adendum kak

Upload: asromichesputra

Post on 05-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    1/8

     

    KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

    PENGEMBANGAN GEDUNG LABORATORIUM

    BALAI BESAR INDUSTRI AGRO

    (Laboratorium Persiapan Contoh, Aneka Komoditi, Mikrobiologi, dan Kalibrasi)

    JL. Ir. H. JUANDA 11, KOTA BOGOR

    Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian RI

    Unit Eselon I : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

    Hasil/Keluaran : Peningkatan jasa layanan BBIA sesuai

    kebutuhan pelanggan

    Unit Eselon II/Satker : Balai Besar Industri Agro (BBIA)Kegiatan : Pengembangan Gedung dan Kantor

    Indikator Kinerja Kegiatan : Terwujudnya Lab Aneka Komoditi, Mikrobiologi,

    Kalibrasi, Persiapan Contoh)

    Satuan Ukur Dan Jenis Keluaran : M2 

    Volume : 1.414 M2

    A.  LATAR BELAKANG

    1. Dasar Hukum

    a. Peraturan Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2015 Tentang Kementerian

    Perindustrian.

     b. Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 40/M-IND/PER/4/2015 tentang Kedudukan, dan

    Tugas Pejabat Kementerian Perindustrian dalam Masa Peralihan Struktur Organisasi

    c. Renstra Bisnis BBIA tahun 2015 – 2019

    2. Gambaran Umum 

    Balai Besar Industri Agro (BBIA) berupaya meningkatkan Jasa Pelayanan Teknis (JPT)

    dengan kapasitas kemampuan yang terus dikembangkan sesuai dengan visi, misi dan

    kompetensi inti yang dimiliki. BBIA memberikan jasa layanan kepada masyarakat,

    terutama untuk kalangan industri dan/atau lembaga pemerintah, melalui unit operasionalnya.

    Jasa Pelayanan Teknis (JPT) yang terdiri dari 8 (delapan) layanan yaitu (1) Kerjasama

    Penelitian dan Pengembangan (Litbang), (2) Pelatihan Teknik Operasional (SDM Industri),

    (3) Pengujian Bahan dan Produk, (4) Kalibrasi Peralatan Mesin dan Laboratorium, (5)

    Konsultasi Keteknikan, (6) Sertifikasi Sistem Mutu dan Keamanan Pangan, (7) Rancang

    Bangun Perekayasaan Industri (RBPI) dan (8) Penanganan Pencemaran & JPT lainnya.

    Dengan semakin tingginya frekuensinya layanan laboratorium pengujian menuntut

     penambahan SDM dan sarana prasana laboratorium sehingga terbatasnya ruangan yang

    ada di BBIA. Kebutuhan ruang tersebut bukan hanya untuk aktivitas pengujian saja, akan

    tetapi juga kegiatan litbang, penyelenggara Uji Profisiensi (UP), kalibrasi, preparasi contoh

    maupun kegiatan pelatihan. Jasa Pelayanan Teknis BBIA Tahun 2010-2014 dapat dilihat

     pada tabel Berikut:

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    2/8

     

    Tabel. Realisasi Volume Jasa Pelayanan Teknis Tahun 2010-2014

     No Jenis Layanan/Tahun Satuan 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    1 Kerjasama Litbang MoU 0 1 3 3 4 7

    2Pelatihan Teknik

    OperasionalOrang 682 939 882 1.347 1.398 1.938

    3Pengujian Bahan dan

    ProdukContoh

    13.29

    0

    15.89

    216.744 16.086 14.450 16.291

    4

    Kalibrasi Peralatan

    Mesin dan

    Laboratorium

    Alat 3.599 4 383 5 364 6 307 7.050 8.979

    5 Konsultasi Keteknikan MoU 3 4 6 6 8 9

    6 Standardisasi RSNI 4 4 6 5 6 7

    7

    Sertifikasi Sistem

    Mutu MoU 48 378 287 360 355 347

    8

    Rancang Bangun

    Perekayasaan Industri

    (RBPI)

    MoU 1 0 2 2 5 6

    9 JPT lainnya MoU 4 4 0 1 2

    9.1 Uji Profisiensi Komoditi 9

    9.2 ABITISTitik

     proses15

    9.3

    Penanganan

    Pencemaran

    Lingkungan

    MoU 1

    Tabel di atas menunjukkan bahwa Jasa Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, dan Pelatihan

    terus mengalami peningkatan. Sementara nilai PNBP juga mengalami peningkatan seperti pada

    Tabel berikut.

    Tabel. Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis Layanan TA 2010-2014

    Jenis

    Layanan

    Realisasi (Rp) Rata-2

    Kontribusi2010 2011 2012 2013 2014

    Pengujian 12.222.939.310 11.818.875.397 13.248.843.859 13.997.611.783 15.295.478.03765,39%

    Kalibrasi 1.031.135.448 1.382.139.136 1.809.424.035 1.937.599.000 2.515.316.500 8,52%

    Pelatihan 689.768.000 962.021.000 1.096.597.400 2.184.292.000 1.337.797.1876,16%

    Standardisasi 61.800.000 59.200.000 60.230.000 65.000.000 70.000.000 0,25%

    Konsultansi 299.040.000 303.500.000 400.000.000 303.690.000 416.820.000 1,69%

    Sertifikasi 2.600.135.000 2.099.125.000 2.267.584.000 2.978.750.002 3.295.434.80013,00%

    RBPI 0 93.250.000 61.200.000 459.857.050 91.250.0000,63%

    Litbang 136.363.637 179.788.830 109.126.909 368.355.393 72.540.000 0,85%

    JPT lainnya 444.914.055 689.500.789 831.436.065 643.607.878 949.313.9433,50%

    Total 17.486.095.450 17.587.400.152 19.884.442.268 22.938.763.106 24.043.950.467

    % Kenaikan 35,04% 0,58% 13,06% 15,36% 4,82% 

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    3/8

     

    Tabel di atas menunjukkan bahwa Jasa Pelayanan Pengujian, Kalibrasi dan Pelatihan

    dari sisi penerimaaan terus mengalami peningkatan, kecuali pelatihan tahun 2014 menurun. Jasa

    layanan tersebut berkontribusi terhadap total PNBP tahun 2010-2014 cukup besar, dimana rata-

    rata kontribusi pengujian sebesar 65,39%, kalibrasi sebesar 8,52% dan pelatihan 6,16%.

    Peningkatan volume dan PNBP layanan tersebut menuntut penambahan SDM, Peralatan dan

    Ruangan Kerja/Kantor.

    Rencana Pembangunan Gedung BBIA I berada Jl. Juanda 11, Bogor. Pada saat ini/

    existing berdiri;

    1)  Gedung Bengkel.

    BBIA tahun 2015 telah membangun gedung bengkel (Workshop) di tanah BBIA Cikaret,Bogor, sehingga bengkel BBIA akan dipindahkan ke BBIA Cikaret.

    2)  Laboratorium Aneka Komoditi.

    La boratorium Aneka Komoditi merupakan gedung tua sehingga untuk keadaan saat ini

    tidak akomodatif lagi untuk aktivitas pengujian Loboratorium Aneka Komoditi.

    Pengembangan Gedung Laboratorium BBIA (Laboratorium Aneka Komoditi,

    Mikrobiologi, Kalibrasi, Preparasi Contoh dan Pelatihan) merupakan aktivitas dalam kategori

    kegiatan pelayanan masyarakat, meskipun ada surat  Menteri Keuangan Nomor : S-

    841/MK.02/2014 tanggal 16 Desember 2014 perihal penundaan/moratorium Pembangunan

    Gedung Kantor Kementerian Negara/Lembaga, namun tidak berlaku untuk pembangunan

    gedung untuk pelayanan masyarakat ( pernyataan butir b).

    3. Alasan Kegiatan Dilaksanakan

    1)  Kebutuhan Ruangan Jasa Layanan Teknis Pengujian

    BBIA menghadapi peningkatan permintaan yang cukup tinggi di bidang jasa

     pengujian terutama akibat diberlakukannya SNI Wajib oleh Pemerintah, namun demikian

     pelayanan untuk jasa pengujian mengalami kendala terutama dalam pemenuhan SPM

    (Standar Pelayanan Minimum). Semula pada tahun 2013 ketepatan waktu penyerahan

    mencapai 70,48% kemudian turun menjadi 63% pada 2014, hal ini terjadi karena jumlah

    SDM dan peralatan pengujian tidak seimbang dengan masuknya jumlah contoh yang

    diujikan, dimana jumlah contoh uji yang masuk sebanyak 14.450 tahun 2013 naik menjadi

    16.292 pada tahun 2014 dan diprediksi akan meningkat pula pada tahun 2015 seiring

    dengan bertambahnya ruang lingkup pengujian dan adanya SNI yang diberlakukan secara

    wajib..

    Dalam upaya meningkatkan pelayanan pengujian tersebut serta mengurangi tingkat

    keterlambatan pelayanan, BBIA telah melakukan upaya-upaya dengan menambah SDM

    (Pegawai Harian Lepas) maupun penambahan peralatan laboratorium terutama untuk

    memenuhi permintaan uji untuk SNI wajib. Akan tetapi kendala lain muncul yaitu

    kurangnya ruangan untuk penempatan peralatan pengujian maupun ruang laboratorium.

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    4/8

     

    2)  Kebutuhan Ruangan Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP)

    BBIA juga memiliki lembaga Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) yang telah

    ditunjuk untuk melakukan uji profisiensi terhadap laboratorium-laboratorium pangan di

    Indonesia. Agar PUP melaksanakan tugasnya lebih akuntabel dan credible maka PUP harus

    diakreditasi oleh KAN. Dalam rangka pengajuan akreditasi PUP dan memenuhi persyaratan

    minimal sebagai lembaga uji profisiensi maka BBIA harus memiliki laboratoroium uji yang

    terpisah dari kegiatan pengujian yang ada, sehingga untuk lembaga PUP juga diperlukan

    ruangan laboratorium uji profisiensi.

    3) 

    Kebutuhan Ruangan Laboratorium Mikrobiologi.Laboratorium mikrobiologi BBIA saat ini sudah kurang memadai dengan

     perkembangan teknologi yang menuntut perbaikan sarana dan prasana (peralatan, metode

    uji dan ruangan). Sesuai standard Internasional ISO 17025 pengaturan ruangan dalam uji

    mikrobiologi diharuskan memiliki tempat untuk memelihara kultur murni, persiapan media

    yang steril, ruangan sterilisasi peralatan, ruangan analisis patogen juga ruangan staf yang

    terpisah dengan ruang analisis, maka perlu dirancang ruang kerja labotorium yang

     berstandar Internasional pada bio Safety level II.

    4)  Kebutuhan Ruangan Persiapan Contoh.

    Ruangan persiapan contoh BBIA yang ada sekarang merupakan bekas ruangan

    gudang sehingga kurang akomodatif sesuai tuntutan perkembangan sistem pengujian yang

    dipersyaratkan dalam ISO 17025 karena menyebabkan kontaminasi silang, Maka perlu

    dibuatkan ruang persiapan contoh dengan memenuhi kaidah dalam kondisi akomodasi

    lingkungan dalam ISO 17025. Laboratorium diharuskan membuat ruangan yang

    representatif dalam persiapan contoh.

    5)  Kebutuhan Ruangan Jasa Layanan Kalibrasi

    Volume Jasa layanan Kalibrasi terus meningkat, peningkatan disebabkan oleh

     permintaan pelanggan dan penambahan ruang lingkup kalibrasi. Sampai saat ini jasa

    kalibrasi BBIA telah mampu memberikan pelayanan dengan ruang lingkup kalibrasi

    massa, suhu, volume, dimensi dan instrumen analitik untuk peralatan laboratorium

     pengujian, penelitian dan industri..

    Dari tabel penerimaan PNBP dapat disimpulkan bahwa, pendapatan jasa kalibrasi

    naik rata-rata 20% tiap tahun dalam 5 tahun terakhir dengan jumlah order naik 18 % tiap

    tahun. Faktor lain yang meningkat signifikan dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2010

    sampai dengan 2014 adalah jumlah alat yang dikalibrasi naik 25% tiap tahun. Jumlah alat

    yang dikalibrasi tahun 2010 sebanyak 4.383 alat, tahun 2011 sebanyak 5.364 alat, tahun

    2012 sebanyak 6.307 alat, tahun 2013 sebanyak 7.050 alat dan tahun 2014 sebanyak

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    5/8

     

    .979 alat bertambahnya jumlah alat yang cukup tinggi menyebabkan keterlambatan

     penyelesaian pekerjaan. Tahun 2014 tercatat rata-rata 12,73 % keterlambatan penyelesaian.

    Keterlambatan ini disebabkan pertumbuhan permintaan yang tidak diimbangi dengan

     penambahan sumberdaya yang memadai, sehingga alat, ruangan kerja dan penyimpanan,

    serta personil mengalami beban lebih (over load ). Apabila masalah ini tidak segera

    ditangani maka diprediksi akan terjadi penurunan kualitas layanan dan jangka panjang

    reputasi atau kepercayaan pelanggan akan menurun.

    Selain itu, dalam rangka mendukung penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) ,

    mendukung keamanan pangan nasional, serta meningkatkan daya saing industri nasional

    khusunya industri agro dengan cara memberikan layanan kalibrasi alat yang lebih baik danlebih lengkap, maka laboratorium kalibrasi tahun 2015 ini sedang dalam proses pengajuan

    akreditasi untuk ruang lingkup baru yaitu tekanan dan viscometer, dan pada tahun 2016

    direncanakan juga untuk menambah ruang lingkup kalibrasi stopwatch, RPM meter, dan

    high gauge pada tahun 2016.

    Disamping capaian-capaian diatas, laboratorium kalibrasi juga merencanakan

    Banding Antar Lab Kalibrasi Se-Indonesia untuk ruang lingkup tertentu yang terakreditasi

    yang diadakan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sebenarnya KAN meminta LK

    BBIA untuk menjadi  provider mulai tahun 2015 ini, namun dikarenakan alat dan fasilitas

    ruangan yang terbatas maka ditangguhkan dan akan dilaksanakan mulai tahun depan.

    Oleh karena argumentasi-argumentasi tersebut diatas maka penambahan ruangan

     baru dan perbaikan ruangan lama menjadi satu keniscayaan untuk diusahakan demi menjaga

    mutu layanan dan peningkatan berkelanjutan dari layanan jasa kalibrasi kepada pelaku

    industri nasional khususnya industri agro.

    6) 

    Kebutuhan Ruangan Jasa Layanan Pelatihan.

    Kekurangan ruangan tersebut juga dialami oleh jasa layanan pelatihan, hal ini karena

    masih terbatasnya jumlah ruang pelatihan, sementara itu permintaan pelatihan terutama

     peserta dari Daerah, sering bersamaan waktunya, bahkan sering bentrok pula dengan

    kegiatan rapat yang dilaksanakan pada tempat dan waktu yang sama. Perlu kami sampaikan

     bahwa jumlah pelatihan tahun 2013 sebanyak 108 kegiatan dan tahun 2014 menjadi 112

    kegiatan.

    7)  Design Engineer Detail (DED).

    BBIA pada tahun anggaran 2014 telah mengerjakan Design Engineer Detail

    Pembangunan Gedung I BBIA melalui konsultan PT. Dwi Daya Cipta, Bogor, laporan hasil

     pekerjaan DED Pembangunan Gedung I BBIA terlampir.

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    6/8

     

    B.  MAKSUD DAN TUJUAN

    1. Maksud Kegiatan

    Kegiatan ini dimaksudkan untuk Pengembangan Gedung Laboratorium BBIA

    (Pengembangan Gedung Laboratorium Pengujian, Penyelenggaran Uji Profisiensi,

    Persiapan Contoh, Kalibrasi dan Pelatihan)

    2. Tujuan kegiatan

    Kegiatan ini bertujuan untuk :

    a.  Memenuhi kebutuhan ruangan Laboratorium Pengujian, Penyelenggaran Uji Profisiensi,

    Persiapan Contoh, Kalibrasi dan Pelatihan)

     b. 

    Memenuhi meningkat kepuasan pelanggan.c.  Meningkatkan JPT Pengujian (aneka komoditi dan mikrobiologi), Penyelenggaran Uji

    Profisiensi, Kalibrasi maupun kegiatan Pelatihan

    C.  INDIKATOR KELUARAN

    Tersedianya Gedung/kantor seluas 1.414 m2  dengan perlengkapan fasilitas laboratorium.

    D.  TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN

    Tempat pelaksanaan di Jalan Ir.H. Juanda No. 11, Kota Bogor

    E.  JADWAL RENCANA PELAKSANAAN

    1.  Waktu Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan Pengembangan Laboratorium BBIA ( Balai Besar Industri Agro )

    Pengujian, Penyelenggaraan Uji Profisiensi, Kalibrasi maupun kegiatan Pelatihan

    akan dilaksanakan selama 6 bulan( 180 Hari Kalender ), mulai bulan Juni sampai

    dengan November 2016.

    2.  Matrik Pelaksanaan Kegiatan

    KegiatanBulan ke

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    1Persiapan Dokumen

    Pelelangan

    2 Lelang3 Pelaksanaan

    4 Pelaporan

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    7/8

     

    F.  SUMBER DANA

    Pekerjaan ini dibiayai dari pendanaan : DIPA No: 019-07.2.247136/2016,

    Tanggal 7 Desember 2015

    Kode Mak/Kegiatan : 1867.002.002.008A - 537113

    Jumlah Biaya : Rp, 7.233.000.000,00 == (Tujuh milyar dua ratus tiga

     puluh tiga juta rupiah) ==

    G.  Persyaratan Rekanan

    Kualifikasi : M1

    Bidang/Sub. Bidang : BG. 007 (Jasa PelaksanaKonstruksi BangunanPendidikan): MK 002 ( Plumbing )

    Daftar Personil Inti/Tenaga ahli/Teknik/Terampil minimal yang diperlukan untuk

     pelaksanaan pekerjaan : 

    a.  Manajer Proyek (1orang) Profesional : Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, PengalamanMinimal 8 tahun, Memiliki SKA Ahli Madya Sistem

    Manajemen Mutu dan Ahli Teknik Bangunan.

     b.  Manajer Lapangan (1orang) Profesional : Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, Pengalaman

    Minimal 5 tahun, Memiliki SKA Ahli Muda ManajemenKontruksi + Teknik Bangunan Gedung.

    c.  Site Engineer (1orang) Profesional : Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, Pengalaman

    Minimal 5 tahun, Memiliki SKA Ahli Muda Teknik BangunanGedung.

    d.  Tenaga Ahli Arsitektur (1orang) Profesional : Pendidikan Minimal Teknik Arsitek,Pengalaman Profesional minimal 5 tahun, Memiliki SKA Ahli Muda Teknik Arsitektur.

    e.  Tenaga Ahli Elktro (1orang) : Pendidikan Minimal Teknik Elektro, Pengalaman

    Profesional Minimal 5 tahun, Memiliki SKA Ahli Muda Ahli Teknik Tenaga Listrik-Madya.

    f.  Tenaga Ahli K3 (1orang) : Pendidikan Minimal S1 Teknik Sipil, Pengalaman Profesional

    Minimal 5 tahun, Memiliki SKA K3-Muda.g.

     

    Tenaga Pelaksana (2 orang) : Pendidikan Minimal SMK/Sederajat, Pengalaman Minimal 5

    tahun, Memiliki SKT Ahli Bangunan Gedung.

    h.  Tenaga Teknis Trampil, Drafter (1orang) : Pendidikan Minimal SMK/Sederajat,

    Pengalaman Minimal 5 tahun, Memiliki SKT Juru Gambar/Drafter.i.  Tenaga Teknis Estimator (1orang): Pendidikan Minimal SMK/Sederajat, Pengalaman

    Minimal 5 tahun, Memiliki SKT Juru Hitung.

     j.  Tenaga Teknis Trampil, Mandor Besi (1orang): Pendidikan Minimal SMK/Sederajat,Pengalaman Minimal 5 tahun, Memiliki SKT Mandor Besi/ Pembesian / Penulangan Beton.

    k.  Tenaga Teknis Trampil, Tukang Las (1orang): Pendidikan Minimal SMK/Sederajat,

    Pengalaman Minimal 5 tahun, Memiliki SKT Tukang Las.l.  ISO Managemen Mutu 9001 hasil Audit

    m. 

    ISO Lingkunagan 14001 hasil Auditn.  SMK3 atau OHSAS

    Catatan : Semua Tenaga Ahli harus Memiliki : Ijazah, KTP, NPWP

  • 8/15/2019 Adendum KAK

    8/8

     

    Dukungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut :

    1.  Dukungan Beton ( Ready Mix ).

    2.  Dukungan Baja Ringan Zincalum+Brosur3.  Dukungan Genteng+Brosur

    4.  Dukungan penggunaan Epoxy Lantai

    Dukungan Peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan :Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:

      Mesin Molen 

     

    Water Pass

     

    Theodolit 

     

    Scafolding 

     

    Mesin Genset 

     

    Mesin Potong keramik  

     

    Mesin Potong besi 

      Mesin Pemadat (Stamper) 

      Mesin Las 

      Kendaraan truk angkutan 

      Peralatan standar kesehatan dan keselamatan