akun sektor publi

Download Akun Sektor Publi

If you can't read please download the document

Upload: pujitenririn5972

Post on 03-Aug-2015

127 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

SIKLUS TRANSAKSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Akuntansi Pemerintahan Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat dan berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi pemerintahan, maka Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung menggunakan standar akuntansi pemerintahan dalam membuat laporan keuangan. Menurut Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai berikut: Akuntansi Pemerintahan merupakan bidang ilmu akuntansi yang saat ini sedang berkembang sangat pesat. Akuntansi pemerintahan mengkhususkan dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Akuntan pemerintah menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara.[9] Lembaga pemerintahan merupakan cakupan dari organisasi sektor publik. Sehingga akuntansi pemerintahan merupakan bagian dari akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor publik memberikan informasi keuangan dari entitas-entitas yang tidak mencari laba. Metode Pencatatan Akuntansi Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, mendefinisikan metode pencatatan akuntansi sebagai berikut: Berbasis Kas, sistem akuntansi ini hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Rekening keuangan akhir akan dirangkum dalam buku kas.[13] Basis Akrual, penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan tidak sebagai uang yang diterima ataua dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba rugi selama periode bersangkutan.[13] Berdasarkan metode di atas dalam penelitian yang terjadi penulis menggunakan metode pencatatan akuntansi yang digunakan adalah basis akrual (Accrual Basis) karena dalam penelitian yang terjadi pada MAN 1 Kota Bandung pihak sekolah mengakui transaksi pada saat terjadi dan mempunyai fokuspengukuran pada semua sumber daya yang dimiliki. Sehingga ekuitas dana akan menggambarkan nilai kekayaan bersih seluruhnya MAN 1 kota Bandung (tidak hanya kas). Proses Akuntansi Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, proses akuntansi ini dapat digambarkan sebagai berikut:Bukti-bukti Pembukuan Buku Jurnal Buku Besar Laporan KeuanganBuku PembantuGambar 2.1 Proses Akuntansi[13] Beberapa kegiatan dalam Proses Akuntansi Pencatatan penggolongan dan Bukti-bukti pembukuan dicatat dalam buku jurnal. Transaksi-transaksi yang sama sering terjadi dicatat dalam buku jurnal khusus. Peringkasan/pengikhtisaran Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam buku jurnal, setiap bulan atau periode tertentu diringkas dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar. Penyajian/pelaporan Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan dalam bentuk laporan keuangan yaitu neraca, laporan surflus defisit, laporan arus kas dan lpaoran perubahan ekuitas. Penyederhanaan pekerjaan penyusunan laporan keuangan biasanya dilakukan melalui neraca lajur.[13] Siklus Akuntansi Menurut Indra Bastian dalam bukunya Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan siklus akuntansi sebagai berikut: Siklus Akuntansi merupakan sistematika pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya, dan pelaporan keuangan.[14]Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan siklus akuntansi sebagai berikut: Siklus Akuntansi adalah tahap-tahap yang ada dalam sistem akuntansi.[2] Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik menggambarkan siklus akuntansi seperti di bawah ini:JU R N AL BU KU BESAR N ER AC A LAJU R LAPOR AN KEU AN GAN LAPOR AN SU RPLUS ISIT /D EF BU KT I T R AN SAKSI LAPOR AN AR US KAS LAPOR AN PER U BAH AN EKU IT AS N ER AC A BU KU PEMBAN T U LAPOR AN AR US KAS1 10 9M enganalisa T ransaksi Keuangan U nit (Entitas U saha) 2 3 M enjurnal T ransaksi M em posting ke R ekening Buku Besar Menyiapkan N eraca Saldo Menjurnal dan M em posting PenyesuaianAnalisa Laporan Keuangan M enyiapkan N eraca Saldo setelah Penutupan M enjurnal dan M em posting Penutupan Menyiapkan Laporan Keuangan 684 57Menyiapkan N eraca Saldo setelah PenyesuaianGambar 2.2 Siklus Akuntansi [14] Berdasarkan kedua definisi siklus akuntansi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi dimulai dari transaksi yang terjadi, kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal, kemudian digolongkan dalam buku besar, sampai pengikhtisaran dan menghasilkan laporan keuangan. Jurnal Umum Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan Jurnal sebagai berikut: Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).