aerodinamika pesawatterbang

Upload: hida-cahyani

Post on 05-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/2/2019 Aerodinamika PesawatTerbang

    1/5

    Aerodinamika PesawatTerbang

    Rabu, 13 Agustus 2008 06:26:07 - oleh :lahmudinPada prinsipnya, pada

    saat pesawat mengudara, terdapat 4 gaya utama yang bekerja

    pada pesawat, yakni gaya dorong (thrust T), hambat (drag D), angkat

    (lift L), dan berat pesawat (weight W). Pada saat pesawat sedangmenjelajah (cruise) pada kecepatan danketinggian konstan, ke-4 gaya

    tersebut beradadalam kesetimbangan: T = D dan L = W.Sedangkan pada

    saat pesawat take off dan landing, terjadi akselerasi dan deselerasi

    yangdapat dijelaskan menggunakan Hukum II Newton (total gaya adalah

    sama dengan massadikalikan dengan percepatan).Pada saat take off,

    pesawat mengalami akselerasi dalam arahhorizontal dan vertikal.Pada

    saat ini, L harus lebih besar dari W, demikian juga T lebih besar dari D.

    Dengandemikian diperlukan daya mesin yang besar pada saat take off.Gagal take off bisadisebabkan karena kurangnya daya mesin (karena

    berbagai hal: kerusakan mekanik,human error, gangguan eksternal, dsb),

    ataupun gangguan pada sistem kontrol pesawat.Dibalik Terbangnya

    PesawatSebagian besar pesawat komersial saat ini menggunakan mesin

    turbofan. Turbofan berasal dari dua kata, yakni turbin dan fan.

    Komponan fan merupakan pembeda antaramesin ini dengan turbojet.

    Pada mesinturbojet, udara luar dikompresi oleh kompresor hingga

    mencapai tekanan tinggi. Selanjutnya udara bertekanan tinggi tersebut

    masuk kedalam ruang bakar untuk dicampurkan dengan bahan bakar

    (avtur).Pembakaran udara bahan bakar tersebut akan meningkatkan

    temperatur dan tekananfluida kerja. Fluida bertekanan tinggi ini

    selanjutnya dilewatkanmelalui turbin dan keluar pada nosel dengan

    kecepatan sangat tinggi. Perbedaan kecepatan udara masuk dan

    fluidakeluar dari mesin mencitpakan gaya dorong T (Hukum III Newton:

    Aksi dan Reaksi).Gaya dorong T ini dimanfaatkan untuk bergerak dalam

    arahhorizontal dan sebagiandiubah oleh sayap pesawat menjadi gaya

    angkat L.Fan pada mesin turbofan berfungsi memberikan tambahan lajuudara yang memasukimesin melalui bypass air. Udara segar ini akan

    bertemu dengan campuran udara bahan bakar yang telah terbakar di

    ujung luar mesin. Salah satu keuntungan penggunaanturbofan adalah dia

    mampu meredam kebisingan suara pada turbojet. Namun karenaturbofan

    memiliki susunan komponen yangrelatif kompleks, maka mesin jenis ini

  • 8/2/2019 Aerodinamika PesawatTerbang

    2/5

    sangatrentan terhadap gangguan FOD (Foreign Object Damage) dan

    pembentukan es di dalammesin. Masuknya FOD (seperti burung) ke

    dalam mesin bisa menyebabkan kejadian fatal pada pesawat.Sayap:

    Mengubah T menjadi LHingga saat ini, setidaknya ada 3 penjelasan

    yang diterima untuk fenomena munculnyagaya angkat pada sayap:prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek Coanda. Sayap pesawat

    memiliki kontur potongan melintang yang unik: airfoil. Pada airfoil,

    permukaan

    atas sedikit melengkung membentuk kurva cembung, sedangkan

    permukaan bawah relatif datar. Bila sekelompok udara mengenai kontur

    airfoil ini, maka ada kemungkinan bahwaudara bagian atas akanmemiliki kecepatan lebih tinggi dari bagian bawah: hal inidisebabkan

    karena udara bagian atas harus melewati jarak yang lebih

    panjang(permukaan atas airfoil adalah cembung) dibandingkan udara

    bagian bawah.Prinsip Bernoulli menyatakan bahwa semakin tinggi

    kecepatanfluida (untuk ketinggianyang relatif sama), maka tekanannya

    akan mengecil. Dengan demikian akan terjadi perbedaan tekanan antara

    udara bagian bawah dan atas sayap: hal inilah yang mencipakangaya

    angkat L. Penjelasan dengan prinsip Bernoulli ini masih menuai prokontra; namun penjelasan ini pulalah yang digunakan Boeing untuk

    menjelaskan prinsip gaya angkat.Penjelasan menggunakan Hukum III

    Newton menekankan pada prinsip perubahanmomentum manakala udara

    dibelokkan oleh bagian bawah sayap pesawat. Dari prinsipaksi ?reaksi,

    muncul gaya pada bagian bawah sayap yang besarnya sama dengan

    gayayang diberikan sayap untuk membelokkan udara. Sedangkan

    penjelasan menggunakanefek Coanda menekankan pada beloknya

    kontur udara yang mengalir di bagian atassayap. Bagian atas sayap

    pesawat yang cembung memaksa udara untuk mengikuti kontur tersebut.

    Pembelokan kontur udara tersebut dimungkinkan karena adanya daerah

    tekananrendah pada bagian atas sayap pesawat (atau dengan penjelasan

    lain: pembelokan kontur udara tersebut menciptakan daerah tekanan

    rendah). Perbedaan tekanan tersebutmenciptakan perbedaan gaya yang

  • 8/2/2019 Aerodinamika PesawatTerbang

    3/5

    menimbulkan gaya angkat L. Meski belum adakonsensus resmi

    mengenai mekanisme yang paling akurat untuk menjelaskan

    munculnyafenomena gaya angkat, yang jelas sayap pesawat berhasil

    mengubah sebagian gayadorong T mesin menjadi gaya angkat L.Kontrol

    Gerak PesawatPesawat terbang memiliki kemampuan bergerak dalamtiga sumbu,yakni pitch, roll, danyaw. Gerak naik turunnya hidung

    pesawat dikontrol oleh elevator, gerak naik turunnyasayap pesawat

    dikontrol oleh aileron, sedangkan gerak berbelok dalam bidang

    horizontaldikontrol oleh rudder yang berada di sirip (fin) pesawat. Selain

    itu, dibagian belakangsayap juga terdapat flap yang berfungsi membantu

    meningkatkan gaya angkat pada saattake off maupun mengurangi gaya

    angkat pada saat landing (air brake). Pada saatmenjelajah (cruise) flap

    ini akan masuk ke dalam sayap untuk mengurangi gaya hambatDpesawat.Kecelakaan pesawat pada saat take off : beberapa kasus

    [1]Sebagian besar kecelakaan pesawat pada saat take off terjadi karena

    kegagalan fungsimesin yang muncul karena berbagai sebab. Kegagalan

    fungsi mesin tersebut bisadisebabkan karena kerusakan pada komponen

    mesin itu sendiri, kerusakan pada daerah didekat mesin yang berimbas

    pada mesin, kebocoran dan terbakarnya tanki bahan bakar,ataupun

    kerusakan sistem kontrol pesawat, ataupun human error. Di bawah ini

    akandiberikan gambaran kasus kecelakaan pesawat pada saat take off.

    Air Florida Flight 90, Januari 13, 1982, menewaskan 78 orangAir

    Florida Flight 90 menggunakan Boeing 737-222 pada saat take off dari

    BandaraWashington dalam kondisi cuaca yang sangat dingin. Sesaat

    setelah take off, pesawattersebut gagal untuk mencapai ketinggian, dan

    jatuh di Sungai Potomac setelahsebelumnya sempat menghantam 5

    kendaraan di high way. Dari penyelidikan, diduga pilot tidak

    mengaktifkan sistem anti-es. Sehingga indicator EPR (Engine Pressure

    Ratio)memberikan pembacaan indicator dengan kesalahan tinggi:

    seharusnya untuk take off diperlukan EPR 2.04, namun karena kesalahan

    indikator, mesin hanya memproduksi EPR 1.7. Pesawat memang

    berhasil mengudara, namun dia gagal mendapatkan ketinggiankarena

  • 8/2/2019 Aerodinamika PesawatTerbang

    4/5

    kurangnya daya pesawat.Air France Flight 4590 (Concorde),

    menewaskan 113 orangSebelum musibah ini, penerbangan Concorde

    merupakan penerbangan teraman, karena belum mengalami satu pun

    musibah fatal. Musibah ini ternyata mengubah perjalanan penerbangan

    Concorde selanjutnya; yang mungkin diperkuat dengan berbagai faktorlain,menyebabkan penerbangan ini ditutup selamanya. Pada 25 Juli

    2000, Concorde ini lepaslandas dari Bandara Internasional Charles de

    Gaulle di dekat Paris.Penyelidikan atas kasus ini mengungkapkan bahwa

    terdapat lempeng titanium yangterjatuh dari penerbangan sebelumnya,

    yakni Continental Airlines DC 10, yang kemudianmengenai bagian roda

    Concorde. Titanium tersebut mampu merobek ban Concorde,

    danselanjutnya serpihan ban (4.5 kg) dengan kecepatan sangat tinggi

    (300 km/jam) tersebutmenghantam bagian sayap. Rambatan tekanan dangetaran akibat benturan tersebutmengkoyakkan tanki yang berisi penuh

    bahan bakar. Kedua mesin pesawat segera mati,dan Concorde jatuh

    menimpa sebuah hotel. Jumlah total korban meninggal padakecelakaan

    ini sebanyak 113 orang yang meliputi awak dan penumpang pesawat

    sertaorang yang tertimpa pesawat.American Airlines Flight 587,

    menewaskan 260 orangPada 12 November 2001, Penerbangan pesawat

    Airbus A300-600 yang digunakanAmerican Airlines dengan nomor

    penerbangan 587 jatuh taklama setelah take off dariBandara

    Internasional John F Kennedy. Karena berdekatan waktunya

    dengan tragediSeptember 11, sempat muncul dugaan bahwa "terorisme"

    merupakan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Pesawat ini melaju di

    runway yang baru saja dilalui Boeing 747.Melajunya objek sebesar

    pesawat terbang dengan kecepatan tinggi tentu sajamenimbulkan

    turbulensi udara yang cukup intens. Turbulensi udara tersebut

    mengganggu jalannya Airbus A300-600 yang mencoba take off.Pilot

    mencoba menggunakan rudder untuk mengendalikan jalannya pesawat,

    namun pilotterlalu jauh menggunakan rudder tersebut dan kemudianmengkoreksinya denganmenggerakkan rudder ke arah yang berlawanan:

    juga terlalu jauh. Gerakan rudder yangsangat besar dan dalam

    waktu yang singkat tersebut mencipakan tegangan (stress) yangsangat

    besar di bagian ekor pesawat. Pada akhirnya bagian ekor pesawat

    tersebut patah,dan menyebabkan pilot kehilangan kontrol atas

  • 8/2/2019 Aerodinamika PesawatTerbang

    5/5

    pesawat.Pihak Airbus dan American Airlines saling menyalahkan:

    di satu sisi American Airlines