6 kamis, 21 juli 2016bigcms.bisnis.com/file-data/1/1700/5bbdf877_jun16-bank...finansial perbankan...

2
6 Kamis, 21 Juli 2016

Upload: phamkhanh

Post on 19-Mar-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

6 Kamis, 21 Juli 2016

F I N A N S I A L

PERBANKAN SUMBAGUT

9 Daerah Butuh Laku Pandai

Febriany D.A. [email protected]

Kesembilannya yakni Batubara, Hum -bang Hasundutan, Labuhan Batu Selatan, Labuhan Batu Utara, Nias Barat, Nias Utara, Padang Lawas Utara, Samosir dan Gunung Sitoli.

“Terutama kami meminta agar per -bankan menjangkau kesembilan daerah me lalui program laku pandai. Sumut ini memiliki 33 kabupaten/kota, tetapi program laku pandai baru menjangkau 24 kabupaten/kota," ucap Kepala OJK Re gional 5 Sumbagut Ahmad Soekro Trat-mo no, Selasa (19/7).

Lebih lanjut, dia merinci, hingga Mei 2016, sudah ada 2.721 orang agen laku pan dai di Sumut. Sementara itu, secara na sional terdapat total 1.216.952 agen.

CEO Bank Mandiri Region I Sumatra Par lindungan Hetahaean menyebutkan pi haknya terus berupaya memperluas la yan an perbankan perseroan di Sumut.

“Sampai dengan Mei 2016, nasabah yang sudah terlayani dengan fasilitas digital banking mencapai 2.193 orang.

Me mang masih terpusat di Medan yakni 1.306 orang. Kami akan terus me ning -katkan pelayanan,” pungkasnya.

Sebelumnya, OJK menargetkan jumlah agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor da -lam Rangka Inklusi Keuangan atau Laku Pan dai di Sumatra Utara dapat mencapai 6.000 agen tahun ini.

Kepala OJK Regional 5 Sumatra Bagian Utara Ahmad Soekro mengatakan pada akhir tahun lalu jumlah agen Laku Pandai su dah mencapai 2.700 agen. Menurutnya, se jumlah bank besar di Sumut telah memiliki agen Laku Pandai.

“Target jumlah agen Laku Pandai di Sumut sebanyak 6.000 agen sampai akhir tahun. Kami akan mendorong bank untuk aktif melakukan inklusi ke uang -an,” katanya, Selasa (17/6).

Dia mengharapkan PT Bank Rakyat

In donesia Tbk. (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) yang telah memi-liki agen lebih aktif mendekatkan diri ke pada masyarakat perdesaan.

Soekro mengharapkan agar agen Laku Pandai tidak hanya melayani transaksi keuangan saja, tetapi juga sebagai penyalur kredit dengan persyaratan ter tentu.

Pimpinan Wilayah BRI Medan Frans Hari Sistiyasta menuturkan sampai Mei 2016, total agen Laku Pandai BRILink men capai 3.097 agen dengan jumlah transaksi mencapai satu juta kali. Me nu -rutnya, masyarakat sudah bisa mengisi for mulir permohonan kredit di agen BRILink.

“Mengisi formulir kredit di agen, nanti akan datang tim dari unit atau kantor ca -bang untuk melakukan verifikasi,” ujar Frans, kala itu.

Dia menuturkan sejauh ini total trans aksi yang dilakukan seluruh agen BRILink di Sumut mencapai Rp4,1 triliun. “Itu cukup besar,” katanya.

BRI Medan menargetkan memiliki 5.000 agen BRILink dengan jumlah trans-aksi di Sumatra Utara sebanyak 5,6 juta

transaksi. Dia mengatakan BRI akan mem berikan hadiah langsung kepada agen yang memiliki transaksi terbanyak di Sumatra Utara.

Sampai akhir tahun ini, BRI Medan juga siap menambah 1.500 EDC (elec-tronic data capture).

Dia mengklaim BRI telah memiliki agen hingga ke Pulau Nias. Menurutnya, de ngan adanya agen BRILink, masyarakat tidak akan sulit mengakses layanan per-bankan baik untuk transaksi pembayaran maupun transfer.

Dia tak menampik, keberadaan agen BRILink membuat perseroan mencatat-kan efisiensi dari sisi pembukaan kan-tor cabang. Dia mengatakan transaksi yang rutin dilakukan melalui Agen Laku pan dai BRILink antara lain pembayaran tagihan listrik, pembelian pulsa ponsel, cicilan, menabung, serta transfer.

Frans mengatakan agen yang memi-liki transaksi terbanyak berasal dari Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan de ngan jumlah transaki mencapai 2.700 transaksi per bulan. Menurutnya, agen tersebut telah diberi hadiah liburan ke luar negeri serta sepeda motor. (Novita Sari

Simamora)

PEREDARAN UANG

Uang Beredar di Sumsel Capai Rp8,4 Triliun

PALEMBANG — Bank In donesia mencatat rata-rata peredaran uang yang keluar di Sumsel men -capai lebih dari Rp1 triliun per bulan sepanjang semester pertama tahun ini.

Berdasarkan data bank sentral, terhitung sejak Januari 2015 posisi out-flow mencapai Rp8,4 tri -liun sementara untuk in flow berada di angka Rp5,5 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, hing ga Juni aliran uang kartal menunjukkan po -sisi net outflow sekitar Rp3 triliun.

Artinya, secara ka-rak teristik lebih banyak uang yang beredar ten -tu nya lebih banyak pem-ba ngunan yang terjadi sehingga banyak uang yang beredar.

"Salah satu faktor yang mem buat cukup besarnya net outflow pada semester pertama ini karena pe -ning katan permintaan uang masyarakat saat Ra -madan dan Lebaran lalu," katanya, Rabu (20/7).

Adapun fak tor lainnya dikarenakan ba nyak nya proyek pem ba ngun an in frastruk tur di Sumsel, khu susnya gu na me -nyam but Asian Games 2018.

Meski tidak me nye -butkan se ca ra rinci, na -mun Ponco mengaku jum lah tersebut mengala -mi peningkatan yang ti -dak terlalu besar dari ta -hun lalu.

"Pada semester pertama

ini pengeluaran uang ter -tinggi hanya terjadi men -jelang momen hari besar seperti Lebaran yang men capai lebih dari Rp3 triliun," terangnya.

Dia menambahkan, Bank Indonesia mempre -diksi terjadi pe ning katan po sisi outflow hingga 10% dari total pencapaian tahun lalu.

Di mana pada De sem -ber 2015, posisi outflow men capai Rp12,5 triliun, sementara untuk inflow berada di angka Rp10,65 triliun.

Hal tersebut, kata dia, cu kup mendasar meng-ingat banyaknya kegiatan pro yek pemerintah mau -pun swasta yang akan di -kerjakan di Sumsel.

"Selain itu, nilai Upah Mi nimum Provinsi (UMP) juga mengalami ke naikan," ujarnya.

Sementara untuk per-tum buhan ekonomi, di -pre diksi berada di level 5,6%—6,3%. Hal itu di -tunjang dengan mulai mem baiknya sejumlah har ga komoditas seperti ka ret dan sawit.

Bank In donesia akan terus me monitor berbagai per kem bangan baik do -mes tik maupun eksternal, se kaligus memperkuat ko ordinasi dengan pe me-rintah untuk terus men -dorong pertumbuhan eko nomi.

“Dengan tetap men-jaga stabilitas ma kro eko-nomi sehingga per eko-nomian dapat tum buh pada tingkat yang lebih tinggi secara ber ke si nam-bungan,” ka tanya. (Dinda

Wulandari)

ASURANSI KREDIT

Askrindo Solo Ditarget Naik KelasSOLO — Asuransi Kredit In -

do nesia (Askrindo) Cabang Solo me resmikan kantor baru di Solo. Peresmian kantor baru ini di -harapkan bisa meningkatkan ki -nerja dan menaikkan grade menjadi kelas II.

Direktur Teknik PT Askrindo, Sing gih Hardjanto, berharap ke -percayaan dan kenyamanan mitra bisnis semakin meningkat dengan diresmikannya kantor baru yang berdampak pada peningkatan ki -nerja.

Menurut dia, potensi di So lo Raya sangat besar sehingga me -mungkinkan meningkatkan grade dari kelas III menjadi kelas II dengan keuntungan Rp40 miliar-Rp50 miliar/tahun. Dia mengungkapkan saat ini keuntungan yang diperoleh cabang Solo masih berada di ki -saran Rp20 miliar/tahun.

“Potensi Solo Raya sangat besar, di dominasi oleh kredit produktif dari pengusaha kecil dan menengah.

Kami juga akan mengembangkan asuransi umum, terutama untuk konstruksi dan properti,” ungkap Singgih saat ditemui wartawan seusai peresmian kantor baru, Rabu (20/7).

Dia mengungkapkan asuransi kre dit untuk perdagangan juga sangat potensial mengingat Solo me -rupakan kota perdagangan. Direktur Keuangan PT Askrindo, T. Widya Kuntarto, mengatakan sekitar 80% asuransi kredit diberikan kepada per bankan dengan 2/3 untuk asuransi kredit kecil dan menengah.

Lebih lanjut, Singgih mengung-kapkan potensi dari Anggaran Pen dapatan Belanja Daerah (APBD) Solo yang dikucurkan dari pemerintah pusat juga tinggi, di -antaranya Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp61,7 miliar dan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp841 miliar.

Dia menilai besarnya dana APBD yang dikucurkan pe merintah,

potensi asuransi kredit dan surety bond yang ditutup oleh Askrindo juga besar.

“Dana alokasi tersebut akan di -gunakan pemerintah untuk pem -bangunan di Kota Solo sehingga Askrindo bisa berpartisipasi untuk men jamin proyek infrastruktur yang dibangun pemerintah [surety bond],” kata dia.

Dia mengungkapkan Askrindo memiiki 60 kantor cabang yang bisa dimaksimalkan untuk pemasaran dan penetrasi terhadap 13 produk yang dimiliki kepada mitra kerja di berbagai wilayah. Sementara itu, hingga Juni, Askrindo mencatatkan perolehan laba sebelum pajak senilai Rp407,5 miliar atau 27,6% dari taret Rp1,478 triliun.

Realisasi underwriting senilai Rp1,8 triliun atau 53,9% dari ang gar -an Rp3,3 triliun sedangkan hasil in -vestasi mencapai Rp381,3 mi liar atau 49,4% dari target tahun ini Rp771,4 miliar. (JIBI/Asiska Riviyastuti)

BANTUAN WOM FINANCE

Antara/Fahrul Jayadiputra

MEDAN — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatra bagian Utara meminta perbankan terus mem -

perluas layanan keuangan mereka, terutama untuk sembilan kabupaten/kota. Pasalnya, kesembilan daerah ini masih memerlukan pendalaman layanan perbankan.

Sampai dengan Mei 2016, nasabah yang sudah terlayani dengan fasilitas digital Banking masih didominasi masyarakat di Medan.

Kinerja Perbankan di Sumatra Utara (Rp Triliun)

2011 2012 2013 2014 2015 Apr 2016

Dana pihak ketiga 127,07 139,26 155,20 178,65 184,66 191,56

Kredit 106,07 130,88 155,20 166,02 178,38 175,76

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia, OJK

TAMPUNG DANA TAX AMNESTY

Finance Director PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOM Fi nance) Zacharia Susantadiredja (kiri) menyerahkan bantuan operasional kepada Ketua Yayasan Yatim Piatu LKSA Putera Harapan Muhammadiyah Lukman saat acara halal bi halal bersama anak yatim piatu di Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/7). PT WOM Finance me nyerahkan bantuan pem benahan infrastruktur, fasilitas layak huni serta Al-Quran sebagai bentuk la yanan, kepedulian dan meningkatkan kualitas pen -didikan agama anak yatim.

Direktur PTBank Bukopin Tbk. Adhi Brahmantya (dari kiri), Direktur Eko R. Gindo dan General Manager Pengembangan Bisnis Rivan Purwantono berbincang seusai memberikan penjelasan di Jakarta, Rabu (20/7). Bukopin siap me nam -pung dana hasil ke -bijakan pengam punan pajak baik yang ter -simpan di dalam negeri mau pun dana repatriasi dari luar negeri.

Bisnis/Endang Muchtar

7 Kamis, 21 Juli 2016