aktivitas antihiperkolesterolemia ekstrak etanol …

12
JSTFI Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol.II, No.2, Juli 2013 22 AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL BUAH LABU SIAM (Sechium edule Sw.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Yunita Hermayanti, Ahmad Muhtadi, Yoppi Iskandar Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Abstrak Labu Siam (Sechium edule) memiliki banyak senyawa kimia dan sering digunakan sebagai obat, salah satunya adalah sebagai antihiperkolesterolemia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui aktivitas antihiperkolesterolemia ekstrak etanol buah labu siam terhadap kadar kolesterol total, HDL-kolesterol, dan LDL-kolesterol tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi secara eksogen (pakan lemak tinggi) dan secara endogen (propiltiourasil 0,01% secara oral) dengan metode enzimatik CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrine) dan metode pengendapan. Bahan uji diberikan secara oral dengan dosis 125 mg/Kg, 250 mg/Kg, dan 500 mg/Kg berat badan tikus selama 10 hari. Simvastatin 10 mg/Kg BB digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dari masing- masing perlakuan terhadap parameter yang diukur pada α = 0,01. Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol buah labu siam memiliki aktivitas antihiperkolesterolemia yang dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL-kolesterol, dan menaikkan kadar HDL-kolesterol. Dosis terbaik dari ekstrak etanol buah labu siam pada penelitian ini adalah 500 mg/Kg BB. Kata kunci : Labu siam (Sechium edule), Antihiperkolesterolemia, Ekstrak etanol. Abstract Chayote (Sechium edule) has many chemical compounds and is often used as a drug, one of them is as antihypercholesterolemic. The study has been conducted to determine the activity of ethanol extract antihypercholesterolemic chayote fruit on serum total cholesterol, HDL- cholesterol, and LDL-cholesterol white male Wistar rats which was induced by exogenous and endogenous with the CHOD-PAP enzymatic method and precipitation method. The tested materials were given orally at doses of 125 mg/Kg, 250 mg/Kg, and 500 mg/Kg of rat body weight for 10 days. Simvastatin was used as a standard. Results of this research showed that there were significant differences of each treatment on parameters which was measured at α = 0.01. This research proved that the ethanol extract of chayote fruit has an antihypercholesterolemic activities that can reduce total cholesterol, LDL-cholesterol, and raise HDL-cholesterol levels. The best doses of chayote ethanol extract in this research was 500 mg/Kg BW. Keywords: Chayote (Sechium edule), Antihypercholesterolemic, Ethanol extract PENDAHULUAN Hiperkolesterolemia adalah peningkatan kadar kolesterol di dalam darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan darah tinggi dan merokok. Hiperkolesterolemia disebabkan kadar kolesterol melebihi 239 mg/dL dalam darah (Anwar, 2004).

Upload: others

Post on 26-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

22

AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL BUAH LABU

SIAM (Sechium edule Sw.) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Yunita Hermayanti, Ahmad Muhtadi, Yoppi Iskandar

Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran, Jatinangor

Abstrak

Labu Siam (Sechium edule) memiliki banyak senyawa kimia dan sering digunakan sebagai obat,

salah satunya adalah sebagai antihiperkolesterolemia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui

aktivitas antihiperkolesterolemia ekstrak etanol buah labu siam terhadap kadar kolesterol total,

HDL-kolesterol, dan LDL-kolesterol tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi secara

eksogen (pakan lemak tinggi) dan secara endogen (propiltiourasil 0,01% secara oral) dengan

metode enzimatik CHOD-PAP (Cholesterol Oxidase Phenol Aminoantipyrine) dan metode

pengendapan. Bahan uji diberikan secara oral dengan dosis 125 mg/Kg, 250 mg/Kg, dan 500

mg/Kg berat badan tikus selama 10 hari. Simvastatin 10 mg/Kg BB digunakan sebagai

pembanding. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan dari masing-

masing perlakuan terhadap parameter yang diukur pada α = 0,01. Penelitian ini membuktikan

bahwa ekstrak etanol buah labu siam memiliki aktivitas antihiperkolesterolemia yang dapat

menurunkan kadar kolesterol total, LDL-kolesterol, dan menaikkan kadar HDL-kolesterol.

Dosis terbaik dari ekstrak etanol buah labu siam pada penelitian ini adalah 500 mg/Kg BB.

Kata kunci : Labu siam (Sechium edule), Antihiperkolesterolemia, Ekstrak etanol.

