17e pp hiperbilirubinemia dr id
TRANSCRIPT
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
1
Hiperbilirubinemia Pada Neonatus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
2
Tujuan
Memperkenalkan
- Pengetahuan
- Kompetensi
- Keterampilan
Mengidentifikasi etiologi, diagnosis, dan menangani hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi (indirek) dan terkonyugasi (direk), pada bayi cukup bulan dan prematur
yang diperlukan untuk
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
3
Latar Belakang
Diagnosis awal dan tatalaksana hiperbilirubinemia pada neonatus yang tepat adalah hal penting dalam mencegah komplikasi hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
4
Definisi
• Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus.
• Dua jenis :- Hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek- Hiperbilirubinemia terkonyugasi/direk
• Jenis paling umum: - peningkatan kadar bilirubin tidak terkonyugasi/ indirek, berupa ikterus yang nyata pada minggu
pertama kehidupan. • Ikterus yang nyata tampak bila bilirubin total serum > 5 mg/dl
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
5
Insidens
• 25%-60% neonatus cukup bulan
• 80% neonatus kurang bulan
• Sebagian besar bersifat jinak
• tetapi hiperbilirubinemia yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak permanen yang serius
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
6
Ikterus pada neonatus: MENGAPA KITA KHAWATIR ?
bilirubin bilirubin ensepalopati KernikterusTahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap burukTahap 2: Demam, hipertonia, opistotonusTahap 3: Gejala klinis menghilangTahap 4: Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid Abnormalitas daya pandang
Retardasi mental
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
7
Pewarnaan kuning dan nekrosis neuronal• ganglia basal: globus palidus
nukleus subtalamik• nukleus syaraf kranial: vestibulokoklear okulomotorik
fasialis • nukleus serebral
Neuropatologi kernikterus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
8
• 1970an - Kernikterus telah dieliminasi • 1990an - 125 kasus kernikterus di Amerika Serikat • 2000an - ? kasus kernikterus di Indonesia
Sebuah tragedi yang dapat dicegah
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
9
Metabolisme Bilirubin
HEME + Globin
BILIVERDIN
BILIRUBIN
Alb
UCBHATI
CO(Heme Oksigenase)
Bilirubin terkonyugasi
Bilirubin bebas/ tidak terkonyugasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
10
Bagan Metabolisme Bilirubin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
11
Tidak terkonyugasi:• Bilirubin indirek• Tidak larut dalam air• Berikatan dengan albumin
untuk transport• Komponen bebas larut
dalam lemak• Komponen bebas bersifat
toksik untuk otak
Terkonyugasi:• Bilirubin direk• Larut dalam air• Tidak larut dalam lemak• Tidak toksik untuk otak
Bilirubin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
12
Keracunan Bilirubin
Kadar bilirubin indirek
20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?• Usia kehamilan• Hemolisis• Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia, asidosis,
sepsis• Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan dengan
albumin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
13
Mengapa bayi mengalami ikterus pada minggu pertama kehidupan?
• Meningkatnya produksi bilirubin– Turnover sel darah merah yang lebih tinggi– Penurunan usia sel darah merah
• Menurunnya ekskresi bilirubin– Penurunan uptake dalam hati– Penurunan konyugasi oleh hati– Peningkatan sirkulasi bilirubin enterohepatik
Ekskresi bilirubin membaik setelah 1 minggu
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
14
0
2
4
6
8
10
12
14
HARI 1 HARI 3 HARI 5 HARI 7
S.Bili mg/dl
Ikterus Fisiologis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
15
IKTERUS FISIOLOGIS
• Terjadi pada minggu pertama
• Pada NCB– Terlihat pada hari ke 2 -3, hilang pada hari ke 6-
8, tapi mungkin sampai 14 hari dengan kadar tertinggi <12 mg/dl
• Pada NKB– Terlihat pada hari ke 3-4, dan hilang pada hari
10-20 dengan kadar tertinggi < 15mg/dl
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
16
Kadar bilirubin berdasarkan waktu
• Kadar bilirubin sebesar 10 mg/dl, pada usia 72 jam, pada bayi cukup bulan mungkin merupakan kadar fisiologis
• Kadar bilirubin 10 mg/dl pada usia 10 jam BUKAN kadar fisiologis dan memerlukan perhatian segera (lihat riwayat penyakit dari ikterus fisiologis)
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
17
Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan dan prematur
0
2
4
6
8
10
12
14
16
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
Cukup bulannormal
Prematur
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
18
Hiperbilirubinemia fisiologis vs non-fisiologis
02468
101214161820
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
fisiologis
non- fisiologis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
19
IKTERUS NON FISIOLOGIS
• Awitan terjadi sebelum usia 24 jam• Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam• Tingkat cutoff
> 15 mg/dl pada bayi cukup bulan?
