2.terapi oksigen dan penatalaksanaan jalan napas
TRANSCRIPT
TERAPI OKSIGEN dan TERAPI OKSIGEN dan PENATALAKSANAAN JALAN PENATALAKSANAAN JALAN NAPASNAPAS
dr. Joko Murdiyanto, Sp.Andr. Joko Murdiyanto, Sp.An
Case ReportCase Report
Seorang laki-laki dibawa ke IGD rumah Seorang laki-laki dibawa ke IGD rumah sakit dengan penurunan kesadaran, napas sakit dengan penurunan kesadaran, napas damgkal dan lambat. Riwayat minum-damgkal dan lambat. Riwayat minum-minum alkohol +, terdapat bekas sayatan minum alkohol +, terdapat bekas sayatan dan suntikan dio lengan pasien.dan suntikan dio lengan pasien.
Seorang perempuan dibawa ke IGD RS Seorang perempuan dibawa ke IGD RS karena kecelakaan laulintas dengan tanda karena kecelakaan laulintas dengan tanda perdarahan di paha kanan +. Luka terbuka perdarahan di paha kanan +. Luka terbuka dengan banyak perdarahan. Tak lama dengan banyak perdarahan. Tak lama kemudian pasien apneu dan GCS 111.kemudian pasien apneu dan GCS 111.
Terapi Oksigen dan Penatalaksanaan Terapi Oksigen dan Penatalaksanaan Jalan NapasJalan Napas
PengantarPengantar Definisi HipoksiaDefinisi Hipoksia Mekanisme HipoksiaMekanisme Hipoksia Tujuan Terapi OksigenTujuan Terapi Oksigen Indikasi Terapi OksigenIndikasi Terapi Oksigen Kontraindikasi Terapi OksigenKontraindikasi Terapi Oksigen Metode Pemberian OksigenMetode Pemberian Oksigen Konsep Penatalaksanaan Jalan NapasKonsep Penatalaksanaan Jalan Napas Macam-Macam Alat Penatalaksanaan Macam-Macam Alat Penatalaksanaan
Jalan NapasJalan Napas
Pengantar…Pengantar…
Oksigen Oksigen substansi yg sgt penting substansi yg sgt penting dlm kehidupan manusia & mahluk dlm kehidupan manusia & mahluk hidup lainnyahidup lainnya
Oksigen diperlukan untuk pernapasan Oksigen diperlukan untuk pernapasan normal oganisme aerobiknormal oganisme aerobik
Oksigen Oksigen 50% komponen penyusun 50% komponen penyusun planet bumi, 21% komponen udara, planet bumi, 21% komponen udara, 89% komponen air.89% komponen air.
Regulasi Ventilasi
Diatur oleh pace maker di MO, terdiri Diatur oleh pace maker di MO, terdiri beberapa komponen, subsenter beberapa komponen, subsenter berinteraksi menghasilkan irama berinteraksi menghasilkan irama rithmis, Output ditransmisikan n. rithmis, Output ditransmisikan n. Phrenicus ke diaphragmaPhrenicus ke diaphragma
Ventilasi involunter pada keadaan Ventilasi involunter pada keadaan tidur, tidak sadar, ini karena sentrum tidur, tidak sadar, ini karena sentrum yg lebih tinggi di kortikal atau oleh yg lebih tinggi di kortikal atau oleh stimulasi Chemik, Mekanikstimulasi Chemik, Mekanik
Sentrum KortikalSentrum Kortikal : pernafasan bersifat : pernafasan bersifat Voluntary kontrolVoluntary kontrol
Mekanikal ReflekMekanikal Reflek : Berasal dari Otot, : Berasal dari Otot, Pemda Paru, Jar. Paru. Ini diaktivasi karena Pemda Paru, Jar. Paru. Ini diaktivasi karena peregangan selama inflasi yang diinervasi n. peregangan selama inflasi yang diinervasi n. X. X.
Chemical StimuliChemical Stimuli: : – Central Chresep : Sensitif thd perubaha pH Central Chresep : Sensitif thd perubaha pH
ekstrasel. Dipengaruhi CO2, CO2 ekstrasel. Dipengaruhi CO2, CO2 HCO3, HCO3, – Perifer Chresep : Pada Bifurcatio Aorta dan Perifer Chresep : Pada Bifurcatio Aorta dan
sepanjang Arcus Aorta. Kecepatan aliran darah, sepanjang Arcus Aorta. Kecepatan aliran darah, dan paO2 akan memepengaruhi dan kurang peka dan paO2 akan memepengaruhi dan kurang peka terhadap PaCO2terhadap PaCO2
KURVA DISOSIASI OKSIGENKURVA DISOSIASI OKSIGEN
Pasien jarang dapat Pasien jarang dapat bertahan hidup dengan nilai bertahan hidup dengan nilai tekanan oksigen arterial tekanan oksigen arterial pada daerah merah pada daerah merah (tekanan (tekanan 25 mmHg). 25 mmHg).
