9. pengujian aktivitas lokomotor

3
Pengujian Aktivitas Lokomotor Laboratorium Farmakologi PERCOBAAN IX PENGUJIAN AKTIVITAS LOKOMOTOR Tujuan Percobaan Percobaan ini bertujuan mengetahui efek obat terhadap aktivitas lokomotor hewan percobaan yang dimasukkan ke dalam “roda putar” (wheel cage), berdasarkan pengamatan jumlah putaran roda. Teori Neuron atau sel saraf adalah unit dasar sistem saraf yang mempunyai kemampuan untuk dieksitasi. Dalam keadaan diam, membran sel saraf terpolarisasi; bagian dalam lazimnya lebih negatif daripada bagian luar. Dalam neuron, energi dialihkan dengan penghantaran saraf, yang melibatkan proses elektrik murni. Proses hantaran sinaptik melibatkan pengalihan energi dari ujung cabang akson pada neuron yang satu ke neuron yang lain yang tidak saling berhubungan. Penghantaran impuls saraf melalui sambungan sinaptik adalah suatu proses kimia. Perubahan aktivitas listrik disebabkan oleh perubahan permeabilitas membran sel pascasinaptik, dan ini disebabkan pula oleh pelepasan neurotransmiter. Bila zat transmiter bereaksi dengan reseptor pascasinaptik, zat itu dapat menimbulkan eksitasi atau hambatan. Kerja neurotransmiter itu dapat meningkatkan atau menurunkan secara selektif penghantaran ion atau permeabilitas membran terhadap ion. Obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat (SSP) dapat bersifat merangsang atau mendepresi. Berdasarkan kegunaan terapeutiknya, obat SSP dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu obat yang mendepresi SSP umum, obat perangsang SSP umum, dan obat- obat SSP yang selektif. 1. Obat yang mendepresi SSP umum Obat-obat ini menimbulkan efeknya dengan mendepresi secara tak selektif neuron pascasinaptik. 2. Perangsang SSP Umum Obat-obat ini melakukan kerjanya secara tak selektif dengan salah satu mekanisme berikut: merintangi hambatan pascasinaptik atau mengeksitasi neuron secara langsung. Eksitasi neuron secara langsung dapat dicapai dengan mendepolarisasi sel prasinaptik, meningkatkan pelepasan prasinaptik akan transmiter, melemahkan kerja transmiter, melabilkan membran neuron, atau menurunkan waktu pulih sinaptik.

Upload: sheila-pratiwi

Post on 18-Dec-2015

155 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

farkol

TRANSCRIPT

  • Pengujian Aktivitas Lokomotor

    Laboratorium Farmakologi

    PERCOBAAN IX

    PENGUJIAN AKTIVITAS LOKOMOTOR

    Tujuan Percobaan

    Percobaan ini bertujuan mengetahui efek obat terhadap aktivitas lokomotor

    hewan percobaan yang dimasukkan ke dalam roda putar (wheel cage), berdasarkan

    pengamatan jumlah putaran roda.

    Teori

    Neuron atau sel saraf adalah unit dasar sistem saraf yang mempunyai kemampuan

    untuk dieksitasi. Dalam keadaan diam, membran sel saraf terpolarisasi; bagian dalam

    lazimnya lebih negatif daripada bagian luar.

    Dalam neuron, energi dialihkan dengan penghantaran saraf, yang melibatkan proses

    elektrik murni. Proses hantaran sinaptik melibatkan pengalihan energi dari ujung cabang

    akson pada neuron yang satu ke neuron yang lain yang tidak saling berhubungan.

    Penghantaran impuls saraf melalui sambungan sinaptik adalah suatu proses kimia.

    Perubahan aktivitas listrik disebabkan oleh perubahan permeabilitas membran sel

    pascasinaptik, dan ini disebabkan pula oleh pelepasan neurotransmiter. Bila zat transmiter

    bereaksi dengan reseptor pascasinaptik, zat itu dapat menimbulkan eksitasi atau

    hambatan. Kerja neurotransmiter itu dapat meningkatkan atau menurunkan secara selektif

    penghantaran ion atau permeabilitas membran terhadap ion.

    Obat yang mempengaruhi susunan saraf pusat (SSP) dapat bersifat merangsang atau

    mendepresi. Berdasarkan kegunaan terapeutiknya, obat SSP dapat dibagi dalam tiga

    golongan yaitu obat yang mendepresi SSP umum, obat perangsang SSP umum, dan obat-

    obat SSP yang selektif.

    1. Obat yang mendepresi SSP umum

    Obat-obat ini menimbulkan efeknya dengan mendepresi secara tak selektif neuron

    pascasinaptik.

    2. Perangsang SSP Umum

    Obat-obat ini melakukan kerjanya secara tak selektif dengan salah satu mekanisme

    berikut: merintangi hambatan pascasinaptik atau mengeksitasi neuron secara langsung.

    Eksitasi neuron secara langsung dapat dicapai dengan mendepolarisasi sel prasinaptik,

    meningkatkan pelepasan prasinaptik akan transmiter, melemahkan kerja transmiter,

    melabilkan membran neuron, atau menurunkan waktu pulih sinaptik.

  • Pengujian Aktivitas Lokomotor

    Laboratorium Farmakologi

    3. Obat-obat SSP Selektif

    Obat golongan ini dapat berupa depresan atau perangsang. Kerjanya melalui

    barbagai mekanisme, dan mencakup obat antikejang, pelemas otot yang bekerja sentral,

    analgetika, dan sedativa.

    Bahan dan Alat

    Hewan Percobaan : Mencit putih jantan dengan berat badan antara 20-25 gram.

    Bahan : - Obat depresan atau stimulan yang diuji

    - Larutan NaCl fisiologis atau larutan suspensi gom arab 1-2 %

    Alat : - Alat suntik 1 ml

    - Sonde oral mencit

    - Stopwatch

    - Timbangan mencit

    - Alat roda putar (Wheel cage)

    Prosedur

    Pengujian dilakukan dengan metode roda putar (Wheel cage method) yang dimodifikasi,

    dengan prosedur sebagai berikut.

    1. Hewan dibagi atas dua kelompok, yang terdiri atas :

    a. Kelompok kontrol

    b. Kelompok obat uji 1

    c. Kelompok obat uji 2

    Setiap kelompok terdiri atas 4-5 ekor hewan.

    2. Semua hewan dari setiap kelompok diberi perlakuan sesuai dengan kelompoknya

    - kelompok kontrol diberi larutan NaCl fisiologis atau larutan suspensi gom arab 1-2 %

    - kelompok uji diberi obat depresan atau stimulan

    Pemberian zat/obat dilakukan secara oral.

    3. Tiga puluh menit kemudian mencit dimasukkan ke dalam alat roda putar.

    4. Aktivitas mencit dicatat selama 90 menit dengan interval 15 menit.

    5. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis variansi dan

    kebermaknaan perbedaan lama waktu tidak bergerak antara kelompok kontrol dan

    kelompok uji dianalisis dengan Students t-test.

    6. Data disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.

  • Pengujian Aktivitas Lokomotor

    Laboratorium Farmakologi

    Pertanyaan

    1. Jelaskan mekanisme kerja obat sedatif-hipnotik golongan benzodiazepin dan

    barbiturate dan berikan paling sedikit 6 contoh obat masing-masing

    2. Amfetamin dan kafein merupakan salah satu obat yang merangsang SSP, terangkan

    begaimana mekanisme kerjanya!

    Telah diperiksa Asisten

    Tanggal :

    Nilai :

    Paraf Asisten :

    Tujuan PercobaanTeoriBahan dan AlatBahan : - Obat depresan atau stimulan yang diuji