9roxph 1r (glvl -xqljurnalfkipundana.id/8. marsi bani.pdf · 2020. 9. 20. · jurnal matematika...

13

Upload: others

Post on 01-Apr-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Volume 20, No. 1 Edisi Juni 2020

Page 2: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam

ISSN 1829-751X

1 Analisis Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dengan Teknik

Scaffolding Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa I Wayan Sukarjita

1-12

2 Analisis Miskonsepsi Tentang Benda Terapung Dalam Fluida Pada Buku Ajar IPA SMP Fakhruddin

13-17

3 Perubahan Kualitas Minyak Kelapa Murni, Minyak Kelapa Tradisional, dan Minyak Goreng Kemasan Selama Penggorengan Berulang Jasman1), Nenabu, D.A.L2), Dan Sudirman3)

18-23

4 Karakter Keasaman Katalis Ni-Mo/Nb2o5-Zaaf Dan Aktivitas Desulfurisasi Pada Proses Hydrocracking Aspal Buton Kasimir Sarifudin

24-31

5 Menumbuhkan Kesadaran Lingkungan Melalui Pendidikan Biologi Sri Sumiyati

32-38

6 Penerapan Pembelajaran Kontekstual Berbasis Hands On Activity Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 5 Kupang Yusniati Muh Yusuf 1), I Wayan Sukarjita 2)

39-48

7 Isolasi Senyawa Fenolik Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Terong Ungu (Solanum Melongena L.) Terhadap Bakteri Escherichia Coli Eirene E. L. Sailan1), Lolita A. M. Parera2), Jasman3)

49-56

8 Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kreativitas Peserta Didik Kelas XI MIPA Pada Materi Fluida (Pembuatan Air Mancur Sederhana) Marsi D. S. Bani

57-65

9 Penerapan Problem Solving Dengan Game Pohon Pengetahuan Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Paulus Taek

66-70

10 Strategi Belajar Bahasa Inggris Berdasarkan Studi Kasus Untuk Meningkatkan Kemampuan ‘Speaking’ Siswa Kelas XI IA 2 SMA Kristen Mercusuar Kupang Soleman Dapa Taka

71-76

11 Implementasi Penilaian Berbentuk Portofolio Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Di Kelas X SMA Semuel Sabat

77-86

12 Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dengan Media Animasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Amiruddin Supu

87-92

Page 3: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam

13 Penerapan Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika

Siswa Antonius Suban Hali

93-98

14 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 6 Kupang Soleman Bully

99-105

15 Penerapan Pembelajaran STAD Untuk Meningkatkan Prestasi Dan Aktivitas Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Sumber Daya Manusia Soleman D. Nub Uf

106-111

16 Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Kupang Yanpitherzon Liunokas

112-116

117-121

18 Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Melalui Metode Time Token Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Kupang Leonard Lobo

122-129

19 Peningkatan Kedisplinan Guru Melalui Teknik Individual Conference Pada Guru SDI Oesapa Kecil 1 Kota Kupang Marthen Boboy

130-136

Diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana

ISSN 1829-751X

17 Meningkatkan Hasil Belajar Kewarganegaraan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Kupang Dorkas Langgar

Page 4: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

PENASEHAT : Dr. Malkisedek Taneo, M.Si.

(Dekan FKIP Undana Kupang)

DEWAN REDAKSI Ketua Bendahara

: :

Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si. Yusniati, S. Si.,M. Pd.

DEWAN PENELAAH

: : : : :

Dr. Paul Taek, M.S. (Pendidikan Biologi P MIPA FKIP Undana Kupang) Dr. Amiruddin Supu, S.Pd., M.Si. (Pendidikan Fisika P MIPA FKIP Undana Kupang) Drs. Fakhruddin, M.Si. (Pendidikan Fisika P MIPA FKIP Undana Kupang) Dr. Siprianus S. Garak, M.Sc. (Pendidikan Matematika P MIPA FKIP Undana Kupang) Sudirman, S.Pd., M.Pd. (Pendidikan Kimia FKIP Undana Kupang)

