abstrak permukaan laut (spl) terhadap tangkapan · pdf filemenurut nybakken (1995), indikator...
TRANSCRIPT
i
ABSTRAK
I Made Ekayana. 1214511048. Hubungan Konsentrasi Klorofil-a Dan Suhu
Permukaan Laut (SPL) Terhadap Tangkapan Ikan Tuna Dengan
Menggunakan Penginderaan Jauh Di Perairan Selatan Jawa – Bali.
(Pembimbing: I Wayan Gede Astawa Karang dan Abd. Rahman As-Syakur).
Perairan Indonesia merupakan perairan yang subur dengan ditandai adanya
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), salah satunya adalah WPP 573 yang
berlokasikan di Selatan Jawa. Salah satu sektor tangkapan ikan terbesar di
Indonesia adalah perikanan tuna. Sebaran ikan tuna di perairan Indonesia
dipengaruhi oleh Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Klorofil-a. Tujuan dari
penelitian ini : (1) Untuk menganalisa sebaran klorofil-a dan SPL di perairan
selatan Jawa – Bali dengan menggunakan satelit AQUA MODIS dengan data in-
situ, (2) Untuk mengatahui tingkat keakuratan data SPL lapangan dengan SPL
citra satelit dan (3) Untuk mencari hubungan antara klorofil-a dan SPL dengan
hasil tangkapan ikan tuna di perairan selatan Jawa – Bali. Data SPL dapat
diperoleh secara in-situ dan teknologi penginderaan jauh. Untuk data klorofil-a
diperoleh melalui teknologi penginderaan jauh dan hasil tangkapan ikan tuna di
peroleh secara in-situ. Metode yang digunakan adalah analisis regresi polinomila
dan untuk mengetahui hubungan SPL lapangan dengan SPL citra satelit
digunakan analisis regresi linier dan analisis korelasi melalui Microsoft Excel
2010 untuk mengetahui hubungan parameter tersebut, dimana didapatkan korelasi
yang kuat antara SPL lapangan dengan SPL citra satelit R = 0,61. Sebaran
parameter oseanografi SPL dan klorofil-a di perairan selatan Jawa – Bali terlihat
fluktuatif dan kondisi ini juga terlihat sangat kecil mempengaruhi hasil tangkapan
ikan tuna. Didapatkan korelasi yang rendah terbalik SPL dengan hasil tangkapan
tuna sebesar R = -0,34 dan korelasi yang rendah klorofil-a dengan hasil tangkapan
ikan tuna sebesar R = 0,28. Hal ini mengakibatkan klorofil-a di perairan tidak
berpengaruh langsung terhadap hasil tangkapan ikan tuna, karena fitoplankton
bukan merupakan makanan alami tuna tetapi sebagai rantai dasar makanan tuna
oleh sebab itu konsentrasi klorofil-a mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
hasil tangkapan ikan tuna.
Kata kunci : Suhu Permukaan Laut (SPL), Klorofil-a, dan Hasil Tangkapan
Ikan Tuna
ii
ABSTRACT
I Made Ekayana. 1214511048. The Relationship Of Chlorophyll-a’s
Concentration And Sea Surface’s Temperature (SST) to Tuna Catches Using
Remote Sensing in The Water Of South Java – Bali. (Pembimbing: I Wayan
Gede Astawa Karang dan Abd. Rahman As-Syakur).
Indonesia waters are fertile waters marked by the existence of Regional
Fisheries Management (WPP), one of them is WPP 573 which located in Southern
Java. One of the biggest fish catch sectors in Indonesia is tuna fisheries.
Distribution of tuna in Indonesia waters affected by Sea Surface Temperature
(SST) and chlorophyll-a. The aims of this study: (1) To analyze the distribution of
chlorophyll-a and SST in the water of South Java - Bali (WPP 573) using AQUA
MODIS satellite through data in-situ, (2) To know the accuracy of SST Ground
Truth and SST Citra satellite and (3) To find the relationship between
chlorophyll-a and SST with catches tuna in the water of South Java - Bali (WPP
573). SST data can be acquired through in-situ and remote sensing technology.
Data chlorophyll-a was obtained through remote sensing technology and the
catches of tuna was obtained by in-situ. The methods used were polynomial
regression analysis, regression linear analysis and correlation analysis through
Excel 2010 to determine the relationship of these parameters, found strong
correlation between SST Ground Truth and SST Citra satellite R= 0,61. The
distribution of oceanographic parameters (SST and chlorophyll-a) in the water of
South Java - Bali seemed volatile and these condition also seemed very small that
affected catches of tuna. Low inverse correlation SST with catches of tuna
amounted to R = -0.34 and low correlation with the chlorophyll-a tuna fish
catches amounted to R = 0.28. These resulted the chlorophyll-a in the water had
not direct impact on the catches of tuna because phytoplankton was not natural
food for tuna but as the basis chain food of tuna therefore the concentration of
chlorophyll-a had less effect on the result of tuna catches.
Keywords: Sea Surface Temperature (SST), Chlorophyll-a, and Catch Tuna
iii
RINGKASAN
I Made Ekayana. 1214511048. Hubungan Konsentrasi Klorofil-a Dan Suhu
Permukaan Laut (SPL) Terhadap Tangkapan Ikan Tuna Dengan
Menggunakan Penginderaan Jauh Di Perairan Selatan Jawa – Bali.
(Pembimbing: I Wayan Gede Astawa Karang dan Abd. Rahman As-Syakur).
Perairan Indonesia merupakan perairan yang subur dengan di tandai adanya
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), salah satunya adalah WPP 573 yang
berlokasikan di Selatan Jawa - Bali. Salah satu sektor tangkapan ikan terbesar di
Indonesia adalah perikanan tuna. Potensi tangkapan ikan tuna (fishing ground)
sangat bermanfaat bagi armada perikanan untuk menentukan letak sasaran lokasi
ikan, sehingga operasi penangkapan ikan dapat direncanakan dan diperhitungkan
dengan baik sehingga biaya operasional dapat dihemat melalui penghematan
bahan bakar minyak dan biaya tenaga kerja. Dengan kemajuan teknologi atau riset
di bidang perikanan dan kelautan upaya pembuatan informasi tersebut semakin
mudah dan akurat untuk menentukan keberadaan ikan dengan mendeteksi
klorofil-a di perairan. Menurut Nybakken (1995), indikator kesuburan perairan
dapat diukur dari kandungan klorofil-a. Semakin tinggi konsentrasi klorofil-a
permukaan maka diharapkan semakin berlimpah fitoplankton di perairan tersebut.
Persebaran klorofil-a diperairan Selatan Jawa - Bali dipengaruhi oleh beberapa
parameter contohnya Suhu Permukaan Laut (SPL) dan upwelling. Sebaran ikan
tuna di perairan Indonesia dipengaruhi oleh SPL dan klorofil-a. Tujuan dari
penelitian ini : (1) Untuk menganalisa sebaran SPL dan klorofil-a di perairan
selatan Jawa – Bali dengan menggunakan satelit AQUA MODIS dengan data in-
situ, (2) Untuk mengatahui tingkat keakuratan data SPL lapangan dengan SPL
citra satelit dan (3) Untuk mencari hubungan antara klorofil-a dan SPL dengan
hasil tangkapan ikan tuna di perairan selatan Jawa – Bali. Data SPL dapat
diperoleh secara in-situ dan teknologi penginderaan jauh. Untuk data klorofil-a
diperoleh melalui teknologi penginderaan jauh dan hasil tangkapan ikan tuna di
peroleh secara in-situ dengan mengikuti kapal longline. Metode yang digunakan
adalah analisis regresi polinomila untuk mengetahui pengaruh hasil tangkapan
terhadap klorofil-a dan SPL dan untuk mengetahui seberapa erat hubungan
validasi antara SPL lapangan dengan SPL citra satelit digunakan analisis regresi
linier serta digunakan analisis korelasi melalui Microsoft Excel 2010 untuk
mengetahui hubungan parameter tersebut. Dimana didapatkan hubungan korelasi
yang kuat R = 0,61 antara SPL lapangan dengan SPL citra satelit. Sebaran
parameter oseanografi SPL dan klorofil-a di perairan selatan Jawa – Bali terlihat
fluktuatif dan kondisi ini juga terlihat sangat kecil mempengaruhi hasil tangkapan
ikan tuna. Didapatkan korelasi yang rendah terbalik SPL dengan hasil tangkapan
tuna sebesar R = -0,34. Semakin tinggi SPL maka hasil tangkapan semakin
menurun, penurunan secara drastis terjadi pada suhu 30°C. Tangke dkk (2015),
menyatakan bahwa hasil tangkapan tuna akan menurun pada suhu di atas 29,5°C.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian (Mario Limbong, 2008) menyatakan bahwa
Kisaran SPL pada saat penelitian berkisar antara 20°C - 31°C. Kondisi ini
membuktikan bahwa ikan tuna masih dapat mentolerir SPL dingin 20°C dan suhu
panas sampai 31°C. Sedangkan korelasi klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan
iv
tuna menunjukan hubungan yang rendah dengan nilai sebesar R = 0,28. Tangke
dkk (2015), menyatakan bahwa klorofil-a tidak berpengaruh langsung terhadap
hasil tangkapan ikan tuna, karena ikan tuna merupakan pada tingkat tropik atas
dalam rantai makanan. Hal ini mengakibatkan klorofil-a di perairan tidak
berpengaruh langsung terhadap hasil tangkapan ikan tuna, karena fitoplankton
bukan merupakan makanan alami tuna tetapi sebagai rantai dasar makanan tuna
oleh sebab itu konsentrasi klorofil-a mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
hasil tangkapan ikan tuna.
v
MOTTO
The Best Way To Predict Your Future Is To Create It
(Abraham Lincoln)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena atas berkat-Nya penelitian serta penulisan skripsi dengan
judul “Hubungan Konsentrasi Klorofil-a Dan Suhu Permukaan Laut (SPL)
Terhadap Tangkapan Ikan Tuna Dengan Menggunakan Penginderaan Jauh
Di Perairan Selatan Jawa – Bali” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Ilmu Kelautan di Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana dapat
diselesaikan dengan baik. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu baik secara materi ataupun moral mulai dari
awal penyusunan hingga selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini
sehingga jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu masukan, saran, serta kritik
yang membangun sangat diperlukan guna perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bukit Jimbaran,
I Made Ekayana
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah mengarahkan, membantu, serta mendukung kegiatan penelitian
dan dalam menyelesaikan penulisan skripsi sehingga dapat berjalan dengan lancar.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. I Wayan Arthana, MS., Ph. D selaku Dekan Fakultas
Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana.
2. Bapak Dwi Budi Wiyanto, S.Kel., M.P selaku Ketua Program Studi Ilmu
Kelautan Fakultas Kelautan Universitas Udayana
3. Bapak I Wayan Gede Astawa Karang, S.Si., M.Si., Ph. D. selaku
pembimbing I serta Bapak Abd. Rahman As-syakur, S.P., M.Si selaku
pembimbing II yang telah memberikan arahan, masukan, serta bimbingan
selama penulis melaksanakan penelitian dan penulisan skripsi.
4. Bapak Dr. Eng. I Dewa Nyoman Nurweda Putra S.Si., M.Si. selaku penguji
I dan Ibu Elok Faiqoh, S.Pi., M.Si selaku penguji II yang telah memberikan
masukan, saran, dan kritik selama proses penyusunan skripsi baik pada saat
ujian proposal, seminar hasil, serta ujian sidang skripsi.
5. Bapak Budi Nugraha selaku Kepala Pimpinan Loka Penelitian Perikanan
Tuna, Bapak Irwan Jatmiko dan Bapak Dian selaku pembimbing lapangan ,
serta seluruh staf pegawai Kantor Loka Penelitian Perikanan Tuna yang
telah membantu dan memberikan bimbingan dalam pengambilan data di
lapangan
6. Kedua orang tua, I Made Mudra dan Ni Kadek Wangi yang senantiasa
memberikan bantuan dalam bentuk materi serta semangat tanpa hentinya.
7. Ketiga saudara tercinta, Ni Luh Reza Wandari, Ni Koming Munihari dan I
Ketut Argunayasa.
8. Gung Gita, Gus Indra, Arik Sukmantara, Gung Nanda, Padmaningrat, dan
Made Yoga Badak sebagai penyemangat seperjuangan selama masa
perkuliahan, penelitian, serta penulisan skripsi.
9. Seluruh kawan-kawan seperjuangan Ilmu Kelautan angkatan I. Terima kasih
atas semua waktu, pengalaman, dan kenangan selama awal sampai akhir
perkuliahan.
viii
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
ix
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Februari 1993
di Kabupaten Gianyar, Bali. Penulis merupakan anak
kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak I
Made Mudra dan Ibu Kadek Wangi. Penulis memulai
pendidikan Taman Kanak – Kanak (TK) Widya Craya di
Peliatan, Ubud pada tahun 1999, pendidikan formal di
SD Negeri 1 Peliatan,Ubud pada tahun 2000 dan
diselesaikan pada tahun 2006, dilanjutkan di SMP
Negeri 2 Ubud dan lulus tahun 2009, kemudian
melanjutkan di SMA PGRI 3 Ubud sampai kemudian
lulus tahun 2012. Penulis selanjutny a diterima di
Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Udayana
melalui jalur SNMPTN tahun 2012.
Penulis menyelesaikan rangkaian tugas akhir yaitu Praktek Kerja Lapangan di
Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT) Denpasar pada tahun 2015, Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Duda Timur, Karangasem - Bali pada tahun 2015, serta
Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul ‘Hubungan Konsentrasi Klorofil-a Dan
Suhu Permukaan Laut (SPL) Dengan Hasil Tangkapan Ikan Tuna Di
Perairan Selatan Jawa – Bali’ pada tahun 2016.
Foto warna (6x4)
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................i
BERITA ACARA ................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................................ iii
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
RINGKASAN ........................................................................................................vii
MOTTO ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.5 Batasan Penelitian ...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
2.1 Kondisi Perairan Selatan Pulau Jawa - Bali ................................................ 5
2.2 Upwelling .................................................................................................. 6
2.3 Suhu Permukaan Laut (SPL) ...................................................................... 6
2.4 Klorofil-a ................................................................................................... 7
2.5 Ikan Tuna ................................................................................................. 10
2.6 Potensi Tangkapan Tuna di WPP 573 ....................................................... 12
2.7 Penginderaan jauh untuk mendeteksi SPL dan klorofil-a .......................... 13
2.8 Karakteristik satelit Aqua MODIS ............................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 18
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................... 18
3.2 Alat dan Data ........................................................................................... 18
3.3 Kerangka Berfikir Penelitian .................................................................... 19
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 21
3.5 Analisis Data............................................................................................ 24
xi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 27
4.1 Sebaran SPL Citra Satelit dan Klorofil-a di Selatan Jawa - Bali ................ 27
4.1.1 Sebaran SPL ................................................................................ 29
4.1.2 Sebaran Klorofil-a ........................................................................ 30
4.1.3 Analisis Perbandingan SPL Lapangan dengan SPL Citra Satelit ... 32
4.1.4 Validasi SPL Lapangan dengan SPL Citra Satelit ......................... 34
4.2 Hubungan Hasil Tangkapan dengan SPL dan Klorofil-a ........................... 34
4.2.1 Pengoperasian KM. Anna Rizky 12 .............................................. 34
4.2.2 Hasil Tangkapan .......................................................................... 35
4.2.3 Hubungan Hasil Tangkapan dengan SPL ...................................... 39
4.2.4 Hubungan Hasil Tangkapan dengan Klorofil-a ............................. 40
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 45
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 45
5.2 Saran ........................................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 46
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Struktur molekul klorofil-a dan klorofil-b ........................................ 9
2 Bentuk tubuh beberapa spesies ikan tuna ....................................... 11
3 Pemantulan cahaya matahari oleh partikel-partikel di perairan ....... 15
4 Wilayah lokasi penelitian di perairan Selatan Jawa-Bali ............... 18
5 Kerangka berfikir penelitian .......................................................... 20
6 Tahapan pengelolaan prosedur penelitian....................................... 23
7 Sebaran SPL bulan Februari di perairan Selatan Jawa-Bali ............ 29
8 Sebaran SPL bulan Maret di perairan Selatan Jawa - Bali .............. 30
9 Sebaran Klorofil-a bulan Februari di perairan Selatan Jawa-Bali ... 31
10 Sebaran Klorofil-a bulan Maret di perairan Selatan Jawa-Bali ....... 32
11 Grafik perbedaan SPL lapangan dengan SPL citra satelit ............... 33
12 Diagram pencar perbandingan SPL lapangan dengan SPL satelit ... 34
13 Cruise penangkapan kapal longline tuna Februari – Maret 2016. ... 35
14 Grafik hasil tangkapan ikan tuna bulan Februari – Maret 2016 ...... 39
15 Grafik hubungan SPL dengan hasil tangkapan ikan tuna ................ 40
16 Grafik hubungan klorofil-a dengan hasil tangkapan ikan tuna ........ 41
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Estimasi tingkat pemanfaatan tuna di WPPNRI 573 ............................. 12
2 Komposisi produksi tuna di WPPNRI 573 ............................................ 12
3 Estimasi Tangkapan Ikan Tuna ............................................................. 13
4 Spesifikasi dari satelit Aqua MODIS .................................................... 17
5 Interval Kekuatan Hubungan Korelasi .................................................. 26
6 Data oceanografi klorofil-a dan SPL citra satelit ................................... 27
7 Pengelompokan SPL lapangan dengan SPL citra satelit ........................ 32
8 Posisi setting dan hasil tangkapan ikan tuna .......................................... 36
9 Komposisi hasil tangkapan ikan tuna KM. Anna Rizky 12 ................... 37
10 Komposisi Hasil Tangkapan Tuna Bulan Februari-Maret 2016 KM.
Anna Rizky 12 ..................................................................................... 38
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Sebaran SPL di Selatan Jawa – Bali bulan Februari – Maret............. 50
2 Sebaran klorofil-a di Selatan Jawa – Bali Februari – Maret ............... 54
3 Data rata-rata SPL lapangan dalam satu menit dengan
menggunakan mini logger ................................................................ 60
4 Dokumentasi pengambilan data penelitian ....................................... 67
1
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luas wilayah teritorial Indonesia yang sebesar 7,1 juta km² didominasi oleh
wilayah laut yaitu kurang lebih 5,4 juta km² (Konvensi PBB tahun 1982).
Indonesia memiliki potensi perairan kususnya di bidang perikanan dengan jumlah
tangkapan ikan 6,4 juta ton/tahun (Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI
(nomor kep. 18/men/2011)). Secara geografis perairan Indonesia berbatasan
langsung dengan dua samudera besar yaitu Samudera Pasifik dan Samudera
Hindia. Perairan Indonesia khususnya di daerah Samudera Hindia memiliki
potensi kekayaan dasar laut yang sangat besar salah satunya adalah jumlah
tangkapan ikan tuna sebesar 177,94 ton/tahun (KKP 2013), sehingga mengundang
perhatian para perusahaan – perusahaan manca negara untuk ikut menanamkan
sahamnya di Indonesia, contohnya di bidang perikanan ikan tuna.
Ikan tuna merupakan anggota family secombridae. Dilihat ukurannya
terdapat dua jenis tuna yang biasa dijumpai di Indonesia yaitu kelompok tuna
besar dan tuna kecil. Menurut Sannin (1983) beberapa jenis tuna besar yang
selama ini banyak di jumpai adalah tuna sirip kuning (Thunnus albacares), tuna
mata besar (Thunnus abesus), Albacora (Thunnus alalunga), dan tuna sirip biru
(Thunnus maccoyii). Selain itu terdapat jenis tuna yang ukurannya relative kecil
yang terdiri dari cakalang (Katsuwonus pelamis) dan tongkol (Auxis sp). Tuna
merupakan ikan perenang cepat dan hidup bergerombol membentuk schooling,
terutama pada waktu mencari makan (Amiruddin, 1993). Beberapa jenis tuna
bahkan melakukan migrasi melintasi samudera dan mencirikan sebagai highly
migratory species. Nakamura (1969) menyatakan bahwa penyebaran tuna tidak
dipengaruhi oleh perbedaan garis bujur (longitude) maupun oleh perbedaan garis
lintang (latitude). Migrasi ikan tuna di perairan Indonesia merupakan bagian dari
jalur migrasi tuna dunia karena wilayah Indonesia terletak pada lintasan
perbatasan perairan antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Migrasi
kelompok tuna yang melintasi wilayah perairan pantai dan teritorial terjadi karena
perairan Indonesia berhubungan langsung dengan perairan kedua samudera oleh
karena itu perairan Indonesia memiliki potensi perikanan yang tinggi
1
Potensi tangkapan ikan (fishing ground) sangat bermanfaat bagi armada
perikanan untuk menentukan letak sasaran lokasi ikan, sehingga operasi
penangkapan ikan dapat direncanakan dan diperhitungkan dengan baik sehingga
biaya operasional dapat dihemat melalui penghematan bahan bakar minyak dan
biaya tenaga kerja. Dengan kemajuan teknologi atau riset di bidang perikanan dan
kelautan upaya pembuatan informasi tersebut semakin mudah dan akurat untuk
menentukan keberadaan ikan dengan mendeteksi klorofil-a di perairan. Menurut
Nybakken (1992), indikator kesuburan perairan dapat diukur dari kandungan
klorofil-a. Semakin tinggi konsentrasi klorofil-a permukaan maka diharapkan
semakin berlimpah fitoplankton di perairan tersebut. Persebaran klorofil-a
diperairan Samudera Hindia dipengaruhi oleh beberapa parameter contohnya
Suhu Permukaan Laut (SPL), kecepatan angin, dan upwelling. Daerah perairan
yang subur atau daerah yang terjadi upwelling di tandai dengan adanya aktifitas
tangkapan ikan salah satu contoh daerah penangkap ikan di Indonesia adalah
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Indonesia memiliki 11 WPP salah satunya adalah WPP 573 yang memiliki
hasil tangkapan ikan yang berlimpah. Maka dari itu penelitian ini dilakukan di
selatan WPP 573 tepatnya di perairan selatan Jawa - Bali. Perairan selatan Jawa -
Bali memiliki hasil tangkapan yang berlimpah, terdapat berbagai jenis hasil
tangkapan ikan seperti ikan domersal (termasuk udang), ikan pelagis kecil dan
ikan pelagis besar (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, KKP (2011)).
Kurangnya observasi kelautan dari data in-situ maupun penulis di perairan Selatan
Jawa - Bali dikarenakan observasi dilapangan memerlukan biaya yang besar. Oleh
sebab itu salah satu solusi yang paling tepat untuk mendeteksi kandungan
konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut (SPL) di perairan selatan Jawa –
Bali yaitu dengan menggunakan metode penginderaan jauh. Dimana metode
penginderaan jauh ini secara tidak langsung akan mendeteksi lokasi ikan di
perairan.
Penginderaan jauh merupakan suatu teknik yang dapat diaplikasikan untuk
pengamatan parameter oseanografi perairan seperti kandungan klorofil-a dan suhu
permukaan laut (SPL) baik secara spasial maupun temporal. Teknik penginderaan
2
jauh memiliki kemampuan yang tinggi dalam menganalisis area yang luas dan
sulit ditempuh dengan cara konvensional dalam waktu yang singkat. Salah satu
satelit penginderaan jauh yang dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi
kandungan klorofil-a pada perairan adalah satelit Aqua Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer (MODIS). Satelit Aqua MODIS merupakan satelit
ilmu pengetahuan tentang bumi dari Nation Aeronautics and Space
Administration (NASA), yang mempunyai kelebihan dapat mengukur kandungan
konsentrasi klorofil-a diperairan dengan cara menangkap pantulan dari sinar
matahari yang di pantulkan oleh fitoplankton, sedangkan untuk pengukuran suhu
permukaan laut (SPL) diperairan dengan cara merekam emisi panas dari
permukaan laut dengan menggunakan panjang gelombang infra merah.
Penelitian mengenai hubungan kondisi perairan yang diamati melalui
penginderaan jauh dengan menggunakan satelit Aqua MODIS terhadap hasil
tangkapan ikan sudah pernah dilakukan. Penelitian di WPP 573 dilakukan oleh
Ega et al (2012), WPP 711 dilakukan oleh Bhudi el al (2014), WPP 712 oleh
Radik et al (2013) dan adapun peneliti yang sudah pernah melakukan penelitian di
perairan selatan Jawa - Bali, tetapi penelitian yang turun langsung ke lapangan
untuk melakukan pengambilan data oseanografi sangatlah jarang, oleh karena itu
penelitian ini penting dilakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana sebaran SPL dan klorofil-a bulanan di perairan selatan Jawa –
Bali ?
2. Bagaimana akurasi validasi data SPL lapangan dengan SPL citra satelit ?
3. Bagaimana hubungan konsentrasi klorofil-a dan SPL terhadap tangkapan
ikan tuna di perairan selatan Jawa – Bali dengan menggunakan satelit
AQUA MODIS dengan data in-situ ?
3
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah
1. Untuk menganalisa sebaran SPL dan klorofil-a di perairan selatan Jawa –
Bali dengan menggunakan satelit AQUA MODIS.
2. Untuk mengatahui tingkat keakuratan data SPL lapangan dengan SPL citra
satelit.
3. Untuk mencari hubungan antara klorofil-a dan SPL dengan hasil
tangkapan ikan tuna di perairan selatan Jawa – Bali dengan menggunakan
satelit AQUA MODIS dengan data in-situ.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait sebaran
klorofil-a dan SPL serta hubungannya dengan tangkapan ikan tuna di perairan
selatan Jawa – Bali dan mengetahui kesuburan perairan serta bermanfaat untuk
pengembangan dan eksplorasi perairan di bidang perikanan.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini diberikan pembatasan penelitian agar
pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yaitu menetapkan
batasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya dilakukan di perairan selatan Jawa – Bali untuk
menentukan hubungan SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan,
sebaran SPL dan klorofil-a serta validasi SPL lapangan dengan SPL citra
satelit.
2. Hasil data in-situ yang digunakan hanya data tangkapan ikan tuna dan SPL
di perairan selatan Jawa – Bali.