267912621 makalah antikoagulan(1)

Upload: ade-kartika-wahyuli

Post on 07-Jul-2018

705 views

Category:

Documents


77 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    1/15

    TUGAS INTERAKSI OBAT

    INTERAKSI OBAT ANTIKOAGULAN

    OLEH:

    LIA PUSPITASARI

    1308515045

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

    JURUSAN FARMASI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS UDAYANA

    2013

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    2/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Interaksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait obat

    (drug-related problem) yang diidentifikasi sebagai kejadian atau keadaan terapi

    obat yang dapat mempengaruhi outcome klinis pasien. Sebuah interaksi obat

    terjadi ketika farmakokinetika atau farmakodinamika obat dalam tubuh diubah

    oleh kehadiran satu atau lebih zat yang berinteraksi (Piscitelli, 2!).

     "ua atau lebih obat yang diberikan pada #aktu yang sama dapat berubah

    efeknya secara tidak langsung atau dapat berinteraksi. Suatu interaksi terjadi

    ketika efek suatu obat diubah oleh kehadiran obat lain, makanan, minuman atau

    agen kimia lainnya dalam lingkungannya (Stockley, 2$). Interaksi obat

    dianggap penting secara klinik bila berakibat meningkatkan toksisitas dan atau

    mengurangi efekti%itas obat yang berinteraksi terutama bila menyangkut obat

    dengan batas keamanan yang sempit (indeks terapi yang rendah) seperti glikosida

     jantung, obat&obatan sitostatik dan antikoagulan.'ntikoagulan merupakan obat yang digunakan untuk mencegah

     pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat

    fungsi beberapa faktor pembekuan darah (Syarif dkk., 2). ahaya utama

     pemberian antikoagulan adalah terjadinya pendarahan fatal dan dapat

    menyebabkan kerusakan permanen atau terancamnya ji#a pasien.

    Pada beberapa kondisi pasien, seringkali digunakan obat antikoagulan

     bersamaan dengan obat lainnya, akan tetapi terapi antikoagulan oral yang stabil

    sulit dicapai bahkan dengan monitoring yang ketat. Pendarahan kadang terjadi

    karena meningkatnya kadar antikoagulan dalam tubuh dan perpanjangan derajat

    aP** ( Activated Partial Thromboplastin Time) (Syarif dkk., 2). Pendarahan

     juga dapat diakibatkan karena terjadinya interaksi yang meningkatkan respon obat

    antikoagulan itu sendiri. Penggunaan obat antikoagulan membutuhkan

     pengontrolan dalam penggunaannya, misalnya dengan melakukan monitoring

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    3/15

    terhadap  prothrombine time  dan I+ guna meningkatkan  patient savety, dan

    efekti%itas terapi.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    -bat antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan

     jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor 

     pembekuan darah (Syarif dkk., 2). 'ntikoagulansia mencegah pembekuan

    darah dengan jalan menghambat pembentukan fibrin. 'ntagonis %itamin ini

    digunakan pada keadaan dimana terdapat kecenderungan darah untuk membeku

    yang meningkat, misalnya pada trombosis.

    'ntikoagulan dapat dibagi dalam dua golongan, yakni obat dengan kerja

    langsung dan kerja tak langsung (*jay dan ahardja, 2/).

    . -bat&obat dengan kerja langsung

    -bat&obat ini dapat bereaksi dengan tromboplastin dan membentuk suatu

     persenya#aan kompleks antitromboplastin, yang menghindarkan terbentuknya

    trombin dari prototrombin (*jay dan ahardja, 2/). 'ntikoagulan langsung

    terutama meningkatkan efek antithrombin III, menghambat efek thrombin

    (faktor IIa) dan faktor 0 terakti%asi (faktor 0a) (Stockley, 2$). 1ontohnya

    adalah heparin, heparin rendah (eno3aparin, nadroparin) dan zat&zat

    heparinoid.

    2. -bat&obat dengan kerja tak langsung

    'ntikoagulan tidak langsung menghambat sintesis faktor 4II, I0, 0, dan II

    (prothrombin) dihati, yang tergantung %itamin , dan dapat pula disebut

    antagonis %itamin . eberapa antikoagulan tidak langsung yaitu #arfarin,

    asenokumarol dan fenprokumon. Struktur kimia dari zat kumarin ini sangat

    mirip dengan %itamin , namun berkhasiat sebagai saingan5antagonis %itamin

    tersebut. Sebagai antagonis %itamin , zat ini menghalangi pembentukan faktor 

     pembekuan di dalam hati yaitu protrombin, serta mengurangi pembentukan

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    4/15

    fibrin. arenanya, proses pembekuan darah terhambat secara tidak langsung

    (*jay dan ahardja, 2/6 Stockley, 2$).