Abstract

Chayote (Sechium edule) has many chemical compounds and is often used as a drug, one of

them is as antihypercholesterolemic. The study has been conducted to determine the activity of

ethanol extract antihypercholesterolemic chayote fruit on serum total cholesterol, HDL-

cholesterol, and LDL-cholesterol white male Wistar rats which was induced by exogenous and

endogenous with the CHOD-PAP enzymatic method and precipitation method. The tested

materials were given orally at doses of 125 mg/Kg, 250 mg/Kg, and 500 mg/Kg of rat body

weight for 10 days. Simvastatin was used as a standard. Results of this research showed that

there were significant differences of each treatment on parameters which was measured at α =

0.01. This research proved that the ethanol extract of chayote fruit has an

antihypercholesterolemic activities that can reduce total cholesterol, LDL-cholesterol, and raise

HDL-cholesterol levels. The best doses of chayote ethanol extract in this research was 500

mg/Kg BW.

Keywords: Chayote (Sechium edule), Antihypercholesterolemic, Ethanol extract

PENDAHULUAN

Hiperkolesterolemia adalah

peningkatan kadar kolesterol di dalam

darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi

merupakan problem yang serius karena

merupakan salah satu faktor risiko yang

paling utama untuk terjadinya penyakit

jantung koroner di samping faktor lainnya

yaitu tekanan darah tinggi dan merokok.

Hiperkolesterolemia disebabkan kadar

kolesterol melebihi 239 mg/dL dalam darah

(Anwar, 2004).

Page 2: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

23

LDL (Low Density Lipoprotein)

mengangkut 60-70 % kolesterol ke berbagai

bagian tubuh yang membutuhkan. Jika LDL

dalam aliran darah terlalu banyak, maka

LDL akan menimbun kolesterol di dalam

arteri yang dapat menyebabkan

penyumbatan dan serangan jantung. HDL

(High-Density Lipoprotein) adalah

kebalikan dari LDL. HDL memiliki banyak

protein yang mengambil kelebihan

kolesterol dari sel dan jaringan kemudian

membawanya kembali ke hati untuk diubah

menjadi cairan empedu. HDL mengandung

antioksidan yang dapat mencegah

perubahan LDL menjadi lipoprotein yang

cenderung menyebabkan penyakit jantung

(Freeman dan Junge, 2008). Penggunaan

obat-obat antihiperkolesterolemia

merupakan salah satu untuk menanggulangi

tingginya kadar lemak darah. Mahalnya

harga obat-obatan tersebut serta adanya

efek samping dalam penggunaannya

menyebabkan penggunaan tanaman obat

sebagai alternatif lain sebagai

antihiperkolesterolemia (Dalimartha, 2008).

Labu Siam (Sechium edule)

bukanlah sayuran asing bagi sebagian besar

penduduk Indonesia. Labu siam adalah

jenis tumbuhan labu-labuan yang termasuk

dalam famili Cucurbitaceae. Kandungan

buah labu siam adalah air, karbohidrat,

protein, serat, abu, dan lemak. Juga

mengandung kalsium, fosfor, kalium, zat

besi, natrium, mangan, selenium, tembaga,

gula, tiamin, folat, vitamin A, B, C, E, K,

albuminoid, alkaloid, saponin dan tanin

(Dalimartha, 2008 ; Siriawiria, 1987;

Soedarya, 2009). Selain untuk menurunkan

lemak darah (kolesterol dan trigliserida),

beberapa pakar kesehatan dan gizi juga

menyatakan bahwa labu dapat mengobati

tekanan darah tinggi, menurunkan panas,

asam urat, antimikroba, antioksidan,

diabetes, diuretik dan memperlancar proses

pencernaan (Kautsar, 2009; Ordones et.al.,

2004). Penggunaan secara empiris

dilakukan dengan membuat jus buah labu

siam satu buah berukuran sedang yang

dikonsumsi setiap hari untuk kolesterol

tinggi (Dalimartha, 2008). Hal di atas

menjadi acuan untuk meneliti efek buah

labu siam sebagai antihiperkolesterolemia

dalam menurunkan kadar LDL dan

kolesterol total serta meningkatkan kadar

HDL.

METODOLOGI

Alat

Alat-alat gelas yang umum

digunakan di Laboratorium Fitokimia, alat

pengukur kadar air, alat sentrifugasi, cawan

penguap, chamber, cuvet, lampu UV 254

dan 366 nm, maserator, mortir dan stamper,

pelat KLT, pipet tetes, rotary evaporator,

spektrofotometer, sonde oral, syringe,

tabung effendorf, tabung reaksi, tabung

sentrifugasi, timbangan analitis, timbangan

hewan, dan vial.

