ade dwi lestari

Upload: ade-dwi-lestari

Post on 13-Jul-2015

188 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Bronkitis Kronik yang Diperberat oleh Pekerjaan pada Pekerja Percetakan (Printing)dr. Ade Dwi Lestari

Latar BelakangIndonesia Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja Agustus 2010 = 116,52 juta orang Penyakit asma, bronkitis dan emfisema merupakan penyebab kematian ke 10. Bronkitis, asma dan penyakit saluran napas lain menduduki peringkat ke 5 dalam pola morbiditas. Lainnya Menurut ILO 1999, penyakit saluran napas menempati urutan ke tiga kematian akibat kerja setelah cencer dan kecelakaan kerja. terdiagnosa Bronkitis kronik pekerja tahun 2007 di Amerika Serikat adalah 7,6 juta orang.

Latar Belakang Penyakit akibat kerja (occupational disease): penyakit yang diderita sebagai akibat pajanan kronis terhadap faktor-faktor resiko yang timbul dari kegiatan kerja. Penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan (work related disease)/ diperberat : penyakit yang dicetuskan, dipermudah, atau diperberat oleh pekerjaan. Beberapa agen mungkin menjadi penyebab. Penyakit yang mengenai populasi pekerja (Diseases affecting working populations ): Penyakit yang terjadi pada populasi pekerja tanpa adanya agen penyebab ditempat kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.

Tujuan Umum identifikasi bahaya potensial kesehatan dan kecelakaan kerja. Melakukan langkah sistematis penegakan diagnosis okupasi melalui 7 (tujuh) langkah diagnosis okupasi. penatalaksanaan masalah kesehatan dan dapat menentukan eliminasi bahaya potensial atau resiko kecelakaan kerja.

Perumusan MasalahApakah bronkitis kronis pada kasus? Suatu occupational disease, work related disease, atau tidak keduaduanya? Apakah pekerjaan dapat memperberat gejala atau sebaliknya? Bagaimana tatalaksana dan prognosis? Apa saja tugas-tugas rutin pekerja & faktor resiko?

ILUSTRASI KASUS Identitas PasienNama Umur Jenis Kelamin Status Pernikahan Pendidikan Pekerjaan : Sdr. AF : 25 tahun : Laki - laki : Menikah : SMA : bagian produksi percetakan (printing)

Anamnesa Penyakit Keluhan utamaBatuk yang semakin memberat sejak 3 hari sebelum berobat.

Riwayat perjalanan penyakit sekarang2 tahun 1 tahun 6 bulan 3 hari

Mula bekerja

Mesin baru

Batuk, produktif

Acute

Ax & PF

Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit lain (-). Pernah menjalani perawatan di RS akibat terpotong sebagian ibu jarinya saat bekerja. Kecelakaan kerja Riwayat penyakit keluarga Riwayat asma (-). Kontak TB (-) Adik pasien dermatitis atopi.. Riwayat sosioekonomi dan kebiasaan Status ekonomi cukup dan Hubungan sosial baik Menginap di tempat kerja jarang berkisar 2 bulan sekali. Keluhan serupa pada pekerja lain juga ada Kondisi membaik ketika libur lebaran lalu Merokok tanpa filter sejak 8 tahun lalu, 1/2 bungkus /hari.

Anamnesa Okupasi (Jenis Pekerjaan)Jenis pekerjaan Bagian produksi percetakan (printing) Bahan yang digunakan Bahan spanduk (flexi pvc, stiker), cutter, tinta eco solvent, pembolong Tempat kerja Toko percetakan (printing). Lama kerja 2 tahun

Kondisi Lingkungan kerja Jam kerja 8 jam . 8.00-17.00, istirahat pukul 12.00-13.00. Senin sd Sabtu. Pakaian yang digunakan seragam kemeja berbahan katun lengan pendek dan celana panjang. Bagian produksi yang terletak di lantai dua berlantai keramik pasien hanya memakai sendal karet. On off. Tidak menggunakan sarung tangan. Menggunakan masker berlapis carbon on off Ruangan tertutup berpendingin seluas 5x5 meter. 2 exhaust fan sederhana kearah luar ventilasi kurang jendela 1 buah berukuran ukuran 50x60 cm.

Uraian tugas Pukul 08.00 09.00 Membersikan printhead printer menggunakan alkohol 70% & melakukan penambahan jumlah tinta jika kurang. Pukul 09.00 12.00 Memasukkan bahan ke mesin dengan cara menjongkok. Memasukkan perintah ke komputer dan mulai mencetak. Posisi duduk di kursi kerja berputar dan meja komputer terletak didepan sedangkan mesin berada di samping kiri. Mesin secara otomatis mencetak. Saat proses cetak tetap perlu di pantau hasil cetakan agar sesuai dengan warna dan kualitas yang diinginkan. Pukul 12.00 13.00 Istirahat. Makan siang dari catering perusahaan, menu beragam dirasa cukup. Pukul 13.00 16.45 Melanjutkan mencetak. Pukul 16.45 17.00 Membersihkan print head kedua mesin menggunakan alkohol 70%.

Mesin skala besar (large format printer)LC 4000 (Cina). Tinta berbasis air (dye ink). Telah ada sejak 3 tahun lalu. Tidak menimbulkan bau. Tinta tidak tahan air, tidak tahan ultra violet dan mudah di hapus. MSDS (-) Roland VP 540 (Jepang). Tinta berbasis minyak (eco solven). Telah dimiliki perusahaan sejak 1 tahun lalu. Menimbulkan bau menyengat seperti minyak tanah. Tinta tahan terhadap air, ultra violet dan sulit dihapus. MSDS (+)

Urutan Kegiatan

Bahaya Potensial

Gangguan Kesehatan yang MungkinPsikologis

Risiko Kecelakaan Kerja

Membersihka n printhead printer dan mengisi tinta

Fisik -

Kimia Alkohol 70%, Tinta eco solven

Biologi -

Ergonomi -

-

Dermatitis kontak iritan (DKI), Bronkhitis

Terkena tumpahan bahan kimia tinta

Memasuk-kan bahan

-

-

membungkuk

-

LBP

Trauma fisik (jari terjepit mesin) Tersengat listrik

Mencetak

Listrik

Tinta eco solven (carbon black) Tinta eco solven (carbon black) Alkohol 70%, Tinta eco solvent

-

Posisi duduk di depan komputer dan sering melihat kekiri Posisi jongkok membung-kuk, leher menekuk

-

Bronkhitis

Finishing spanduk

-

-

-

LBP, cervical strain, parestesia tungkai Dermatitis kontak iritan (DKI), Bronkhitis

Trauma fisik (tergores benda tajam)

Membersihka n printhead printer dan mengisi tinta

-

-

-

-

Terkena tumpahan bahan kimia tinta

Pemeriksaan Fisik Umumnya dalam batas normal, kecuali Pemeriksaan fisik auskultasi ronkhi dikedua lapang paru. Pemeriksaan brief survey didapatkan resiko pajanan ergonomi pada leher, punggung dan tungkai.

Pemeriksaan Penunjang Darah rutin Dalam Batas Normal Rontgen Thorax PA Dalam Batas Normal

Diagnosa Diagnosis Kerja Bronkitis kronis exacerbasi akut Diagnosis Okupasi Bronkitis kronis exacerbasi akut yang diperberat dengan pekerjaan.

Kategori kesehatanKesehatan cukup baik dengan kelainan yang dapat dipulihkan

PrognosisQuo ad vitam Quo ad sanationam Quo ad functionam : bonam : dubia ad malam : dubia ad malam

Rencana PenatalaksanaanNo 1. Permasalahan Bronkitis kronis exacerbasi akut Rencana Penatalaksanaan Rencana diagnosa: Pemeriksaan fungsi paru. Pemeriksaan darah (carbon black). Rencana Terapi: Antibiotik :Ciprofloksasin 2 x 500 mg per hari, 7 hari. Expectoran Rencana Edukasi : y Menjelaskan tentang penyakit pasien dan hubungannya dengan pekerjaan. y Menjelaskan upaya penanganan kesehatan pasien terkait dengan pekerjaannya: penggunaan APD y Saran untuk mengurangi/berhenti merokok. 2 Ergonomi Rencana diagnosa: Pemeriksaan lebih mendalam Rencana penatalaksanaan: Perbaikan lingkungan kerja Rencana Edukasi : y Menjelaskan penyakit ergonomi dan upaya penanganan kesehatan pasien terkait dengan ergonomi dan lingkungan kerja baru yang disesuaikan. Target waktu Satu minggu Satu minggu Satu minggu

Satu minggu Enam bulan Enam bulan

Pembahasan1. Menegakkan Diagnosis Klinis Anamnesis keluhan batuk setiap hari dan produktif sejak 6 bulan (kronik) dan karena dalam 3 hari yl memberat (exacerbasi akut). Terdapat riwayat atopi pada keluarga. Pemeriksaan fisik : Ronkhi +/+ Pemeriksaan penunjang tidak ditemukan kelainan. = D/ bronkitis kronis exacerbasi akut.

