alga klt bioautografi
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
1/51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Prevalensi penyakit infeksi belum menunjukkan kecenderungan
menurun dari tahun ketahun. Kenyataan menunjukkan bahwa di negara-negara
yang sedang berkembang seperti Indonesia, urutan penyakit-penyakit utama
nasional masih di tempati oleh berbagai penyakit infeksi (Nelwan, 2006).
Antibiotika telah menjadi dasar utama bagi pengobatan penyakit infeksi
sejak tahun 1940-an. Kemampuan antibiotika untuk menyembuhkan penyakit
infeksi menimbulkan penggunaan yang meluas dan sering tidak pada
tempatnya sehingga menimbulkan generasi kuman yang menjadi kebal atau
resisten terhadap antibiotika (Purwanto, 2008).
Gejala resistensi kuman merupakan informasi studi yang menuntut
diteruskannya usaha pencarian senyawa antibiotik baru. Indonesia sebagai
negara yang dua pertiga wilayahnya berupa lautan memiliki sumber bahan obat
alami yang potensial setelah daratan. Karena itu, selain di darat juga harus
diperhatikan laut yang juga mengandung biodiversity yang luar biasa
(Anonimous, 2009).
Alga laut merupakan salah satu biota laut yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Indonesia memiliki banyak daerah penghasil alga laut, salah
satu diantaranya yaitu Kabupaten Bantaeng yang merupakan daerah sentral
pengembangan alga laut di daerah Sulawesi Selatan khususnya alga merah
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
2/51
2
(Rhodophyta), yang memiliki biodiversitas lebih tinggi dibandingkan dengan
alga coklat (Phaeophyta) dan alga hijau (Chlorophyta)(Puslit LIPI, 2006).
Alga menghasilkan biomassa berupa bahan aktif metabolit untuk
melindungi dirinya dari serangan berbagai penyakit dan predator, bahan aktif
itu disebut biogenik. Bahan aktif ini dipakai sebagai antibakteri, antijamur,
antilumut, dan antialga. Selain memiliki bahan biogenik, juga terdapat mikroba
di dalam jaringan hidup biota laut yang dikenal dengan mikroba endofit.
Beberapa studi yang telah dilakukan, memberikan indikasi bahwa mikroba
endofit sangat prospektif sebagai sumber metabolit sekunder baru seperti
enzim-enzim perombak, zat pengatur tumbuh tanaman, dan antibiotika yang
bermanfaat di bidang bioteknologi dan pertanian, maupun farmasi (Purwanto,
2008).
Beberapa penelitian telah dilakukan terhadap alga merah, diantaranya
yaitu uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol alga merah Eucheuma cottonii.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak alga merah memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri uji dengan konsentrasi hambat minimum (KHM)
terhadap bakteri Bacillus cereus adalah 0,1% dan terhadap Escherichia coli
adalah 0,5% (Iskandar dkk, 2007) dan isolasi mikroba endofit penghasil
antibiotik dari ganggang Turbinaria murayana, diperoleh supernatan yang
memberikan aktifitas terhadap Salmonella thyposa,Pseudomonas Aeroginosa,
dan Candida albicans (Rusli , 2009). Namun demikian, informasi tentang
karakterisasi senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh mikroba endofit dari
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
3/51
3
alga merah Eucheuma cottonii asal Rappoa Kabupaten Bantaeng belum
dilaporkan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan alga laut antara lain
arus, cahaya, salinitas, suhu, dan pH perairan. Dengan demikian, meskipun
berasal dari jenis yang sama, senyawa aktif yang dihasilkan oleh alga laut di
suatu daerah kemungkinan berbeda dengan daerah yang lain.
Berdasarkan uraian diatas, telah dilakukan penelitian mengenai
karakterisasi senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh mikroba endofit dari
alga merahEucheuma cottoniiasal Rappoa Kabupaten Bantaeng.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka permasalahan yang timbul
yaitu bagaimana karakteristik senyawa yang dihasilkan oleh mikroba endofit
yang ada di dalam alga merah Eucheuma cottoniiyang memiliki efek sebagai
antibiotika?
C.Tuj uan Peneli tian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik
senyawa yang dihasilkan oleh mikroba endofit yang ada di dalam alga merah
Eucheuma cottoniiyang memiliki efek antibiotika.
D.Manfaat Peneli tian
1. Sebagai sumber rujukan untuk penelitian lanjutan dan peneliti lainnya
tentang karakteristik dari senyawa antibiotika yang dihasilkan oleh
mikroba endofit dari alga merah Eucheuma cottonii asal Rappoa
Kabupaten Bantaeng.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
4/51
4
2. Sebagai data ilmiah kepada industri obat antibiotika bahwa di dalam alga
merah Eucheuma cottonii asal Rappoa Kabupaten Bantaeng terdapat
mikroba endofit penghasil senyawa antibiotika.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
5/51
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Alga Laut
Istilah alga pertama kali diperkenalkan oleh Linnaeus pada tahun 1754.
Pada mulanya penjelasan dijalankan berdasarkan warna. Penjelasan alga
berdasarkan kepada ciri-ciri berikut :
1. Pigmen fotosintesis seperti klorofil dan karotenoid.
2. Komponen dinding sel
Bahan dinding sel terdiri dari polisakarida, lipid dan bahan protein.
Komponen khusus yang mencirikan dinding sel termasuk asam poliuronat,
asam alginat (Phaeophyta), asam fusinat (banyak terdapat pada Phaeophyta)
dan komponen mukopeptida (Cynophyta). Ciri khas yang terdapat pada
Chrysophytaialah mempunyai dinding sel yang bersilika.
3. Aspek struktur sel
Ketiadaan membran yang memisahkan nukleus, pembagian nukleus
tidak berlaku secara mitosis seperti yang berlaku pada eukariotik, adanya
dinding sel yang melindungi mukopeptida tertentu sebagai komponen yang
menguatkannya (Eri, 2007).
Alga laut atau ganggangpada daerah-daerah tertentu di Indonesia juga
sering disebut sebagai rumput laut, dan merupakan salah satu bahan pangan
yang telah banyak dikembangkan dalam hal pemanfaatannya. Para ahli
menggolongkan alga atau ganggang berdasarkan pigmen yang dikandungnya
terdiri dari lima kelas, yaitu Cyanophyta (alga biru), Chlorophyta(alga hijau),
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
6/51
6
Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga
merah). Dilihat dari ukurannya, ganggang terdiri dari mikroskopik dan
makroskopik (Junaedi, 2004).
Produksi alga laut di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir
meningkat cukup tinggi, dimana sampai dengan tahun 2005 mencapai sekitar
189 ribu ton atau meningkat rata-rata sebesar 56,29 % pertahun dalam periode
lima tahun terakhir. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil
rumput laut terbanyak ke-4 di dunia (Anonimous, 2009).
B.Morfologi A lga Laut
Alga laut atau yang biasa disebut dengan seaweed merupakan tanaman
makro alga yang hidup di laut yang tidak memiliki akar, batang, daun sejati
dan pada umummnya hidup di dasar perairan. Alga laut disebut tanaman
karena memiliki klorofil
(zat hijau daun) sehingga dapat berfotosintesis. Fungsi
dari akar, batang dan daun yang tidak dimiliki oleh alga laut digantikan oleh
thallus. Alga laut memperoleh atau menyerap makanannya melalui sel-sel yang
terdapat pada thallusnya (Junaedi, 2004).
Alga laut digolongkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah (Thallophyta)
Karena tidak memiliki akar, batang dan daun seperti umumnya pada tanaman.
Bagianbagian alga laut secara umum terdiri dari holdfast yaitu bagian dasar
dari alga laut yang berfungsi untuk menempel pada substratdan thallus yaitu
bentuk-bentuk pertumbuhan alga laut yang menyerupai percabangan (Junaedi,
2004).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
7/51
7
Pertumbuhan dan percabangan thallus alga laut antara jenis yang satu
dengan yang lainnya berbeda-beda. Bentukbentuk percabangan thallus alga
laut ada 10 macam, yaitu tidak bercabang, dichotomous (bercabang dua),
pinnate alternate (bercabang dua secara berselang-seling), pinnate distichous
(bercabang dua secara beraturan), tetratichous (tallus utama bercabang dua),
ferticllate (cabang tumbuh melingkari tallus ), polystichous (cabang thallus
tidak beraturan),pectinate(cabang tumbuh pada satu sisi thallus), monopodial
(cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus), dan sympodia(percabangan pada
thallus tumbuh searah dan bias lebih dari satu cabang pada masing-masing
thallus). Sedangkan bentuk holdfast dari alga laut antara lain sederhana,
rhizoid, uniseluler, kerucut, cakram dan stolon merambat dengan pelekat
(Junaedi, 2004).
