ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika...
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
1/8
Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan
diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi
menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka
panjang
Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses
pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa. trategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. !aksudnya, guru lebih banyak
berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. "ugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). esuatu yang baru datang dari
menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan
kontekstual
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pembelajaran Kontekstual
A. Pengertian
Contextual Teaching and Learning(#"$) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks
kehidupan mereka sehari%hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki
pengetahuan& ketrampilan yang dinamis dan 'eksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif
pemahamannya.
#"$ disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota masyarakat.
B. Pemikiran tentang belajar
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
2/8
Dalam #ontetual teaching and learning (#"$) diperlukan sebuah pendekatan yang lebih
memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak
mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal,
mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi
sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan rasional tersebut pengetahuan selalu berubah
sesuai dengan perkembangan jaman.
Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang belajar sebagai
berikut.
1. Proses belajar
. Belajar tidak hanya sekedar menghafal. iswa harus mengkontruksi pengetahuan di benak
mereka.
*. Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola%pola bermakna dari pengetahuan
baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru.
+. Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan
mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan.
. Pengetahuan tidak dapat dipisah%pisahkan menjadi fakta%fakta atau proposisi yang terpisah,
tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
-. !anusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
. iswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi
dirinya, dan bergelut dengan ide%ide.
/. Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus
seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
2. Transer Belajar
. iswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain.
*. 0eterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
+. Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan
dan keterampilan itu
!. Sis"a sebagai Pembelajar
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
3/8
. !anusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak
mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal%hal baru.
*. trategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi,
untuk hal%hal yang sulit, strategi belajar amat penting.
+. Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah
diketahui.
. "ugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa
untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan
strategi mereka sendiri.
#. Pentingn$a %ingkungan Belajar
. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di
depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
*. Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru
mereka.trategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya.
+. 1mpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar.
. !enumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
&. Hakekat Pembelajaran Kontekstual
Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari%hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni2
konstrukti3isme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri), masyarakat belajar
(Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (AuthenticAssessment)
'. Pengertian Pembelajaran Kontekstual
. !erupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memoti3asi siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan
konteks kehidupan mereka sehari%hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki
pengetahuan& keterampilan yang secara 'eksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu
permasalahan &konteks ke permasalahan& konteks lainnya.
*. !erupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
4/8
materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota dan
masyarakat
E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual dengan Pendekatan Tradisional
Kontekstual
. !enyandarkan pada pemahaman makna.
*. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa.
+. iswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata&masalah yang disimulasikan.
-. elalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
. #enderung mengintegrasikan beberapa bidang.
/. iswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis,
atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok).
4. Perilaku dibangun atas kesadaran diri.
5. 0eterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman.
6. 7adiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri. yang bersifat subyektif.
. iswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut merugikan.
*. Perilaku baik berdasarkan moti3asi intrinsik.
+. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting.
. 7asil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.
Tradisional
. !enyandarkan pada hapalan
*. Pemilihan informasi lebih banyak ditentukan oleh guru.
+. iswa secara pasif menerima informasi, khususnya dari guru.
. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis, tidak bersandar pada realitas kehidupan.
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
5/8
-. !emberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan.
. #enderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu.
/. 8aktu belajar siswa sebagian besar dipergunakan untuk mengerjakan buku tugas, mendengar
ceramah, dan mengisi latihan (kerja indi3idual).
4. Perilaku dibangun atas kebiasaan.
5. 0eterampilan dikembangkan atas dasar latihan.
6. 7adiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai rapor.
. iswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman.
*. Perilaku baik berdasarkan moti3asi entrinsik.
+. Pembelajaran terjadi hanya terjadi di dalam ruangan kelas.
. 7asil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes&ujian&ulangan.
(. Penera)an Pendekatan Kontekstual 'i Kelas
Pembelajaran 0ontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas
yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Pembelajaran 0ontekstual dalam kelas cukup mudah.
ecara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
0embangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
. $aksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
*. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
+. #iptakan masyarakat belajar.
. 7adirkan model sebagai contoh pembelajaran
-. $akukan re'eksi di akhir pertemuan
. $akukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
*. Tuju+ Kom)onen Pembelajaran Kontekstual
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
6/8
1. Konstrukti,isme
!embangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan
awal.
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses 9mengkonstruksi: bukan menerima pengetahuan
2. In-uir$
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman.
iswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
!. uestioning /Bertan$a0
0egiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis in;uiry
#. %earning &ommunit$ /Mas$arakat Belajar0
ekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar.
Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri.
"ukar pengalaman.
Berbagi ide
. Modeling /Pemodelan0
Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar.
!engerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
. 3e4e5tion / 3e4eksi0
#ara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari.
!encatat apa yang telah dipelajari.
!embuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
6. Aut+enti5 Assessment /Penilaian 7ang Sebenarn$a0
!engukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
7/8
Penilaian produk (kinerja).
"ugas%tugas yang rele3an dan kontekstual
H. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
0erjasama
aling menunjang
!enyenangkan, tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
!enggunakan berbagai sumber
iswa aktif
Sharingdengan teman
iswa kritis guru kreatif
Dinding dan lorong%lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta%peta, gambar, artikel, humor
dan lain%lain
$aporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum,
karangan siswa dan lain%lain
I. Men$usun 3en5ana Pembelajaran Berbasis Kontekstual
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas
yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan
bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin
tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah%langkah
pembelajaran, dan authentic assessmennya.
Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar%benar rencana pribadi tentang apa yang akan
dikerjakannya bersama siswanya.
ecara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran kon3ensional
dengan program pembelajaran kontekstual. ekali lagi, yang membedakannya hanya pada
penekanannya. Program pembelajaran kon3ensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang
akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih
menekankan pada skenario pembelajarannya.
-
7/24/2019 Ada Kecenderungan Dewasa Ini Untuk Kembali Pada Pemikiran Bahwa Anak Akan Belajar Lebih Baik Jika Lingkung
8/8
Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (