3.trauma atls
DESCRIPTION
fghjkTRANSCRIPT
-
TRAUMA
Dr. Harry Sunaryo, SpOT
-
PendahuluanSuatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salahsatu sebab.
Penyebab utama : Kecelakaan lalu lintas Industri Olah raga Rumah tangga
Amerika 60 juta penduduk setiap tahun mengalami trauma 145 ribu mengalami kematian per tahun
Indonesia kematian akibat KLL 12 ribu orang pertahun
Trauma menyebabkan :Biaya sangat besarKematian sangat tinggiHilangnya waktu kerja yg banyakKecacatan sementara dan permanen
-
Kematian Penderita
Dibagi dalam 3 periode waktu :
Kematian dalam detik pertama sampai menit berikutnya (50%) - Laserasi otak dan pangkal otak - Kerusakan sumsum tlg bagian atas - Kerusakan jantung, aorta dan pemb darah besar Kebanyakan penderita tidak tertolong dan meninggal ditempat
2. Kematian dalam menit pertama sampai beberapa jam (35%) - Perdarahan subdural atau epidural - Hematopneumothoraks - Robekan limpa dan hati - Fraktur panggul serta fraktur multiple Sebagian penderita masih dapat di selamatkan
3. Kematian setelah beberapa hari sampai beberapa minggu (15%) - Kegagalan beberapa organ dan sepsis
-
Trauma dan PenanganannyaSecara umum :Beberapa prinsip yang perlu diketahui :
Melakukan survei awal dan survei sekunder
Menentukan prioritas penanggulangan kasus trauma
Melakukan resusitasi & pengobatan definitif dalam 1 2 jam pertama
Mengidentifikasi penderita yg harus dirujuk segera
Dapat melakukan dan mengerti prinsip beberapa tindakan spt : intubasi, WSD, perikardiosintesis, peritoneal lavage, CVP & vena seksi
Mengidentifikasi cedera vertebra servikal dan vert lainnya
Mengidentifikasi trauma toraks dengan px fisik dan xray
Mengetahui adanya fraktur & dapat melakukan imobilisasi sementara
-
Urut-urutan Tindakan Dalam Penanggulangan TraumaPersiapan awal- Fase sebelum masuk RS Koordinasi dgn dokter penerima dan tindakan selama transportasi spt : Kontrol jalan nafas, pernafasan, perdarahan syok, imobilisasi- Fase RS IRD
2. Triase Satu sistim sortase penderita serta ketersediaan sumber daya untuk memberikan pengobatan disesuaikan dengan prioritas ABCsA = Airway, B = Breathing, C = Circulation
Dilakukan 2 jenis triase yaitu :Jumlah penderita tidak melebihi kapasitas RSDidahulukanPenderita cedera multipel dan menyebabkan ggn kehidupan
Jumlah penderita melebihi kapasitas RSPenderita yg mempunyai kemungkinan hidup didahulukan
-
3. Survei awal
Tujuan : - menilai dan memberikan pengobatan sesuai dengan prioritas - Fungsi vital harus dinilai secara tepat dan efisien
A : Airway (Saluran Nafas)Saluran nafas yg pertama kali harus dinilai Obstruksi jalan nafas oleh benda asing Fraktur mandibula Kerusakan larings / trakea Hati hati dengan cedera vert servikal gerakan tdk boleh berlebihan Cedera Vert sevikalis Px Neurologis dan Xray
B : Breathing (Pernafasan)Perhatikan seluruh derah toraks Pneumothoraks tekanan kontusi pulmoner dgn flail chest Pneumothoraks terbuka Hemothoraks masif
-
C : Circulation (sirkulasi)
Volume darah dan output jantung : Perdarahan penyebab utama kematian setelah trauma. Ada 3 tanda klinis menunjukkan tanda hipovolemik1. Kesadaran menurun2. Warna kulit pucat dan kelabu3. Nadi diraba pd art femoralis atau karotis nilai kiri dan kanan, kualitas, jumlah denyut dan regulasinya
b. PerdarahanPerdarahan luar balut tekantidak boleh diikat dgn karet atau verban !!!
Keadaan hipovolemik yg sering memberikan kesalahan diagnosis :Perdarahan intra abdominal / intra torakalFraktur panggul / femurTrauma tembus arteri / vena
-
D : Disability (evaluasi neurologis) Metode A V P U, yaitu :
A = alertV = Vokal , ada respon terhdp stimuli vokalP = Painful, adanya respon hanya dengan rangsang nyeriU = Unresponsive
E : Exposure (Kontrol lingkungan)
Pemeriksaan harus teliti pakaian penderita harus dilepas dan cegahhipotermi.
-
4. Resusitasi dan pertolongan pertamaTerdiri atas : Airway mempertahankan jalan nafas dan kontrol vert servikalis - Chin lift - Endotrakeal tube - Krikotiroidektomi
Pernafasan/ventilasi/oksigenasi Pneumothorax Dekompresi & oksigenasi
Sirkulasi dan kontrol perdarahan Syok pasang 2 slang infus serta jarum besar, ambil contoh darah utk transfusi. pemberian cairan dengan NaCl/ RL dan koloid 2- 3 liter dilanjutkan dengan transfusi darah
Kateterisasi urin dan lambung Kateter urin merupakan indikator penting volume cairan tubuh Produksi urin yg adekuat orang dewasa 20 cc/ jam Kateter lambung mencegah distensi dan aspirasi ke paru
-
Monitoring
Penilaian resusitasi yang adekuat penilaian kuantitatif perbaikan Parameter fisiologis pada frekwensi pernafasan, nadi, tek.darah, gasdarah arterial, suhu tubuh dan produksi urin
5. Pemeriksaan Radiologis Px radiologis tidak boleh menghambat tindakan resusitasi Pada trauma tumpul ada 3 px xray : - Vert servikalis - toraks anteroposterior - panggul
6. Survei Lanjutan Dilakukan setelah survei awal sudah selesai, resusitasi sudah dilaksanakan & evaluasi kembali ABCs Meliputi : Anamnesis lengkap / heteroanamnesi = alergi, obat, peny.dahulu biomekanik kecelakaan, penyebab kecelakaan tumpul, tajam luka bakar atau zat kimia.
-
Pemeriksaan fisik secara khusus sesuai dgn biomekaniknya, yaitu :
Kepala Maksilofasial leher Toraks Perut Perineum Rektum dan vagina Px muskuloskeletal Px neurologis Glasgow Coma Scale (GCS) Eye, verbal, motorik
7. Monitoring Evaluasi kesadaran Produksi urin 0,5 1 cc/ kg BB/ jam Evaluasi vital sign
8. Penanggulangan definitif Merupakan tujuan akhir dari penatalaksanaan trauma