HipoksiaHipoksia
Adalah tidak adekuatnya aliran oksigen utk Adalah tidak adekuatnya aliran oksigen utk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringanmemenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
Terjadi 4-6 menit setelah ventilasi spontan Terjadi 4-6 menit setelah ventilasi spontan berhentiberhenti
Mekanisme HipoksiaMekanisme Hipoksia
-- Hipoksemia arteriHipoksemia arteri
-- Berkurangnya aliran oksigen krn kegagalan Berkurangnya aliran oksigen krn kegagalan transport, tanpa hipoksenia arteritransport, tanpa hipoksenia arteri
-- Penggunaan oksigen yang berlebihan di Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringanjaringan
Aliran O2 Aliran O2 atau penggunaan di jaringan atau penggunaan di jaringan metabolisme aerob mjd anaerobmetabolisme aerob mjd anaerob produksi asam laktat produksi asam laktat cepat timbul asidosis, gangguan cepat timbul asidosis, gangguan
metabolisme seluler dan kematian selmetabolisme seluler dan kematian sel
Gejala & Tanda Hipoksia AkutGejala & Tanda Hipoksia Akut
SistemSistem Gejala dan TandaGejala dan Tanda
RespirasiRespirasi Sesak napas, sianosisSesak napas, sianosis
KardiovaskulerKardiovaskuler Cardiac output meningkat, Cardiac output meningkat, palpitasi, takikardi, aritmia, palpitasi, takikardi, aritmia, hipotensi, angina, vasodilatasi, hipotensi, angina, vasodilatasi, syoksyok
Sistem saraf pusatSistem saraf pusat Sakit kepala, perilaku yang tdk Sakit kepala, perilaku yang tdk sesuai, bingung, euforia, sesuai, bingung, euforia, delirium, gelisah, edema papil, delirium, gelisah, edema papil, komakoma
NeuromuskularNeuromuskular Lemah, tremor, hiperrefleks, Lemah, tremor, hiperrefleks, inkoordinasiinkoordinasi
MetabolikMetabolik Retensi cairan dan kalium, Retensi cairan dan kalium, asidosis laktatasidosis laktat
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan PaO2 arteri atau saturasi Pemeriksaan PaO2 arteri atau saturasi oksigen arterioksigen arteri
Invasif: Analisis Gas Darah Invasif: Analisis Gas Darah
Non-invasif : pulse oximetryNon-invasif : pulse oximetry
GAGAL RESPIRASI GAGAL RESPIRASI
Gagal Pengeluaran Karbon DioksidaGagal Pengeluaran Karbon Dioksida– Gagal VentilasiGagal Ventilasi
Indentik dengan kenaikan CO2 ( Hypercapnia )Indentik dengan kenaikan CO2 ( Hypercapnia ) PaCO2 naik berkaitan dengan VaPaCO2 naik berkaitan dengan Va Hypercapnea Hypercapnea : VCO2 naik, Va tidak. : VCO2 naik, Va tidak. VCO2 normal, Va VCO2 normal, Va
turun. VD naik, tidak diikuti kenaikan Vaturun. VD naik, tidak diikuti kenaikan Va VCO2 naikVCO2 naik : Panas, Exercises, Hipermetabolik, Ggn : Panas, Exercises, Hipermetabolik, Ggn
Respirasi / PPOM / Asma, Ggn NeuromuskulerRespirasi / PPOM / Asma, Ggn Neuromuskuler Gagal Ambilan OksigenGagal Ambilan Oksigen
– Gagal Transport Oksigen/ O2 yg mencapai jar. Gagal Transport Oksigen/ O2 yg mencapai jar. KurangKurang
– Gagal Ekstrasi Oksigen / Sel gagal mengikat O2Gagal Ekstrasi Oksigen / Sel gagal mengikat O2
Terapi OksigenTerapi Oksigen
Tujuan : mengoptimalkan oksigenasi jaringan Tujuan : mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan meminimalkan asidosis respiratorikdan meminimalkan asidosis respiratorik
Indikasi Terapi OksigenIndikasi Terapi Oksigen
1.1. Terapi oksigen jangka pendekTerapi oksigen jangka pendek
