17e pp hiperbilirubinemia dr id
DESCRIPTION
HiperbilirubinTRANSCRIPT
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Hiperbilirubinemia Pada Neonatus
Dr. Eriyati IndrasantoDr. Nani DharmasetiawaniDr. Rinawati Rohsiswatmo
Dr. Risma Kerina Kaban
NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) HSP - USAID
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Tujuan
Memperkenalkan
- Pengetahuan
- Kompetensi
- Keterampilan
Mengidentifikasi etiologi, diagnosis, dan menangani hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi (indirek) dan terkonyugasi (direk), pada bayi cukup bulan dan prematur
yang diperlukan untuk
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Latar Belakang
• Hiperbilirubinemia pada neonatus adalah peningkatan kadar bilirubin serum pada neonatus.
• Dua jenis :- Hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek- Hiperbilirubinemia terkonyugasi/direk
• Jenis paling umum: - peningkatan kadar bilirubin tidak terkonyugasi/ indirek, - berupa ikterus yang nyata pada minggu pertama kehidupan.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Latar Belakang (lanj.)
• 60% bayi akan mengalami ikterus • sebagian besar bersifat jinak• tetapi hiperbilirubinemia yang parah dapat
menyebabkan kerusakan otak permanen yang serius
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Tujuan Pembelajaran
1. Memahami fisiologi metabolisme bilirubin pada neonatus dan perbedaan antara hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek dan terkonyugasi/direk
2. Mengidentifikasi hiperbilirubinemia pada neonatus dan memutuskan apakah hiperbilirubinemia tersebut bersifat fisiologis atau non fisiologis
3. Memperoleh anamnesis akurat dan melakukan pemeriksaan fisis untuk mendiagnosis etiologi hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Tujuan Pembelajaran (lanj.)
4. Mengidentifikasi pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk penyelidikan penyakit
5. Menatalaksana hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi / indirek
6. Mendiagnosis hiperbilirubinemia terkonyugasi / direk
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Ikterus klinis
• 60% dari neonatus• Ikterus yang nyata: Bilirubin serum > 5 mg/ dl
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Ikterus pada neonatus: MENGAPA KITA KHAWATIR ? bilirubin bilirubin ensepalopati
KernikterusTahap 1: Letargi, hipotonia, refleks isap burukTahap 2: Demam, hipertonia, opistotonusTahap 3: Kondisi terlihat membaikSekuele: Kehilangan pendengaran sensorineural
Serebral palsi koreoatetoid Abnormalitas daya pandang
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Pewarnaan kuning dan nekrosis neuronal• ganglia basal: globus palidus
nukleus subtalamik• nukleus syaraf kranial: vestibulokoklear okulomotorik
fasialis • nukleus serebral
Neuropatologi kernikterus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• 1970an - Kernikterus telah dieliminasi • 1990an - 125 kasus kernikterus di Amerika Serikat • 2000an - ? kasus kernikterus di Indonesia
Sebuah tragedi yang dapat dicegah
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• Mekanisme fisiologis vs non fisiologis• Ikterus non- fisiologis:
diagnosis diferensial• tatalaksana
Ikterus neonatorum
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Metabolisme BilirubinHEME + Globin
BILIVERDIN
BILIRUBINAlb
UCBHATI
CO(Heme Oksigenase)
Bilirubin terkonyugasiBilirubin bebas/ tidak terkonyugasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Tidak terkonyugasi:• Bilirubin indirek• Tidak larut dalam air• Berikatan dengan albumin
untuk transport• Komponen bebas larut
dalam lemak• Komponen bebas bersifat
toksik untuk otak
Terkonyugasi:• Bilirubin direk• Larut dalam air• Tidak larut dalam lemak• Tidak toksik untuk otak
Bilirubin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Keracunan BilirubinKadar bilirubin indirek
20 mg/dl ? > 25 mg/dl ? > 30 mg/dl ?• Usia kehamilan• Hemolisis• Morbiditas lain: asfiksia, hipoglikemia, asidosis,
sepsis• Obat yang menggantikan bilirubin dari ikatan dengan
albumin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Mengapa bayi mengalami ikterus pada minggu pertama kehidupan?
• Meningkatnya produksi bilirubin– Turnover sel darah merah yang lebih tinggi– Penurunan usia sel darah merah
• Menurunnya ekskresi bilirubin– Penurunan uptake dalam hati– Penurunan konyugasi oleh hati– Peningkatan sirkulasi bilirubin enterohepatik
Ekskresi bilirubin membaik setelah 1 minggu
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
0
2
4
6
8
10
12
14
HARI 1 HARI 3 HARI 5 HARI 7
S.Bili mg/dl
Ikterus Fisiologis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
IKTERUS FISIOLOGIS• Perhatikan riwayat penyakit ikterus fisiologis pada
bayi cukup bulan – Awitan terjadi setelah 24 jam– Memuncak pada 3 sampai 5 hari– Menurun setelah 7 hari.
• Bayi cukup bulan rerata memiliki kadar bilirubin serum puncak 5-6 mg/dl.
• Ikterus fisiologis berlebihan ketika bilirubin serum puncak adalah 7-15 mg/dl pada NCB.
• Selalu pertimbangkan usia bayi dan kadar bilirubin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kadar bilirubin berdasarkan waktu
• Kadar bilirubin sebesar 10 mg/dl, pada usia 72 jam, pada bayi cukup bulan mungkin merupakan kadar fisiologis
• Kadar bilirubin 10 mg/dl pada usia 10 jam BUKAN kadar fisiologis dan memerlukan perhatian segera (lihat riwayat penyakit dari ikterus fisiologis)
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan dan prematur
02468
10121416
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
Cukup bulannormalPrematur
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Ikterus pada bayi prematur
• Awitan terjadi lebih dini• Puncak lebih lambat• Kadar puncak lebih tinggi• Memerlukan lebih banyak waktu untuk menghilang –
sampai dengan 2 minggu• Kadar seperti apa yang dianggap seperti fisiologis?
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Hiperbilirubinemia fisiologis vs non-fisiologis
02468
101214161820
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6 hari 7
fisiologis non- fisiologis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
IKTERUS NON FISIOLOGIS• Awitan terjadi sebelum usia 24 jam• Tingkat kenaikan > 0,5 mg/dl/jam• Tingkat cutoff > 15 mg/dl pada bayi cukup bulan? > ? mg/dl pada bayi prematur?• Ikterus bertahan > 8 hari pada bayi cukup bulan > 14 hari pada bayi prematur• Tanda penyakit lain
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBAB PRODUKSI BERLEBIHAN (HEMOLISIS)
• Hematoma darah ekstravaskuler, memar• Ketidaksesuaian golongan darah feto-maternal
Ibu Rh neg / bayi Rh pos Ibu golongan darah O/ bayi A atau B• Kelainan sel darah merah intrinsik Defisiensi G-6-PD
Sferositosis herediter • Polisitemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
IKTERUS NEONATORUM – kasus ( ref. MacDonald MG. Pediatrics 1995)
Bayi laki-laki, berat badan 3,47 kgPersalinan normal, usia kehamilan 39 mingguDiperbolehkan pulang pada usia 24 jamIkterus dan letargi ditemui pada usia 5 hariLAB: Bilirubin serum total 37mg/dL Sediaan apus darah tepi normal, hitung retic 3,6% Ibu O+, Bayi O +, uji Coomb negatifKejang, apnea, opistotonus selama TxTukarUsia 13 bulan: kehilangan pendengaran yang jelas dan
hipotonia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Defisiensi G6PD• Kelainan kromosom X (X-linked disorder) (tingkat carrier 2-
6% di Indonesia)• Enzim melindungi sel darah merah dari kerusakan oksidatif• >150 mutasi• Awitan ikterus biasanya di hari ke-2 dan 3, memuncak di
hari ke-4 dan 5• Hiperbilirubinemia mungkin tidak proporsional terhadap
anemia• Mikrosferosit/ bite cells/ gambaran darah normal• Pemeriksaan diagnosis — enzim bayi dan ibu• Uji negatif palsu dengan retikulositosis• Analisis DNA
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBAB KEKURANGAN SEKRESI (UNDERSECRETION)
• Prematuritas• Hipotiroidisme• Bayi dari ibu penderita diabetes• Defisiensi enzim konyugasi uridin difosfat glukuronil
transferase herediter• Kelainan metabolisme lain
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
HIPERBILIRUBINEMIA – PENYEBABdisekresi, tetapi diabsorbsi kembali dari lambung
SIRKULASI ENTEROHEPATIK• Penurunan asupan enteral• Stenosis pilorik• Atresia/stenosis usus• Ileus mekonium• Sumbatan/plug mekonium• Penyakit Hirschsprung
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
GANGGUAN OBSTRUKTIF :Hiperbilirubinemia Direk
• Kolestasis• Atresia biliaris• Kista koledokus
# Bilirubin direk > 2 mg/dL# Waktu timbul# Warna tinja# Warna urine
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
HIPERBILIRUBINEMIA- PENYEBAB campuran berbagai sebab
• Sepsis bakterial• Infeksi intra uterus: TORCH• Asfiksia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• Riwayat• Pemeriksaan fisis:
– Usia kehamilan– Aktivitas/pemberian minum– Kadar ikterus – pucat– hepatosplenomegali– memar, cephalhematoma
HIPERBILIRUBINEMIA — Diagnosis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Ikterus yang berkembang secara cepat pada hari ke-1
Kemungkinan besar– Rhesus, ABO, atau penyakit hemolitik lain– Sferositosis
Kemungkinan yang lebih jarang– Infeksi kongenital – Defisiensi G-6-P-D