Page 3: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

24

Bahan

Buah labu siam sebanyak 2 Kg

yang diperoleh dari Parongpong, Lembang.

Hewan percobaan yang digunakan adalah

tikus putih galur Wistar, jenis kelamin

jantan dengan berat badan berkisar 150-200

gram. Hewan percobaan diperoleh dari

Fakultas Peternakan Universitas

Padjadjaran.

Bahan kimia yang digunakan

adalah etanol 95%, air suling, amil alkohol,

ammonia 10%, asam klorida 2 N, eter,

FeCl3, kloroform, larutan besi (III) klorida,

larutan gelatin 1%, larutan kalium hiroksida

5%, larutan vanilin 10% dalam H2SO4

pekat, Burchard, pereaksi Mayer, serbuk

magnesium, pelat silika GF 254, metanol,

etil asetat, penampak bercak vanilin sulfat

10%, Propiltiourasil (PTU) 0,01%, pulvis

gummi arabicum (PGA) 2%, pakan lemak

tinggi, simvastatin, pereaksi CHOD-PAP

(mengandung Good’s buffer pH 6,70, 4-

Aminoantipirin, Fenol, Kolesterol esterase,

Kolesterol oksidase, Kolesterol Oksidase,

Peroksidase), kit pereaksi pengendap LDL-

Kolesterol (mengandung Heparin, Sodium

sitrat), dan pengendap HDL-Kolesterol

(mengandung Asam fosfotungstat,

Magnesium klorida).

Determinasi dan Pengumpulan Bahan

Buah labu siam (Sechium edulle

sw.) diperoleh dari parongpong, Lembang

dan determinasi tumbuhan dilakukan di

laboratorium taksonomi tumbuhan jurusan

biologi, fakultas matematika dan ilmu

pengetahuan alam, universitas padjadjaran

jatinangor.

Pengolahan Bahan

Buah labu siam (Sechium edulle

sw.) yang telah dikumpulkan kemudian

dilakukan disortasi, dicuci dengan air

bersih, lalu dikeringkan dan dirajang halus.

Ekstraksi

Buah labu siam (Sechium edulle

sw.) Ditimbang sebanyak 2 kg dan dirajang

halus kemudian dimasukkan ke dalam

maserator sambil ditambahkan pelarut

etanol 95% sampai bahan terendam

seluruhnya. Diamkan selama 24 jam sambil

sesekali diaduk pada suhu ruangan. Maserat

ditampung dalam wadah. Maserasi

dilakukan selama 3 x 24 jam dengan

pergantian pelarut setiap 1 x 24 jam.

Setelah maserat terkumpul diuapkan di

rotary evaporator sampai menjadi ekstrak

kental dan di uapkan di atas penangas air

untuk menghilangkan sisa etanol 95% yang

masih tertinggal dan berat ekstrak konstan.

Setelah didapatkan ekstrak total, kemudian

dihitung rendemen ekstrak.

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Ekstrak

Kromatografi lapis tipis (klt) untuk

Sechium edulle sw. Dilakukan dengan

menggunakan fasa diam pelat silika gf 254

pra lapis dan pengembang etil asetat dan

metanol dengan perbandingan 2:8.

Penampak bercak yang digunakan adalah

Page 4: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

25

sinar uv 254 nm, 366 nm, dan vanilin-sulfat

10%.

Penentuan Kadar Air Ekstrak Etanol

Pengujian kadar air dilakukan

untuk mengetahui banyaknya air yang

terkandung dalam ekstrak. Prosedur yang

dilakukan dalam pengujian kadar air

meliputi proses distilasi dengan

menggunakan 2 gram ekstrak etanol buah

labu siam. Pelarut yang digunakan dalam

proses ini adalah toluen sebanyak 200 mL.

Ekstrak tersebut dimasukkan ke dalam labu

alas bulat dan ditambahkan toluen.

Kemudian labu tersebut dipanaskan.

Setelah lapisan air dan toluena memisah

sempurna, volume air dibaca dan dihitung

kadar air dalam persen terhadap berat

ekstrak semul

Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol

Ekstrak etanol ditimbang sesuai

dengan perhitungan pembuatan suspensi

ekstrak etanol dengan tiga variasi dosis.

Ekstrak yang ditimbang digerus dalam

mortir dengan penambahan pga (sebanyak

2% dari volume suspensi yang akan dibuat)

sambil ditambahkan air suling sedikit demi

sedikit hingga volume yang sesuai dengan

perhitungan dosis.

Uji Aktivitas Antihiperkolesterolemia

Ekstrak Etanol

Pengujian aktivitas antikolesterol

ekstrak etanol buah labu siam (Sechium

edule sw.) Dengan menggunakan 6

kelompok tikus putih jantan galur wistar,

umur 2-3 bulan dengan berat badan berkisar

antara 150-200 gram masing-masing 5 ekor

yang telah diadaptasikan selama satu

minggu. Masing-masing kelompok diberi

perlakuan sebagai berikut:

1. Kontrol normal diberi pakan standar dan

air minum.

2. Kontrol negatif diberi diet lemak tinggi,

ptu (propiltiourasil) 0,01% dan air

minum.

3. Kontrol positif diberi diet lemak tinggi,

ptu (propiltiourasil) 0,01%, dan obat

pembanding simvastatin 10 mg/kg bb

dalam suspensi PGA 2%.

4. Uji pertama diberi diet lemak tinggi, ptu

(propiltiourasil) 0,01%, dan ekstrak

etanol buah labu siam (Sechium edule

sw.) Dengan dosis 125 mg/kg bb dalam

suspensi PGA 2%.

5. Uji kedua diberi diet lemak tinggi, ptu

(propiltiourasil) 0,01%, dan ekstrak

etanol buah labu siam (Sechium edule

sw.) Dengan dosis 250 mg/kg bb dalam

suspensi PGA 2%.

6. Uji ketiga diberi diet lemak tinggi, ptu

(propiltiourasil) 0,01%, dan ekstrak

etanol buah labu siam (Sechium edule

sw.) Dengan dosis 500 mg/kg bb dalam

suspensi PGA 2%.

Pengambilan Darah

Sebelum pengambilan darah, tikus-

tikus tersebut dipuasakan selama 18 jam.

Pengambilan darah tikus dilakukan pada

hari ke sebelas, diambil dari jantung

Page 5: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

26

(intrakardial) dengan prosedur sebagai

berikut:

1. Tikus diambil dari kandang dan dibius

dengan eter dengan menggunakan kapas

yang telah dibasahi dengan eter.

2. Tikus dibedah, kemudian darah di

jantung di ambil dengan menggunakan

suntikan.

3. Darah di ambil sebanyak 1,50-2 mL dan

darah yang telah di dapat dimasukkan ke

dalam tabung sentrifugasi.

4. Darah dalam tabung kemudian

dimasukkan ke dalam sentrifugator dan

disentrifugasi selama 15 menit dengan

kecepatan 3000 rpm untuk memisahkan

serum dari bagian darahnya.

Selanjutnya, serum tersebut digunakan

untuk pengukuran kadar kolesterol total,

LDL, dan HDL.

Pengukuran Kadar Kolesterol Total

Larutan pereaksi dipipet 1000 µl

dan air suling 10 µl sebagai blanko, dipipet

larutan pereaksi 1000 µl dan serum sampel

10 µl sebagai sampel dan dipipet larutan

pereaksi 1000 µl dan larutan standar 10 µl

sebagai standar. Campuran masing-masing

dikocok lalu diinkubasi selama 20 menit

pada suhu ruang. Dengan menggunakan

spektrofotometer, serapan dibaca pada

panjang gelombang 500 nm dalam waktu 1

jam.

Larutan pereaksi:

Good’s buffer (pH 6,70) 50 mmol/l,

fenol 5 mmol/l, 4-aminoantipirin 0,30

mmol/l, kolesterol esterase (che) ≥ 200 u/l,

kolesterol oksidase (cho) ≥ 3 ku/l,

peroksidase (pod) ≥ 3 ku/l.

Prinsip reaksi:

Kolesterol total diukur berdasarkan

metode kolorimetri enzimatik (chod-pap).

Kolesterol ester dihidrolisis yang menjadi

kolesterol bebas dan selanjutnya dioksidasi.

Indikator kolorimetri adalah quinoneimine

yang dihasilkan dari 4-aminoantipirin dan

fenol oleh hidrogen peroksida oleh katalis

peroksidase.