- Hipoksemia akut (PaO2 <60mmHg; SaO2 <90%)- Hipoksemia akut (PaO2 <60mmHg; SaO2 <90%)
- Cardiac arrest dan respiratory arrest- Cardiac arrest dan respiratory arrest
- Hipotensi (TD sistolik <100 mmHg)- Hipotensi (TD sistolik <100 mmHg)
- Curah jantung rendah dan asidosis metabolik - Curah jantung rendah dan asidosis metabolik (bikarbonat <18 mmol/L)(bikarbonat <18 mmol/L)
- Respiratory distress (frek napas >24x/menit)- Respiratory distress (frek napas >24x/menit)
2. Terapi oksigen jangka panjang2. Terapi oksigen jangka panjang
Pemberian oksigen secara kontinyuPemberian oksigen secara kontinyu- PaO2 istirahat PaO2 istirahat <<55mmHg atau saturasi O2 55mmHg atau saturasi O2 <<88%88%- PaO2 istirahat 56-59 mmHg atau saturasi O2 89% pada PaO2 istirahat 56-59 mmHg atau saturasi O2 89% pada
salah satu keadaan:salah satu keadaan:- Edema krn CHFEdema krn CHF- P pulmonal pd pemeriksaan EKG (gel P >3mm pd lead II, P pulmonal pd pemeriksaan EKG (gel P >3mm pd lead II,
III, aVF)III, aVF)- Eritrosemia (hematokrit >56%)Eritrosemia (hematokrit >56%)
Pemberian Oksigen tidak kontinyu
- Selama latihan : PaO2 <55mmHg atau sat O2 <88%
- Selama tidur : PaO2 <55mmHg atau sat O2 <88%dg komplikasi seperti hipertensi pulmoner, somnolen dan aritmia
Kontraindikasi Terapi OksigenKontraindikasi Terapi Oksigen
Suplementasi oksigen tidak direkomendasikan Suplementasi oksigen tidak direkomendasikan pada:pada:
- Pasien dg keterbatasan jalan napas yg berat Pasien dg keterbatasan jalan napas yg berat dg keluhan utama dispneu, tapi dengan PaO2 dg keluhan utama dispneu, tapi dengan PaO2 >60mmHg dan tdk mempunyai hipoksia kronis>60mmHg dan tdk mempunyai hipoksia kronis
- Pasien yg meneruskan merokok Pasien yg meneruskan merokok kemungkinan prognosis buruk dan dpt kemungkinan prognosis buruk dan dpt meningkatkan risiko kebakaranmeningkatkan risiko kebakaran
- Pasien yg tidak dapat menerima terapi Pasien yg tidak dapat menerima terapi adekuatadekuat
Metode Pemberian Oksigen
Variable performance Variable performance
Fixed performanceFixed performance
VARIABLE PERFORMANCE…VARIABLE PERFORMANCE…
Administer uncontrolled oxygen Administer uncontrolled oxygen therapytherapy
The patient creates the inspired The patient creates the inspired mixture by the act of breathingmixture by the act of breathing
Ex : nasal catheter, nasal cannula, Ex : nasal catheter, nasal cannula, mask shells with or without mask shells with or without rebreathing bag.rebreathing bag.
Low capacity masks shell
Nasal cannula
High capacity systems(non re-breathing mask)
Nasal catheter
Variable performance…Variable performance…
FIXED PERFORMANCE…FIXED PERFORMANCE…
Allow controlled oxygen dosageAllow controlled oxygen dosage
Create a constant proportion of air Create a constant proportion of air /oxygen mixture in excess of patient /oxygen mixture in excess of patient inspiratory flow rate and are independent inspiratory flow rate and are independent of patient factors or fit to the faceof patient factors or fit to the face
With gas flow constantly in excess of With gas flow constantly in excess of patient demand and with enhanced CO2 patient demand and with enhanced CO2 washout, rebreathing is virtually washout, rebreathing is virtually eliminated. eliminated.