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Ikterus yang berkembang secara cepat setelah usia 48 jam
• Kemungkinan besar– Infeksi– Defisiensi G-6-P-D
• Kemungkinan yang lebih jarang– Rh, ABO, sferositosis
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
HIPERBILIRUBINEMIA- diagnosis
Uji Laboratorium– Kadar bilirubin: total dan direk– Golongan darah ibu dan tipe Rh-nya– Golongan darah bayi dan tipeRh-nya– Uji Coomb direk pada bayi– Hemoglobin– Sediaan apus darah– Hitung retikulosit
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
tatalaksana HIPERBILIRUBINEMIA
• Hidrasi – Pemberian asupan• Fototerapi• Transfusi tukar
• Fenobarbital• Tin protoporphyrin
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
American Academy of PediatricsSubcommittee on hyperbilirubinemia
Panduan Praktis Klinik
tatalaksana Hiperbilirubinemia pada neonatus
Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih
Pediatrics Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
tatalaksana Hiperbilirubinemia pada Neonatus
Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih• Mempromosikan dan mendukung pemberian ASI • Melakukan penilaian sistematik sebelum bayi pulang
untuk menilai risiko hiperbilirubinemia yang berat• Melakukan penilaian dini dan tindak lanjut terfokus
berdasarkan risiko• Ketika diindikasikan, beri terapi pada neonatus
dengan fototerapi atau transfusi tukar, untuk mencegah perkembangan ikterus yang berat dan mungkin, kernikterus.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Pemberian minum untuk mencegah dan mengobati Ikterus Neonatorum
• Ibu harus menyusui bayinya setidaknya 8 sampai 12 kali setiap hari untuk beberapa hari pertama
asupan kalori/dehidrasi Ikterus
• Suplementasi dengan air atau air dekstrosa tidak akan mencegah atau mengobati hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• Ibu hamil – golongan darah dan jenis Rh• Jika ibu Rh negatif atau memiliki golongan darah O: periksa
golongan darah/jenis Rh/DAT tali pusat bayi• Memantau ikterus pada bayi setidaknya setiap 8 sampai 12
jam• Jika tingkat ikterus kelihatannya terlalu tinggi untuk usia bayi,
lakukan pengukuran bilirubin transkutan atau bilirubin serum total
Pemeriksaan sistematis ikterus pada neonatus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Penilaian klinis untuk beratnyaikterus
• Laju sefalokaudal– Wajah: 5 mg/dl (kurang lebih)– Dada atas: 10 mg/dl (kurang lebih)– Abdomen dan paha atas: 15 mg/dl (kurang lebih)– Telapak kaki: 20 mg/dl (kurang lebih)
• Pemeriksaan secara visual mungkin membuat kita kurang tepat memahami situasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Bilirubinometer Transkutan•Berguna sebagai alat penapisan•Pengukuran TcB cukup akurat pada sebagian besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.•Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat badan•Tidak akurat setelah fototerapi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• Ketidaksesuaian golongan darah dengan DAT positif• Usia kehamilan 35-36 minggu• Pemberian ASI eksklusif – ibu dengan anak pertama• Hematoma sefal atau memar yang nyata• Ras Asia• Kakaknya juga mengalami ikterus yang nyata• Ikterus pada 24 jam pertama • Kadar bilirubin sebelum bayi pulang pada zona
berisiko tinggi
Menilai Faktor Risiko Ikterus
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kemampuan prediktif dari bilirubin serum berdasarkan jam sebelum bayi pulang, pada bayi cukup bulan dan hampir cukup bulan yang sehat:
• Kadar bilirubin serum sebelum bayi pulang pada 13.003 bayi• Kadar bilirubin serum setelah bayi pulang pada 2840• Perbedaan ras – 5% Asia
Nomogram- persentil ke-95 untuk kadar bilirubin serum24 jam: 8 mg/dl (137 M/L)
48 jam : 14 mg/dl (239 M/L)72 jam : 16 mg/dl (273 M/L)84 jam : 17 mg/ dl (290 M/L)
Kadar bilirubin berdasarkan waktu Bhutani et al, Pediatrics 1999
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Nomogram untuk penentuan risiko berdasarkan kadar bilirubin serum spesifik berdasarkan waktu, pada saat bayi pulang Bhutani et al., Pediatrics 1999
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Panduan untuk fototerapi pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu atau lebihAmerican Academy of Pediatrics, Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
FOTOTERAPIBUKAN SINAR UV!
