abstrak “disiplin belajar siswa smp ymj...

82
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat Dan Hubungannya Dengan Prestasi Belajar”. Ditulis oleh Dani Ramdani, Jurusan Kependidikan Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat serta hubungannya dengan prestasi belajar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 12 November 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif-korelasional. Metode deskriftif digunakan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa, sedangkan metode korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi belajarnya. Instrument yang digunakan untuk mengukur disiplin belajar adalah angket yang terdiri dari 33 item soal. Sedangkan untuk mengukur prestasi belajar digunakan nilai hasil MID semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011. Setelah dilakukan pengukuran terhadap disiplin belajar, didapat nilai mean (rata-rata) skor hasil angket sebesar 98, ini berarti disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat berada pada tingkat tinggi. Untuk mengetahui tingkat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar, digunakan rumus korelasi dari Karl Pearson. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai r -hitung = 0,166, yang berarti nilai korelasi sangat rendah/tidak berkorelasi. Uji signifikasi dilakukan untuk menguji hipotesis, yaitu dengan membandingkan nilai r -hitung dengan r -tabel . Jumlah sampel (N=64) pada taraf signifikan 5% didapat nilai r- tabel = 0,244, pada taraf signifikan 1% didapat nilai r- tabel = 0,317. Berarti r- hitung < r- tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajarnya. Disiplin belajar siswa hanya memberikan kontribusi sebesar 2,8% terhadap prestasi belajarnya. Kata kunci: Disiplin Belajar Siswa, Prestasi Belajar Siswa

Upload: truongdiep

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat Dan Hubungannya Dengan Prestasi Belajar”. Ditulis oleh Dani Ramdani, Jurusan Kependidikan Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat serta hubungannya dengan prestasi belajar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 12 November 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif-korelasional. Metode deskriftif digunakan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar siswa, sedangkan metode korelasional digunakan untuk mengetahui hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi belajarnya. Instrument yang digunakan untuk mengukur disiplin belajar adalah angket yang terdiri dari 33 item soal. Sedangkan untuk mengukur prestasi belajar digunakan nilai hasil MID semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011. Setelah dilakukan pengukuran terhadap disiplin belajar, didapat nilai mean (rata-rata) skor hasil angket sebesar 98, ini berarti disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat berada pada tingkat tinggi. Untuk mengetahui tingkat hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar, digunakan rumus korelasi dari Karl Pearson. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai r-hitung = 0,166, yang berarti nilai korelasi sangat rendah/tidak berkorelasi. Uji signifikasi dilakukan untuk menguji hipotesis, yaitu dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel. Jumlah sampel (N=64) pada taraf signifikan 5% didapat nilai r-tabel = 0,244, pada taraf signifikan 1% didapat nilai r-tabel = 0,317. Berarti r-hitung < r-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar siswa dengan prestasi belajarnya. Disiplin belajar siswa hanya memberikan kontribusi sebesar 2,8% terhadap prestasi belajarnya. Kata kunci: Disiplin Belajar Siswa, Prestasi Belajar Siswa

Page 2: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, segala puji dan syukur hamba panjatkan

ke khadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Disiplin Belajar

Siswa SMP YMJ Ciputat dan Hubungannya dengan Prestasi Belajar”.

Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjunan kita yakni habiibanaa

wanabiiyanaa Muhammad saw, serta kepada keluarga, sahabat dan para

pengikutnya.

Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri bahwa penulis tidak dapat

hidup sendiri. Penulis membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar penulisan

skripsi ini selesai dengan baik. Untuk itu, sebagai ungkapan rasa hormat, penulis

haturkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. Bapak Drs. Rusdi Zakaria, M.Ed., M.Phil., selaku ketua jurusan

Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta,

3. Bapak Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd., selaku Ketua Prodi Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, serta sebagai pembimbing skripsi yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan saran dan pengarahan kepada

penulis,

4. Bapak Drs. Trisno Yulianto selaku kepala SMP YMJ Ciputat yang telah

memberikan izin penelitian di sekolah yang bapak pimpin,

5. Bapak Pranowo, BA. dan ibu Nurchasanah, S.Pd., selaku wali kelas VIII-

A dan VIII-B yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data

penelitian,

6. Bapak Slamet Riyanto, selaku kepala TU SMP YMJ Ciputat yang juga

telah banyak membantu dalam pengumpulan data penelitian,

7. Para guru dan staf SMP YMJ Ciputat yang telah memberikan kemudahan

dalam penelitian,

Page 3: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ii

8. Kedua orang tua tercinta, bapak (Rastam) dan mamah (Odah) yang

senantiasa memberikan dukungan moril dan materil, serta kakak (Wawan

Kusnawan dan Tutinah, Am.Kep) terimakasih atas tumpangan dan

dukungan materilnya,

9. Sahabat terbaikku, Siti Najjmiatul Ulum Rinnike, terimakasih atas

kesabarannya untuk selalu memberi motivasi,

10. Teman-teman satu kelas, Aminah, Husna, Lilis, Ryna, Fifi, Hany, Erma,

Nova, Maison, Asep, Qory, Mukhlis, Sirajd, Uci, Fery, Kucay dan pak

Wahyu, terima kasih atas senyuman manis kalian,

11. Saudara tercinta, Mulyadi akhyar, terima kasih atas pinjaman laptopnya,

serta

12. Semua pihak yang tidak dapat lagi disebutkan satu per satu. Semoga Allah

SWT memberikan balasan yang berlipat atas kebaikan kalian semua.

Akhir kata, penulis memohon maaf apabila masih terdapat kesalahan

dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis memohon

kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Jakarta, 17 Desember 2010

Penulis

Page 4: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

E. Tujuan dan Manfaat penelitian........................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Disiplin ............................................................................ 6

B. Belajar ............................................................................................... 8

C. Disiplin Belajar Siswa ....................................................................... 9

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa ............... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................................... 15

B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 15

C. Metode Penelitian .............................................................................. 15

D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 15

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 15

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 16

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Identitas Sekolah ............................................................................... 18

B. Deskripsi Data ................................................................................... 21

C. Analisis dan Interpretasi Data ............................................................ 24

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 32

Page 5: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

iv

B. Saran ................................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Lampiran 1 (Angket Penelitian) .........................................................

B. Lampiran 2 (Hasil Angket) ................................................................

Page 6: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

LEMBAR UJI REFERENSI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis .............................................................................. 7

1. Prestasi Belajar Siswa ................................................................... 7

a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 7

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar ........ 12

2. Disiplin Belajar Siswa ................................................................... 16

a. Pengertian Disiplin Belajar ...................................................... 16

b. Pengelompokan Disiplin Belajar ............................................. 19

c. Strategi Mendisiplinkan Siswa ................................................ 20

d. Ciri-ciri Sekolah yang Memiliki Disiplin Baik ........................ 22

B. Kerangka Berfikir .............................................................................. 24

C. Pengajuan Hipotesis .......................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ............................................................................... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 26

C. Metode Penelitian .............................................................................. 26

Page 7: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

iv

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................................. 27

1. Populasi ........................................................................................ 27

2. Sampel .......................................................................................... 27

E. Variabel Penelitian ............................................................................ 28

F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 34

H. Teknik Analisis dan Interpretasi Data ................................................ 35

I. Hipotesis Statistik .............................................................................. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................ 38

B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................. 50

C. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran ................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1: Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................. 29

TABEL 3.2: Skor Pernyataan Positif dan Negatif Skala Likert ...................... 30

TABEL 3.3: Perhitungan Nomor Item Valid dan Drop ................................. 31

TABEL 3.4: Tingkat Disiplin Siswa ............................................................. 35

TABEL 4.1: Sarana dan Prasarana ................................................................ 41

TABEL 4.2: Data Guru SMP YMJ Tahun 2010 ............................................ 43

TABEL 4.3: Data Jumlah Siswa SMP YMJ Tahun 2010............................... 45

TABEL 4.4: Jumlah Skor Hasil Angket ........................................................ 51

TABEL 4.5: Distribusi Frekuensi ................................................................. 53

TABEL 4.6: Rata-Rata Nilai MID SMP YMJ ............................................... 54

TABEL 4.7: Distribusi Frekuensi ................................................................. 56

TABEL 4.8: Tabel Penolong Untuk Nilai Korelasi Antara variabel X dan Y. 57

Page 9: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kualitas pendidikan tidak ada habisnya diperbincangkan oleh

masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, karena memang kualitas

pendidikan merupakan salah satu bagian pembangunan yang sangat penting

dan strategis dalam memajukan bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya merupakan upaya

berkelanjutan yang memerlukan keterlibatan semua pihak (masyarakat, guru

dan siswa), salah satunya dengan menerapkan disiplin belajar bagi para siswa.

Kualitas sebuah lembaga pendidikan bisa dilihat antara lain dari tingkat

disiplin para siswanya. Oleh karena itu, sekolah yang berkualitas biasanya

telah menerapkan disiplin yang tinggi pada siswanya.

Setiap sekolah pasti memiliki cara tersendiri dalam mendisiplinkan

siswanya. Ada yang menggunakan cara tradisional (dengan kekerasan), ada

juga yang menggunakan cara lain yang dinilai lebih efektif. Mendisiplinkan

anak dengan membentak, menendang, memukul dan lain sebagainya, mungkin

bagi sebagian orang dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk

mendisiplinkan anak, karena dapat memberikan efek jera untuk melakukan

tindakan indisipliner. Tetapi, tidak jarang cara tersebut justru membuat anak

1

Page 10: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2

merasa takut yang berlebihan dan akhirnya depresi. Perlu diingat bahwa

sekolah merupakan lembaga pendidikan dan bukan lembaga kekerasan.

Pendisiplinan anak dengan kekerasan, penulis kira sudah tidak relevan lagi

dengan perkembangan zaman. Untuk itu, perlu dipikirkan bagaimana cara

mendisiplinkan anak yang paling efektif.

Disiplin berkaitan dengan ketaatan dan peraturan. Sebelum disiplin

diterapkan perlu dibuat peraturan atau tata tertib yang benar-benar realistik

menuju suatu titik, yaitu kualitas. Selanjutnya adalah merancang bagaimana

cara menerapkan aturan tersebut sehingga setiap siswa dengan sadar bisa

mematuhi semua peraturan yang ada.

Telah menjadi sebuah fenomena umum, bahwa siswa baru mau belajar

ketika mengetahui akan ujian, itu pun dilakukan pada malam sebelumnya.

Waktu luang yang ada biasanya digunakan untuk berleha-leha seperti

bermain, menonton televisi dan lain sebagainya. Di sekolah misalkan, waktu

luang biasanya dipakai untuk bersenda gurau di kelas, mengobrol di kantin

atau pun bermain-main di taman sekolah. Padahal seharusnya waktu luang

tersebut dimanfaatkan secara maksimal untuk belajar misalkan dengan

mengadakan diskusi kelompok atau membaca buku di perpustakaan.

Membicarakan tentang disiplin di sekolah, tidak dapat dilepaskan dari

perilaku negatif siswa. Perilaku negatif yang terjadi di kalangan siswa akhir-

akhir ini tampaknya sudah sangat menghawatirkan, seperti: tawuran, narkoba,

pencurian serta berbagai tindakan yang menjurus pada tindak kriminal

lainnya sampai kepada sex bebas. Tentu saja hal ini bukan hanya

membahayakan diri sendiri tetapi juga membahayakan orang lain. Di

lingkungan sekolah, berbagai kasus pelanggaran terhadap berbagai aturan

sekolah masih saja banyak ditemukan, seperti kasus bolos, merokok di

sekolah, premanisme, pencurian, sampai kepada tindakan asusila. Hal ini

tentunya membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak terkait.

Telah kita ketahui bersama, masa remaja adalah masa pencarian jati

diri, masa dimana rasa ingin tahu dan mencoba sangat tinggi. Jika tidak

diarahkan dengan baik, maka akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif

Page 11: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3

yang menjerumuskan. Mereka belum dapat memahami dengan baik apa yang

mereka lakukan. Hal ini menjadi tanggung jawab para pendidik untuk

memberikan pengertian dan pemahaman, bukan dengan kekerasan, dimarahi,

diintimidasi atau bentuk lain yang memberikan pengaruh buruk pada psikis

mereka. Perlu sikap dan pemikiran yang matang agar mereka benar-benar

bisa mengetahui, memahami dan pada akhirnya menyadari bahwa yang

mereka lakukan adalah perbuatan yang kurang baik dan dapat merugikan

tidak hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Disinilah pentingnya peranan sekolah. Sekolah diharapkan mampu

mengembangkan berbagai potensi baik akademiknya maupun

kepribadiannya. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang No.20 Tahun

2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1.

Dengan adanya Undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang

pendidikan harus tetap menjadi prioritas dan menjadi orientasi untuk

diusahakan perwujudan sarana dan prasarananya terutama untuk sekolah. Salah

satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar ia dapat mencapai

perkembangannya secara optimal

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor. Menurut Daryanto, setidaknya ada dua, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisik, psikologis (meliputi

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) serta

faktor kelelahan. Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah dan lingkungan masyarakat.2

1 Depdiknas RI, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas, 2003), hlm.8 2 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung : Yrama Widya, 2010), hlm.36-50

Page 12: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4

Hasil penelitian terkait menunjukan bahwa disiplin mempengaruhi

prestasi belajar.3 Hasil penelitian lain yang dilakukan Hilda Mutia dalam

skripsinya yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 01 Ciputat”, menunjukan bahwa

kedisiplinan siswa memberikan pengaruh terhadap prestasi belajarnya sebesar

24 %.4 Kedua hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedisiplinan

mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Jika disiplin belajar seorang siswa

rendah, maka prestasi belajarnya pun akan rendah, begitu pula sebaliknya.

Bulan Februari hingga Mei 2010, penulis mengadakan pengamatan di

SMP YMJ Ciputat melalui program PPKT (Praktik Profesi Keguruan

Terpadu). Selama periode itu, penulis menemukan permasalahan disiplin para

siswanya, terutama disiplin dalam belajar. Tindakan indisipliner siswa telah

menjadi kebiasaan sehingga menjadi ciri khas sekolah ini. Siswa terbiasa

datang telat ke kelas atau bahkan membolos, meninggalkan sekolah sebelum

jam pelajaran selesai, tidak mengerjakan tugas dari guru, dan lain sebagainya.

Boleh jadi, penyebab masalah ini ditularkan oleh kebiasaan buruk

kakak kelasnya terdahulu atau lebih disebabkan karena letak sekolah yang

berada di tengah-tengah permukiman warga dengan tidak memiliki gerbang

utama sehingga siswa bisa datang dan pergi dari sekolah tanpa pengawasan.

Uniknya, pihak sekolah sepertinya membiarkan masalah ini terus terjadi.

Penulis tidak melihat adanya upaya serius yang dilakukan pihak sekolah,

misalkan oleh wakasek bidang kesiswaan atau guru BK untuk menangani

masalah tersebut. Masyarakat sekitar pun seperti telah menutup mata dan

bersikap acuh.