Pengukuran Kadar HDL-Kolesterol Dan

LDL-Kolesterol

Penetapan kadar kolesterol HDL

dilakukan dengan metode HDL precipitant

dan metode chod-pap sebagai berikut:

1. Sebanyak 200 µl sampel, dimasukkan ke

dalam tabung sentrifugasi dan

ditambahkan 500 µl reagen pengendap.

Kemudian diinkubasi selama 15 menit

pada suhu ruang dan dipusingkan

selama 20 menit pada kecepatan 2500

rpm. Setelah dipusingkan, kilomikron,

vLDL, dan LDL kolesterol akan

mengendap dan didalam supernatan

hanya terdapat HDL kolesterol yang

kemudian ditentukan secara enzimatik.

2. Setelah dipusingkan, campuran tersebut

didiamkan selama 2 jam. Kemudian

alikuot 100 µl supernatan dari tabung

sentrifugasi dan tambahkan pereaksi

kolesterol chod-pap sebanyak 100 µl.

Campuran tadi dikocok dan diinkubasi

selama 10 menit pada suhu ruang.

Dengan menggunakan blanko pereaksi

Page 6: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

27

chod-pap serum darah ditentukan

dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 500 nm.

Penetapan kadar kolesterol LDL

dengan menggunakan metode LDL

precipitant dan metode chod-pap sebagai

berikut:

1. Sebanyak 100 µl sampel, dimasukkan ke

dalam tabung sentrifugasi dan

ditambahkan 1000 µl reagen pengendap.

Kemudian diinkubasi selama 15 menit

pada suhu ruang, dipusingkan selama 20

menit pada kecepatan 2500 rpm, dan

kemudian ditentukan secara enzimatik.

2. Setelah dipusingkan, campuran tersebut

didiamkan selama 1 jam. Kemudian

alikuot 100 µl supernatan dari tabung

sentrifugasi dan tambahkan pereaksi

kolesterol chod-pap sebanyak 100 µl.

Campuran tadi dikocok dan diinkubasi

selama 10 menit pada suhu ruang.

Dengan menggunakan blanko pereaksi

chod-pap, serum darah ditentukan

dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 500 nm.

Analisis Data

Analisis data dilakukan secara

statistika dengan metode anava (α = 0,01).

Jika hasilnya berbeda, maka uji dilanjutkan

dengan uji newman-keuls.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ekstraksi yang dilakukan terhadap

buah labu siam segar sebanyak 2 Kg,

dengan cara maserasi selama 3 x 24 jam

menggunakan etanol 95% mengasilkan

ekstrak kental yang telah dievaporasi dan

diuapkan di atas penangas air sebanyak

58,15 gram berwarna coklat. Rendemen

yang diperoleh adalah sebesar 2,91%.

Berdasarkan pengujian, di dapat

persentase kadar air sebesar 7,50%

dengan berat ekstrak yang digunakan

adalah 2 gram dan volume air yang

didapat adalah 0,15 mL. Berdasarkan

hasil penapisan fitokimia yang telah

dilakukan, terdapat hasil positif pada

golongan alkaloid, tanin dan saponin. Hal

ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah

labu siam mengandung senyawa-senyawa

tersebut.

Hasil Pengujian Kromatografi Lapis

Tipis (KLT) ekstrak etanol

Hasil pengujian KLT menunjukkan

pada ekstrak etanol terdapat 3 spot yang

menunjukkan floresensi dibawah sinar UV

366nm. Hasil KLT terdapat pada tabel 1.

Page 7: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

28

Tabel 1. Hasil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Buah Labu Siam

No.

Bercak Rf

Sinar Sinar UV Penampak

Tampak 254 nm 366 nm bercak

1 0,47 - ungu hijau terang merah muda

2 0,51 - - hijau terang merah muda

3 0,59 - ungu hijau terang coklat kekuningan Keterangan : ( - ) = Tidak terdeteksi

Hasil Pengujian Aktivitas

Antihiperkolesterolemia

Penurunan kadar kolesterol total

terhadap kontrol negatif untuk dosis 125

mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg

BB masing-masing adalah sebesar 12,65%,

26,51%, dan 34,32%. Hal ini menunjukkan

bahwa ekstrak etanol buah labu siam dapat

menekan peningkatan kadar kolesterol total

yang diinduksi secara endogen (PTU) dan

eksogen (pakan lemak tinggi). Tetapi, untuk

dosis 125 mg/Kg BB belum cukup baik

untuk mengembalikan kadar kolesterol total

menjadi normal kembali. Adapun

mekanisme PTU dalam meningkatkan

kadar kolesterol total adalah dengan

menurunkan hormon tiroid sehingga terjadi

penimbunan lemak di dalam tubuh. PTU

bekerja sebagai antitiroid yang

menghambat sel-sel tiroid pada tik

us sehingga produksi hormon tiroid

terhambat dan mengakibatkan hipotirio-

disme. Pengaruh langsung hipotiroidisme

terhadap lipoprotein adalah peningkatan

kadar kolesterol terutama LDL-kolesterol

yang diakibatkan oleh kenaikan metabolik

pada reseptor LDL, sehingga kadar LDL

akan meningkat (Guyton, 1987).