2. Mengidentifikasi Pajanan Kimia alkohol, tinta ecosolvent Fisik Listrik Ergonomi posisi tubuh yang membungkuk dan jongkok saat bekerja dan leher menoleh menekuk

3. Melihat Hubungan Pajanan dengan PenyakitMSDS tinta eco solvenKomposisi Carbon black Synthetic polymer Diethylene glycol diethyl ether Gamma-butyrolactone Tetraethylene glycol dimethyl ether Tetraethylene glycol monobutyl ether 1-5 Additives CAS No. 1333-86-4 112-36-7 96-48-0 143-24-8 1559-34-8 % by weight 1-5 1-5 55-65 10-20 10-20 1-5 1-5

TLV 2011, Carbon Black meneyebabkan bronkitis kondisi membaik ketika libur 2 minggu teman sekerjanya yang juga mengalami keluhan sama

4. Analisa Jumlah Pajanan Durasi kerja = 8 jam/hari, 6 hari/minggu. 48/minggu (>40 jam/minggu) Pasien bekerja sejak 2 tahun yl Penggunaan APD masker filter carbon tidak teratur kurangnya ventilasi di tempat kerja.

5. Peranan Faktor IndividuRiwayat atopi dikeluarganya (+). Riwayat atopi meningkatkan risiko bronkitis .

6. Faktor Lain di Luar PekerjaanKebiasaan merokok tanpa filter sejak 8 tahun yl, 1/2 bungkus/hari. Merokok meningkatkan risiko bronkitis.

7. Penyakit Akibat Kerja/ Bukan?Berdasarkan keenam langkah di atas, disimpulkan : Pasien mengalami penyakit Bronkitis kronik exacerbasi akut yang berhubungan atau diperberat dengan pekerjaan.

Simpulan D/ klinis : bronkitis kronik exacerbasi akut Pajanan diidentifikasi: bahan kimia (alkohol dan tinta eco solven), Fisika (listrik) dan Ergonomi (posisi tubuh membungkuk, tungkai dan leher menoleh menekuk). Terdapat hubungan sebab akibat antara pajanan kimia di tempat kerja berupa carbon black dengan bronkitis, dan adanya faktor individu berupa kebiasaan merokok yang dapat memperberat penyakit pasien. D/ okupasi : bronkitis kronik exacerbasi akut yang diperberat oleh pekerjaan. Terapi medikamentosa untuk fase akut terdiri dari antibiotika dan expectoran.

Saran 1. Bagi Pekerja Menjalankan pola hidup sehat, diet dengan makanan yang sehat seimbang dan menjaga kebugaran dengan olah raga teratur. Mengganti alat pelindung diri (APD) dari masker filter carbon menjadi respirator karena pajanan berupa gas. Mengurangi / berhenti merokok.

Saran 2. Bagi PerusahaanKontrol teknik. Memperbanyak ventilasi di area produksi Memasang local exhaust ventilation tipe hood samping Meningkatkan komitmen perusahaan dengan pemeriksaan kesehatan rutin dan pemeriksaan spirometri teratur tiap tahun terutama bagi pekerja yang terpajan tinggi bahan kimia.

b. Kontrol administratif Membuat SOP atau peraturan perusahaan yang membuat mengenai pajanan Sosialisi dan supervisi, reward dan punishment penggunaan APD Mengurangi paparan tenaga kerja dengan bahan berbahaya (penambahan shift kerja atau menambah tenaga kerja). Menerapkan disiplin hidup sehat (Gizi, OR) Menindak lanjuti hasil pemeriksaan pekerja yang mempunyai riwayat penyakit.

c. Alat pelindung diri Mengganti masker filter carbon dengan respirator karena pajanan berupa gas. Memakai sarung tangan ketika melakukan pembersihan print head dan berhubungan dengan tinta. Memakai sepatu untuk menghindari tumpahan paparan kimia ke kaki dan sengatan listrik.

Terima kasih