6 fare options gn final id r1
TRANSCRIPT
Tarif Gordon Neilson
2
Tarif
3
Isu subsidi• penggunaan kendaraan pribadi disubsidi sangat besar– Subsidi bbm–Parkir bebas di badan jalan / trotoaro Meningkatkan kemacetano Memaksa pejalan kaki berjalan di badan jalan –
berbahaya, tidak nyaman, dan merusak trotoar• Jika kendaraan pribadi disubsidi, lalu mengapa angkutan umum tidak?•Keputusan politis – bergantung pada:– ketersediaan dana yang cukup secara
berkelanjutan–Pendapat terkait keadilan dalam penggunaan
dana
4
Subsidi dan keadilan• Jika akan diberikan subsidi– Tidak boleh ‘tanpa batas’–Harus secara umum bermanfaat bagi masyarakat–Harus mencerminkan penggunaan uang rakyat
yang penuh pertimbangan – mengapa tidak untuk pendidikan, kesehatan, dll.?–Harus bermanfaat bagi seluruh pengguna
angkutan umum terutama warga miskin dan tidak hanya pengguna TransJakarta–Harus terjangkau untuk jangka panjang•Perlu kajian kebijakan yang serius terkait subsidi transportasi; angkutan umum lebih layak mendapat subsidi dibandingkan kendaraan pribadi
5
Tarif saat ini diluar TransJakarta• Sistem setoran eksisting menuntut diterapkannya tarif
flat kecuali di bus kecil• Tarif flat mudah untuk semua moda tanpa tiket:– Mendorong operator untuk fokus pada rute pendek –
memaksa lebih banyak ‘oper kendaraan’– Mendorong sopir untuk memotong trayek dan tidak
melayani hingga ujung trayek yang panjang– Perjalanan pendek jadi terlalu mahal dan perjalanan
panjang terlalu murah, mungkin lebih sedikit perjalanan pendek menggunakan bus?
– Tidak memungkinkan tarif ‘terusan’ untuk perjalanan yang ‘oper’ karena tidak ada tiket
– Tidak memungkinkan tiket konsesi seperti untuk orang tua– Tidak ada rekaman jumlah penumpang maupun
pendapatan untuk perencanaan dan pengawasan
6
Pilihan struktur tarif setelah reformasi•Tarif berbasis trayek–Tarif flat, tarif step down, tarif berbasis jarak–Dengan atau tanpa ‘oper’ gratis atau diskon•Tarif berbasis lokasi start / finish–Tarif zona – umumnya spesifik terhadap moda,
tetapi tidak tergantung trayek–Tarif O-D murni – tidak tergantung moda dan
trayek•Tarif berbasis waktu–Perjalanan tanpa batas di jaringan untuk
jangka waktu tertentu, misal 2 jam
7
Pilihan sistem ticketing masa depan•Jenis tiket–Perjalanan tunggal, harian, bulanan, tiket
multi-journey, uang elektronik, etc.•Kategori pengguna / tarif konsesi–Tarif dewasa biasa–Orang yang berhak atas pengurangan tarif,
misal: anak-anak, pelajar, manula, difabel, etc.?
•Metode pembayaran–Tunai ke sopir atau kondektur, tiket pra-bayar,
flash card, smart card, alat dengan NFC, dll
8
Tingkat tarif•Tarif rata-rata adalah total tarif dibagi total penumpang untuk seluruh trayek di jaringan (operator)• Jika total pendapatan cukup untuk menutup biaya, artinya tingkat tarif tersebut OK• Jika total poyeksi pendapatan untuk tahun anggaran berikutnya tidak menutup biaya, maka pilihannya:–Pendapatan harus ditingkatkan– Layanan harus dikurangi–Biaya satuan operasi bus harus dikurangi
9
Penyesuaian tarif• Tiap tahun finansial:• Operator swasta harus memperoleh cukup pendapatan
untuk menutup seluruh biaya dan mendapatkan pengembalian yang layak untuk investasinya. Pendapatan termasuk ongkos dan subsidi pemerintah, jika ada• Operator pemerintah harus memperoleh cukup pendapatan
untuk memenuhi target yang ditetapkan pemerintah lokal
• Jika operator swasta harus bisa bertahan, dan operator pemerintah tidak boleh menuntut subsidi tanpa-batas, maka tarif harus disesuaikan sebagaimana diperlukan berdasarkan peramalan yang disepakati atas situasi finansial masa depan– biaya dan pendapatan
10
Kesimpulan•Pilihan jangka pendek
A. Sistem saat ini dipertahankanB. Tarif flat spesifik trayek bergantung panjang trayekC. Tarif flat spesifik trayek dengan tarif step down
untuk trayek panjangKami sarankan opsi C
• Sasaran pasca reformasi:– Tarif harus merupakan fungsi jarak tempuh
penumpang per moda– ‘Oper’ gratis atau diskon– Pembayaran dengan smart card seragam untuk
semua moda– Penawaran tarif konsesi– Kenaikan tarif diberikan dengan waktu yang sesuai