggi penderita

hipertensi pada perempuan yaitu sebesar 54,4 %.

Page 57: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.3. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku.

0.5%

0.5%2.1%

87.2%

9.6%

1. Minang2. Jawa3. Melayu4. Batak5. Tidak Tercatat

Gambar 6.3. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.3. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan suku adalah pada suku Minang yaitu sebesar 87,3 %, diikuti dengan suku

Jawa yaitu sebesar 9,6 %.

Hal ini sesuai dengan demografi daerah Padang Panjang dimana masyarakat

mayoritas adalah masyarakat dengan suku Minang, dari data penduduk Padang

Panjang tahun 2006 terdapat lebih kurang 91,3 % penduduk yang bersuku minang

Page 58: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.4. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama.

100%

0%

1. Islam2. Kristen

Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Agama di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.4. terlihat bahwa semua penderita hipertensi beragama Islam

dengan proporsi 100%. Hal ini sesuai dengan data demografi daerah Padang Panjang

bahwa mayoritas penduduk adalah beragama Islam, hanya sebagian kecil yang

beragama Kristen. Dari data BPS Padang Panjang tahun 2006 didapatkan bahwa

98,8 % (sebanyak 49.708 orang) penduduk Padang Panjang beragama Islam

Page 59: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.5. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan.

33,5%

20,2%

19,7%

19,1%

7,4% 0,0%

1. Wiraswasta

2. Pegawai Negri Sipil (PNS)

3. Petani

4. Pensiunan

5. Ibu Rumah Tangga

6. Mahasiswa/ Pelajar

Gambar 6.5. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.5. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan pekerjaan adalah wiraswasta yaitu sebesar 33,5 %, diikuti dengan

pegawai negri sipil sebesar 20,2 %. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Sri

Wahyuni(2004) di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura yang memperoleh proporsi

tertinggi penderita hipertensi pada penderita dengan pekerjaan sebagai ibu rumah

tangga yaitu sebesar 39,5 %, diikuti dengan wiraswasta sebesar 19,3 %.

Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada satu pekerjaan tertentu yang

tidak dapat terkena penyakit hipertensi. Semua orang dapat mengalami kejadian

hipertensi.

Page 60: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.6. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan.

88,8%

7,4%3,7%

1. Kawin

2. Janda atau duda

3. Belum Kawin

Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Status Perkawinan di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.6. dapat terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertens

berdasarkan status perkawinan adalah penderita dengan status kawin yaitu sebesar

88,8 %. Diikuti dengan status perkawinan janda/ duda sebesar 7,4 %.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di Rumah

Sakit Umum Tanjung Pura yang memperoleh proporsi tertinggi penderita hipertensi

adalah dengan status kawin sebesar 80,7 %, diikuti dengan status janda/ duda dengan

proporsi sebesar 18,9 %.

Page 61: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.7. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal.

69,1%

30,9%

1. Padang Panjang2. Luar Padang Panjang

Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Tempat Tinggal di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.7. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan tempat tinggal adalah penderita yang bertempat tinggal di dalam kota

Padang Panjang yaitu sebesar 69,1 %, sedangkan di luar Padang Panjang sebesar

30,9%.

Hal ini dikarenakan Rumah Sakit Umum Padang Panjang merupakan satu-

satunya rumah sakit umum yang terletak di Padang Panjang dan memberikan

pelayanan gratis kepada semua masyarakat Padang Panjang. Sedangkan yang berasal

dari luar kota dihubungkan dengan tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai di

Rumah Sakit ini.

Page 62: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.8. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Umur Rata-rata

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur rata-rata penderita hipertensi

adalah 62,06, SD = 11,782 dan nilai Coefisien of Variation > 10 % artinya umur rata-

rata penderita hipertensi bervariasi, dimana umur terendah adalah 28 tahun dan umur

tertinggi adalah 95 tahun. Dari Confidence Interval (CI) dapat disimpulkan bahwa 95

% diyakini umur rata-rata penderita hipertensi adalah 59,36 tahun- 62,75 tahun.

Pada umumnya penderita hipertensi adalah penduduk yang berusia dewasa,

namun tidak menutup kemungkinan diderita oleh penduduk berusia muda. Hal ini

disebabkan perubahan pola hidup masyarakat sehingga menyebabkan peningkatan

penyakit degeneratif seperti hipertensi.

6.9. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama.

27,1%

22,9%12,2%

11,2%

10,1%

9,0%

4,3%

3,2%

1. Sakit Kepala (Pusing, oyong) 2. Mengalami lebih dari 3 keluhan3.Lemas 4. Sakit kepala, jantung berdebar dan lemas5. Sesak nafas 6. Sakit kepala, pegal pada tengkuk7. Berdebar dan detak jantung cepat 8. Rasa pegal di tengkuk

Page 63: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.8. terlihat bahwa proporsi terbesar penderita hipertensi

berdasarkan keluhan utama terbesar terdapat pada penderita yang mengalami keluhan

sakit kepala (pusing, oyong) yaitu sebesar 27,1%, diikuti dengan penderita yang

mengalami lebih dari 3 keluhan sebesar 22,9 %.

Hal ini sesuai dengan penelitian Ningsih (2002) di RSU Pirngadi Tahun 1999-

2000 mendapatkan bahwa keluhan utama yang banyak diderita adalah sakit kepala

dengan proporsi sebesar (98,36%). Keluhan yang timbul pada penderita hipertensi

pada umumnya tergantung pada tinggi rendahnya tekanan darah, gejala dapat timbul

berbeda-beda.

