2.mikroorganisme penyebab infeksi pada sistem reproduksi
DESCRIPTION
obginTRANSCRIPT
Prof. Dr. Azhar Tanjung , SpPD – KP – KAI, SpMK (K)Bagian Mikrobiologi FK UISU
Medan 2010
Organ Reproduksi
Pada wanita hubungan dunia luar dengan rongga peritoneum melalui Vulva, Vagina, Uterus, dan Tuba Fallopii
Untuk mencegah infeksi dari luar dan menjaga jangan infeksi meluas, saluran genitalia memiliki mekanisme pertahanan
Mekanisme Pertahanan Vulva
Lebih resisten terhadap infeksiPenutupan vulva oleh Labia Majora dan
Labia Minora memberi perlindungan terhadap infeksi
VaginaEpitelnya tebal, glikogen dan basil Doderlein Asidum Laktikum Reaksi asam Daya tahan vagina ↑
Pada masa kanak-kanak dan sesudah menopause Epitel lebih tipis glikogen dan kuman Doderlein ↓ infeksi gampang terjadi
Serviks UteriKelenjar-kelenjar lendir alkalis dan mengental
dibagian bawah Kanalis Servikalis kuman sukar masuk keatas
Bila terjadi infeksi di Endometrium Endometrium terkelupas dan endometrium keluar sebagian pada waktu haid menyukarkan radang untuk terus bertahan
Tuba FallopiiGetaran rambut getar jalan arus kearah uterus,
ditambah dengan gerakan peristaltik tuba infeksi terhalang meluas ke peritoneum
Jalan Mikroorganisme Memasuki Traktus Genitalia Koitus, dapat menyebabkan :
Penyakit kelamin:○ Gonorea○ Sifilis○ Ulkus Molle○ AIDS○ Granuloma Inguinale○ Lymphogranuloma Venerium
Penyakit Lain○ Herpes Genitalis○ Trikomoniasis
Jalan Mikroorganisme Memasuki Traktus Genitalia...
TraumaBenda asing pada vagina dan uterusPada waktu partus, sesudah partus, dan
abortus:○ Keadaan umum ↓○ Luka○ Hubungan genitalia dengan dunia luar lebih
terbuka○ Lokia, merupakan medium untuk pertumbuhan
kuman
Mikroorganisme dapat juga berasal dari alat-alat sekitarnya :Appendisitis AkutaMelalui sirkulasi Mycobacterium
tuberculosisFokal Infection GigiKuman saprofit Patogen
Mikroorganisme Penyebab Infeksi Pada Kehamilan
Virus (paling banyak) Bakteri Protozoa Jamur
Infeksi virus Pengaruh infeksi virus pada kehamilan
tergantung kepada apakah virus dapat melewati barier plasenta
Diantara virus yang dijumpai pada tubuh janin, ada 3 virus Tetratogenic:
1. Rubella
2. Sitomegalovirus
3. Herpes Virus Hominis
Dikenal dengan TORCH Toxoplasmosis Others (Syphilis) Rubella, Citomegalovirus, Herpes dan Hepatitis
Human Immunodeficiency Virus (HIV)Penyebab: RNA RetrovirusProblem klinik lebih cepat pada bayi dari
dewasa dengan AIDS○ Hepatosplenomegali, demam berulang, penyakit
paru (Pneumonitis), sepsis○ Kematian karena gagal nafas dan infeksi berat
(20% pada umur 18 bulan)Skrening: pemeriksaan antibodi HIV rutin
dilaukanSerologi: IgG dan IgMDihubungkan dengan prematur dan retardasi
pertumbuhan
Rubella (German Measles)Diluar kehamilan tidak berbahayaDalam kehamilan Kelainan bawaan
janinWanita hamil dengan Rubella
Distribusi cacat bawaan janin bergantung pada lamanya kehamilan○Triwulan I kebawah : 30 – 50 %○Triwulan II : 6,8 %○Triwulan III : 5,3 %
Alat tubuh yang cacat○ Mata: Katarak, Glaukoma, dan Mikroftalmia○ Jantung: Duktus Arteriosus Persisten,
Stenosis Pulmonalis, dan Septum terbuka○ Telinga: Tuli○ SSP: Meningoencephalitis dan kebodohan
Kelainan Lain:○ Retardasi pertumbuhan intra uterin,
Trombositopenia, Anemia, Hepatosplenomegali, Ikterus, Kelainan kromosom
○ Bayi dengan Rubella bawaan sumber infeksi bagi anak-anak dan orang dewasa
Terapi○ Obat pencegah tidak ada○ Simptomatis○ Gamma Globulin dan Vaksin Rubella
SitomegalovirusKelainan kongenital janin: Hidrosefalus,
Makrosefalus, Mikroftalmia, Hepatosplenomegali, Kelainan darah, dan kebutaan
Pengobatan: Tidak ada
Herpes VirusPenularan pada anak secara:
○ Hematogen melalui uri○ Vagina keatas, janin, bila ketuban sudah
pecah (dari herpes genitalis), dan○ Kontak langsung
