4 laporan praktikum mekanika fluida dan hidrolika saluran terbuka

Upload: muni-satyawati

Post on 06-Jul-2018

263 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    1/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 1

    PENDAHULUAN

    Sesuai dengan buku penuntun petunjuk “Praktikum Hidrolika Saluran

    Terbuka” percobaan-percobaan dilakukan di laboratorium.

    Penyelidikan di laboratorium meliputi:

      Pengukuran debit air dalam suatu penampang.

      Loncatan hidrolis

      Bendung ambang lebar

    Percobaan dan penyajian laporan hasil praktikum di laboratorium ini di

    lakukan berkelompok.

    Dalam laporan ini dicantumkan maksud atau tujuan, lokasi atau tempat

     percobaan, alat dan prosedur pelaksanaannya. Sedangkan hasil praktikum

    disajikan langsung dalam bentuk tabel lengkap dengan perhitungannya.

    1.1.  Latar Belakang

    Pada umumnya, mahasiswa sangatlah sulit menerima suatu materi

    kuliah pada saat proses perkuliahan berlangsung. Salah satu contohnya

    mengenai penjelasan aliran pada saluran terbuka. Karena mengingat sifat-

    sifat dari saluran terbuka sangatlah banyak. Sehingga, sangat sulit

    menggambarkan aliran pada suatu bangunan air. 

    Untuk itu, kegiatan praktikum di laboratorium sangatlah membantu

    dalam menunjang dan menambah pengetahuan dan pemahaman mahasiswa

    mengenai permasalahan tersebut. 

    1.2. 

    Lingkup PercobaanPercobaan di laboratorium yang dilakukan mengenai ”Saluran Terbuka”

    ini, pengujiannya terbatas hanya pada dua jenis bangunan air dalam saluran

    terbuka, yaitu: 

    a. 

    Pintu tegak ( Sluice Gate ).

     b.  Loncatan Hidraulik

    c.  Bendung Ambang Lebar ( Board Crestsd Weir ).

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    2/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 2

    Jenis bangunan di atas dipilih berdasarkan pada terapan di lapangan.

    Karena bangunan tersebut berguna sebagai pengontrol aliran di saluran

    terbuka.

    Adapun beberapa materi yang langsung diperagakan dalam percobaan

    meliputi:

    a. 

    Debit Aliran yang melalui sluice gate.

     b.  Loncatan Hidrolis

    c. 

    Sifat-sifat aliran : sub-kritis, kritis, dan superkritis

    1.3.  Tujuan dan Kegunaan

    Dalam setiap praktikum pasti selalu memiliki tujuan dan kegunaan.

    Adapun tujuan dan kegunaan dari praktikum ini adalah: 

    Tujuan praktikum

      Untuk mengenalkan dan menambah pengetahuan mahasiswa dalam

    kaitannya dengan materi yang diberikan pada kuliah tatap muka.

      Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat aliran saluran terbuka

    setelah melakukan praktikum.

     

    Mahasiswa dapat menggambarkan aliran pada suatu bangunan air.

    Kegunaan praktikum

      Untuk lebih mempertajam pengetahuan mahasiswa dalam

    memahami masalah hidrolika, khususnya permasalahan pada aliran

    saluran terbuka.

    1.4.  Aturan Mengikuti Praktikum

    a. 

    Praktikum dikerjakan oleh mahasiswa secara berkelompok di bawah

     bimbingan dari seorang asisten yang diambil dari anggota kelompok

    dosen bidang keahlian hidro di program studi Teknik Sipil Fakultas

    Teknik Universitas Udayana. 

     b.  Batas waktu penyelesaian laporan untuk setiap kelompok adalah satu

     bulan setelah pelaksanaan praktikum.

    c.  Apabila dalam batas waktu tersebut laporan belum selesai dan disetujui

    oleh asisten, maka kelompok yang bersangkutan dinyatakan gugur. 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    3/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 3

    d.  Laporan dibuat dalam kertas dengan ukuran A4, diketik dengan jarak

    1,5 spasi dan dijilid dengan warna sampul Fakultas Teknik. 

    e. 

    Laporan asli dikumpul di Lab. Hidrolika, sedangkan sebagai arsip

    setiap anggota kelompok berupa fotocopy-nya. 

    f.  Pada saat berlangsungnya praktikum, setiap kelompok akan didampingi

    oleh teknisi dan asisten. Bila asisten tidak hadir, maka pelaksanaan

     praktikum akan ditunda, dan hasil praktikum harus di acc oleh asisten. 

    g. 

    Setiap anggota kelompok harus hadir dan mengikuti praktikum sampai

    selesai. Apabila diketahui melanggar hal tersebut, maka anggota

    kelompok yang bersangkutan dinyatakan gugur. 

    1.5.  Isi Laporan

    Isi laporan menyajikan bagian-bagian sebagai berikut: 

    I. 

    PELAKSANAAN PERCOBAAN

    1.1 Teori dasar.

    1.2 Peralatan yang digunakan.

    1.3 

    Cara kerja.

    1.4 Tabulasi data percobaan.

    II. 

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    2.1 

    Perhitungan.

    2.2 Pembahasan.

    2.3 Gambar hasil percobaan.

    III.  KESIMPULAN

    3.1 Kesimpulan

    3.2 Saran

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    4/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 4

    PRAKTIKUM HIDROLIKA SALURAN TERBUKA

    Materi Percobaan : A

    Debit Aliran yang Melalui "Slui ce Gate "

    Dikerjakan Oleh :

    Kelompok 6

    1.  Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2.  I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3. 

    I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4.  I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5.  I Putu Gde Wira Suryatmaja 1404105049

    6.  Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8.  I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Disetujui Oleh :

    (Ir. I Ketut Suputra, MT.)

    NIP. 19540817 198601 1 001 

    LABORATORIUM HIDROLIKA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2015

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    5/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 5

    02.g.YxYgx bxCd Q 

     g Y Cd Q     0Y2.g.xYgx bx

    PERCOBAAN A : DEBIT ALIRAN YANG MELALUI “SLUICE GATE” 

    1.  TUJUAN

    a. 

    Mendemonstrasikan aliran melalui pintu sorong. 

     b.  Menunjukan bahwa pintu sorong dapat digunakan sebagai alat ukur dan

     pengatur debit. 

    2.  TEORI DASAR

    Pengaliran di bawah sluice gate mempunyai dua kondisi, yaitu pengaliran

     bebas ( free flow ) dan pengaliran tenggelam ( submerge flow ). Kondisi

     pengaliran bebas dicapai bila aliran di depan pintu adalah subkritis dan di

     belakang pintu adalah superkritis. Untuk kondisi pengaliran tenggelam akan

    dicapai bila kedalaman air di belakang pintu lebih tinggi dari bukaan pintu.

    a.  Pengaliran Bebas. 

    Dalam pengaliran bebas, debit diperoleh dengan rumus : 

    Dimana :

    Q = debit yang melalui pintu ( 3/ )

    Cd = koefisien debit.

     b = lebar pintu ( m ).

    Yg = tinggi bukaan pintu ( m ).

    Y0  = tinggi muka air di hulu ( m ).

     b. 

    Pengaliran Tenggelam.

    Untuk pengaliran tenggelam, debit diperoleh dengan rumus:

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    6/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 6

    bY 

    QV 

    0

    0

    20

    2

    0

    2

    0

    00..2.2   bY  g 

    QY 

     g 

    V Y  H 

    bY 

    QV 

    1

    1

    21

    2

    1

    2

    1

    11..2.2   bY  g 

    QY 

     g 

    V Y  H 

    Total Head di hulu dan hilir pintu.

    Dimana:

    H0  = total head di hulu ( m ).

    H1 = total head dihilir pintu ( m ).

    V0 = kecepatan rata-rata di hulu ( m/dt ).

    V1 = kecepatan rata-rata di hilir ( m/dt ).

    Y0 = tinggi muka air di hulu pintu ( m ).

    Y1 = tinggi muka air di hilir pintu ( m ).

     g 

    .2

    2

    0  

     g 

    .2

    2

    1  H0or

    E0V0 Y0

    YgY1

    V1

    H1or

    E1

    Water surface

    Total head line

    Section 1Section 0

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    7/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 7

    3.  PERALATAN

    a.  Flume ( saluran terbuka ). 

     b. 

    Pintu tegak ( sluice gate )

    c.  Point gauge

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    8/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 8

    d.  Pitot meter ( tabung pitot atau manometer )

    4.  CARA KERJA 

    a. 

    Siapkan peralatan posisi flume ( saluran terbuka ) horizontal dan posisi

     pintu ( sluice gate ) tegak lurus dasar saluran.

     b.  Point gauge diletakkan disebelah hulu dan hilir pintu untuk mengukur

    ketinggian airnya.

    c.  Pitot meter dipasang di sisi flume untuk mengukur debit air yang

    mengalir dalam flume.

    d.  Tinggi bukaan pintu ( Y0 ) = 20 mm dari dasar saluran sebelah tinggi

     bukaan awal percobaan.

    e.  Katup kontrol aliran pada tangki dibuka agar air mengalir dalam flume.

    Tinggi muka air di hulu ( Y0 ) di atur supaya mencapai 60 mm dari dasar

    saluran.

    f. 