6.10. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Faktor Determinan.

Dari hasil penelitian tidak diperoleh data mengenai faktor determinan

hipertensi yang berkaitan dengan Life Style seperti merokok, obesitas, dan

penggunaan alkohol. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya data mengenai

faktor determinan di kartu status maupun kartu register di bagian penyakit dalam.

Page 64: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

6.11. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

50.0%

28.2%

21.8%

1. Sedang

2. Ringan

3. Berat

Gambar 6.9. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.9. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan jenis kelamin terdapat pada penderita hipertensi sedang yaitu sebesar

50,0 %, diikuti dengan hipertensi ringan dengan proporsi sebesar 28,2 %.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di

Rumah Sakit Tanjung Pura yang mendapatkan bahwa proporsi penderita hipertensi

tertinggi pada hipertensi berat yaitu sebesar 50,9 %, di ikuti dengan hipertensi sedang

sebesar 34,2%.

Page 65: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Dari hal ini bisa terlihat mengenai perbedaan kesadaran masyarakat untuk

memeriksakan tekanan darahnya secara dini di Rumah Sakit sehingga bisa dilakukan

perawatan sedini mungkin sebelum terjadi komplikasi.

6.12. Distribusi Penderita Hipertensi Berdasarkan Lama Rawatan Rata-rata.

Dari hasi penelitian diperoleh bahwa lama rawatan rata-rata penderita

hipertensi adalah 5,80 hari, SD = 3,628 hari dan nilai Coefisien of variation > 10 %

artinya lama rawatan penderita hipertensi bervariasi, dimana lama rawatan terendah

adalah 1 hari dan lama rawatan tertinggi adalah 24 hari. Dari Confidence Interval (CI)

dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini lama rawatan rata-rata penderita hipertensi

adalah 5,28 hari- 6,33 hari.

Hal ini sesuai dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) yang mendapatkan

bahwa proporsi lama rawatan penderita hipertensi tertinggi pada lama rawatan < 7

hari.

6.13. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi.

Page 66: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

73.4%

9.0%

6.4%

5.3%3.7%2.1%

1. Tanpa komplikasi2. PJK3. Gangguan Penglihatan4. Stroke5. Gangguan Ginjal6. Lebih dari satu komplikasi

Gambar 6.10. Diagram Pie Penderita Hipertensi Berdasarkan Komplikasi di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.10. terlihat bahwa proporsi tertinggi penderita hipertensi

berdasarkan komplikasi adalah pada penderita tanpa komplikasi yaitu sebesar 73,4%.

Hal ini terjadi karena seringkali hipertensi timbul tanpa gejala sampai terjadi

komplikasi pada stadium berat. Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian dimana

proporsi tertinggi penderita hipertensi adalah hipertensi sedang, yang kemungkinan

timbulnya komplikasi lebih kecil dibandingkan pada hipertensi berat. Proporsi

penderita hipertensi dengan komplikasi tertinggi adalah penderita dengan komplikasi

PJK sebesar 9,0 %, diikuti dengan komplikasi gangguan penglihatan sebesar 9,0%.

Hal ini sesuai dengan penelitian Hanim (2003) di RSUP Haji Adam Malik

Medan yang mendapatkan bahwa penderita hipertensi yang mengalami komplikasi

penyakit jantung koroner yaitu sebesar 18,8%. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Kaplan(1994) yang menyatakan bahwa hipertensi merupakan penyebab

utama PJK.3

6.14. Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang.

Page 67: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

50,0%46,3%

3,7%

Pulang dengan berobat jalan

Pulang atas permintaansendiri

Meninggal dunia

Gambar 6.11. Diagram Batang Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006

Dari gambar 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penderita

hipertensi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah pulang dengan berobat jalan

sebesar 50,0 %, diikuti dengan pulang atas permintaan sendiri sebesar 46,3 % dan

meninggal dengan proporsi sebesar 3,7 %.

Berdasarkan hal ini dapat terlihat status pelayanan yang ada di Rumah sakit

tersebut. Kebanyakan pasien pulang dengan berobat jalan kemungkinan disebabkan

oleh beberapa faktor seperti pelayanan kesehatan yang sudah baik sehingga penderita

merasa berkurang penyakitnya dan diperbolehkan untuk pulang dengan tetap rutin

memeriksakan diri.

Dari penelitian juga didapatkan angka Case Fatality Rate (CFR) penyakit

hipertensi yaitu 3,7 %, dimana terdapat 7 orang penderita hipertensi yang meninggal

Page 68: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

dunia. Hal ini di asumsikan terjadi karena pasien datang ke rumah sakit sudah dalam

keadaan yang sangat parah sehingga sulit dilakukan pengobatan.

6.15. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Keadaan

Sewaktu Pulang

6,96

4,68

4,29

0 1 2 3 4 5 6 7 8

PBJ

PAPS

Meninggal Dunia

hari

Gambar 6.12. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi

Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 69: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama rawatan penderita hipertensi

meninggal dunia secara signifikan lebih singkat daripada penderita pulang berobat

jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ; F=10,524 ; p=0,000) .Sedangkan lama rawatan

penderita pulang atas permintaan sendiri adalah 4,68 hari.

Kejadian singkatnya lama rawatan penderita hipertensi yang meninggal dunia,

kemungkinan disebabkan pasien datang kerumah sakit dalam keadaan yang sangat

parah sehingga kecil kemungkinan untuk sembuh.