Janin: menyebabkan kematian janin dalam rahim
Bayi: dijumpai gelembung-gelembung pada kulit, badan, konjunctiva, dan selaput lendir mulut
Variola atau Small Pox (Cacar)WHO: Bahwa seluruh dunia termasuk
Indonesia telah bebas cacar air
Hepatitis infeksiosaPenyakit hati
Coxsakie VirusPada ibu hamil Kematian janin, karena:
○ Miokarditis○ Encefalomielitis
RubeolaMorbilli atau campak biasanya menyerang
anak-anakPada dewasa perjalanan penyakit beratPada wanita hamil berakibat burukDapat menyebabkan abortus, kematian, dan
kelainan bawaan
Parotitis EpidemikaJarang dijumpai pada orang dewasaPada wanita hamil Triwulan I dapat
membahayakan ibu dan janinAbortus, Partus Prematurus, dan cacat
bawaan
Penyakit Kelamin Pada Kehamilan
Sifilis (Lues)Penyebab: Treponema PallidumKlasifikasi:
○ Lues Primer○ Lues Sekunder○ Lues Laten
Diagnosis:○ Lues Primer didaerah genitalia atau ditempat
lain seperti mulut sebaiknya○ Lues sekunder kadang timbul Kondilomata Lata○ Laten dan lama dapat mengenai organ tubuh
lainnya○ Serologis: reaksi wasserman dan VDRL
Pengobatan○ Diobati sedini mungkin, sebaiknya
sebelum hamil atau pada triwulan pertama
○ Suami harus diperiksa○ Terapi:
Penicillin G 1 juta unit IM/ hari selama 8 – 10 hari
Obat oral Penicillin, Eritromisin
Gonorea
Penyebab: Neisseria gonorrhoea (Gram Negative Diplococci)
Akut: Disuria, Uretritis, Servisitis, dan Kolpitis. Meluas Vulvokolpitis dan Bartolinitis
Kronik:○ Menular keatas Endometritis, endosalpingitis,
dan Pelveoperitonitis○ Aliran darah Artritis dan Endokarditis
Diagnosis:a. Gejala Klinikb. Laboratorium
Apusan uretra dan serviks:Pewarnaan Gram dan Methylen BlueKultur + Uji resistensiSerologi: IgG dan IgM
Pengaruh terhadap kehamilan dan bayi○ Kemandulan○ Konjunctivitis gonorrea Neonatorum
Pengobatan
1. Prokain Penisilin G 2-4 juta/hari selama 2-4 hari
2. Eritromisin 4 x 0,5 gram/hari selama 5-10 hari
3. Suami harus diperiksa dan bila perlu diobati
4. Antibiotika spektrum luas lainnya
5. Profilaksis bayi: nitras argenti 1 % atau salep Garamycin atau Penisilin
Infeksi bakteri dalam kehamilan
Tifus abdominalis Salmonella sp. Pengaruh terhadap ibu dan hasil konsepsi
Angka kematian tinggi mencapai 15 % atau lebih
Pengaruh buruk terhadap hasil konsepsi○ 60-80 % hasil konsepsi keluar (abortus, partus
imatur, prematur, lahir mati)○ Kematian janin 75 %
PengobatanPencegahan dengan vaksinasi ibu
hamilPengobatan
○ Istirahat, diet, simtomatis, antibiotika kloramfenikol, tiamfenikol
Kolera Vibrio cholera Ibu hamil + kolera angka
kematian tinggi (57 %), angka kematian janin juga tinggi
54 % kehamilan abortus dan partus prematurus
Tetanus
Clostridium tetani Pada kehamilan sering dijumpai pada :
Abortus provokatus kriminalisDalam nifas, bila persalinan ditolong dukun
Pengaruh terhadap ibu dan hasil konsepsi :Angka kematian ibu tinggiKontrasepsi buruk
Tetanus ...
PenangananTempat luka dibersihkan dan
disucihamakan dan dibiarkan terbuka Antitoksin tetanusAntibiotikaObat antikejang, bila ada kejang ototTrakeostomi kesulitan bernafasHisterektomi abortus provokatus
Infeksi Streptococcus Group A & B Streptococcus B
Haemolyticus Penyebab paling sering infeksi perinatal
Streptococcus B Haemolyticus Diagnosis
Suspek pada penderita ruptur membran prematur septic abortion, endometritis, peritonitis pelvis
Kultur Group A atau B Streptococcus dari eksudat genital atau darah
DifteriCorynebacterium diphteriaJarang pada dewasa dan wanita
hamil
Morbus HansenMycobacterium leprae
Chlamydia
Di AS prevalensi STD lebih sering Sering penyebab ophtalmia
neonatorum Prevalensi pada ibu hamil 6% - 12 % Jika ibu aktif
Conjunctivitis 25 – 50 %Pneumonia 10 – 20 %
Infeksi protozoa
Malaria Toxoplasmosis
Toxoplasma gondii Trikomoniasis
Trichomonas vaginalis
Infeksi jamur
Candida sp.