> ? mg/dl pada bayi prematur?• Ikterus bertahan
> 8 hari pada bayi cukup bulan
> 14 hari pada bayi prematur• Tanda penyakit lain
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
20
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBAB PRODUKSI BERLEBIHAN (HEMOLISIS)
• Hematoma darah ekstravaskuler, memar• Ketidaksesuaian golongan darah feto-maternal
Ibu Rh neg / bayi Rh pos Ibu golongan darah O/ bayi A atau B• Kelainan sel darah merah intrinsik Defisiensi G-6-PD
Sferositosis herediter • Polisitemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
21
Defisiensi G6PD• Kelainan kromosom X (X-linked disorder) (tingkat carrier
2- 6% di Indonesia)• Enzim melindungi sel darah merah dari kerusakan
oksidatif• >150 mutasi• Awitan ikterus biasanya di hari ke-2 dan 3, memuncak di
hari ke-4 dan 5• Hiperbilirubinemia mungkin tidak proporsional terhadap
anemia• Mikrosferosit/ bite cells/ gambaran darah normal• Pemeriksaan diagnosis — enzim bayi dan ibu• Uji negatif palsu dengan retikulositosis• Analisis DNA
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
22
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBAB KEKURANGAN SEKRESI (UNDERSECRETION)
• Prematuritas• Hipotiroidisme• Bayi dari ibu penderita diabetes• Defisiensi enzim konyugasi uridin difosfat glukuronil
transferase herediter• Kelainan metabolisme lain
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
23
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBABdisekresi, tetapi diabsorbsi kembali dari lambung
SIRKULASI ENTEROHEPATIK• Penurunan asupan enteral• Stenosis pilorik• Atresia/stenosis usus• Ileus mekonium• Sumbatan/plug mekonium• Penyakit Hirschsprung
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
24
GANGGUAN OBSTRUKTIF :Hiperbilirubinemia Direk
• Kolestasis• Atresia biliaris• Kista koledokus
# Bilirubin direk > 2 mg/dL# Warna tinja# Warna urine
Kunci tatalaksana:Mengidentifikasi proses non-fisiologis yang menjadi
penyebab dasar meningkatnya kadar bilirubin serum
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
25
HIPERBILIRUBINEMIA- PENYEBAB campuran berbagai sebab
• Sepsis bakterial
• Infeksi intra uterus: TORCH
• Asfiksia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
26
• Riwayat• Pemeriksaan fisis:
– Usia kehamilan– Aktivitas/pemberian minum– Kadar ikterus – pucat– hepatosplenomegali– memar, cephalhematoma
HIPERBILIRUBINEMIA — Diagnosis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
27
Ikterus yang berkembang secara cepat pada hari ke-1
Kemungkinan besar– Rhesus, ABO, atau penyakit hemolitik lain– Sferositosis
Kemungkinan yang lebih jarang– Infeksi kongenital – Defisiensi G-6-P-D
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
28
Ikterus yang berkembang secara cepat setelah usia 48 jam
• Kemungkinan besar– Infeksi– Defisiensi G-6-P-D
• Kemungkinan yang lebih jarang– Rh, ABO, sferositosis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
29
HIPERBILIRUBINEMIA- diagnosis
Uji Laboratorium– Kadar bilirubin: total dan direk– Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya– Golongan darah bayi dan tipeRh-nya– Uji Coomb direk pada bayi– Hemoglobin/pemeriksaan darah lengkap– Sediaan apus darah– Hitung retikulosit– Bila ada hemolisis; Hb electrophoresis, G6PD
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
30
HIPERBILIRUBINEMIA - tatalaksana • Hidrasi – Pemberian asupan• Fototerapi• Transfusi tukar• Koreksi hipoksia, infeksi, asidosis
• Fenobarbital: digunakan sebagai antikonvulsan untuk mengobati kejang. Tidak direkomendasikan kecuali untuk Crigler Najjar tipe 3. Menyebabkan letargi dan asupan yang buruk
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
31
Tabel 17.1: Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Cukup Bulan Sehat
Usia (jam)
Pertimbangkan terapi sinar
Terapi sinar Transfusi tukarTransfusi tukar dan Terapi sinar
25-48> 12 mg/dl*(> 200 mol/L)
> 15 mg/dl(> 250 mol/L)
> 20 mg/dl(> 340 mol/L)
> 25 mg/dl(> 425 mol/L)
49-72> 15 mg/dl(> 250 mol/L)
> 18 mg/dl(> 300 mol/L)
> 25 mg/dl(> 425 mol/L)
> 30 mg/dl(> 510 mol/L)
>72> 17 mg/dl(> 290 mol/L)
> 20 mg/dl(> 340 mol/L)
> 25 mg/dl(> 425 mol/L)
> 30 mg/dl(> 510 mol/L)
Sumber: Halamek, L. P. and D. K. Stevenson. 1977. “Neonatal Jaundice and Liver Disease,” in Neonatal-Perinatal Medicine: Diseases of the Fetus and Infant, Fanaroff, A. A. and R. J. Martin, eds. 6th ed. St. Louis: Mosby-Year Book, p. 1345-89.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
32
Tabel 17.2: Tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus Kurang Bulan Sehat dan Sakit (< 37 minggu)
