38. anestesi pada bedah opthalmic

17
ANESTESI PADA ANESTESI PADA BEDAH OPTHALMIC BEDAH OPTHALMIC

Upload: haris-lutfi

Post on 30-Jul-2015

40 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

ANESTESI PADA ANESTESI PADA BEDAH OPTHALMICBEDAH OPTHALMIC

Page 2: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Hal yg perlu diperhatikan :Hal yg perlu diperhatikan :

1. Regulasi tekanan intra okuler2. Pencegahan oculocardiac reflex &

penanganan akibatnya3. Kontrol expansi gas intra oculer4. Pengaruh sistemik obat-obat mata

Page 3: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

DINAMIKA TEKANAN INTRAOKULERDINAMIKA TEKANAN INTRAOKULER

Fisiologi Tekanan Intra Okuler.Fisiologi Tekanan Intra Okuler.•Mata terletak dalam bidang berlubangMata terletak dalam bidang berlubang

dengan dinding yang kaku. Jika isi daridengan dinding yang kaku. Jika isi dari

bidang tersebut meningkat, maka te -bidang tersebut meningkat, maka te -

kanan dari intraokuler akan meningkatkanan dari intraokuler akan meningkat

Tekanan normal : 12 – 20 mmHgTekanan normal : 12 – 20 mmHg

Page 4: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

The Effect of cardiac and Respiratory The Effect of cardiac and Respiratory variables on IOPvariables on IOP

Variable Effect on IOPCentral Venous PressureIncreaseDecrease

↑↑↑

↓↓↓

Arterial Blood PressureIncreaseDecrease

↑ ↓

PaCO2Increase (hypoventilasi)Decrease(hypeventilasi )

↑↑

↓↓

PaO2IncreaseDecrease

0 ↑

Page 5: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Tindakan anestesi yang mempengaruhi Tindakan anestesi yang mempengaruhi parameter ini akan mempengaruhi tek.intra parameter ini akan mempengaruhi tek.intra okuler, seperti :okuler, seperti :

• Laringoskopi• Intubasi• Obstruksi jalan nafas• Batuk• Posisi Trendelenburg

Page 6: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Efek obat-obat anestesi terhadap tek. Efek obat-obat anestesi terhadap tek. Intra okuler.Intra okuler.

Drug Effect on IOPInhaled anestheticsVolatile agentsNitrous Oxide

↓↓

Intravenous AnestheticsBarbituratesBenzodiazepinesKetamineOpioids

↓↓

↓↓

?

Muscle RelaxantsDepolarizers (succinylcholine)Nondepolarizers

↑↑

0 / ↓

Page 7: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

MekanismeMekanisme

• Penurunan tek.darah→ volume koroid↓

• Relaksasi otot dinding luar bola mata

• Konstriksi pupil

Pengecualian pada Ketamin : terjadi peningkatan tek. darah dan tidak merelaksasi otot luar bola mata.

Page 8: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Suksinilkolin meningkatkan tek. Intra okuler 5 – 10 mmHg setelah 5 – 10 menit pemberian

Penigkat tekanan intra okuler dapat mengakibatkan dekstrusi okuler

melalui operasi terbuka atau luka traumatik.

Page 9: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

OCULOCARDIAC REFLEXOCULOCARDIAC REFLEX

• Tarikan pada otot luar mata atau tekanan pada bola mata dapat menimbulkan disritmia, mulai dari bradikardi dan ektopik ventrikular hingga sinus arrest atau fibrilasi ventrikel.

• Saraf yang memperantarai kerja refleks ini : aferen trigeminal(V I ) dan vagal efferen.

Page 10: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

• Sering terjadi pada anak – anak pada operasi operasi mata strabismus.

• Preventif→ antikolinergik ( atropin dan glikopirolat. )

• Manajemen penanganan :

• 1.Segera mengingatkan operator.

• 2.Ventilasi adequat, oksigenasi dan

mendalamkan anestesi.

Page 11: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

EKSPANSI GAS INTRA OKULAR.EKSPANSI GAS INTRA OKULAR.

Bubble disuntikan di bagian posterior Bubble disuntikan di bagian posterior dan diabsorspi setelah 5 hari.dan diabsorspi setelah 5 hari.Jika pasien bernafas dengan Jika pasien bernafas dengan N2O,gelembung ini akan meningkat N2O,gelembung ini akan meningkat ukurannya.ukurannya.

3. Atropin 10 μ/kg4. Pada periode rekalsitrant,dilakukan

penyuntikan pada muskulus rectus dengan lokal anestesi.

Page 12: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Hal ini disebabkan N2O 35 kali lebih terlarut Hal ini disebabkan N2O 35 kali lebih terlarut dibandingkan di dalam darah.Jika dibandingkan di dalam darah.Jika gelembung gas mengembang setelah mata gelembung gas mengembang setelah mata ditutup,maka akan meningkatkan tekanan ditutup,maka akan meningkatkan tekanan intra okular.intra okular.

• SULFUR HEXAFLUORIDE - Akan mengembang setelah 24 jam. Jika menggunakan N2O, gelembung

gas akan cepat mengembang dan dapat mengakibatkan hipertensi intraokular.

Page 13: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

Komplikasi ini dapat dicegah dengan Komplikasi ini dapat dicegah dengan menghentikan pemberian N2O 15 menit menghentikan pemberian N2O 15 menit sebelum gas disuntikkan.sebelum gas disuntikkan.

Efek sistemik dari obat – obatopthalmik.• EchothiophateMenurunkan enzim cholinesterase inhibitor

sehingga memperpanjana masa kerja suksinilkolin dan mivacurium→postoperatif apnea.

• Atropin dan glikopirolat→ bradikardi.• Epineprin→ hipertensi,takikardi,disritmia ventrikel

Page 14: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

ANESTESI UMUM PADA OPOERASI MATAANESTESI UMUM PADA OPOERASI MATA

Indikasi :• Anak-anak dan orang tua

Premedikasi.Pemberiannya didasari banyak faktor,terutama penyakit-oenyakit penyerta

Page 15: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

INDUKSIINDUKSI• Pada operasi pada pasien dengan mata

terbuka ,kontrol peningkatan tekanan intra okuler dengan smooth induksi.

• Hindari batuk.• Efek intubasi dapat dikurangi dengan

pemberian Lidokain 1,5 mg/kg,remifentanyl 0,5-1 μg/kg,alfentanyl 20 μg/kg

• Pergunakan pelumpuh otot nondepolarisasi

Page 16: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

MONITORING DAN PEMELIHARAANMONITORING DAN PEMELIHARAAN

• Pulse oksimetri• Kapnograf• ET nonkingking• Pulse tone• Suhu• Pemberian metaklopramid

/ondansetron untuk mencegah muntah

Page 17: 38. Anestesi Pada Bedah Opthalmic

EKSTUBASIEKSTUBASI

• Batuk harus dihindari saat ekstubasi.• Pelumpuh otot direvers• Pemberian agen tetap dilanjutkan

saat membersihkan jalan nafas• Berikan Lidokain1,5 mg/kg• Nyeri postoperatif : Petidin 15-25 mg