Selama ini, yang umum dikenal dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai
ekonomis ada 3 kelas, yaitu Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta (alga
coklat) dan Chlorophyta (alga hijau). Ketiganya merupakan sumber potensial
senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan industri farmasi,
seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent.
Sedangkan pada industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisidadan
herbisida(Bachtiar, 2007).
Alga biru dan sebagian jenis alga hijau banyak hidup dan berkembang
di dalam air tawar, sedangkan alga merah dan alga coklat perairan laut,
merupakan habitatnya. Sebagian besar jenis alga coklat hidup di daerah sub-
tropis, sedangkan alga merah umumnya hidup di daerah tropis. Beberapa faktor
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
8/51
8
yang mempengaruhi pertumbuhan alga makro laut antara lain; substrat
salinitas, nutrisi baik yang berasal dari substrat maupun massa air, gelombang,
arus, kedalaman dan kejernihan dalam kaitannya dengan intesitas cahaya
(Waryono, 2008).
Alga makro laut banyak dijumpai tumbuh di daerah perairan yang agak
dangkal dengan kondisi dasar perairan berpasir, sedikit lumpur atau campuran
kedua-nya. Memiliki sifat benthic(melekat) dan sering disebut sebagai benthic
algae. Hidup sebagai fitobentos dengan melekatkan thallusnya pada substrat
pasir, lumpur berpasir, karang, fragmen karang mati, kulit kerang, batu atau
kayu. Kondisi perairan yang cocok pada umumnya adalah perairan yang jernih
dengan arus dan gelombang yang tidak begitu kuat. Perkembangbiakan alga
makro laut dapat terjadi melalui dua cara, yaitu secara vegetatif melalui thallus
dan secara generatif melalui thallus dipploid yang menghasilkan spora
(Waryono, 2008).
Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi
yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi
lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan
digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator. Alga merah
merupakan kelompok alga yang jenis-jenisnya memiliki berbagai bentuk dan
variasi warna (Junaedi, 2004).
Indikasi dari segi pewarnaan bahwa itu adalah alga merah salah satunya
adalah terjadinya perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau
merah apabila alga tersebut terkena panas sinar matahari secara langsung. Alga
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
9/51
9
hijau pada umumnya berwarna hijau dengan bentuk thalli berupa lembaran,
batangan atau bulatan yang bersifat lunak maupun keras. Kelompok alga coklat
memiliki bentuk yang bervariasi tetapi hampir sebagian jenis-jenisnya
berwarna coklat atau pirang (Junaedi, 2004).
Keadaan warna tidak selalu dapat digunakan dalam menentukan
kelasnya. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan yang
berubah. Kejadian ini merupakan proses modifikasi yaitu perubahan bentuk
sifat luar (fenotip) yang tidak kekal sebagai akibat dari pengaruh lingkungan
antara lain iklim dan oseonografis yang relatif cukup besar. Pigmen yang
menentukan warna ini antara lain adalah klorofil, karoten, phycoerhythrindan
phycocyanin yang merupakan pigmen-pigmen lain. Phycoerythrin dan
phycocyanin hanya terdapat Rhodophyceae dan Cyanophyceae. Sedangkan
klorofil dan karoten dijumpai pada keempat kelas alga, hanya kadarnya yang
berbeda (Kanisius, 1991).
C.Kandungan dan Manfaat Alga Laut
Mikroalga dan makroalga telah digunakan oleh manusia beratus-ratus
tahun sebagai makanan, makanan hewan, dan pupuk. Alga laut mempunyai
kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia alga laut terdiri dari air
(27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%)
dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, alga laut juga
mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K)
dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro
mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino,
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
10/51
10
vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan
dengan tanaman darat (Anonimous, 2009).
Mengkonsumsi alga laut diyakini dapat mencegah kanker. Salah satu
alasannya adalah kandungan serat, selenium dan seng yang tinggi pada rumput
laut dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi
dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap
penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet
ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari
daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh
hasil penelitian Harvard School of Public HealthAmerika telah membuktikan
bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan alga laut dalam
menu makannya, menyebabkan wanitapremenopause di Jepang mempunyai
peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita
amerika (Anonimous, 2009).
Serat pada alga laut juga membantu memperlancar proses metabolisme
lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah
dan gula darah. alga laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang
usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya
(Anonimous, 2009).
Vitamin, mineral, asam amino, dan enzim dalam alga laut sangat
potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan
peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam
memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari alga laut penting untuk
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
11/51
11
membentuk jaringan baru pada kulit. Dengan kata lain, alga laut dapat
membantu mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan
kehalusan kulit. alga laut juga mengandung iodium yang sangat tinggi
khususnya dari jenis turbinaria dan sargasum, sehingga mengkonsumsi rumput
laut dapat mengatasi defisiensi yodium yang berdampak pada menurunnya
tingkat kecerdasan (Anonimous, 2009).
Kandungan klorofil dan vitamin C pada alga laut (ganggang hijau)
berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh
dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat
menguruangi gejala alergi. Alga laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih
tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga alga laut sangat tepat dikonsumsi
untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis (Anonimous, 2009).
Disamping sebagai bahan makanan bergizi, alga laut telah banyak
digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta
difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut.
Berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga
merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari
alga belum banyak dilakukan (Anonimous, 2009).
D.Uraian Alga Merah (Eucheuma cottonii )
Indonesia memiliki 54 spesies alga merah (Rhodophyceae) yang berasal
dari beberapa genus yaitu Acanthophora, Amphiora, Eucheuma, Galaxaura,
http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=1http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=18http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=18http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=1 -
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
12/51
12
Gelidium, Gracilaria, Halymenia, Hypnea, Kappaphycus, Laurencia,
Porphyra, danRhodymenia.
Eucheuma cottonii diketahui sebagai alga merah (Rhodophyceae) yang
ditemukan di bawah air surut rata-rata. Alga ini mempunyaithallusyang keras,
silindris dan berdaging. Sejak 2700 SM Eucheuma cottonii telah digunakan
oleh bangsa Cina sebagai bahan sayuran, obat-obatan dan kosmetik, sedangkan
di Indonesia digunakan sebagai bahan sayuran, kue, manisan dan obat-obatan.
Menurut penelitian Eucheuma cottonii memiliki kandungan kimia karagenan
dan senyawa fenol, terutama flavonoid, karagenan, senyawa polisakarida yang
dihasilkan dari beberapa jenis alga merah memiliki sifat antimikroba,
antiinflamasi, antipiretik, antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya (Iskandar,
2007).
Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut merah
(Rhodophyceae) dan berubah nama menjadi Kappaphycus alvarezii karena
karaginan yang dihasilkan termasuk fraksi kappa-karaginan. Maka jenis ini
secara taksonomi disebut Kappaphycus alvarezii. Nama daerah cottonii
umumnya lebih dikenal dan biasa dipakai dalam dunia perdagangan nasional
maupun internasional (Samsuari, 2009).
KlasifikasiEucheuma cottonii
Divisi : Rhodophyta
Anak divisi : Algae
Kelas : Rhodophyceae
Bangsa : Gigartinales
http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=25http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=29http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=36http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=42http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=45http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=52http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=56http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=52http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=45http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=42http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=36http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=29http://www.iptek.net.id/ind/pd_alga/index.php?mnu=2&alga=merah&id=25 -
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
13/51
13
Suku : Solieracea
Marga : Eucheuma
Jenis : Eucheuma alvarezii Doty
Kappaphycus alvarezii (doty) Doty
Ciri fisik Eucheuma cottonii adalah mempunyai thallus silindris,
permukaan licin, cartilogeneus. Keadaan warna tidak selalu tetap, kadang-
kadang berwarna hijau, hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna
sering terjadi hanya karena faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan suatu
proses adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan
berbagai kualitas pencahayaan (Samsuari, 2009).
Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk sederhana sampai
kompleks. Duri-duri pada thallus runcing memanjang, agak jarang-jarang dan
tidak bersusun melingkari thallus. Percabangan ke berbagai arah dengan
batang-batang utama keluar saling berdekatan ke daerah basal (pangkal).
Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-
cabang pertama dan kedua tumbuh dengan membentuk rumpun yang rimbun
dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari (Samsuari,
2009).
Umumnya Eucheuma cottonii tumbuh dengan baik di daerah pantai
terumbu (reef). Habitat khasnya adalah daerah yang memperoleh aliran air laut
yang tetap, variasi suhu harian yang kecil dan substrat batu karang mati.
Beberapa jenis Eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
14/51
14
perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karaginan (Samsuari,
2009).
Kadar karaginan dalam setiap spesiesEucheumaberkisar antara 5473
% tergantung pada jenis dan lokasi tempat tumbuhnya. Jenis ini asal mulanya
didapat dari perairan Sabah (Malaysia) dan Kepulauan Sulu (Filipina).
Selanjutnya dikembangkan ke berbagai negara sebagai tanaman budidaya.