Neonatus Kurang Bulan Sehat:
Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl)
Neonatus Kurang Bulan Sakit:
Kadar Total Bilirubin Serum (mg/dl)
Berat Terapi sinarTransfusi
tukarTerapi sinar
Transfusi tukar
Hingga 1.000 g 5-7 10 4-6 8-10
1.001-1.500 g 7-10 10-15 6-8 10-12
1.501-2.000 g 10 17 8-10 15
> 2.000 g 10-12 18 10 17
Sumber: Halamek, L. P. and D. K. Stevenson. 1977. “Neonatal Jaundice and Liver Disease,” in Neonatal-Perinatal Medicine: Diseases of the Fetus and Infant, Fanaroff, A. A. and R. J. Martin, eds. 6th ed. St. Louis: Mosby-Year Book, p. 1345-89.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
33
American Academy of PediatricsSubcommittee on hyperbilirubinemia
Panduan Praktis Klinik
Tatalaksana Hiperbilirubinemia
pada neonatus
Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih
Pediatrics Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
34
tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus
Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih• Mulai kontak kulit-ke-kulit dengan ibu• Mempromosikan dan mendukung pemberian ASI • Melakukan penilaian sistematik sebelum bayi pulang
untuk menilai risiko hiperbilirubinemia yang berat• Melakukan penilaian dini dan tindak lanjut terfokus
berdasarkan risiko• Ketika diindikasikan, beri terapi pada neonatus
dengan fototerapi atau transfusi tukar, untuk mencegah perkembangan ikterus yang berat dan mungkin, kernikterus.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
35
Pemberian minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum
• Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari untuk beberapa hari pertama
asupan kalori/dehidrasi Ikterus
• Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau mengobati hiperbilirubinemia dan akan mengganggu keberhasilan menyusui
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
36
• Ibu hamil – golongan darah dan jenis Rh• Jika ibu Rh negatif atau memiliki golongan darah O: periksa
golongan darah/jenis Rh tali pusat bayi• Memantau ikterus pada bayi setidaknya setiap 8 sampai 12
jam• Kontak kulit ke kulit untuk waktu lama dan sering serta
menyusui akan membantu menurunkan ikterus • Jika tingkat ikterus kelihatannya terlalu tinggi untuk usia bayi,
lakukan pengukuran bilirubin transkutan atau bilirubin serum total
Pemeriksaan sistematis ikterus pada neonatus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
37
Penilaian klinis untuk beratnyaikterus
• Laju sefalokaudal– Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih)– Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)– Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih)– Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
• Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita kurang tepat memahami situasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
38
Bilirubinometer Transkutan•Berguna sebagai alat penapisan•Pengukuran TcB cukup akurat pada sebagian besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.•Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat badan•Tidak akurat setelah fototerapi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
39
• Ketidaksesuaian golongan darah dengan DAT positif• Usia kehamilan 35-36 minggu• Pemberian ASI eksklusif – ibu dengan anak pertama• Hematoma sefal atau memar yang nyata• Ras Asia• Kakaknya juga mengalami ikterus yang nyata• Ikterus pada 24 jam pertama • Kadar bilirubin sebelum bayi pulang pada zona
berisiko tinggi
Menilai Faktor Risiko Ikterus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
40
Kemampuan prediktif dari bilirubin serum berdasarkan jam sebelum bayi pulang, pada bayi cukup bulan dan hampir cukup bulan yang sehat:
• Kadar bilirubin serum sebelum bayi pulang pada 13.003 bayi• Kadar bilirubin serum setelah bayi pulang pada 2840• Perbedaan ras – 5% Asia
Nomogram- persentil ke-95 untuk kadar bilirubin serum24 jam: 8 mg/dl (137 M/L)
48 jam : 14 mg/dl (239 M/L)72 jam : 16 mg/dl (273 M/L)84 jam : 17 mg/ dl (290 M/L)
Kadar bilirubin berdasarkan waktu Bhutani et al, Pediatrics 1999
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
41
Nomogram untuk penentuan risiko berdasarkan kadar bilirubin serum spesifik berdasarkan waktu, pada saat bayi pulang Bhutani et al., Pediatrics 1999
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
42
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau lebihAmerican Academy of Pediatrics, Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
43
FOTOTERAPI
BUKAN SINAR UV!
• Panjang gelombang cahaya 450 sampai 460 nm• Gelombang sinar biru: 425 sampai 475 nm• Gelombang sinar putih: 380 sampai 700 nm• Spectral Irradiance: 30 W/cm2 /nm
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
44
FOTOTERAPIIsomer bilirubin non konyugasi natural : ZZZZ ZE( toksik, tidak perlu konyugasi)
ZZ lumibilirubin
ZZ produk fotooksidasi
Foto isomerisasi
Struktural isomerisasi
fotooksidasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
45
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
46
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
47
Fototerapi Intensif
• Sumber cahaya: cahaya alami siang hari, cahaya putih, cahaya biru, neon fluoresen biru khusus, lampu halogen tungten, selimut serabut optik, dioda yang memancarkan cahaya galium nitrida.
• Jarak dari cahaya:cahaya fluoresen harus berada sedekat mungkin (sampai 10 cm dari bayi), sinar halogen dapat menyebabkan panas berlebihan
• Daerah permukaan: maksimal, lepas semua pakaian kecuali popok, popok juga dapat dilepas. Mata ditutup.
• Berkala versus kontinyu• Hidrasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
48
Komplikasi fototerapi
Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi– Pemisahan ibu dari bayi akan menggangu
keberhasilan menyusui dan memperlama ikterus– Peningkatan insensible water loss dan dehidrasi
pada bayi prematur– Bronze-baby syndrome (bayi dengan ikterus
kolestatik)
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
49
Penurunan bilirubin serum yang bagaimana yang diharapkan terjadi dengan fototerapi?
• Kecepatan penurunan bergantung pada efektivitas fototerapi dan penyebab yang mendasari ikterus.
• Dengan fototerapi intensif, penurunan awal dapat mencapai 0,5 sampai 1,0 mg/dl/jam pada 4 sampai 8 jam pertama, kemudian menjadi lebih lambat.
• Dengan fototerapi standard, penurunan yang diharapkan adalah 6% sampai 20% dari kadar bilirubin awal pada 24 jam pertama.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
50
Kapan fototerapi harus dihentikan?
Bergantung kepada: • usia bayi• penyebab hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
51
Transfusi Tukar
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
52
Panduan untuk Transfusi Tukar pada Bayi dengan Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih
American Academy of Pediatrics, Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
53
• Gagal jantung
• Hipoglikemia metabolik, hiperkalemia, hipokalsemia, toksisitas sitrat
• Emboli udara
• Trombositopenia
• Sepsis bakteri
• Penyakit virus yang ditularkan melalui transfusi
• Enterokolitis nekrotikans
• Trombosis vena portal
Angka kematian/gejala sisa menetap 1-12%
Transfusi Tukar - Komplikasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
54
Fototerapi dan Transfusi Tukar pada BBLSR (Cashore WJ, Clin Pediatr 2000)
Berat (g) Memulai fototerapi (mg/ dl)
Pertimbangkan transfusi tukar (mg/ dl)
500 - 750 5- 8 12- 15
750 - 1000 6 - 10 > 15
1000 - 1250 8 - 10 15 - 18
1250 – 1500 10 - 12 17 - 20
???
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
55
TERIMA KASIH