Tabel 2. Kadar Kolesterol Rata-Rata Ekstrak Etanol Buah Labu Siam

Kelompok tikus Kadar Kolesterol Rata-Rata (mg/dL)

Kolesterol Total HDL-Kolesterol LDL-Kolesterol

Kontrol normal 180,30 21,20 173,17

Kontrol negatif 238,31 19,95 227,73

Kontrol positif 165,43 21,26 155,84

Uji dosis 125 mg/Kg BB 208,16 22,16 200,68

Uji dosis 250 mg/Kg BB 175,12 23,64 164,06

Uji dosis 500 mg/Kg BB 156,52 23,56 146,84

Hasil Analisis Secara Statistika

a. Analisis Data Kadar Kolesterol Total

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa

ekstrak etanol buah labu siam dengan

dosis 250 mg/Kg BB dan 500 mg/Kg

BB dapat menurunkan kadar kolesterol

terhadap kontrol normal masing-masing

sebesar 2,87% dan 13,19%. Sedangkan

untuk kadar kolesterol total dari

kelompok uji dosis 125 mg/Kg BB

terdapat penurunan yang tidak signifikan

terhadap kontrol normal.

Pemberian obat sintetis simvastatin

dengan dosis 10 mg/Kg BB dapat

Page 8: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

29

menurunkan kadar kolesterol total

terhadap kontrol normal sebesar 8,24%,

kontrol negatif sebesar 30,58%, terhadap

dosis 125 mg/Kg BB sebesar 20,53%,

dan terhadap dosis 250 mg/Kg BB

sebesar 5,53%. Sedangkan terhadap

dosis 500 mg/Kg BB tidak terdapat

penurunan yang signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa penurunan kadar

kolesterol pada dosis 500 mg/Kg BB

lebih baik dibandingkan dengan obat

sintetis simvastatin.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Kadar Kolesterol Total Rata-Rata

Tabel 4. Uji Newman-Keuls Kolesterol Total Ekstrak Etanol Buah Labu Siam

Dosis 3

Kontrol

Positif Dosis 2

Kontrol

Normal Dosis 1

Kontrol

Negatif RST

Dosis 3 - 8,92 18,61* 23,78* 51,64* 81,79* 10,97

Kontrol

Positif - - 9,69 14,86* 42,73* 72,88* 12,58

Dosis 2 - - - 5,17 33,04* 63,18* 13,61

Kontrol

Normal - - - - 27,86* 58,01* 14,33

Dosis 1 - - - - - 30,15* 14,88

Kontrol

Negatif - - - - - - -

Keterangan: * = Terdapat perbedaan pada α = 0,01

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat

bahwa dosis 125 mg/Kg BB, 250 mg/Kg

BB, dan 500 mg/Kg BB ekstrak etanol buah

labu siam dapat menurunkan kadar

kolesterol total pada α = 0,01, tetapi dilihat

dari nilai selisih yang paling besar, maka

yang paling signifikan dalam menurunkan

kadar kolesterol total, yaitu pada dosis 500

mg/Kg BB.

Untuk perlakuan dosis 3 yaitu dosis

500 mg/Kg BB, dapat dilihat bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan terhadap

perlakuan kontrol positif. Hal ini berarti

ekstrak buah labu siam dengan dosis 500

mg/Kg BB mempunyai efek yang sama

dengan perlakuan kontrol positif dalam

menurunkan kadar kolesterol total tikus.