Lokasi budidaya rumput laut jenis ini di Indonesia antara lain Lombok, Sumba,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Lampung, Kepulauan
Seribu, dan Perairan Pelabuhan Ratu (Samsuari, 2009).
E.Mikroba Endofit
Mikroba endofit pertama kali dilaporkan oleh Darnel dkk; pada tahun
1904. Sejak itu, definisi mikroba endofit telah disepakati sebagai mikroba yang
hidup didalam jaringan internal tumbuhan hidup tanpa menyebabkan efek
negatif langsung yang nyata (Puslit LIPI, 2006).
Mikroorganisme yang hidup di alam ini tersebar luas, baik yang hidup
dengan melakukan kontak langsung dengan lingkungan maupun yang hidup di
dalam jaringan hidup manusia, hewan, dan tanaman. Salah satu kelompok
mikroorganisme yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan tanaman adalah
mikroorganisme endofit. Mikroba memperoleh makanan dari inang, dan
berperan melindungi tanaman inang. Mikroba memproduksi enzim yang dapat
mendegradasi atau memecah peptin dan polygalacturonic yang berperan untuk
mendegradasi lapisan tengah dinding sel selama penetrasi dan kolonisasi pada
jaringan inang oleh simbion-simbion(Purwanto, 2008).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
15/51
15
Ketahanan patogen terhadap beberapa antimikroba telah memicu suatu
usaha untuk menemukan antimikroba baru yang efektif. Usaha untuk mencari
antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit yang terdapat di dalam
jaringan tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan antibiotik yang
bersifat memiliki aktifitas tinggi terhadap mikroba patogen; toksisitas rendah
terhadap hewan, manusia maupun tumbuhan; spektrum luas; stabilitas baik;
dan karakteristik farmakokinetik memuaskan (Purwanto, 2008).
Mendapatkan senyawa antibiotik dapat dilakukan dengan proses
fermentasi. Mikrorganisme endofit akan menghasilkan suatu metabolit
sekunder yang merupakan senyawa antibiotik itu sendiri. Metabolit sekunder
merupakan senyawa yang disintesis oleh suatu mikroba, tidak untuk memenuhi
kebutuhan primernya (tumbuh dan berkembang) melainkan untuk
mempertahankan eksistensinya dalam berinteraksi dengan lingkungannya
(Purwanto, 2008).
Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroorganisme endofit
merupakan senyawa antibiotik yang mampu melindungi tanaman dari serangan
hama insekta, mikroba patogen, atau hewan pemangsanya, sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai agen biokontrol (Sumaryono, 1999).
F.Fermentasi
Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan
anaerobik dimana yang bertindak sebagai sebagai substrat adalah karbohidrat,
pembawa hidrogen atau elektron biasanya NAD atau FAD, sedangkan aseptor
hidrogen atau elektron adalah bahan organik yaitu asam piruvat (Djide, 2006).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
16/51
16
Fermentasi biasanya menggunakan satu macam mikroorganisme yang
telah terseleksi. Namun pada fermentasi dual atau multiple digunakan lebih
dari satu mikroorganisme. Organisme ini dapat diinokulasikan ke dalam
substrat secara simultan. Fermentasi dapat dilakukan dengan cara batch per
batch atau secara kontinyu.
Fermentasi antibiotika dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a. Pada media padat
Penelitian mikroorganisme penghasil antibiotik biasanya
membutuhkan media padat untuk pertumbuhannya. Misalnya pada waktu
skrining, suspensi mikroorganisme terpilih ditumbuhkan pada media
padat, setelah inkubasi dalam waktu cukup, aktivitas antibiotik yang
dihasilkan dapat diuji terhadap berbagai bakteri indikator. Dalam hal
fermentasi antibiotik pada media padat, temperatur dan komposisi media
merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan keberhasilan
produksi antibiotika. Untuk mengontrol temperatur supaya konstan dan
sesuai dengan yang dikehendaki, dapat menggunakan inkubator atau alat
lain.
b. Pada media cair denganshaker
Fermentasi antibiotik biasanya menggunakan fermentor untuk
pertumbuhan biakan submerged. Namun jika fermentor tidak tersedia,
teknik shake flask dapat dipakai untuk menggantikannya, setelah
organisme diperoleh sebagai biakan murni, maka perlu memeriksa
karakteristik biokimia atau morfologi mereka dengan menumbuhkannya
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
17/51
17
pada kondisi biakan submerged. Untuk tujuan tersebut teknik shake flask
dapat digunakan karena sederhana dan dapat memberikan informasi yang
berguna.
c. Pada media cair dengan fermentor
Fermentor berfungsi menyediakan lingkungan bagi pertumbuhan
organisme atau sel di bawah kondisi terkontrol. Dalam industri fermentasi,
fermentor harus memungkinkan pertumbuhan dan biosintesis paling baik
bagi biakan mikroba (yang bermanfaat bagi industri) dan memberikan
kemudahan untuk manipulasi semua operasi yang berhubungan dengan
penggunaan fermentor (Suwandi, 2009).
Fermentasi biasanya memerlukan waktu lama. Operasinya dapat
berlangsung beberapa hari, bahkan pada fermentasi kontinu dapat
berlangsung beberapa minggu. Fermentasi berlangsung pada kondisi
aseptik, jadi fermentor harus menjamin sterilitas kandungannya dan
terpeliharanya kondisi aseptik sehingga mencegah terjadinya kontaminasi
mikroba yang tak dikehendaki (Suwandi, 2009).
G.Antibiotika
Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat yang mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat
tersebut, yang dibuat secara semi-sintesis, termasuk kelompok ini; begitu pula
senyawa sintetik dengan khasiat antibakteri lazimnya disebut antibiotika.
(Tjay, 2002).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
18/51
18
Antibiotika merupakan senyawa kimia yang dimurnikan dari berbagai
macam mikroorganisme sehingga mampu menekan pertumbuhan
mikroorganisme lain. Senyawa dengan kemampuan sama namun diperoleh
dari proses sintesis disebut sebagai antimikroba. Berdasarkan jenis
mikroorganisme target, antibakteri, antifungi, antiparasit, atau antiviral.
Istilah antibiotik kini meluas hingga istilah antimikroba tercakup juga di
dalamnya (Agustina, 2000).
Secara garis besar, jenis-jenis antibiotika yang ada mencakup sebagai
berikut : (Tjay, 2002)
1. Golongan penisilin
Golongan penisilin bersifat bakterisid dan bekerja dengan
mengganggu sintesis dinding sel yaitu menghambat sinteis peptidoglikan.
Antibiotika penisilin mempunyai ciri khas secara kimiawi adanya
nukleus asam amino-penisilinat, yang terdiri dari cincin tiazolidin dan
cincin betalaktam. Contohnya benzilpenisilin, amoksisilin, kloksasilin,
ampisilin, asam klavulanat, dan fenoksimetilpenisilin.
2. Golongan sefalosporin
Sefalosporin termasuk antibiotika beta-laktam dengan struktur,
khasiat dan sifat yang banyak mirip penisilin. Bekerja dengan
menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis
pada dinding sel bakteri. Contohnya : sefaleksin, sefamandol, sefotaksim,
seftazidim, sefuroksim.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
19/51
19
3. Golongan tetrasiklin
Merupakan antibiotika spektrum luas bersifat bakteriostatik untuk
kuman Gram positif dan Gram negatif.
Bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri. Contohnya :
tetrasiklin, doksisiklin, minosiklin.
4. Golongan aminoglikosida
Merupakan golongan antibiotika yang bersifat bakterisid dan
terutama aktif untuk kuman Gram negatif. Beberapa mungkin aktif
terhadap Gram positif. Streptomisin dan kanamisin juga aktif terhadap
kuman TBC. Contohnya adalah amikasin, gentamisin, kanamisin,
streptomisin, neomisin, metilmisin dan tobramisin. Antibiotika ini punya
sifat khas toksisitas berupa nefrotoksik, ototoksik, dan neurotoksik.
Bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
5. Golongan makrolida
Golongan makrolida hampir sama dengan penisilin dalam hal
spektrum antikuman, sehingga merupakan alternatif untuk pasien-pasien
yang alergi penisilin. Bekerja dengan menghambat sintesis protein
kuman. Aktif secara in vitro terhadap kuman-kuman Gram positif, Gram
negatif, mikoplasma, klamidia, riketsia dan aktinomisetes. Selain sebagai
alternatif penisilin, eritromisin juga merupakan pilihan utama untuk
infeksi pneumonia atipik (disebabkan olehMycoplasma pneumoniae) dan
penyakit Legionnaires (disebabkan Legionella pneumophilla) termasuk
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
20/51
20
dalam golongan makrolida selain eritromisin juga roksitromisin, spiramisin,
josamisin, rosaramisin, oleandomisin, dan trioleandomisin.
6. Golongan linkosamid
Termasuk di sini adalah linkomisin dan klindamisin, aktif terhadap
kuman Gram positif termasuk stafilokokus yang resisten terhadap
penisilin. Juga aktif terhadap kuman anaerob, misalnya bakteroides.
Sering dipakai sebagai alternatif penisilin antistafilokokus pada infeksi
tulang dan sendi serta infeksi-infeksi abdominal. Bekerja dengan
menghambat sintesis protein dari bakteri.
7. Golongan polipeptida
Antibiotika golongan ini meliputi polimiksin B, polimiksin E
(kolistin), basitrasin, dan gramisidin. Bercirikan struktur polipeptida
siklis dengan gugusan amino bebas. Merupakan bakterisid berdasarkan
aktivitas permukaannya dan kemampuannya untuk melekatkan diri pada
membran sel bakteri, sehingga permeabilitas sel meningkat dan akhirnya
meletus. Polimiksin hanya aktif terhadap kuman Gram negatif termasuk
Pseudomonas, sedangkan basitrasin dan gramisidin terutama terhadap
kuman Gram positif.
8. Golongan lain-lain
Masih banyak jenis-jenis antibiotika yang tidak tercakup dalam
kelompok yang disebutkan di atas. Misalnya saja vankomisin,
kloramfenikol, asam fusidat, mupirosin, dan spektinomisin.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
21/51
21
H. KLT Bioautografi
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah metode pemisahan
fisikokimia. Lapisan yang memisahkan, yang terdiri atas bahan berbutir-butir
(fase diam), ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau
lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah, berupa larutan, ditotolkan
berupa bercak atau pita (awal). Pelat diletakkan di dalam bejana tertutup rapat
yang berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak), pemisahan terjadi
selama perambatan kapiler (pengembangan). Selanjutnya senyawa tidak
berwarna harus ditampakkan (dideteksi) (Stahl, 1985).
Campuran yang tidak diketahui, lapisan pemisah (sifat penjerap) dan
sistem larutan pengembang harus dipilih dengan tepat karena keduanya
bekerja sama untuk mencapai pemisahan. Penjerap (fase diam) yang umum
digunakan adalah silika gel, aluminium oksida, kieselgur, selulosa dan
turunannya, poliamida dan lain-lain (Stahl, 1985).
Silika gel merupakan jenis yang umum digunakan dan menghasilkan
perbedaaan dalam efek pemisahan yang tergantung kepada cara
pembuatannya. Sedangkan fase gerak merupakan medium angkut dan terdiri
atas satu atau beberapa pelarut. Ia bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu
lapisan berpori, karena ada gaya kapiler (Stahl, 1985).
Metode Bioautografi adalah metode pendeteksian untuk menemukan
suatu senyawa antimikroba yang belum teridentifikasi dengan cara
melokalisir aktivitas antimikroba tersebut pada suatu kromatogram. Metode
ini memanfaatkan pengerjaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Pada
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
22/51
22
bioautografi ini didasarkan atas efek biologi berupa antibakteri, anti protozoa,
antitumor dan lain-lain dari substansi yang diteliti (Djide, 2008).
Bioautografi dapat dipertimbangkan karena paling efisien untuk
mendeteksi komponen antimikroba, sebab dapat melokalisir aktivitas
meskipun dalam senyawa aktif tersebut terdapat dalam bentuk senyawa
kompleks dan dapat pula diisolasi langsung dari komponen yang aktif.
Bioautografi dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu :
1. Bioautografi langsung, yaitu dimana mikroorganismenya tumbuh secara
langsung di atas lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
2. Bioautografi kontak, dimana senyawa antimikroba dipindahkan dari
lempeng KLT ke medium agar yang telah diinokulasikan bakteri uji yang
peka secara merata dan melakukan kontak langsung.
3. Bioautografi pencelupan, dimana medium agar telah diinokulasikan
dengan suspensi bakteri dituang di atas lempeng Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) (Djide, 2008).
I. Metode Isolasi
1. Isolasi secara kromatografi kolom (Gritter, 1991)
Pada kromatografi kolom, campuran akan dipisahkan diletakkan
berupa pita pada bagian atas kolom penjerap yang berada dalam tabung
kaca, tabung logam atau bahkan tabung plastik. Pelarut (fase gerak)
dibiarkan mengalir melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh
gaya berat atau didorong dengan tekanan. Pita senyawa linarut bergerak
melalui kolom karena aliran yang disebabkan oleh gaya berat atau
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
23/51
23
didorong dengan tekanan. Pita senyawa linarut bergerak melalui kolom
dengan laju yang berbeda, memisah, dan dikumpulkan berupa fraksi ketika
keluar dari alas kolom (Gritter, 1991).
Pemilihan penjerap tidak begitu penting, sebab sebagian besar
senyawa dapat dipisahkan memakai alumina atau silika gel. Sedangkan
pemilihan pelarut sungguh merupakan hal yang sangat penting.
Kromatografi kolom memerlukan waktu yang lama dan bahan yang cukup
banyak, dan perlu dipastikan pelarut atau campuran pelarut mana yang
dapat menghasilkan pemisahan yang diinginkan (Gritter, 1991).
2. Isolasi secara kromatografi KLT preparatif
KLT preparatif adalah cara yang ideal untuk memandu kondisi
untuk kromatografi kolom atau KCKT. Pada KLT preparatif, cuplikan
yang dipisahkan ditotolkan berupa garis pada salah satu sisi pelat lapisan
besar paling baik lapisan besar niaga) dan dikembangkan secara tegak
lurus pada garis cuplikan sehingga campuran akan terpisah menjadi
beberapa pita. Pita ditampakkan dengan cara yang tidak merusak jika
senyawa itu tanwarna, dan penjerap yang mengandung pita dikerok dari
plat kaca. Kemudian cuplikan dielusi dari penjerap dengan pelarut polar.
Cara ini berguna untuk memisahkan campuran reaksi sehingga diperoleh
senyawa murni untuk telaah pendahuluan, untuk menyiapkan cuplikan
analisis, untuk meneliti bahan alam yang berjumlah kecil dan
campurannya rumit (Gritter, 1991).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
24/51
24
Prinsip kerjanya sama dengan kromatografi lapis tipis biasa yaitu
adsorbsi dan partisi. Perbedaan yang nyata adalah pada KLT preparatif
menggunakan lempeng yang besar (ukuran 20 x 20 cm) dengan ketebalan
0,5-1 mm.
KLT preparatif harus dilakukan secepat mungkin, mulai dari
penotolan hingga elusi akhir karena hampir semua senyawa organik
mengurai jika dibiarkan berada dalam lapisan penjerap di udara dan
tersinari untuk waktu tertentu.
J. Karakteri sasi senyawa
1.Penampak bercak
Dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa macam zat seperti
H2SO4 dan sebagainya. Memberikan penampakan yang lebih jelas pada
noda yang akan diamati. Penggunaan alat penyemprot harus diperhatikan
agar memberikan hasil semprotan yang merata (Stahl, 1985, 14).
2. Spektroskopi Ultraviolet (UV)
Spektrofotometri UV terdiri dari sumber radiasi, monokromator
yang berfungsi untuk mendapatkan radiasi polikromatis, kuvet atau sel
merupakan wadah sampel yang dianalisa, dan detektor yang berfungsi
untuk mengubah signal yang diterima menjadi signal elektronik
(Sostroamidjojo, 1985).
Sumber sinar yang dapat digunakan yaitu lampu deuterium.
Deuterium disebut juga heavy hidrogen, merupakan isotop hidrogen yang
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
25/51
25
stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium
mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya
memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Sinar UV tidak dapat
dideteksi oleh mata, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini
terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan
transparan (Riyadi,2009).
Sampel tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan
penambahan pereaksi tertentu. Sampel dapat langsung dianalisa meskipun
tanpa preparasi. Sedangkan sampel keruh tetap harus dibuat jernih dengan
filtrasi atau sentrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sampel jernih, larut sempurna dan tidak ada partikel koloid apalagi
suspensi (Riyadi, 2009).
Pada analisis kualitatif dengan metode spektroskopi UV-Vis yang
dapat ditentukan yaitu pemeriksaan kemurnian spektrum UV-Vis,
penentuan panjang gelombang maksimum. Pada penentuan panjang
gelombang maksimum didasarkan atas perhitungan pergeseran panjang
gelombang maksimum karena adanya penambahan gugus pada sistem
kromofor induk. Kaidah Woodward dan fiesher membahas secara terinvi
tentang pergeseran panjang gelombang maksimum yang disebabkan
subtitusi berbagai gugus ke dalam diena terkonjugasi, aromatik karbonil,
keton tak jenuh dan poliena. Kemungkinan perbedaan harga panjang
gelombang maksimum antara hasil perhitungan dengan tabel Woodward
dan fiesher dengan hasil pengamatan biasanya bergeser antara (0 - 4) nm
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
26/51
26
( Mulja, 1995 ).
3. Spektroskopi Inframerah (IR)
Spektrofotometer inframerah merupakan alat rutin yang digunakan
untuk mendeteksi gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa, dan
menganalisis campuran. Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu
metode yang mengamati interaksi molekul denganradiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 1.000 m atau pada
Bilangan Gelombang 13.00010 cm-1(Giwangkara, 2007).
Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James
Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan
gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor
magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan
(Giwangkara, 2007).
Instrumentasi yang digunakan dalam radiasi inframerah pada
dasarnya menggunakan dasar-dasar optik yang sama seperti yang terdapat
dalam spektrofotometer ultraviolet dan tampak, perbedaannya sampel
berhadapan langsung dengan sumber radiasi.
Spektrofotometer yang modern terdapat tiga komponen pokok,
yaitu :
1.Sumber radiasi inframerah, yang memancarkan sinar yang mengenai
cuplikan yang akan dianalisis.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak__uv-vis_/radiasi_elektromagnetik/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/spektrum_serapan_ultraviolet-tampak__uv-vis_/radiasi_elektromagnetik/ -
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
27/51
27
2.Monokromator yang mendispersikan energi sinar awal menjadi banyak
frekuensi dan kemudian setelah melalui serangkaian celah yang
menyeleksi frekuensi tertentu yang akan dideteksi oleh detektor.
3.Detektor mengubah energi dari frekuensi serapan menjadi sinyal listrik
yang kemudian diperkuat hingga cukup untuk dicatat.
( Sastrohamidjojo, 1992).
Cuplikan atau sampel yang dianalisa dapat berupa cairan, padatan
ataupun gas. Karena energi vibrasi IR tidak terlalu besar sampel dapat
diletakan langsung berhadapan dengan sumber radiasi IR. Karena gelas
kuarsa atau mortir dari batu porselen memberikan kontaminasi yang
menyerap radiasi IR, preparasi cuplikan harus memakai mortir dari batu
agate dan pengempaan dipakai logam monel (Mulja, 1995).
Sampel cairan yang mengandung air hendaklah disiapkan dengan
tablet sel AgCl yang dijaga tidak boleh terkena radiasi matahari,
sedangkan sampel cairan yang tidak mengandung air dapat disiapkan
dengan sel NaCl. Keburaman tablet NaCl ini dapat digosok dengan
alkohol absolut dan dijaga kelembabannya pada 4050% (Mulja, 1995).
Sampel padat dapat disiapkan dengan beberapa cara antara lain
dengan cara:
1. Melarutkan terlebih dahulu dengan pelarut organik mutlak bebas air
seperti karbon disulfida (CS2) untuk penentuan 1330625 cm-1
, karbon
tetraklorida (CCl4) untuk penentuan 4000 1330 cm-1. Pelarut polar
juga dapat dipakai seperti kloroform, dioksan, dan formamida.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
28/51
28
2. Disuspensikan dengan nujol p.a. sampai halus dengan partikel
diperkirakan tidak lebih besar dari panjang gelombang radiasi IR (untuk
mencegah terjadinya radiasi percikan). Selanjutnya suspensi yang telah
jadi dijepit di antara dua tablet NaCl.
3. Dibuat tablet kempa dengan KBr untuk IR zat padat. KBr untuk
keperluan spektroskopi IR masing masing dipanaskan sampai 1100C
selama 1-2 jam untuk menghilangkan spora molekul H2O. Campuran
zat padat yang akan dianalisis (0,5 -1 %b/b) dengan KBr dalam mortir
agate, selanjutnya dibuat tablet tipis dengan pengempaan memakai
hampa udara dengan tekanan tinggi. Sampel gas dimasukan ke dalam
tempat khusus yang dapat mengatur terjadi pengamatan bentuk gas atau
cair melalui proses penguapan dan penyubliman (Mulja, 1995).
Sampel gas dimasukkan ke dalam tempat yang khusus yang dapat
mengatur masuk dan keluarnya gas sampel melalui dua buah katup. Dalam
ruang sampel gas ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk gas
atau cair meleui proses penguapan atau penyubliman (Mulja, 1995).
Atom-atom di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi
biasanya terjadi peristiwa vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan
kekuatan ikatan yang menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas
untuk suatu molekul tertentu dan biasanya disebut vibrasi finger print.
Vibrasi molekul dapat digolongkan atas dua golongan besar, yaitu vibrasi
regangan (stretching), vibrasi bengkokan (bending) (Giwangkara, 2007).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
29/51
29
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi
bengkokan, khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah
bilangan gelombang 2000 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000
2000 cm-1merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi
gugus fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh
vibrasi regangan. Sedangkan daerah antara 2000 400 cm-1
seringkali
sangat rumit, karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan
absorbsi pada daerah tersebut (Giwangkara, 2007).
Dalam daerah 2000 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai
absorbsi yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai
daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 2000
cm-1menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 400 cm-1juga
harus menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa
dua senyawa adalah sama (Giwangkara, 2007).
Dalam usaha untuk menganalisa spektrum dari suatu zat yang
belum dikenal, sebaiknya mengutamakan untuk mengetahui keberadaan
(atau tidaknya) dari beberapa gugus fungsi. C = O, O-H, N-H, C-O,C=C,
C=C, C=N,dan NO2 merupakan puncak yang paling sering memberikan
informasi yang singkat tentang struktur senyawa jika terdapat gugus-gugus
tersebut (Harmita, 2007).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
30/51
30
K. Uraian Bakteri Uj i
1. Bacil lus subti li s (Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Bangsa : Bacillales
Suku : Bacillaceae
Marga : Bacillus
Jenis :Bacillus subtilis
b. Sifat dan morfologi.
Bacillus subtilismemiliki sel berbentuk batang 0,3-2,2 m x 1,27-
7,0 m, sebagian besar motil; flagelum khas lateral. Membentuk
endospora; tidak lebih satu sel sporangium. Termasuk bakteri Gram
positif, bersifat kemoorganotrof. Metabolisme dengan respirasi sejati,
fermentasi sejati, atau kedua-duanya, yaitu respirasi dan fermentasi.
Aerobik sejati atau anerobik fakultatif (Pelczar, 2008).
2. Candida albicans(Kill ,1995)
a. Klasifikasi
Filum : Thallophyta
Anak divisi : Deuteromycota
Kelas : Deuteromycetes
Suku : Cryptococaceae
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
31/51
31
Marga : Candida
Jenis : Candida albicans
b. Sifat dan morfologi
Candida albicans mempunyai bentuk sel bermacam-macam.
Menghasilkan banyak pseudomiselum, dapat dijumpai pada posisi yang
khas menurut pengucapan multilateral. Disimilasi mungkin okidatif, tetapi
pada banyak spesies juga sangat fermentatif. Di dalam medium cair dapat
berbentuk endapan, cincin dan pelikel (Pelczar, 2008).
3. Escheri chia coli (Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Bangsa : Enterobacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Marga : Escherichia
Jenis :Escherichia coli
b. Sifat dan morfologi.
Escherichia colimerupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang
lurus, 1, 1-1, 5 m x 2, 0-6,0 m, motil dengan flagelum peritrikus atau
non motil. Tumbuh dengan mudah pada medium nutrien sederhana.
Laktosa difermentasi oleh sebagian besar galur dengan produksi asam
dan gas (Pelczar, 2008).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
32/51
32
4. Pseudomonas aerugi nosa (Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Bangsa : Pseudomonadales
Suku : Pseudomonadaceae
Marga : Pseudomonas
Spesies :Pseudomonas aeruginosa
b. Sifat dan morfologi.
Pseudomonas aeruginosamerupakan bakteri Gram negatif dengan
bentuk sel tunggal, batang lurus atau melengkung, namun tidak
berbentuk heliks. Pada umumnya berukuran 0,5-1, 0 m. Motil dengan
flagelum polar, monotrikus atau multitrikus. Tidak menghasilkan
selongsong prosteka. Metabolisme dengan respirasi, beberapa merupakan
kemolitotrof fakultatif, dapat menggunakan H2atau CO2sebagai sumber
energi. Oksigen molekuler merupakan penerima elektron unifersal, dapat
melakukan denitrifikasi dengan menggunakan nitrat sebagai penerima
pilihan (Pelczar, 2008).
5. Staphylococcus aureus(Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Firimicutes
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
33/51
33
Kelas : Bocilli
Bangsa : Bacillales
Suku : Staphylococcaceae
Marga : Staphylococcus
Jenis : Staphylococcus aureus
b. Sifat dan morfologi
Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif, sel-sel
berbentuk bola, berdia meter 0,5-1,5 m, terdapat tunggal dan
berpasangan, dan secara khas membelah diri lebih dari satu bidang
sehingga membentuk grombol yang tidak teratur. Dinding sel mengandung
dua komponen utama; peptidoglikan dan asam teikoat. Metabolisme
secara respiratif dan fermentatif. Tumbuh lebih cepat dan lebih banyak
dalam keadaan aerob. Suhu optimum 35-400C. Terutama berasosiasi
dengan kulit, dan selaput lendir hewan berdarah panas. Kisaran inangnya
luas, dan banyak galur merupakan patogen potensial (Pelczar, 2008).