    'pabila terjadi perlukaan, maka proses pembekuan darah akan dia#ali

    dengan serangkaian reaksi biokimia yang sangat kompleks, dimana akan

    terbentuk bekuan darah atau clot   dari benang&benang protein insoluble  yang

    memblok sel darah dari luka. "arah membeku karena fibrinogen yang larut

     berubah menjadi fibrin yang tidak larut. Pada proses pembekuan darah beberapa

     protein dalam sirkulasi berinteraksi dalam rangkaian reaksi proteolitik yang

     berurutan. Pada tiap langkah, satu faktor pembekuan zimogen mengalami

     proteolisis terbatas dan menjadi suatu protease yang aktif. Protease ini

    mengakibatkan faktor pembekuan berikutnya sampai akhirnya suatu bekuan fibrin

    yang padat terbentuk (a3ter et al., 2$6 Syarif dkk., 2).

    Secara garis besar proses pembekuan darah berjalan melalui tiga tahap yaitu

    akti%asi tromboplastin, pembentukan trombin dari protrombin, pembentukan

    fibrin dari fibrinogen. Secara in %itro akti%asi tromboplastin, yang akan mengubah

     protrombin (faktor II) menjadi trombin (faktor IIa), terjadi melalui mekanismeyaitu mekanisme ekstrinsik dan intrinsik (Syarif dkk., 2).

    Pada mekanisme ekstriksik, tromboplastin jaringan (faktor III, berasal dari

     jaringan yang rusak) akan bereaksi dengan faktor 4IIa yang dengan adanya

    kalsium (faktor I4) akan mengaktifkan 0. 7aktor 0a bersama&sama faktor 4a,

    ion kalsium dan fosfolipid trombosit akan mengubah protrombin menjadi trombin.

    -leh pengaruh trombin, fibrinogen (faktor I) akan diubah menjadi fibrin monomer 

    (faktor Ia) yang tidak stabil. 7ibrin monomer, atas pengaruh faktor 0IIIa akan

    menjadi stabil dan resisten terhadap enzim proteolitik misalnya plasmin (Syarif 

    dkk., 2).

    Pada mekanisme intrinsik, semua faktor yang diperlukan untuk pembekuan

    darah berada didalam darah. Pembekuan dimulai bila faktor 8ageman (faktor 0II)

    kontak dengan suatu permukaan yang bermuatan negatif, misalnya kolagen

    subendotel pembuluh darah yang rusak. eaksi tersebut dipercepat dengan

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    5/15

     pembentukan kompleks antara faktor 0II, faktor 7itzgerald dan prekalikrein.

    7aktor 0IIa selanjutnya akan mengakti%asi 0I, dan faktor 0Ia bersama ion

    kalsium akan mengakti%asi faktor I0. 7aktor I0 aditif, bersama&sama faktor 4III,

    ion kalsium dan fosfolipid akan mengaktifkan faktor 0. 9rutan mekanisme

     pembekuan darah selanjutnya sama seperti yang terjadi pada mekanisme

    ekstrinsik (Syarif dkk., 2).

    *ujuan yang ingin dicapai dari pemberian terapi antikoagulan adalah

    memberi perlindungan terhadap pembekuan intra%askular tanpa terjadinya resiko

     perdarahan. 9ntuk menghindari terjadi efek yang tidak diinginkan, perlu

    dilakukan monitoring pada penggunaan antikoagulan dengan beberapa

    coagulation test seperti:

    a) Prothrombin time

    Pemeriksaan Prothrombin Time (P*, Pro&*ime, tissue factor induced coagulation

    time) adalah metode yang paling banyak digunakan pada kasus klinik. "ilakukan

    dengan cara mengukur #aktu yang dibutuhkan untuk pembentukan clot fibrin

     pada sampel plasma mengandung ion kalsium dan thromboplastin. P* biasanyadilaporkan sebagai I+ 

    1. International normalised ratio (INR.

    I+ digunakan untuk menstandarkan terapi antikoagulan oral. I+ 

    dihitung dengan rumus :

    I+ ; (P* pasien dalam detik5rata&rata P* normal)ISI

     +ilai P* yang diperoleh dari pasien dibandingkan dengan kontrol, ini

    kemudian memberikan nilai I+, lebih tinggi I+, nilai P* semakin

    tinggi jadi, jika rasio pasien ; 2, ini berarti bah#a P* pasien dua kali lebih

    lama dari #aktu normal yang distandarkan.

    !. "uic# $alue.

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    6/15

     b) Activated partial thromboplastin time (aP**)

    erupakan metode monitoring antikoagulan oral yang kedua paling umum

    digunakan, mengukur faktor pembekuan darah pada jalur intrinsik seperti pada P*

    yang mengukur jalur ekstrinsik.

    c) etode lain dalam pemeriksaan pembekuan darah

    Pemeriksaan lain, yang terkadang memberikan sensiti%itas lebih tinggi

     pada aspek spesifik terapi, termasuk prothrombin&procon%ertin ratio (PP),

    thrombotest, thrombin clotting time test (*1*, acti%ated clotting time, acti%ated

    coagulation time), platelet count dan bleeding time test. Pemakaian pemeriksaan

    yang paling sesuai tergantung pada situasi dan hasil yang diinginkan.

    Interaksi obat dengan antikoagulan dapat mengurangi efek dari

    antikoagulan itu sendiri atau malah meningkatkan efek dari antikoagulan sehingga

    sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan efek yang serius bahkan fatal.

    Perlu dilakukan monitoring terapi pada penggunaan obat antikoagulan dengan

    obat lainnya terutama dengan dosis yang tinggi dan jangka #aktu yang relati%e

     panjang (Stockley, 2$).

    *abel 2. Interaksi -bat dengan 'ntikoagulan -ral

    In!"#$%& '(# )!n*#n An&$'#*+,#n '"#,

    I- O(# .#n* M!n*+"#n*& R!%/'n !"#)#/ An&$'#*+,#n O"#,

    '. "engan menghambat absorbs : griseoful%il

    . "engan menginduksi enzim mikrososom hati : barbiturate, etklor%inol,

    glutetimid

    1. "engan merangsang pembentukan faktor pembekuan darah : %itamin  

    II-O(# .#n* M!n&n*$#$#n R!%/'n% !"#)#/ An&$'#*+,#n O"#,

    '. "engan menggeser antikoagulan dari ikatannya dengan plasma

    albumin : kloralhidrat, klorfibrat, asam mefenamat, fenilbutazon dan

    diazoksid

    . "engan meningkatkan afinitas terhadap reseptor : d&tiroksin

    1. "engan menghambat menghambat enzim mikrosom hari : kloramfenikol

    dan klofibrat

    ". "engan menghambat a%ailabilitas %itamin : steroid anabolic, klofibrat,

    d&tiroksin dan antibiotic spectrum luas

    =. "engan menghambat pembentukan faktor pembekuan darah : steroid

    anabolik, glucagon, kuinidin, dan salisilat

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    7/15

    7. "engan mengingkatkan katabolisme faktor pembekuan darah : steroid

    anabolic, dan d&tiroksin.

    erikut akan dijelaskan beberapa obat yang menimbulkan interaksi dengan

    obat antikoagulan:

    I- O(# .#n* M!n*+"#n*& R!%/'n An&$'#*+,#n O"#,

    A- '+#"&n% B#"(&+"#

    ekanisme : arbiturat menginduksi enzim mikrosom dhati

    sehingga mengurangi masa paruh kumarin.

    arbiturat meningkatkan metabolism dan clearance

    dari antikoagulan kumarin dalam tubuh.

    >ejala : Pembentukan thrombus pada pasien yang tidak  

    dilakukan peningkatan dosis.

    *ingkat eparahan : mayor  

    Signifikansi linis : establish

    Penanganan : "apat dilakukan kontol terhadap antikoagulan

    yang digunakan, dengan meningkatkan dosis antikoagulan sebesar ?&@A.

    "apat juga dilakukan penggatian dengan obat yang tidak mengalami interaksi

    dengan antikoagulan seperti benzodiazepines

    (a3ter, 2$)

    B- '+#"&nG"&%!'+,6&n

    ekanisme : elum diketahui secara pasti. >riseoful%in

     berperan sebagai enzim inducer   hati, yang

    kemudian meningkatkan metabolism dari #arfarin

    sehingga efek dari #arfarin tersebut menurun.

    >ejala : thrombus, koagulasi darah (penurunan efek obat

    antikoagulan)

    *ingkat eparahan : mayor  

    Signifikansi linis : suspected

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    8/15

    Penanganan : "ilakukan monitoring  protrombin times  pada

     pasien yang mengkonsumsi #arfarin dan

    griseoful%in bersamaan. "ilakukan peningkatan

    dosis #arfarin jika diperlukan.

    =%idence ased : =fek antikoagulan dari #arfarin menurun secara

     berturut&turut, pada dua pasien yang mengkonsumsi

    #arfarin dan griseoful%in gram sehari dengan

    dosis terbagi. Sebuah case report, melaporkan

    terjadinya penurunan efek antikoagulan pada

    seorang pria yang menggunakan #arfarin, ketika ia

    mengkonsumsi griseoful%in 2! mg 2 3 sehari,

    selama 2 minggu. Pria tersebut akhirnya

    membutuhkan peningkatan dosis #arfarin yang

    digunakan hingga BA. *erdapat laporan lain yang

    menyebutkan bah#a terjadi coagulation defect pada

     pasien yang mengkonsumsi #arfarin dangriseoful%in

    - '+#"&n% G,+!&&)!

    ekanisme : >lutethimide merupakan enzim inducer hati, yang

    meningkatkan metabolism dan clearance dari

    antikoagulan dari tubuh, sehingga mengakibatkan

     penurunan efek antikoagulan.

    >ejala : pembentukan thrombus (penurunan efek  

    antikoagulan). "apat dipertimbangkan untuk 

    melakukan peningkatan dosis antikoagulan.

    *ingkat eparahan : ayor  

    Signifikansi linis : Suspected

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    9/15

    Penanganan : melakukan monitoring pada pasien yang

    menggunakan glutethimide dan kumarin bersamaan

    =%idence ased : subjek yang mengkonsumsi #arfarin, dengan

    rata&rata protombin times $,$ detik, mengalami

     penurunan 2,/ detik setelah mengkonsumsi

    glutethimide ! mg selama B minggu. Penelitian

    lain menunjukkan bah#a dosis #arfarin hingga

    gram sehari selama &? minggu menurunkan #aktu

     paruh dari dosis tunggal #arfarin hingga

    sepertiganya. >lutethimide !&/! mg sehari

    selama hari menunjukkan terjadinya penurunan

    #aktu paruh dari ethyl biscoumacetate.

    II- O(# .#n* M!n&n*$#$#n R!%/'n An&$'#*+,#n O"#,

    A- '+#"&n% H2 B,'$!"

    ekanisme : 82 bloker (cimetidine) berikatan dengan isoenzim

    citokrom PB! dan menghambat enzim yang

    memetabolisme #arfarin, asenokumarol dan

    fenidion, sehingga terjadi perpanjangan dan

     peningkatan efek #arfarin dalam tubuh.

    >ejala : pendarahan

    *ingkat eparahan : mayor  

    Signifikansi linis : suspected

    Penanganan : "ilakukan monitoring dan dilakukan penurunan

    dosis #arfarin pada pasien yang mengkonsumsi

    #arfarin dan simetidin secara bersamaan.

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    10/15

    =%idence ased : =fek antikoagulan dari #arfarin dapat ditingkatkan

    dengan pemberian simetidin secara bersamaan. Serum #arfarin meningkat

    sekitar 2!&$A dan P* meningkat lebih dari ? detik. eberapa kasus juga

    menyebutkan terjadinya perdarahan. Interaksi yang sama juga ditunjukkan

     pada pemberian dengan asenokumarol (nikumalon) dan fenindion, namun

    terjadi perbedaan pada pemberian fenrokumon. Pasien yang mengkonsumsi

    famotidin, (B mg) nizatidin, ranitidin dan ro3atidin secara normal tidak

     berinteraksi dengan #arfarin namun beberapa kasus dilaporkan potensinya

    dalam menimbulkan perdarahan.

    B- '+#"&n% 7 ,'"#/!n&',

    ekanisme : elum dapat dipastikan. 1hloramphenicol

    menghambat li%er enzyme yang berkaitan dengan

    metabolism antikoagulan sehingga memperpanjang

    dan meningkatkan efek dari antikoagulan. Pada

     penelitian in %itro yang menggunakan microsmes

    hari manusia menunjukkan bah#a kloramfenikol

    tidak menghambat hydroksilaksi dari S&Carfarin,

    akan tetapi menghambat metabolism arfarin

    melalaui 1DP?'B. Selain itu, antibiotik ini dapat

    membunuh bakteri usus sehingga mengurangi

    sumber %itamin . loramfenikol dapat memblok 

     produksi protrombin di hati.

    >ejala : pendarahan

    *ingkat eparahan : ayor  

    Signifikansi linis : Probable

    Penanganan : elakukan pemantauan terhadap protrombin times

    ketika kloramfenikol diberikan pada pasien yang

    mengkonsumsi coumarins, kemudian dapat

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    11/15

    dipertimbangkan untuk melakukan penurunan dosis

    antikoagulan yang digunakan.

    =%idence ased : Sebuah studi pada B pasien menunjukkan

     peningkatan #aktu paruh dari dicoumarol dari $

    menjadi 2! jam ketika mereka mengkonsumsi

    chloramphenicol oral 2 gram selama ! sampai $

    hari. *iga dari E pasien yang mengkonsumsi

    antikoagulan menunjukkan pernurunan

     prothrombin&procon%ertin %alues dari menurun

    sebanyak ?A (terjadi meningkatan efek 

    antikoagulan) ketika diberikan chloramphenicol oral

    &2 gram sehari selama B sampai @ hari. "ilaporkan

     juga bah#a seorang #anita berumur $? tahun yang

    menggunakan #arfarin menunjukkan peningkatan

    I+ hingga $,E , dimana I+ normalnya yaitu ,E

    sampai 2,$ , ketika #anita tersebut mulaimenggunakan tetes mata yang mengandung

    chloramphenicol ! mg5mF B kali sehari. Pernah

    dilaporkan juga terjadi hupoptothombinaemia dan

     pendarahan ketiika piberikan cholramfenicol secara

    intrasmusculan, intra%erna bersama dengan

    anticoagulant.

    - '+#"&n% NSAID

    ekanisme : belum dapat dipastikan. eberapa +S'I" menghambat

    sitokrom PB! isoenzym 1DP21E dan menghambat

    metabolisme dari #ar%arin, sehingga efek nya akan

    meningkat dalam tubuh. Selain itu +S'I" memiliki efek 

    yang dapat mengiritasi gastrointestinal yang dapat

    mengakibatkan pendarahan dan akan lebih parah dengan

    adanya efek antikoagulan.

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    12/15

    >ejala : pendarahan gastointestinal, melena

    *ingkat keparahan : ayor Signifikansi klinis : Probable

    Penanganan : enghindari penggunaan bersamaan +S'I" dan

    antikoagulan.

    =%idence based : Pada studi kohort retrospektif pasien ra#at inap pada

     peptik ulcer disease, menunjukkan bah#a sekitar A

     pasien menggunakan antikoagulan dan +S'I" secara

     bersamaan. "alam sebuah studi, disebutkan bah#a 2,2

    A pasien yang mengkonsumsi acenocoumarol

    mengalami komplikasi pendarahan dengan +S'I", dan

    hanya 2,!A yang tidak mengalami pendarahan. +S'I"

    yang digunakan yaitu diclofenac (lebih dari !A pasien),

    ibuprofen, indometacin, napro3en (&2A), ketoprofen,

     piro3icam, dan tiaprofenic.

    (a3ter, 2$)

    D- '+#"&n% G,+$#*'nekanisme : *erjadi perubahan produksi faktor pembekuan darah,

    dimana terjadi penghambatan faktor pembekuan darah dan

    terjadi peningkatan afinitas dari #arfarin

    >ejala : pendarahan

    *ingkat keparahan : ayor 

    Signifikansi klinis : Probable

    Penanganan : Pada penggunaan bersamaan glukagon dan #arfarin,

    hendaknya dilakukan penurunan dosis dari #arfarin, dan

     juga dilakukan monitoring prothrombin times.

    =%idence based : Pada analisis 2B pasien yang menggunakan #arfarin dan

    diberi glukagon , tidak terdapat efek yang mencolok pada

     pasien yang diberikan kurang dari ? mg glukagon selama

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    13/15

    &2 hari. +amun $ dari E pasien mengalami peningkatan

    efek antikoagulan (peningkatan prothrombine time ?&!

    detik) ketika diberikan dosis glukagon yang lebih tinggi

    yaitu @2&?@2 mg selama ?&$ hari).

    BAB III

    KESIMPULAN

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    14/15

    1- 'ntikoagulan merupakan obat yang digunakan untuk mencegah

     pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau

    menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.

    2- Interaksi obat antikoagulan memiliki tingkat keparahan major karena

    efeknya seringkali mengakibatkan terjadinya pendarahan ataupun

    terbentuknya trombus yang dapat mengancam ji#a atau menyebabkan

    kerusakan permanen bahkan kematian.

    3- Penanganan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya efek yang

    tidak diinginkan dari interaksi obat antikoagulan yaitu menghindari

     penggunaan bersamaan, penurunan dosis antikoagulan, dan melakukan

    monitoring ketat pada prothrombin times serta I+ pasien.

  • 8/18/2019 267912621 Makalah Antikoagulan(1)

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    a3ter, aren. 2$. %toc#ley&s 'rug Interactions th  )dition. 1hicago:

    Pharmaceutical Press.

    Piscitelli, S1 and   od%old 22.  'rug Interactions in Infectious 'iseases.

    *oto#a: 8umana Press Inc.

    *jad dan ahardja