2. dr. errie febrian, se., m.comm, ph.d

36
BIMTEK PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA KOPERTIS WILAYAH IV Fenomena dan Rumusan Masalah Erie Febrian, PhD

Upload: hoangngoc

Post on 16-Jan-2017

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

BIMTEK PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA

KOPERTIS WILAYAH IV

Fenomena dan Rumusan Masalah

Erie Febrian, PhD

Page 2: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Agenda

• Pendekatan Riset: Induktif vs Deduktif

• Pendekatan Riset: Quan vs Qual vs MMR

• Fenomena Riset• Rumusan Masalah

Page 3: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Pendekatan Riset: Induktif vs Deduktif

Page 4: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Pendekatan Riset:Deduktif vs Induktif

Page 5: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Deduktif• Argumentasi deduktif

mengalir dari titik yang lebih umum ke yang lebih spesifik

• Kadang dikenal sebagai pendekatan TOP-DOWN

• Kesimpulan bergerak secara logis dari premis (fakta yang ada)

• Argumen disusun berdasarkan hukum, aturan, prinsip-prinsip, dan teori yang sudah diterima luas.

Sumber: Burney (2008)

Page 6: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Deduktif• Logika formal dikenal sebagai ilmu deduksi• Ilustrasi:

Studi ini pertamakali dikenalkan oleh John (1982). Smith (1999) mengembangkan teori ini pada sisi ....sedangkan Bach (2001) mengembangkan sisi lainnya. Roy (2003) dan James (2006) mendukung konsep Smith (1999). Sebaliknya, Cindy (2004) dan Avee (2011) mendukung Bach (2001). Pada perkembangannya, teori ini.......... Studi terakhir, misalnya Choes (2014), cenderung memperkuat konsep Bach (2001). Namun demikian, studi-studi terdahulu cenderung mengabaikan kontribusi budaya terhadap partisipasi publik dalam penilaian kinerja pemerintah. Oleh karena itu, peneliti bermaksud melakukan investigasi empiris untuk menjelaskan bagaimana budaya berkontribusi terhadap .............................

Page 7: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Induktif• Argumentasi induktif

mengalir dari observasi yang spesifik ke generalisasi/teori yang lebih luas

• Kadang dikenal sebagai pendekatan BOTTOM-UP

• Kesimpulan tampaknya berdasarkan premis

• Mengandung ketidakpastian pada derajat tertentu

• Argumen disusun berdasarkan hasil observasi.

Sumber: Burney (2008)

Page 8: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Induktif• Argumen induktif biasanya

dikembangkan dalam konteks logika informal atau berpikir kritis

• Ilustrasi:Data BPS 2010-2014 memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan penting pada tingkat kunjungan wisata di kota Z. Statistik yang menggembirakan bahkan terjadi pada longweekend. Demikian pula, angka kunjungan ke toko-toko fashion dan restoran meningkat masing-masing 60% dan 70% pada periode tersebut. Data lain menunjukkan bahwa ............. Namun demikian, data yang dirilis oleh Himpunan Pengusaha Hotel di kota tersebut cukup mengejutkan. Angka okupansi hotel cenderung bergerak tidak konsisten dengan fakta di atas. Data lainnya juga ......... Oleh karena itu, peneliti bermaksud .................

Page 9: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Pendekatan Riset: Quan vs Qual vs MMR

Page 10: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Quan vs Qual Kriteria Qualitative QuantitativeTujuan memahami dan

menginterpretasikan interaksi sosial

Menguji hipotesis, mengkaji sebab akibat dan membuat prediksi

Kelompok yang dikaji

Lebih kecil dan tidak diseleksi secara random

Lebih besar dan diseleksi secara random.

Variabel Mengkaji seluruh perspektif, bukan variabel

Mengkaji variabel tertentu

Tipe Data Kalimat-kalimat, gambar, dan Objek

Angka-angka dan statistik

Bentuk Data data kualitatif, spt respon terbuka, hasil interview, observasi, catatan lapangan, dan refleksi subjek

Data kuantitatif berdasarkan pengukuran yg akurat menggunakan instrumen terstruktur dan tervalidasi

Page 11: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Kriteria Qualitative QuantitativeJenis Analisis Data

Mengidentifikasi pola, fitur, dan tema

Identifikasi hubungan statistik.

Objektivitas & Subjektivitas

Cenderung subjektif Objektif

Peran Peneliti

Peneliti dan bias-nya dapat disampaikan ke partisipan riset dan karakteristik partisipan dapat diekspos ke peneliti

Para peneliti dan bias-nya belum diketahui oleh partisipan riset, dan karakter partisipan juga tersembunyi dari para peneliti .

Hasil Temuan spesifik yang cenderung kurang bisa digeneralisasi

Temuan dapat digeneralisasi pada populasi lain.

Metode Ilmiah

Exploratory / bottom–up: peneliti mengembangkan hipotesis dan teori baru dari data yang dikumpulkan

Confirmatory / top-down: peneliti menguji hipotesis dan teori dengan data yang dikumpulkan kemudian.

Page 12: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Kriteria Qualitative QuantitativePandangan thd Prilaku Manusia

Dinamis, situasional, social, & personal.

Reguler & dapat diprediksi.

Tujuan Riset umumnya

Mengeksplorasi, menemukan dan mengkonstruksi

Deskripsikan, jelaskan, & prediksi.

Fokus Perspektif –nya luas; menguji keluasan dan kedalaman fenomena

Sudut pandang dengan perspektif tunggal; menguji hypothesis tertentu.

Sifat observasi Mengkaji perilaku di lingkungan alamiah (apa adanya).

Mengkaji perilaku di lingkungan yg terkondisikan; mengisolasi sebab akibat

Sifat realitas Realitas majemuk Realitas tunggal; objektif. Laporan akhir Laporan naratif dengan

deskripsi kontekstual dan kutipan langsung dari informan.

Laporan statistik terkait korelasi, perbandingan & signifikansi statistik.

Page 13: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Mengapa MMR? Muncul dari aksi, situasi dan konsekuensi, bukan dari kondisi

awal yang mendahului Ada kebutuhan terhadap aplikasi (apa yg efektif) dan solusi thd

masalah Tidak seperti QUAN dan QUAL yg fokus pada metode, MMR

lebih fokus pada masalah dan memakai semua pendekatan yang ada untuk memahami masalah

Metode Quan atau Qual masing-masing mungkin belum cukup Qual dan Quan memiliki perspektif/dimensi yang berbeda Kombinasi Qual-Quan memberi lebih banyak bukti MMR merupakan metode terkini MMR cenderung lebih mampu mencermikan “real life”

Page 14: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Fenomena Riset

Page 15: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Masalah Riset atau Fenomena

• Tidak ada riset, jika tidak ada Fenomena

• Dikembangkan melalui 3 bentuk:1. Kesenjangan antara Teori dan Fakta (empirical gap) biasanya dari proses induktif2. Konflik hasil-hasil riset pada topik yang sama (literature gap)3. Celah riset yang belum terjawab pada riset-riset sebelumnya (literature gap) bisa dikembangkan dari rekomendasi riset terakhir

Page 16: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Fenomena• Fenomena #1 dan #2 umumnya

ditemui pada skripsi dan tesis dimensinya terbatas dan hanya memverifikasi teori

• Fenomena #3 mengandung Novelty sehingga biasanya dipakai pada Disertasi dan artikel jurnal internasional

Page 17: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Fenomena• Dinyatakan dalam bentuk klaim dan buktiyang berupaya

meyakinkan pembaca tentang keunikan/kebaruan isu atau gagasan yang ditawarkan oleh suatu artikel

• Menentukan nilai jual suatu riset/artikel dinyatakan eksplisit dan awal

• Media penulis meyakinkan pembaca tentang urgensi riset

• Biasanya dibuktikan dengan PETA LITERATUR atau PETA MASALAH EMPIRIS

• Membantu menempatkan posisi penulis pada peta literatur

Page 18: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

• Argumen berorientasi jangka panjang dalam penanganan masalah

• Dalam menyusun argumen, hindari DOGMA

• Topik tidak selalu sama dengan ARGUMENT

• Argumen memunculkan Research Niche (celah riset)