    Untuk mencapai ketinggian tersebut, debit air yang keluar diatur

    sedemikian rupa dan nilainya dapat dilihat pada pitot meter.

    g.  Tinggi bukaan pintu ( Yg ) dinaikkan dengan interval 5 mm sampai

    ketinggian 40 mm. Dalam hal ini ketinggian Y0  dipertahankan dengan

    mengatur debitnya.

    h.  Debit air yang mengalir ( Q ) dan tinggi air di hilir ( Y1 ) dicatat setiap

    menaikkan bukaan pintu.

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    9/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 9

    i.  Prosedur di atas diulangi dengan menggunakan Q yang konstan dan

     bukaan pintu yang bervariasi ( minimum 5 variasi ). Catat nilai Y0 dan

    Y1.

    5.  HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN 

    Hasil Pengamatan

    PERCOBAAN A : DEBIT ALIRAN YANG MELALUI "SLUICE

    GATE "

    Tanggal Percobaan : 15 Mei 2015

    Kelompok : 6

    1.  Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2.  I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3. 

    I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4.  I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5.  I Putu Gde Wira Suryatmaja 1404105049

    6. 

     Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8. 

    I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Dosen :Ir. I Ketut Suputra, MT. Paraf:

    Tabel Hasil Percobaan :

    Lebar flume ( b ) = 0,078 meter

    Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt2

    Tabel Hasil Percobaan dengan Yg Konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Q1 

    (liter/dt)

    Q2 

    (liter/dt)

    Q3

    (liter/dt)

    1. 0,020 0,100 0,018 10/7,56 10/7,56 10/7,56

    2. 0,020 0,115 0,020 10/7,45 10/7,15 10/7,31

    3. 0,020 0,124 0,021 10/6,90 10/6,97 10/6,87

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    10/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 10

    4. 0,020 0,137 0,022 10/5,45 10/6,16 10/6,43

    5. 0,020 0,142 0,024 10/5,70 10/5,83 10/5,88

    Tabel Hasil Percobaan dengan Q konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Q1 

    (liter/dt)

    Q2 

    (liter/dt)

    Q3

    (liter/dt)

    1. 0,020 0,115 0,023 10/7,57 10/7,41 10/7,53

    2. 0,025 0,088 0,026 10/7,57 10/7,41 10/7,53

    3. 0,030 0,074 0,033 10/7,57 10/7,41 10/7,53

    4. 0,035 0,062 0,043 10/7,57 10/7,41 10/7,53

    5. 0,040 0,055 0,046 10/7,57 10/7,41 10/7,53

    Hasil Perhitungan

    a. 

    Hasil Pengukuran Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Sluice Gate)

    dengan Yg Konstan

    1.  10 liter/7.56 detik = 1.322 liter/detik

    10 liter/7.56 detik = 1.322 liter/detik

    10 liter/7.56 detik = 1.322 liter/detik

    +

    Q = 3.966 liter/detik

    Q1=3.966 liter/detik 

    3= 1.322 liter/detik = 0.001322 m3/detik

    2.  10 liter/7,45 detik = 1,342 liter/detik

    10 liter/7,15detik = 1,398 liter/detik

    10 liter/7,31 detik = 1,367 liter/detik

    +

    Q= 4,107 liter/detik

    Q2=4,107 liter /detik 

    3= 1,369 liter/detik = 0,001369 m3/detik

    3.  10 liter/6,90 detik = 1,449 liter/detik

    10 liter/6,97 detik = 1,434 liter/detik

    10 liter/6,87 detik = 1,455 liter/detik

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    11/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 11

    +

    Q= 4,338 liter/detik

    Q3=

    4,338 liter /detik 

    3 = 1,446 liter/detik = 0.001446 m

    3

    /detik

    4.  10 liter/5,45 detik = 1,834 liter/detik

    10 liter/6,16detik = 1,623 liter/detik

    10 liter/6,43 detik = 1,555 liter/detik

    +

    Q= 5,012 liter/detik

    Q4=5,012 liter /detik 

    3

    = 1,673 liter/detik = 0,001673 m3/detik

    5.  10 liter/5,70 detik = 1,754 liter/detik

    10 liter/5,83 detik = 1,715 liter/detik

    10 liter/5,88 detik = 1,700 liter/detik

    +

    Q= 5,169 liter/detik

    Q5=5,169 liter /detik 

    3= 1,723 liter/detik = 0,001723 m3/detik

    Variasi Yg ( m ) Yo ( m ) Y1( m ) Q ( m /dt )

    1. 0,020 0,100 0.018 0.001322

    2. 0020 0,115 0.020 0.001369

    3. 0,020 0,124 0.021 0.001446

    4. 0,020 0,137 0.022 0.001673

    5. 0,020 0,142 0.024 0.001723

     b.  Hasil Pengukuran Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Sluice Gate)

    dengan Q Konstan

    1.  10 liter/7,57 detik = 1,321 liter/ detik

    10 liter/7,41 detik = 1,349 liter/ detik

    10 liter/7,53 detik = 1,328 liter/ detik

    +

    Q= 3,998 liter/ detik

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    12/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 12

    Q=3,998 liter / detik 

    3= 1,333 liter/ detik = 0,001333 m3/detik

    Variasi Yg ( m ) Yo ( m ) Y1 ( m ) Q ( m /dt )

    1. 0.020 0.115 0.023 0,001333

    2. 0.025 0.088 0.026 0,001333

    3. 0.030 0.074 0.033 0,001333

    4. 0.035 0.062 0.043 0,001333

    5. 0.040 0.055 0.046 0,001333

    a.  Hitung Cd untuk setiap nilai Q

    Percobaan I

    Perhitungan untuk nilai Yg konstan

      Perhitungan Vo

    Rumus :bYo

    QVo

     

    1. bYo

    QVo

    =

    078,0100,0

    001322,0

    = 0,169 m/dt

    2. bYo

    QVo

    =

    078,0115,0

    001369,0

    = 0,152 m/dt

    3. bYo

    QVo

    =

    078,0124,0

    001446,0

    = 0,149 m/dt

    4. bYo

    QVo

    =

    078,0137,0

    001673,0

    = 0,156 m/dt

    5. bYo

    QVo

    =

    078,0142,0

    001723,0

    = 0,155 m/dt

      Perhitungan V1 

    Rumus :bY 

    QV 

    1

    1. bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0018,0

    001322,0

    = 0,941 m/dt

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    13/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 13

    2. bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0020,0

    001369,0

    = 0,877 m/dt

    3. bY 

    QV 

    11

     =078,0021,0

    001446,0

    = 0,882 m/dt

    4. bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0022,0

    001673,0

    = 0,974 m/dt

    5. bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0024,0

    001723,0

    = 0,920 m/dt

      Perhitungan Ao 

    Rumus :

    Vo

    Q Ao   

    1. Vo

    Q Ao   =

    169,0

    001322,0 = 0,007 m/dt

    2. Vo

    Q Ao   =

    152,0

    001369,0 = 0,009 m/dt

    3. Vo

    Q Ao   =

    149,0

    001446,0 = 0,009 m/dt

    4. 

    Vo

    Q

     Ao   = 156,0

    001673,0

     = 0,010 m/dt

    5. 

    Vo

    Q Ao   =

    155,0

    001723,0 = 0,011 m/dt

      Perhitungan A1 

    Rumus :  1

    1V 

    Q A    

    1. 

    1

    1

    Q A    =

    941,0

    001322,0  = 0,0014 m/dt 

    2. 

    1

    1V 

    Q A    =

    877,0

    001369,0  = 0,0015 m/dt 

    3. 

    1

    1V 

    Q A    =

    882,0

    001446,0  = 0,0016 m/dt 

    4. 

    1

    1V 

    Q A    =

    974,0

    001673,0  = 0,0017 m/dt 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    14/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 14

    5. 1

    1V 

    Q A    =

    920,0

    001723,0  = 0,0018 m/dt 

     Perhitungan Ho

    Rumus : g 

    VoYo Ho

    2

    2

     

    1.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    169,0100,0

    2

    = 0,101 m

    2. 

     g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    152,0115,0

    2

    = 0,116 m

    3.   g 

    VoYo Ho2

    2

    =81,92

    149,0124,02

    = 0,125 m

    4.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    156,0137,0

    2

    = 0,138 m

    5.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    155,0142,0

    2

    = 0,143 m

      Perhitungan H1 

    Rumus : g V Y  H 2

    2

    111    

    1.  g 

    V Y  H 

    2

    2

    111   =

    81,92

    0,941018,0

    2

    = 0,063 m

    2. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11   =81,92

    877,0020,0

    2

    = 0,059 m

    3. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    111   =

    81,92

    882,0021,0

    2

    = 0,060 m

    4. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11   =81,92

    974,0022,0

    2

    = 0,070 m

    5.  g 

    V Y  H 

    2

    2

    111   =

    81,92

    920,0024,0

    2

    = 0,067 m

      Perhitungan Cd

    Rumus :Yo g Yg b

    QCd 

    ...2  

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    15/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 15

    1. 

    100,081,92020,0.078,0

    001322,0

     xCd  = 0,605

    2. 

    115,081,92020,0078,0

    001369,0

    Cd  = 0,584

    3. 124,081,92020,0.078,0

    001446,0

    Cd  = 0,594

    4. 137,081,92020,0078,0

    001673,0

    Cd  = 0,654

    5. 142,081,92020,0078,0

    001723,0

    Cd  = 0,661

    Tabel Hasil Perhitungan Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Slui ce Gate )

    dengan Yg konstan

     NoYg

    (m )

    Yo

    ( m )

    Y1 

    ( m )

    Vo

    ( m/dt )

    V1 

    (m/dt)

    Ao

    ( m2)

    A1 

    ( m2 )

    Q

    ( m3/dt )

    CdHo

    ( m )

    H1 

    ( m )

    1. 0,020 0,100 0,018 0,169 0,941 0,007 0,0014 0,001322 0,605 0,101 0,063

    2. 0,020 0,115 0,020 0,152 0,877 0,009 0,0015 0,001369 0,584 0,116 0,059

    3. 0,020 0,124 0,021 0,149 0,882 0,009 0,0016 0,001446 0,594 0,125 0,060

    4. 0,020 0,137 0,022 0,156 0,974 0,010 0,0017 0,001673 0,654 0,138 0,070

    5. 0,020 0,142 0,024 0,155 0,920 0,011 0,0018 0,001723 0,661 0,143 0,067

    Percobaan II 

    Perhitungan untuk Q konstan

      Perhitungan Vo

    Rumus :bYo

    QVo

     

    1. bYo

    QVo

    =

    078,0115,0

    0,001333

    = 0,148 m/dt

    2. bYo

    QVo

    =

    078,0088,0

    0,001333

    = 0,194 m/dt

    3. 

    bYo

    QVo

    =

    078,0074,0

    0,001333

    = 0,230 m/dt

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    16/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 16

    4. bYo

    QVo

    =

    078,0062,0

    0,001333

    = 0,275 m/dt

    5. 

    bYo

    QVo

    =078,0055,0

    0,001333

    = 0,310 m/dt

      Perhitungan V1 

    Rumus :bY 

    QV 

    1

    1. 

    bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0023,0

    0,001333

    = 0,743 m/dt

    2. 

    bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0026,0

    0,001333

    = 0,657 m/dt

    3. 

    bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0033,0

    0,001333

    = 0,517 m/dt

    4. 

    bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0043,0

    0,001333

    = 0,397 m/dt

    5. bY 

    QV 

    1

    1 =

    078,0046,0

    0,001333

    = 0,371 m/dt

     

    Perhitungan Ao

    Rumus :Vo

    Q Ao   

    1. Vo

    Q Ao   =

    148,0

    001333,0 = 0,0096 m/dt

    2. Vo

    Q Ao   =

    194,0

    001333,0 = 0,0068 m/dt

    3. 

    Vo

    Q Ao   =

    230,0

    001333,0 = 0,0057 m/dt

    4. 

    Vo

    Q Ao   =

    275,0

    001333,0 = 0,0048 m/dt

    5. Vo

    Q Ao   =

    310,0

    001333,0 = 0,0043 m/dt

      Perhitungan A1 

    Rumus :

      1

    1V 

    Q A    

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    17/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 17

    1. 1

    1V 

    Q A    =

    743,0

    001333,0 = 0,0017 m/dt 

    2. 1

    1 V 

    Q A    =

    657,0

    001333,0 = 0,0020 m/dt 

    3. 1

    1V 

    Q A    =

    517,0

    001333,0 = 0,0025 m/dt 

    4. 1

    1V 

    Q A    =

    397,0

    001333,0 = 0,0033 m/dt 

    5. 1

    1V 

    Q A    =

    371,0

    001333,0 = 0,0035 m/dt 

      Perhitungan Ho

    Rumus : g 

    VoYo Ho

    2

    2

     

    1.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    148,0115,0

    2

    = 0,116 m

    2.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    194.0088,0

    2

    = 0,089 m

    3.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    230.0074,0

    2

    = 0,076 m

    4.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    275.0062,0

    2

    = 0,065 m

    5.  g 

    VoYo Ho

    2

    2

    =81,92

    310.0055,0

    2

    = 0,059 m

      Perhitungan H1 

    Rumus : g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11    

    1.  g 

    V Y  H 

    2

    2

    111   =

    81,92

    743,0023,0

    2

    = 0,051 m

    2. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11   =81,92

    657.0026,0

    2

    = 0,048 m

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    18/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 18

    3. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11   =81,92

    517,0033,0

    2

    = 0,046 m

    4. 

     g 

    Y  H  2

    2

    1

    11  = 81,92

    397.0

    043,0

    2

    = 0,051 m

    5. 

     g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11   =81,92

    371.0046,0

    2

    = 0,053 m

      Perhitungan Cd

    Rumus :Yo g Yg b

    QCd 

    ...2  

    1. 

    115,081,92020,0078,0

    001333,0

    Cd  = 0,568

    2. 

    088,081,92020,0078,0

    001333,0

    Cd  = 0,520

    3. 

    074,081,92020,0078,0

    001333,0

    Cd  = 0,472

    4. 062,081,92020,0078,0

    001333,0

    Cd  = 0,442

    5. 55,081,92020,0078,0

    001333,0

    Cd  = 0,411

    Tabel Hasil Perhitungan Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Slui ce Gate )

    dengan Q konstan

     NoYg

    ( m )

    Yo

    ( m )

    Y1 

    ( m )

    Vo

    ( m/dt)

    V1 

    ( m/dt )

    Ao

    ( m2

    )

    A1 

    ( m2)

    Q

    ( m3/dt )

    CdHo

    ( m )

    H1 

    ( m )

    1. 0,020 0,115 0,023 0,148 0,743 0,0096 0,0017 0,001333 0,568 0,116 0,051

    2. 0,025 0,088 0,026 0,194 0,657 0,0068 0,0020 0,001333 0,520 0,089 0,048

    3. 0,030 0,074 0,033 0,230 0,517 0,0057 0,0025 0,001333 0,472 0,076 0,046

    4. 0,035 0,062 0,043 0,275 0,397 0,0048 0,0033 0,001333 0,442 0,065 0,051

    5. 0,040 0,055 0,046 0,310 0,371 0,0043 0,0035 0,001333 0,411 0,059 0,053

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    19/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 19

     b.  Gambarkan grafik antara Q dengan Yo untuk Yg konstan dan grafik

    antara Yo dengan Yg untuk kondisi Q konstan, untuk menunjukkan

    karakteristik aliran.

    Grafik untuk menunjukkan karakteristik aliran.

    Dari grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti bahwa :

     berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, hubungan antara nilai Q

    dengan Yo  adalah berbanding lurus, dimana semakin besar nilai debit

    (Q) yang mengalir pada suatu saluran dengan ketinggian bukaan pintu

    (Yg) konstan, maka ketinggian muka air sebelum melalui pintu ( sluice

     gate) yang diberi notasi Yo  akan semakin tinggi. Berlaku juga

    sebaliknya.

    0.001322   0.001369  0.001446

    0.00167   0.001723

    0

    0.0002

    0.0004

    0.0006

    0.0008

    0.001

    0.0012

    0.0014

    0.0016

    0.0018

    0.002

    0.1 0.115 0.124 0.137 0.142

    Yo

    Grafik Hubungan antara Q dengan Yo untuk Kondisi YgKonstan

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    20/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 20

    Dari grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti bahwa :

     berdasarkan hasil praktikum yangdilakukan, antara ketinggian muka air

    sebelum melalui pintu ( sluice gate) dengan notasi (Yo) berbanding

    terbalik dengan ketinggian bukaan pintu (Yg) untuk kondisi dimana

    debit air yang mengalir melalui saluran (Q) konstan. Pada saat debit air

    mengalir konstan, semakin besar bukaan pintu (Yg), maka ketinggian

    muka air yang mengalir sebelum melalui pintu (Yo) akan menurun.

    c.  Gambarkan grafik antara Cd dengan Q untuk Yg konstan dan grafik

    antara Cd dengan Yg untuk kondisi Q konstan, untuk menunjukkan

     perubahan nilai Cd dalam aliran

    Grafik untuk menunjukkan perubahan nilai Cd dalam aliran.

    0.115

    0.088

    0.074

    0.0620.055

    0

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    0.1

    0.12

    0.14

    0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

    Yo

    Yg

    Grafik Hubungan antara Yo dengan Yg untuk Kondisi Q

    Konstan

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    21/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 21

    Dari grafik di atas didapatkan grafik yang cenderung linier yang

     berarti bahwa : berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, pada

    kondisi bukaan pintu (Yg) konstan, maka besarnya nilai koefisien debit

    (Cd) dengan rumusYo g Yg b

    QCd 

    ...2  berbanding lurus dengan

     besarnya debit yang mengalir (Q). Dimana semakin besar debit yang

    mengalir pada suatu saluran, maka koefisien debit yang terjadi juga

    akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya. Namun terdapat juga

     penurunan Cd dari Q sebesar 0,001322 ke Q sebesar 0,001369. Hal ini

    dapat terjadi karena kesalahan dalam pengukuran sehingga diperlukan

     percobaan lebih lanjut.

    0.605

    0.584

    0.594

    0.654 0.661

    0.54

    0.56

    0.58

    0.6

    0.62

    0.64

    0.66

    0.68

    0.001322 0.001369 0.001446 0.00167 0.001657

    Cd

    Grafik Hubungan antara Cd dengan Q untuk

    Yg Konstan

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    22/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 22

    Berdasarkan grafik di atas didapatkan grafik linier yang berarti

     bahwa, berdasarkan praktikum yang dilakukan, pada saat debit (Q)

    yang mengalir melalui suatu saluran adalah konstan, maka antara

    ketinggian bukaan pintu (Yg) dengan koefisien debit (Cd) dengan

    rumus Yo g Yg b

    Q

    Cd  ...2 terjadi hubungan yang berlawanan /

     berbanding terbalik. Semakin tinggi bukaan pintu, maka nilai koefisien

    debitnya akan semakin kecil.

    6.  KESIMPULAN

    Dari hasil pengamatan dalam percobaan dan perhitungan yang telah

    dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:

    1. 

    Pengaruh dari nilai Yg dan Q terhadap nilai Cd untuk pengaliran di

     bawah pintu 

    a.  Untuk nilai Yg konstan. 

      Dengan bertambahnya nilai Yo maka nilai Q menjadi bertambah

     besar (berbanding lurus).

      Dengan bertambahnya nilai Q maka nilai Cd menjadi bertambah

     besar (berbanding lurus).

    b. 

    Untuk nilai Q konstan.

    0.568

    0.520.472

    0.4420.411

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.02 0.025 0.03 0.035 0.04

    Cd

    Yg

    Grafik Hubungan antara Cd denganYg untuk Kondisi

    Q Konstan

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    23/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 23

      Dengan bertambahnya nilai Yg maka nilai Yo menjadi

     berkurang (berbanding terbalik) dan yang pada titik batasnya

    ketika Yo = Yg akan terlihat seperti tidak terdapat pintu yang

    menghalangi air.

      Dengan bertambahnya nilai Yg maka nilai Cd menjadi

     berkurang (berbanding terbalik). Dapat dilihat pada grafik di

    atas.

    c.  Dalam percobaan ini, parameter yang sangat berpengaruh terhadap

    nilai Cd adalah Yg, Y0, dan Q (debit aliran).

    2. 

    Perbandingan hasil perhitungan H0 dan H1

    a. 

    Besar nilai H1 berbanding lurus dengan H0. Semakin besar nilai H1,

    maka nilai H0 juga semakin besar dan demikian sebaliknya.

    b.  Untuk nilai Yg konstan

       Nilai H0 mengalami peningkatan dan umumnya memiliki nilai

    yang lebih besar dibandingkan nilai H1 

       Nilai H1 mengalami peningkatan

    c.  Untuk nilai Q konstan.

     

     Nilai H0  mengalami penurunan tetapi nilai yang dimiliki

    masih lebih besar dari nilai H1 

       Nilai H1 mengalami penurunan

    d.  Perbedaan itu terjadi karena dipengaruhi oleh nilai Q, Vo ,dan Yo

     pada perhitungan Ho dan nilai Q, V1, dan Y1 pada perhitungan H1.

    7.  SARAN 

    1. 

    Seharusnya untuk mempercepat kerja percobaan menggunakan alat

     pengukur debit (pitot meter) untuk mengukur debit aliran air.

    2.  Kekentalan air diperhitungkan karena air kotor.

    3. 

    Dalam melakukan praktikum hendaknya pengukuran tinggi air dilakukan

     pada saat air benar-benar mencapai tinggi yang konstan agar

    mendapatkan hasil yang optimal.

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    24/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 24

    4.  Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya memahami panduan

     pelaksanaan praktikum terlebih dahulu, agar hasil praktikum lebih akurat

    dan lancar dalam melaksanakan praktikum.

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    25/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 25

    PRAKTIKUM HIDROLIKA SALURAN TERBUKA

    Materi Percobaan :B

    Loncatan Hidraulik

    Dikerjakan Oleh :

    Kelompok 6

    1. Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2. I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3. 

    I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4. I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5. I Putu Gde Wira Suryatmaja 1404105049

    6.  Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8. I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Disetujui Oleh :

    (Ir. I Ketut Suputra, MT.)

    NIP. 19540817 198601 1 001 

    LABORATORIUM HIDROLIKA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2015

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    26/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 26

    PERCOBAAN B : LONCATAN HIDRAULIK

    1.  TUJUAN

    Menunjukkan karakteristik loncat air pada aliran setelah „ sluice gate‟. 

    2.  TEORI DASAR

    Loncatan hidraulik merupakan salah satu bentuk aliran berubah secara

    cepat (rapidly variete flow). Loncatan hidraulik terjadi apabila aliran di

    saluran berubah dari super kritis menjadi subkritis. 

    Pemakaian praktis dari loncatan hidrolik, antara lain: (1) sebagai peredam

    energi pada bendungan, saluran dan struktur hidrolik yang lain dan untuk

    mencegah pengikisan struktur di bagian hilir; (2) untuk menaikkan kembali

    tinggi energi atau permukaan air pada daerah hilir saluran pengukur dan juga

    menjaga agar permukaan air saluran irigasi atau saluran distribusi yang lain

    tetap tinggi; (3) untuk memperbesar tekanan pada lapis lindung sehingga

    memperkecil tekanan angkat pada struktur tembok, dengan memperbesar

    kedalaman air pada lapis lindung; (4) untuk memperbesar debit, dengan

    mempertahankan air bawah balik, karena tinggi energi efektif akan berkurang

     bila air bawah dapat menghilangkan loncatan hidrolik; (5) untuk

    menunjukkan kondisi –  kondisi aliran tertentu, misal adanya aliran superkritis

    atau adanya penampang kontrol, sehingga letak pos pengukuran dapat

    ditentukan. 

     g 

    .2

    2

    1  

    TailgateWater within control volume

    Section 3Section bSection aSection 0 Section 1

    H0or

    E0

    Y0

    H1or

    E1

    Y2V2Y1V1Yg

    Y b

    V b

    Y3V3

    H3or

    E3

     g 

    .2

    2

    0 g 

    .2

    2

    3  

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    27/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 27

    1.81.2

    1   5,021

    1

    3   r  F  y

     y

      5,01

    1

    . y g 

    V  Fr  

     g 

    V  y

     g 

    V  y H    bb

    a

    a22

    22

    31

    3

    13

    4   y y

     y y H 

     

    Suatu loncatan hidraulik dapat terbentuk dalam saluran apabila

    memenuhi persamaan berikut :

    Dengan :

    y1  = tinggi muka air sebelum loncatan.

    y3 = tinggi muka air setelah loncatan.

    Fr1 = bilangan froude saat y1,

    Dari gambar di atas dapat dilihat hitungan kehilangan tinggi ( H ) dengan

    kedalaman air sebelum loncatan atau ( ya ) dan kedalaman air setelah loncatan

    (y b) dapat dijabarkan sebagai berikut:

    Karena sectionnya sempit, maka ya  = y1, dan dapat disederhanakan oleh

    rumus berikut ini:

    Dengan:

    H = total kehilangan energi sepanjang loncat air.Va  = kecepatan rata-rata sebelum loncat air (m/dt)

    ya = kedalaman rata-rata sebelum loncat air (m).

    V b  = kecepatan rata-rata setelah loncat air (m/dt)

    y b = kedalaman rata-rata setelah loncat air (m).

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    28/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 28

    3.  PERALATAN

    a.  Flume ( Saluran Terbuka ) 

     b.  Pintu Tegak ( Sluice Gate )

    c. 

    Point Gauge

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    29/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 29

    d.  Pitot Meter ( Tabung Pitot dan Manometer )

    5.  CARA KERJA

    a.  Siapkan peralatan dan pastikan posisi saluran tebuka horizontal dan

     posisi pintu tegak lurus dasar saluran. 

     b. 

    Letakkan point gauge di sebelah hilir dan setelah hulu pintu. 

    c.  Atur dan pasang pitot meter di sisi flume. 

    d.  Aturlah tinggi bukaan pintu (yg) = 20 mm dan tinggi muka air di hulu

     pintu (y0) = …….mm, dan pastikan dalam kondisi konstan. 

    e.  Letakkan tail gate di sisi paling ujung flume. 

    f.  Alirkan air perlahan-lahan dengan membuka katup control aliran, sampai

    membentuk loncatan air di sebelah hilir pintu. Amati dan gambar sketsa

    loncatan airnya. 

    g.   Naikkan tinggi muka air di hulu dengan memutar katup kontrol aliran

    dan naikkan pula tail gate di ujung flume. Amati loncatan air dan gambar

    sketsanya. 

    h.  Untuk tiap langkah di atas, ukur dan catat nilai-nilai y1, yg, y3 dan Q. 

    i. 

    Ulangi lagi prosedur di atas untuk variasi Q yang lain dan tinggi bukaan

    yg.

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    30/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 30

    6.  HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

    Hasil Pengamatan

    PERCOBAAN B : LONCATAN HIDRAULIK

    Tanggal Percobaan : 15 Mei 2015

    Kelompok : 6 

    1. 

    Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2.  I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3. 

    I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4.  I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5.  I Putu Gde Wira Suryatmaja 1404105049

    6. 

     Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8.  I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Dosen :Ir. I Ketut Suputra, MT. Paraf:

    Tabel Hasil Percobaan :

    Lebar flume ( b ) = 0,078 meter

    Percepatan gravitasi (g) = 9,81 m/dt2

    Tabel Hasil Percobaan dengan Yg konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Y3 

    (meter)

    Q1 

    (liter/dt)

    Q2 

    (liter/dt)

    Q3

    (liter/dt)

    1. 0,020 0,128 0,014 0,071 10/6,00 10/6,18 10/6,57

    2. 0,020 0,131 0,018 0,069 10/7,57 10/7,45 10/7,53

    3. 0,020 0,140 0,019 0,072 10/6,71 10/6,95 10/7,16

    4. 0,020 0,150 0,021 0,073 10/6,35 10/6,81 10/6,45

    5. 0,020 0,166 0,021 0,076 10/5,48 10/5,53 10/5,03

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    31/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 31

    Tabel Hasil Percobaan dengan Q konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Y3 

    (meter)

    Q1 

    (liter/dt)

    Q2 

    (liter/dt)

    Q3

    (liter/dt)

    1. 0,020 0,155 0,020 0,078 10/5,37 10/5,25 10/5,10

    2. 0,021 0,125 0,020 0,077 10/5,37 10/5,25 10/5,10

    3. 0,022 0,121 0,023 0,077 10/5,37 10/5,25 10/5,10

    4. 0,023 0,115 0,025 0,077 10/5,37 10/5,25 10/5,10

    5. 0,024 0,109 0,030 0,077 10/5,37 10/5,25 10/5,10

    Hasil Perhitungan

    a. 

    Hasil Pengukuran Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Sluice Gate) dengan

    Yg konstan

    1.  10 liter/06,00 detik = 1,667 liter/detik

    10 liter/06,18 detik = 1,618 liter/detik

    10 liter/06,57 detik = 1,522 liter/detik

    +

    Q = 4,807 liter/detik

    detik liter  602,1

    3

    detik liter  807,4

    Q1   = 0,001602 m3/detik

    2.  10 liter/07,57 detik = 1.321 liter/ detik

    10 liter/07,45 detik = 1,342 liter/ detik

    10 liter/07,53 detik = 1,328 liter/ detik

    +

    Q = 3,991 liter/ detik

    detik liter  330,1

    3

    detik liter  991,3

    Q2   = 0,001330 m3/detik

    3. 

    10 liter/06,71 detik = 1,490 liter/ detik

    10 liter/06,95 detik = 1,439 liter/ detik

    10 liter/07,16 detik = 1,397 liter/ detik

    +

    Q = 4,325 liter/ detik

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    32/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 32

    detik liter  442,1

    3

    detik liter  325,4

    Q3   = 0,001442 m3/detik

    4.  10 liter/06,35 detik = 1,575 liter/ detik

    10 liter/06,81 detik = 1,468 liter/ detik

    10 liter/06,45 detik = 1,550 liter/ detik

    +

    Q = 4,593 liter/ detik

    detik liter  531,1

    3

    detik liter  593,4

    Q4   = 0,001531 m3/detik

    5.  10 liter/05,48 detik = 1,825 liter/ detik

    10 liter/05,53 detik = 1,808 liter/ detik

    10 liter/05,03 detik = 1,988 liter/ detik

    +

    Q = 5,621 liter/ detik

    detik liter  874,1

    3

    detik liter  621,5

    Q5   = 0,001874 m3/detik

    KondisiYg konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Y3 

    (meter)

    Q

    (m3/dt)

    1. 0,020 0,128 0,014 0,071 0,001602

    2. 0,020 0,131 0,018 0,069 0,001330

    3. 0,020 0,140 0,019 0,072 0,001442

    4. 0,020 0,150 0,021 0,073 0,001531

    5. 0,020 0,166 0,021 0,076 0,001874

      Perhitungan V1

    Rumus :bY 

    Q

     A

    QV 

    11

    1. 014,0078,0

    001602,0

    1

    1

    bY 

    QV  = 1,467 m/dt 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    33/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 33

    2. 018,0078,0

    001330,0

    1

    1

    bY 

    QV  = 0,947 m/dt 

    3. 019,0078,0

    001442,0

    11

    bY 

    QV  = 0,973 m/dt 

    4. 

    021,0078,0

    001531,0

    1

    1

    bY 

    QV  = 0,935 m/dt 

    5. 

    021,0078,0

    001874,0

    1

    1

    bY 

    QV  = 1,144 m/dt 

      Perhitungan V3 

    Rumus :

    bY 

    Q

     A

    QV 

    33

    1. 071,0078,0

    001602,0

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,289 m/dt 

    2. 069,0078,0

    001330,0

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,247 m/dt 

    3. 

    072,0078,0

    001442,0

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,257 m/dt 

    4.  073,0078,0

    001531,0

    3

    3 bY 

    QV  = 0,269 m/dt 

    5. 076,0078,0

    001874,0

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,316 m/dt 

      Perhitungan H1 

    Rumus : g 

    V Y  H 

    2

    2

    111    

    1. 

    81,92

    467,1014,0

    2

    221

    11

     g 

    V Y  H  = 0,124 m

    2. 81,92

    947,0018,0

    2

    22

    111

     g 

    V Y  H  = 0,064 m

    3. 

    81,92

    973,0019,0

    2

    22

    1

    11

     g 

    V Y  H  = 0,067 m

    4. 81,92

    935,0021,0

    2

    22

    111

     g 

    V Y  H  = 0,066 m

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    34/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 34

    5. 

    81,92

    144,1021,0

    2

    22

    1

    11

     g 

    V Y  H  = 0,088 m

      Perhitungan ΔH 

    Rumus :31

    3

    13

    4

    )(

     y y

     y y H 

       

    1. 071,0014,04

    )014,0071,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0,047 m

    2. 069,0018,04

    )018,0069,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0,027 m

    3. 

    072,0019,04)019,0072,0(

    4)(   3

    31

    313

     y y y y H  = 0,027 m

    4. 073,0021,04

    )021,0073,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0,023 m

    5. 076,0021,04

    )021,0076,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0,026 m

      Perhitungan H3 

    Rumus :  H  H  H      13  

    1.  047,0124,013     H  H  H  = 0,077 m

    2.  027,0064,013     H  H  H  = 0,037 m

    3.  027,0067,013     H  H  H  = 0,040 m

    4.  023,0066,013     H  H  H  = 0,043 m

    5.  026,0088,013     H  H  H  = 0,062 m

    Tabel Hasil Perhitungan Loncatan Hidrolis dengan Yg konstan

     No. Yg 

    ( m ) 

    Yo 

    ( m ) 

    Y1 

    ( m ) 

    Y3 

    ( m ) 

    V1 

    ( m/dt ) 

    V3 

    ( m/dt) 

    ( m3/dt ) 

    H1 

    ( m ) 

    H3 

    ( m ) 

     H   

    ( m ) 

    1.  0,020  0,128  0,014  0,071  1,467  0,289  0,001602  0,124  0,077  0,047 

    2.  0,020  0,131  0,018  0,069  0,947  0,247  0,001330  0,064  0,037  0,027 

    3.  0,020  0,140  0,019  0,072  0,973  0,257  0,001442  0,067  0,040  0,027 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    35/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 35

    4.  0,020  0,150  0,021  0,073  0,935  0,269  0,001531  0,066  0,043  0,023 

    5.  0,020  0,166  0,021  0,076  1,144  0,316  0,001874  0,088  0,062  0,026 

     b. 

    Hasil Pengukuran Debit Aliran Melalui Pintu Tegak (Sluice Gate) dengan

    Q konstan

    1.  10 liter/05,37 detik = 1,862 liter/ detik

    10 liter/05,25 detik = 1,905 liter/ detik

    10 liter/05,10 detik = 1,961 liter/ detik

    +

    Q = 5.728 liter/ detik

    detik liter  909,1

    3

    detik liter  728,5

    Q   = 0,001909 m3/detik

    Kondisi Q konstan

    PercobaanYg

    (meter)

    Yo

    (meter)

    Y1 

    (meter)

    Y3 

    (meter)

    Q

    (m3/dt)

    1. 0,020 0,155 0,020 0,078 0,0019092. 0,021 0,125 0,020 0,077 0,001909

    3. 0,022 0,121 0,023 0,077 0,001909

    4. 0,023 0,115 0,025 0,077 0,001909

    5. 0,024 0,109 0,030 0,077 0,001909

      Perhitungan V1

    Rumus :bY 

    Q

     A

    QV 

    11

    1. 020,0078,0

    0,001909

    1

    1

    bY 

    QV  = 1,223 m/dt 

    2. 020,0078,0

    0,001909

    1

    1

    bY 

    QV  = 1,223 m/dt 

    3. 

    023,0078,0

    001909,0

    1

    1

    bY 

    QV  = 1,064 m/dt 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    36/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 36

    4. 025,0078,0

    0,001909

    1

    1

    bY 

    QV  = 0,979 m/dt 

    5. 030,0078,0

    0,001909

    11

    bY 

    QV  = 0,816 m/dt 

      Perhitungan V3 

    Rumus :bY 

    Q

     A

    QV 

    33

    1. 

    078,0078,0

    0,001909

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,314 m/dt 

    2. 

    077,0078,0

    0,001909

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,318 m/dt 

    3. 077,0078,0

    0,001909

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,318 m/dt 

    4. 077,0078,0

    0,001909

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,318 m/dt 

    5. 

    077,0078,0

    0,001909

    3

    3

    bY 

    QV  = 0,318 m/dt 

     Perhitungan H1 

    Rumus : g 

    V Y  H 

    2

    2

    1

    11    

    1. 81,92

    223,1020,0

    2

    22

    111

     g 

    V Y  H  = 0,096 m

    2. 

    81,92

    223,1020,0

    2

    22

    1

    11

     g 

    V Y  H  = 0,096m

    3. 81,92

    064,1023,0

    2

    22

    111

     g 

    V Y  H  = 0,081 m

    4. 

    81,92

    979,0025,0

    2

    22

    1

    11

     g 

    V Y  H  = 0,074 m

    5. 81,92

    816,0030,0

    2

    22

    111

     g 

    V Y  H  = 0,064 m

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    37/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 37

      Perhitungan ΔH 

    Rumus :31

    3

    13

    4

    )(

     y y

     y y H 

     

     

    1. 078,0020,04

    )020,0078,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0.031 m

    2. 077,0020,04

    )020,0077,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0.030 m

    3. 077,0023,04

    )023,0077,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0.022 m

    4. 

    077,0025,04)025,0077,0(

    4)(   3

    31

    313

     y y y y H  = 0.018 m

    5. 077,0030,04

    )030,0077,0(

    4

    )(   3

    31

    3

    13

     y y

     y y H  = 0.011 m

      Perhitungan H3 

    Rumus :  H  H  H      13  

    1.  031,0096,013

        H  H  H  = 0,065 m

    2.  030,0096,013     H  H  H  = 0,066 m

    3.  022,0081,013     H  H  H  = 0,059 m

    4.  018,0074,013     H  H  H  = 0,056 m

    5.  011,0064,013     H  H  H  = 0,053 m

    Tabel Hasil Perhitungan Loncatan Hidrolis dengan Q konstan

     No. Yg 

    ( m ) 

    Yo 

    ( m ) 

    Y1 

    ( m ) 

    Y3 

    ( m ) 

    V1 

    ( m/dt ) 

    V3 

    ( m/dt) 

    ( m3/dt ) 

    H1 

    ( m ) 

    H3 

    ( m ) 

     H   

    ( m ) 

    1.  0,020  0,155  0,020  0,078  1,223  0,314  0,001909  0,096  0,065  0,031 

    2.  0,021  0,125  0,020  0,077  1,223  0,318  0,001909  0,096  0,066  0,030 

    3.  0,022  0,121  0,023  0,077  1.064  0,318  0,001909  0,081  0,059  0,022 

    4.  0,023  0,115  0,025  0,077  0,979  0,318  0,001909  0,074  0,056  0,018 

    5.  0,024  0,109  0,030  0,077  0,818  0,318  0,001909  0,064  0,053  0,011 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    38/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 38

    a.  Hitung V1 dan gambarkan grafik hubunganhubungan antara1

    2

    1

    Y  g 

      dan

    1

    3

     

      Perhitungan: Dengan Yg konstan

    Kondisi Yg konstan = 0,020 m dan g = 9.81 m/dt2 

    1

    2

    1

    Y  g 

      1.

    014,081,9

    467,1   2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 15,670

    2.

    018,081,9

    947,0   2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 5,079

    3.019,081,9

    973,0  2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 5,079

    4.021,081,9

    935,0  2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 4,244

    5.021,081,9

    144,1   2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 6,353

    1

    3

    Y   1.

    014,0

    071,0

    1

    3

    Y  = 5,071

    2.018,0

    069,0

    1

    3

    Y  = 3,833

    3.019,0

    072,0

    1

    3

    Y  = 3,789

    4. 021,0

    073,0

    1

    3

     = 3,476

    5.021,0

    076,0

    1

    3

    Y  = 3,619

     No.1

    2

    1

    Y  g 

     

    1

    3

    Y  

    1 15,670 5,071

    2 5,079 3,833

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    39/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 39

    3 5,079 3,789

    4 4,244 3,476

    5 6,353 3,619

    Grafik hubungan antara1

    2

    1

    Y  g 

     dan

    1

    3

    Y  untuk kondisi Yg konstan

     

    Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan1

    3

     

    dengan1

    2

    1

    Y  g 

    cenderung berbanding lurus dimana jika nilai1

    3

     

    tinggi maka nilai1

    2

    1

    Y  g 

    akan semakin tinggi. Dimana Yg konstan = 0,020 m. Namun terdapat juga

     penurunan dalam grafik tersebut. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan

    dalam pengukuran sehingga diperlukan percobaan lebih lanjut.

      Perhitungan: Dengan Q konstan

    Kondisi Q konstan = 0,001909 m3/dt dan g = 9.81 m/dt2 

    0.000

    1.000

    2.000

    3.000

    4.000

    5.000

    6.000

    0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000

    1

    3

    1

    2

    1

    Y  g 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    40/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 40

    1

    2

    1

    Y  g 

      1.

    1

    2

    1

     gxY 

    V =

    020.081.9

    1,2232

     x7.623

    2.1

    2

    1

     gxY 

    = 623.7020.081.9

    1,2232

     x  

    3.1

    2

    1

     gxY 

    V = 017.5

    023.081.9

    1.0642

     x 

    4.1

    2

    1

     gxY 

    V = 908.3

    025.081.9

    979.0   2

     x 

    5.030,081,9

    818,0   2

    1

    2

    1

    Y  g 

    V = 2.273

    1

    3

    Y   1.

    1

    3

    Y =

    020.0

    078.0= 3.9

    2.1

    3

    Y =

    020.0

    077.0= 3.85

    3.1

    3

    Y =

    023.0

    077.0= 3.34

    4.1

    3

    Y =

    025.0

    077.0= 3.08

    5.030,0

    077,0

    1

    3

    Y  = 2.56

     No.1

    2

    1

    Y  g 

     

    1

    3

    Y  

    1 7.623 3.9

    2 7.623 3.85

    3 5.017 3.34

    4 3.908 3.08

    5 2.273 2.56

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    41/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 41

    Grafik hubungan antara1

    2

    1

    Y  g 

      dan

    1

    3

    Y   untuk kondisi Q konstan

     

    Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan1

    3

    Y dengan

    1

    2

    1

    Y  g 

     berbanding lurus dimana jika nilai1

    3

     

    tinggi maka nilai1

    2

    1

    Y  g 

     

    akan

    semakin tinggi. Dimana Q konstan = 0,001909 m3/dt.

     b.  Hitung ΔH/Y1 dan gambarkan grafik hubungan antara1Y 

     H  dengan

    1

    3

    Y  

     Perhitungan: Dengan Yg konstan

    1Y 

     H   1.

    014,0

    047,0

    1

     H  = 3,357

    2.018,0

    027,0

    1

     H  = 1,500

    3.019,0

    027,0

    1

     H  = 1,421

    0

    0.5

    1

    1.5

    2

    2.5

    3

    3.5

    4

    4.5

    0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    1

    3

    1

    2

    1

    Y  g 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    42/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 42

    4.021,0

    023,0

    1

     H  = 1,095

    5.021,0

    026,0

    1

     H  = 1,238

     No.1Y 

     H  

    1

    3

    Y  

    1 3,357 5,071

    2 1,500 3,833

    3 1,421 3,789

    4 1,095 3,476

    5 1,238 3,619

    Grafik hubungan antara1Y 

     H dengan

    1

    3

    Y dengan kondisi Yg konstan

    0.000

    1.000

    2.000

    3.000

    4.000

    5.000

    6.000

    0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

    1Y 

     H 

    1

    3

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    43/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 43

    Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan1

    3

     

    dengan1Y 

     H 

      berbanding lurus, dimana jika nilai 1

    3

     tinggi maka nilai

    1Y 

     H 

      akan

    semakin tinggi. Dimana Yg konstan = 0,020 m.

      Perhitungan: Dengan Q konstan

    1Y 

     H   1.

    1Y 

     H =

    020.0

    0.031= 1.55

    2. 1Y 

     H 

    = 020.0

    030.0

    = 1.5

    3.1Y 

     H =

    023.0

    022.0= 0.95

    4.1Y 

     H =

    025.0

    018.0=0.72

    5.1Y 

     H =

    030.0

    011.0= 0.36

     No.1Y 

     H  

    1

    3

    Y  

    1 1.55 3.9

    2 1.5 3.85

    3 0.95 3.34

    4 0.72 3.08

    5 0.36 2.56

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    44/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 44

    Grafik hubungan antara1Y 

     H dengan

    1

    3

    Y dengan kondisi Q konstan

    Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan1

    3

    Y dengan

    1Y 

     H 

     

     berbanding lurus, dimana jika nilai1

    3

     

    tinggi maka nilai1Y 

     H akan

    semakin tinggi. Q konstan = 0,001909 m3/dt.

    c.  Hitunglah nilai Yc (kedalaman kritis) dan ujilah apakah Y1

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    45/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 45

    3.

    3/1

    2

    23/1

    2

    2

    078,081,9

    001442,01

    b g 

    QYc

        = 0,033

    4.

    3/1

    2

    23/1

    2

    2

    078,081,9001531,01

    b g QYc

       

     = 0,034

    5.

    3/1

    2

    23/1

    2

    2

    078,081,9

    001874,01

    b g 

    QYc

        = 0,039

     No.Y1 

    (m)

    Yc

    (m)

    Y3 

    (m)

    1 0,014 0.035 0,071

    2 0,018 0.031 0,069

    3 0,019 0.033 0,072

    4 0,021 0.034 0,073

    5 0,021 0,039 0,076

    Melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan nilai Yc terletak diantara Y1 

    dan Y3. Maka: Y1 < Yc < Y3 

      Perhitungan: Dengan Q konstan

    Yc =

    3/1

    2

    2

    .

    .

    b g 

    Q  

    Yc =

    3/1

    2

    2

    078.081,9

    )0.001909(1

     x = 0.0393

    Karena Q konstan = 0,001909 m3

    /dt, maka nilai Yc sama untuk setiap

     percobaan yaitu 0,0393.

     No.Y1 

    (m)

    Yc

    (m)

    Y3 

    (m)

    1 0,020 0.0393 0,078

    2 0,020 0.0393 0,077

    3 0,023 0.0393 0,077

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    46/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 46

    4 0,025 0.0393 0,077

    5 0,030 0.0393 0,077

    Melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan nilai Yc terletak diantara Y1 

    dan Y3. Maka: Y1 < Yc < Y3

    d. 

    Hitung nilaiYc

     H  

      Perhitungan: Dengan Yg konstan

    Yc

     H   1.

    035,0

    047,0

    Yc

     H  = 1,343

    2.031,0

    027,0

    Yc

     H  = 0,871

    3.033,0

    027,0

    Yc

     H  = 0,818

    4.034,0

    023,0

    Yc

     H  = 0,676

    5.

    039,0

    026,0

    Yc

     H  = 0,667

     No. H   

    (m)

    Yc

    (m) Yc

     H  

    1 0,047 0.035 1,343

    2 0,027 0.031 0,871

    3 0,027 0.033 0,818

    4 0,023 0.034 0,676

    5 0,026 0,039 0,667

      Perhitungan: Dengan Q konstan

    Yc

     H   1.

    0393,0

    031,0

    Yc

     H  = 0.788

    2.

    0393,0

    030,0

    Yc

     H  = 0,763

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    47/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 47

    3.0393,0

    022,0

    Yc

     H  = 0,559

    4.0393,0

    018,0

    Yc

     H  = 0,458

    5.0393,0

    011,0

    Yc

     H  = 0,278

     No. H   

    (m)

    Yc

    (m) Yc

     H  

    1 0,031 0.0393 0.788

    2 0,030 0.0393 0.763

    3 0,022 0.0393 0.559

    4 0,018 0.0393 0.458

    5 0,011 0.0393 0.279

    6.  KESIMPULAN

    Dari hasil pengamatan dalam percobaan dan perhitungan yang telah

    dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan:

    1. 

    Pada loncatan hidrolis, terjadi pengurangan kecepatan aliran secara

    mendadak dari V1 menjadi V3 dan pertambahan kedalaman aliran dari Y1 

    menjadi Y3. 

    2.  Hasil perhitungan  H  danYc

     H  dengan Yg konstan, dapat dilihat sebagai

     berikut: 

     No.

     H   

    (m) Yc

     H  

    1. 0,047 1,343

    2. 0,027 0,871

    3. 0,027 0,818

    4. 0,023 0,676

    5. 0,026 0,667

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    48/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 48

    Kurva hubungan antara energi spesifik  H  denganYc

     H  

    Dimana Yg = 0.020 m

    Dari kurva hubungan antara energi spesifik  H  dengan

    Yc

     H ,

    didapatkan grafik cenderung linier, ini menunjukkan bahwa kehilangan

    (ΔH) sebanding atau berbanding lurus dengan perhitunganYc

     H . Namun

    terdapat juga penurunan yang tidak terlalu besar dalam grafik tersebut.

    Hal ini dapat terjadi karena kesalahan dalam pengukuran sehingga

    diperlukan percobaan lebih lanjut.

    3. 

    Hasil perhitungan  H 

    dan Yc

     H 

     dengan Q konstan, dapat dilihat sebagai

     berikut:

     No. H   

    (m) Yc

     H  

    1. 0,031 0.788

    2. 0,030 0.763

    3. 0,022 0.559

    0.000

    0.200

    0.400

    0.600

    0.800

    1.000

    1.200

    1.400

    1.600

    0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025 0.030 0.035 0.040 0.045 0.050

     H 

    Yc

     H 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    49/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 49

    4. 0,018 0.458

    5 0,011 0.279

    Kurva hubungan antara energi spesifik  H  denganYc

     H  

    Dimana Q konstan = 0,001909 m3/dt.

    Dari kurva hubungan antara energi spesifik  H  denganYc

     H ,

    didapatkan grafik linier, ini menunjukkan bahwa kehilangan (ΔH)

    sebanding atau berbanding lurus dengan perhitunganYc

     H .

    4.  Loncatan hidrolik yang mana batas energi masih dalam batas toleransi

    diaplikasikan untuk menurunkan kecepatan aliran air yang mengalir

    melewati pintu air melalui suatu saluran air. Sehubungan dengan hal

    tersebut, energi yang mengalir akan menurun/berkurang. Energi yang

     berpindah setelah loncatan adalah menjauhi sluice gate (menuju bagian

    hilir).

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035

     H 

    Yc H 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    50/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 50

    7.  SARAN

    1.  Seharusnya untuk mempercepat kerja percobaan menggunakan alat

     pengukur debit (Pitot meter) untuk mengukur debit aliran air. 

    2. 

    Kekentalan air diperhitungkan karena air kotor. 

    3.  Dalam melakukan praktikum hendaknya pengukuran tinggi air dilakukan

     pada saat air benar-benar mencapai tinggi yang konstan agar mendapatkan

    hasil yang optimal. 

    4. 

    Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya memahami panduan

     pelaksanaan praktikum terlebih dahulu, agar hasil praktikum lebih akurat

    dan lancar dalam melaksanakan praktikum. 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    51/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 51

    PRAKTIKUM HIDROLIKA SALURAN TERBUKA

    Materi Percobaan : C

    Bendung Ambang Lebar (Broad Crested Weir )

    Dikerjakan Oleh :

    Kelompok 6

    1. Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2. I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3. 

    I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4. I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5. I Putu Gde Wira Suryatmaja 1404105049

    6. 

     Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8. I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Disetujui Oleh :

    (Ir. I Ketut Suputra, MT.)

    NIP. 19540817 198601 1 001 

    LABORATORIUM HIDROLIKA

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2015

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    52/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 52

    PERCOBAAN C : BENDUNG AMBANG LEBAR (BROAD CRESTED

    WEIR )

    1. 

    TUJUAN

    a. 

    Mendemonstrasikan aliran melalui ambang lebar.

     b.  Menunjukkan bahwa ambang lebar dapat digunakan untuk mengukur

    debit.

    2.  TEORI DASAR

    Peluap disebut ambang lebar apabila B > 0,66 H, dengan B adalah peluap /

    ambang lebar dan H adalah tinggi peluapan. Dipandang dari A dan B tinggi

    air di atas peluap pada titik A adalah H, sedang pada titik B adalah yc (h).

    Kondisi aliran di hilir peluap ambang lebar tidak mengalami ”obstruction”,

    hal ini menunjukkan bahwa aliran di atas ambang adalah maksimum. Dalam

    kondisi demikian terjadi aliran kritis di atas ambang, sehingga dapat dipakai

    sebagai dasar mengukur energi spesifik. Bila kecepatan di hulu ambang kecil,

    maka nilai tinggi kecepatan   

        g V 

    220  dapat diabaikan dan energi spesifik di

    atas ambang adalah E = H.

    Debit aliran yang lewat ambang lebar dapat dihitung dengan formula:

    dan

     persamaan di atas di substitusikan sehingga diperoleh:

    22.2..   yc Hyc g  BCd Q  

     H  yc3

    2

    23

    ...71,1   H  BCd Qmaks  

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    53/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 53

    keterangan :

    Q = debit di atas ambang (m3/s).

    B = lebar ambang (m).

    H = tinggi peluap (m). ;Cd = koefisien

    debit.

    3.  PERALATAN

    a.  Flume ( Saluran Terbuka) 

    B A 

     g 

    Vc

    .2

    2

     

    Y0P 

    L  g 

    .2

    2

    0  

    E0 yc 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    54/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 54

     b.  Model Ambang Lebar

    c. 

    Point Gauge

    d.  Pitot Meter

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    55/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 55

    4.  CARA KERJA

    a.  Siapkan peralatan dan pastikan posisi flume dan peluap ambang lebar

    horizontal. 

     b. 

    Alirkan air secara perlan-lahan sampai melimpah sedikit di atas ambang

    dan hentikan aliran. 

    c. 

    Ukur dan catat tinggi air di hulu ambang sebagai data batas

     permukaannya. 

    d. 

    Alirkan air kembali untuk mendapatkan ketinggian H tertentu di atas

    ambang, dan naikkan aliran untuk mendapatkan data H yang lain

    sebanyak 4 kali dengan interval kenaikan ( ∆H ) = 10 mm. 

    e. 

    Pada setiap langkah percobaan ukur dan catat nilai H, Q, Y0, Yc, dan L. 

    f.  Gambarkan profil aliran yang terjadi di setiap pengaliran. 

    5.  HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

    Hasil Pengamatan

    PERCOBAAN C : BENDUNG AMBANG LEBAR ( BROAD

    CRESTED WEIR)Tanggal Percobaan : 15 Mei 2015

    Kelompok : 6

    1.  Putu Glendy Prima Dipta 1404105045

    2. 

    I Nyoman Indra Kumara 1404105046

    3.  I Made Aryatirta Predana 1404105047

    4. 

    I Putu Angga Pariyana Putra 1404105048

    5. 

    I Putu Gde Wira Suryatmaja 14041050496.  Novia Lelyana 1404105050

    7.  Ni Kadek Sri 1404105051

    8.  I Putu Bagus Mega Dhendra 1404105052

    Dosen :Ir. I Ketut Suputra, MT. Paraf:

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    56/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 56

    Tabel Hasil Percobaan :

    Lebar ambang ( b ) = 0,078 meter

    Tinggi ambang ( h ) = 0,1 meter

    Panjang ambang = 0,348 meter

    Percepatan gravitasi ( g ) = 9,81 m/dt2

    Tabel hasil pengamatan Bendung Ambang Lebar

    Variasi  Yo ( m )  Yc ( m )  L ( m )  H ( m )  Q1 (liter/dt)  Q2 (liter/dt)  Q3 (liter/dt) 

    1.  0,133  0,025  0,280  0,035  10/17,95  10/18,11  10/18,45 

    2.  0,137  0,025  0,268  0,040  10/14,70  10/13,33  10/16,56 

    3.  0,143  0,031  0,260  0,045  10/8,59  10/10,61  10/8,03 

    4.  0,144  0,033  0,260  0,050  10/7,26  10/7,61  10/6,98 

    5.  0,148  0,035  0,228  0,055  10/6,43  10/6,01  10/6,50 

    Hasil Perhitungan

    Hasil Pengukuran Debit Aliran Melalui Bendung Ambang Lebar

    1. 

    10 liter/17,95 detik = 0,557 liter/detik  

    10 liter/18,11 detik = 0,552 liter/detik10 liter/18,45 detik = 0,542 liter/detik  

    +

    Q = 1,651 liter/detik

    Q1 =1,651 liter /detik 

    3= 0,550 liter/detik = 0,000550 m3/detik

    2.  10 liter/14,70 detik = 0,680 liter/detik

    10 liter/13,33 detik = 0,750 liter/detik

    10 liter/16,56 detik = 0,604 liter/detik

    +

    Q = 2,034 liter/detik

    Q2 =2,034 liter /detik 

    3 = 0,678 liter/detik = 0,000678 m3/detik

    3. 

    10 liter/08,59 detik = 1,164 liter/detik

    10 liter/10,61 detik = 0,943 liter/detik

    10 liter/08,03 detik = 1,245 liter/detik

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    57/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 57

    +

    Q = 3,352 liter/detik

    Q3 =

    3,352 liter /detik 

    3 = 1,117 liter/detik = 0,001117 m

    3

    /detik

    4.  10 liter/07,26 detik = 1,377 liter/detik

    10 liter/07,61 detik = 1,314 liter/detik

    10 liter/06,98 detik = 1,433 liter/detik

    +

    Q = 4,124 liter/detik

    Q4 =4,124 liter /detik 

    3

    = 1,375 liter/detik = 0,001375 m3/detik

    5.  10 liter/06,43 detik = 1,555 liter/detik

    10 liter/06,01 detik = 1,664 liter/detik

    10 liter/06,50 detik = 1,538 liter/detik

    +

    Q = 4,757 liter/detik

    Q5 =4,757 liter /detik 

    3= 1,586 liter/detik = 0,001586 m3/detik

    a. 

    Hitung nilai Cd untuk setiap nilai Q

    Tabel hasil pengamatan Bendung Ambang Lebar

    Variasi Yo ( m ) Yc ( m ) L ( m ) H ( m ) Q ( m /dt )

    1. 0,113 0,025 0,280 0,035 0,000550

    2. 0,137 0,025 0,268 0,040 0,000678

    3. 0,143 0,031 0,260 0,045 0,001117

    4. 0,144 0,033 0,260 0,050 0,001375

    5. 0,148 0,035 0,228 0,055 0,001586

      Perhitungan H3/2

     

    1. 

    H3/2 = (0,035) 3/2 = 0,00655 

    2.  H3/2 = (0,040) 3/2 = 0,00800 

    3. 

    H3/2 = (0,045) 3/2 = 0,00955 

    4. 

    H3/2

     = (0,050) 3/2

    = 0,01118 

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    58/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 58

    5.  H3/2 = (0,055) 3/2 = 0,01290 

      Perhitungan Cd

    Rumus :2/3....71,1   H  xb x

    QCd    

    1. 2/3

    ....71,1   H  xb x

    QCd   =

    0,00655078,071,1

    0,000550

     x x= 0,629

    2. 2/3

    ....71,1   H  xb x

    QCd   =

    00800,0078,071,1

    0,000678

     x x= 0,635

    3. 2/3....71,1   H  xb x

    QCd   =

    00995,0078,071,1

    001117,0

     x x= 0,842

    4. 

    2/3....71,1   H  xb x

    QCd   =

    01118,0078,071,1

    001375,0

     x x= 0,922

    5. 2/3

    ....71,1   H  xb x

    QCd   =

    01290,0078,071,1

    001586,0

     x x= 0,922

    Tabel Hasil Perhitungan Bendung Ambang Lebar (Broad Crested Weir )

    PercobaanYo

    ( m )

    Yc

    ( m )

    L

    ( m )

    H

    ( m )

    Q

    (m3/dt)H3/2  Cd

    1. 0,113 0,025 0,280 0,035 0,000550 0,00655 0,629

    2. 0,137 0,025 0,268 0,040 0,000678 0,00800 0,635

    3. 0,143 0,031 0,260 0,045 0,001117 0,00955 0,842

    4. 0,144 0,033 0,260 0,050 0,001375 0,01118 0,922

    5. 0,148 0,035 0,228 0,055 0,001586 0,01290 0,922

     b. 

    Gambarkan grafik hubungan Q dan H, Q dan Cd, serta H dan Cd

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    59/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 59

    0

    0.01

    0.02

    0.03

    0.04

    0.05

    0.06

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 0.0014 0.0016 0.0018

    Grafik Hubungan Antara Q dengan H

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    0 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 0.001 0.0012 0.0014 0.0016 0.0018

    Grafik Hubungan Antara Q dengan Cd

     

    Dari grafik di atas didapatkan bahwa besarnya debit (Q)

    mempengaruhi tinggi peluapan (H). Dimana semakin besar debit, maka

    tinggi peluapan akan semakin besar, begitu pula sebaliknya.

    Q

    H

    Q

    Cd

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    60/61

     

     Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika | 60

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06

    Grafik Hubungan Antara H dengan Cd

      Dari grafik tersebut didapatkan bahwa besarnya debit (Q) mempengaruhi

     besarnya koefisien debit (Cd) dimana pertambahan debit aliran menyebabkan

     pertambahan pada nilai Cd.

    Dari grafik di atas didapatkan bahwa besarnya tinggi peluapan ( H )

    mempengaruhi nilai koefisien debit ( Cd ), dimana pertambahan H akan

    menyebabkan nilai Cd meningkat dan sebaliknya.

    c.  Buatlah rumus empiris hubungan Q dan H

    Jawab:

    Q = Cd B   g 2   32 h Hh     ; dimana h = 2/3 H

    Q = Cd B   81.92 x   32 )3/2(3/2   H  H  H     

    Q = Cd B 4.43   3

    27

    4 H   

    Q = Cd B 1.71   2/3 H   

    Q = 1.71 Cd B   2/3 H   

    Cd

    H

  • 8/17/2019 4 Laporan Praktikum Mekanika Fluida Dan Hidrolika Saluran Terbuka

    61/61

     

    Dimana :

    Q = debit di atas ambang (m3/dt)

    B = lebar ambang (m)

    H = tinggi peluapan (m)

    Cd = koefisien debit

    6.  KESIMPULAN

    Dari hasil pengamatan dalam percobaan dan perhitungan yang telah

    dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :

    1.  Bahwa nilai Cd rata –  rata ialah 0,79. 

    2. 

    Aliran di atas ambang selalu paralel.

    3.  Panjang pengempangan (L) tidak berpengaruh terhadap nilai Cd, hal ini

    terbukti dengan persamaan :2/3

    ....71,1   H  xb x

    QCd    

    7.  SARAN

    1.  Seharusnya untuk mempercepat kerja percobaan menggunakan alat

     pengukur debit (Pitot meter) untuk mengukur debit aliran air.

    2.  Kekentalan air diperhitungkan karena air kotor.

    3.  Dalam melakukan praktikum hendaknya pengukuran tinggi air dilakukan

     pada saat air benar-benar mencapai tinggi yang konstan agar

    mendapatkan hasil yang optimal.

    4.  Sebelum melaksanakan praktikum sebaiknya memahami panduan

     pelaksanaan praktikum terlebih dahulu, agar hasil praktikum lebih akurat

    dan lancar dalam melaksanakan praktikum.