Masalah ini tentunya menarik untuk dilakukan penelitian.Untuk itu,

penulis bermaksud akan melakukan penelitian terhadap masalah tersebut yang

3 Nurbani Amien, Kedisiplinan Guru dan Penggunaan pendekatan Student Center

(Studi analisi-korelatif MTSN Ciwaringin), Tesis Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2008), hlm.148, t.d.

4 Hilda Mutia Sari, Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 01 Ciputat, Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta:perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakrta, 2006), hlm.64, t.d.

Page 13: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5

kemudian diberi judul “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat dan

Hubungannya dengan Prestasi Belajar”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

dapat diidentifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut:

1. Siswa sering membolos sekolah,

2. Siswa sering tidak mengerjakan tugas dari guru,

3. Siswa sering terlambat datang ke sekolah,

4. Beberapa siswa sering terlibat tawuran,

5. Beberapa siswa sering merokok di lingkungan sekolah,

6. Nilai hasil MID siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011

cukup rendah,

7. Beberapa siswa tidak mengikuti seluruh MID mata pelajaran,

8. Siswa yang tidak mengikuti seluruh MID mata pelajaran, tidak mengikuti

ujian susulan sesuai jadwal yang telah ditentukan sekolah,

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan karena keterbatasan waktu, biaya

serta kemampuan akademik penulis, penelitian ini dibatasi pada:

1. Disiplin belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa terhadap peraturan

yang berlaku di dalam kelas, di lingkungan sekolah maupun di luar

sekolah yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa.

2. Siswa yang dimaksud adalah seluruh siswa SMP YMJ Ciputat yang

terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011.

3. Prestasi belajar yang dimaksud adalah nilai mid semester ganjil tahun

ajaran 2010 – 2011.

Page 14: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah sebagaimana telah

dipaparkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah tingkat disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat pada

semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011?

2. Bagaimana prestasi belajar siswa SMP YMJ Ciputat pada semester ganjil

tahun ajaran 2010 – 2011?

3. Bagaimanakah hubungan tingkat disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat

dengan prestasi belajarnya?

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan nilai guna bagi:

a. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya Prodi. Manajemen Pendidikan, untuk menambah literatur

kajian tentang disiplin belajar siswa dan pengaruhnya terhadap prestasi

belajar siswa,

b. SMP YMJ Ciputat, sebagai bahan rujukan untuk mengadakan evaluasi

terkait dengan disiplin belajar siswanya,

c. Mahasiswa, sebagai kajian/referensi dalam menambah wawasan dan

pengetahuan tentang disiplin belajar dan hubungannya dengan prestasi

belajar siswa,

d. Penulis, sebagai salah satu syarat mendaptkan gelar S.1 (Strata Satu)

Jurusan Kependidikan Islam, Prodi. Manajemen Pendidikan, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, serta

Page 15: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

7

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. DESKRIPSI TEORITIS

1. Prestasi Belajar Siswa

a. Pengertian Prestasi Belajar

Dalam banyak hal, manusia selalu dituntut untuk dapat

berprestasi. Berprestasi dalam pelajaran di sekolah, berprestasi dalam

kegiatan ekstra kurikuler, berprestasi dalam berbagai ajang

perlombaan, atau pun berprestasi dalam bidang pekerjaan. Seseorang

akan mendapatkan label berprestasi ketika ia menjadi yang terbaik.

Seorang siswa misalkan, dikatakan berprestasi ketika selalu mendapat

nilai A dalam ujian, menjadi juara kelas, mendapatkan medali

olimpiade dan lain sebagainya.

Merujuk pada uraian di atas, berarti prestasi hanya bisa dicapai

oleh siswa yang selalu mendapat nilai A dalam ujian, menjadi juara

kelas, atau hanya oleh siswa yang berhasil mendapatkan medali

olimpiade. Jika memang benar begitu adanya, berarti prestasi hanya

bisa dicapai oleh sebagian kecil siswa.

Contoh-contoh tersebut di atas merupakan hasil yang bisa

diperoleh sisiwa setelah melalui suatu proses yang dinamakan belajar.

7

Page 16: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

8

Seorang siswa bisa menjadi juara kelas atau menjuarai olimpiade mata

pelajaran karena ia berhasil dalam belajar. Oleh karena itu, agar dapat

berprestasi manusia perlu belajar.

Allah SWT berfirman dalam QS. an-Nahl ayat 78 yaitu sebagai

berikut :

Artinya : “Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu, sedangkan kamu tidak mengetahui satu apapun, dan dia berikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.

Berdasarkan ayat tersebut diketahui bahwa tidak ada satu

pengetahuan pun yang dimiliki manusia pada saat dia lahir. Untuk itu,

manusia perlu belajar agar memiliki ilmu.

Belajar tidak pernah terlepas dari kehidupan sehari-hari. Secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah

laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan nyata dalam tingkah

laku.1

Dalam menjalani kehidupan, dengan segala cara manusia pasti

akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui usaha-

usaha itulah, manusia akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan

kecakapan baru. Proses ini secara tidak langsung dinamakan belajar,

yaitu belajar dari pengalaman. Slameto mendefinisikan belajar sebagai

“suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeperoleh

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”2.

1 Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), Cet.I, hlm.2 2 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003) cet.IV, hlm.2

Page 17: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

9

Muhibbin Syah mendefinisikan belajar sebagai “tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif”.3

Sementara itu, W.S. Winkel merumuskan pengertian belajar

sebagai “suatu aktifitas mental/psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai

sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.4

Sejalan dengan tiga pendapat tersebut, Witherington sebagaimana

dikutip oleh Nana Syaodih mengungkapkan bahwa “belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan

sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk keterampilan,

sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”5.

Dari beberapa pendapat tentang belajar di atas, diketahui

terdapat satu kesamaan bahwa suatu proses belajar menghasilkan

perubahan (baik berupa perubahan pengetahuan, perubahan

kemampuan maupun perubahan perilaku) pada diri yang

bersangkutan. Namun, perlu diketahui bahwa tidak setiap perubahan

diakibatkan dari suatu proses belajar, melainkan ada perubahan-

perubahan tertentu yang diakibatkan oleh lain hal, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Winkel. Perubahan-perubahan tersebut adalah:

(1) Perubahan akibat kelelahan fisik. Seorang atlit lari marathon

misalkan, kecepatan larinya akan jauh berkurang ketika setelah

melakukan lari marathon, ia kembali berlari.

3 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999) cet.1,

hlm.64 4 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo,1996), cet.IV, hlm.53 5 Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidiakan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003), hlm.155

Page 18: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

10

(2) Perubahan akibat menggunakan obat. Misalnya, orang yang

menginjeksi tubuhnya dengan obat bius akan mengalami

perubahan pada alam pikiran dan perasaannya.

(3) Perubahan akibat penyakit parah atau trauma fisik. Misalnya,

anak yang menderita hidrosefalus akan mengalami perubahan

penambahan ukuran besar kepala.

(4) Perubahan akibat pertumbuhan jasmaniah. Misalkan, perubahan

bentuk badan, berat, tinggi dan lain sebagainya.6

Dengan berpegang pada beberapa rumusan belajar di atas,

maka jelaslah bahwa berbagai kasus perubahan tersebut bukan kasus

gejala belajar.

Dalam pikiran mungkin muncul pertanyaan, perubahan seperti

apa yang termasuk ke dalam gejala belajar? Selanjutnya, Daryanto

mencoba menjelaskan berbagai bentuk perubahan yang termasuk ke

dalam gejala belajar sebagai berikut: 7

(1) Perubahan terjadi secara sadar. Berarti bahwa seseorang yang

belajar akan menyadari adanya perubahan pada dirinya, misalkan

dengan merasakan bertambahnya pengetahuan atau kecakapan.

(2) Perubahan dalam belajar bersifat cotinue dan fungsional. Sebagai

hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang

berlangsung secara berkesinambungan. Satu perubahan yang terjadi

akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi

kehidupan atau proses belajar berikutnya. Seseorang yang belajar

menulis misalkan, dari tidak dapat menulis kemudian dia akan

dapat menulis. Secara bertahap kemampuannya akan bertambah

sehingga kemampuan menulisnya menjadi sempurna.

(3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif. Dengan belajar

seseorang senantiasa akan merubah dirinya menjadi yang lebih

baik. Semakin banyak ia belajar maka akan semakin baik

6 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran…, Cet.IV, hlm.53-54 7 Daryanto, Belajar dan Mengajar…, Cet.I, hlm.2-4

Page 19: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

11

perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif

maksudnya adalah bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan

sendirinya, melainkan ada usaha yang dilakukan oleh orang yang

bersangkutan.

(4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Misalkan

seorang anak yang belajar bersepeda sampai lancar kemudian untuk

waktu yang lama ia tidak bersepeda lagi. Ketika setelah dewasa

mencoba lagi bersepeda, ia tidak akan lupa sama sekali bagaimana

cara menyeimbangkan tubuhnya di sepeda.

(5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Berarti bahwa

perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang hendak

dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku

yang benar-benar disadari.

(6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang

diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi

perubahan keseluruhan tingkah laku jika seseorang belajar sesuatu,

sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap keterampilan, pengetahuan dan

sebagainya.

Dengan demikian jelaslah bahwa dengan belajar, maka

seseorang akan mengalami perubahan dalam dirinya. Namun, tidak

semua perubahan diakibatkan dari proses belajar, melainkan pada hal-

hal tertentu perubahan diakibatkan oleh hal lain, seperti; perubahan

yang diakibatkan dari kelelahan fisik, perubahan yang diakibatkan dari

penggunaan obat, perubahan akibat penyakit parah atau trauma fisik,

serta perubahan akibat pertumbuhan jasmaniah. Perubahan yang

tergolong ke dalam aktifitas belajar yaitu; perubahan terjadi secara

sadar, perubahan dalam belajar bersifat cotinue dan fungsional,

perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif, perubahan dalam

belajar bukan bersifat sementara, perubahan dalam belajar bertujuan

atau terarah, perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Page 20: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

12

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar

Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku baik yang

berkaitan dengan aspek kognitif, apektif maupun psikomotorik,

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara umum dapat

digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu sebagai berikut:8

1) Faktor endogen (dalam diri anak)

a) Faktor fisiologis; meliputi faktor kesehatan fisik pada

umumnya dan kesehatan indera pada khususnya. Sehat indera

artinya ia tidak tuna rungu, tuna netra dan sebagainya. Secara

singkat, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh kesehatan

fisiknya.

b) Faktor psikologis; keberhasilan belajar juga dipengaruhi oleh

suasana psikologis pelajar. Di anatara faktor psikologis yang

memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar

antara lain adanya:

- Sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki sesuatu,

- Sifat yang kreatif, inovatif dan akseleratif (sifat

perubahan dan maju),

- Motivasi untuk mendapatkan simpati dan penghargaan

baik dari sekolah, guru dan orang tua,

- Sifat kompetitif (persaingan sehat) antara pribadi dalam

meraih prestasi belajar,

- Suasana tenang, senang dan rasa aman apabila

menguasai pelajaran secara baik dan berprestasi tinggi.

2) Faktor eksogen (luar diri anak)

a) Faktor instrumental; merupakan faktor lingkungan yang

diciptakan oleh manusia. Termasuk kedalamnya adalah

pendidik itu sendiri, kurikulum, program, serta alat

8 Darsono, dkk, Materi Pokok Landasan Kependidikan, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2000), hal.48-49

Page 21: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

13

(perpustakaan, laboratorium, sarana dan prasarana, dan tata

tertib).

b) Faktor lingkungan; meliputi lingkungan sosial dan

lingkungan alamiah.

Jika kita perhatikan poin-poin yang secara psikologis

mempengaruhi keberhasilan belajar, terlihat bahwa yang dimaksud

belajar tersebut adalah belajar dalam situasi formal di sekolah.

Walaupun dalam kenyataannya kita mengenal tri pusat pendidikan

yakni pendidikan di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Namun

dari ketiga tersebut yang paling menonjol peranannya adalah sekolah

(formal). Jadi, secara tidak sadar jika kita membicarakan belajar maka

pikiran kita akan langsung tergiring pada situasi belajar di sekolah

formal.

Sejalan dengan Darsono, Nana Syaodih juga mengelompokan

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang ke

dalam dua kelompok besar yaitu faktor dalam diri individu, dan faktor

lingkungan. Faktor dalam diri inividu meliputi faktor jasmaniah

(termasuk ke dalam faktor ini yaitu: kesehatan badan serta kondisi

kesehatan panca indera) dan faktor psikis atau rohaniah (termasuk ke

dalam faktor ini yaitu kondisi kesehatan psikis, kemampuan-

kemampuan intelektual, soaial, psikomotor serta kondisi afektif dan

kognitif dari indifidu). Faktor lingkungan meliputi kondisi lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.9

Sementara itu Wasty Soemanto mengemukakan terdapat tiga

faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor-faktor stimuli

belajar, faktor-faktor metode belajar serta faktor-faktor individual.

Stimuli belajar merupakan segala hal di luar individu yang

merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar.

Stimuli dalam hal ini mencakup panjangnya bahan pelajaran, kesulitan

bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat atau ringannya

9 Nana Syaodih, Landasan Psikologi…, hlm.162-165.

Page 22: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

14

tugas, serta suasana lingkungan eksternal (cuaca, waktu, kondisi

tempat, penerangan dan sebagainya). Ke-dua adalah faktor-faktor

metode belajar. Metode mengajar yang digunakan oleh guru sangat

mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh siswa, sehingga akan

menentukan berhasil atau tidaknya siswa menguasai materi pelajaran.

Terakhir adalah faktor-faktor individual. Faktor ini meliputi hal-hal

berikut yaitu: kematangan, usia kronologis, jenis kelamin, pengalaman

sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi

kesehatan rohani, dan motivasi.10

Jika kita cermati bersama, dari ketiga pendapat tersebut

sebenarnya terdapat kesamaan. Walaupun pada pendapat yang ke-tiga

ada sedikit perbedaan dimana ia mengelompokannya kedalam tiga

faktor, namun pada dasarnya terdapat dua faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu: (1) Faktor internal, meliputi kesehatan fisik dan

psikologis, motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, serta kapasitas

mental. (2) Faktor eksternal, meliputi lingkungan keluarga seperti

suasana rumah serta motivasi belajar yang diberikan keluarga,

lingkungan sekolah meliputi suasana belajar di kelas, guru, kurikulum

dan ketersediaan berbagai fasilitas belajar, lingkungan masyarakat

meliputi suasana lingkungan tempat tinggal, teman bermain dan lain

sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa agar dapat

berprestasi, siswa harus belajar. Karena, dengan belajar seorang siswa

akan mendapatkan berbagai macam perubahan. Perubahan tersebut,

yaitu: pertama aspek kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam

segi penguasaan pengetahuan. Kedua, aspek afektif meliputi

perubahan-perubahan dalam segi aspek mental, perasaan dan

kesadaran. Ketiga, aspek psikomotorik, meliputi perubahan dalam segi

bentuk-bentuk tindakan motorik seperti penguasaan keterampilan

10 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.113-

121

Page 23: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

15

baru. Namun, harus diketahui bahwa tidak semua perubahan itu

diakibatkan dari hasil belajar. Perubahan akibat proses belajar terjadi

secara sadar, terarah, bersifat continue dan menetap, serta meliputi

seluruh aspek tingkah laku.