18

Fenomena = Argumen

Page 19: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

19

EXAMPLE 1

Page 20: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

EXAMPLE 2

20

Page 21: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

21

Page 22: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

22

EXAMPLE 3

Page 23: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

23

Page 24: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Example 4

24

Page 25: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

25

Page 26: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Sumber Fenomena (Marx, 1997)• Intellectual puzzle or contradictions

dampak utang terhadap kinerja perusahaan, bisa negatif maupun positif • The existing literature

teori yang ada belum bisa menjelaskan fakta kecenderungan konsumen di Indonesia memakai lebih dari satu nomor HP

• Replication“pengaruh kepemimpinan etnis terhadap akselerasi perubahan budaya perusahaan: Study pada Budaya Sunda” Apakah Minang bisa ubah teori?

• Oppositiondugaan bahwa beberapa teori dikembangkan dengan fakta empiris negara maju, yang dapat berubah jika diuji di negara berkembang, atau sebaliknya (apakah teori M Yunus berlaku di negara Eropa?)

• Social problem“perilaku masyarakat yang tidak suka antri”, “melanggar aturan karena ingin praktis”, dsb

Page 27: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Sumber Fenomena (Marx, 1997)• Gaps between official versions of reality and the facts on

the groundTeori: captive market yang besar di Indonesia Bank Islam menguasai pangsa yang signifikan. Fakta: pangsa hanya 4,9%.

• Empirical examples triggering amazement“UMKM di Indonesia dapat bertahan di tengah krisis”

• New methods and theories“Apakah teori CAPM dapat berlaku pada situasi krisis di negara berkembang?” Perlu investigasi untuk penyesuaian teori

• New social and technical developments and social trends“apakah konsep virtual office dapat meningkatkan kualitas kerja?”

Page 28: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Rumusan Masalah

Page 29: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Proposal Riset: dari Topik ke Masalah

Perbedaan antara sebuah topik (mis, Kepemimpinan Wanita) dan masalah riset (mis, hambatan yang dihadapi oleh wanita yang bekerja pada posisi sebagai pemimpin)

Page 30: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D
Page 31: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Rumusan Masalah = Pertanyaan Riset

Penting karena:• Mengarahkan pencarian literatur• Mengarahkan penentuan data yang

dibutuhkan• Mengarahkan analisis data• Mengarahkan deskripsi laporan data• Mencegah penyimpangan arah riset

Page 32: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Pertanyaan Riset• Harus merupakan formulasi dari

fenomena yang dijelaskan pada Introduksi (konsisten dengan fenomena) variabel terpaparkan dengan konsisten

• Dapat berpijak pada teori “pengaruh positif atau negatif”

• Harus merupakan rujukan butir-butir Hipotesis dan Simpulan hanya yang akan dihipotesiskan yang di rumuskan sebagai masalah

Page 33: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Pertanyaan Riset yang baik• Spesifik (tidak mengandung multi pertanyaan)• Jelas• Merujuk pada fenomena riset• Mencerminkan intervensi yang akan

dilakukan pada riset eksperimental• Menyebutkan target subjek riset

Page 34: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Kriteria Evaluasi RQ• Kejelasan dalam konteks teori• Executability (bisa dieksekusi)• Koneksi dengan teori dan kajian-kajian

sebelumnya• Keterkaitan antara satu butir RQ dengan

butir RQ lainnya• Orijinalitas kontribusi• Konteks (tidak boleh terlalu luas, atau terlalu

sempit)

Page 35: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

• Diskusikan dan tulis jawaban atas pertanyaan berikut:

• Topik apa yang anda tertarik untuk investigasi?

• Mengapa masalah itu perlu diinvestigasi?

• Apa pertanyaan risetnya

Page 36: 2. Dr. Errie Febrian, SE., M.Comm, Ph.D

Terima KasihMari Diskusi