[2] Menurut Abdul Hafiz Tanjung dalam bukunya Akuntansi Pemerintahan Daerah mendefinisikan penjurnalan dan jurnal sebagai berikut: Jurnal (journal) adalah suatu alat pencatatan. Jurnal merupakan penghubung antara transaksi dan buku besar.[1] Menurut Indra Bastian dalam bukunya Sistem Akuntansi Sektor Publik mendefinisikan jurnal sebagai berikut: Jurnal adalah suatu media/metode yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan.[14] Berdasarkan definisi jurnal di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jurnalmerupakan suatu alat untuk mencatat transaksi secara kronoligis dan penghubung antara transaksi dan buku besar. Berikut ini contoh bentuk ayat jurnal, yang sering disebut jurnal umum (general journal) yang digunakan adalah sebagai berikut:Tabel 2.1 Jurnal Umum Aktiva TetapPemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota/SKPD... Tahun Anggaran .. Jurnal: Bendaharawan /Bendaharawan pembantu Tanggal Nomor BuktiSPPD/00001/ 08/09Uraian Kas R/K- Kasda (Penerimaan kas )Ref 11 12Jumlah (Rp.) Debit xx Kredit xxT001Aktiva Tetap-Gedung Kas (Pembelian tunai )31 11xx -xxF001Inventaris KantorPeralatan Kas (Pembelian peralatan )32 11xx -xxPB/09.08.001 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Kas (Biaya Reparasi dan servis mesin mesin kantor )91 11xx -xxBAPB/0908/ Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap 001 Akumulasi Penyusutan21 33 32xx xx -xxAktiva tetap-Peralatan (Pelepasan Aktiva tetap ) Peralatan Modal Donasi (Pengadaan peralatan dari pihak ketiga ) Akumulasi Penyusutan Rugi penggantian Aktiva Tetap (Penggantian Aktiva Tetap )32 62xx -xxHTTP /09/ 09/00133 64 31xx xx -xxJurnal Penyesuaian Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan Jurnal Penyesuaian sebagai berikut: penyesuaian perlu dibuat karena dalam akuntansi dikenal penyesuaian.[2] Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan Jurnal Penyesuaian sebagai berikut: Jurnal Penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode anggaran atau pada saat laporan keuangan akan disusun guna menghasilkan pengaitan yang tepat antara Jurnal prosedurpendapatan dengan belanja/biaya.[14] Berdasarkan definisi jurnal penyusaian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jurnal penyesuaian merupakan prosedur untuk menyesuaikan rekening-rekening pada akhir periode. Tabel 2.2 Jurnal PenyesuaianPemerintah Provinsi /Kabupaten /SKPD /Kota ... T ahun Anggaran .. Jurnal Bendaharaw/Bendaharaw an pem bantu : an T anggal N om or Bukti U raian R ef 92 33 Jum lah(R p.) D ebit xx Kredit xxBiaya Aktiva T etap -Gedung Akumulasi D epresiasi- AT GedungBuku Besar Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan Buku Besar sebagai berikut: Buku Besar adalah buku yang berisi kumpulan rekening/akun/perkiraan (account).[2] Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan buku besar sebagai berikut: Buku Besar merupakan buku yang berisi kumpulan rekening atau perkiraan yang telah dicatat dalam jurnal. [14] Berdasarkan definisi buku besar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan, digunakan untuk meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.Tabel 2.3 Buku Besar UmumPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Kas Tanggal R/K Kasda Aktiva Tetap-Gedung Inventaris Kantor Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Uraian Ref 11 31 32 91 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) xx xx xx Hal: Saldo (Rp) xx xx xx xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: R/K Kasda Tanggal Kas Uraian Ref 11 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) Hal: Saldo (Rp) xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Aktiva Tetap-Gedung Tanggal Kas Uraian Ref 11 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) Hal: Saldo (Rp) xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Akum. Inventaris Kantor Tanggal Kas Diinvestasikan dalam Aktiva Tetap Modal Donasi Uraian Ref 11 21 62 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) xx xx Hal: Saldo (Rp) xx xx xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Akumulasi