4.farmakologi tht

23
OBAT-OBAT DI BIDANG THT

Upload: maretamareta

Post on 23-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

farma

TRANSCRIPT

Slide 1

OBAT-OBAT DIBIDANG THTRHINITISAdalah radang membran mukosa hidungdengan gejala bersin, gatal, hidung berlendirdan kongesti (hidung tersumbat)Dapat terjadi karena menghirup allergenseperti debu, bulu binatang, serbuk sari bunga,asap rokok dllZat-zat tersebut berinteraksi dengan sel Mast degranulasai sel Mast merangsang pengeluaranmediator-mediator dari sel Mast, yaitu : Histamin Leukotrien Prostaglandin Faktor Pengaktif Platelet (PAF)SpasmogenSpasme otot polosBronchus Kemotaksin yang menarik sel-sel inflamasi terutama eosinofil Proses inflamasi Vaso dilatasi Edema Sekresi MukusUrtikaria Infiltrasi sel BronkospasmeHistamin Konsentrasi Tertinggi terdapat di : * Kulit * Paru * Mukosa saluran cerna Ada tiga jenis reseptor Histamin : H1 H2 H3Aktivitas Reseptor H1 :Penurunan tahanan vaskuler periferVasokonstriksi a Coroner Bronchospasme Kontraksi otot polos Ileum Rasa sakit dan gatal pada ujung syaraf kulit Dosis tinggi merangsang pelepasan Katekolamin dari Medula AdrenalAktivitas Reseptor H2 : Penurunan tahanan vaskuler perifer Vasodilatasi kulit muka Dilatasi a Coroner & a Pulmo Broncho DilatasiAktivitas Reseptor H3 : Hambatan terhadap syaraf eksitasi kolinergik dan Non kolinergik di jalan nafas Penghambatan feed back Misal : * Di SSP, reseptor H3 menyebabkan sedasi dengan cara mengantagonis kerja H1 (penderita tidak mengantuk) * Di Bronchus, H3 mengantagonis kerja H1 sehingga terjadi Bronchodilatasi Terapi Rhinitis : Antihistamin, dikombinasi dengan Dekongestan1. Antihistamin (Penghambat Reseptor H1)Histamin adalah zat yang tersebar diseluruh tubuh. Tempat penyimpanan yang utama pada sel Mast dan BasofilKerja Histamin diperantarai oleh dua reseptor : Reseptor H1 Reseptor H2

Reseptor H2 banyak terdapat di : Usus halus Bronkus Sel Parietal LambungAktifasi Reseptor H2 Peningkatan cAMP intra sel Sekresi Asam LambungAntagonis H1Obat yang disebut antihistamin (senyawa etylamin)adalah obat yang mengantagonis histamin padareseptor H1 (Antagonis reseptor H1) Antihistamin bekerja secara antagonis kompetitifyang reversibel pada reseptor H1, sehingga dapatmenghambat kerja histamin pada reseptor tersebut,tapi tidak memblok pelepasan histamin Antihistamin (Penghambat reseptor H1)paling sering digunakan untuk Antialergi& Alergi RhinitisMis : Diphenhydramine Chlorpheniramine Chlorphenamine PromethazineObat-obat ini mempunyai efek Antimuskarinik, dan Meliwati sawar darah otak Kantuk Obat-obat generasi baru : Loratadine Terfenadine Astemizole Cetirizine Fexofenadine Tidak mempunyai efek menyerupai Atropin Tidak meliwati sawar otak Tidak menyebabkan kantuk 2. Agonis Adrenergik (Dekongestan)Agonis yaitu obat yang mengaktivasi reseptordan menghasilkan respon (efek farmakologik)Antagonis yaitu obat yang berikatan denganreseptor, Namun tidak mengaktivasinya Dekongestan menyebabkan :Konstriksi Arteriola di mukosa hidung, sehingga akan mengurangi infiltrasi cairan dari pembuluh darah yang dapat menyebabkan edem Relaksasi BronkusAgonis Adrenergik, bekerja pada reseptor 1di pembuluh darah mukosa hidung konstriksi pembuluh darah mengurangi perembesan ke jaringan.Juga bekerja pada reseptor 2 di Bronkus dilatasi BronkusContoh Agonis Adrenergik : Phenylephrine Pseudoephedrine OxymetazolineDekongestan sering diberikan berupa Aerosol (yaituobat dalam bentuk partikel halus atau tetesan yangdihirup)Keuntungan Aerosol : Langsung masuk ke paru-paruKerugian Aerosol : Iritasi mukosa paru / saluran nafas perlu alat khusus penderita harus sadarJadi Aerosol untuk memperpendek oncet danmengurangi efek samping sistemikKombinasi dekongestan dengan Antihistamin hanyaboleh diberikan dalam beberapa hari, untukmengurangi fenomena rebound kongesti jikapemberian obat dihentikan3. KortokosteroidObat golongan ini diberikan untuk Rhinitis, jikaAntihistamin sudah tidak efektif.Obat ini bukan pilihan utama untuk Rhinitis,karena efek sampingnya lebih besar. Tetapi lebih efektif dari Antihistamin oral dalam mengurangi gejala Rhinmitis baik karena alergi atau non alergi.Untuk mengurangi efek samping sistemiknya,kortikosteroid sering diberikan secara topikalmelalui nasal spray, misal : Beclomethasone Fluticasone TriamsinoloneObat-Obat Untuk RhinitisObat-Obat Untuk RhinitisNama ObatDosis DewasaKegunaanKlorfeniraminDimenhidrinatDifenhidraminTerfenadinAstemisolLoratadinCiproheptadinFenilefrinPseudoefedrin2-4 mg setiap 4-6 jam50-100 mg setiap 4-6 jam25-50 mg setiap 4-8 jam60 mg 2 x sehari10 mg / hari10 mg / hari4-20 mg / hari10 mg setiap 4-6 jam30 mg 2 x sehariAntihistamin

DekongestanReseptorYaitu tempat kerja obat. Yang dimaksud disiniadalah reseptor untuk neurotransmiter (NT)simpatik atau parasimpatik atau obat yangbekerja seperti NTAda dua jenis reseptor Ach, yaitu :- muskarinik M1 & M2- nikotinikSemua serabut syaraf post ganglionik parasimpatikmelepaskan Ach yang reseptornya adalahmuskarinik terutama pada saluran cernaReseptor nikotinik terutama pada ujungsyaraf motor end plate pada semua ganglionotonom dan medula adrenalSerabut syaraf pre ganglionim parasimpatismelepaskan Ach yang reseptornya juga nikotinikReseptor untuk norefineprin :- Reseptor 1 & 2- Reseptor 1 & 2 & 3Efek perangsangan muskarinik dan nikotinikadalah :Perangsangan muskarinik menghasilkan efek : - Miosis (kontraksi pupil) - Denyut jantung berkurang - Kontriksi Bronkus dan peningkatan sekresi - Peningkatan motilitas GI dan relaksasi sphincter - Relaksasi sphincter dan kontraksi kqandung kemih - Peningkatan sekresi kelenjar2. Perangsangan nikotinik meningkatkan kontraksi otot. Efek utama perangsangan NE adalah :Reseptor 1 : - Vasokonstriksi - Peningkatan resistensi perifer - Peningkatan tekanan darah - Midriasisb. Reseptor 2 : - Penghambatan pelepasan NE - Penghambatan pelepasaan insulinc. Reseptor 1 - Takikardia - Peningkatan peruraian lemak - Peningkatan kontraksi jantungd. Reseptor 2 - Vasodilatasi - Sedikit mengurangi resistensi perifer - Bronkodilatasi - Meningkatkan peruraian glikogen di otot dan hati - Peningkatan pelepasan glukagon - Relaksasi uterusPharmacotherapy of AR and ConjungtivitisSecond generation oral or intranasalH1-antihistamin H1-AHs) are recommended inadults and children.Topical H1-AHs are recommended.Intranasal glucocorticoids (GCs) arerecommended for AR in adults and children.They are the most effective drugs for AR.Intranasal decongestants may be used for a shortperiod of time in severe nasal obstructionA stepwise medical treatment proposal inARIA 2008 workshop :Mild intermittent AR : Oral H1-AHsModerate/severe IAR : Internasal GCs (equivqlent beclomethasone300-400g daily) If needed, after 1 week of treatment, addoral H1-AHs and/or oral GCsMild/persistent AR : Oral H1-AHs or a lowdose of internasal GCs (equivalent beclome-thasone 100-200g/day)Moderate/severe PAR : A high dose of intranasal GCs (equivalent beclomethasone 300-400g) If symptoms are severe : add oral H1-Ahs and/or oral GCs at the beginning of treatment.Obat-obat Lain Dibidang THTWaxsol (Obat Tetes Telinga)C : Docusate NaI : Melunakkan serumen Bactidol (Obat Kumur)C : HexetidineI : * Tonsilitis * Laryngitis * Periodontitis * Oral thrushD : Kumur 30 (15 ml) pagi & malamBetadine GargleC : Povidone IodineI : Peradangan mulut & TenggorokD : Kumur 30 (15 ml). Ulang : 2-4 jam Degirol (Lozeng) tablet hisapC : Dequalinium ChlorideI : * Inflamasi mulut & Tenggorok * Antibakteri & Antifungal