• Panjang gelombang cahaya 450 sampai 460 nm• Gelombang sinar biru: 425 sampai 475 nm• Gelombang sinar putih: 380 sampai 700 nm• Spectral Irradiance: 30 W/cm2 /nm
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
FOTOTERAPIIsomer bilirubin non konyugasi natural : ZZZZ ZE( toksik, tidak perlu konyugasi)
ZZ lumibilirubin
ZZ produk fotooksidasi
Foto isomerisasi
Struktural isomerisasi
fotooksidasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Mengukur Memadai atau Tidaknya Fototerapi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Fototerapi Intensif • Sumber cahaya: cahaya alami siang hari, cahaya putih,
cahaya biru, neon fluoresen biru khusus, lampu halogen tungten, selimut serabut optik, dioda yang memancarkan cahaya galium nitrida.
• Jarak dari cahaya:cahaya fluoresen harus berada sedekat mungkin (sampai 10 cm dari bayi), sinar halogen dapat menyebabkan panas berlebihan
• Daerah permukaan: maksimal, lepas semua pakaian kecuali popok, popok juga dapat dilepas. Mata ditutup.
• Berkala versus kontinyu• Hidrasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Komplikasi fototerapi
Komplikasi bermakna jarang sekali terjadi– Pemisahan ibu dengan bayi– Peningkatan insensible water loss dan dehidrasi
pada bayi prematur– Bronze-baby syndrome (bayi dengan ikterus
kolestatik)
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Penurunan bilirubin serum yang bagaimana yang diharapkan terjadi dengan fototerapi?• Kecepatan penurunan bergantung pada efektivitas fototerapi
dan penyebab yang mendasari ikterus.• Dengan fototerapi intensif, penurunan awal dapat mencapai
0,5 sampai 1,0 mg/dl/jam pada 4 sampai 8 jam pertama, kemudian menjadi lebih lambat.
• Dengan fototerapi standard, penurunan yang diharapkan adalah 6% sampai 20% dari kadar bilirubin awal pada 24 jam pertama.
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kapan fototerapi harus dihentikan?
Bergantung kepada: • usia bayi• penyebab hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Transfusi Tukar
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Panduan untuk Transfusi Tukar pada Bayi dengan Usia Kehamilan 35 Minggu atau Lebih
American Academy of Pediatrics, Juli 2004
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Transfusi Tukar
Produk sisa
Partially packedRed Blood Cells
Volume GandaTransfusi Tukar2 X 85 mL/ kg
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
• Gagal jantung• Hipoglikemia metabolik, hiperkalemia, hipokalsemia,
toksisitas sitrat• Emboli udara• Trombositopenia• Sepsis bakteri• Penyakit virus yang ditularkan melalui transfusi• Enterokolitis nekrotikans• Trombosis vena portalAngka kematian/gejala sisa menetap 1-12%
Transfusi Tukar - Komplikasi
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Fototerapi dan Transfusi Tukar pada BBLSR (Cashore WJ, Clin Pediatr 2000)
Berat (g) Memulai fototerapi (mg/ dl)
Pertimbangkan transfusi tukar (mg/ dl)
500 - 750 5- 8 12- 15
750 - 1000 6 - 10 > 15
1000 - 1250 8 - 10 15 - 18
1250 – 1500 10 - 12 17 - 20
???
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kasus 1:
Bayi laki-laki, Bilirubin Total : 13,0 mg / dl (usia 36 jam)• Ibu O Rh positif• Bayi A Rh positif• Bilirubin serum total 13 mg/dl pada usia 36 jam• Bilirubin direk 0,7 mg/dl• Hematokrit 38 %• Hitung retikulosit : 8%• Gambaran darah: terdapat mikrosferosit DIAGNOSIS?
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Kasus 2
Bayi perempuan• Bilirubin total 13 mg/ dL• Bilirubin direk 0,3 mg/ dL• Bilirubin 13 mg/dL pada usia 72 jam• Bayi menerima ASI• Ibu golongan darah A Rh positif
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Breastmilk jaundice
0
5
10
15
20
25
day 4 day 8 day 12 hari 16 hari 20 hari 24
normalB.M. jaundiceBMJ- stop BM
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Tujuan Pembelajaran
1. Memahami fisiologi metabolisme bilirubin pada neonatus dan perbedaan antara hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek dan terkonyugasi/direk
2. Mengidentifikasi hiperbilirubinemia pada neonatus dan memutuskan apakah hiperbilirubinemia tersebut bersifat fisiologis atau non fisiologis
3. Memperoleh anamnesis akurat dan melakukan pemeriksaan fisis untuk mendiagnosis etiologi hiperbilirubinemia
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
Gambaran Umum Modul: Tujuan Pembelajaran (lanj.)
4. Mengidentifikasi pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk penyelidikan penyakit
5. Menatalaksana hiperbilirubinemia tidak terkonyugasi/indirek
6. Mendiagnosis hiperbilirubinemia terkonyugasi/direk
Health Services Program
Program Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir dan Anak.
TERIMA KASIH