73268875 rmk transaksi dlm mata uang asing n financial instrumen
DESCRIPTION
iiiiTRANSCRIPT
FINANCIAL INSTRUMENT DAN TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
A. FINANCIAL INSTRUMENT
Financial instrument atau Instrumen keuangan adalah kontrak yang mengakibatkan
timbulnya asset keuangan bagi satu entitas dan kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas
bagi entitas lainnya.
Asset keuangan (financial asset) adalah asset berupa:
1. kas
2. instrumen ekuitas entitas lain
3. hak kontraktual:
a. untuk menerima kas atau asset keuangan lainnya dari entitas lain
b. untuk menukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan dengan entitas
lain yang persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi entitas sendiri
4. kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri
dan merupakan:
o instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas
itu untuk menerima instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel , atau
o instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui
pertukaran kas atau asset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen
ekuitas entitas sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas
entitas sendiri tidak mencakup instrumen yang berupa kontrak untuk menerima dan
menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri di masa depan; instrumen ekuitas
entitas sendiri juga tidak mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan
harga tertentu di masa depan (puttable financial instrument).
Kewajiban keuangan (financial liability) mencakup:
1. kewajiban kontraktual:
a. untuk menyerahkan kas atau asset keuangan lainnya kepada entitas lain
b. untuk menukarkan asset keuangan atau kewajiban keuangan yang
persyaratan/kondisinya mungkin menguntungkan bagi perusahaan; atau
2. kontrak yang akan atau bisa diselesaikan dalam instrumen ekuitas entitas sendiri dan
berupa:
1
a. instrumen non-derivatif yang mewajibkan atau mungkin mewajibkan entitas
untuk menyerahkan instrumen ekuitas entitas sendiri dalam jumlah variabel atau
b. instrumen derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain melalui
pertukaran kas atau asset keuangan lainnya dalam jumlah tetap dengan instrumen
ekuitas entitas sendiri dalam jumlah tetap. Untuk maksud ini, instrumen ekuitas
entitas sendiri tidak mencakup instrumen keuangan yang dapat dijual dengan harga
tertentu di masa depan (puttable financial instrument).
Ada beberapa jenis dokumen yang diidentifikasi sebagai instrumen keuangan. Di
bawah cakupan yang luas dari instrumen keuangan, diklasifikasikan menjadi instrumen kas
dan instrumen derivatif. Ketika kebanyakan orang berpikir dalam instrumen keuangan,
mereka cenderung mengidentifikasi apa yang dikenal sebagai instrumen kas.
Jenis instrumen kas hanya dokumen-dokumen yang diakui sebagai kas yang dapat
digunakan untuk berbagai transaksi. Kas dalam bentuk Mata uang adalah jenis yang paling
mudah diidentifikasi dari semua instrumen kas, meskipun dokumen-dokumen seperti cek atau
transfer dana dari rekening bank juga akan digolongkan sebagai sebuah instrumen keuangan
dari jenis ini.
Instrumen derivatif adalah contoh lain dari instrumen keuangan. Klasifikasi ini akan
mencakup instrumen seperti futures , opsi, dan swap., karena memungkinan untuk melunasi
hutang dengan mentransfer kepemilikan saham dan obligasi. Dalam arti luas, instrumen
derivatif adalah beberapa jenis kontrak yang memiliki nilai berdasarkan status aset yang
mendasari / underlying asset. Beberapa analis juga memilih untuk menyertakan saham,
obligasi, dan currency futures dalam kategori ini, sementara analis yang lain cenderung
beranggapan instrumen-instrumen tersebut adalah setara kas
Kontrak masa depan (future contract) merupakan perjanjian dua atau lebih pihak
untuk membeli atau menjual komoditas tertentu atau aktiva keuangan pada tanggal tertentu
dimasa depan (yang disebut tanggal penyerahan) pada harga tertentu. Kontrak swap (swap
contract) merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk menukarkan arus kas masa
depan. Kontrak ini umumnya digunakan sebagai perlindungan atas resiko seperti tingkat
bunga dan resiko kurs valuta asing. Kontrak opsi (option contract) memberikan hak pada satu
pihak-bukan kewajiban- untuk melakukan suatu transaksi. Opsi beli merupakan hak untuk
membeli sekuritas (atau komoditas) dengan harga tertentu pada atau sebelum tanggal
penyerahan. Opsi jual (put option) adalah merupakan opsi untuk menjual sekuritas dengan
2
harga tertentu atau sebelum tanggal penyerahan. Opsi amerika dapat dieksekusi sebelum
tanggal penyerahan, sementara opsi Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal penyerahan.
Jenis dokumen lain yang sering berfungsi sebagai instrumen keuangan. Dalam dunia
pendanaan real estate, hipotek memenuhi syarat sebagai instrumen keuangan. surat berharga
atau indeks saham juga memenuhi definisi dasar untuk dikategorikan sebagai instumen
keuangan. Bills of exchange-pun biasanya diakui sebagai instrumen keuangan juga.
Sebuah instrumen keuangan dapat berupa hard copy dokumen, atau dokumen virtual.
Mata uang dan cek akan mewakili dokumen instrumen keuangan berbentuk fisik yang
mewakili nilai-nilai moneter tertentu dan bebas digunakan untuk transaksi. Transfer dana
antar rekening bank akan menjadi contoh instrumen keuangan virtual. Saham dan obligasi
mungkin berupa hard copy atau mungkin berupa catatan virtual yang merupakan hak dan
keistimewaan investor pemiliknya.
Instrumen keuangan dapat dikategorikan dalam bentuk tergantung pada apakah
mereka adalah instrumen kas atau instrumen derivative. Instruments kas adalah instrumen
keuangan yang nilainya ditentukan langsung oleh pasar. Mereka dapat dibagi menjadi efek ,
yang mudah dipindahtangankan, dan instrumen kas lainnya seperti pinjaman dan deposito , di
mana baik peminjam dan pemberi pinjaman harus setuju pada transfer.
Instrumen Derivatif adalah instrumen keuangan yang berasal dari nilai nilai dan
karakteristik dari satu atau lebih underlying asset / aset yang mendasari. Mereka dapat dibagi
ke dalam derivatif yang diperdagangkan atau dipertukaran dan over-the-counter (OTC)
derivatif.
Over-the-counter (OTC) derivatif adalah kontrak yang diperdagangkan dan
dinegosiasikan secara langsung antara dua pihak, tanpa melalui perantara Produk seperti
swaps , forward rate agreements , dan exotic options hampir selalu diperdagangkan dengan
cara ini. Pasar derivatif OTC adalah pasar terbesar untuk derivatif, dan sebagian besar tidak
diatur sehubungan dengan keterbukaan informasi antara pihak-pihak yang berhubungan,
karena pasar OTC terdiri dari bank dan pihak lain yang sangat moderat, seperti hedge fund .
Jumlah transaksi di OTC sulit dilaporkan karena perdagangan dapat terjadi secara
pribadi, tanpa aktivitas yang dapat dilihat pada setiap pertukaran. Menurut Bank for
International Settlements, total Saldo nasional adalah $ 684.000.000.000.000 (per Juni 2008). [6] dari total jumlah nasional, 67% adalah interest rate contracts /tingkat bunga kontrak, 8%
adalah credit default swap (CDS) , 9 % adalah kontrak valuta asing, 2% adalah kontrak
komoditi, 1% adalah kontrak ekuitas, dan 12% yang lain.
3
Karena derivatif OTC tidak diperdagangkan di bursa, maka tidak ada institusi counter
pusat (institusi yang mengatur jalannya kontrak). Oleh karena itu, mereka lebih berfokus pada
risiko counter-party, seperti kontrak yang biasa terjadi, karena masing-masing pihak-counter
bergantung pada yang lain dalam melakukan kontrak.
Exchange-traded derivative contracts (ETD) /Exchange- kontrak derivatif yang
diperdagangkan adalah instrumen derivatif yang diperdagangkan melalui bursa derivatif
khusus atau bursa lainnya. derivatives exchange adalah pasar di mana individu
memperdagangan kontrak standar yang telah ditentukan oleh bursa. Derivatives exchange
bertindak sebagai perantara untuk seluruh transaksi yang terkait, dan mengambil margin awal
dari kedua sisi perdagangan untuk digunakan sebagai jaminan. bursa derivatif terbesar di
dunia ini (menurut jumlah transaksi) adalah Efek Korea (yang daftar KOSPI Indeks Futures
& Options), Eurex (yang berisi berbagai macam produk Eropa seperti suku bunga & produk
indeks), dan CME Group (terdiri dari penggabungan ditahun 2007 dari Chicago Mercantile
Exchange dan Chicago Board of Trade dan akuisisi 2008 dari New York Mercantile
Exchange ). Menurut BIS, omzet gabungan derivatif di bursa dunia sebesar $
344.000.000.000.000 sebelum Q4 tahun 2005. Beberapa jenis instrumen derivatif juga
mungkin diperdagangan di bursa tradisional.
Misalnya, instrumen hybrid seperti konversi utang dan konversi preferen (konversi
pilihan) mungkin terdaftar di bursa saham atau obligasi. Juga, waran (atau "rights") dapat
terdaftar di bursa ekuity.
Performance Rights/Kinerja Hak dan berbagai instrumen lain yang pada dasarnya
terdiri dari seperangkat pilihan kompleks, digabungkan dalam paket sederhana dan secara
rutin didaftarkan pada bursa ekuitas. Seperti derivative lainnya, derifatif yang
diperdagangkan ke public ini, memberikan investor akses ke risiko / imbalan dan
karakteristik volatilitas, sementara sedang terkait dengan suatu underlying komoditas.
Instrumen keuangan dapat dikategorikan dengan "kelas aset" tergantung pada apakah
berbasis ekuitas (mencerminkan kepemilikan dari entitas yang menerbitkan) atau
berdasarkan utang (yang mencerminkan suatu pinjaman investor yang telah dilakukan entitas
yang menerbitkan).
Utang dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam jangka pendek (kurang dari satu
tahun) atau jangka panjang. Sedangkan instrumen mata uang asing /Devisa dan transaksi
yang ada didalamnya tidak berbasis hutang atau ekuitas dan termasuk dalam kategori mereka
sendiri.
4
B. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING
Untuk memasukkan transaksi dalam valuta asing pada laporan keuangan suatu
perusahaan, transaksi harus dinyatakan dalam mata uang pelaporan perusahaan.
1. Definisi
Kegiatan usaha luar negeri (foreign operation) adalah suatu anak perusahaan
(subsidiary), perusahaan asosiasi (associates), usaha patungan (joint venture) atau cabang
perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di luar negara perusahaan
pelapor. Kegiatan usaha tersebut dapat merupakan suatu bagian integral dari suatu
perusahaan pelapor atau suatu entitas asing.
Entitas asing (foreign entity) adalah suatu kegiatan usaha luar negeri (foreign
operation), yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari perusahaan
pelapor.
Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan
keuangan. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan.
Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Selisih kurs (exchange difference) adalah
selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata
uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Kurs penutup (closing rate) adalah nilai tukar spot
pada tanggal neraca. Investasi neto dalam suatu entitas asing adalah bagian (share)
perusahaan pelapor dalam aktiva neto suatu entitas asing. Pos moneter adalah kas dan setara
kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat
ditentukan. Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham (knowledgeable) dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction).
Suatu transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasi atau
membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang. asing, termasuk transaksi yang timbul
ketika suatu perusahaan:
a. Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasi dalam suatu
mata uang asing.
b. Meminjam (hutang) atau meminjamkan (piutang) dana yang didenominasi dalam
suatu mata uang asing.
5
c. Menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana;
atau
d. Memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi kewajiban, yang
didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs
spot (spot rate). Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal transaksi
sering digunakan. Jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata
untuk satu periode tidak dapat diandalkan.
2. Pelaporan Pada Tanggal Neraca Berikutnya
Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan dalam
menentukan kurs tanggal neraca, maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai
indikator yang obyektif. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs
tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Pos
non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan. Nilai terbawa dari suatu
pos ditentukan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan.
3. Pengakuan Selisih Kurs (Recognition of Exchange Differences)
Selisih kurs timbul apabila terdapat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan
tanggal penyelesaian (settlement date) pos moneter yang timbul dari transaksi dalam mata
uang asing. Bila timbulnya dan penyelesaian suatu transaksi berada dalam suatu periode
akuntansi yang sama, maka seluruh selisih kurs diakui dalam periode tersebut. Namun jika
timbulnya dan diselesaikannya suatu transaksi berada dalam beberapa periode akuntansi,
maka selisih kurs harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan
perubahan kurs untuk masing-masing periode.
4. Transaksi Valuta Berjangka
Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua valuta
asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka atau penjualan
tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakekatnya transaksi tersebut
6
dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs penjabaran yang bersifat tetap
selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi terhindar dari kerugian akibat perubahan
kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat transaksi umumnya memperhitungkan premi yang
ditetapkan terlebih dahulu .
Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka yang dilakukan untuk tujuan hedging
hutang adalah sebagai berikut:
a. Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat
sebagai diskonto atau premi yang harus diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak
valuta berjangka.
b. (Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam mata
uang asing (yang diproteksi melalui hedging), forward receivable dan forward payable
dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai akibat perbedaan antara kurs
tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan
atau kerugian kurs periode berjalan.
c. Dalam neraca, forward receivable atau forward payable, dan diskonto atau
premi yang belum diamortisasi yang timbul dari kontrak valuta berjangka yang
berhubungan harus dijadikan satu di bagian aktiva atau kewajiban, tergantung pada posisi
neto dari seluruh pos tersebut.
5. Investasi Neto dalam suatu Entitas Asing
Selisih kurs yang timbul pada suatu pos moneter yang dalam substansinya
membentuk bagian investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan
sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga saat pelepasan (disposal)
investasi neto dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau beban. Suatu
perusahaan mungkin memiliki suatu pos moneter berupa hutang piutang dengan suatu entitas
asing. Apabila timbulnya dan penyelesaian pos moneter tersebut tidak terencana, dalam
substansinya merupakan suatu perluasan, atau pengurangan dari, investasi neto perusahaan
dalam entitas asing tersebut. Pos moneter itu mungkin mencakup piutang jangka panjang atau
pinjaman tetapi tidak mencakup piutang dagang atau hutang dagang.
Selisih kurs yang timbul dari kewajiban valuta asing yang diperhitungkan sebagai
suatu hedging dari investasi neto perusahaan dalam suatu entitas asing harus diklasifikasikan
sebagai ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan hingga pelepasan (disposal) investasi
neto, dan pada saat tersebut harus diakui sebagai pendapatan atau sebagai beban.
7
6. Perlakuan Alternatif yang Diijinkan
Selisih kurs dapat disebabkan karena suatu devaluasi atau depresiasi luar biasa suatu
mata uang dalam keadaan tidak tersedia fasilitas hedging dan menimbulkan kewajiban yang
tak terselesaikan akibat-perolehan aktiva yang baru saja dilakukan dan harus dilunasi dalam
mata uang asing. Selisih kurs tersebut dapat dimasukkan sebagai nilai tercatat (carrying
amount) aktiva tersebut sepanjang nilai tercatat aktiva yang telah disesuaikan tidak melebihi
jumlah terendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang dapat diperoleh
kembali (amount recoverable) dari penjualan atau penggunaan aktiva tersebut. Alternatif
yang dipilih harus diungkapkan secukupnya.
Selisih kurs tidak termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva jika tersedia fasilitas
hedging hutang valuta asing yang timbul dari perolehan aktiva. Tetapi, kerugian akibat
perubahan kurs adalah bagian yang secara langsung dapat diatribusikan pada biaya perolehan
aktiva jika kewajiban tidak dapat diselesaikan dan tidak terdapat alat praktis untuk hedging,
contohnya, jika sebagai hasil dari pengendalian valuta asing terdapat penundaan dalam
memperoleh mata uang asing. Maka dalam keadaan demikian biaya perolehan aktiva
termasuk selisih kurs.
7. Pengungkapan
Perusahaan harus mengungkapkan:
a. Jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam laba neto atau kerugian untuk periode
tersebut;
b. Selisih kurs neto yang diklasifikasikan dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur
yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode; dan
c. Jumlah selisih kurs yang timbul selama periode, yang termasuk dalam nilai tercatat
suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang diijinkan dalam paragraf 20.
Perusahaan mengungkapkan dampak atas pos-pos moneter mata uang asing sehubungan
dengan suatu perubahan dalam kurs yang terjadi setelah tanggal neraca jika perubahan
tersebut sedemikian besar sehingga bila tidak diungkapkan akan mempengaruhi kemampuan
pembaca laporan keuangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang tepat.
Pengungkapan juga diperlukan sehubungan dengan kebijakan manajemen risiko mata uang
asing.
8
Suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian integral dengan operasi
perusahaan pelapor menjalankan usahanya seolah-olah suatu perluasan dari operasi
perusahaan pelapor. Karenanya, perubahan dalam nilai tukar mempengaruhi masing- masing
pos moneter pada kegiatan usaha luar negeri daripada investasi neto perusahaan pelapor
dalam operasi tersebut.
Sebaliknya, suatu entitas asing mengakumulasikan kas dan pos moneter lainnya,
mengadakan pengeluaran, menghasilkan pendapatan atau berhutang, dalam mata uang
setempat. Entitas asing mungkin juga melakukan transaksi dalam mata uang asing, termasuk
transaksi dalam mata uang perusahaan pelapor. Perubahan dalam nilai tukar hanya sedikit
atau bahkan tidak berdampak atas arus kas dari operasi baik sekarang maupun yang akan
datang untuk entitas asing maupun perusahaan pelapor. Perubahan dalam nilai tukar
mempengaruhi investasi neto perusahaan pelapor dalam entitas asing ketimbang pos-pos
moneter dan non- moneter secara individual yang dipegang oleh entitas asing.
Indikasi entitas asing (foreign entity) mencakup:
a. walaupun perusahaan pelapor mungkin mengendalikan kegiatan usaha luar
negeri, tetapi masih terdapat tingkat otonomi yang memadai;
b. transaksi-transaksi dengan perusahaan pelapor bukan suatu proporsi besar bagi
kegiatan usaha luar negeri;
c. aktivitas operasi luar negeri dibiayai terutama dari operasinya sendiri atau
pinjaman lokal, bukan dari perusahaan pelapor;
d. biaya tenaga kerja, bahan baku dan komponen lainnya dari produk atau jasa
kegiatan usaha luar negeri terutama dibayar atau diselesaikan dalam mata uang lokal
daripada dalam mata uang pelaporan;
e. penjualan kegiatan usaha luar negeri terutama dalam mata uang yang berbeda
dengan mata uang pelaporan; dan
f. pengelolaan arus kas mandiri.
Laporan keuangan dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang merupakan bagian
integral dari perusahaan pelapor harus dijabarkan dengan menggunakan prosedur
sebagaimana dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 10 tentang
Transaksi dalam Mata Uang Asing, seolah-olah transaksi kegiatan usaha luar negeri tersebut
merupakan transaksi perusahaan pelapor sendiri. Masing- masing pos dalam laporan
9
keuangan kegiatan usaha luar negeri dijabarkan seolah-olah seluruh transaksi telah
dilaksanakan sendiri oleh perusahaan pelapor.
(a) Biaya perolehan dan beban penyusutan aktiva tetap berwujud, dijabarkan menggunakan
kurs tanggal transaksi atau, jika aktiva dinilai dengan nilai wajar, menggunakan kurs pada
tanggal penilaian.
(b) Biaya persediaan (lihat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 14 tentang
Persediaan) dijabarkan dengan menggunakan kurs pada saat biaya terjadi.
(c) Jumlah yang dapat dipulihkan (recoverable amount) atau nilai yang dapat direalisasikan
(realisable value) dari suatu aktiva dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada saat penilaian
Dalam menjabarkan laporan keuangan suatu entitas asing untuk
disatukan/diinkorporasi dengan laporan keuangan perusahaan pelapor, digunakan prosedur
sebagai berikut:
(a) Aktiva dan kewajiban entitas asing, baik moneter maupun non moneter dijabarkan dengan
menggunakan kurs penutup (closing rate).
(b) Pendapatan dan beban entitas asing dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi.
(c) Beda nilai tukar yang terjadi disajikan sebagai "selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan" dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas sampai pelepasan investasi neto yang
bersangkutan.
Mata uang fungsional adalah mata uang utama dalam arti substansi ekonomi yaitu
mata uang utama yang dicerminkan dalam kegiatan operasi perusahaan. Mata uang
pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan. Mata
uang pencatatan adalah mata uang yang digunakan oleh perusahaan untuk membukukan
transaksi. Dengan demikian, mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan.
Suatu mata uang merupakan mata uang fungsional apabila memenuhi indikator
berikut ini secara menyeluruh (kumulatif):
a) Indikator arus kas: arus kas yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan
didominasi oleh mata uang tertentu,
10
b) Indikator harga jual: harga jual produk perusahaan dalam periode jangka pendek sangat
dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang tertentu atau produk perusahaan
secara dominan dipasarkan untuk ekspor, dan
c) Indikator biaya: biaya-biaya perusahaan secara dominan sangat dipengaruhi oleh
pergerakan mata uang tertentu.
Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam mata uang fungsional. Penjabaran
laporan keuangan anak perusahaan ke mata uang fungsional pada laporan keuangan
konsolidasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
i) Aktiva dan kewajiban dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
ii) Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis;
iii) Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang;
iv) Dividen diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan dividen tersebut;
v) Prosedur (i) sampai (iv) di atas akan menghasilkan selisih penjabaran kembali yang
disajikan dalam akun ekuitas sebagai “Selisih Penjabaran”.
Mata uang pencatatan induk perusahaan harus sama dengan mata uang pelaporan
konsolidasi.
Perusahaan mengungkapkan hal-hal berikut ini:
a) Alasan penentuan mata uang pelaporan
b) Perubahan mata uang pelaporan dan alasan perubahannya:
alasan perubahan
kurs (historis, sekarang, atau rata-rata tertimbang) yang digunakan dalam pengukuran
kembali atau penjabaran,
ikhtisar neraca dan laporan laba-rugi yang disajikan sebagai perbandingan dalam mata
uang pelaporan sebelumnya.
11