Venturi Mask
Ventimask
Fixed performance…Fixed performance…
KONSEP PENATALAKSANAAN KONSEP PENATALAKSANAAN
JALAN NAFASJALAN NAFAS
ANATOMIANATOMI
Hubungan jalan napas dan dunia luar Hubungan jalan napas dan dunia luar didapatkan melalui dua jalan:didapatkan melalui dua jalan:
HidungHidung menuju nasofaring menuju nasofaring
MulutMulut menuju orofaring menuju orofaring
OBSTRUKSI JALAN NAPASOBSTRUKSI JALAN NAPAS
Pasien tidak sadar / dalam keadaan Pasien tidak sadar / dalam keadaan teranestesi posisi terlentang:teranestesi posisi terlentang:
tonus otot jalan napas atas &otot tonus otot jalan napas atas &otot genioglossus hilanggenioglossus hilang
lidah menyumbat hipofaringlidah menyumbat hipofaring
tjd obstruksi jalan napas total /parsialtjd obstruksi jalan napas total /parsial
TANDA-TANDA OBSTRUKSI JALAN TANDA-TANDA OBSTRUKSI JALAN NAPASNAPAS
StridorStridor
Napas cuping hidungNapas cuping hidung
Retraksi trakheaRetraksi trakhea
Retraksi dinding dadaRetraksi dinding dada
Tidak terasa ada udara ekspirasiTidak terasa ada udara ekspirasi
SPASME ATAU KEJANG LARINGSPASME ATAU KEJANG LARING
Terjadi karena pita suara menutup sebagian Terjadi karena pita suara menutup sebagian atau seluruh jalan napasatau seluruh jalan napas
Biasanya karena anestesi ringan atau pada Biasanya karena anestesi ringan atau pada orang yang mendapat rangsangan sekitar orang yang mendapat rangsangan sekitar faringfaring
TERAPI :TERAPI :
Manuver tripel jalan napasManuver tripel jalan napas
Ventilasi positif dengan oksigen 100%Ventilasi positif dengan oksigen 100%
MANUVER TRIPEL JALAN NAPASMANUVER TRIPEL JALAN NAPAS … …
1. Kepala ekstensi pada sendi otot 1. Kepala ekstensi pada sendi otot atlanto-oksipitalatlanto-oksipital
2. Mandibula didorong ke depan pada 2. Mandibula didorong ke depan pada kedua angulus mandibulakedua angulus mandibula
3. Mulut dibuka3. Mulut dibuka
Manuver Tripel Jalan napasManuver Tripel Jalan napas
Step 1
Step 2
Step 3
MACAM2 ALAT PENATALAKSANAAN MACAM2 ALAT PENATALAKSANAAN
JALAN NAFASJALAN NAFAS
Jalan Napas FaringJalan Napas Faring NPA (naso-pharyngeal airway) NPA (naso-pharyngeal airway)
OPA (oro-pharyngeal airway)OPA (oro-pharyngeal airway)
Sungkup MukaSungkup Muka
Sungkup LaringSungkup Laring
Pipa TrakheaPipa Trakhea
Laringoskopi dan IntubasiLaringoskopi dan Intubasi
JALAN NAPAS FARING…JALAN NAPAS FARING…
NPA (naso-pharyngeal airway)NPA (naso-pharyngeal airway)-- bentuk spt pipa bulat berlubang tengahnya dibuat dari karet -- bentuk spt pipa bulat berlubang tengahnya dibuat dari karet
lateks lembutlateks lembut
-- pemasangan -- pemasangan pipa diolesi dengan jelly pipa diolesi dengan jelly
OPA (oro-pharyngeal airway)OPA (oro-pharyngeal airway)-- bentuk pipa gepeng lengkung seperti huruf C berlubang di -- bentuk pipa gepeng lengkung seperti huruf C berlubang di
tengahnya dengan salah satu ujungnya bertangkai dengan tengahnya dengan salah satu ujungnya bertangkai dengan dinding lebih kerasdinding lebih keras
-- OPA juga dipasang bersama pipa trakhea atau sungkup laring -- OPA juga dipasang bersama pipa trakhea atau sungkup laring utk menjaga patensi kedua alat tsbt dari gigitan pasienutk menjaga patensi kedua alat tsbt dari gigitan pasien
Naso-pharyngeal airway (NPA)
Oro-pharyngeal airway (OPA)
Jalan Napas Laring….
Sungkup muka (face mask)
Sungkup laring (laryngeal mask)
Pipa trakhea (endotracheal tube/ET)
PIPA TRAKHEA (ENDOTRACHEAL TUBE / PIPA TRAKHEA (ENDOTRACHEAL TUBE / ET)ET)
Usia Diameter(mm) Skala French Jarak sampai bibir (cm)
Prematur 2.0 – 2.5 10 10
Neonatus 2.5 – 3.5 12 11
1 – 6 bulan 3.0 – 4.0 14 11
½ - 1 tahun 3.5 – 4.0 16 12
1 – 4 tahun 4.0 – 5.0 18 13
4 – 6 tahun 4.5 – 5.5 20 14
6 – 8 tahun 5.0 – 5.5 22 15 – 16
8 – 10 tahun 5.5 – 6.0 24 16 – 17
10 -12 tahun 6.0 – 6.5 26 17 – 18
12 – 14 tahun 6.5 – 7.0 28 – 30 18 – 22
Dewasa wanita 6.5 – 8.5 28 – 30 20 – 24
Dewasa pria 7.5 – 10.0 32 – 34 20 – 24
CARA MEMILIH PIPA TRAKHEA UNTUK BAYI CARA MEMILIH PIPA TRAKHEA UNTUK BAYI & ANAK KECIL :& ANAK KECIL :
Diameter dalam pipa trakhea (mm)Diameter dalam pipa trakhea (mm)
= 4.0 + ¼ umur (tahun)= 4.0 + ¼ umur (tahun)
Panjang pipa oro-trakheal (cm)Panjang pipa oro-trakheal (cm)
= 12 + ½ umur (tahun)= 12 + ½ umur (tahun)
Panjang pipa naso-trakheal (cm)Panjang pipa naso-trakheal (cm)
= 12 + ½ umur (tahun= 12 + ½ umur (tahun))
LARINGOSKOPI & INTUBASILARINGOSKOPI & INTUBASI
Laringoskop : alat yang digunakan utk melihat laring Laringoskop : alat yang digunakan utk melihat laring secara langsung spy kita dpt memasukkan pipa trakhea secara langsung spy kita dpt memasukkan pipa trakhea dgn baik & benar. dgn baik & benar.
Dikenal dua macam laringoskop :Dikenal dua macam laringoskop : Bilah, daun (blade) lurus (Macintosh) untuk bayi – anak Bilah, daun (blade) lurus (Macintosh) untuk bayi – anak
– dewasa – dewasa Bilah lengkung (Miller, Magill) untuk anak besar – Bilah lengkung (Miller, Magill) untuk anak besar –
dewasa dewasa
Laringoskop
Intubasi
INDIKASI INTUBASI TRAKHEAINDIKASI INTUBASI TRAKHEA
Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapunMenjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun
Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasiMempermudah ventilasi positif dan oksigenasi
Pencegahan aspirasi dan regurgitasiPencegahan aspirasi dan regurgitasi
EKSTUBASIEKSTUBASI
Ekstubasi ditunda sampai pasien benar- Ekstubasi ditunda sampai pasien benar- benar sadar, jika :benar sadar, jika : intubasi kembali akan menimbulkan intubasi kembali akan menimbulkan
kesulitankesulitan paska ekstubasi ada resiko aspirasipaska ekstubasi ada resiko aspirasi
Ekstubasi dikerjakan umumnya pada Ekstubasi dikerjakan umumnya pada keadaan anestesi sudah ringan dengan keadaan anestesi sudah ringan dengan catatan tidak akan terjadi spasme laringcatatan tidak akan terjadi spasme laring
Sebelum ekstubasi, bersihkan rongga mulut – Sebelum ekstubasi, bersihkan rongga mulut – laring – faring dari sekret dan cairan lainnyalaring – faring dari sekret dan cairan lainnya
PERBANDINGAN SIFAT ALAT JALAN PERBANDINGAN SIFAT ALAT JALAN NAPASNAPAS
Sungkup Muka Sungkup Laring Pipa Trakhea
Intervensi Perlu dipegang Tak perlu dipegang
Tak perlu dipegang
Kualitas jalan napas
Cukup baik Cukup atau baik Sangat baik
Akses kepala leher
Jelek Baik Baik
Ventilasi spontan
Prosedur sangat pendek
Prosedur lama Prosedur lama
Ventilasi kendali
Prosedur sangat pendek
Prosedur lama Prosedur sangat lama
KONSEP VENTILASI MEKANIKKONSEP VENTILASI MEKANIK Ventilasi mekanik adalah suatu metode Ventilasi mekanik adalah suatu metode untuk membantu atau menggantikan untuk membantu atau menggantikan pernapasan spontan. pernapasan spontan.
Ventilasi mekanik dilakukan sebagai Ventilasi mekanik dilakukan sebagai tindakan life saving dalam CPR, tindakan life saving dalam CPR, perawatan intensif, dan anestesi.perawatan intensif, dan anestesi.
Teknik Nasotracheal Teknik Nasotracheal intubationintubation
ALHAMDULILLAH…