Setiap perubahan yang diperoleh dari proses belajar dapat

diukur ketercapaiannya. Inilah yang kita kenal dengan ”prestasi”.

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Prestasi

mengandung pengertian “hasil yang diperoleh dengan kerja keras

yang dilakukan oleh seseorang”.11 Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kata prestasi mempunyai arti ”hasil yang telah dicapai (dari

yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”.12 Menurut Nana

Sudjana, ”prestasi (hasil belajar) adalah kemampuan-kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”13.

Dengan demikian, prestasi merupakan hasil atau kemampuan-

kemampuan yang diperoleh seseorang setelah ia melakukan atau

mengerjakan sesuatu. Prestasi belajar seorang siswa biasa diketahui

setelah dilakukan tes hasil belajar. Hasil tes tersebut kemudian

dinyatakan dalam bentuk skor atau angka. Besar kecilnya skor yang

diperoleh peserta didik menunjukan besar kecilnya hasil usaha yang

dilakukan peserta didik tersebut, sehingga dari prestasi itu dapat

dilihat kesungguhan siswa dalam belajar.

Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

hasil (berupa penguasaan pengetahuan dan atau keterampilan tertentu,

yang dinyatakan dalam bentuk skor atau angka) yang diperoleh siswa

setelah mengalami proses belajar. Sebagaimana diungkapkan di atas,

prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor internal

dan eksternal. Faktor internal, meliputi kesehatan fisik dan psikologis,

11 Djalinus Syah, dkk, Kamus Pelajar: Kata Serapan Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1993), cet. I, h.168 12 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), edisi

III, hlm.895 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), cet.X, hlm.22

Page 24: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

16

motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, serta kapasitas mental.

Faktor eksternal, meliputi lingkungan keluarga seperti suasana rumah

serta motivasi belajar yang diberikan keluarga, lingkungan sekolah

meliputi suasana belajar di kelas, guru, kurikulum dan ketersediaan

berbagai fasilitas belajar, lingkungan masyarakat meliputi suasana

lingkungan tempat tinggal, teman bermain dan lain sebagainya.

2. Disiplin Belajar Siswa

Ketika mendengar kata disiplin, yang terlintas dalam pikiran

adalah adanya hukuman. Namun, perlu diketahui bahwa disiplin bukanlah

hukuman, karena hukuman merupakan salah satu cara untuk

mendisiplinkan siswa. Disiplin dalam arti sempit dapat diartikan dengan

kepatuhan secara ketat pada peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis

yang sudah disetujui bersama. Sedangkan dalam arti luas dapat dikatakan

sebagai kumpulan dari berbagai jenis disiplin yang ada yang secara idiil

mendasarkan diri pada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.14

Pada era sekarang maupun masa depan, disiplin merupakan salah

satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan tujuan dalam organisasi

apapun juga. Karena tanpa disiplin, organisasi akan mengalami

kehancuran. Dalam Gerakan Disiplin Nasional (GDN), disiplin diartikan

sebagai ketaatan terhadap peraturan dan norma kehidupan masyarakat,

bangsa dan Negara yang berlaku, yang dilaksanakan secara sadar dan

ikhlas lahir dan batin, sehingga timbul rasa malu terkena sanksi dan rasa

takut terhadap Tuhan Yang Maha Esa.15 Begitu pentingnya disiplin

membuat organisasi yang sangat besar yaitu pemerintah membentuk GDN

sebagaimana disebutkan di atas yang ditujukan untuk seluruh lapisan

masyarakat agar bisa menegakan disiplin.

14 Made Supartha, dkk., Pembinaan Disiplin di Lingkungan Masyarakat Kota

Denpasar, (Bali: DEPDIKBUD, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Bali, 1996), hlm.69, t.d.

15 Sekretaris Negara, Gerakan Disiplin Nasional (GDN); Menyongsong Era Keterbukaan Tahun 2020, (Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 1996), hlm.130

Page 25: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

17

Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa “disiplin

merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan dan ketertiban”. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa

“disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa

yang seharusnya dilakukan, boleh dilakukan, dan yang tidak sepatutnya

dilakukan”. Pada tingkat individu, disiplin mempunyai tiga aspek, yaitu:

pertama pemahaman yang baik mengenai sistem aturan dan norma yang

menumbuhkan kesadaran dan ketaatan pada aturan, kriteria atau standar

yang merupakan syarat untuk mencapai kesuksesan. Kedua, sikap mental

yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau pengembangan

dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian watak. Ketiga,

perilaku yang secara wajar menunjukan kesungguhan hati, untuk mentaati

segala hal secara cermat dan tertib.16

Sedangkan menurut Arikunto, di dalam pembicaraan disiplin

dikenal dua istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi

pembentukannya secara berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan

ketertiban, ada juga yang menggunakan istilah siasat dan ketertiban.

Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti

peraturan dan tata tertib karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya

karena ingin mendapat pujian dari atasan. Selanjutnya pengertian disiplin

atau siasat menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata

tertib karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya. Itulah

sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu, kemudian berkembang

menjadi siasat atau disiplin. Orang yang dalam mengikuti peraturan masih

didasarkan atas rasa takut karena ada orang lain atau juga karena didesak

oleh kepentingan pribadi yang lain, belum dapat dikatakan disiplin17.

16 Wardiman Djojonegoro, “Pembudayaan Disiplin Nasional”, dalam Lemhannas.

Disiplin Nasional. (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 20-21 17 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 1990), hal.114

Page 26: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

18

Sementara itu Lindgren sebagaimana dikutip oleh Amir Achsin,

mengemukakan bahwa disiplin memiliki tiga arti utama, yaitu: hukuman

(sebagai sanksi karena seseorang telah melanggar aturan atau tata tertib),

pengawasan (dengan memaksa anak untuk berbuat secara teratur sesuai

dengan aturan yang telah ditetapkan), dan latihan (untuk membenarkan

dan menguatkan tingkah laku yang baik).18

Dari berbagai pengertian tentang disiplin diatas, dapat

disimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu sikap yang secara sadar

mematuhi berbagai peraturan atau norma yang ada, yang telah disepakati

sebelumnya. Disiplin akan terbentuk pada diri seseorang apabila secara

sadar ia mematuhi peraturan atau tata tertib yang ada. Bukan karena

adanya rasa ingin dihormati, mendapat pujian atau hal lainnya.

Disiplin lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap seseorang

dalam suatu sistem nilai budaya yang telah ada di dalam masyarakat,

sementara nilai budaya masyarakat tersebut tercipta dari sistem norma

yang dianut warganya. Dengan demikian, disiplin dibentuk oleh dua unsur

utama yaitu (1) norma dan sikap yang ada pada diri manusia dan (2) nilai

budaya yang ada dalam masyarakat.19 Norma dan sikap merupakan unsur

yang ada dan hidup dalam jiwa seseorang yang menentukan corak reaksi

terhadap lingkungannya. Sedangkan nilai budaya merupakan bagian dari

budaya yang berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi tindakan

warga masyarakat.

Mengingat begitu banyaknya lingkup disiplin, banyak para ahli

yang mencoba mengelompokannya. Sesuai dengan peringkat manusia

(individu, kelompok, masyarakat dan bangsa), Wardiman menggolongkan

disiplin kedalam tiga kategori yaitu:20

18 Amir Achsin, Pengelolaan Kelas dan Interaksi Belajar-Mengajar, (Ujung

Pandang: IKIP Ujung Pangdang Press, 1990), cet.2 hlm.61 19 Wardiman, “Pembudayaan Disiplin Nasional”, dalam Lemhannas. Disiplin

Nasional..., hlm. 21 20 Wardiman, “Pembudayaan Disiplin Nasional”, dalam Lemhannas. Disiplin

Nasional..., hlm. 22

Page 27: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

19

(a) Disiplin pribadi sebagai perwujudan pribadi yang lahir dari kepatuhan

atas aturan-aturan yang mengatur perilaku individu.

(b) Disiplin kelompok sebagai perwujudan dari sikap taat patuh terhadap

aturan dan norma yang berlaku pada kelompok atau bidang-bidang

kehidupan manusia.

(c) Disiplin nasional yakni wujud disiplin yang lahir dari sikap patuh

yang ditunjukan oleh warga Negara terhadap aturan-aturan atau nilai

yang berlaku secara nasional.

Berdasarkan sumber pembuatnya, disiplin dibedakan atas empat

jenis yaitu:21

(a) Disiplin buatan guru; dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang

baik demi berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif

serta tertib dan teratur.

(b) Disiplin buatan kelompok; peraturan-peraturannya dibuat oleh dan

hanya berlaku untuk kelompok tersebut. Misalkan disiplin yang dibuat

dalam kelompok belajar.

(c) Disiplin yang dibuat diri sendiri; bertujuan sebagai pedoman tindakan

diri. Semakin matang tingkat berfikir seseorang maka maka akan

dibarengi dengan rasa tanggung jawab untuk ikut mengembangkan

kelompok dan pada akhirnya mengembangkan masayaratnya. Agar

bisa sampai ke situ, maka harus dimulai dengan mendisiplinkan diri

sendiri. Misalkan dengan membiasakan diri mempelajari materi

sebelum materi tersebut diajarkan, menanyakan materi yang belum

dimengerti pada guru, tidak menyontek saat ujian dan lain sebagainya.

(d) Disiplin karena tugas; setiap tugas memiliki tingkat disiplin tersendiri

yang mengharuskan dipatuhi oleh orang yang menjalankan tugas

tersebut. Misalkan perbedaan antara tugas guru dan siswa.

Sedangkan berdasarkan tempatnya, disiplin mencakup tiga lingkup,

yaitu: (a) perilaku kedisiplinan di dalam kelas, (b) perilaku kedisiplinan di

luar kelas di lingkungan sekolah, dan (c) perilaku kedisiplinan di rumah22.

21 Amir Achsin, Pengelolaan Kelas dan …, cet.2, hlm.62-66

Page 28: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

20

Tingkat disiplin siswa akhir-akhir ini nampaknya sudah sangat

menghawatirkan. Perilaku negatif seperti merokok, membolos, tawuran

merupakan beberapa contoh tindakan indisipliner yang sering dilakukan

siswa. Masalah ini membutuhkan penanganan serius karena jika tidak

maka akan menghambat proses pembelajaran siswa yang bersangkutan.

Kondisi tersebut menuntut guru untuk bersikap disiplin, arif dan

berwibawa dalam segala tindakan dan perilakunya, serta senantiasa

mendisiplinkan peserta didik agar dapat mendongkrak kualitas

pembelajaran.

Reisman dan Payne sebagaimana dikutif oleh E. Mulyasa

mengemukakan strategi umum mendisiplinkan peserta didik sebagai

berikut:

(a) Konsep diri; strategi ini menyarankan kepada guru untuk menumbuhkan konsep diri siswanya dengan cara bersikap empatik, menerima hangat dan terbuka sehingga peserta didik dapat mengeksplorasikan pikiran dan perasaannya dalam memecahkan masalah.

(b) Keterampilan berkomunikasi; guru harus memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu menerima semua perasaan, dan mendorong timbulnya kepatuhan peserta didik.

(c) Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru harus mampu menjelaskan akibat-akibat yang logis dan alami atas perilaku salah yang telah dilakukannya, sehingga bisa membimbing siswa mengendalikan prilakunya sesuai dengan aturan.

(d) Klarifikasi nilai; strategi ini dilakukan untuk membatu siswa dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.

(e) Analisis transaksional; menuntut guru untuk bersikap lebih dewasa dalam menghadapi siswa yang bermasalah.

(f) Terapi realitas; guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah dan melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajran.

(g) Disiplin yang terintegrasi; guru harus mampu mengendalikan, mengembangkan dan mempertahankan peraturan dan tata tertib sekolah.

(h) Modifikasi perilaku; guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, yang dapat memodifikasi perilaku peserta didik.

22 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran..., hal.137

Page 29: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

21

(i) Tantangan bagi disiplin; guru harus cekatan, terorganisasi, dan tegas dalam mengendalikan disiplin siswa. 23

Sedikit berbeda dengan Reisman dan Payne, Amir Achsin

mempunyai pendapat tersendiri tentang teknik mendisiplinkan siswa yaitu

sebagai berikut:24

(a) Teknik pengaturan arena kelas; terdiri dua bagian, (1) teknik yang

digunakan untuk mengatur kelas tradisional, yaitu dengan cara

mengatur posisi tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa

mempengaruhi perhatian, tingkah laku dan motivasi siswa terhadap

pelajaran. Ada siswa yang senag duduk di depan, ada juga yang tidak,

ada yang senang jika duduk paling belakang, samping kiri, kanan atau

di tengah. Jika terlalu lama duduk di tempat yang sama juga akan

menimbulkan kejenuhan. Untuk itu guru harus memperhatikan tempat

duduk siswanya agar jangan sampai menurunkan perhatian serta

motivasinya untuk belajar. Kedua adalah mengatur struktur atau

susunan kelas secara keseluruhan, (kelas yang tersusun rapi, indah

dan bersih akan menimbulkan perhatian dan motivasi serta tingkah

laku yang lebih positif daripada kelas yang kotor serta tidak teratur

letaknya. (2) Teknik pengaturan arena kelas utuk metode tertentu,

pengaturan tempat duduk untuk metode belajar diskusi, debat, roll-

playing atau small group work misalkan akan membutuhkan

pengaturan tempat duduk yang berbeda.

(b) Teknik pengurangan kecemasan siswa; kecemasan yang berlebihan

pada siswa misalkan memandang UN sebagai sesuatu yang sangat

menakutkan, justru akan membuat siswa kehilangan gairah untuk

belajar. Untuk itu kelebihan kecemasan itu harus dikurangi dengan

cara: mengadakan pertemuan terbuka antara siswa dengan siswa

maupun siswa dengan guru untuk membicarakan berbagai masalah

23 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), cet.IV, hlm. 124-125 24 Amir Achsin, Pengelolaan Kelas dan …, cet.2, hlm. 76-83

Page 30: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

22

belajar yang dialami, mengubah posisi tempat duduk, serta

menggunakan variasi metode belajar yang lebih menarik dan

menyenangkan.

(c) Meningkatkan kecemasan siswa; ada kecemasan-kecemasan minimal

yang perlu dimiliki oleh siswa, misalkan takut jika bolos sekolah,

takut jika mendapat nilai kecil dalam ujian dan sebagainya, tetapi jika

terlalu sedikit maka siswa akan kehilangan gairah untuk belajar karena

dia sama sekali tidak memiliki motivasi untuk belajar. Tugas guru

adalah menjaga agar tingkat kecemasan itu secara positif berada pada

tingkat yang cukup memadai untuk menstimulasi kegiatan belajar dan

mendisiplinkan diri.

Pendapat Reisman dan Payne serta Amir Achsim sebagaimana

dijelaskan di atas, menunjukan bahwa peran guru sangat penting untuk

membentuk disiplin pada diri siswa. Secara aktif guru harus mampu

ngendalikan kelas sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah agar

tercipta suasana belajar yang kondusif sehingga membantu setiap siswa

untuk mengembangkan dirinya menjadi lebih baik.

Suasana sekolah yang aman, tertib dan disiplin tentunya menjadi

idaman setiap sekolah. Karena salah satu kualitas sekolah dapat dilihat dari

standar disiplin yang diterapkannya. Berkenaan dengan hal itu, Wayson

dan teman-temannya meneliti sejumlah sekolah dan menemukan ciri-ciri

sekolah yang memiliki disiplin baik, sebagaimana dikutip oleh Agus

Suryawan sebagi berikut:

(a) Lingkungan sekolah kondusif untuk bekerja secara disiplin seperti pengajaran berjalan secara efektif, program yang saling menunjang antara satu dengan yang lainnya, program terkoordinasi dengan baik dan lain sebagainya.

(b) Sebagian besar guru memandang sekolah sebagai tempat untuk bekerja dan untuk mendapatkan pengalaman yang sukses dalam mengerjakan sesuatu.

(c) Dalam memperbaiki disiplin, sekolah memusatkan diri pada mencari sebab-sebabnya bukan pada gejalanya.

Page 31: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

23

(d) Program sekolah menekankan perilaku positif serta usaha preventif, bukan menitik beratkan pada hukuman.

(e) Menyesuaikan tindakan dengan kebutuhan sekolah dan memberi kesempatan melakukan sesuatu dengan gaya tersendiri.

(f) Mengadakan kerja sama yang kuat dengan para orang tua murid dan masyarakat setempat.

(g) Bersedia menerima kritik dan penilaian secara luas dari berbagai pihak. 25

Setelah dikemukakan banyak pendapat tentang disiplin, dari mulai

pengertian hingga kriteria sekolah yang memiliki disiplin yang baik

sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka sampailah pada kesimpulan

bahwa yang dimaksud dengan disiplin belajar adalah kesadaran yang

timbul dari dalam diri siswa untuk belajar, yaitu dengan mematuhi semua

tata tertib yang berlaku di sekolah maupun di rumah.

Guru mempunyai peranan penting dalam mendisiplinkan siswa.

Guru dituntut untuk lebih sabar, cekatan dan tegas dalam mengendalikan

disiplin siswa. Selain itu guru juga harus memiliki keterampilan

berkomunikasi yang baik, mengetahui karakteristik setiap siswa,

menguasai berbagai metode pengajaran yang aktif dan menyenangkan,

serta keterampilan mengendalikan kelas (misalkan dengan menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan yang memotivasi setiap siswa agar

secara aktif mau belajar).

Disiplin dikelompokan kedalam beberapa bagian. Berdasarkan

peringkat manusia yang melaksanakannya, disiplin dibagi atas disiplin

pribadi, disiplin kelompok dan disiplin nasional. Berdsarkan sumber

pembuatnya, disiplin dibedakan atas disiplin buatan guru, disiplin

kelompok, disiplin buatan diri sendiri dan disiplin karena tugas.

Berdasarkan tempatnya, disiplin dibedakan atas, disiplin di kelas, disiplin

di luar kelas (lingkungan sekolah) dan disiplin di rumah.

25 Agus Suryawan, Hubungan Motivasi dan Disiplin Belajar Murid dengan Prestasi

Belajar Murid SMU di Kodya Bekasi, Tesis Program Pasca Sarjana UI, (Jakarta: perpustakaan Universitas Indonesia, 1998), hlm.64-65, t.d.

Page 32: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

24

Pengelompokan disiplin yang terakhir inilah (berdasarkan

tempatnya) yang akan dijadikan indikator kedisiplinan belajar siswa siswa.

Siswa dikatakan mempunyai disiplin belajar yang baik apabila ia telah

disiplin dalam belajar di kelas, di luar kelas (lingkungan sekolah) dan

disiplin dalam belajar di rumah.

2. KERANGKA BERPIKIR

Banyak faktor yang mempengaruhi presatasi belajar seorang siswa,

diantaranya adalah faktor kedisiplinan. Kedisiplinan timbul karena ada

kesadaran dari anak tersebut untuk mematuhi norma-norma (tata tertib) yang

berlaku di sekolah. Idealnya, jika seorang siswa telah berlaku disiplin yaitu

dengan mematuhi tata tertib dan mengerjakan semua tugas sekolah yang

diberikan kepadanya, maka akan berpengaruh baik terhadap prestasi belajar

siswa tersebut. Sebaliknya, jika disiplin belajar seorang siswa rendah, maka

prestasi belajarnya pun akan rendah pula. Walaupun mungkin ada anggapan

lain bahwa hal tersebut tidak dapat serta merta demikian, karena banyak hal

lain yang mempengaruhi prestasi belajar seperti kondisi keluarga, lingkungan

tempat tinggal, ketersediaan fasilitas belajar, atau pun kondisi fisik siswa itu

sendiri.

Dalam penelitian ini, dengan terlebih dahulu tidak memperhatikan

faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa selain disiplin belajar,

akan dicari tahu bagaimana hubungan disiplin belajar siswa dengan prestasi

belajarnya.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Disiplin Belajar (X), Indikator: a. Berdisiplin di dalam kelas, b. Berdisiplin di luar kelas

(lingkungan sekolah) c. Berdisiplin di rumah,

Prestasi Belajar (Y) Dilihat dari nilai mid semester ganjil tahun pelajaran 2010 – 2011.

Page 33: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

25

3. PENGAJUAN HIPOTESIS

1. Hipotesis Nol (Ho): Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara

disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

2. Hipotesis Alternatif (Ha): Terdapat hubungan yang signifikan antara

disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Page 34: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disiplin belajar

siswa dan hubungannya dengan prestasi belajar.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP YMJ Ciputat, Jl. Ciputat Raya

no.27 (depan UIN Jakarta), Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang

Selatan. Sedangkan waktu pelaksanaannya dilakukan dari bulan Oktober

hingga November 2010.

C. METODE PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini

digunakan metode deskriftif-korelatif. Metode deskriftif digunakan untuk

mengambarkan keadaan yang sebenarnya tentang disiplin belajar, sedangkan

metode korelatif digunakan untuk mengetahui hubungan disiplin belajar

siswa dengan prestasi belajar.

26

Page 35: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

27

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian1. Populasi

terbagi kedalam dua bagian yaitu populasi target dan populasi terjangkau.

a) Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP

YMJ Ciputat yang terdaftar pada semester ganjil tahuan ajaran 2010 –

2011.

b) Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIII yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011,

berjumlah 84 orang. Ada beberapa alasan kenapa dipilih kelas VIII

sebagai populasi terjangkau, yaitu sebagai berikut:

- Sekolah tidak memberikan izin untuk dilakukan penelitian

terhadap kelas IX, karena mereka lebih difokuskan dalam

berbagai program pembelajaran yang telah disusun sekolah

sebelumnya untuk menghadapi Ujian Nasional,

- Kelas VII dianggap belum mampu untuk mengisi angket

penelitian dengan benar karena masih dalam masa transisi dari

tingkat SD ke SMP. Dikhawatirkan jika dipaksakan, maka

hasilnya akan tidak maksimal,

- Maka dipilihlah kelas VIII karena dianggap tidak akan terlalu

mengganggu proses belajarnya, telah memiliki pengalaman

belajar di sekolah tersebut selama 1 tahun, serta dianggap telah

cukup mampu untuk mengisi angket penelitian dengan benar.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti2. Yang

menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A dan VIII-B SMP

YMJ Ciputat yang terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2010 –

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-12, hal.130

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, . . . hal.131

Page 36: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

28

2011. Menurut Sugiyono tentang penentuan jumlah sampel dari populasi,

jika jumlah populasi 84 orang dengan taraf kesalahan 5% maka diperoleh

jumlah sampel sebanyak 68 orang.3

E. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian terdiri dari, sebagai berikut:

Variabel Bebas (X) : Disiplin Belajar

Variabel Terkait (Y) : Prestasi Belajar

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Sesuai dengan variabelnya, instrument penelitian yang

digunakan yaitu sebgai berikut:

1. Prestasi Belajar

Instrument yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah

nilai hasil UTS pada semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011.

2. Disiplin Belajar

Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data tentang disiplin belajar adalah angket atau kuesioner tertutup.

Kuesioner tertutup merupaka jenis “kuesioner yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih”4. Isi kuesioner

berjumlah 42 soal pernyataan dengan 4 pilihan jawaban.

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet. Ke-7, hlm.87

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian … Cet. Ke-13, hal.152

Page 37: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

29

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

(Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat)

No. Dimensi Indikator No. Butir Soal

1 Disiplin di

dalam kelas

a. Memperhatikan pelajaran.

b. Bertanya atau menjawab

pertanyaan guru.

c. Meminta izin guru untuk masuk

dan keluar kelas.

d. Mencontek hasil pekerjaan teman.

e. Berbuat gaduh di kelas.

f. Memanfaatkan waktu secara

maksimal untuk belajar.

g. Mengumpulkan tugas tepat

waktu.

h. Menjaga kebersihan dan

keindahan kelas.

2, 3 dan 14

1 dan 6

4 dan 31

7 dan 11

9 dan 33

8, 10 dan 12

13 dan 22

36, 37 dan 38

2. Disiplin di

luar kelas

(lingkungan

sekolah)

a. Mematuhi aturan sekolah.

b. Mengucapkan salam.

c. Bolos sekolah.

d. Menjaga kebersihan dan

keindahan sekolah.

e. Menggunakan kata-kata kotor.

f. Izin sebelum meninggalkan

sekolah.

15, 18 dan 22

5, 17 dan 19

21 dan 34

23 dan 35

20 dan 39

16 dan 40

3 Disiplin di

rumah

a. Menyiapkan alat dan bahan

pelajaran.

b. Mengerjakan tugas dari guru.

c. Mengulang materi pelajaran.

d. Memanfaatkan waktu luang.

24, 25 dan 29

26 dan 30

27 dan 42

28 dan 41

Page 38: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

30

Untuk menentukan skor pilihan jawaban angket, digunakan skor

pernyataan positif negatif skala Likert. Untuk pernyataan positif, pilihan

jawaban “selalu” mendapat skor 4, “sering” mendapat skor 3, “kadang-

kadang” mendapat skor 2 dan “tidak pernah” mendapatkan skor 1.

Sedangkan untuk pernyataan negatif digunakan skala kebalikannya. Jika

yang dipilih jawaban “selalu” maka akan mendapat skor 1, “sering”

mendapat skor 2 dan seterusnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.2

Skor Pernyataan Positif dan Negatif Skala Likert

Pernyataan Kategori

Selalu Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

a. Uji Validitas Instrument Penelitian

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid

apabila instrument tersebut mampu mengukur apa yang hendaknya

diukur.5 Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan mengunakan rumus product moment dari Pearson, yaitu

dengan mengkorelasikan jumlah skor tiap butir dengan jumlah skor

total.

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Nilai rxy (r-hitung) yang didapat dari perhitungan

menggunakan rumus di atas, kemudian dibandingkan dengan nilai r-

5 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi… hlm.97

Page 39: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

31

kritis. Jika r-hitung > r-kritis maka butir soal valid, sebaliknya jika r-

hitung < r-kritis maka soal dinyatakan tidak valid. Menurut Masrun

sebagaimana dikutif oleh Sugiono menyatakan bahwa sebuah item

dinyatakan valid apabila memenuhi syarat minimum yaitu jika r ≥ 0,3.

Jadi, kalau korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka

butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.6

Berikut adalah hasil perhitungan item valid dan drop dengan

menggunakan rumus Pearson dari program Microsoft Excel:

Tabel 3.3

Perhitungan Nomor Item Valid dan Drop

No.

Item

Koefisien

Korelasi “r-hitung” r-kritis Status

1. 0.24 0.3 Drop

2. 0.21 0.3 Drop

3. 0.53 0.3 Valid

4. 0.43 0.3 Valid

5. 0.46 0.3 Valid

6. 0.18 0.3 Drop

7. 0.37 0.3 Valid

8. 0.35 0.3 Valid

9. 0.70 0.3 Valid

10. 0.57 0.3 Valid

11. 0.45 0.3 Valid

12. 0.60 0.3 Valid

13. 0.39 0.3 Valid

14. 0.33 0.3 Valid

15. -0.33 0.3 Drop

16. 0.02 0.3 Drop

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), Cet.7, hlm. 134

Page 40: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

32

17. 0.52 0.3 Valid

18. 0.37 0.3 Valid

19. 0.44 0.3 Valid

20. 0.50 0.3 Valid

21. 0.45 0.3 Valid

22. -0.24 0.3 Drop

23. 0.59 0.3 Valid

24. 0.47 0.3 Valid

25. 0.31 0.3 Valid

26. 0.45 0.3 Valid

27. 0.43 0.3 Valid

28. 0.53 0.3 Valid

29. 0.38 0.3 Valid

30. 0.44 0.3 Valid

31. 0.14 0.3 Drop

32. 0.54 0.3 Valid

33. 0.37 0.3 Valid

34. 0.57 0.3 Valid

35. 0.52 0.3 Valid

36. 0.66 0.3 Valid

37. 0.49 0.3 Valid

38. 0.07 0.3 Drop

39. 0.02 0.3 Drop

40. 0.47 0.3 Valid

41. 0.45 0.3 Valid

42. 0.33 0.3 Valid

Dari tabel tersebut diatas, dapat dibaca bahwa dari 42 (empat

puluh dua) item soal terdapat 9 soal drop (tidak valid) yaitu nomor 1, 2,

6, 15, 16, 22, 31, 38 dan 39. Sedangkan soal yang valid berjumlah 33.

Page 41: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

33

Selanjutnya, soal yang drop tersebut dibuang (tidak disertakan dalam

instrument).

b. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrument dikatakan reliable apabila instrument tersebut

cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa

dipercaya.7 Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument

digunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut:

2

2

11 11 t

b

kkr

dengan

nnx

xb

22

2

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrument

k = banyakanya butir pertanyaan

∑σb2 = jumlah varians butir

σt2 = varians total

x = skor butir

n = jumlah responden

Setelah dilakukan penghitungan dengan rumus alpha di atas,

didapat jumlah varians butir (∑σb2) = 29,5022. Selanjutnya adalah mecari

nilai varians total, yaitu sebagai berikut:

ondenjumlahrespondenjumlahresptotaljumlahskoralratskortotjumlahkuad

t

2

2

1515

19622588862

15

153849444258886

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian … Cet. Ke-13, hal.179

Page 42: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

34

15

6,256629258886

15

4,2256

4267,150

Keterangan: Tabel penolong untuk perhitungan uji reliabilitas sebagaimana terlampir.

Dengan demikian telah diketahui nilai:

k = 42

∑σb2 = 29,5022

σt2 = 150,4267

n = 15

Terakhir, nilai-nilai tersebut dimasukan ke dalam rumus

reliabilitas:

4267,1505022,291

14242

11r

196,014142

823,0823296,0

804,0024,1

Dengan demikian diketahui nilai koefisien reliabilitas instrument

adalah sebesar 0,823. Karena nilai koefisien reliabilitas tinggi yaitu

0,823, maka dapat dikatakan instrumen bersifat reliabel.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data dikumpulkan dengan mengukur tingkat disiplin belajar siswa

menggunakan angket kemudian hasilnya dikorelasikan dengan prestasi

belajar siswa yang diambil dari rata-rata nilai UTS siswa semester ganjil,

seluruh mata pelajaran.

Page 43: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

35

H. TEKNIK ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Mengingat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif-korelatif, maka analisis datanya pun terbagi menjadi dua bagian

yaitu sebagai berikut:

1. Metode deskriftif

Metode ini digunakan untuk menentukan tingkat disiplin belajar

siswa. Langkah-langkah yang digunakan pertama membuat tabel

distribusi frakuensi dari skor hasil angket. Kedua, dari tabel tersebut

ditentukan nilai mean (rata-rata) dengan menggunakan rumus:

fixifiX

. . Ketiga, setelah didapat nilai rata-rata kemudian

dikonsultasikan dengan tabel berikut untuk menunjukan tingkat disiplin

siswa:

Tabel 3.3

Tingkat Disiplin Siswa

No Skor Keterangan tingkat disiplin

1. ≤ 33 Sangat Rendah

2. 34 – 59 Rendah

3. 60 – 85 Sedang

4. 86 – 111 Tinggi

5. 112 – 132 Sangat Tinggi

Setelah dilakukan perhitungan nilai mean(rata-rata) kemudian

didapat nilai tingkat disiplin belajar siswa, selanjutnya adalah

menginterpretasikan data; yaitu dengan cara menentukan nilai prosentase

skor hasil angket per indikator dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan nilai harapan (NH); didapat dengan mengkalikan

jumlah item pertanyaan per indikator dengan nilai tertinggi,

b. Menentukan nilai skor (NS); merupakan nilai rata-rata sebenarnya

yang diperoleh dari hasil penelitian

Page 44: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

36

c. Menentukan persentase kategorinya, yaitu dengan menggunakan

rumus:

%100NHNSP .

2. Metode Korelasi

Untuk mengetahui tingkat hubungan antara disiplin dengan prestasi

belajar siswa, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mencari angka korelasi menggunakan rumus Product Moment sebagai

berikut:

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan:

rxy : Angka indeks korelasi ”r” Product Moment

N : Number of cases

xy : Jumlah hasil perkiraan antara skor x dan skor y

x : Jumlah seluruh skor x

y : Jumlah seluruh skor y8

Selanjutnya untuk memberikan interpretasi terhadap rxy, penulis

berpatokan pada koefisien korelasi (r) sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tabel Interpretasi Nilai r9

Besarnya nilar r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (Tidak berkorelasi)

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal.274 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal.276

Page 45: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

37

b. Uji signifikansi

Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan

korelasi yang ditemukan tersebut signifikan untuk seluruh populasi,

dengan kata lain uji signifikansi dilakukan untuk menguji hipotesis,

apakah Ho diterima atau ditolak. Caranya yaitu dengan mengkonsultasikan

nilai nila “r” yang didapat dengan nilai “r” product moment pada tabel (r-

tabel). Ketentuannya, jika r-hiungt > r-tabel maka Ha diterima, sedangkan

jika r-hitung < r-tabel maka Ho diterima.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan besarnya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

disiplin belajar, sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar.

Besarnya koefisien determinasi ditentukan dengan rumus sebagi berikut:

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi

r = nilai r-hitung

I. HIPOTESIS STATISTIK

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:

1. Ho = µ = 0 (tidak ada hubungan) 2. Ha = µ ≠ 0 (ada hubungan)

Page 46: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah Singkat SMP YMJ Ciputat

Permintaan masyarakat yang cukup banyak untuk menyekolahkan

anaknya pada sekolah yang mudah dijangkau baik dari aspek biaya

maupun letak sekolah tanpa mengurangi kualitas pendidikan , membuat

pengurus Yayasan Miftahul Jannah bersama dengan tokoh-tokoh

masyarakat wilayah kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, pada tahun 1999

merintis berdirinya Sekolah Menengah Pertama Yayasan Miftahul Jannah

atau disingkat ( SMP YMJ).

SMP YMJ merupakan salah satu pendidikan formal dari

pengembangan Yayasan Miftahul Jannah yang telah memulai kegiatan

belajar mengajar sejak tahun ajaran 1999 – 2000 hingga sekarang dengan

makna keunggulan:

a. Kemampuan membaca Al-Qur’an dan pengamalan ibadah sehingga

mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kemampuan berbahasa Inggris secara aktif sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, atau pun sebagai

38

Page 47: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

39

bekal menghadapi persaingan globalisasi dalam segala aspek

kehidupan.

c. Keterampilan mengoperasikan komputer sesuai dengan tuntutan masa

kini.

Dalam perjalanannya, pada tahun 2004 SMP YMJ merubah status

dari “diakui” menjadi “terakreditasi A”.

2. Visi SMP YMJ

Visi merupakan suatu keadaan yang ingin diwujudkan di masa

yang akan datang. Di lingkungan sekolah, visi ditetapkan oleh pimpinan

lembaga tersebut dalam hal ini adalah kepala sekolah, meski dalam praktik

pada umumnya penetapan visi dilakukan secara bersama-sama oleh guru,

kepala sekoalah serta pimpinan lain sekolah tersebut.

Menurut Nurbaini Amien, visi sekolah diharapkan memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Visi mampu merangsang kreatifitas dan bermakna secara fisik-psikologis bagi kepala sekolah, guru, staff tata usaha dan komite sekolah,

b. Visi dapat menumbuhkan kebersamaan dan pencarian kolektif bagi kepala sekolah, guru, staff tata usaha dan komite sekolah,

c. Visi mampu mereduksi sikap egoistik-individual atau egoistik-unit ke format berfikir kolegialitas, komprehensif dan bekerja sama dengan cara-cara yang dapat diterima oleh orang lain,

d. Visi dapat merangsang kesamaan sikap dan sifat dalam aneka perbedaan pada diri kepala sekolah, guru, staff tata usaha dan anggota komite sekolah, sekaligus menghargai perbedaan dan menjadikan perbedaan itu potensi untuk maju secara sinergis.1

SMP YMJ sebagai lembaga pendidikan formal di lingkungan

Diknas Kota Tangerang Selatan memiliki visi sebagai berikut:

“Terwujudnya lulusan yang unggul dalam Iptek berlandaskan Imtaq”.

Keunggulan tersebut dijabarkan dalam indikator sebagai berikut:

a. Unggul dalam perolehan nilai ujian nasional

b. Unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan teknologi

1 Nurbani Amien, Kedisiplinan Guru dan Penggunaan pendekatan Student Center

(Studi analisi-korelatif MTSN Ciwaringin), Tesis Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2008), hlm.92, t.d.

Page 48: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

40

c. Unggul dalam keterampilan berkomunikasi Bahasa Inggris dan bahasa

lainnya

d. Unggul dalam keterampilan komputer dan mengetik

e. Unggul dalam pengamalan imtaq dan berakhlak mulia

Visi tersebut mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke

depan serta memperhatikan potensi terkini sesuai dengan norma dan

harapan masyarakat. Visi tersebut juga telah memenuhi kriteria visi

sekolah sebagaimana disebutkan di atas, karena visi tersebut dirumuskan

secara sederhana, terfokus, mudah difahami maknanya serta dapat

dilaksanakan secara realistis.

3. Misi SMP YMJ

Misi merupakan langkah-langkah kegiatan strategis untuk

mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi di atas,

sekolah menentukan langkah-langkah strategis sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif untuk peningkatan perolehan

nilai ujian nasional

b. Meningkatkan pembelajaran untuk semua mata pelajaran sekolah

c. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan berkomunikasi Bahasa

Inggris dan bahasa asing lainnnya

d. Meningkatkan pembelajaran keterampilan komputer dan mengetik

e. Menumbuhkan semangat pengalaman imtaq dan berakhlak mulia

4. Sarana dan Prasarana

Peran sarana dan prasarana dalam sebuah lembaga pendidikan baik

itu lembaga pendidikan formal maupun non formal sangatlah penting guna

menunjang pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Sarana dan prasarana

merupakan kebutuhan pokok dalam proses pendidikan. Ketersediaannya

merupakan salah satu yang utama setelah siswa dan guru. Semakin baik

sarana dan prasara yang ada di suatu lembaga pendidikan maka akan

semakin baik pula menunjang kualitas pendidikan di lembaga pendidikan

tersebut.

Page 49: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

41

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh SMP YMJ adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana2

No. Jenis Jumlah Keterangan

1. Ruang Kelas 6 Baik

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3. Ruang Guru 1 Baik

4. Ruang TU 1 Baik

5. Ruang Perpustakaan 1 Baik

6. Lab. Komputer 1 Baik

7. Lab. Bahasa 1 Baik

8. Mushala 1 Baik

9. Lapangan Olahraga 1 Baik

10. Ruang OSIS 1 Baik

11. Toilet Guru 1 Baik

12. Toilet siswa 2 Baik

13. Kantin 1 Baik

14. Komputer Pegawai 2 Baik (Pentium 4)

15. Internet 1 Baik (Speedy)

Melihat tabel di atas, nampak bahwa ketersediaan sarana dan

prasarana di SMP YMJ sudah cukup baik menunjang kegiatan

pembelajaran. Namun, yang jadi permasalahan adalah letak sekolah yang

berada di tengah permukiman warga. Sekolah terbagi menjadi dua gedung

terpisah. Gedung A terdiri dari ruang kelas, ruang kepsek, ruang guru,

ruang TU, lab. Komputer, lab. Bahasa perpustakaan dan toilet. Sedangkan

gedung B terdiri dari ruang kelas dan toilet. Letak gedung B terpisah tidak

terlalu jauh tetapi terhalang oleh beberapa rumah warga.

2 Slamet Riyanto, Arsip Data Sarana dan Prasarana SMP YMJ, (Ciputat: 1 November 2010)

Page 50: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

42

Kondisi seperti ini, membuat siswa yang belajar di gedung A

maupun gedung B kurang kondusif karena kurang mendapatkan

pengawasan. Lalulintas warga sekitar tentunya mengganggu konsentrasi

belajar siswa. Selain itu, karena lemahnya pengawasan banyak siswa yang

keluar kelas saat jam pelajaran berlangsung.

Letak gedung B yang agak berjauhan dan terhalang oleh rumah-

rumah warga membuat siswa yang belajar di sana kurang mendapat

pengawasan secara langsung dari guru atau karyawan sekolah, sehingga

kemungkinan siswa untuk melakukan tindakan indisipliner seperti bolos,

datang sekolah telat dan lain sebagainya, menjadi lebih besar jika

dibandingkan dengan siswa yang belajar di gedung A. Walaupun sudah

ditempatkan seorang karyawan di sana, tetapi kurang efektif karena

karyawan bukan merupakan seseorang yang disegani oleh siswa.

5. Keadaan Guru di SMP YMJ

Guru merupakan salah stau komponen penting dalam proses

pendidikan. Secanggih apapun teknologinya, peranan guru akan sulit

tergantikan oleh apapun juga. Mengingat begitu pentingnya peranan guru

di sekolah, maka guru setidaknya harus memenuhi empat kompetensi

utama sebagaimana dijelaskan dalam UU no. 14 tahun 2005 tentang guru

dan dosen. Keempat kompetensi tersebut yaitu: kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Komposisi guru pada SMP YMJ terdiri dari 9 orang Guru Tetap

Yayasan (GTY) dan 9 orang Guru Tidak Tetap (GTT). Total jumlah guru

18 orang,

Dilihat dari segi jumlah, guru pada SMP YMJ dirasa sudah cukup,

mengingat hanya terdapat 6 rombongan belajar sementara jumlah guru ada

18 orang, terdiri 1 orang berpendidikan S.2, 10 orang S.1, 4 orang D.3, 1

orag PGSLTA, dan 2 orang belum lulus S.1. Tetapi, secara profesional

terdapat 7 orang guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik (4

orang D.3, 1 orang PGSLTA, dan 2 orang belum lulus S.1). Padahal,

secara jelas pada Permendiknas no. 16 tahun 2007 tentang standar

Page 51: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

43

kualifikasi akademik dan kompetensi guru dijelaskan bahwa guru harus

memenuhi kualifikasi akademik pendidikan minimum D-IV atau S.1.

Terdapat 9 orang guru pengajar di SMP YMJ yang berstatus guru

tetap yayasan (GTY) dan sisanya merupakan guru tidak tetap (GTT).

Besarnya jumlah GTT menyebabkan guru-guru tersebut tidak bisa

mengajar secara full di SMP YMJ karena guru-guru tersebut juga

mengajar di sekolah lain. Akibatnya, konsentrasi mengajar terbagi ke

beberapa sekolah. Padahal, seharusnya seorang guru fokus mengajar hanya

di satu sekolah. Jika seorang guru mengajar di beberapa sekolah yang

berbeda maka akan berdampak buruk pada kualitas pengajaran karena

secara otomatis konsentrasi mengajarnya akan terpecah.

Sementara itu, terdapat 4 orang guru yang mengajar tidak sesuai

dengan latar belakang pendidikannya. Guru-guru tersebut adalah guru

Bahasa Inggris, guru Geografi, guru Seni Musik dan guru PKn. Data guru

SMP YMJ tahun ajaran 2010 – 1011 lebih lengkap dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.2

Data Guru SMP YMJ Tahun 20103

No. Nama L/P TTL Pendidikan Jabatan Status 1. Drs. Trisno

Yulianto L Wonogiri, 2

Juli 1965 S.1 P. Seni Budaya UNS, 1990

Kepsek. Guru Seni Budaya (Lukis)

GTY (PNS)

2. Marno Hadianto, BSc.

L Kuningan, 25 Mei 1965

D.3 Ekonomi

W. Kepsek Guru Geografi

GTY

3. H. Sukri Hadi, BSc.

L Jakarta, 28 April 1950

D3 PAI IAIN Jakarta, 1975

Guru PKn GTT

4. HJ. Oon R.J. M.Ag.

P Jakarta, 27 Gustus 1968

S.2 PAI IIQ, 1995

Guru PAI GTY (PNS)

3 Slamet Riyanto, Arsip Data Guru SMP YMJ, (Ciputat: 1 November 2010)

Page 52: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

44

5. Udin Nurdin L Kuningan, 26 Februari 1967

D.3 PJKR IKIP Jakarta, 1990

Guru Olahraga

GTY (PNS)

6. Lela Nurlaela, SE

P Jakarta, 17 September 1971

S.1 Ekonomi AAI, 1995

Guru Pembukuan

GTY

7. Ida Nadya M, S.Kom

P Tangerang, 23 Maret 1975

S.1 U. Ilmu Komputer Gunadarma, 1999

Guru Komputer & internet

GTY

8. Syarif Mukhsin, SE.

L Cirebon, 7 Juli 1967

S.1 Ekonomi STIE AD, 2000

Guru Ekonomi

GTY

9. Jamroni, S.Ag.

L Cirebon, 8 November 1976

S.1 PAI UIN Jakarta, 2000

W. Kepsek Kesiswaan, Guru PAI & PKn

GTY

10. Pranowo L Cilacap, 25 Mei 1951

PGSLTA Guru Matematika

GTY

11. Nurchasanah, S.Pd

P Pemalang, 12 September 1980

S.1 P.IPA (Biologi) UIN JKT, 2005

Guru Biologi

GTT

12. M.Z. Dhofier L Cirebon, 5 Agustus 1985

S.1 P.MTK UIN JKT (Belum Lulus)

Guru Matematika

GTT

13. Yanti Damayanti, S.Pd.

P Cirebon, 2 Agustus 1985

S.1 P.IPA (Fisika) UIN JKT, 2007

Guru Fisika GTT

14. Rina Guswanti, S.Pd.

L Jakarta, 17 September 1971

S.1 P. B.IndonesiaUHAMKA

Guru B. Indonesia

GTT

15. Agus Haryanto, S.Pd.

L Palembang, 31 Agustus 1971

D.3 Ekonomi UNINDRA

Guru Seni Budaya (musik)

GTT

16. Sainah, SE P Tangerang, S.1 Guru GTT

Page 53: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

45

3 april 1976 Ekonomi STIE AD

Ekonomi

17. Suryani, S.Pd

P Jakarta, 10 Desember 1978

S.1 P.B.PrancisUNJ, 2004

Guru B. Inggris

GTT

18. Misbadhuddin

L Cirebon, 15 Maret 1986

S.1 PBI UIN JKT (Belum Lulus)

Guru B. Inggris

GTT

6. Profil Siswa

Dari segi kuantitas, total jumlah siswa SMP YMJ yang terdaftar

pada semester ganjil tahun ajaran 2010–2011 adalah 253 orang, terdiri

dari kelas VII satu rombongan belajar, kelas VIII dua rombongan belajar

dan kelas IX tiga rombongan belajar. Data lebih lengkap mengenai jumlah

siswa SMP YMJ Ciputat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Data Jumlah Siswa SMP YMJ Ciputat Tahun 20104

Kelas Jumlah Siswa

Sub Total A B C

VII L = 27

P = 22 - - 49

VIII L = 24

P = 20

L = 20

P = 20 -

84

IX L = 27

P = 16

L = 26

P = 15

L = 17

P = 19

120

Jumlah Total 253

Dari segi latar belakang ekonomi keluarga, berdasarkan data yang

dihimpun dari sekolah, 100% siswa berasal dari keluarga ekonomi bawah

dengan rata-rata penghasilan keluarga dibawah Rp.500.000,-/bulan.

4 Slamet Riyanto, Arsip Data Jumlah Siswa SMP YMJ, (Ciputat: 1 November 2010)

Page 54: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

46

“Semua siswa yang sekolah di sini berasal dari keluarga kalangan

ekonomi bawah dengan rata-rata penghasilan sekitar RP.500.000,- per

bulan”5, papar kepala TU SMP YMJ. Keadaan seperti ini jelas

memberikan dampak tersendiri bagi sekolah maupun bagi siswa.

Dampak yang terasa oleh sekolah adalah tunggakan keuangan

siswa. “Setiap bulan, sekitar 70% siswa menunggak uang SPP”6, lanjut

kepala TU SMP YMJ. Padahal jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah

setingkat lainnya yang berada di daerah ciputat bisa dibilang uang SPP di

SMP YMJ relatif lebih murah yaitu sebesar Rp.110,000,-/bulan. Belum

lagi jika ditambah uang tahunan, maka jumlah tunggakan siswa akan

semakin besar lagi.

Mengingat SMP YMJ merupakan sekolah swasta yang tidak

memiliki donatur tetap secara otomatis hanya mengandalkan pungutan

dari siswa serta bantuan pemerintah untuk menutupi biaya operasional

sekolah. Berdasarkan itu pula dibuat kebijakan jika siswa yang masih

menunggak keuangan sekolah maka tidak boleh mengikuti ujian MID

maupun UAS. Dampak dari kebijakan ini terasa ketika menjelang

pelaksanaan ujian, sekolah direpotkan oleh orang tua/wali siswa yang

memohon keringanan agar anaknya bisa mengikuti ujian.

Sementara itu, dampak bagi siswa adalah kurang tersedianya

fasilitas belajar seperti buku-buku pelajaran. Siswa hanya manggunakan

LKS sebagai sarana penunjang belajar. Sementara untuk penguasaan

materi, siswa mengandalkan catatan dan penjelasan dari guru.

Keadaan ekonomi keluarga yang demikian, memberikan dampak

secara psikologis terhadap siswa. Siswa cenderung susah diatur, keras

kepala serta mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif. Belum lagi jika

siswa berasal dari keluarga brokenhome, maka perilaku siswa semakin

sulit dikontrol. Hal tersebut tampak pada perilaku siswa di sekolah.

Perilaku bolos, datang telat, tidak mengerjakan tugas dari guru,

5 Slamet Riyanto, Wawancara dengan Kepala TU SMP YMJ, (Ciputat: 1 November 2010)

6 Slamet Riyanto, Wawancara dengan…, (Ciputat: 1 November 2010)

Page 55: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

47

menggunakan kata-kata kotor dalam berbicara, merupakan susuatu yang

sepertinya lumrah terjadi.

Jika keadaan seperti ini dibiarkan terus terjadi, bukan tidak

mungkin maka akan semakin menambah citra negatif sekolah. Untuk itu

diperlukan keseriusan dari berbagai pihak yang terkait agar masalah

perilaku negatif siswa bisa dirubah menjadi lebih tertib dan teratur,

menuju terwujudnya pendidikan yang berkualitas sesuai dengan harapan

masyarakat.

7. Tata Tertib Sekolah

Tata tertib yang ada dan berlaku di SMP YMJ Ciputat secara

umum sama dengan tata tertib di sekolah-sekolah lain. Fungsi tata tertib

adalah sebagai alat untuk mengatur tingkah laku siswa di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan luar agar mereka dapat bertindak sesuai

dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Berikut adalah tata tertib siswa SMP YMJ Ciputat:7

a. Waktu jam belajar berlaku:

Senin s.d. Sabtu : Jam 07.00 – 12.30

Khusus hari Jum’at : Jam 07.00 – 11.50

b. Siswa yang terlambat datang ke sekolah dapat masuk kelas, setelah

mendapat izin dari guru piket atau petugas tata usaha.

c. Siswa yang berhalangan hadir karena sakit, izin, atau hal lainnya harus

memberi kabar tertulis atau lisan dari orang tua/wali, kepada wali

kelas atau guru piket.

d. Siswa yang terlambat masuk kelas berturut-turut sebanyak 3 (tiga) kali

dengan alasan apapun akan mendapatkan surat peringatan berupa

pemanggilan orang tua/wali.

e. Setiap siswa harus:

1) Hadir di sekolah 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai.

2) Memakai seragam dengan ketentuan sebagai berikut:

7 Slamet Riyanto, Arsip Tata Tertib Siswa SMP YMJ, (Ciputat: 1 November 2010)

Page 56: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

48

Senin-Rabu : Baju putih, celana panjang biru (laki-laki) dan rok

panjang biru (perempuan)

Kamis : Baju batik, bawahan biru

Jum’at : Baju koko putih (laki-laki) dan baju muslim putih

(perempuan), bawahan biru

Sabtu : Seragam pramuka

Sepatu : Warna hitam

3) Bersikap sopan, santun, jujur, menghormati guru, karyawan,

sesama teman, orang tua dan masyarakat.

4) Senantiasa menjaga nama baik sekolah di dalam maupun di luar

lingkungan sekolah.

5) Seanantiasa menyelesaikan masalah secara musyawarah dan tidak

mengundang serta melibatkan pihak luar.

6) Seanantiasa memelihara 5 K (Keamanan, Ketertiban, Kebersihan,

Keindahan, dan Kekeluargaan),

7) Senantiasa mengamalkan 5 T (Tertib waktu,Tertib administrasi,

Tertib belajar, Tertib mengajar dan Tertib lingkungan).

8) Melunasi keuangan bulanan (SPP) selambat-lambatnya tanggal 10

setiap bulannya.

9) Melunasi keuangan lainnya sebagaimana waktu yang sudah

ditentukan.

f. Setiap siswa dilarang:

1) Membawa, mengkonsumsi, atau memperjual belikan obat

terlarang, minuman keras dan/atau rokok di sekolah maupun di

luar lingkungan sekolah.

2) Membawa senjata tajam/tumpul, senjata api di lingkungan

sekolah maupun lingkungan masyarakat tanpa seizing yang

berwenang.

3) Membawa, menyimpan, membaca, ataupun menonton film, kaset,

gambar, kartu dan media lainnya yang tidak sesuai dengan norma

agama dan moral pancasila.

Page 57: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

49

4) Memakai asesoris apapun yang semestinya tidak dipakai oleh

seorang pelajar.

5) Membubuhkan tempelan atau tulisan apapun pada seragam

sekolah selain yang telah ditentukan oleh sekolah.

6) Berambut gondrong serta memakai asesoris wanita seperti gelang,

kalung, giwang, atau tindik hidung untuk laki-laki.

7) Memakai make-up serta perhiasan yang berlebihan bagi

perempuan.

8) Meninggalkan sekolah/kelas ketika jam pelajaran sedang

berlangsung tanpa seizin guru, petugas TU, atau kepala sekolah.

9) Mambawa HP tanpa seizin orang tua dan sekolah.

10) Tawuran, baku hantam baik secara perorangan maupun kelompok

dengan pihak manapun.

11) Membentuk organisasi selain OSIS atau kegiatan lainnya tanpa

seizin Kepala sekolah.

g. Setiap bentuk pelanggaran terhadap poin-poin di atas, akan dikenakan

sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jika dilihat poin demi poin tata tertib di atas, tampak sudah sangat

jelas mengatur perilaku setiap siswanya. Permasalahannya terletak pada

penegakan aturan itu sendiri. Sekolah seperti kurang tegas dalam

menegakan tata tertib, bahkan tampak seperti kewalahan dalam

mengendalikan perilaku siswanya. Hal-hal seperti datang telat ke kelas,

bolos sekolah, meninggalkan kelas saat jam pelajaran, sudah menjadi

sesuatu yang biasa dan kurang mendapat perhatian dari pihak sekolah.

Pemberian sanksi berupa pemanggilan siswa dan orang tua siswa jarang

dilakukan. Kalaupun ada, tidak memberikan manfaat yang berarti karena

tidak memberikan efek jera bagi siswa.

Cukup memprihatinkan memang, guru BK yang seharusnya

cekatan menangani setiap siswa yang bermasalah justru tidak terlihat

kerjanya. Guru-guru pun relatif bersifat cuek (kurang memperingatkan)

Page 58: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

50

misalkan ketika mendapati siswa yang berkeliaran saat jam pelajaran. Hal

ini bisa jadi disebabkan karena, rendahnya tanggung jawab guru, staf,

maupun orang tua siswa terhadap tugas dan fungsinya untuk mendidik

siswa, letak sekolah yang berada di tengah permukiman warga, perilaku

siswa yang memang sulit untuk dikendalikan ataupun hal lainnya, tetapi

karena bukan bidang bahasan dalam penelitian ini maka tidak akan

dibahas lebih lanjut.

Mengingat masalah ini begitu penting, maka diperlukan

kesadaran dan keterlibatan dari berbagai pihak, bukan hanya guru, kepala

sekolah, dan siswa tetapi juga peranan orang tua dan masyarakat sekitar

lingkungan sekolah sangat penting. Di sekolah, tata tertib diterapkan

setegas-tegasnya, di rumah orang tua mengawasi dan selalu mengingatkan

anaknya untuk disiplin, serta masyarakat lingkungan sekolah juga ikut

mengawasi dengan cara melaporkan kepada pihak sekolah jika mendapati

siswa yang berprilaku tidak sesuai dengan tata-tertib.

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Deskripsi hasil penelitian menjelaskan tentang hasil penelitian dimulai

dari deskripsi data sampai analisis uji hipotesis dengan menggunakan teknik

korelasi product moment dari Karl Pearson.

1. Deskripsi Data

a. Disiplin Belajar

Disiplin belajar siswa SMP YMJ, diukur dengan

menggunakan angket. Angket kemudian disebarkan kepada sejumlah

sampel yang secara representatif mewakili populasi. Jumlah sampel

yang telah ditentukan sebelumnya adalah 68 orang. Tetapi dalam

pelaksanaannya sampel yang diambil hanya 64 orang karena

sebanyak 15 orang siswa sebelumnya telah dijadikan sampel uji coba

instrument, sedangkan sisanya tidak bisa dijadikan responden karena

alasan 1 orang sakit dan 4 orang lainnya tidak diketahui karena

jarang masuk sekolah.

Page 59: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

51

Angket yang telah diisi oleh responden kemudian diberi skor,

diolah kemudian dianalisis untuk mencari nilai rata-rata (mean).

Untuk menginterpretasikan data, nilai mean yang telah didapat

kemudian dikonsultasikan dengan tabel interpretasi disiplin belajar.

Berdasarkan tabel interpretasi, tingkat disiplin belajar siswa dapat

digolongkan menjadi 5 tingkatan, yaitu; sangat rendah (untuk skor ≤

33), rendah (untuk skor 34 – 59), sedang (untuk skor 60 – 85), dan

tinggi (untuk skor 86 – 111) dan sangat tinggi (untuk skor 112 –

132).

Jumlah skor hasil angket tiap responden dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.4

Jumlah Skor Hasil Angket

No. Resp. ∑ Skor No. Resp. ∑ Skor No. Resp. ∑ Skor

1. 80 23. 96 45. 107

2. 95 24. 116 46. 95

3. 98 25. 97 47. 106

4. 84 26. 79 48. 92

5. 94 27. 102 49. 86

6. 87 28. 122 50. 106

7. 96 29. 79 51. 81

8. 88 30. 101 52. 102

9. 107 31. 108 53. 116

10. 106 32. 98 54. 107

11. 101 33. 80 55. 98

12. 83 34. 103 56. 101

13. 104 35. 98 57. 105

14. 112 36. 109 58. 107

15. 107 37. 88 59. 120

16. 110 38. 109 60. 98

Page 60: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

52

17. 92 39. 92 61. 102

18. 89 40. 106 62. 90

19. 94 41. 94 63. 93

20. 102 42. 79 64. 77

21. 100 43. 111

22. 114 44. 92

Darai tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat

oleh responden no.28 dengan jumlah skor 122. Sedangkan skor

terendah didapat oleh responden no.64 dengan jumlah skor 77. Data

jumlah skor angket tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi, dengan terlebih dahulu

menentukan:

a) Range (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 122 – 77

= 45

b) Banyaknya Kelas (k)

k = 1+3,322 log N

= 1+3,322 log 64

= 1+3,322 (1,806)

= 1+5,999

= 6,999 ≈ 7

c) Interval Kelas (c)

c kR

745

= 6,429 ≈ 6

Page 61: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

53

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi

Interval Kelas fi xi fixi

77 – 82 7 79,5 556,5

83 – 88 6 85,5 513

89 – 94 10 91,5 915

95 – 100 11 97,5 1072,5

101 – 106 14 103,5 1449

107 – 112 11 109,5 1204,5

113 – 118 3 115,5 346,5

119 – 124 2 121,5 243

∑ 64 6300

2) Menentukan nilai mean (rata-rata)

Nilai mean ditentukan dengan menggunakan rumus:

i

ii

fxf

X

Dari tabel 4.5 diketahui: ii xf = 6300 dan if = 64.

Maka : 64

6300X

9844,98

3) Mengkonsultasikan nilai mean terhadap tabel

Setelah dikonsultasikan ke dalam tabel interpretasi, didapat

tingkat disiplin belajar siswa SMP YMJ Ciputat berada pada tingkatan

“Tinggi” dengan jumlah skor rata-rata 98.

4) Analisis deskriftif

Berdasarkan table perhitungan skor hasil angket

(sebagaimana terlampir), maka dapat ditentukan nilai harapan (NH),

nilai skor (NS) dan persentase kategorinya, sebagaimana Nampak pada

table berikut:

Page 62: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

54

Tabel 4.6

Prosentase Tingkat Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat

No Dimensi Indikator Skor NH NS %100

NHNS

.

1. Disiplin di dalam kelas

Memperhatikan pelajaran

386 2x4= 8 386:64= 6,03 75,4%

Meminta izin guru untuk masuk dan keluar kelas

114 1x4= 4 114:64= 1,78 44,5%

Mencontek hasil pekerjaaan teman

388 2x4= 8 388:64= 6,06 75,8%

Barbuat gaduh di kelas

358 2x4= 8 358:64= 5,59 69,9%

Memanfaatkan waktu secara maksimal untuk belajar

601 3x4= 12 601:64= 9,39 78,3%

Mengumpulkan tugas tepat waktu

347 2x4= 8 347:64= 5,42 67,8%

Menjaga kebersihan dan keindahan kelas

347 2x4= 8 347:64= 5,42 67,8%

2. Disiplin di lingkungan sekolah

Mematuhi aturan sekolah

206 1x4= 4 206:64= 3,22 80,5%

Mengucapkan salam

412 3x4= 12 412:64= 6,44 53,7%

Bolos sekolah 470 2x4= 8 470:64= 7,34 91,8% Menjaga kebersihan dan keindahan sekolah

442 2x4=8 442:64= 6,91 86,4%

Menggunakan kata-kata kotor

229 1x4= 4 229:64= 3,58 89,5%

Izin sebelum meninggalkan sekolah

224 1x4= 4 224:64= 3,5 87,5%

3. Disiplin di rumah

Menyiapkan alat dan bahan pelajaran

184 3x4= 12 184:64= 2,88 24%

Mengerjakan tugas dari guru

365 2x4= 8 365:64= 5,7 71,3%

Mengulang materi pelajaran

263 2x4= 8 263:64= 4,11 51,4%

Memanfaatkan waktu luang

192 2x4= 8 192:64= 3 37,5%

Page 63: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

55

Dari tabel tersebut di atas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai

berikut:

1. Dimensi disiplin di dalam kelas

a. Sebanyak 75,4% siswa suka memperhatikan pelajaran di kelas,

b. Hanya 44,5% siswa yang suka meminta izin terlebih dahulu

kepada guru untuk masuk atau keluar kelas,

c. Kebiasaan siswa untuk mencontek baik saat ujian atau

mencontek PR cukup tinggi yaitu dilakukan oleh 75,8% siswa,

d. Sebagian besar siswa suka berbuat gaduh di kelas yaitu 69,9%

siswa,

e. Sebagian besar siswa juga suka memanfaatkan waktu secara

maksimal untuk belajar, ini ditunjukan dengan angka

prosentase sebesar 78,3%,

f. Sementara itu, sebesar 67,8% siswa suka mengumpulkan tugas

tepat waktu,

g. Begitu pula dengan menjaga kebersihan dan keindahan kelas

yang juga dilaksanakan oleh 67,8% siswa.

2. Dimensi disiplin di lingkungan sekolah

a. Kebiasaan siswa untuk mematuhi aturan sekolah seperti

berseragam, datang tidak telat ke kelas dan lain sebagainya

cukup tinggi, yaitu dilakukan oleh 80,5% siswa,

b. Lebih dari setengah (53,7% ) siswa suka mengucapkan salam,

baik saat masuk ruangan guru, TU, kepsek, kelas atau saat

bertemu guru,

c. Kebiasaan siswa untuk bolos sekolah sangat tinggi yaitu

dilakukan oleh 91,8% siswa,

d. Sebanyak 86,4% siswa suka menjaga kebersihan dan

keindahan sekolah seperti membuang sampah pada tempatnya

atau tidak mencorat-coret dinding sekolah,

e. Kebiasaan siswa menggunakan kata-kata kotor dalam

berbicara sangat tinggi yaitu dilakukan oleh 89,5% siswa,

Page 64: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

56

f. Sebanyak 87,5% siswa suka meminta izin sebelum

meninggalkan sekolah

3. Dimensi disiplin di rumah

a. Kebiasaan siswa untuk selalu menyiapkan alat dan bahan

pelajaran sebelum berangkat ke sekolah sangat rendah, yaitu

hanya dilakukan oleh 24% siswa saja,

b. Sebanyak 71,3% siswa suka mengerjakan tugas dari guru,

c. Lebih dari setengah siswa (51,4%) siswa yang suka mengulang

materi pelajaran di rumah, dan

d. Hanya 37,5% siswa saja yang suka memanfaatkan waktu luang

di rumah untuk belajar.

b. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa SMP YMJ Ciputat diambil dari rata-

rata nilai MID (tengah semester) kelas VIII semester ganjil tahun

ajaran 2010 – 1011.

Berikut adalah rata-rata nilai MID kelas VIII SMP YMJ

Ciputat semester ganjil tahun ajaran 2010 – 1011.

Tabel 4.7

Rata-Rata Nilai MID SMP YMJ Ciputat8

Nama Rata-Rata

Nilai Nama

Rata-Rata

Nilai

ADE RAMADHAN 56 SYAIFUL A. 71

AKBAR S. 47 SYAIFUL B. 65

AKHMAD S. 63 UZLIFATUL I. 66

ALDINO S. 37 ADE CANDRA 58

ALI PRASETYO 51 AHMAD FAUJI 49

8 Slamet Riyanto, Arsip Data Nilai Hasil MID Semester Ganjil tahun ajaran 2010 –

2011 SMP YMJ, (Ciputat: 21 Oktober 2010)

Page 65: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

57

ANDRE MAHESA P. 5 AMANDA N. 14

APRILLIA PUTRI A. 66 DENDI N. 46

AYU SUTRISNA 61 DINDA NURUL 63

CEFI MUHAMMAD 64 DODI MUHTAR 53

CINDY LESTARI 67 DWI SAPUTRA 51

DEVIYANE F. 53 HARI SAPUTRA 65

DIKI KURNIAWAN 61 HILFAZ R. S. 65

DWI AMELIA N. 55 ILHAMIYAH 69

EKO PRASETIYO 58 JUNAEDIH 46

EPA TRIYANA 68 MAEDAH S. 62

EVA TULJANNAH 54 M. REZA A. 55

FADILLA YASMIN 29 NABILA 48

FERDI RAMADHAN 58 NAISAH 56

HERY SANTOSO 47 NALDI PUTRA 55

ILHAM ABDUL G. 59 NURHASANAH 66

KAVITA KRISNA M. 69 RATNASARI 58

KHODIJAH 56 RATU RAHMA 51

KHOTIMAH F. 63 RONAL F. S. 68

NUR AMALIA DEVI 75 RULI NOVIANI 49

OKTARIANTO 63 SAFIRA M. 57

PUNDI ARIF N. 53 SERLI M. 69

RISKA ROSDIANA 63 SHOIMAH 44

RIZKHA R. 48 SICA W. 13

RIZKI GUNAWAN 54 SUNARTO WIRI 62

ROBBY H. 49 TANINGSIH 59

SANTIKA DWI Z.P. 74 YULIA ELITA 66

SOFIAH 60 ZULKIPLI 53

Page 66: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

58

Untuk menganalisis data prestasi belajar ini, terlebih dahulu

dibuatkan tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a) Menentukan range (R)

R = nilai tertinggi – nilai terendah

= 75 – 5

= 70

b) Banyaknya Kelas (k)

k = 1+3,322 log N

= 1+3,322 log 64

= 1+3,322 (1,806)

= 1+5,999

= 6,999 ≈ 7

c) Interval Kelas (c)

c kR

770

= 10

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi

Interval Kelas fi xi fixi

5 – 14 3 9,5 28,5

15 – 24 - 19,5 -

25 – 34 1 29,5 29,5

35 – 44 2 39,5 79

45 – 54 18 49,5 891

55 – 64 24 59,5 1428

65 – 74 15 69,5 1042,5

Page 67: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

59

75 – 84 1 79,5 79,5

∑ 64 3578

Dari tabel distribusi frekuensi tersebut, dapat dicari nilai mean

(rata-rata) yaitu dengan menggunakan rumus:

i

ii

fxf

X

Dari tabel 4.6 diketahui: ii xf = 3578 dan if = 64.

Maka : 64

3578X

5690,55

Jadi diketahui rata-rata nilai MID semester genap SMP YMJ tahun

ajaran 2010 – 2011 adalah 56. Jika diberlakukan standar nilai minimal

kelulusan 60, maka nilai tersebut jelas dibawah standar. Ini berarti, prestasi

belajar siswa SMP YMJ Ciputat masih berada di bawah standar nilai

minimal kelulusan.

2. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi Product Moment. Untuk membantu proses perhitungan data

statistik, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Tabel Penolong Untuk Nilai Korelasi Antara Variabel X Dan Y

Resp. X Y X2 Y2 XY

1. 80 56 6400 3136 4480

2. 95 47 9025 2209 4465

3. 98 63 9604 3969 6174

4. 84 37 7056 1369 3108

5. 94 51 8836 2601 4794

6. 87 5 7569 25 435

7. 96 66 9216 4356 6336

8. 88 61 7744 3721 5368

Page 68: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

60

9. 107 64 11449 4096 6848

10. 106 67 11236 4489 7102

11. 101 53 10201 2809 5353

12. 83 61 6889 3721 5063

13. 104 55 10816 3025 5720

14. 112 58 12544 3364 6496

15. 107 68 11449 4624 7276

16. 110 54 12100 2916 5940

17. 92 29 8464 841 2668

18. 89 58 7921 3364 5162

19. 94 47 8836 2209 4418

20. 102 59 10404 3481 6018

21. 100 69 10000 4761 6900

22. 114 56 12996 3136 6384

23. 96 63 9216 3969 6048

24. 116 75 13456 5625 8700

25. 97 63 9409 3969 6111

26. 79 53 6241 2809 4187

27. 102 63 10404 3969 6426

28. 122 48 14884 2304 5856

29. 79 54 6241 2916 4266

30. 101 49 10201 2401 4949

31. 108 74 11664 5476 7992

32. 98 60 9604 3600 5880

33. 80 71 6400 5041 5680

34. 103 65 10609 4225 6695

35. 98 66 9604 4356 6468

36. 109 58 11881 3364 6322

37. 88 49 7744 2401 4312

38. 109 14 11881 196 1526

Page 69: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

61

39. 92 46 8464 2116 4232

40. 106 63 11236 3969 6678

41. 94 53 8836 2809 4982

42. 79 51 6241 2601 4029

43. 111 65 12321 4225 7215

44. 92 65 8464 4225 5980

45. 107 69 11449 4761 7383

46. 95 46 9025 2116 4370

47. 106 62 11236 3844 6572

48. 92 55 8464 3025 5060

49. 86 48 7396 2304 4128

50. 106 56 11236 3136 5936

51. 81 55 6561 3025 4455

52. 102 66 10404 4356 6732

53. 116 58 13456 3364 6728

54. 107 51 11449 2601 5457

55. 98 68 9604 4624 6664

56. 101 49 10201 2401 4949

57. 105 57 11025 3249 5985

58. 107 69 11449 4761 7383

59. 120 44 14400 1936 5280

60. 98 13 9604 169 1274

61. 102 62 10404 3844 6324

62. 90 59 8100 3481 5310

63. 93 66 8649 4356 6138

64. 77 53 5929 2809 4081

∑ 6291 3558 625797 208950 351251

Keterangan:

X = Variabel Bebas (Disiplin Belajar Siswa)

Y = Variabel Terikat (Prestasi Belajar Siswa)

Page 70: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

62

Proses perhitungan nilai korelasi menggunakan rumus product

moment dari Pearson adalah sebagai berikut:

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

22 3558208950.646291625797.64

35586291351251.64

126593641337280039576681400510082238337822480064

713436.474327

96686

723384019575

96686

266,581723

96686

58172396686

166,016620625,0

Nilai r yang didapat dari hasil perhitungan tersebut di atas, jika

dikonsultasikan pada tabel interpretasi maka didapat hubungan antara

variabel X dan Y tidak berkorelasi karena nilai r sangat rendah yaitu

hananya sebesar 0,166.

3. Uji signifikasi

Dari perhitungan di atas didapat nilai r-hitung = 0,166. Sedangkan

untuk nilai r-tabel, dengan jumlah sampel (N=64) pada taraf signifikan 5%

didapat nilai r-tabel = 0,244 sedangkan pada taraf signifikan 1% didapat

nilai r-tabel = 0,317. Jika dibandingkan dengan nilai r-hitung, baik pada taraf

signifikan 5% ataupun 1% maka r-hitung < r-tabel, dengan demikian

koefisien korelasi 0,166 itu tidak signifikan.

Hasil tersebut menunjukan bahwa (Ho) yang menyatakan tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi

Page 71: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

63

belajar, diterima. Sedangkan (Ha) yang menyatakan terdapat hubungan

yang signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar, ditolak.

4. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi merupakan besarnya pengaruh variabel X

terhadap variabel Y. Besarnya koefisien determinasi ditentukan dengan

rumus KD = r2 x 100%. Dari perhitungan nilai korelasi, didapat nilai r

sebesar 0,166, dengan demikian bisa langsung dimasukan ke dalam

rumus:

KD = 0,1662 x 100%

= 0,027556 x 100%

= 2,8%

Dari perhitungan tersebut, didapat nilai koefisien determinasi sebesar

2,8%. Ini berarti bahwa disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat

memberikan pengaruh sebesar 2,8% terhadap prestasi belajarnya.

Sedangkan 97,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain selain disiplin

belajar. Faktor-faktor lain tersebut boleh jadi disebabkan oleh:

a) guru sering tidak masuk kelas tanpa memberikan tugas, sehingga siswa

malah asyik bermain,

b) siswa tidak memiliki motivasi yang cukup besar untuk belajar,

c) siswa hanya menggunakan LKS sebagai buku pegangan, padahal

keberadaan buku-buku teks serta sumber lainnya dipandang perlu

sebagai sarana penunjang belajar untuk menambah wawasan dan

pengetahuan,

d) latar belakang ekonomi keluarga yang rendah menyebabkan siswa

tidak memiliki fasilitas belajar yang baik yang mendukung proses

pembelajaran,

e) kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan akademik

anaknya,serta

f) berbagai faktor lain, tetapi karena tidak termasuk dalam permasalahan

penelitian, maka tidak dibahas secara jelas dan terperinci.

Page 72: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

64

C. KETERBATASAN PENELITIAN

Walaupun banyak upaya yang telah dilakukan untuk menjaga

kemurnian penelitian, namun ada keterbatasan yang secara akademis harus

diakui. Keterbatasan tersebut adalah:

1. Populasi yang diambil hanya kelas VIII, sehingga sulit untuk

menggeneralisasikan hasil penelitian untuk satu sekolah. Dengan kata

lain, hasil penelitian hanya berlaku untuk kelas VIII.

2. Dalam mengisi angket, boleh jadi siswa menjawab tidak sesuai dengan

kondisi inidividu yang sebenarnya. Padahal kejujuran dalam mengisi

angket sangat diperlukan agar data yang diperoleh benar-benar sesuai

dengan keadaan individu responden yang sebenarnya.

3. Penyebaran angket untuk mengukur disiplin belajar siswa dilakukan satu

minggu setelah MID Semester. Idealnya, penyebaran angket dilakukan

sebelum pelaksanaan MID Semester. Hal ini disebabkan karena rencana

awal untuk bisa menyebarkan angket sebelum pelaksanaan MID semester

ternyata tidak sesuai dengan harapan. Proses pembangunan teori,

pembuatan kisi-kisi instrumen sampai kepada uji coba angket dan

pengolahan hasilnya, baru selesai beberapa hari menjelang pelaksanaan

MID semester. Sementara untuk menyebar angket pada saat MID

semester dirasa tidak memungkinkan karena dikhawatirkan akan

mengganggu konsentrasi ujian siswa, sedangkan 1 minggu pasca MID

semester tidak ada KBM sehingga sulit untuk mengkondisikan siswa.

Maka dari itu, penyebaran angket dilakukan satu minggu setelah MID

semester.

4. Keterbatasan kemampuan akademik penulis, sehingga dimungkinkan

terjadi kesalahan dalam mengolah atau pun menganalisis data.

5. Keterbatasan waktu serta dana yang tersedia.

Page 73: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian tentang

disiplin belajar siswa dan hubungannya dengan prestasi belajar SMP YMJ

Ciputat, diperoleh beberapa temuan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian terhadap disiplin belajar siswa didapatkan hasil bahwa

disiplin belajar siswa di SMP YMJ Ciputat berada pada tingkat “tinggi”

dengan nilai rata-rata skor hasil angket sebesar 98. Pada dimensi disiplin di

dalam kelas beberapa indikator mempunyai tingkat disiplin yang cukup

tinggi. Indikator tersebut adalah memperhatikan pelajaran, memanfaaatkan

waktu secara maksimal untuk belajar, mengumpulkan tugas tepat waktu

dan menjaga kebersihan dan keindahan kelas yang secara berturut-turut

nilai prosentasenya adalah 75,4%, 78,3%, 67,8% dan 67,8%. Namun pada

indikator lainnya disiplin siswa sangat rendah. Hal ini ditunjukan dengan

hanya 44,5% siswa yang biasa meminta izin terlebih dahulu untuk masuk

dan keluar kelas, sebanyak 75,8% siswa suka mencontek hasil pekerjaan

temannya dan 69,9% siswa suka berbuat gaduh di kelas.

Pada dimensi disiplin di lingkungan sekolah, siswa mempunyai disiplin

yang baik pada indikator mematuhi aturan sekolah (80,5%), menjaga

kebersihan dan keindahan sekolah (86,4%), dan izin sebelum

65

Page 74: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

66

meninggalkan sekolah (87,5%), sedangkan disiplin pada indicator lainnya

cukup dan bahkan sangat rendah. Hal ini Nampak pada sebanyak 91,8%

siswa suka bolos sekolah, sebanyak 89,5% siswa suka menggunakan kata-

kata kotor dalam berbicara, dan hanya 53,7% siswa yang biasa

mengucapkan salam.

Pada dimensi disiplin di rumah, secara umum sangat rendah. Hal ini

tampak pada hanya 24% siswa yang biasa menyiapkan alat dan bahan

pelajaran sebelum berangkat ke sekolah, 51,4% siswa suka mengulang

materi pelajaran di rumah dan hanya 37,5% siswa yang biasa

memanfaatkan waktu luang secara maksimal untuk belajar. Sementara itu,

disiplin siswa cukup tinggi hanya pada siswa biasa mengerjakan tugas dari

guru yaitu sebesar 71,3%.

2. Prestasi belajar siswa SMP YMJ Ciputat masih berada di bawah standar

minimal kelulusan (60), yaitu dengan rata-rata nilai sebesar 56.

3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan

prestasi belajar siswa SMP YMJ Ciputat dengan nilai korelasi 0,166.

Angka tersebut menunjukan nilai korelasi sangat rendah atau dengan kata

lain, variabel X (disiplin belajar) hanya memberikan pengaruh sebesar

2,8% terhadap variabel Y (prestasi belajar).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar di SMP

YMJ Ciputat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

belajarnya. Disiplin belajar hanya memberikan pengaruh sebesar 2,8%

terhadap prestasi belajar, sementara sebesar 97,2% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

B. Saran

Secara garis besar, berdasarkan hasil penelitain, penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Walaupun pada beberapa indikator disiplin siswa sudah cukup baik, tetapi

pada beberapa indikator lainnya disiplin siswa cukup bahkan sangat

rendah. Oleh karena itu setiap siswa diharapkan untuk lebih meningkatkan

Page 75: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

67

lagi disiplin belajarnya, baik itu disiplin di dalam kelas, di lingkungan

sekolah maupun disiplin dalam belajar di rumah,

2. Setiap siswa diharapkan lebih giat dan bersungguh-sungguh lagi dalam

belajar agar prestasi belajarnya lebih baik, terakhir

3. Setiap siswa diharapkan mematuhi semua aturan yang berlaku di sekolah,

sehingga berbagai tindakan indisipliner yang selama ini biasa dilakukan

seperti bolos sekolah tidak lagi terjadi.

Page 76: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DAFTAR PUSTAKA

Achsin, Amir, Pengelolaan Kelas dan Interaksi Belajar-Mengajar, Ujung Pandang: IKIP Ujung Pangdang Press, Cet.2, 1990

Amien, Nurbani, Kedisiplinan Guru dan Penggunaan pendekatan Student Center (Studi analisi-korelatif MTSN Ciwaringin), Tesis Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, 2008

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990

___________ , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. Ke-12, 2002

Darsono, dkk, Materi Pokok Landasan Kependidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2000

Daryanto, Belajar dan Mengajar, Bandung: Yrama Widya, Cet.I, 2010

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, edisi III, 2001

___ , UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta : Biro Hukum dan Organisasi Sekjen Depdiknas, 2003

Lemhannas, Disiplin Nasional. Jakarta: Balai Pustaka, 1997

Mulyasa, E., Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.IV, 2009

Sari, Hilda Mutia, Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 01 Ciputat, Skripsi FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta: Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakrta, 2006

Sekretaris Negara, Gerakan Disiplin Nasional (GDN); Menyongsong Era Keterbukaan Tahun 2020, Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri, 1996

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memepengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.IV, 2003

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet.X, 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, cet.ke-8, 2002

__ , Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, Cet. Ke-7, 2009

Page 77: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Supartha, Made, dkk., Pembinaan Disiplin di Lingkungan Masyarakat Kota Denpasar, Bali: DEPDIKBUD, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Bali, 1996

Suryawan, Agus, Hubungan Motivasi dan Disiplin Belajar Murid dengan Prestasi Belajar Murid SMU di Kodya Bekasi, Tesis Program Pasca Sarjana UI, Jakarta: Perpustakaan Universitas Indonesia, 1998

Syah, Djalinus, dkk, Kamus Pelajar: Kata Serapan Bahasa Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, Cet. I, 1993

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, Cet.1,1999

Syaodih, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidiakan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003

Winkel, W.S., Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, Cet.IV, 1996

Page 78: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

v

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Skor Hasil Angket ............................................................. 65

LAMPIRAN 2: Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen ................................... 68

LAMPIRAN 3: Tabel Penolong Uji Reliabilitas Instrumen ......................... 70

LAMPIRAN 4: Kisi-Kisi Instrumen Valid .................................................. 72

LAMPIRAN 5: Angket Penelitian Disiplin Belajar Siswa ........................... 73

LAMPIRAN 6: Nukilan Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ..................... 76

LAMPIRAN 7: Nukilan Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10% ......... 77

LAMPIRAN 8: Lembar Uji Referensi ........................................................ 79

LAMPIRAN 9: Surat Pengajuan Proposal Skripsi ....................................... 81

LAMPIRAN 10: Surat Bimbingan Skripsi .................................................... 82

LAMPIRAN 11: Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... 83

LAMPIRAN 12: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............. 84

Page 79: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

72

KISI-KISI INSTRUMEN VALID

(Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ Ciputat)

No. Dimensi Indikator No. Butir Soal

1 Disiplin di

dalam kelas

a. Memperhatikan pelajaran.

b. Meminta izin guru untuk masuk

dan keluar kelas.

c. Mencontek hasil pekerjaan teman.

d. Berbuat gaduh di kelas.

e. Memanfaatkan waktu secara

maksimal untuk belajar.

f. Mengumpulkan tugas tepat

waktu.

g. Menjaga kebersihan dan

keindahan kelas.

1 dan 11

2

4 dan 8

6 dan 26

5, 7 dan 9

10 dan 25

29 dan 30

2. Disiplin di

luar kelas

(lingkungan

sekolah)

a. Mematuhi aturan sekolah.

b. Mengucapkan salam.

c. Bolos sekolah.

d. Menjaga kebersihan dan

keindahan sekolah.

e. Menggunakan kata-kata kotor.

f. Izin sebelum meninggalkan

sekolah.

13

3, 12 dan 14

16 dan 27

17 dan 28

15

31

3 Disiplin di

rumah

a. Menyiapkan alat dan bahan

pelajaran.

b. Mengerjakan tugas dari guru.

c. Mengulang materi pelajaran.

d. Memanfaatkan waktu luang.

18, 19 dan 23

20 dan 24

21 dan 33

22 dan 32

Page 80: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1

ANGKET PENELITIAN DISIPLIN BELAJAR SISWA

SMP YMJ CIPUTAT

NAMA :

KELAS :

JENIS KELAMIN : L/P

Petunjuk Pengisian:

1. Mulai mengisi dengan membaca al-basmalah.

2. Jawablah pernyataan berikut ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan

kondisi yang anda alami.

3. Berikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c atau d yang paling

sesuai dengan kondisi yang anda alami.

4. Pastikan tidak ada satu nomor pun yang terlewatkan dijawab.

5. Hasil jawaban anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai raport anda.

6. Akhiri pengisian dengan membaca al-hamdalah.

1. Ketika pelajaran sedang berlangsung saya mengobrol dengan teman.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

2. Saya meminta izin kepada guru ketika akan masuk kelas saat jam pelajaran

berlangsung.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

3. Saya mengucapkan salam ketika masuk kelas.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

4. Saya melihat jawaban teman ketika sedang ujian.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

5. Saya tetap belajar ketika guru tidak masuk kelas.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

6. Saya berbuat gaduh di kelas ketika jam pelajaran kosong.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

7. Saya bolos saat jam pelajaran berlangsung.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

Page 81: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2

8. Saya melihat PR atau tugas dari teman.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

9. Saya sengaja telat masuk ke kelas saat bel tanda masuk telah berbunyi.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

10. Saya mengumpulkan PR atau tugas tepat waktu.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

11. Saya menggunakan HP untuk telephon atau SMS saat belajar tanpa

sepengetahuan guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

12. Saya mengucapkan salam ketika masuk ruang guru, TU atau kepala sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

13. Saya mematuhi semua tata tertib sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

14. Saya mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

15. Saya menggunakan kata-kata kotor ketika berbicara di sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

16. Saya bolos sekolah dengan alasan yang tidak jelas.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

17. Saya membuang sampah pada tempatnya.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

18. Di rumah, saya menyiapkan buku-buku pelajaran dan alat tulis untuk besok.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

19. Saya mempelajarai materi pelajaran yang akan dipelajari besok.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

20. Saya mengerjakan PR atau tugas dari guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

21. Saya membaca lagi pelajaran yang telah dipelajari sesampainya di rumah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

22. Saya mengisi waktu luang di rumah dengan belajar atau membaca buku.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

Page 82: ABSTRAK “Disiplin Belajar Siswa SMP YMJ …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2668/1...Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3

23. Saya hanya belajar jika akan ada ujian.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

24. Saya mengajak teman bekerja bersama mengerjakan PR atau tugas dari guru.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

25. Saya tetap mengumpulkan PR atau tugas tepat pada waktunya meskipun tidak

ditagih oleh guru yang bersangkutan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

26. Saya memperingatkan teman yang berbuat gaduh di dalam kelas untuk tenang

agar tidak mengganggu siswa lain yang sedang belajar.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

27. Saya bolos salah satu atau lebih mata pelajaran karena malas.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

28. Saya mencorat coret dinding di sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

29. Saya membuang sisa makanan atau kertas sisa pakai di kolong bangku atau

meja belajar.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

30. Saya melaksanakan piket kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

31. Saya berpura-pura sakit agar bisa mendapatkan izin guru piket untuk pulang

lebih awal.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

32. Waktu libur saya gunakan sepenuhnya untuk bermain atau sama sekali tidak

belajar.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

33. Agar lebih memahami materi pelajaran, sepulang sekolah saya megajak

teman untuk mendiskusikan lagi materi pelajaran yang telah dipelajari di

sekolah.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah