abortus provokatus kriminalis

15
ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS MODUL ILMU KEDOKTERAN FORENSIK KELOMPOK 7

Upload: dala-purnamandala

Post on 05-Aug-2015

321 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALISMODUL ILMU KEDOKTERAN FORENSIK

KELOMPOK 7

Page 2: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Kelompok VII 03008184 Nurika Arviana 03008185 Nurlisha Ardhilla 03008189 Oryza Sativa 03008190 Paramitha Dwi Putri 03008195 Purnamandala 03008196 Puspita Komalasari C 03008197 Raini 03008201 Ratna Harumi 03008202 Reinita Arlin Puspita 03008203 Reza Praditya S 03008208 Rindy Yunita P 03008209 Rini Rosellini Utami 03008212 Rizki Kumara A 03008213 Rosalina 03008217 Sarah Kamilah

Page 3: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Pendahuluan Kasus abortus di Indonesia jarang diajukan ke pengadilan,

karena pihak si ibu yang merupakan korban juga sebagai ‘pelaku’ sehingga sukar diharapkan adanya laporan abortus. Umumnya kasus abortus diajukan ke pengadilan hanya bila terjadi komplikasi (si ibu sakit berat/mati) atau bila ada pengaduan dari si ibu atau suaminya (dalam hal izin).

Abortus atau pengguguran kandungan selalu menjadi permasalahan dari masa ke masa. Dari segi kesehatan secara alami terjadi keguguran pada 10 – 15 % kehamilan. Di lain pihak ada keadaan yang memaksa pengguguran kandungan yang harus ditempuh (provokasi) untuk menyelamatkan nyawa ibu hamil, tetapi banyak pula pengguguran dilakukan bukan untuk tujuan ini. Yang terakhir inilah yang menjadi permasalahan karena dalam pandangan masyarakat, hukum dan agama tindakan abortus bertentangan dengan kaidah yang baik.

Page 4: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Pendahuluan Permasalahan abortus tidak hanya berkaitan

dengan bidang kedokteran forensik, tetapi juga berkaitan dengan hukum kesehatan. Perbedaan intinya adalah dalam hukum kesehatan lebih tertuju pada ketentuan hukum yang mengatur dalam keadaan apa, dimana, oleh siapa pengguguran dapat dilakukan, sementara dalam bidang kedokteran forensik tertuju kepada pemeriksaan dan pembuktian bagaimana pengguguran kandungan dilakukan, kapan, berapa umur bayi dan lain-lain.

Page 5: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Laporan Kasus Anda kebetulan sedang berdinas jaga di laboratorium di

sebuah rumah sakit tipe B. Seorang anggota polisi membawa sebuah botol ukuran 2 liter yang disebutnya sebagai botol dari sebuah alat ”suction curret” milik seorang dokter di kota anda. Masalahnya adalah bahwa dokter tersebut disangka telah melakukan pengguguran kandungan yang ilegal dan di dalam botol tersebut terdapat campuran darah dan jaringan hasil suction. Polisi menerangkan dalam surat permintaannya, bahwa darah dan jaringan dalam botol berasal dari tiga perempuan yang saat ini diperiksakan ke Bagian Kebidanan di rumah sakit anda.

Penyidik membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang dapat menjelaskan apakah benar telah terjadi pengguguran kandungan dan apakah benar bahwa ketiga perempuan yang sedang diperiksa di kebidanan adalah perempuan yang kandungannya digugurkan oleh dokter tersebut. Hasil pemeriksaan tersebut penting agar dapat dilanjutkan ke proses hukum terhadap dokter tersebut.

Anda tahu bahwa harus ada komunikasi antara anda dengan dokter kebidanan yang memeriksa perempuan – perempuan di atas, agar pemeriksaan medis dapat memberi manfaat yang sebesar – besarnya bagi penyidikan dan penegakkan hukum.

Page 6: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

IdentitasIdentitas Korban

Nama Nn. Arumi Bacem

Umur 14 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Pekerjaan Siswi kelas 2 SMP Jaga Malam, Jakarta Barat

Anak ke - 1 dari 1 bersaudara (anak tunggal)

Alamat Jl. Pasir Putih Raya No. 17 Jakarta Barat

Identitas Korban

Nama Nn. Billasari

Umur 24 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Pekerjaan Penari di sebuah klub malam

Alamat Jl. Gudang Dansa Gang X/4 No. 9 Jakarta Barat

Identitas Korban

Nama Nn. Cecillia

Umur 22 tahun

Jenis Kelamin Perempuan

Pekerjaan Mahasiswi

Alamat Jl. Roksi Mas No. 56 Jakarta Barat

Page 7: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

A adalah korban pemerkosaan

yang sudah mengalami

peradilan sekitar 2 bulan yang lalu.

Ia dengan persetujuan dirinya dan

ayahnya sendiri akhirnya

memutuskan untuk

menggugurkan anak yang

dikandungnya karena factor

umur dan pendidikan yang ingin dia tempuh

hingga Mahasiswa.

B, didapatkan bahwa selain bekerja menjadi

penari pada sebuah klub malam, B juga adalah perempuan

panggilan yang biasanya disewa oleh

para pejabat dan artis. B mengaku bahwa ia

melakukan pengguguran

kandungan karena ia tidak tahu siapa

ayahnya, dan menurutnya,

kehamilan dapat menjatuhkan

reputasinya sebagai penari di klub,

sedangkan ia pun sudah mempunyai 2

anak yang menurutnya sudah cukup

membebaninya dalam aspek ekonomi.

Pada C didapatkan bahwa ia

melakukan pengguguran kandungan

karena dipaksa oleh pacarnya

yang juga mengancam

dokter supaya melakukan tindakan

tersebut pada C.

striae lividae (+), bekas jahitan pada

serviks, warna kehitaman

disekitar payudaraUterus > N

B- HCG meningkat

perut longgar dan banyak striae. KU buruk, tekanan darah rendah

B- HCG meningkat

mulut rahim yang

berkembang mekar dan

perlukaan pada portio

B-HCG meningkat

AN

AM

NES

ISP

EM

ER

IKS

AA

N

KEB

IDA

NA

N

Page 8: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Hasil Pemeriksaan Forensik Makroskopis : Cairan berwarna merah darah,

gumpalan (+). Gumpalan (yang diduga milik A) mempunyai ukuran 4 cm dan terlihat potongan kecil bagian tubuh janin. Gumpalan lainnya berukuran 2,5 cm dan 2 cm, jenis kelamin pada gumpalan a laki-laki, b perempuan, c perempuan

Tes Takayama (+) dan tes precipitat (+) Tes golongan darah ditemukan darah A, B, dan O

pada gumpalan darah / barang bukti Tes DNA maternal (DNA mitokondria) yang

dilakukan oleh ketiga wanita(A,B dan C) menunjukan kecocokan.

Tes golongan darah pada A = O, B=A, C=B

Page 9: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Prosedur Medikolegal& Peran Ganda Dokter

Penemuan Barang Bukti (mayat janin)

Berita Acara Penemuan Mayat

VetR dapat dijadikan alat bukti sah pada peradilan

Polisi melakukan penyelidikan

Pemberkasan perkara

Polisi melakukan penyidikan

Penyidik dapat meminta bantuan dari ahli (dokter)

Dokter melakukan pemeriksaan dan mendata hasilnya pada VetR yang diminta resmi dari penyidik

Pemeriksaan barang bukti (darah / mayat janin)

Pemeriksan korban / tersangka “pelaku” (ibu)

Pasal 133 KUHAP

Pasal 184 KUHAP

Adil dan impartial atau tidak boleh memihak pada siapapun, hanya untuk kepentingan peradilan dengan membantu jalannya pemeriksaan sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.

Ahli Forensi

k

Mengutamakan kepentingan pasien dalam hal pemulihan kesehatannya dengan melakukan berbagai tindakan medik.

Ahli Klinik

Page 10: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Aspek Hukum

Perempuan yang dengan sengaja menyebabkan gugurnya atau mati kandungannya atau

menyuruh orang lain menyebabkan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama 4 tahun.

(1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu, dihukum dnegan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun.(2) Jika perbuatan berakibat perempuan itu mati, ia dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.

Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan dengan izin

perempuan tiu, dihukum dengan hukuman dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan

Pasal 346

KUHAP

Pasal 347

KUHAP

Pasal 348

KUHAPJika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan itu dilakukan

Pasal 349

KUHAP

Page 11: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Aspek HukumBarangsiapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau

menyuruh supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan harapan bahwa karena pengobatan itu hamilnya

dapat digugurkan, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun, atau pidana denda paling banyak empat puluh lima

ribu rupiah.

Pasal 299

KUHAP(1) Dalam keadaan darurat, sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu

hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu. (2) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan :

a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan tersebut;

b. oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan

c. dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli;

d. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan atau suami atau keluarganya;

pada sarana kesehatan tertentu. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintahan.

Pasal 15

Barangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan medik tertentu terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dan ayat (2), dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00

(lima ratus juta rupiah).

Pasal 80

Page 12: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Interpretasi Hasil Pemeriksaan

Pemeriksaan jaringan: Cairan merah mengandung darah dan air ketuban. Ditemukan gumpalan berupa potongan kecil bagian tubuh janin akibat penghancuran dengan menggunakan alat dan penyedotan.

DNA maternal (DNA mitokondria) yang memakai sampel dari potongan tubuh janin menunjukkan hasil yang cocok.

•tanda-tanda kehamilan pertama berupa striae lividae.•ditemukan bekas jahitan pada serviks akibat robeknya serviks yang terjadi karena dilatasi paksaan mulut rahim yang masih kaku. •ukuran didapatkan ukuran uterus yang lebih besar dari ukuran normal

• tanda-tanda multigravida berupa striae yang banyak dan perut longgar. Striae merupakan garis berwarna pink, kemerahan atau keunguan (kalau yangkulitnya gelap bisa berwarna kehitaman), tidak sama rata dengan kulit (indented), seringmuncul pada daerah perut, payudara, lengan atas, bokong dan paha. •Terjadi infeksi akbat perforasi dinding uterus pasca kuret,sehingga ditemukan juga keadaan umum pasien buruk seperti demam dan tekanan darah serta haemoglobin menurun serta terdapat leukositosis pada pemeriksaan laboratorium.

A Bditemukan mulut rahim yang terbuka lebar akibat pemasukan alat kuret dan penyedotan dan perlukaan pada portio.

CKehamilan (+)Persalinan (+)

Page 13: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Kode Etik Kedokteran

Bunyi lafal sumpah dokter Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui

dari pasien bahkan hingga pasien meninggal. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari

pembuahan. Penjelasan Pasal 7c KODEKI : Abortus Provokatus dapat

dibenarkan dalam tindakan pengobatan/media Pasal 10 KODEKI : Dokter wajib mengingat akan

kewajibannya melindungi hidup tiap insani. Jika dilihat dalam etika kedokteran maka dokter yang melakukan aborsi tersebut telah melanggar kode etik

kedokteran yang berlaku di Indonesia karena dalam Kode Etik jelas termuat bahwa seorang dokter dilarang melakukan aborsi

kecuali untuk alasan medis. Sehingga dokter tersebut seharusnya dilaporkan kepada MKEK agar mendapat tindakan dari majelis tersebut sehingga ke depannya tidak akan terjadi

lagi.

Page 14: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

Daftar Pustaka Budiyanto. Arif dkk. Ilmu Kedoteran Forensik. Bagian Kedokteran

Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi 1 Cetakan Ke-Dua: 1997.

Amir, Amri. Abortus. Dalam : Amri Amir. Ilmu Kedokteran Forensik Edisi II. Medan : Ramadhan, 2005. 159-168.

Azhari. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Palembang: Bagian Obstetri dan Ginekologi FK UNSRI. 1-19.

Sampurna. Budi, dkk. Bioetik dan Hukum Kedokteran. Cetakan ke – 2. Jakarta : Pustaka Dwipar, 2007.

Anonym. Peraturan Perundang – undangan Bidang Kedokteran. Cetakam Kedua. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994.

Mansjoer, Arief. Pengguguran Kandungan dan Pembunuhan Anak Sendiri. Dalam : Mansjoer, Arief. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius Badan Penerbit FK UI, 2007. 225-226.

Amir, Amri. Autopsi Pada Bayi Baru Lahir. Dalam : Amir, Amri. Autopsi Medikolegal Edisi II. Medan : USU Press, 2001. 40-44.

Page 15: ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS

TERIMA KASIH