EDITOR & LAYOUT : Marsi D. S. Bani, S. Pd., M .Si. PENERBIT : Jurusan P MIPA FKIP Undana, Kampus Baru Penfui

Jl. Adisucipto Penfui Kupang – NTT Tlp (0380)881369 e-mail : [email protected]

REKENING BANK : Rekening Bank BNI Capem Undana No. Rek. 229.001044308.901,a.n Christine K . Ekowati

TERBIT : Juni dan Desember, edisi khusus diantara Juni dan Desember

Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam

ISSN 1829-751X

Page 5: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

57 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK KELAS XI

MIPA PADA MATERI FLUIDA (PEMBUATAN AIR MANCUR SEDERHANA) Marsi D. S. Bani

Staf Pengajar pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Undana e-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas peserta didik pada mata pelajaran fisika materi tentang Fluida. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 SMA N 4 Kupang yang berjumlah 34 orang.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kuantitatif.Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dan lembar observasi kreatifitas peserta didik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan penggunaan model pembelajaran Project Based learning pada hasil belajar peserta didik yakni pada pra siklus ketuntasan belajar peserta didik sebesar 33% lalu meningkat sebesar 66% pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 86% ketuntasan belajar peserta didik.Selain pada hasil belajar kreatifitas peserta didik dari setiap pertemuan mengalami peningkatan,yang pada awalnya sebesar 33% pada pra siklus meningkat menjadi 55% pada siklus I lalu meningkat menjadi 90% pada siklus II.Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Fisika dan Kreativitas Peserta Didik kelas XI MIPA 1 Pada Materi tentang Fluida. Kata Kunci: Project Based Learning (PJBL), Hasil Belajar dan Kreatifitas PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dalam hal ini pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sebaliknya sumber daya manusia yang rendah tidak akan mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.Jika pendidikan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas sumber daya,maka sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus mampu menciptakan siswa yang berkualitas.Dalam hal ini guru sebagai tenaga pendidik di sekolah harus mampu mengemban tanggung jawab dan merencanakan kegiatan belajar. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan pemerintah, peningkatan yang dilakukan berupa perbaikan kurikulum, penambahan fasilitas belajar seperti buku, laboratorium,dan alat bantu ajar dan sebagainya. Dengan dilakukannya upaya itu, diharapkan guru akan lebih membantu siswa menemukan konsep, tidak hanya belajar menghafal teori. Namun dalam kenyataannya penerapan itu belum sepenuhnya dilakukan oleh guru sehingga mengakibatkan nilai hasil belajar kurang sesuai harapan. Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam

Penelitian

Page 6: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 58 Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk lebih mengembangkan kreatifitas sesuai dengan pengalaman dan meningkatkan hasil belajar. Menurut Kristin (2016:11) kreatifitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan suatu hal yang baru baik dari ide, dan gagasan yang dimilikinya akan menghasilkan sesuatu yang memiliki daya guna. Ide dan juga gagasan yang baru inilah yang nantinya dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kreatifitas. Dalam hal ini guru juga berperan aktif dalam membantu mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.Dorongan guru dalam mengembangkan kreatifitas peserta didik akan membuat peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam menuangkan ide-ide dalam proses mengembangkan kreatifitas peserta didik. SMA Negeri 4 Kota Kupang merupakan Sekolah Menengah Umum yang mempersiapkan peserta didik yang mempunyai ketrampilan dan kompetensi yang sesuai dengan yang diisyaratkan.Sesuai dengan visi SMA Negeri 4 Kota Kupang yaitu menjadi lembaga pendidikan yang berkarakter dan berwawasan lingkungan yang menghasilkan tamatan yang berkarakter dan menuntut siswa untuk lebih kreatif dan inovatif. Berdasarkan hasil observasi mengajar selama proses pembelajaran ditemukan beberapa kendala pada saat peserta didik menerima pelajaran. Misalnya peserta didik cepat saat menerima pelajaran,mudah mengantuk,berbicara dengan teman-temannya di luar materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran,guru kadang-kadang hanya fokus pada satu peserta didik saja sehingga peserta didik lain merasa terabaikan.Disamping itu peserta didik masih menganggap fisika adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap paling sulit untuk dipelajari karena banyaknya rumus yang harus dipelajari. Anggapan tersebut dibuktikan dengan pendapat peserta didik bahwa pelajaran fisika itu harus menguasai semua rumus dan pelajaran yang membosankan untuk dipelajari. Salah satu penyebabnya karena pembelajaran fisika merupakan pembelajaran konvensional, sehingga peserta didik kurang dapat memahami secara luas materi pelajaran yang diberikan pendidik dan juga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pelajaran sehingga kurang meningkatnya keaktifan, kreatifitas serta ketrampilan peserta didik. Akibatnya nilai-nilai yang didapatkan saat ujian fisika sangatlah rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Presentase ketidak mampuan peserta didik pada setiap aspek indikator kreatifitas masih tinggi dengan rata-rata 20%. Hal ini berpengaruh pula terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik. Hasil belajar menurut Slameto(2003:2) merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.berdasarkan dokumen KKM (75) dapat dilihat bahwa hampir seluruh peserta didik (30 orang) masih belum dapat memenuhi KKM dan hanya 4 orang peserta didik saja yang mampu. Berdasarkan data yang didapat rendahnya kreatifitas dan hasil belajar peserta didik karena banyak peserta didik yang belum berani mengungkapkan gagasan dan ide-ide baru mereka dan kurangnya wadah untu mengekspresikan dan berpendapat sesuai dengan kreatifitas masing-masing anak. Sehingga dalam pembelajaran perlu menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mampu mengekspresikan kreatifitas serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah pembelajaran Project Based Learning (PjBL). PjBL menurut Buck Institue For Education(BIE) dalam Trianto (2014 : 41) adalah pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran baik dalam memecahkan suatu permasalahan danmemberikan peluang bagi peserta didik untuk lebih mengekspresikan kreatifitas mereka sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas peserta didik.Hasil belajar menurut susanto (2013:5)adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik ,baik perubahan yang menyangkut aspek kognitif,afektif,dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.Dalam taksonomi Bloom hasil belajar lebih memusatkan perhatian terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan (Suyono, 2011:167). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

Page 7: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 59 yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.Pada penelitian tindakan kelas ini guru memusatkan pada ranah kognitif saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Susanto (2013:15-18) diantaranya kecerdasan anak,kesiapan atau kematangan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar,minat peserta didik dalam belajar,model penyajian materi pembelajaran yang disediakan oleh guru,dan suasana belajar yang menyenagkan sehingga membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Sabri (2007: 45) hasil belajar dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri mereka dan faktor lingkungan. Faktor-faktor inilah yang menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan model pembelajaran yang ada. Kreativitas menurut Slameto(2011:119) merupakan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dan tidak dapat dibuat oleh orang lain, sesuatu yang dihasilkan ini merupakan suatu hal atau benda yang baru yang tentunya memiliki daya guna.Kristin (2016:11) kreatifitas merupakan suatu proses mental yang mana proses ini mengarah pada kemampuan untuk berfikir orisinal dibandingkan dengan orang lain. Dari beberapa pendapat para ahli, kreatifitas itu sendiri merupakan pengalaman yang digunakan untuk mengekspresikan diri, baik dengan diri sendiri maupun dengan orang lain secara orisinil yang mana nantinya dengan pengalaman tersebut dapat menghasilkan ide, gagasan, langkah-langkah yang berbeda yang tentunya suatu hal yang dihadirkan memiliki nilai guna. Faktor yang mempengaruhi kreatifitas peserta didik berdasarkan Hurlock dalam Susanto(2013:104) yakni dengan menyediakan waktu, memberi kesempatan untuk menyendiri, dorongan atau motivasi dan sarana. Dalam hal ini, faktor-faktor yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan kreatifitas anak yaitu waktu, dorongan dan sarana. Selain itu terdapat faktor penghalang peningkatan kreatifitas peserta didik menurut Torrence dalam Susanto (2013:105) yakni usia peserta didik yang terlalu dini, pembatasan keingintahuan peserta didik, terlalu banyak peraturan dan larangan dan tidak beraninya peserta didik mengekspresikan kreatifitasnya. Karakteristik kreatifitas menurut Gilford dan Torrance dalam Filsaime (2008:21-23) terdiri dari 4 karakteristik yaitu Fluency (kelancaran), originality (keaslian), fleksibility (keluwesan), Elaboration (penguraian). Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengukur kreatifitas peserta didik dengan indikator-indikator yang telah dipaparkan oleh Munandar. Untuk meningkatkan hasil belajar dan juga kreatifitas peserta didik maka kegiatan pembelajaran perlu menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong anak untuk mampu mengekspresikan kreatifitas serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah Project Based Learning.Model pembelajaran Project Based Learning merupakan pembelajaran yang kegiatan belajar mengajarnya berbasis proyek. Kegiatan proyek yang dilakukan oleh peserta didik tetap dengan bimbingan oleh guru. Sedangkan Suparno (2007:126) menjelaskan bahwa PjBL merupakan pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk bekerja di dalam kelompok dalam rangka membuat atau melakukan sebuah proyek bersama, dan mempresentasikan hasil dari proyeknya tadi dihadapan peserta didik yang lainnya.Sejalan dengan itu Wina (2009:42) menyebutkan bahwa PjBL merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan kerja proyek,yang artinya peserta didik diberi tugas untuk membuat sebuah proyek sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Dari beberapa pendapat ahli tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL merupakan pembelajaran yang inovatif yang berpusat kepada peserta didik (Student Centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana dalam hal ini peserta didik diberi peluang untuk bekerja secara otonom mengkonstruksi belajarnya. Model pembelajaran PjBL peserta didik merancang sebuah masalah dan mencari penyelesaiannya sendiri, sehingga mampu meningkatkan kreatifitas peserta didik untuk memunculkan penyelesaiannya sendiri membuat kegiatan pembelajaran lebih bermakna. Penilaian pembelajaran berbasis Proyek harus dilakukan secara menyeluruh terhadap sikap,pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh peserta didik selama pembelajaran. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus

Page 8: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 60 diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas. Setiap model pembelajaran yang ada pasti memiliki kelabihan dan kekurangan.Dalam model pembelajaran PjBL ini dirancang agar peserta didik menyelesaikan permasalahan dengan suatu aktivitas proyek dan dalam kerja proyek ini peserta didik akan mendapat pengalaman nyata tentang perencanaan suatu proyek. Namun memerlukan waktu yang panjang dan benar perencanaan yang matang adalah salah satu kekurangan pada model ini. Model Pembelajaran PjBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran.Dalam setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik akan mendapat pengalaman secara langsung yang nantinya dapat meningkatkan kreatifitas serta hasil belajar peserta didik. PjBL ini dapat membantu peserta didik untuk menemukan konsep-konsep baru, pengalaman-pengalaman baru, serta dalam meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas peserta didik baik dalam memecahkan masalah maupun dalam membuat sebuah produk. Dari berbagai masalah yang guru jumpai, guru merasa perlu adanya suatu pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dalam kelas, yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan mengangkat fenomena fisika yang lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran hendaknya dimulai dari masalah-masalah aktual, autentik, relevan dan bermakna bagi peserta didik. Dengan pembelajaran dimulai dari menemukan ide dan mendapatkan makna peserta didik belajar suatu konsep dan prinsip sekaligus memcahkan masalah. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL). PjBL dilatarbelakangi oleh teori konstruktivistik yang menyediakan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk menciptakan lingkungan belajar yaang aktif (Cakici, 2013). PjBL merupakan sebuah model yang mengatur proses pembelajaran melalui kegiatan proyek. Proyek adalah tugas kompleks yang didasarkan pada tanggapan berupa pertanyaan maupun masalah, yang melibatkan peserta didik dalam merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan dan melakukan penelitian, memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerja pada waktu panjang yang telah ditentukan dan menghasilkan sebuah produk atau melakukan presentasi. Peserta didik dilibatkan untuk menyelesaikan permasalahan serta mengambil keputusan melalui berbagai kegiatan untuk memudahkan proses penyimpanan memori kognitif secara lebih permanen (Thomas, 2000). Dalam PjBL peserta didik diajak untuk menyelesaikan permasalahn yang tidak mudah ditemukan jawabannya. Kriteria PjBL menurut Tamim (2013) adalah proyek harus sesuia dengan kurikulum,fokus pada masalah yang mengajak peserta didik untuk menghubungkan dengan konsep utama, melibatkan peserta didik untuk melakukan pengamatan yang kontruktivis, realistis dan mandiri. Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti siswa pada program MIPA. Materi Mekanika Fluida merupakan salah satu materi yang diajarkan pada peserta didik kelas XI Semester 3 (ganjil). Ada banyak peristiwa yang berhubungan dengan mekanika fluida dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai peristiwa tersebut kemudian akan memberikan pertanyaan besar yang mendasari pemikiran peserta didik, mengapa hal itu dapat terjadi dan apa yang terjadi pada benda-benda tersebut.Peserta didik dapat diarahkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan merancang sebuah proyek (Pembuatan air mancur sederhana) dengan menerapkan prinsip mekanika fluida dalam kehidupan sehari-hari. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)dengan menerapkan Model Pembelajaran Project Based learning (PjBL) yang dilakukan berkolaborasi dengan guru karena guru yang paling mengerti kondisi kelas sebenarnya. Subjek penelitian adalah Peserta didik kelas XI SMA N 4 Kota Kupang semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan dasar yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Analisis penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dimana penelitian ini selain penyajian hasil berupa

Page 9: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 61 data maupun angka peneliti juga menentukan bagaimana cara pengolahan hasil penelitian yakni dengan membuat analisisnya dengan menerapkan model penelitian Project Based Learning (PjBL). Pada penelitian tindakan kelas ini data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar peserta didik yang mana dalam pengumpulan data tentang hasil belajar ini dilakukan dengan menggunakan soal evaluasi sejumlah 30 soal pilihan ganda untuk masing-masing siklus. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik,maka perlu dibandingkan rata-rata nilai antara siklus I dan siklus II. Untuk memperoleh presentase skor kreatifitas peserta didik, hasil hitung dari skor kreatifitas peserta didik dikalikan 100% %100x

maksimalindikatormunculyangindikator

P∑∑

= Untuk mengetahui perubahan kreatifitas peserta didik setiap siklusnya dengan cara membandingkan hasil dari rata-rata presentase skor kreatifitas belajar antar siklus. Pada penelitian tindakan kelas ini data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar peserta didik yang mana dalam pengumpulan data tentang hasil belajar ini dilakukan dengan menggunakan soal evaluasi sejumlah 30 soal yang terdiri dari soal pilihan ganda.Hasil belajar peserta didik dinyatakan berhasil apabila hasil belajar peserta didik mencapai KKM yaitu 75 disetiap siklusnya. pada hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila nilai tes peserta didik minimal 75% peserta didik lulus dengan kriteria ketuntasan sekolah sebesar ≥75. Sedangkan pada kreatifitas peserta didik diperoleh hasil dengan cara observasi pra siklus, siklus I dan siklus II dilakukan selama kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas. Pada kreatifitas peserta didik dikatakan berhasil apabila mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yakni sebesar 80%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemebelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL) mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan baik pada hasil belajar dan tingkat kreatifitas peserta didik yang terjadi pada siklus I,siklus II apabila dibandingkan pra siklus. Agar dapat mengetahui tingkat keberhasilan belajar peserta didik dari penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada materi Mekanika Fluida dan juga kreatifitas peserta didik yang diperoleh pada pra siklus dan setelah penerapan model Project Based Learning (PjBL) pada siklus I dan siklus II.Hasil tersebut disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik No Kategori Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah Peserta Didik (%) Jumlah Peserta Didik (%) Jumlah Peserta Didik (%) 1 Tuntas 4 12 20 61 30 91 2 Belum Tuntas 29 88 13 39 3 9 Berdasarkan tabel di atas,maka dapat dilihat perbandingan ketuntasan hasil belajar peserta didik dari kegiatan pembelajaran Pra siklus, Siklus I sampai dengan Siklus II dengan penerapan model pembelajaran PjBL pada materi Fluida dapat diuraikan bahwa sebelum adanya tindakan terdapat 29 orang (88%) yang hasil belajarnya belum mencapai KKM (75) dan sisanya mendapat nilai memenuhi KKM. Setelah diberikan tindakan berupa model pembelajaran PjBL terjadi peningkatan pada peserta didik yang mendapat nilai memenuhi KKM yakni sebanyak 20 peserta didik (61%) dan tersisa 13 peserta didik(13%) yang mendapat nilai belum memenuhi KKM. Sedangkan pada pemberian tindakan lanjutan yakni pada siklus II jumlah peserta didik yang mendapat nilai memenuhi KKM sebanyak 30 peserta didik (91%) dan hanya menyisakan 3 peserta didik (9%) yang masih belum memenuhi KKM. Berikut disajikan dalam bentuk diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar peserta didik dari pra siklus, siklus I hingga siklus II.

Page 10: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 62

Gambar.1 Diagram Perbandingan ketuntasan Hasil belajar Peserta didik

Selain pada hasil belajar peserta didik yang meningkat, Kreativitas peserta didik kelas XI MIPA SMA N 4 Kota Kupang dengan penerapan model pembelajaran PJBL juga mengalami peningkatan. Pada kondisi sebelum adanya tindakan yakni pra siklus kreatifitas peserta didik sebesar 33%.Kondisi tersebut mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 66%.Karena hal tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan yakni sebesar 80% maka dilakukan tindakan siklus II yang berhasil meningkatkan kreatifitas peserta didik sebesar 91%. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa PjBL berhasil meningkatkan kreatifitas peserta didik kelas XIMIPA SMA N 4 Kota Kupang.

Tabel 2 Perbandingan kreatifitas Peserta Didik No Siklus Kreatifitas Peserta Didik (%) 1 Pra Siklus 33 2 Siklus I 66 3 Siklus II 86

Berdasarkan tabel perbandingan kreatifitas peserta didik kelas XI MIPA SMA N 4 Kota Kupang dapat dilihat bahwa kreatifitas peserta didik setiap siklusnya mengalami peningkatan.

Diagram 2 Perbandingan Kreativitas Peserta Didik

Berdasarkan hasil setelah diberikan tindakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada materi Fluida dapat meningkatkan 010203040 Pra Siklus Siklus I Siklus II TuntasBelum Tuntas0102030405060708090100 Pra Siklus Siklus I Siklus II Kreatifitas

Page 11: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 63 hasil belajar dan kreatifitas Peserta didik. Pada pra siklus persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik sebesar 12% lalu persentase ketuntasan peserta didik pada siklus I sebesar 59%. Berdasarkan hasil persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus I apabila ditinjau dari kriteria ketercapaiannya masih belum memenuhi kriteria keberhasilan. Hal ini dikarenakan Pada saat kegiatan pembelajaran masih banyak peserta didik yang asik dan mengobrol sendiri pada saat terjadi diskusi kelompok dan juga pada saat guru menjelaskan tugas dan hal apa yang harus dilakukan masih banyak peserta didik yang kurang paham,misalnya pada saat guru menjelaskan rangkaian kegiatan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik bersama kelompok untuk berdiskusi dan mencari sumber sendiri tentang cara pembuatan air mancur yang bagus banyak peserta didik yang tidak mendengarkan sehingga mereka mengerjakan tugas tersebut dengan tidak serius karena mereka tidak paham, selain itu kondisi kelas yang tidak kondusif menganggu kegiatan pembelajaran. Dan pada saat guru bersama peserta didik memberikan penguatan terkait rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan karena tidak mendengarkan penjelasan sehingga membuat kesulitan dalam mengerjakan evaluasi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan melanjutkan pada siklus II agara dapat mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yakni 80%. Dalam perbaikan siklus II ini dilakukan perubahan cara pembagian kelompok yang pada siklus I membuat kelas menjadi tidak kondusif yang ternyata membuat kelas menjadi cukup kondusif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu,dengan memberikan point reward pada kelompok yang mendengarkan penjelasan dengan baik dan kerja sama tim dengan baik.Sehingga persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus II meningkat dari 59% pada siklus I dan meningkat menjadi 94% pada siklus II. Sehingga pada siklus II mampu memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil pertemuan kegiatan pembelajaran,peserta aktif bertanya menjawab dan berdiskusi dalam kelompok untuk memecahkan masalah.Pembelajaran menggunakan Project Based Learning (PjBL) menjadi pengalaman bermakna karena memungkinkan peserta didik menguasai suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui penyelesaian proyek dan memberi kesempatan memunculkan ide-ide atau gagasan yang se-kreatif mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Penggunaan model tersebut membuat peserta didik lebih paham dengan materi yang diajarkan guru sehingga prestasi belajarnya menjadi lebih baik selain itu penerapan model pembelajaran ini membantu peserta didik untuk bersikap yang baik dalam mengemukakan pendapat, menghargai pendapat teman, bermusyawarah dalam kelompok dan juga bekerja sama dalam menyelesaikan tugas proyek yang ada. Hal ini sejalan yang menyatakan bahwa penerapan Project Based Learning (PjBL) mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik dan kreatifitas peserta didik. Sedangkan pada kreatifitas peserta didik pada pembelajaran dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL) yang diterapkan pada materi fluida mendorong peserta didik untuk terlibat lebih kreatif dalam memecahkan masalah-masalah yang tiba-tiba terjadi dan mendorong peserta didik untuk mencari alternatif-alternatif jawaban dari permasahan tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada kegiatan pra siklus persentase kreatifitas peserta didik sebanyak 20% setelah diberikan tindakan pada siklus I persentase kreatifitas peserta didik menjadi 55%. Peningkatan pada siklus I masih terjadi beberapa kendala yakni masih banyaknya peserta didik yang kemampuan dalam mengembangkan kreatifitas dalam menciptakan pendekatan untuk memecahkan masalah yang sebelumnya tidak terpikirkan dan juga masih banyak peserta didik yang nampak ragu untuk mengutarakan pendapatnya serta untuk bertanya. Pada peningkatan kreatifitas peserta didik pada siklus I ini belum mencapai kriteria keberhasilan peserta didik yang telah ditetapkan. Sehingga untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik agar mencapai kriteria keberhasilan dilakukan perbaikan pada siklus II. Setelah dilakukan perbaikan tindakan pada siklus II peningkatan kreatifitas dari didik dalam mengembangkan kreatifitas menghadirkan dan menciptakan pemecahan masalah yang tidak terfikirkan misalkan pada saat menjelaskan mengapa air bisa naik ke pipet sehingga bisa terbentuk air mancur dan

Page 12: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 64 mengapa pipet yang dibuat ukurannya dibuat berbeda dan peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan tersebut dan mencari alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi dan bagaimana solusinya. Serta mampu mencari alternatif jawaban atau gagasan-gagasan yang berbeda. Observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) menuntut peserta didik lebih berpikir kreatif. Hal ini menunjukkan dengan semakin banyak peserta didik yang bertanya, mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan guru. Dalam pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini peserta didik hanya dituntut untuk mampu mengungkapkan gagasannya, namun peserta didik juga dituntut untuk mamapu memecahkan masalah melalui pemberian proyek sehingga kreatifitas peserta didik dalam berpikir meningkat. Dilihat dari hasil belajar peserta didik dan kreatifitas peserta didik dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Project Based learning (PjBL) pada materi Fluida meningkatkan kualitas pembelajaran.Setelah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada materi Fluida ketuntasan peserta didik dapat mencapai 59% pada silkus I dan 94% pada siklus II. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada kreatifitas peserta didik, peserta didik dengan kreatifitas tinggi adalah 55% pada siklus I dan 90% pada siklus II. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa

Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas peserta didik.Model Project Based Learning (PjBL) dikembangkan oleh tiga ahli yaitu Lucas, Doppelt dan Laboy Rush. PjBL Lucas dan Laboy-Rush tidak menjelaskan secara spesifik langkah-langkah dalam rancangan proyek sedangkan Doppelt menekankan alternatif pemecahan masalah dengan memilih prioritas utama dalam menentukan proyek dan berhasil meningkatkan kreatifitas peserta didik. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Project Based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas peserta didik kelas XI MIPA. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil belajar peserta didik yakni pada pra siklus ketuntasan belajar peserta didik sebesar 12% lalu meningkat sebesar 61 % pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II sebesar 91% ketuntasan belajar peserta didik. Selain pada hasil belajar kreatifitas peserta didik dari setiap pertemuan mengalami peningkatan, yang pada awalnya sebesar 33% pada pra siklus meningkat menjadi 66% pada siklus I lalu meningkat menjadi 86 % pada siklus II.

Daftar Rujukan Abdul Gafur. 2001. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Abdul Majid & Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zuhdan Kun Prasetyo. 2004. Kapita Selekta Pembelajaran Fisika. Jakarta : Universitas Terbuka. Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta. A, Susanto. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolahal Dasar. Jakarta:Prenada media Group. Aziz, Rahmat. 2010. Psikologi Pendidikan Model Pengembangan Kreativitas Dalam Praktik Pembelajaran. Malang: UIN-Maliki Press. Andita Putri Surya, Stefanus C. Relmasira, Agustian Tyas Asri Hardini, Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa Kelas III SD Negeri Sidoarjo 01 Salatiga, Jurnal Pesona Dasar, Vol.6, No.1, April 2018 Yogyakarta: Cv. Oxygen Media Ilmu. Kemendikbud.2014.Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud Syamsudin. 2018. Hafalan Rumus Fisika SMA Kelas X, XI, & XII. Jakarta: Gramedia. Sunardi dan Siti Zenab. 2014. Buku Guru Fisika Kelas X Kelompok Peminatan, Bandung: Yrama Media. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung:ALFABETA.

Page 13: 9ROXPH 1R (GLVL -XQLjurnalfkipundana.id/8. MARSI BANI.pdf · 2020. 9. 20. · Jurnal Matematika & Ilmu Pengetahuan Soleman Dapa Taka Semuel Sabat Alam ISSN 1829-751X 1 Analisis Model

Media Sains, Volume 20 No 1 Edisi Juni 2020 ISSN 1829-751X 65 Siswanto.2008.Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif. Surabaya: Unesa Universitypress. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Guru. Bandung: CV. Alfabeta Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. Sudijono, Anas,. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Tiara Mustika wardani. Pengaruh Penerapan model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap Kreativitas Belajar Siswa pada Materi Optika Geometris kelas x man Darussalam. (Banda Aceh:UIN-Arraniry,2017) Thalomas, J.W. 2000. A Review od Researchal on Project-Based Learning. (Online), (halttp://www.autodesk.com/foundation, diakses 29 Agustus 2018). W, Kamdi, dkk. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Malang: Universitas NegeriMalang. Waras Kamdi. “Project based Learning: Belajar dan Pembelajaran Dalam Konteks Kerja”. Jakarta: Jurnal Gentengkali, Volume 3, 2008. Wakhalid, A. 2009. Cara Mudah Mengembangkan Profesi Guru. Jakarta: Angupeda Sabda Media. WinaSanjaya, 2010 Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Media Group.