0

50

100

150

200

250

kontrolnormal

kontrolnegatif

kontrolpositif

ujidosis 1

ujidosis 2

ujidosis 3

Ka

da

r R

ata

-Ra

ta K

ole

ster

ol

To

tal

(mg

/dL

)

Kelompok Perlakuan

Page 9: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

30

b. Analisis Data Kadar HDL-Kolesterol

Gambar 2. Grafik Perbandingan HDL-Kolesterol Rata-Rata

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa

ekstrak etanol buah labu siam siam pada

dosis 125 mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, dan

500 mg/Kg BB dapat menaikkan kadar

HDL-kolesterol masing-masing sebesar

4,50%, 11,49%, dan 11,11% terhadap

kontrol normal dan masing-masing sebesar

11,05%, 18,49%, dan 18,08% terhadap

kontrol negatif. Dapat diketahui bahwa

dalam menaikkan kadar HDL-kolesterol,

ekstrak etanol buah labu siam pada dosis

250 mg/Kg BB lebih baik dibandingkan

dengan ekstrak dengan dosis 500 mg/Kg

BB. Pemberian obat sintetis simvastatin

dapat menaikkan kadar HDL-kolesterol

sebesar 0,25% terhadap kontrol normal dan

6,54% terhadap kontrol negatif. Kenaikan

tidak signifikan dibandingkan dengan

ketiga kelompok dosis uji. Dosis uji

tersebut mempunyai efek yang lebih bagus

dari efek yang diberikan obat sintetis.

Tabel 5. Uji Newman-Keuls HDL-Kolesterol Ekstrak Etanol Buah Labu Siam

Kontrol

Negatif

Kontrol

Normal

Kontrol

Positif Dosis 1 Dosis 3 Dosis 2 RST

Kontrol Negatif - 1,25* 1,30* 2,20* 3,61* 3,69* 1,09

Kontrol Normal - - 0,05 0,95 2,36* 2,44* 1,25

Kontrol Positif - - - 0,90 2,30* 2,38* 1,36

Dosis 1 - - - - 1,40 1,48* 1,43

Dosis 3 - - - - - 0,08 1,48

Dosis 2 - - - - - - Keterangan: * = terdapat perbedaan pada α = 0,01

Dari Tabel 5 di atas, dapat dilihat

bahwa dengan α = 0,01 dosis 125 mg/Kg

BB, 250 mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg BB

ekstrak etanol buah labu siam dapat

menaikkan kadar HDL-kolesterol, tetapi

dilihat dari nilai selisih yang paling besar

terhadap kontrol negatif, maka yang paling

signifikan dalam menaikkan kadar HDL-

kolesterol, yaitu pada dosis 250 mg/Kg BB.

18

19

20

21

22

23

24

kontrol

normal

kontrol

negatif

kontrol

positif

uji dosis

1

uji dosis

2

uji dosis

3

Kadar R

ata

-Rata

HD

L-k

ole

sterol

(mg

/dL

)Kelompok Perlakuan

Page 10: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

31

c. Analisis Data Kadar LDL-Kolesterol

Gambar 3. Grafik Perbandingan LDL-Kolesterol Rata-Rata

Dari Gambar 3, dapat dilihat bahwa

ekstrak etanol buah labu siam dengan dosis

250 mg/Kg BB dan 500 mg/Kg BB dapat

menurunkan kadar LDL-kolesterol masing-

masing sebesar 5,26% dan 15,21%.

Sedangkan untuk esktrak dengan dosis 125

mg/Kg BB tidak terdapat penurunan yang

signifikan. Hal ini berarti bahwa ekstrak

dengan dosis tersebut belum cukup baik

untuk menurunkan kadar kolesterol menjadi

normal. Sedangkan bila dibandingkan

dengan kontrol negatif, maka ekstrak etanol

buah labu siam dengan dosis 125 mg/Kg

BB, 250 mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg BB

dapat menurunkan kadar LDL-kolesterol

masing-masing sebesar 11,88%, 27,96%,

dan 35,52%. Hal ini membuktikan bahwa

ekstrak etanol dapat menurunkan kadar

LDL-kolesterol dan dapat digunakan

sebagai antihiperkolesterolemia.

Simvastatin yang diberikan pada

hewan uji dengan dosis 10 mg/Kg BB dapat

menurunkan kadar LDL-kolesterol sebesar

10,01% terhadap kontrol normal, 31,57%

terhadap kontrol negatif, 22,34% terhadap

ekstrak dosis 125 mg/Kg BB, dan 5,01%

terhadap ekstrak dosis 250 mg/Kg BB.

Sedangkan terhadap dosis 500 mg/Kg BB

tidak terdapat penurunan yang signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa penurunan

kadar LDL-kolesterol pada dosis 500

mg/Kg BB lebih baik dibandingkan dengan

simvastatin. Simvastatin tersebut akan

mengeluarkan LDL dari sirkulasi karena

bekerja sebagai inhibitor kompetitif enzim

HMG-KoA reduktase untuk penghambatan

biosistesis kolesterol di hati yang akan

meningkatkan ekspresi reseptor LDL dalam

mengikat partikel LDL dalam hepar.

Page 11: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

32

Tabel 6. Uji Newman-Keuls LDL-Kolesterol Ekstrak Etanol Buah Labu Siam

Dosis 3 Kontrol

Positif Dosis 2

Kontrol

Normal Dosis 1

Kontrol

Negatif RST

Dosis 3 - 9,01 17,23* 26,34* 53,84* 80,90* 10,39

Kontrol Positif - - 8,22 17,32* 44,83* 71,89* 11,91

Dosis 2 - - - 9,11 36,61* 63,67* 12,88

Kontrol Normal - - - - 27,51* 54,56* 13,57

Dosis 1 - - - - - 27,06* 14,09

Kontrol Negatif - - - - - - - Keterangan: * = terdapat perbedaan pada α = 0,01

Dari Tabel 6, dapat disimpulkan

bahwa dengan dosis 125 mg/Kg BB, 250

mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg BB ekstrak

etanol buah labu siam dapat menurunkan

kadar LDL-kolesterol pada α = 0,01, tetapi

dilihat dari nilai selisih yang paling besar,

maka yang paling signifikan dalam

menurunkan kadar LDL-kolesterol, yaitu

pada dosis 500 mg/Kg BB.

Untuk ekstrak dengan dosis 500

mg/Kg BB, dapat dilihat bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan dibandingkan

kontrol positif. Hal ini berarti ekstrak buah

labu siam dengan dosis 500 mg/Kg BB

mempunyai efek yang sama dengan

perlakuan kontrol positif dalam

menurunkan kadar LDL-kolesterol tikus.

SIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ekstrak etanol buah labu siam

(Sechium edule Sw.) dengan dosis 125

mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg

BB memiliki aktivitas sebagai

antihiperkoles-terolemia yang dapat

menurunkan kadar kolesterol total dan

LDL-kolesterol dan menaikkan kadar HDL-

kolesterol pada tikus putih galur Wistar

hiperkolesterolemia. Dengan taraf

kepercayaan 99%, efek tertinggi yang

dihasilkan dari ekstrak etanol buah labu

siam ini adalah pada ekstrak dengan dosis

500 mg/Kg BB dalam menurunkan kadar

kolesterol total, LDL-kolesterol, dan

menaikkan kadar HDL-kolesterol.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, T. B. 2004. Manfaat Diet pada

Penanggulangan

Hiperkolesterolemi. Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera

Utara [Online]. Tersedia di:

http://library.usu.ac.id/ (Diakses

tanggal 26 Februari 2010).

Dalimartha, S. 2008. 1001 Resep Herbal.

Penebar Swadaya. Depok. hal. 175.

Dalimartha, S. 2008. Aterosklerosis, dalam

36 Resep Tumbuhan Obat Untuk

Menurunkan Kolesterol. Penebar

Swadaya. Jakarta. hal. 9-10.

Freeman, M.W dan C. Junge. 2008.

Kolesterol Rendah, Jantung Sehat.

P.T. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.

Guyton, A. J. 1987. Fisiologi Manusia dan

Mekanisme Penyakit. EGC. Jakarta.

hal. 629.

Page 12: AKTIVITAS ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA EKSTRAK ETANOL …

JSTFI

Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Vol.II, No.2, Juli 2013

33

Kautsar, Abu. 2009. Rahasia Dibalik “Labu

Siam”. Bekasi [Online]. Tersedia

di:

http://kautsarku.wordpress.com/200

9/05/31/rahasiadibalik%e2%80%9c

labu-siam%e2%80%9d/ (Diakses

tanggal 25 Februari 2010).

Ordonez, A.A.L., Gomez, J.D., Vattuone,

M.A., and Isla, M.I. 2006.

Antioxidant activities of Sechium

edule (Jacq.) Swartz extracts. Food

Chemistry. 97(3): 452-458.

Soedarya, A. P. 2009. Agribisnis Labu

Siam. Pustaka Grafika. Bandung.

hal. 15.

Siriawiria, U. 1987. Lalab Dalam Budaya

dan Kehidupan Masyarakat Sunda.

Penerbit Granesia. Bandung. hal.

60