3 adab menghadiri majelis ilmu

2
ADAB MENGHADIRI MAJELIS ILMU Wahai saudaraku kaum muslimin (semoga Allah memberikan taufiq kepada diriku dan dirimu), setelah Anda mengetahui manhaj yang benar bagi penuntut ilmu, bagaimana mendapatkannya, keadaan-keadaan para ulama dalam semangat mereka serta beban mereka yang berat dalam perjalanan untuk mendapatkan buah ilmu yang diharapkan, kemudian tingkatan-tingkatan yang selayaknya ditelusuri oleh penuntut ilmu tersebut hingga akan sampai pada tingkat pemahaman yang lurus, maka saya ingin sekali untuk menyempurakan risalah ini dengan bagian yang sangat penting sekali dalam kehidupan penuntut ilmu, yaitu Adabu Hudhuuri Majaalisil 'Ilmi (Adab Menghadiri Majelis Ilmu), maka saya katakan (dengan mengharap taufiq kepada Allah): Jika Anda menghadiri majelis ilmu maka hendaknya kehadiran Anda tidak lain kecuali karena ingin menambah ilmu dan pahala, bukan seperti orang yang tidak membutuhkannya karena Anda telah memilikinya, atau untuk mencari kesalahan (orang lain) agar dapat engkau jelek-jelekkan, atau mencari sesuatu hal-hal aneh yang dapat Anda sebar luaskan. Ini adalah perbuatan jelek yang selamanya tidak akan dapat mencapai keberhasilan dalam menuntut ilmu. Apabila Anda menghadiri majelis ilmu dengan niat seperti di atas maka semua kebaikan akan Anda dapatkan insyaallah. Dan jika Anda menghadirinya tidak dengan niat seperti ini maka duduknya Anda di rumah Anda lebih nyaman bagi badan Anda, lebih mulia bagi akhlak Anda, dan lebih selamat bagi agama Anda. Jika Anda menghadirinya sebagaimana telah kami sebutkan maka peganglah tiga hal ini, tidak ada keempatnya, yaitu: 1. Anda diam seperti diamnya orang yang belum tahu, maka Anda akan mendapatkan: Pahala niat mengikutinya. Anda terpuji karena Anda tidak banyak berlebihan. Anda terhormat. Anda akan disukai oleh orang-orang yang duduk bersama. 2. Jika Anda tidak melakukannya, maka hendaknya Anda bertanya sebagaimana pertanyaan orang yang sedang belajar. Anda akan mendapatkan keempat kebaikan tersebut ditambah yang ke lima yaitu bertambahnya ilmu. Cara bertanya bagi seorang yang belajar adalah Anda tanyakan tentang apa yang anda tidak ketahui, bukan tentang apa yang Anda ketahui. Bertanya dalam hal yang Anda ketahui adalah lemah dan kurang akal, merepotkan Anda, serta membuang waktu dengan sesuatu yang tidak ada faedahnya, baik untuk Anda maupun untuk orang lain. Bahkan bisa jadi akan mendatangkan terjadinya permusuhan. Ini jelas termasuk berlebihan. Karena itu Anda tidak boleh menjadi orang yang berlebihan, karena berlebihan adalah sifat yang buruk. Jika Anda diberi jawaban oleh orang yang Anda tanya dengan jawaban yang cukup bagi Anda, maka berhentilah berbicara. Jika ia belum menjawab Anda dengan jawaban yang cukup bagi Anda atau dengan jawaban yang belum Anda fahami, maka katakan kepadanya : "Saya belum faham", dan mintalah tambahan penjelasan. Jika ia tidak menjelaskan kepadamu dan diam atau mengulangi perkataan yang pertama dan tidak ada tambahan, maka tahanlah dirimu (jangan bicara), kalau tidak Anda akan mendapatkan kejelekan dan permusuhan dan Anda tidak mendapatkan tambahan ilmu seperti yang Anda inginkan. 3. Anda mengulangi pelajaran sebagaimana seorang alim mengulang pelajarannya. Caranya adalah, Anda menolak jawabannya dengan bantahan yang menolak jawaban tersebut dengan jelas. Jika hal itu tidak Anda miliki dan Anda hanya dapat mengulang perkataan Anda atau berdebat dengan cara yang tidak menunjukkan bantahan Anda, maka hentikanlah. Karena pengulangan itu tidak mendatangkan pahala tambahan, juga tidak

Upload: ganiasa

Post on 04-Jul-2015

629 views

Category:

Spiritual


3 download

DESCRIPTION

Adap Menghadiri Majelis Ilmu

TRANSCRIPT

Page 1: 3 adab menghadiri majelis ilmu

ADAB MENGHADIRI MAJELIS ILMU

Wahai saudaraku kaum muslimin (semoga Allah memberikan taufiq kepada diriku dan dirimu), setelah Anda mengetahui manhaj yang benar bagi penuntut ilmu, bagaimana mendapatkannya, keadaan-keadaan para ulama dalam semangat mereka serta beban mereka yang berat dalam perjalanan untuk mendapatkan buah ilmu yang diharapkan, kemudian tingkatan-tingkatan yang selayaknya ditelusuri oleh penuntut ilmu tersebut hingga akan sampai pada tingkat pemahaman yang lurus, maka saya ingin sekali untuk menyempurakan risalah ini dengan bagian yang sangat penting sekali dalam kehidupan penuntut ilmu, yaitu Adabu Hudhuuri Majaalisil 'Ilmi (Adab Menghadiri Majelis Ilmu), maka saya katakan (dengan mengharap taufiq kepada Allah):

Jika Anda menghadiri majelis ilmu maka hendaknya kehadiran Anda tidak lain kecuali karena ingin menambah ilmu dan pahala, bukan seperti orang yang tidak membutuhkannya karena Anda telah memilikinya, atau untuk mencari kesalahan (orang lain) agar dapat engkau jelek-jelekkan, atau mencari sesuatu hal-hal aneh yang dapat Anda sebar luaskan. Ini adalah perbuatan jelek yang selamanya tidak akan dapat mencapai keberhasilan dalam menuntut ilmu.

Apabila Anda menghadiri majelis ilmu dengan niat seperti di atas maka semua kebaikan akan Anda dapatkan insyaallah. Dan jika Anda menghadirinya tidak dengan niat seperti ini maka duduknya Anda di rumah Anda lebih nyaman bagi badan Anda, lebih mulia bagi akhlak Anda, dan lebih selamat bagi agama Anda.

Jika Anda menghadirinya sebagaimana telah kami sebutkan maka peganglah tiga hal ini, tidak ada keempatnya, yaitu:

1. Anda diam seperti diamnya orang yang belum tahu, maka Anda akan mendapatkan: Pahala niat mengikutinya. Anda terpuji karena Anda tidak banyak berlebihan. Anda terhormat. Anda akan disukai oleh orang-orang yang duduk bersama.

2. Jika Anda tidak melakukannya, maka hendaknya Anda bertanya sebagaimana pertanyaan orang yang sedang belajar. Anda akan mendapatkan keempat kebaikan tersebut ditambah yang ke lima yaitu bertambahnya ilmu.

Cara bertanya bagi seorang yang belajar adalah Anda tanyakan tentang apa yang anda tidak ketahui, bukan tentang apa yang Anda ketahui. Bertanya dalam hal yang Anda ketahui adalah lemah dan kurang akal, merepotkan Anda, serta membuang waktu dengan sesuatu yang tidak ada faedahnya, baik untuk Anda maupun untuk orang lain. Bahkan bisa jadi akan mendatangkan terjadinya permusuhan. Ini jelas termasuk berlebihan.

Karena itu Anda tidak boleh menjadi orang yang berlebihan, karena berlebihan adalah sifat yang buruk. Jika Anda diberi jawaban oleh orang yang Anda tanya dengan jawaban yang cukup bagi Anda, maka berhentilah berbicara. Jika ia belum menjawab Anda dengan jawaban yang cukup bagi Anda atau dengan jawaban yang belum Anda fahami, maka katakan kepadanya : "Saya belum faham", dan mintalah tambahan penjelasan. Jika ia tidak menjelaskan kepadamu dan diam atau mengulangi perkataan yang pertama dan tidak ada tambahan, maka tahanlah dirimu (jangan bicara), kalau tidak Anda akan mendapatkan kejelekan dan permusuhan dan Anda tidak mendapatkan tambahan ilmu seperti yang Anda inginkan.

3. Anda mengulangi pelajaran sebagaimana seorang alim mengulang pelajarannya. Caranya adalah, Anda menolak jawabannya dengan bantahan yang menolak jawaban tersebut dengan jelas. Jika hal itu tidak Anda miliki dan Anda hanya dapat mengulang perkataan Anda atau berdebat dengan cara yang tidak menunjukkan bantahan Anda, maka hentikanlah. Karena pengulangan itu tidak mendatangkan pahala tambahan, juga tidak

Page 2: 3 adab menghadiri majelis ilmu

memberikan pelajaran pada orang lain. Bahkan Anda mendapatkan amarah, pertengkaran dan permusuhan yang kemungkinan akan membawa madharat.

Hindarilah pertanyaan yang menyusahkan dan mengulang perkataan dengan menantang dan mencari kemenangan tanpa ilmu. Keduanya adalah akhlak.yang jelek yang menunjukkan kurangnya (pemahaman) agama, banyaknya perbuatan-perbuatan yang berlebihan serta lemah dan kurang akal. Dan cukuplah Allah bagi kita dan Dia-lah sebaik-baik Dzat yang dijadikan sandaran.

Sumber Sumber: Kembali ke Manhaj Sunnah ('Audatun ilas Sunnah), Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Pustaka Al Suwah Hal. 98-102