a. dasar-dasar morfologi definisi morfem pengertian morfem morf dan alomorf

28
Defini si Morfem Morf & Alomorf Prinsip- Prinsip Klasifik asi Kata Rujukan Menu [email protected] A. Dasar-dasar Morfologi 1. Definisi 2. Morfem A. Pengertian Morfem B. Morf dan Alomorf C. Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem D. Klasifikasi Morfem Morfem Bebas dan Terikat Morfem Segmental dan Suprasegmental Morfem Bermakna Leksikal dan Tak Bermakna Leksikal Morfem Utuh dan Terbelah Morfem Monofonemis dan Polifornemis Morfem Aditif, Replasif, dan Substraktif 3. Kata Morfologi Lanjut B. Proses Morfemis Segmental: Afiksasi dan Klitisisas i C. Berbagai Jenis Fleksi D. Derivasi, Reduplikas i, Komposisi

Upload: rocio

Post on 21-Jan-2016

333 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

A. Dasar-dasar Morfologi Definisi Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem Klasifikasi Morfem Morfem Bebas dan Terikat Morfem Segmental dan Suprasegmental Morfem Bermakna Leksikal dan Tak Bermakna Leksikal Morfem Utuh dan Terbelah - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

A. Dasar-dasar Morfologi

1. Definisi 2. Morfem

A. Pengertian MorfemB. Morf dan Alomorf C. Prinsip-prinsip Pengenalan MorfemD. Klasifikasi Morfem

Morfem Bebas dan Terikat Morfem Segmental dan Suprasegmental Morfem Bermakna Leksikal dan Tak Bermakna Leksikal Morfem Utuh dan Terbelah Morfem Monofonemis dan Polifornemis Morfem Aditif, Replasif, dan Substraktif

3. Kata

Morfologi LanjutB. Proses Morfemis

Segmental: Afiksasi dan Klitisisasi

C. Berbagai Jenis Fleksi

D. Derivasi, Reduplikasi, Komposisi

Page 2: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Definisi• Berasal dari morphologie (Yunani), yaitu

– morphe > bentuk– logos > ilmu

• Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.

• Contoh:– berhak = ber- + hak– undo = un- +do

berhak dan undo > polimorfemis

ber- dan un- > monomorfemis (Verhaar, 2008)

Page 3: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Morfem

Definisi– suatu bentuk bahasa yang tidak mengandung bagian-bagian

yang mirip dengan bentuk lain, baik bunyi maupun maknanya. (Bloomfield, 1974)

– unsur-unsur terkecil yang memiliki makna dalam tutur suatu bahasa (Hookett dalam Sutawijaya, dkk.)

– unsur terkecil dari pembentukan kata dan disesuaikan dengan aturan suatu bahasa.

Jadi, morfem adalah satuan gramatik yang terkecil yang mempunyai makna, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.

Page 4: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Morfem

Contoh:

memperbesar = mem- perbesar

per-besar

be-sar > tidak bermakna

mem-, per-, dan besar > morfem

Analisis:

besar > 1 morfem bebas

mem-, per- > 2 morfem terikat

Page 5: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Morf dan Alomorf• Definisi

– dua buah nama untuk untuk sebuah bentuk yang sama. • Morf: nama untuk sebuah bentuk yang belum diketahui

statusnya /distribusinya (misal: {i} pada kenai)• Alomorf : nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui

statusnya (misal [br], [b], [bl] adalah alomorf dari morfem ber-) – > anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, fungsi dan makna

sama

– > perwujudan konkret (di dalam penuturan) dari sebuah morfem.

Jadi, setiap morfem tentu mempunyai almorf, entah satu, dua, atau enam buah

Contoh

Page 6: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Contoh

Morfem me-N : me-, men-, mem-, meny-, meng-, menge-

meN- + /l/ , /r/ = me-

meN- + /d/ , /t/ = men-

meN- + /b/ , /p/ = mem-

meN- + /s/ = meny-

meN- + /g/ , /k/ = meng-

meN- + ekasuku = menge-

Page 7: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Pertama: bentuk-bentuk yang mempunyai struktur fonologis dan arti/makna yang sama merupakan satu morfem

• Contoh:

baca : membaca, pembaca, bacaan, membacakan

> struktur fonologis sama + makna sama = satu morfem

ke-an : kemanusiaan, kecepatan, kedutaan, kedengaran

> struktur fonologis sama + makna beda = > satu morfem

karena makna gramatikalnya berbeda

Page 8: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Kedua: bentuk-bentuk yang mempunyai struktur fonologis berbeda merupakan satu morfem jika bentuk-bentuk itu memiliki arti sama dan perbedaan struktur fonologisnya dapat dijelaskan secara fonologi.

• Contoh:

meN- + bawa = membawa

meN- + tarik = menarik

meN- + sisir = menyisir

meN- + goyang = menggoyang

meN- + lembar = melempar

meN- + bor = mengebor

Page 9: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Ketiga: bentuk-bentuk yang memiliki struktur fonologis yang berbeda, sekalipun perbedaannya tidak dapat dijelaskan secara fonologis, masih dapat dianggap sebagai satu morfem apabila mempunyai makna yang sama, dan mempunyai distribusi yang komplementer.

• Contoh:

ber – : berkarya, bertani, bercabang

bel – : belajar, belunjur

ber – : bekerja, beteriak, beserta

Kedudukan afiks ber- yang tidak dapat bertukar tempat > distribusi kompelementer

Page 10: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Keempat: apabila dalam deretan struktur, suatu bentuk berpararel dengan suatu kekosongan, maka kekosongan itu merupakan morfem, yang disebut morfem zero.

• Contoh:

a. Kakek membeli ganja.

b. Nenek menulis surat cinta

c. Kakek membaca majalah Playboy.

d. Jordan makan pecel.

e. Kakek minum susu.

• struktur SPO• P verba aktif transitif

> meN-

• struktur SPO• P verba aktif transitif >

kosong

> MORFEM ZERO

Page 11: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Kelima: bentuk-bentuk yang mempunyai struktur fonologis yang sama mungkin merupakan satu morfem, mungkin pula merupakan morfem yang berbeda. Apabila bentuk yang mempunyai struktur fonologis yang sama itu berbeda maknanya, maka tentu saja merupakan fonem yang berbeda.

a. Toni membeli buku. Buku itu sangat mahal.

makna buku sama > morfem sama

b. Toni membaca buku. Toni makan buku tebu.

makna buku tidak sama > morfem berbeda

Page 12: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Prinsip-prinsip Pengenalan Morfem (Ramlan, 1980)

• Prinsip Keenam: setiap bentuk yang tidak dapat dipisahkan merupakan morfem.

• Ini berarti bahwa setiap satuan gramatik yang tidak dapat dipisahkan lagi atas satuan-satuan gramatik yang lebih kecil, adalah morfem.

Contoh

ber- + lari = berlari,

ter- + tinggi = tertinggi

> tidak dapat dipisahkan lagi atas satuan-satuan yang lebih kecil

> ber-, lari, ter, dan tinggi adalah morfem.

Page 13: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Klasifikasi Morfem

1. Morfem Bebas dan Terikat– saya, buku > morfem bebas

– ber-, -kan, me-, pra- > morfem terikat

2. Morfem Segmental dan Suprasegmental– Morfem segmental adalah morfem yang terjadi dari fonem atau

susunan fonem segmental.

Contoh: morfem {rumah} berupa fonem [rumah]– Morfem suprasegmental adalah morfem yang terjadi dari fonem

suprasegmental

Contoh: bapak wartawan bapak//wartawan

ibu guru ibu//guru

Page 14: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Klasifikasi Morfem

3. Morfem Bermakna Leksikal dan Tak Bermakna Leksikal• Morfem yang bermakna leksikal

> satuan dasar bagi terbentuknya kata > merupakan leksem, Leksem: bahan dasar yang setelah mengalami pengolahan gramatikal menjadi kata ke dalam subsistem gramatika.

Contoh: morfem {sekolah}. berarti ‘tempat belajar’.• Morfem yang tak bermakna leksikal berupa morfem imbuhan,

Contoh : {ber-}, {ter-}, dan {se-}

Morfem-morfem ini bermakna jika berada dalam pemakaian. Contoh: {bersepatu} berarti ‘memakai sepatu’.

Page 15: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Klasifikasi Morfem

4. Morfem Utuh dan Terbelah• Morfem utuh

> morfem-morfem yang unsur-unsurnya bersambungan secara langsung.

Contoh: {makan}, {tidur}, dan {pergi}.• Morfem terbelah

> morfem-morfem yang tidak tergantung menjadi satu keutuhan. morfem-morfem itu terbelah oleh morfem yang lain.

Contoh : {ke-an}, {ber-an}, {-er-}, {-in-}, {-el-}, {-em-}

Page 16: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Klasifikasi Morfem

5. Morfem Monofonemis dan Polifonemis• Morfem Monofonemis

> morfem yang terdiri dari satu fonem.

Contoh: morfem {-i} pada kata datangi (Indonesia)

morfem{a} pada kata asystematic (Inggris) • Morfem Polifonemis

> morfem yang terdiri dari dua, tiga, dan empat fonem.

Contoh: morfem {un-} berarti ‘tidak’ (Inggris)

morfem {se-} berarti ‘satu, sama’ (Indonesia)

Page 17: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Klasifikasi Morfem

6. Morfem Aditif, Replasif, dan Substraktif• Morfem Aditif: morfem yang ditambah atau ditambahkan.

Contoh: mengaji, berbaju (Indonesia), childhood, houses (Inggris)• Morfem Replasif: morfem yang bersifat penggantian

Contoh: terdapat morfem penggantian yang menandai jamak.

{fut} {fi:t}.morfem {un-} berarti ‘tidak’ (Inggris)• Morfem Substraktif : morfem yang alomorfnya terbentuk dari hasil

pengurangan terhadap unsur (fonem) yang terdapat morf yang lain.

Biasanya terdapat dalam bahasa Perancis.

Page 18: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Kata • satuan terkecil dari kalimat yang dapat berdiri sendiri dan

mempunyai makna. Kata-kata yang terbentuk dari gabungan huruf atau morfem baru kita akui sebagai kata bila bentuk itu sudah mempunyai makna. (Lahmudin Finoza).

• morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. (Kridalaksana).

Jadi, kata adalah satuan terkecil sebagai bentuk bebas dan bermakna.

Page 19: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Kata

Contoh: mobil, rumah, sepeda , ambil, dingin, kuliah.

Keenam kata di atas > kata > mempunyai makna

Bandingkan: adepes, libma, ninggib, haklab

Keempat kata di atas > bukan kata > tidak bermakna

Macam kata:

1. kata yang bermofem tunggal > kata dasar > kata yang tidak berimbuhan > dikembangkan menjadi kata turunan/berimbuahn

2. kata yang bermorfem banyak > kata berimbuhan

Page 20: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Kata

Kata Dasar : buat, edar, sapu

Pelaku : pembuat, pengedar, penyapu

Proses :pembuatan, pengedaran, penyapuan

Hal/tempat : perbuatan, peredaran, persapuan

Perbuatan : membuat. mengedar, menyapu

Hasil : buatan, edaran, sapuan

• Terlihat perubahan kata dasar > kata turunan • Selain mengubah bentuk, juga mengubah makna. • Perubahan makna > perubahan jenis atau kelas kata.

:

Page 21: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

HAKIKAT KATA

Para linguis yang sehari-hari bergelut dengan kata ini, hingga dewasa ini, kiranya tidak pernah mempunyai kesamaan pendapat mengenai konsep apa yang di sebut dengan kata itu. Satu masalah lagi mengenai kata ini adalah mengenai kata sebagai satuan gramatikal. Menurut verhaar (1978) bentuk-bentuk kata bahasa Indonesia, misalnya: mengajar, di ajar, kauajar, terjar, dan ajarlah bukanlah lima buah kata yang berbeda, melainkan varian dari sebuah kata yang sama. Tetapi bentuk-bentuk, mengajar, pengajar, pengajaran, dan ajarlah adalah lima kata yang berlainan.

Page 22: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

KLASIFIKASI KATA

Klasifikasi kata ini dalam sebuah linguistik selalu menjadi salah satu topik yang tidak pernah terlewatkan, sejak zaman aristoteles hingga kini,termasuk juga dalam kajian linguistik Indonesia, persoalannya tidak pernah tertuntaskan. Hal ini terjadi, karena, pertama setiap bahasa mempunyai cirinya masng-masing, dan kedua, karena kriteria yang digunakan untuk membuat klasifikasi kata itu bisa bermacam-macam. Klasifikasi atau penggolongan kata itu memang perlu. Besar manfaatnya bak secara teoretis dalamstudi semantik, maupun secara praktis dalam beratih keterampilan berbahasa. Dari pembicaraan kelas kata ini, bisa dikatakan penentuan kata-kata berdasarkan kelas ataugalongan memang perlu dilakukan. Namun, kalau sampai kini banyak menimbulkan persoalan, terutama dalam bahasa indonesia, kiranya patokan atau kriterianya itu yang perlu dipikirkan kembali, dicari yang betul-betul memang bisa mengungkapkan ciri yang paling hakiki dari setiap kelas kata

Page 23: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

PEMBENTUKAN KATAPembentukan kata ini mempunyai dua sifat, yaitu membentuk kata-kata yang inflektif, dan kedua yang bersifat derivatif. Apa yang dimaksud dengan inflektif dan derivatif akan dibicarakan berikut ini.

1. INFLEKTIFKata-kata dalam bahasa-bahasa berfleksi, seprti bahasa arab, bahasa latin, bahasa sansekerta, untuk dapat digunakan di dalam kalimat harus disesuaikan dulu bentuknya dengan kategori-kategori gramatikalyang berlaku dalam bahasa itu.

2. DERIFATIFPembentukan kata secara derivatif adalah membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya, contoh dalam bahasa indonesia dapat diberikan, misalnya, dari kata air yang berkelas nomina dibentuk menjadi mengairi yang berkelas verba: dari kata makan yang berkelas verba dibentuk kata makanan yang berkelas nomina.

Page 24: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

PROSES MORFEMIS

Berikut ini akan dibicarakan proses-proses morfemis yang berkenaan dengan afiksasi, ruduplikasi, komposisi dan juga tentang konversi dan modifikasi intem, kiranya perlu jua dibicarakan produktifitas proses-proses morfemis itu.

1.AFIKSASI

Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Dalam proses ini terlibat unsur-unsur, (1) asar atau bentuk dasar, (2) afiks.1.Bentuk dasar atau dasar adalah bentuk terkecil yang tidak dapat disegmentasikan lagi.2. Afiks adalah sebuah bentuk, biasanya berupa morfem terikat, yang diimbuhkan pada sebuah dasar dalam proses pembentukan kata.

Page 25: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

2. REDUPLIKASIReduplikasi dalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi.

3. KOMPOSISIKomposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dangan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda, atau yang baru.

4. KONVERSI, MODIFIKASI INTENAL, dan SUPLESIKonversi adalah proses pembentukan kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa perubahan unsur segmental.

Page 26: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

Modifikasi internal (sering di sebut juga penambahan internal atau perubahan internal) adalah proses pembentukan kata dengan penambahan unsur-unsur (yang biasanya berupa vokal) ke dalam morfem yang berkerangka tetap (yang biasanya berupa konsonan).

Suplesi, dalam proses suplesi perubahannya sangat ekstrem karena ciri-ciri bentuk dasar tidak atau hampir tidak tampak lagi. Boleh dikatakan bentuk dasar itu.

PEMENDEKANPemendekan adalah proses penanggalan bagian-bagian leksem atau

gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Dalam bahasa Indonesia pemendekan ini menjadi sangat produktif adalah karena bahasa indonesiasering kali tidak mempunyai kata untuk menyatakan suatu konsep yang agak pelik atau sangat pelik.

Page 27: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]

PRODUKTIVITAS PROSES MORFEMIS

Produktifitas proses morfemis adalah dapat tidaknya proses pembentukan kata itu, terutama afiksasi,reduplikasi,dan komposisi, digunakan berulang-ulang yang secara relatif tak terbatas, artinya,ada kemungkinan menambah bentuk baru dengan proses tersebut. Proses infektif atau paradigmatis, karena tidak membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan bentuk dasarnya, tidak dapat dikatakan proses yang produktif. Lain halnya dengan derivasi. Proses derivasi besifat terbuka. Artinya, penutur suatu bahasa dapat membuat kata-kata baru dengan proses tersebut. Tidak adanya sebuah bentuk yang seharusnya ada di sebut Bloking. Dalam bahasa Indonesia kasusbloking tampaknya tidak sejalan dengan dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia yang ada tanpaknya bukan kasus bloking, melainkan ”persaingan” antara kata derivatif dengan bentuk atau kontruksi frase yang menyatakan bentuk dasar dengan maknanya.

Page 28: A. Dasar-dasar Morfologi Definisi  Morfem Pengertian Morfem Morf dan Alomorf

Definisi Morfem Morf & Alomorf Prinsip-Prinsip Klasifikasi Kata RujukanMenu [email protected]