6. Staphylococcus epidermidis (Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Bacilli
Bangsa : Bacillales
Suku : Staphylococcaceae
Marga : Staphylococcus
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
34/51
34
Jenis : Staphylococcus epidermidis
b. Sifat dan morfologi.
Staphylococcus epidermidissel-selnya berbentuk bola, berdiameter
0,5 m-1,5 m, terdapat tunggal atau brpasangan dan secara khas
membelah diri pada lebih dari satu bidang, sehingga membentuk gerombol
yang tidak teratur. Merupakan bakteri Gram positif, tidak ditemukan
adanya protein A, sedangkan ribitol digantikan oleh gliseril (Pelczar,
2008).
7. Salmonella typhi(Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Bangsa : Enterobacteriales
Suku : Enterobacteriaceae
Marga : Salmonella
Jenis : Salmonella typhi(Garrity, 2004).
b. Sifat dan morfologi.
Salmonella typhi adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang
lurus dengan ukuran 0,7-1,5 m, biasanya tunggal dan kadang-kadang
membentuk rantai pendek, jenis yang bergerak berflagela peritrik, hidup
secara aerobik fakultatif, meragikan glukosa dengan menghasilkan asam
kadang-kadang gas. Tumbuh optimal pada suhu 370C dan berkembang
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
35/51
35
baik pada suhu kamar, bakteri ini dapat ditemukan di saluran pencernaan
manusia dan hewan. Bakteri ini merupakan penyebab demam tifoid karena
adanya infeksi akut pada usus halus manusia dan hewan (Pelczar, 1958).
8. Vibrio sp (Garrity, 2004)
a. Klasifikasi
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Bangsa : Vibrionales
Suku : Vibrionaceae
Marga : Vibrio
Jenis : Vibrio sp
b. Sifat dan morfologi.
Vibrio sp adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek,
tidak membentuk spora, sumbunya melengkung atau lurus 0,5 m,
terdapat tunggal atau kadang-kadang bersatu dalam bentuk S atau spiral.
Motil dengan satu flagelum polar atau pada beberapa spesies dengan dua
atau lebih flgelum dalam satu berkas polar. Mempunyai sferoplas,
biasanya dibentuk dalam keadaan lingkungan yang kurang
menguntungkan, tidak tahan asam, dan tidak membentuk kapsul. Tumbuh
baik dan cepat pada medium nutrien baku metabolisme dengan respirasi
dan fermentasi. Suhu optimum berkisar dari 18 sampai 370C (Pelczar,
2008).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
36/51
36
L. Tinjauan Islam Mengenai Algae dan Manfaatnya
Sesuai dengan manfaat turunnya Al-quraan sebagai petunjuk umat
manusia hingga akhir zaman, selayaknya sebagai khalifah di muka bumi
manusia selalu berpengang teguh pada kitab suci Al-quraan di kehidupan
sehari-hari agar terhindar dari kesesatan. Al-quraan telah menjelaskan
segalanya, untuk itu umat manusia harus terus melakukan pengkajian
kandungan Al-quraan agar memperoleh petunjuk-petunjuk yang telah
dituliskan oleh Allah SWT tentang bumi dan seluruh isinya. Terdapat dalam
Q.S Ali-Imran (3) : 191 :
Terjemahnya :
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
Menurut pendapat M.Quraish Shihab tentang ayat ini yaitu mereka
adalah orang-orang, baik lelaki maupun perempuan, yang terus-menerus
mengingat Allah, dengan ucapan dan atau hati dalam seluruh situasi dan
kondisi saat bekerja atau istirahat, sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring, atau bagaimanapun dan mereka memikirkan tentang
penciptaan, yakni kejadian dan sistem kerja langit dan bumi dan setelah itu
berkata sebagai kesimpulan Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakkan alam
raya dan segala isinya ini dengan sia-sia, tanpa tujuan yang hak. Apa yang
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
37/51
37
kami alami atau lihat, atau dengar dari keburukan atau kekurangan ( Shihab,
M. Quraish, 2009).
Ayat diatas menerangkan bahwa segala sesuatu yang ada diciptakan
oleh Allah di muka bumi ini tidak ada yang sia-sia, semua pasti ada
manfaatnya. Untuk itu, manusia perlu memperhatikan dan mengkaji lebih jauh
semua apa yang ada di bumi untuk mengetahui manfaatnya bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti halnya alga merah Eucheuma
cottonii yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan infeksi karena
dapat menghasilkan senyawa antibiotika yang diperoleh dari mikroba endofit
yang hidup di dalam jaringan hidup alga merah.
Kelompok tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu ciptaan Allah yang
banyak sekali manfaatnya dalam kehidupan manusia, diantaranya dalam
bidang pangan, perindustrian, serta dalam bidang kesehatan. Salah satunya
yaitu kelompok algae yang potensial untuk dikembangkan diberbagai sektor.
Dalam Q.S Al- Nazir (79): 31-33 :
Terjemahnya:
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,.
(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Menurut pendapat M.Quraish Shihab, ayat diatas menerangkan tentang
kuasa Allah dan menggambarkan betapa besar nikmat-Nya kepada manusia.
Kata (maraha)pada mulanya berarti tempat pengembalaan tetapi, ia juga dapat
berarti rerumputan dan makanan binatang. Agaknya kata itu dipilih walau yang
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
38/51
38
dimaksud ayat diatas adalah tumbuhan secara umum baik yang dimakan
manusia maupun binatang karena konteks ayat ini berbicara tentang mereka
yang kafir lagi menolak keniscayaan hari kiamat. Thahir ibn Asyur
memperoleh kesan dari penyebutan kata yang hanya khusus digunakan untuk
binatang ternak itu bahwa ini menunjukkan rahmat Allah yang demikian luas
kepada makhluknya karena kepada binatang saja dia telah menyiapkan bahan
pangannya apalagi kepada manusia kekurangan ( Shihab, M. Quraish, 2009).
Ayat diatas menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah SWT
kepada makhluknya dengan menciptakan dan menyediakan segala kebutuhan
seluruh makhluk ciptaannya tanpa terkecuali, dimana Allah telah menciptakan
alga merah Eucheuma cottonii yang dapat dimanfaatkan oleh manusia tidak
hanya sebagai bahan makanan, tetapi juga sebagai bahan pengobatan.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan khususnya
dibidang kefarmasian, maka semakin banyak pula rahasia-rahasia dari ayat-
ayat Al-quran dan hadis-hadis nabi yang selama ini masih menjadi misteri,
akhirnya dapat dibuktikan makna dan kebenarnnya. Dalam dunia kesehatan,
kelompok algae dapat digunakan dalam pengobatan penyakit infeksi karena
mampu menghasilkan senyawa antibiotik. Infeksi merupakan penyakit yang
disebabkan oleh adanya gangguan dari mikroorganisme.
Allah swt telah memberikan manfaat yang besar terhadap ciptaanNya.
Laut dan segala isinya merupakan salah satu bagian dari bumi yang Allah
ciptakan untuk kita manfaatkan. Al-quran telah menempatkan lautan sebagai
pembahasan yang sangat penting. Topik tentang lautan terdapat pada 42 ayat di
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
39/51
39
dalam Al-quran. Baik sebagai topik utama maupun sub-topik. Sebagian besar
menjelaskan betapa lautan itu menyimpan berjuta-juta karunia dari Allah s.w.t
yang bisa diambil manfaatnya oleh umat manusia. Salah satu ayat yang
berbicara tentang lautan yaitu dalam Q.S Al-rahman(55) :19-20 :
Terjemahnya :
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian
bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak di lampaui oleh masing-masing.
Beberapa ulama berpendapat bahwa kata (
) pada mulanya berarti
melepas. Kata ini antara lain digunakan untuk menggambarkan binatang yang
melepas untuk mencari sendiri makanannya. Melepas laut dalam arti
membiarkannya mengalir secara bebas. Dari sini, ia dipahami juga dalam arti
pulang pergi dan bolak-balik. Kata ini dapat juga dipahami dalam arti
bercampur secara tidak teratur sehingga menimbulkan keterombang-ambingan
dan kegelisahan. Kata (
) disepakati ulama dalam arti laut dan sungai.
)
) atau pemisah yang dimaksud adalah penampungan air yang terdapat
dibumi itu dan saluran-saluran bumi yang menghalangi air laut bercampur
dengan air sungai sehingga tidak mengakibatkan nya menjadi asin.
Ulama Sayyid Quthub, menyatakan bahwa penghalang yang dijadikan
Allah itu, adalah posisi aliran sungai yang biasanya lebih tinggi daripada
permukaan laut. Karena air sungai itulah yang mengalir kelaut bukan
sebaliknya, kecuali amat sangat jarang dan dengan pengaturan yang sangat
teliti ini, air laut walaupun banyak, tidak mengasinkan air sungai yang
merupakan sumber air minum manusia, binatang, tumbuh-tubuhan. Sementara
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
40/51
40
pakar yang tekun dalam bidang kemukzizatan al-quran menjadikan ayat ini
sebagai salah satu mukjizat ilmiah alquran. Mereka tidak memahami pada
pemisah itu dalam pengertian penciptaan posisi sungai lebih tinggi dari lautan
Tetapi, lebih dari itu. Pendapat mereka dikemukakan setelah kemajuan-
kemajuan yang dicapai manusia dalam bidang ilmu kelautan (Shihab, M.
Quraish, 2009).
Selain itu juga terdapat pada Q.S. Al Jaatsiyah (45) : 12, yaitu :
Terjemahnya :
Allah yang telah menundukkan lautan untuk umat manusia, agarsupaya kapal-kapal dapat mengarunginya atas kehendak-Nya, dan
supaya manusia dapat memanfaatkan keistimewaan-keistimewaan yang
ada di dalamnya dan mudah-mudahan umat manusia bersyukur.
Menurut Pendapat M.Quraish Shihab, ayat diatas menyebutkan
kekuasaan Allah menundukkan laut dimana angin banyak berhembus guna
menghantar berlayar menuju tujuannya. Allah berfirman : Allah tidak ada
selainnya yang telah menundukkan lautan untuk kemashalatan kamu, wahai
manusia yang mukmin maupun yang kafir supaya bahtera dapat berlayar
padanya membawa kamu dan barang-barang kamu ke tempat yang kamu tuju,
kendati muatannya sangat berat. Itu terjadi dengan seizin dan kuasanya dan
dia yang maha kuasa itu juga menundukkan laut supaya kamu dapat mencari
sebagian karunianya yang berupa hasil laut, seperti ikan dan mutiara dan juga
agar kamu bersyukur dengan menggunakan nikmat-nikmat sesuai dengan
tujuan Allah menganugerahkannya dan dengan memurnikan sikap beragama
kepada-Nya. Dan hanya Dia yang Maha Esa dan Kuasa itu juga yang telah
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
41/51
41
menundukkan untuk kemashalatan kamu apa yang ada di langit dan bumi
sebagai rahmat yang semata-mata bersumber dari Nya lautan untuk keperluan
manusia sendiri. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa Allah memberikan
keistimewaan-keistimewaan dalam lautan untuk dimanfaatkan manusia
sebaik-baiknya. Penundukan langit dan bumi dipahami dalam arti semua
bagian-bagian alam yang terjangkau dan berjalan atas dasar satu sistem yang
pasti kait- berkait dan dalam bentuk konsisten. Allah menetapkan hal tersebut
dan dari saat ke saat mengilhami manusia tentang pengetahuan fenomena
alam yang dapat mereka manfaatkan untuk kemashalatan dan kenyamanan
hidup manusia. Allah menundukkan semua untuk manusia agar dia tunduk
kepada yang ditundukkan itu, tetapi hanya kepada yang menundukkan
( Shihab, M. Quraish, 2009).
Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa Allah swt. menjadikan langit,
bumi dan laut serta semua isinya untuk dimanfaatkan manusia baik sebagai
sarana transportasi atau untuk kebutuhan kehidupan manusia. Hal ini
berkaitan dengan penelitian yang kami lakukan, dimana salah satu
keistimewaan yang ada di dalam lautan yaitu alga merah yang didalamnya
mengandung mikroba endofit yang mampu mengahasilkan senyawa
antibiotika dan dimanfaatkan sebagai alternatif sumber penghasil antibiotika
yang baru.
Sebagian ayat-ayat Alquran menjelaskan akan pentingnya lautan bagi
kehidupan itu sama halnya dengan daratan. Karena itu kata Al Bahri
disebutkan dalam Alquran sebanyak 33 kali dan beberapa kali dirangkai
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
42/51
42
bersama dengan kata Al Barri.Ayat ini seakan-akan mendorong manusia
berusaha dan berpikir semaksimal mungkin, di mana laut dan segala isinya itu
dapat dimanfaatkan untuk keperluannya, demikian pula alam semesta ini.
Dalam Q.S Al-Maidah (5) : 96, Allah swt berfirman :
Terjemahnya:
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal)
dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang
yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang
buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah
yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
Menurut pendapat M.Quraish Shihab tentang ayat diatas yaitu karena
redaksi ayat berbicara tentang perburuan secara umum, tanpa menjelaskan
apakah ia menyangkut binatang darat atau laut, maka dari ayat diatas
dinyatakan bahwa dihalalkan bagi kamu berburu binatang buruan laut juga
sungai, danau atau tambak dan makanannya yang berasal dari laut seperti
ikan, udang atau apapun yang hidup disana dan tidak dapat hidup didarat
walaupun telah mati dan mengapung, adalah makanan lezat bagi kamu. Ayat
tersebut menegaskan larangan berburu binatang darat dalam keadaan berihram
atau ketika berada dia tanah haram. Bahwa tidak ada larangan berburu
binatang laut dan sungai, bukan saja karena sangat melimpah tetapi juga
karena di Mekkah dan sekitar daerah tanah haram tidak terdapat laut atau
sungai( Shihab, M. Quraish, 2009).
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
43/51
43
Algae Eucheuma cottonii telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai bahan makanan dan sayuran. Kandungan Algae yang kaya akan
nutrisi merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah swt terhadap ciptaannya.
Algae juga ternyata memiliki potensi yang besar sebagai bahan baku obat
obatan. Tingkat kebutuhan akan obat-obatan di era sekarang ini sangat besar
seiring dengan munculnya berbagai macam penyakit di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu penelitian-penelitian yang bertujuan untuk menemukan
senyawa obat baru akan terus dilakukan. Hal ini didasari oleh sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir r.a bahwa Rasulullah bersabda :
()
Artinya :
Setiap penyakit ada obatnya. Dan jika suatu obat mengenai tepat
pada penyakitnya, ia akan sembuh dengan izin Allah Ta`alaa.
(HR. Muslim).
Hadis diatas menjelaskan bahwa setiap penyakit yang diturunkan oleh
Allah swt ada obatnya, dan jika obat tepat mengenai penyakitnya maka ia akan
sembuh dengan izin Allah. Dalam dunia kesehatan ayat ini dapat diartikan
bahwa obat akan memberikan efek ketika obat telah berikatan dengan reseptor
obat tersebut. Setiap penyakit terjadi akibat dari berbagai macam faktor, salah
satunya adalah infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme. Alga merah
mampu menghasilkan senyawa antibiotika yang sangat bermanfaat dalam
menyembuhan penyakit infeksi.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
44/51
44
Infeksi yang tidak ditangani dengan benar, dapat berakibat fatal pada
kesehatan manusia. Infeksi dapat disembuhkan dengan penggunaan zat zat
antibiotika. Akan tetapi penggunaan antibiotika yang telah begitu luas dan
cendrung tidak tepat dapat memicu terjadinya resistensi. Untuk itu pemberian
antibiotika harus sesuai dengan aturan pakai yang telah ditetapkan oleh para
ahli farmasi. Rasulullah saw telah memberikan kita petunjuk untuk
dikembangkan dan Allah swt yang menentukan segala manfaatnya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, jenis dan klasifikasi
penyakit akan semakin banyak ditemukan dan penemuan obat baru juga akan
semakin bertambah. Allah swt yang menurunkan penyakit, dan Allah swt
pula yang menurunkan obatnya.
Penelitianpenelitian yang bertujuan untuk menemukan senyawa obat
baru akan terus dilakukan dilakukan oleh para ahli farmasi, begitu pula
dengan kegunaan algae yang semakin banyak ditemukan. Hal ini dibuktikan
dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya mikroba endofit pada algae
Eucheuma cottonii yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber
antibiotika baru, oleh karena itu perlu adanya penetuan karakterisasi dari
senyawa yang dihasilakan oleh algaeEucheuma cottonii.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
45/51
45
BAB. III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Peneli tian
Penelitian ini dilakukan pada bulan januari 2010 sampai selesai.
Dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi UIN Alauddin Makassar dan
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Makassar.
B. Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan
Alat-alat gelas, autoklaf (Smic model YX-280 B), enkas, inkubator
(Memmert), Laminar Air Flow (LAF), ose, oven (Fisher), pipa kapiler
(Camag),sentrifuge, spektrofotometer IR (Shimadzu), spektrofotometer
UV (Shimadzu), dan timbangan analitik (AND).
2. Bahan-bahan yang digunakan
Biakan murni (Bacillus subtilis, Candida albicans, Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhosa, Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis, danVibrio sp), etanol 70%, isolat mikroba
endofit ( IJ2, IJ3, IJ5, IB2, dan IB5 ), lempeng silika gel 60 F254(Merck),
medium Maltose Yeast Broth (MYB), medium Glukosa Nutrient Agar
(GNA), pelarut aseton, etil asetat, n-heksan, kloroform, dan n-butanol.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
46/51
46
C. Prosedur Kerja
1.
Penyiapan sampel
Sampel yang digunakan adalah isolat mikroba penghasil
antibiotika, yaitu isolat IJ2, IJ3, IJ5, IB2 dan IB5 yang merupakan koleksi
dari laboratorium mikrobiologi UIN Alauddin Makassar.
2. Sterilisasi alat
Alat-alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen, wadah
mulut lebar dibersihkan dan direndam dengan larutan deterjen panas
selama 15-30 menit diikuti dengan pembilasan pertama dengan HCl 0,1%
dan terakhir dengan air suling. Alat-alat dikeringkan dengan posisi
terbalik di udara terbuka setelah kering dibungkus dengan kertas. Tabung
reaksi dan gelas erlemeyer terlebih dahulu disumbat dengan kapas bersih.
Alat-alat dari kaca disterilkan di oven pada suhu 1800
C selama 2 jam.
Alat-alat suntik dan alat-alat plastik lainnya (tidak tahan pemanasan
tinggi) disterilkan dalam otoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit
dengan tekanan 2 atm. Jarum ose disterilkan dengan pemanasan langsung
hingga memijar.
3. Produksi antibiotika
Disiapkan lima (5) isolat mikroba penghasil antibiotika, yaitu
isolat IJ2, IJ3, dan IJ5 untuk jamur, dan isolat IB2dan IB5 untuk bakteri.
Dimasukkan masing-masing 1 ose ke dalam tabung reaksi yang
sebelumnya telah diisi dengan 10 ml medium Maltose Yeast Broth
(MYB). Diinkubasi selama 1x24 jam. Setelah itu hasil inkubasi
dimasukkan ke dalam gelas erlenmeyer yang berisi masing-masing 200 ml
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
47/51
47
medium Maltose Yeast Broth (MYB). Dishaker selama 7x24 jam.
Diperoleh filtrat dan miselia yang kemudian disentrifuge. Hasilnya
kemudian diuapkan.
4. Skr in ing Pelarut
Diambil ekstrak kering dari filtrat dan miselia, kemudian
dilakukan skrining pelarut dengan menggunakan beberapa pelarut yaitu
aseton, etil asetat, n-heksan, kloroform, dan n-butanol dengan melihat
profil kromatogram pada lempeng KLT.
5. Parti si PadatCair
Dari hasil skrining pelarut dengan diperoleh pelarut yang sesuai,
selanjutnya dilakukan pemisahan senyawa yang terdapat pada filtrat dan
misellia, fermentat yang telah dikeringkan kemudian dipartisi dengan
menggunakan metode partisi padat-cair. Hasil yang diperoleh dipisahkan
ke dalam vial.
6. I denti fi kasi dengan Kromatograf i Lapis Tipis
Lempeng KLT yang akan digunakan terlebih dahulu diaktifkan
dengan pemanasan dalam oven pada suhu 1100C selama 10 menit
sebelum digunakan. Ditotolkan fraksi larut, tidak larut, dan fraksi miselia
pada lempeng KLT ukuran 7 x 1 cm menggunakan pipa kapiler.
Kemudian dielusi dengan cairan pengelusi yang sesuai di dalam
chamber. Lempeng dikeluarkan dari chamber dan diangin-anginkan
hingga cairan pengelusinya menguap. Kemudian kromatogram yang
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
48/51
48
dihasilkan diamati nodanya di bawah sinar UV pada panjang gelombang
254 nm dan 366 nm, serta penampak bercak H2SO410 %.
7. Uj i KLT-Bi oautografi
Hasil identifikasi KLT dengan profil kromatogram yang terbaik
dilanjutkan dengan uji KLT-Bioautografi metode kontak, dimana 10 ml
media GNA steril dimasukkan ke dalam vial dan diinokulasikan satu ose
mikroba uji dihomogenkan, kemudian dituang kedalam cawan petri
steril. Lempeng yang telah dielusi dengan eluen yang sesuai diletakkan di
atas permukaan medium agar yang telah diinokulasikan mikroba uji dan
dibiarkan selama 60 menit setelah itu lempeng tersebut diangkat dan
dikeluarkan. Selanjutnya diinkubasi pada suhu 370C selama 1X24 jam
untuk bakteri dan pada 270C selama 3 X 24 jam untuk jamur.
Kemudian diamati bercak yang memberikan aktivitas penghambatan
terhadap pertumbuhan mikroba uji.
8. I solasi
Dari hasil uji aktivitas antimikroba terhadap beberapa mikroba uji
secara KLT-bioaotografi terdapat bercak tertentu yang memberikan
aktivitas antimikroba, maka bercak tersebut diisolasi dengan
menggunakan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif.
Fraksi yang memberikan aktivitas antimikroba ditotolkan pada garis
penotolan lempeng Kromatografi Lapis Tipis Preparatif, dikeringkan
kemudian dielusi dengan menggunakan eluen yang sesuai. Pita-pita yang
diperoleh ditandai dan dikeruk.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
49/51
49
9. Pemurnian dan Pengujian Pemurnian
Fraksi yang menunjukkan adanya aktivitas antimikroba pada
mikroba tertentu masih mengandung zat-zat pengotor dan golongan
komponen kimia yang lain sehingga perlu dilakukan pemurnian untuk
mendapatkan isolat yang murni. Pemurnian dilakukan dengan pencucian
isolat menggunakan metanol absolut sehingga golongan komponen kimia
yang lain dan zat-zat pengotor dapat larut dalam metanol. Hal ini
dilakukan beberapa kali sehingga isolat yang diperoleh benar-benar
murni, dengan pengujian kromatografi lapis tipis dua dimensi dan elusi
dengan sistem multi eluen.
a. Kromatografi Lapis Tipis Dua Dimensi
Isolat murni yang telah diperoleh kemudian ditotolkan pada
lempeng KLT dengan ukuran 20 x 20 cm. Lalu dielusi dengan
menggunakan dua cairan pengelusi, untuk proses elusi yang pertama
dilakukan dengan cara menotolkan filtrat yang telah dilarutkan dengan
pelarut yang cocok pada lempeng kemudian dielusi. Proses elusi yang
kedua dengan cara memutar lempeng berlawanan arah jarum jam
sehingga hasil elusi yang pertama menjadi titik awal pengelusian
untuk yang kedua. Setelah proses elusi yang kedua selesai lalu
diamati. Apabila pada dua kali proses elusi ini hanya menunjukkan
satu bercak tunggal maka dapat dikatakan bahwa yang didapatkan
adalah komponen kimia yang tunggal.
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
50/51
50
b. Elusi Sistem Multi Eluen
Uji kemurnian isolat juga dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa variasi eluen. Penampakan bercak tunggal
menandakan bahwa golongan senyawa dari isolat yang didapat
merupakan golongan komponen kimia yang tunggal.
10.Karakteri sasi Senyawa Antibiotika
a. Identifikasi Spektrofotometri Ultra Violet (UV)
Isolat murni yang diperoleh kemudian diidentifikasi dengan
spektrofotometer ultra violet. Senyawa dilarutkan dalam kloroform
kemudian cuplikan ditempatkan di antara monokromator dan
detektor. Spektrum yang dihasilkan direkam pada alat pencatat.
b. Identifikasi Spektrofotometri Infra Merah (IR)
Isolat murni yang diperoleh dilanjutkan dengan identifikasi
spektrofotometri infra merah dengan cara menempatkan cuplikan
sebagai film yang tipis diantara dua lapisan natrium klorida yang
transparan, kemudian ditempatkan pada celah sinar infra merah antara
monokromator dengan detektor, selanjutnya direkam pada alat
pencatat.
11.Uj i KLT-Bi oautografi
Isolat murni yang diperoleh dari hasil isolasi Kromatografi Lapis
Tipis Preparatif, dielusi dengan eluen yang sesuai lalu dilanjutkan dengan
Uji KLT-Bioautografi kontak dengan cara media GNA steril sebanyak 10
ml dituang ke dalam cawan petri steril, lempeng KLT yang telah dielusi
-
7/24/2019 Alga KLT Bioautografi
51/51
51
dengan eluen yang cocok diletakkan di atas permukaan medium agar
yang telah diinokulasi dengan mikroba tertentu, dibiarkan selama 60
menit setelah itu lempeng tersebut diangkat dan dikeluarkan. Selanjutnya
media diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam.