acara iv biokimia

25
A. HASIL PENGAMATAN SUSU SAPI 1. Penetapan Berat Jenis Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan a) Penetapan Berat Jenis Air Susu Murni Erlenmeyer kosong ditimbang Erlenmeyer diisi dengan susu sapi 10 ml kemudian ditimbang Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 46,82 gram Berat Erlenmeyer akhir = 55,48 gram b) Penetapan Berat Jenis Air Susu yang Diencerkan Erlenmeyer kosong ditimbang Erlenmeyer diisi dengan susu sapi 10 ml dan Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 46,82 gram Berat Erlenmeyer akhir = 60,25 gram

Upload: julia-rahayu

Post on 05-Dec-2014

184 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Acara IV Biokimia

A. HASIL PENGAMATAN

SUSU SAPI

1. Penetapan Berat Jenis

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

a) Penetapan Berat Jenis Air Susu

Murni

Erlenmeyer kosong ditimbang

Erlenmeyer diisi dengan susu sapi

10 ml kemudian ditimbang

Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 46,82

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 55,48 gram

b) Penetapan Berat Jenis Air Susu

yang Diencerkan

Erlenmeyer kosong ditimbang

Erlenmeyer diisi dengan susu sapi

10 ml dan ditambah 5 ml aquades

kemudian ditimbang

Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 46,82

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 60,25 gram

c) Penetapan Berat Jenis Filtrat Susu

dari Percobaan Kasein

Erlenmeyer kosong ditimbang

Erlenmeyer diisi dengan filtrat air

susu dari percobaan kasein

Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 46,25

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 55,30 gram

Page 2: Acara IV Biokimia

sebanyak 10 ml kemudian

ditimbang

2. Reaksi Air Susu

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Air susu murni di uji pH nya.

Air susu yang telah didiamkan 2

jam di uji pH nya.

pH awal = 7

pH akhir = 6

3. Pengendapan Kasein

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

20 mL air susu + 20 mL aquades +

asam asetat 2 %

Disaring

Setelah diencerkan, warna larutan susu

menjadi memudar dan setelah

ditambahkan asam asetat 2 %, warna

larutan agak keruh dan terlihat adanya

endapan.

Diperoleh endapan berwarna putih

tulang dan filtrat bening

4. Uji Warna

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Reaksi Biuret

Endapan kasein + 1 mL NaOH

40% + 1 tetes CuSO4 0,5%

Endapan kasein yang awalnya berwarna

putih keruh setelah ditambahkan NaOH

40 % larutan menjadi lebih bening setelah

ditambahkan CuSO4 warnanya menjadi

Page 3: Acara IV Biokimia

ungu.

Reaksi Millon-Nasse

2 mL larutan protein + 1 mL

reagen merkuri sulfat (HgSO4) 1

% dan Δ

Hasil didinginkan + 1 mL NaNO2

1% dan Δ.

Larutan protein yang berwarna putih

keruh ketika ditambahkan reagen merkuri

sulfat menjadi lebih bening, ketika

dipanaskan tidak terjadi perubahan yaitu

larutan tetap berwarna putih tidak terlalu

keruh.

Ketika didinginkan dan ditambahkan

NaNO2 larutan menjadi berwarna orange.

Ketika larutan tersebut Δ, larutan menjadi

berwarna pink bening dan terdapat

endapan menjadi merah bata.

Reaksi Hopkins Cole

Endapan kasein + 1 tetes

formaldehida encer + 1 tetes

reagen mercuri sulfat kemudian

digojok dan + 1 mL H2SO4 pekat

pada dinding tabung reaksi.

Ketika ditambahkan formaldehida encer,

larutan menjadi berwarna putih keruh dan

terdapat sedikit endapan putih. Saat

ditambahkan 1 tetes reagen mercuri sulfat

larutan tetap berwarna putih keruh dan

terdapat lebih banyak endapan , dan

kemudian + H2SO4 pekat endapan larut,

larutan menjadi berwarna ungu muda dan

terasa panas.

Reaksi Xantoprotein

Endapan kasein + 1 mL HNO3

pekat dan Δ. Kemudian hasil

tersebut didinginkan. Larutan

dibagi dua, tabung I didiamkan,

sedangkan tabung II + amonia.

Endapan kasein yang berwarna putih

susu ketika ditambahkan HNO3 pekat

larutan menjadi kuning kecoklatan,

kemudian setelah Δ dan didinginkan,

tabung I berwarna kuning, sedangkan

tabung II yang ditambahkan amonia

Page 4: Acara IV Biokimia

berwarna orange. Dan tabung reaksi

terasa hangat.

Reaksi Uji Sulfur

Endapan kasein + 1 mL NaOH

40%, Δ dan + 1 tetes Pb asetat.

Endapan kasein + NaOH terbentuk

larutan berwarna putih keruh, setelah

pemanasan larutan tetap keruh. Namun

ketika ditambahkan Pb asetat, terbentuk

2 lapisan, lapisan atas menjadi putih

keruh dan bagian bawah bening.

Reaksi Molish

Endapan kasein + 2 mL α-naftol,

dikocok dan + 1 mL H2SO4 pekat.

Setelah + α-naftol, larutan homogeny

keruh terdapat sedikit endapan, ketika

ditambahkan H2SO4 pekat, terbentuk dua

lapisan, bagian atas keruh dan bagian

bawah bening. Setelah dikocok

terbentuk larutan homogeny berwarna

nila.Dan tabung reaksi terasa hangat.

5. Reaksi Neuman Untuk Kasein (P Organik Dari Kasein)

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Endapan kasein dikeringkan

kemudian dimasukkan dalam

tabung reaksi + 2 tetes asam nitrat

pekat dan + 10 tetes H2SO4 pekat.

Hasil Δ dalam lemari asam, dan

jiak tabung berwarna cokelat + 1

tetes asam nitrat. Kemudian

campuran Δ dan didinginkan, lalu

+ 2 mL ammonium molibdat,

Setelah ditambahkan asam nitrat pekat

larutan berwarna kuning, kemudian

setelah ditambahkan H2SO4 pekat warna

larutan tetap kuning dan terasa panas.

Ketika dipanaskan terdapat warna larutan

tetap kuning. Kemudian setelah

didinginkan dan + amonium molibdat,

digojog, dan Δ, warna larutan kuning

terbentuk endapan yang berwarna kuning

Page 5: Acara IV Biokimia

digojok, Δ. muda.

6. Grease Spot Tets (Tets Noda Lemak)

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Endapan kasein, sebagian dikocok

dengan sedikit eter, diuapkan dan

diusapkan dengan kertas saring.

Setelah diusapkan, eter merambat dengan

cepat ke kertas saring dan terdapat

endapan putih pada permukaan kertas

saring.

7. Menunjukkan Adanya Laktabumin

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Filtrat endapan kasein, Δ

kemudian disaring.

Warna larutan awal keruh. Ketika Δ,

terdapat gumpalan melayang-layang, dan

kemudian disaring larutan menjadi jernih.

8. Menunjukkan Adanya Laktosa

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Uji Benedict

Filtrat laktabumin + 1 mL

benedict, Δ.

Filtrat laktabumin yang awalnya bening

ketika ditambahkan benedict larutan

menjadi biru muda dan ketika

dipanaskan menjadi kuning kehijauan.

Uji Fehling

Filtrat laktabumin + campuran

fehling A dan B, Δ.

Filtrat laktabumin yang awalnya bening

ketika ditambahkan campuran fehing A

Page 6: Acara IV Biokimia

dan B larutan menjadi biru dan ketika

dipanaskan menjadi biru dengan

endapan merah bata.

9. Menunjukkan Adanya Ion Ca dan P-Anorganik

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Filtrat laktabumin + NH4OH

setetes demi setetes kemudian Δ,

disaring dan filtratnya + K-oksalat.

Filtrat laktabumin yang bening ketika

ditambahkan NH4OH terdapat gumpalan

pada larutan bening, ketika dipanaskan

terdapat endapan putih yang lumayan

banyak, kemudian disaring filtratnya

berwarna bening dan + K-oksalat larutan

menjadi bening kekuningan.

SUSU KEDELAI

1. Penetapan Berat Jenis

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

a) Penetapan Berat Jenis Air Susu

Murni

Erlenmeyer kosong ditimbang

Erlenmeyer diisi dengan susu

kedelai 10 ml kemudian ditimbang

Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 45,75

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 56,40 gram

b) Penetapan Berat Jenis Air Susu

yang Diencerkan

Erlenmeyer kosong ditimbang Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 45,75

Page 7: Acara IV Biokimia

Erlenmeyer diisi dengan susu

kedelai 10 ml dan ditambah 5 ml

aquades kemudian ditimbang

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 62,26 gram

c) Penetapan Berat Jenis Filtrat Susu

dari Percobaan Kasein

Erlenmeyer kosong ditimbang

Erlenmeyer diisi dengan filtrat air

susu dari percobaan kasein

sebanyak 10 ml kemudian

ditimbang

Berat Erlenmeyer kosong (awal) = 41,39

gram

Berat Erlenmeyer akhir = 51,05 gram

2. Reaksi Air Susu

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Air susu murni di uji pH nya.

Air susu yang telah didiamkan 2

jam di uji pH nya.

pH awal = 7

pH akhir = 6

3. Pengendapan Kasein

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

20 mL air susu + 20 mL aquades +

asam asetat 2 %

Setelah diencerkan, warna larutan susu

menjadi memudar dan setelah

ditambahkan asam asetat 2 %, warna

larutan agak kuning dan terlihat adanya

Page 8: Acara IV Biokimia

Disaring

endapan.

Diperoleh endapan berwarna putih

tulang dan filtrat bening.

4. Uji Warna

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Reaksi Biuret

Endapan kasein + 1 mL NaOH

40% + 1 tetes CuSO4 0,5%

Endapan kasein yang awalnya berwarna

kuning keruh setelah ditambahkan NaOH

40 % larutan menjadi lebih bening setelah

ditambahkan CuSO4 warnanya menjadi

ungu.

Reaksi Millon-Nasse

2 mL larutan protein + 1 mL

reagen merkuri sulfat (HgSO4) 1

% dan Δ

Hasil didinginkan + 1 mL NaNO2

1% dan Δ.

Larutan protein yang berwarna putih

keruh ketika ditambahkan reagen merkuri

sulfat menjadi lebih bening, ketika

dipanaskan tidak terjadi perubahan yaitu

larutan tetap berwarna putih tidak terlalu

keruh.

Ketika didinginkan dan ditambahkan

NaNO2 larutan menjadi berwarna merah

muda-jingga. Ketika larutan tersebut Δ,

larutan menjadi berwarna pink bening

dan terdapat endapan menjadi merah

bata.

Reaksi Hopkins Cole

Endapan kasein + 1 tetes

formaldehida encer + 1 tetes

reagen mercuri sulfat kemudian

Ketika ditambahkan formaldehida encer,

larutan menjadi berwarna putih keruh dan

terdapat sedikit endapan putih. Saat

Page 9: Acara IV Biokimia

digojok dan + 1 mL H2SO4 pekat

pada dinding tabung reaksi.

ditambahkan 1 tetes reagen mercuri sulfat

larutan tetap berwarna lebih bening dan

terdapat lebih banyak endapan, kemudian

+ H2SO4 pekat endapan larut, larutan

menjadi berwarna ungu tua dan terasa

panas.

Reaksi Xantoprotein

Endapan kasein + 1 mL HNO3

pekat dan Δ. Kemudian hasil

tersebut didinginkan. Larutan

dibagi dua, tabung I didiamkan,

sedangkan tabung II + amonia.

Endapan kasein yang berwarna putih

susu ketika ditambahkan HNO3 pekat

larutan menjadi kuning kecoklatan dan

tabung terasa panas, kemudian setelah Δ

dan didinginkan, tabung I berwarna

orange, dan tabung II yang ditambahkan

amonia berwarna orange juga.

Reaksi Uji Sulfur

Endapan kasein + 1 mL NaOH

40%, Δ dan + 1 tetes Pb asetat.

Endapan kasein + NaOH terbentuk

larutan berwarna bening, setelah

pemanasan larutan tetap bening. Ketika

ditambahkan Pb asetat juga tidak terjadi

perubahan, larutan tetap bening.

Reaksi Molish

Endapan kasein + 2 mL α-naftol,

dikocok dan + 1 mL H2SO4 pekat.

Setelah + α-naftol, larutan berwarna

bening terdapat sedikit endapan, ketika

ditambahkan H2SO4 pekat, terbentuk dua

lapisan, bagian atas keruh dan bagian

bawah bening. Setelah dikocok

terbentuk dua lapisan pula bagian atas

berwarna orange bening, bagian bawah

berwarna ungu. Dan tabung reaksi terasa

hangat.

Page 10: Acara IV Biokimia

5. Reaksi Neuman Untuk Kasein (P Organik Dari Kasein)

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Endapan kasein dikeringkan

kemudian dimasukkan dalam

tabung reaksi + 2 tetes asam nitrat

pekat dan + 10 tetes H2SO4 pekat.

Hasil Δ dalam lemari asam, dan

jika tabung berwarna cokelat + 1

tetes asam nitrat. Kemudian

campuran Δ dan didinginkan, lalu

+ 2 mL ammonium molibdat,

digojok, Δ.

Setelah ditambahkan asam nitrat pekat

larutan berwarna kuning, kemudian

setelah ditambahkan H2SO4 pekat warna

larutan orange dan terasa panas.

Ketika dipanaskan terdapat warna larutan

tetap kuning. Kemudian setelah

didinginkan dan + amonium molibdat,

digojog, dan Δ, warna larutan kuning

terbentuk endapan yang berwarna kuning

tua.

6. Grease Spot Tets (Tets Noda Lemak)

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Endapan kasein, sebagian dikocok

dengan sedikit eter, diuapkan dan

diusapkan dengan kertas saring.

Setelah diusapkan, eter merambat dengan

cepat ke kertas saring dan terdapat

endapan berwarna krem (putih tulang),

kertas saring juga berubah warna menjadi

krem (putih tulang).

7. Menunjukkan Adanya Laktabumin

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Filtrat endapan kasein, Δ

kemudian disaring.

Warna larutan bening kekuningan. Ketika

Δ, terdapat gumpalan melayang-layang,

dan kemudian disaring filtratnya

Page 11: Acara IV Biokimia

berwarna bening kekuningan.

8. Menunjukkan Adanya Laktosa

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Uji Benedict

Filtrat laktabumin + 1 mL

benedict, Δ.

Filtrat laktabumin yang awalnya bening

ketika ditambahkan benedict larutan

menjadi kehijauan dan ketika

dipanaskan menjadi orange.

Uji Fehling

Filtrat laktabumin + campuran

fehling A dan B, Δ.

Filtrat laktabumin yang awalnya bening

ketika ditambahkan campuran fehing A

dan B larutan menjadi biru dan ketika

dipanaskan menjadi merah bata.

9. Menunjukkan Adanya Ion Ca dan P-Anorganik

Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan

Filtrat laktabumin + NH4OH

setetes demi setetes kemudian Δ,

disaring dan filtratnya + K-oksalat.

Filtrat laktabumin yang bening ketika

ditambahkan NH4OH terdapat dua

lapisan, lapisan bawah bening, lapisan

atas agak kuning, ketika dipanaskan

terdapat sedikit endapan yang melayang,

kemudian disaring filtratnya berwarna

kuning bening dan + K-oksalat larutan

menjadi bening kekuningan agak keruh.

Page 12: Acara IV Biokimia

B. ANALISIS DATA

1. Perhitungan

Berat Jenis Air Susu Murni

Diketahui : volum air susu murni = 10 mL

Massa susu sapi murni = 8,66 gram

Massa susu kedelai murni =10,65 gram

Ditanya : massa jenis =……..?

Jawab :

a. Massa jenis susu sapi murni

Massa jenis =

= 0,866 gr/mL

b. Massa jenis susu kedelai murni

Massa jenis =

=

= 0,1065 gr/ml

Berat Jenis Air Susu Murni yang Diencerkan

Diketahui : volum air susu encer = 15 mL

Massa susu sapi encer =13,43 gram

Massa susu kedelai encer = 16,51 gram

Page 13: Acara IV Biokimia

Ditanya : massa jenis =……..?

Jawab :

a. Massa jenis susu sapi encer

Massa jenis =

=

= 0,895 gr/mL

b. Massa jenis susu kedelai encer

Massa jenis =

=

= 1,1 gr/mL

Berat Jenis Filrat Air Susu dari Pengendapan Kasein

Diketahui : volum Filtrat air susu = 10 mL

Massa filtrate susu sapi = 9,05 gram

Massa filtrate susu kedelai = 9,66 gram

Ditanya : massa jenis =……..?

Jawab :

a. Massa jenis filtrate susu sapi

Page 14: Acara IV Biokimia

Massa jenis =

=

` = 0,905 gr/mL

b. Massa jenis filtrate susu kedelai

Massa jenis =

=

` = 0,966 gr/mL

2. Reaksi Air Susu

Susu Sapi

pH awal = 7

pH setelah 2 jam = 6

Susu Kedelai

pH awal = 7

pH setelah 2 jam = 6

1. Persamaan Reaksi

Reaksi pengendapan kasein

[Ca2+] [ kaseinat 2- ] + 2CH3COOH Ca(CH3COO)2 + kasein

Reaksi biuret

Page 15: Acara IV Biokimia

Reaksi Hopkins Cole

COOH CHO

COOH COOH

(asam oksalat) (asam glioksilat)

Reaksi Millon-Nasse

Mg

Page 16: Acara IV Biokimia

Xantoprotein

Reaksi Uji Sulfur

Page 17: Acara IV Biokimia

Reaksi Molisch

Grease Spot Test (Test Noda Lemak)

1. Endapan kasein + eter à tidak larut dalam eter

2. Terdapat tetesan bening, kertas menjadi transparan yang menandakan ada

lemak

Menunjukkan Adanya Laktalbumin

1. Susu sapi

Filtrat kasein (+) terdapat gumpalan yang melayang

Susu kedelai

Filtrat kasein (+) terdapat gumpalan yang melayang

Page 18: Acara IV Biokimia

Menunjukkan adanya laktosa

a. Reaksi Benedict

b. Reaksi Fehling

Menunjukkan Adanya Ion Ca dan P-Organik

Fitrat (nomor 7) + NH4OH endapan gelartinous dari Ca dan Mg fosfat

(endapan putih)

Endapan + CH3COOH tidak terjadi perubahan