Penyusutan Tanggal Uraian Aktiva tetap-Peralatan Aktiva Tetap Ref 32 31 Debit (Rp) xx xx Kredit (Rp) Hal: Saldo (Rp) xx xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Modal Donasi Tanggal Peralatan Uraian Ref 32 Debit (Rp) Kredit (Rp) xx Hal: Saldo (Rp) xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Rugi penggantian Tanggal Aktiva Tetap Uraian Ref 31 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) Hal: Saldo (Rp) xxPemerintah Provinsi Kabupaten / /Kota/SKPD... Buku Besar Tahun Anggaran Ayat/Pasal: Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Tanggal Kas Uraian Ref 11 Debit (Rp) xx Kredit (Rp) Hal: Saldo (Rp) xxNeraca Saldo Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor PublikKeuangan Daerah, mendefinisikan laporan neraca saldo sebagai berikut: Neraca Saldo adalah Daftar Rekening beserta saldo yang menyertainya.[2] Tabel 2.4 Neraca Saldo[2]PEMERINTAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA NERACA SALDO TAHUN ANGGARAN . No. Rekening Nama Rekening Debit 11 15 60 100 70 Kas Piutang pajak Ekuitas Dana Pendapatan jasa Belanja TOTAL xx xx xx xx xx xx xx Saldo KreditLaporan Surplus Defisit Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan laporan surflus defisit sebagai berikut: Laporan Surplus Defisit disusun dengan cara menyusun dan menjumlahkan semua pendapatan dan semua biaya/belanja, hingga diperoleh total pendapatan dan total biaya/belanja.[2] Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan laporan surflus defisit sebagai berikut: Laporan Surplus Defisit adalah laporan yang menggambarkan kinerja keuangan entitas (Pemerintah Daerah) dalam satu reiode akuntansi.[14Tabel 2.5 Laporan Surplus Defisit[14]Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota/SKPD Laporan surplus-Defisit Per 31 Desember 20xx No. Rek. Keterangan A. PENDAPATAN: Jumlah Pendapatan (A) JumlahRp xxxxB. PENGELUARAN Biaya Gaji & Tunjangan Biaya Honor & Vakasi Biaya Ongkos Kantor Biaya Adm. Gaji Biaya Adm . Keuangan Biaya Pemeliharaan Gedung Biaya Perjalanan Dinas Biaya Operasional Biaya Pengembangan Ekonomi JUMLAH PENGELUARAN (B) SURPLUS/DEFISIT (Selisih A&B)Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp xxxx Rp (xxxx )Laporan Neraca Menurut Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan mendefinisikan neraca sebagai berikut: Neraca (balance sheet/statement of financial position) merupakan laopran keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset, kewajiban, dan modal pada tanggal tertentu. [9] Menurut Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah, mendefinisikan Neraca sebagai berikut: Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan entitas ekonomi pada suatu saat (tanggal) tertentu.[2] Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan Neraca sebagai berikut: Laporan Neraca merupakan potret posisi keuangan suatu entitas pada satu titik waktu.[14] Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa neraca adalah laporan yang memberi informasi posisi keuangan perusahaan yang meliputi aktiva, utang dan modal pada periode tertentu. Tabel 2.6 Laporan Keuangan Neraca[14]NERACA DIPENDA XXX Tahun Anggaran AKTIVA Aktiva Lancar : Kas Piutang Persediaan Aktiva Tetap Tanah Bangunan Kendaraan Inventaris Kantor Total Aktiva xx xx xx xx xxx Total Pasiva xxx xx xx xx Ekuitas: Ekuitas xx PASIVA Utang: Utang Jangka Pendek Utang Jangka Panjang xx xxLaporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Menurut Indra Bastian dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan laporan Realisasi Anggaran sebagai berikut: Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menggambarkan selisih antara jumlah yang dianggarkan dalam APBD di awal periode dengan jumlah yang telah direalisasi dalam APBD di akhir periode.[14] Tabel 2.7 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja[14]PEMERINTAH KABUPATEN /KOTA LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN NO URAIAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Pajak Daerah Pendapatan retribusi Daerah Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) PENDAPATAN TRANSFER TRANSFER PEMERINTAH PUSAT -DANA PERIMBANGAN Dana bagi Hasil Pajak Dana Hasil Bagi Sumber Daya Alam Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s/d 14) TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA Dana Otonimi Khusus Dana Penyesuaian Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Jumlah Transfer Pemerintah Pusat Lainnya Total pendapatan Transfer (15+20+25) 31 DESEMBER 20X1 DAN 20X0 Anggaran 20x1 Realisasi 20x1 (%) Realisasi 20x0xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxxxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xxxxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxxx(18 s/d 20)xxx xxxxxxx (23 s/d 24) xxx xxxx xxxx xxx xxx xxx xxxx xxxxxxx xxx xxxx xxxx xxx xxx xxx xxxx xxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xxxxx xxx xxxx xxxx xxx xxx xxx xxxx xxxxLAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Hibah Pendapatan Dana Darurat Pendapatan Lainnya Jumlah lain -lain pendapatan yang sah (29 s/d 31) JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER (7+26+32) BELANJA BELANJA OPERASI Belanja Pegawai Belanja Barang Bunga Subsidi Hibah Bantuan sosial Jumlah Belanja Operasi(37 s/d 42)xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxBELANJA MODAL Belanja Tanah Belanja peralatan dan mesin Belanja Gedung dan Bangunan Belanja Jalan , irigasi dan jaringan Belanja Aset tetap lainnya Belanja Aset lainnya Jumlah Belanja Modal ( 46 s/d 51) BELANJA TAK TERDUGA Belanja tak terduga Jumlah Belanja tak terduga (55 s/d 55) JUMLAH BELANJA (43+52+56) TRANSFER TRANSFER BAGI HASIL KE DESA Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil retribusi Bagi Hasil Pendapatan lainnya JUMLAH BAGI HASIL KE DESA (61 s/d 63) JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER ( 57+64) SURPLUS DEFISIT (33-65) PEMBIAYAAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN Penggunaan SILPA Pencairan Dana Cadangan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Pinjaman Dalam Negeri -Pemerintah Pusat Pinjaman Dalam Negeri -Pemerintah Daerah Lainnya Pinjaman Dalam Negeri -Lembaga Keuangan Bank Pinjaman Dalam Negeri -Lembaga Keuangan Bukan Bank Pinjaman Dalam Negeri -Obligasi Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada perusahaan Negara Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada perusahaan Daerah Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada perusahaan Daerah Lainnya Jumlah Penerimaan (72 s/d 83)xxx xxxx xxxxxxx xxxx xxxxxx xx xxxxx xxxx xxxxxxx xxx xxx xxxx xxxx xxxxxxx xxx xxx xxxx xxxx xxxxxx xx xx xx xx xxxxx xxx xxx xxxx xxxx xxxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxxPENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan xxx xxx Penyertaan Modal Pemerintah daerah xxx Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Pemerintah Pusat Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Pemerintah Daerah Lainnya xxx xxx Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Lembaga Keuangan Bank Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Lembaga Keuangan Bukan Bank xxx Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri -Obligasi xxx Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxx xxx Pemberian Pinjaman Kepada perusahaan Daerah xxx Pemberian Pinjaman Kepada perusahaan Negara xxx Pemberian Pinjaman Kepada perusahaan Daerah Lainnya Jumlah Pengeluaran (87 s/d 91) xxxx PEMBIAYAAN NETO xxxx Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (67-93) c xxxxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx xxxxxx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xx xxxxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxxx xxxx xxxxSistem AkuntansiMenurut Indra Bastian dalam modul Sistem Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut: Sistem Akuntansi atau penatausahaan Keuangan Daerah yang berlaku pada masa lalu dan saat ini tercermin dalam perhitungan APBD menggunakan sistem pembukuan tunggal yang berbasis kas.[14] Menurut Mardiasmo dalam modul Akuntansi Sektor Publik, mendefinisikan sistem akuntansi sebagai berikut: Sistem Akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual accounting), sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).[19] Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah penatausahaan Keuangan Daerah pada sektor publik lebih banyak menggunakan menggunakan sistem pembukuan tunggal yang berbasis kas. Sistem Informasi Akuntansi Menurut Bodnar H.George dan William S. Hopwood Terjemahan Amir Abadi Jusuf dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.[8] Berdasarkan definisi Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.[17] Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. 2.1.8 Aktiva Tetap Menurut Abdul Halim dalam bukunya Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut: Aktiva tetap merupakan kekayaan entitas yang dimaksudkan untuk dipakai dalam jangka panjang dengan nilai ekonomis yang relatif besar.[2]MenurutDeddiNordiawan,IswahyudiSondiPutradanMaulidahRahmawati dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut: Aset tetap biasanya merupakan aset yang nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas, sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas.[9] Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva tetap adalah kekayaan entitas yang nilainya paling besar dalam neraca sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas. 2.1.8.1 Penggolongan Aktiva tetap Menurut Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, penggolongan aktiva tetap yang berdasarkan PP 24 Tahun 2005, aktiva tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasional entitas akuntansi. Klasifikasi aktiva tetap tersebut: A. Tanah, termasuk di antaranya tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. B. Peralatan dan Mesin, termasuk diantaranya mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai. Gedung dan bangunan, mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dalam kondisi siap pakai. Jalan, irigasi, dan jaringan, mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/ atau dikuasai oleh pemerintah dalam kondisi siap pakai. Aset tetap lainnya, mencakup asset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap tersebut, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Konstruksi dalam pengerjaan, mencakup asset tetap yang sedang dalamproses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.[9] 2.1.8.2 Metode Penyusutan Perhitungan penyusutan Berdasarkan PP 24 Tahun 2005: diatur bahwa aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, aset tetap disajikan dengan penyesuaian pada akun aset tetap dan diinvestasikan pada aset tetap. [9] Metode yang digunakan berdasarkan PP 24 Tahun 2005 adalah: 1. Metode garis lurus (straight line method) 2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method) 3. Metode unit produksi (unit of production method).[9] Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Menurut Bodnar H.George dan William S. Hopwood Terjemahan Amir Abadi Jusuf dalam bukunya Sistem Imformasi Akuntansi mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.[8] Menurut Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Pemerintahan, mendefinisikan aktiva tetap sebagai berikut: Aset tetap biasanya merupakan aset yang nilainya paling besar dalam neraca suatu entitas, sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas.[9] Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap adalah aset yang nilainya paling besar untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas. 2.1.10 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Berdasarkan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap adalah rancangan sisteminformasi yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk mengoperasikan bisnis aset yang nilainya paling besar dalam neraca, sehingga penyajian dan pengungkapan informasi aset tetap menjadi sangat penting dalam laporan keuangan suatu entitas. Dokumen yang digunakan Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi dokumen yang digunakan dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: 1. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authirization request atau authirization for expenditure) Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan pelaksanaan investasi dalam aktiva tetap disebut surat permintaan otorisasi investasi. 2. Surat permintaan reparasi (authorization for repair) Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. 3. Surat permintaan transfer aktiva tetap Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap. Surat permintaan penghentian aktiva tetap Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian aktiva tetap. Surat perintah kerja Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya. Surat order pembelian Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva tetap kepada pemasok. Laporan penerimaan barang Dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemerikasaan kuantitas, mutu, dan sfesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok. Faktur dari pemasokDokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aktiva tetap yang dibeli. Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Daftar depresiasi aktiva tetap Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu. Bukti memorial Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatn transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian aktiva tetap dan pengeluaran modal.[23] 2.1.10.3 Catatan yang Digunakan Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem akuntansi catatan yang digunakan dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah: 1. Kartu aktiva tetap Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan Jurnal umum Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, pemasangan dan pembongkaran aktiva biaya-biaya untuk tetap, penghentian untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu.pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register bukti kas keluar Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.[23] Fungsi yang terkait Fungsi pemakai. Fungsi riset dan pengembangan.Direktur yang bersangkutan. Direktur utama. Fungsi pembelian. Fungsi penerimaan. Fungsi aktiva tetap. Fungsi akuntansi. Alat Kelengkapan Sistem Data Flow Diagram (DFD) Versi Yourdan, De Marco dan Lainnya Menurut Albahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis Dan Desain Sistem Informasi, mendefinisikan DFD sebagai berikut: Diagram aliran Data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil .[6] Data Flow Diagram menurut Tata Sutabri dalam bukunya Analisa Sistem Informasi , mendefinisikan DFD sebagai berikut: Data Flow Diagram adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem automat/komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.[30] Kegunaan dari Data Flow Diagram (DFD) yaitu untuk menunjukan tempattempat dalam sistem yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar. Langkah-langkah di dalam membuat data flow diagram dibagi menjadi 3 (tiga) tahap atau tingkat konstruksi DFD, menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi adalah sebagai berikut: 1. Diagram Konteks Diagram ini dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada. Diagram Nol Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan proses yang adadalam konteks, yang penjabarannya lebih terperinci. 3. Diagram Detail Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih rinci mendetail lagi dari tahapan proses yang ada di dalam diagram nol.[30] Kamus Data Menurut Tata Sutabri dalam bukunya yang berjudul Analisa Sistem Informasi, mendefinisikan kamus data sebagai berikut: Kamus Data adalah suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram, yang mencakup proses, data flow dan data store.[30] Menurut Albahra Bin Ladjamudin dalam bukunya Analisis Dan Desain Sistem Informasi, mendefinisikan kamus data sebagai berikut: Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.[6] Di dalam kamus data harus memuat hal-hal berikut ini: 1. Nama Arus Data Nama arus data dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca diagram arus data memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu. Alias Untuk menyatakan nama lain dari element atau data store yang sebenarnya sama dengan data element atau data store yang telah ada. Bentuk Data Dipergunakan untuk Arus Data Menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data menuju. Penjelasan Penjelasan mengenai makna dari arus data yang dicatat di kamus data.[6] Kamus data ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.informasi karena peralatan ini berfungsi untuk: A. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran dalam entity relationship diagram. B. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya data alamat diuraikan menjadi nama jalan, no, kota, Negara dan kode pos. C. Menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut. Flowchart System (Bagan alir sistem) Menurut Jogiyanto dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain, mendefinisikan bagan alir sistem sebagai berikut: Bagan Alir Sistem (Systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.[16] Menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan bagan alir sistem sebagai berikut: Bagan alir sistem (System Flowchart) Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antara input, pemrosesan, dan output sebuah sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem ini dimulai dengan identifikasi input (yang termasuk ke dalam sistem dan sumbernya). Input dapat berupa data baru yang masuk ke dalam sistem, data yang saat ini tersimpan dalam sistem, untuk digunakan di masa mendatang, atau gabungan antara keduannya. Setelah input, berikutnya adalah bagan alir pemrosesan, yang dapat mencakup lebih dari satu tahap pengolah data. Bagan alir ketiga adalah berupa bagan alir output, output dari pemrosesan dapat disimpan dalam tempat data atau disajikan dalam berbagai laporan yang dapat dicetak atau sekedar ditayangkan di monitor. Bagan alir sistem merupakan salah satu alat penting untuk menganalisis, mendesain, dan mengevaluasi sebuah sistem. Bagan alir sistem ini secara universal dipakai dalam sistem kerja dan merupakan sarana berkomunikasi yang efektif diantara para pekerja. bagan alir sistem merupakan alat yang sempurna untuk menguraikan arus informasi dan prosedur dalam sebuah sistem informasi akuntansi.[17] Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat disimpulan bahwa bagan alirsistem adalah hubungan antara input, pemrosesan, dan output yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi mendefinisikan ERD sebagai berikut: Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.[5] Menurut Fathansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data mendefinisikan ERD sebagai berikut: Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).[11] Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah: Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas. Lingkaran/elips, menyatakan atribut (atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi). Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1 untuk relasi satu ke satu, 1 dan N untuk relasi satu ke banyak atau N dan N untuk relasi banyak ke banyak. Key adalah salah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Menurut Fatansyah dalam bukunya yang berjudul Basis Data, ada beberapa jenis key adalah sebagai berikut: 1) Super key Merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik. 2) Candidate KeyMerupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah table secara unik. 3) Primary Key Merupakan salah satu kandidat key yang memiliki keunikan lebih dari kandidat key. [11] 2.2.4.1 Kardinalitas Relasi Adapun penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya: A. Relasi satu-ke-satu (one to one) Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan lainnya, begitupun sebaliknya.Nama dosen Kode _jurAlamat dosen Nama dosen 1 Kode _jurNama_jurDosenMengepalai1JurusanGambar 2.3 Relasi satu-ke-satu (one to one)[11] B. Relasi satu-ke-banyak (one to many) Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas lainnya, tetapi tidak sebaliknya.Nama_Dos Nama_Dos Kode_kul Nama_kul Kode_kulDosen1MengajarNKuliahGambar 2.4 Relasi satu-ke-banyak (one to many)[11] C. Relasi banyak-ke-satu (many to one) Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan lainnya, tetapi tidak sebaliknya.Kode MTNimKode MtNimNamaMata KuliahNDiambil1MahasiswaMata KulsksNamasksFakultasJurusanGambar 2.5 Relasi banyak-ke-satu (many to one)[11] D. Relasi banyak-ke-banyak (many to many) Berarti setiap entitas pada suatu himpunan dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpuna lainnya, dan begitupun sebaliknya.N am a dos N am a dos N im N im N am aD osenN Mata KulMengajar T empat N am a W aktuNM ahasisw aAlamat _dosF akultasJurusanGambar 2.6 Relasi banyak-ke-banyak (many to many)[11] Varian Relasi Relasi yang terjadi diantara dua himpunan merupakan relasi yang paling umum yang digunakan. Namun demikian ada kalanya dapat digunakan relasi yang melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas. Varian relasi sendiri terbagi menjadi tiga yaitu: Relasi tunggal (Unary relation) Relasi tunggal (Unary relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama. Contoh:Nm ds a a o1Nm ds a a oDsn oemn a p g e d m in iNKd Kl oe uNKd Kl oe uK lia u hK lia P s a t u h ra y raNGambar 2.7 Unary Relation[11] Relasi Multy Entitas (N-ary Relation/Ternary Degree) Relasi Multy Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih. Bentuk relasi ini sedapat mungkin dihindari, karena akan mengaburkan derajat relasi yang ada dalam relasi tersebut. Contoh:Kode kul Kode kul Nama dos Nama dosKuliahPengajaranDosenKode rua RuangwaktuKode ruaNama ruakapasitasGambar 2.8 N-ary Relation[11] Relasi Ganda (Redudant Relation) Merupakan relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi. Contoh:N am a dosKode kulM engajar 1 tem pat D osen N M enguasai w aktu Kuliah N NN am a dosKode kulGambar 2.9 Redudant Relation[11] Dari uraian di atas, penulis menggunakan relasi ganda (Redudant Relation) karena melibatkan dua relasi yang saling berhubungan. Software Software Sistem Operasi Menurut Firdi Muharyadi dalam bukunya yang berjudul Kupas Tuntas Windows XP Profesional, mendefinisikan Microsoft Windows XP sebagai berikut: Microsoft windows XP Profesional merupakan sistem operasi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan sebagai penyempurnaan dari sistem operasi sebelumnya.[12] Menurut Abdul Razaq dalam bukunya yang berjudul Penuntun Praktis Microsoft Office XP, mendefinisikan Microsoft Windows XP sebagai berikut: Microsoft Windows XP merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan berbagai fasilitas, khususnya dalam berintegrasi dengan internet serta dengan kemudahan dalam pengoperasiannya. [3] Microsoft Windows XP ini merupakan salah satu produk unggulan dari Microsoft Corporation yang secara resmi dikeluarkan pada tanggal 25 Oktober 2001. Microsoft Windows XP selanjutnya disingkat menjadi Windows XP, ini merupakan kelanjutan dari Windows versi sebelumnya dengan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya.2.3.2Software Compiler Menurut M. Agus J. Alam dalam bukunya yang berjudul Microsoft Visual BasicVersi 6.0 mendefinisikan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai berikut: MS-Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS-Windows. MS-Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis MS-Windows.[21] Menurut Yuswanto dalam bukunya Pemrograman Grafis dan Multimedia Microsoft Visual Basic 6.0, mendefinisikan Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai berikut Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman berbasis windows yang sangat popular yang didukung penuh dari program program Microsoft lainya yang menyebabkan bahasa pemrograman yang satu lebih banyak dipakai oleh pengguna komputer.[33] Software Aplikasi Untuk software aplikasi penulis memilih Microsoft Access 2003. Pengertian Microsoft Access menurut Ahmad Iskandar dalam modulnya yang berjudul Microsoft Access mendefinisikan Microsoft Access sebagai berikut: Microsoft Access adalah salah satu software database yang berjalan di bawah sistem windows, dengan Microsoft access kita dapat merancang, memuat dan mengelola database dengan cara mudah dan cepat.[4] Menurut Yahya Kurniawan dalam bukunya Microsoft Access 2003, mendefinisikan Microsoft Access 2003 sebagai berikut: Sebuah sistem manajemen database atau Database Management System (DBMS). Dengan Access 2003 anda dapat menyimpan berbagai macam informasi (selanjutnya disebut data), mengatur, dan mengolahnya sedemikian rupa agar data tersebut mudah digunakan kembali pada saat diperlukan.[32] Maka dari uraian pengertian di atas penulis simpulkan bahwa Microsoft Access adalah salah satu software database yang dapat menyimpan berbagai informasi dengan cara mudah dan tepat. 2.3.4 Crystal Report Menurut divisi pengembangan Madcoms dalam bukunya yang berjudul Seri Panduan Pemograman Database Visual Basic 6.0 dengan Crystal Report,mendefinisikan Crystal Report: Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan, mencetak dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih mudah, hal ini karena pada Crystal Report banyak report tersedia obyek-obyek maupun komponen yang mudah digunakan.[18] Menurut Andi Offset dengan Madcoms dalam bukunya yang berjudul Program Aplikasi Terintegrasi Inventory & Hutang Piutang dengan Visual Basic 6.0 dan Crystal Report menyebutkan bahwa: Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkade).[18] Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Crystal Report adalah Software yang digunakan khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi tidak dapat dihubungkan. 2.3.5 File Sharing Menurut Jack Febrain dalam bukunya yang berjudul Kamus Komputer & Teknologi Informasi, menyebutkan bahwa: File Sharing adalah kemampuan suatu jaringan untuk mengijinkan pemakaian file oleh beberapa pengguna pada saat yang bersamaan.[15]