6.16. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis

Komplikasi

8,2

5,71

8,29

5,42

5,75

5,55

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Stroke

PJK

Gangguan Ginjal

Gangguan Penglihatan

Lebih dari satu komplikasi

Tanpa komplikasi

Hari

Gambar 6.13. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Jenis Komplikasi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 70: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama rawatan tidak berbeda secara

signifikan pada penderita berdasarkan komplikasi (F=1,724 ; p=0,131). Distribusi

lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi yang tertinggi adalah penderita

dengan gangguan ginjal yaitu 8,29 hari. sedangkan untuk lama rawatan rata-rata yang

paling singkat yaitu dengan komplikasi gangguan penglihatan selama 5,42 hari. Lama

rawatan penderita hipertensi sesuai dengan jenis komplikasi yang terdapat pada

penderita, semakin parah komplikasi yang diderita semakin lama perawatan yang di

perlukan.

Dari uji anova didapatkan bahwa p>0,05 artinya tidak terdapat perbedaan

distribusi penderita hipertensi berdasarkan jenis komplikasi.

6.17. Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi

3,91

6,09

7,61

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Ringan

Sedang

Berat

Hari

Gambar 6.14. Diagram Bar Lama Rawatan Rata-rata Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 71: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hasil penelitian menunjukkan Lama rawatan penderita hipertensi ringan

secara signifikan lebih singkat dari pada penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61

hari ; F=14,425 ; p=0,000).

Penderita hipertensi berat dirawat lebih lama karena komplikasi biasanya

sudah terjadi pada stadium berat dan harus dilakukan perawatan maksimal. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa penderita hipertensi berat lebih banyak

mengalami komplikasi dibandingkan dengan penderita hipertensi ringan yaitu

sebanyak 21 orang sedangkan hipertensi ringan hanya 2 orang.

6.18. Perbedaan Proporsi Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan

Derajat Hipertensi

0%5,30%1,90%

9,60%17,10%

7,30%0

9,60%0,00% 0,00%

9,80%

96,20%

72,30%

46,30%

12,20%1,90%3,20% 7,30%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Ringan Sedang Berat

Stroke PJK Gangguan GinjalGangguan Penglihatan Lebih dari satu komplikasi Tanpa komplikasi

Gambar 6.15. Diagram Bar Status Komplikasi Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 72: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada derajat hipertensi ringan proporsi

yang paling tinggi adalah penderita tanpa komplikasi yaitu 96,20 %, diikuti dengan

komplikasi PJK dan gangguan ginjal sebesar 1,90 %. Pada hipertensi sedang proporsi

yang paling tinggi adalah tanpa komplikasi yaitu sebesar 72,30 %, diikuti dengan

komplikasi PJK dan gangguan penglihatan sebesar 9,60 %. Pada hipertensi berat

proporsi terbesar juga terdapat pada penderita tanpa komplikasi yaitu sebesar 46,30

%, diikuti dengan komplikasi PJK sebesar 17,10 %.

Tingginya angka proporsi penderita hipertensi yang tanpa komplikasi

kemungkinan disebabkan penderita hipertensi cepat memeriksakan diri sebelum

kejadian hipertensi menjadi parah.

6.19. Perbedaan Distribusi Proporsi Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Tekanan Darah

28,30%

53,20%

70,70%69,80%

44,70%

19,50%

1,90% 2,10%

9,80%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

ringan sedang berat

PBJPAPSMeninggal

Tabel 6.16. Diagram Bar Keadaan Sewaktu Pulang Penderita Hipertensi Berdasarkan Derajat Hipertensi Yang Dirawat Inap di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Tahun 2002-2006.

Page 73: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita hipertensi dengan derajat

hipertensi ringan proporsi tertinggi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah

PAPS yaitu sebesar 69,80 %, diikuti dengan PBJ sebanyak 28,30 % dan meninggal

sebesar 1,90 %. Pada penderita dengan derajat hipertensi sedang proporsi tertinggi

terdapat pada PBJ yaitu sebesar 53,20 %, diikuti dengan PAPS sebesar 44,70 % dan

meninggal dunia sebesar 2,10 %. Pada penderita dengan derajat hipertensi berat

proporsi tertinggi berdasarkan keadaan sewaktu pulang adalah PBJ yaitu sebesar

70,70 %, diikuti dengan PAPS sebesar 19,50% dan meninggal dunia dengan proporsi

sebesar 9,80 %.

Hal ini sama dengan penelitian Sri Wahyuni (2004) di Rumah Sakit Umum

Tanjung Pura yang memperoleh proporsi penderita hipertensi ringan berdasarkan

keadaan sewaktu pulang dengan proporsi tertinggi adalah PAPS yaitu sebesar 55,0%,

penderita hipertensi sedang dengan proporsi tertinggi adalah PBJ sebesar 50,0 % dan

penderita hipertensi berat dengan proporsi tertinggi PAPS sebesar 50,0 %.

Page 74: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

7.1.1. Jumlah penderita hipertensi dari tahun 2002 ke tahun 2006 memperlihatkan

kecendrungan peningkatan sebesar 67,18 % atau 3,05 kali dengan persamaan

y= 11,7 x + 3,1.

7.1.2. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan sosio demografi

adalah : jenis kelamin perempuan (61,2 %), suku Minang (87,3%), agama

Islam (100 %), pekerjaan wiraswasta (33,5 %), status kawin (88,8 %), tempat

tinggal di dalam kota Padang Panjang (69,1 %), umur rata-rata penderita

hipertensi adalah 62,06.

Page 75: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

7.1.3. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan keluhan utama

adalah sakit kepala (pusing,oyong) sebesar 27,1 %.

7.1.4. Distribusi proporsi penderita hipertensi berdasarkan faktor determinan tidak

diketahui karena tidak tercatat di kartu status.

7.1.5. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan derajat hipertensi

adalah hipertensi sedang (50 %).

7.1.6. Distribusi penderita hipertensi berdasarkan lama rawatan rata-rata adalah 5,80

hari.

7.1.7. Distribusi proporsi tertinggi penderita hipertensi berdasarkan jenis komplikasi

adalah tanpa komplikasi ( 73,4 %).

7.1.8. Terdapat 7 orang penderita hipertensi yang meninggal (3,7 %) berdasarkan

keadaan sewaktu pulang.

7.1.9. Lama rawatan penderita hipertensi ringan secara signifikan lebih singkat dari

pada penderita hipertensi berat (3,91 hari vs 7,61 hari ; F=14,425 ; p=0,000).

7.1.10. Lama rawatan tidak berbeda secara signifikan pada penderita berdasarkan

komplikasi (F=1,724 ; p=0,131).

7.1.11. Lama rawatan penderita hipertensi meninggal dunia secara signifikan lebih

singkat daripada penderita pulang berobat jalan (4,29 hari vs 6,96 hari ;

F=10,524 ; p=0,000)

7.1.12. Uji chi square tidak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan status

komplikasi berdasarkan derajat hipertensi karena terdapat 12 sel (66,7 %)

Page 76: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

dengan nilai expected count kurang dari lima. Komplikasi yang tertinggi

untuk masing-masing derajat hipertensi adalah tanpa komplikasi

7.1.13. Uji chi square tidak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan keadaan

sewaktu pulang berdasarkan derajat hipertensi karena terdapat 3 sel (33,3

%) yang nilai expected count kurang dari lima. Terdapat 4 orang penderita

hipertensi yang meninggal dunia pada hipertensi berat, 2 orang meninggal

pada hipertensi sedang dan 1 orang meninggal pada hipertensi ringan.

7.2. Saran

7.2.1. Diharapkan Rumah Sakit Umum Padang Panjang untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dan prasarana guna mencegah terjadinya komplikasi dan

menurunkan angka kematian akibat hipertensi.

7.2.2. Diharapkan kepada petugas rekam medis RS Padang Panjang untuk

melengkapi pencatatan mengenai faktor determinan hipertensi yang berkaitan

dengan life style penderita hipertensi.

Page 77: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

DAFTAR PUSTAKA

1. Bustan, N, M., 1997. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta.

2. Yahya, A,Z., 2005. Sebelum Jantung anda Berhenti Berdetak, Kaifa,

Bandung. 3. E J, Kapojos, S., 2001. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, FK UI, Jakarta.

4. WHO, 2006. Evidence and Health Information. www.who.int.

5. WHO, 1996. Hypertension Control, WHO Technical Report Series, Geneva.

6. Dekker, E., 1996. Hidup Dengan Tekanan Darah Tinggi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Page 78: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

7. Suryati, A., 2005. Fktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Hipertensi Essensial Di Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2005, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 no 2.

8. Hayens, B,R., 1996. Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi, Ladang

Pustaka dan Intimeda, Jakarta.

9. Joewono,B,S., 2003. Ilmu Penyakit Jantung, Airlangga University Press, Surabaya.

10. William, 2006. Mengenal Hiperteni, http; //id. Novertis.com.

11. Pajario, A., 2004. Modifikasi Gaya Hidup, http://indomedia.com.

12. Soeharto, I., 2000. Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

13. Ganiswara, S, G., 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi 4, Gaya Baru,

Jakarta.

14. Yundini, 2004. Faktor Resiko Terjadinya Hipertensi. www. Mail-archieve.com.

15. Sobel, B., 1998. Hipertensi Pedoman Klinis dan Terapi, Hipokrates,

Jakarta.

16. Kaplan, N., 1991. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner, EGC, Jakarta. 17. Mc, Gowan, M, P., 2001. Menjaga Kebugaran Jantung, PT Grafindo

Persada, Jakarta. 18. Semple, P., 1991. Tekanan Darah Tinggi, Arcan, Jakarta.

19. Dinkes, 2002. Profil Kesehatan Sumbar Tahun 2002, Dinkes Sumbar, Padang.

20. Nursanti, I., 2005. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di

Rumah Sakit Permata Bunda tahun 2003-2004, Skripsi FKM USU.

21. BPS, 2006. Padang Panjang Dalam Angka, BPS, Padang Panjang.

22. Ningsih, E, W. 2002. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Medan Tahun 1999-2000, Skripsi FKM USU.

Page 79: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

23. Wahyuni, S., 2004. Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura tahun 2002-2003, Skripsi FKM USU.

24. Hanim A., 2003. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap di

Rumah Sakit Tembakau Deli PTPN II Medan tahun 2003. Skripsi FKM USU.

Explore

Case Processing Summary

188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%UmurN Percent N Percent N Percent

Valid Missing TotalCases

Page 80: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Descriptives

61,06 ,85959,36

62,75

61,1162,50

138,81511,782

28956718

-,102 ,177,007 ,353

MeanLower BoundUpper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis

UmurStatistic Std. Error

Explore

Case Processing Summary

188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%Lama rawatanN Percent N Percent N Percent

Valid Missing TotalCases

Descriptives

5,80 ,2655,28

6,33

5,415,00

13,1643,628

12423

42,016 ,1776,395 ,353

MeanLower BoundUpper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis

Lama rawatanStatistic Std. Error

Frequencies

Page 81: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Statistics

188 188 188 188 188 188 188 188 188 1880 0 0 0 0 0 0 0 0 0

ValidMissing

NJenis kelamin Suku Agama Pekerjaan

Statusperkawinan

Tempattinggal

Keluhanutama

Derajattekanandarah Komplikasi

Keadaansewaktupulang

Frequency Table

Suku

164 87,2 87,2 87,21 ,5 ,5 87,8

18 9,6 9,6 97,34 2,1 2,1 99,51 ,5 ,5 100,0

188 100,0 100,0

MinangBatakJawaMelayuTidak tercatatTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Status perkawinan

167 88,8 88,8 88,87 3,7 3,7 92,6

14 7,4 7,4 100,0188 100,0 100,0

KawinBelum KawinJanda/ DudaTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Tempat tinggal

130 69,1 69,1 69,158 30,9 30,9 100,0

188 100,0 100,0

Padang PanjangLuar Padang PanjangTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Jenis kelamin

73 38,8 38,8 38,8 115 61,2 61,2 100,0 188 100,0 100,0

laki-laki wanita Total

Valid Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Page 82: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Keluhan utama

51 27,1 27,1 27,1

6 3,2 3,2 30,3

8 4,3 4,3 34,6

19 10,1 10,1 44,723 12,2 12,2 56,9

17 9,0 9,0 66,0

21 11,2 11,2 77,1

43 22,9 22,9 100,0188 100,0 100,0

Sakit Kepala(pening,pusing, oyong)Rasa pegal pada tengkukBerdebar dan jantungterasa cepetSesak nafasLemasSakit kepala, rasa pegalpada tengkukSakit kepala dan jantungberdebar dan lemasLebih dari tiga keluhanTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Derajat tekanan darah

53 28,2 28,2 28,294 50,0 50,0 78,241 21,8 21,8 100,0

188 100,0 100,0

Hipertensi ringanHipertensi sedangHipertensi beratTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Komplikasi

10 5,3 5,3 5,317 9,0 9,0 14,4

7 3,7 3,7 18,112 6,4 6,4 24,5

4 2,1 2,1 26,6

138 73,4 73,4 100,0188 100,0 100,0

StrokePJKGangguan ginjalGangguan penglihatanLebih dari satukomplikasiTanpa komplikasiTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 83: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Keadaan sewaktu pulang

94 50,0 50,0 50,0

87 46,3 46,3 96,3

7 3,7 3,7 100,0188 100,0 100,0

Pulang denganberobat jalanPulang ataspermintaan sendiriMeninggal duniaTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Frequencies

Statistics

188 1880 0

ValidMissing

NAgama Pekerjaan

Frequency Table

Agama

188 100,0 100,0 100,0IslamValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Pekerjaan

38 20,2 20,2 20,263 33,5 33,5 53,736 19,1 19,1 72,937 19,7 19,7 92,614 7,4 7,4 100,0

188 100,0 100,0

PNSWiraswastaPensiunanPetaniIbu Rumah TanggaTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 84: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Crosstabs Case Processing Summary

188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%Derajat tekanandarah * Komplikasi

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Derajat tekanan darah * Komplikasi Crosstabulation

0 1 1 0 0 51 532,8 4,8 2,0 3,4 1,1 38,9 53,0

,0% 1,9% 1,9% ,0% ,0% 96,2% 100,0%

,0% 5,9% 14,3% ,0% ,0% 37,0% 28,2%,0% ,5% ,5% ,0% ,0% 27,1% 28,2%

5 9 3 9 0 68 945,0 8,5 3,5 6,0 2,0 69,0 94,0

5,3% 9,6% 3,2% 9,6% ,0% 72,3% 100,0%

50,0% 52,9% 42,9% 75,0% ,0% 49,3% 50,0%2,7% 4,8% 1,6% 4,8% ,0% 36,2% 50,0%

5 7 3 3 4 19 412,2 3,7 1,5 2,6 ,9 30,1 41,0

12,2% 17,1% 7,3% 7,3% 9,8% 46,3% 100,0%

50,0% 41,2% 42,9% 25,0% 100,0% 13,8% 21,8%2,7% 3,7% 1,6% 1,6% 2,1% 10,1% 21,8%

10 17 7 12 4 138 18810,0 17,0 7,0 12,0 4,0 138,0 188,0

5,3% 9,0% 3,7% 6,4% 2,1% 73,4% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%5,3% 9,0% 3,7% 6,4% 2,1% 73,4% 100,0%

CountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Komplikasi% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Komplikasi% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Komplikasi% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Komplikasi% of Total

Hipertensi ringan

Hipertensi sedang

Hipertensi berat

Derajattekanandarah

Total

Stroke PJKGangguan

ginjalGangguanpenglihatan

Lebih darisatu

komplikasiTanpa

komplikasi

Komplikasi

Total

Chi-Square Tests

41,538a 10 ,00045,310 10 ,000

23,496 1 ,000

188

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

12 cells (66,7%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is ,87.

a.

Crosstabs

Case Processing Summary

188 100,0% 0 ,0% 188 100,0%Derajat tekanan darah *Keadaan sewaktu pulang

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Page 85: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Derajat tekanan darah * Keadaan sewaktu pulang Crosstabulation

15 37 1 5326,5 24,5 2,0 53,0

28,3% 69,8% 1,9% 100,0%

16,0% 42,5% 14,3% 28,2%

8,0% 19,7% ,5% 28,2%50 42 2 94

47,0 43,5 3,5 94,0

53,2% 44,7% 2,1% 100,0%

53,2% 48,3% 28,6% 50,0%

26,6% 22,3% 1,1% 50,0%29 8 4 41

20,5 19,0 1,5 41,0

70,7% 19,5% 9,8% 100,0%

30,9% 9,2% 57,1% 21,8%

15,4% 4,3% 2,1% 21,8%94 87 7 188

94,0 87,0 7,0 188,0

50,0% 46,3% 3,7% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

50,0% 46,3% 3,7% 100,0%

CountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Keadaansewaktu pulang% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Keadaansewaktu pulang% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Keadaansewaktu pulang% of TotalCountExpected Count% within Derajattekanan darah% within Keadaansewaktu pulang% of Total

Hipertensi ringan

Hipertensi sedang

Hipertensi berat

Derajattekanandarah

Total

Pulangdengan

berobat jalan

Pulang ataspermintaan

sendiriMeninggal

dunia

Keadaan sewaktu pulang

Total

Chi-Square Tests

26,579a 4 ,00027,002 4 ,000

9,048 1 ,003

188

Pearson Chi-SquareLikelihood RatioLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)

3 cells (33,3%) have expected count less than 5. Theminimum expected count is 1,53.

a.

Page 86: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Oneway

Descriptives

Lama rawatan

94 6,96 4,186 ,432 6,10 7,81 2 24

87 4,68 2,428 ,260 4,16 5,20 1 14

7 4,29 3,498 1,322 1,05 7,52 1 11188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 24

3,456 ,252 5,31 6,301,057 1,25 10,35 2,265

Pulang dengan berobat jalan

Pulang atas permintaan sendiri

Meninggal duniaTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Test of Homogeneity of Variances

Lama rawatan

4,799 2 185 ,009

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Lama rawatan

251,471 2 125,736 10,524 ,0002210,247 185 11,9472461,718 187

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Oneway

Descriptives

Lama rawatan

10 8,20 5,245 1,659 4,45 11,95 3 1817 5,71 3,869 ,938 3,72 7,70 1 15

7 8,29 2,812 1,063 5,69 10,89 3 1112 5,42 3,147 ,908 3,42 7,42 2 14

4 5,75 5,500 2,750 -3,00 14,50 1 13

138 5,55 3,435 ,292 4,97 6,13 2 24188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 24

3,594 ,262 5,29 6,32,616 4,22 7,39 ,560

StrokePJKGangguan ginjalGangguan penglihatanLebih dari satu komplikasi

Tanpa komplikasiTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Page 87: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Test of Homogeneity of Variances

Lama rawatan

1,684 5 182 ,141

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Lama rawatan

111,349 5 22,270 1,724 ,1312350,370 182 12,9142461,718 187

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Oneway

Descriptives

Lama rawatan

53 3,91 1,735 ,238 3,43 4,38 2 1194 6,09 3,113 ,321 5,45 6,72 2 1841 7,61 5,176 ,808 5,98 9,24 1 24

188 5,80 3,628 ,265 5,28 6,33 1 243,393 ,247 5,32 6,29

1,028 1,38 10,23 2,639

Hipertensi ringanHipertensi sedangHipertensi beratTotal

Fixed EffectsRandom Effects

Model

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval forMean

Minimum Maximum

Between-Component

Variance

Test of Homogeneity of Variances

Lama rawatan

13,232 2 185 ,000

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

Lama rawatan

332,115 2 166,057 14,425 ,0002129,604 185 11,5112461,718 187

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Page 88: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

Page 89: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

NO Umur JK suku agam

a kerja status tingga

l keluh deraja

t rawat komplk

s plg 1 83 2 4 1 5 3 1 1 3 5 1 1 2 63 2 1 1 3 1 2 6 3 6 2 2 3 67 2 1 1 4 1 1 6 3 7 6 2 4 74 2 1 1 2 3 1 8 2 7 4 1 5 67 1 1 1 4 1 1 6 2 2 6 1 6 60 1 1 1 3 1 1 1 3 13 5 1 7 65 2 5 1 1 1 2 6 3 14 2 1 8 59 2 1 1 1 1 1 5 1 4 6 2 9 75 2 1 1 2 1 2 2 2 8 6 1 10 61 2 1 1 3 1 1 8 2 10 6 1 11 56 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 2 12 47 2 1 1 1 1 1 7 3 10 3 1 13 66 1 1 1 2 1 2 1 2 4 4 2 14 49 1 1 1 1 1 1 8 2 3 6 1 15 41 1 1 1 2 1 1 3 1 3 6 2 16 28 1 1 1 2 2 2 1 2 3 6 1 17 42 2 1 1 4 1 1 7 3 7 6 2 18 65 1 1 1 3 1 2 6 2 9 6 1 19 79 2 1 1 2 1 2 7 2 10 6 1 20 56 1 3 1 1 1 1 4 3 6 6 1 21 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2 22 53 1 3 1 1 1 1 7 3 15 2 1 23 50 2 3 1 5 1 1 6 3 24 6 1 24 52 2 1 1 5 1 1 6 3 24 6 1 25 58 2 1 1 5 1 1 8 3 5 1 2 26 50 2 1 1 1 1 1 1 1 3 6 2 27 70 1 1 1 2 3 2 6 2 7 6 1 28 48 2 1 1 5 1 1 8 2 9 3 1 29 57 2 3 1 5 1 1 6 2 9 3 1 30 50 2 3 1 1 1 1 1 1 7 6 2 31 57 2 3 1 5 1 1 8 2 7 6 1 32 72 1 4 1 4 1 1 8 2 5 6 2 33 60 2 1 1 2 1 1 8 1 2 6 2 34 46 1 3 1 2 2 1 4 2 5 2 1 35 50 1 1 1 2 1 1 8 3 1 2 2 36 66 1 1 1 2 1 1 4 2 7 6 1 37 44 1 1 1 2 2 1 5 1 5 6 1 38 51 1 1 1 4 1 2 4 2 2 6 2 39 37 2 3 1 5 2 1 5 1 2 6 2 40 47 2 1 1 2 1 1 8 2 7 6 1 41 63 1 1 1 4 1 2 3 2 5 6 2 42 67 1 1 1 2 1 1 5 2 5 6 2 43 65 2 1 1 1 1 2 5 3 8 6 1 44 60 2 1 1 4 1 1 1 2 8 2 1 45 64 2 1 1 3 1 1 8 3 7 5 3 46 55 2 1 1 1 1 1 8 3 8 6 1

Page 90: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

47 95 2 1 1 3 3 1 4 3 14 1 1 48 70 2 1 1 4 1 1 1 3 8 6 1 49 63 1 1 1 5 1 1 5 2 6 6 2 50 65 1 4 1 2 1 2 8 2 2 2 2 51 80 1 3 1 3 1 1 1 2 2 6 1 52 80 2 1 1 4 3 1 1 3 8 2 2 53 61 1 1 1 2 1 1 3 2 5 6 1 54 65 1 1 1 1 1 1 8 3 3 6 1 55 62 2 1 1 4 1 1 8 1 4 6 2 56 70 2 1 1 2 1 1 6 2 7 6 2 57 66 1 1 1 4 1 1 1 1 2 6 2 58 60 1 1 1 3 1 2 1 1 4 6 2 59 48 2 1 1 4 1 2 1 1 4 6 1 60 63 2 1 1 2 1 2 4 2 6 6 1 61 70 1 1 1 2 1 2 1 2 4 2 2 62 64 2 1 1 3 1 1 1 2 2 6 2 63 50 2 4 1 3 1 1 1 1 2 6 2 64 70 2 1 1 4 3 1 8 2 7 6 2 65 50 2 1 1 1 1 1 1 2 11 6 1 66 48 2 1 1 4 1 2 8 3 4 4 1 67 75 2 1 1 4 1 1 3 2 7 6 2 68 40 2 3 1 2 1 2 1 1 5 6 2 69 45 2 1 1 1 1 1 8 1 3 6 2 70 64 1 1 1 4 1 1 5 3 3 3 1 71 76 2 1 1 2 1 1 5 1 5 2 2 72 42 2 2 1 1 1 1 8 3 4 2 1 73 50 1 3 1 1 1 1 3 1 3 6 2 74 63 2 1 1 3 1 2 8 1 2 6 2 75 70 2 1 1 3 1 2 8 2 16 6 1 76 72 2 1 1 2 1 1 8 3 4 1 1 77 62 2 1 1 3 3 2 8 2 6 6 1 78 61 1 1 1 4 1 1 8 2 4 1 1 79 78 2 1 1 2 1 2 5 1 5 6 2 80 48 2 1 1 1 1 2 5 1 4 6 2 81 70 2 1 1 2 3 2 1 2 8 6 1 82 48 2 1 1 4 1 2 8 2 6 2 1 83 65 1 1 1 2 1 1 8 1 4 6 1 84 50 2 1 1 1 1 1 1 1 4 6 2 85 89 2 1 1 1 3 1 4 2 7 6 1 86 75 2 1 1 2 1 1 6 1 3 6 1 87 76 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 1 88 76 2 1 1 1 1 1 7 2 2 6 1 89 47 2 1 1 1 1 1 7 3 10 3 1 90 66 1 1 1 2 1 2 1 2 4 4 2 91 49 1 1 1 1 1 1 8 2 3 6 1 92 41 1 1 1 2 1 1 3 1 3 6 2 93 28 1 1 1 2 2 2 1 2 3 6 1 94 42 2 1 1 4 1 1 7 3 7 6 2

Page 91: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

95 65 1 1 1 3 1 2 6 2 9 6 1 96 79 2 1 1 2 1 2 7 2 10 6 1 97 68 1 1 1 2 1 2 8 3 2 5 3 98 48 2 1 1 1 1 1 4 1 2 6 2 99 69 1 1 1 4 1 2 1 1 4 6 1

100 65 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2 101 65 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 1 102 67 2 1 1 3 1 2 8 2 5 6 2 103 55 2 1 1 2 1 1 8 2 6 6 2 104 64 1 1 1 4 1 1 7 2 6 3 1 105 70 1 1 1 2 1 2 7 2 7 1 1 106 58 2 1 1 3 1 2 7 2 5 6 1 107 40 2 1 1 1 2 1 8 2 4 6 2 108 65 1 1 1 3 1 2 1 3 7 6 1 109 65 2 1 1 2 1 1 5 1 2 6 2 110 90 2 1 1 4 3 2 1 1 5 6 1 111 46 2 3 1 2 1 2 5 2 5 6 2 112 65 1 3 1 3 1 2 1 2 7 6 2 113 65 2 1 1 2 1 1 7 1 2 6 2 114 60 2 1 1 2 1 2 5 2 5 6 1 115 73 1 1 1 3 1 1 5 2 8 6 2 116 60 2 1 1 2 1 2 1 2 4 6 2 117 60 2 1 1 2 1 2 7 2 7 2 1 118 66 1 1 1 3 1 1 4 3 1 5 3 119 75 2 1 1 3 3 1 8 2 14 4 2 120 47 1 1 1 2 1 1 2 2 18 1 1 121 60 2 1 1 2 1 2 8 2 8 1 2 122 68 1 3 1 3 3 1 7 3 3 2 1 123 65 2 1 1 4 1 1 6 2 6 6 1 124 53 2 1 1 1 1 1 1 2 12 6 2 125 65 1 1 1 3 1 2 8 1 5 6 2 126 70 2 3 1 4 1 1 7 1 2 6 2 127 65 2 1 1 2 1 1 1 1 3 6 1 128 68 2 1 1 3 1 1 7 1 4 6 2 129 38 2 1 1 5 1 1 5 3 3 6 2 130 69 2 1 1 3 1 1 8 2 3 2 1 131 60 2 1 1 5 1 1 1 2 3 6 2 132 76 2 1 1 3 1 1 7 2 3 2 3 133 76 2 1 1 3 1 1 7 2 3 2 3 134 75 2 1 1 4 1 1 4 2 8 6 1 135 61 2 1 1 4 1 1 8 2 10 6 2 136 56 2 1 1 1 1 1 1 1 5 6 1 137 70 2 1 1 3 3 1 3 1 6 6 2 138 56 1 1 1 1 1 1 3 1 5 6 2 139 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2 140 62 2 1 1 3 1 1 4 1 3 6 2 141 60 2 1 1 4 1 1 8 2 10 6 2 142 54 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2

Page 92: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009

143 50 2 1 1 4 1 1 4 1 7 6 1 144 48 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2 145 65 1 1 1 4 1 1 1 2 6 4 1 146 49 1 1 1 1 1 2 1 1 4 6 2 147 85 2 1 1 2 3 2 5 2 7 6 1 148 60 2 1 1 4 1 1 5 2 7 6 2 149 73 2 1 1 3 1 1 2 3 12 6 1 150 52 1 1 1 2 1 1 1 2 9 6 2 151 53 1 1 1 2 1 1 1 2 6 4 2 152 82 1 1 1 4 1 1 6 2 4 6 1 153 75 1 1 1 4 1 1 6 2 4 6 1 154 61 1 1 1 4 1 2 6 2 4 4 1 155 56 1 1 1 1 1 1 4 2 7 6 2 156 72 2 1 1 3 1 1 7 3 6 4 1 157 70 1 1 1 2 1 2 7 2 14 1 1 158 68 2 1 1 1 1 2 8 3 10 6 1 159 57 1 1 1 1 1 1 5 1 2 6 2 160 48 2 1 1 4 1 1 5 2 7 6 1 161 56 2 1 1 4 1 2 8 3 3 6 1 162 79 1 1 1 2 1 1 4 1 4 6 1 163 55 1 1 1 4 1 1 5 3 3 1 3 164 73 1 1 1 2 1 2 1 2 5 6 1 165 75 2 1 1 3 1 1 1 1 4 6 2 166 53 1 1 1 2 1 1 8 2 2 6 2 167 54 1 1 1 1 1 1 1 1 3 6 1 168 72 1 1 1 2 1 1 5 1 4 6 2 169 68 2 1 1 3 1 1 1 3 5 6 1 170 57 2 1 1 1 1 2 1 1 5 6 1 171 53 2 1 1 2 1 1 4 2 5 6 2 172 48 2 3 1 2 1 1 1 2 2 6 2 173 36 1 1 1 2 2 1 1 2 5 6 2 174 78 1 1 1 2 1 2 8 1 6 6 1 175 72 1 1 1 4 1 2 6 1 11 3 3 176 40 2 1 1 5 1 2 5 3 10 6 1 177 64 1 3 1 2 1 1 7 2 6 6 1 178 50 2 1 1 5 1 1 5 1 7 6 2 179 48 2 1 1 2 1 1 1 2 4 6 2 180 65 1 1 1 2 1 2 8 3 6 4 1 181 49 1 1 1 1 1 2 1 2 5 6 2 182 60 2 1 1 5 1 1 1 3 10 6 1 183 54 2 1 1 2 1 1 2 2 5 6 2 184 70 2 1 1 3 1 1 8 2 7 6 2 185 56 1 3 1 1 1 1 4 3 6 6 1 186 64 1 1 1 2 1 1 4 1 2 6 2 187 62 2 1 1 3 1 2 2 1 3 6 1 188 76 2 1 1 3 1 2 2 2 3 6 2

Page 93: Ali Samson

Rissa Kurnia. Karakteristik Penderita Hipertensi Yang Dirawat Inap Di Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Kota Padang Panjang Sumatera Barat Tahun 2002-2006. 2007 USU e-Repository©2009