17. bab 3 hasil magang kerja industri

Upload: james-irwin

Post on 06-Jul-2018

268 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    1/32

     

    14

    BAB 3. HASIL MAGANG KERJA INDUSTRI

    3.1 Prinsip Kerja dari Energi Potensial Hingga menjadi Energi Listrik

    Secara umum Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat

     pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi potensial air (gravitasi air)

    menjadi energi listrik. Mesin penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk

    mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar

    rotor pada generator untuk menghasilkan energi listrik. Air sebagai bahan baku

    PLTA Sutami dapat diperoleh dengan cara menampung aliran air dari sungai

    Brantas pada waduk Karangkates sebelum disalurkan pada penstock untuk

    memutar turbin.

    Adapun tahapan tahapan dari energi potensial hingga menjadi listrik

    adalah sebagai berikut :

    1.  Air mengalir dari sungai Brantas dan ditampung pada bendungan karang

    kates.

    2. 

    Setelah air tertampung kemudian dialirkan melalui saluran power intake

    gate.

    3.  Setelah melalui power intake, kemudian air masuk ke dalam pipa pesat

    (penstock). Untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetik. pada

    ujung pipa dipasang katup utama (main inlet valve) untuk mengalirkan air

    ke turbin, katup utama akan di tutup secara otomatis apabila mengalami

    gangguan/ atau pemberhentian unit mendadak ataupun ketika melakukan

     perbaikan pada turbin. Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan

    tinggi (energi kinetik) di ubah menjadi energi mekanik dengan dialirkan

    melalui sirip sirip pengarah (sudu tetap) akan mendorong sudu jalan/runner

    yang terpasang pada turbin. Gaya jatuh air yang mendorong baling baling

    menyebabkan turbin berputar. Tenaga putaran ini di transmisikan melalui

     poros vertikal ke generator yang terpasang seporos diatas turbin. Sedangkan

    turbin sendiri dikontrol dengan Governoor Hidrolik.. Turbin air kebanyakan

    seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk

    memutar baling baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    2/32

    15

    turbin merubah energi kinetik yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi

    mekanik. Perputaran turbin membuat rotor pada generator berputar sehingga

    timbul medan magnet yang dihasilkan oleh stator yang disana terjadi karena

    kumparan tembaga yangdiberi inti besi digerakkan dekat magnet. Bolak baliknya

    kutub magnet akan menggerakkan elektron pada kumparan tembaga sehingga

     pada ujung ujung kawat tembaga akan menghasilkan listrik. Di PLTA sutami

    mempunyai 3 unit pembangkit utama (generator). Pada masing masing generator

    terdapat sebuah bantalan yang terletak diatas rotor   dan lower bearing   yang

    letaknya dibawah rotor . Kedua duanya berfungsi sebagai bantalan poros yang

    arahnya termasuk gaya radikal dan trush bearing   berada dibawah rotor yang

     berfungsi mendukung beban maksimal dari mesin utama dan hydrolik force.

    4.  Setelah listrik di hasilkan dari medan magnet pada generator, selanjutnya

    air untuk memutar turbin akan di buang melalui tail race yang akan langsung

    menuju ke sungai. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator masih rendah,

    sehingga tegangan tersebut akan dinaikkan terlebih dahulu oleh trafo utama (step

    up) pada PLTA.

    5. 

    Efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban, tegangan

    tinggi tersebut kemudian diatur/ dibagi di switch yard 11. Setelah itu listrik siap di

    interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui kawat saluran tegangan tinggi.

    Setelah itu listrik siap di salurkan melalui saluran transmisi.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    3/32

    16

    3.2 Flowchart Pembangkit Listrik Tenaga Air Sutami

    3.2.1 Diagram Alir PLTA

    Gambar 3.1 Diagram Alir PLTA Sutami

    ( https://www.google.co.id/diagram-for-microhidro// )

     PenstockTurbin Air

    Generator

    Transformator

    Saluran

    Transmisi

    Energi listrik

     perumahan/Industri

     Intake Gate Surge Tank Inlet Valve

     Eksitasi

    Tail Race Air

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    4/32

    17

    Keterangan gambar:

    1.  Sungai/Kolam Tandon untuk tempat penampungan air

    2.   Intake Gate pintu masuk air sungai/tandon

    3.   Inlet Valve berfungsi sebagai katup penghentian air menuju turbin

    4. 

     Headrace Tunnel  pipa antara tandon dan sebelum masuk penstock

    5.  Surge tank  berfungsi sebagai pengaman tekanan air yang tiba-tiba naik saat

    katup pengatur ditutup.

    6. 

     Penstock   (pipa pesat) untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin

    serta untuk mendapatkan tekanan hidrostatis yang besar.

    7.   Main Stop Valve berfungsi sebagai katup pengatur turbin

    8.  Turbin mengubah energi potensial air menjadi energi gerak

    9.  Generator  menghasilkan energi listrik dari energi gerak

    10.   Main Transformer   untuk transfer energi listrik antar dua sirkuit dengan

    induksi elektromagnetik.

    11.  Transmission Line penyalur energi listrik ke konsumen

    3.3 Komponen Unit Pembangkit

    3.3.1 Waduk (bendungan) 

    Waduk PLTA Sutami berasal dari dua waduk yaitu waduk sutami dan

    waduk lahor. Waduk ini berfungsi untuk menampung air hujan, waduk PLTA

    Sutami merupakan waduk tahunan. Adapun data teknis dari waduk Sutami adalah

    sebagai berikut :

    Kapasitas maksimum : 343 x 10 m³

    Kapasitas efektif : 253 x 10 m³

    Daerah pengairan : 2.05 km²

    Daerah terendam : 1.5 km²

    Tinggimuka air normal (hwl) : el. 272.5 m

    Tinggimuka air terendah (lwl) : el. 246 m

    Tinggimuka air banjir (fwl) : el. 277 m

    Debit masuk rata-rata : 55.20 m³ / detik

    Debit rencana air : 1.6 m³ / detik

    http://peperonity.com/go/sites/mview/ipa/17734279http://peperonity.com/go/sites/mview/ipa/17734279

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    5/32

    18

    3.3.2 Intake Gate terdiri dari  gate leaf dengan by pass valve, house guide frame,

    dengan spesifikasi:

    Type : Fixed Gradien

    Lebar dan tinggi : 3,4 m

    Bahan : SM.SL-B-SS41

    Berat : 80,816 ton

    Maksimum head : 43,9 m

    Tinggi angkat : 47 m

    Operation speed normal : 1 m/menit

    Operation speed darurat : 4 m/menit

    Gambar 3.2 Intake gate dan peralatan pendukung

    (PLTA Sutami,1972 )

    3.3.3 Inlet Valve 

     Inlet Valve  berfungsi untuk menghentikan aliran air yang menuju ke

    turbin. Pada waktu turbin beroperasi inlet valve  terbuka penuh dan pada waktu

    tidak beroperasi inlet valve tertutup. Inlet valve digerakkan oleh servo motor yang

     bekerja secara hidrolis.  Bypass valve  dipasang secara paralel dengan inlet valve 

    dengan bagian belakang dan bagian depan inlet valve  tekanan sama kemudian

    inlet valve dibuka.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    6/32

    19

    Gambar 3.3  Inlet Valve (PLTA Sutami,1972 )

    Spesifikasi dari Inlet Valve adalah :

    Tipe : BUTTERFLY

    Diameter : 3,2 m

    Panjang : 1,2 m

    Kapasitas Servo Motor : 61.000 kg m

    Pergeseran Volume : Katup utama = 2461

    Katup Bypass = 4.151

    3.3.4 Tangki Pendatar (Surge Tank )

    Fungsi Tangki Peredam untuk menghilangkan tambahan tekanan pada

    terowongan tekan akibat penutupan turbin mendadak. Karena penutupan turbin

    mendadak mengakibatkan timbulnya pukulan air.

    Gambar 3.4 Tangki Peredam

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    7/32

    20

    (PLTA Sutami,1972 )

    Spesifikasi surge tank:

    Diameter : 7 m

    Tinggi : 50 m

    Jumlah : 3 buah

    3.3.5 Pipa Pesat berfungsi untuk menghubungkan dam dengan turbin. Memiliki

    diameter tertentu yang menyesuaikan debit air yang dialirkan.

    Gambar 3.5 Pipa Pesat

    (https://www.google.co.id/pipe_for_hydro// )

    3.3.6 Turbin

    Suatu alat untuk merubah energi kinetik menjadi energi putar, yang

    kemudian tenaga putar ini ditransmisikan melalui poros vertikal generator yang

    terpasang seporos diatas turbin hingga menghasilkan tegangan listrik.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    8/32

    21

    Gambar 3.6 Turbin Francis Vertikal

    (PLTA Sutami,1972 )

    Tipe : VERTIKAL FRANCIS –  IRS Rpm

    Efektif head : 85,40 m

    Max Discharge : 51,80 m3/ detik

    Max Output : 36.000 KW

    Putaran : 250 rpm

    Jumlah : 3 unit

    Speed : 465 rpm

    Jumlah sudu penggerak : 17 buah

    Jumlah sudu pengatur : 20 buah

    Diameter turbin : 3,2 m

    Diameter Shaft Turbin : 0,56 m

    3.3.7 Generator  

    PLTA Sutami terdiri dari 3 unit pembangkit utama yang terletak dilantai B2.

    Pada masing-masing generator terdapat sebuah bantalan yang terletak diatas rotor

    dan lower bearing  yang letaknya dibawah rotor . Kedua-duanya berfungsi sebagai

     bantalan poros yang arahnya termasuk gaya radikal dan trush bearing   berada

    dibawah rotor  yang berfungsi mendukung beban maksimal dari mesin utama dan

    hydrolik force. Data teknik dari generator adalah :

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    9/32

    22

    Gambar 3.7 Turbin dan Generator

    (PLTA Sutami,1972 )

    Tipe :TAK / Kvc Vertical Shaft Semi Umbrella

    Kapasitas : 39.000 KVA

    Tegangan : 11 KV

    Frekuensi : 50 Hz

    Putaran : 250 rpm

    Jumlah : 3 unit

    Pole : 24 pole salient pole, revolving field self

    Pendingin : recirculating air cooler

    Phase : 3 phasa

    Power factor : 0,9

    Rating : continue

    Augient Tempt : 400 C

    Armatur Tempt rise : 750 C

    Filo Ampere : 72 A

    Filo Tempt Rise : 750 C

    Excitation voltage : 220 V

    Stator Instalation Class : B

    Rotor Instalation Class : B

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    10/32

    23

    Standart Spesifikasi : JEC-114 (1964)

    3.3.8 Transformator  

    Transformator  adalah suatu mesin listrik yang digunakan untuk mentransfer

    daya dari sisi primer ke sisi sekunder. PLTA Sutami memiliki beberapa jenis

    transformator yaitu:

    1. Transformator Utama

    Fungsi dari main transformator  adalah untuk menaikkan tegangan ( step up ) yang

    dihasilkan generator utama ke tegangan transmisi 154 KV.

    Spesifikasi main transformator  :

    Tipe : DA / FA (self cooled)

    Kapasitas rata-rata : 19.500 KVA

    Frekuensi : 50 Hz

    Tegangan rata-rata primer : 11 KV

    Tegangan rata-rata sekunder : 154 KV

    Tegangan impedansi : 4,87 atau 9,73 %

    Standard : JEC-168 (1966)

    Tipe pendingin : ONAN / ONAF

    Suhu puncak : 500 C

    Jenis penempatan : Outdoor

    Hubungan kumparan : Y / ∆ 

    Simbol vektor : yd. 5 VDE 0532/ 1,5 g

    Konstruksi nomer : 306775 outdoor USC

    Kapasitas maksimum : 39.000 KVA

    Temperatur belitan saat operasi : 800 C

    Temperatur rata-rata belitan : 300 C

    Kenaikan Tempat belitan karena tahanan : 150 C

    Kenaikan maks tempat belitan karena tahanan : 500 C

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    11/32

    24

    Gambar 3.8 Transformator

    (PLTA Sutami,1972 )

    2. Local Service Transformator  (LST)

    LST adalah transformator yang digunakan untuk melayani pemakaian di

    lingkup PLTA Sutami sendiri. LST juga termasuk transformator 1 kali 3 fasa yang

    terdiri dari 2 buah transformator yang dipasang pada unit 1 dan unit 2.

    spesifikasi LST adalah sebagai berikut :

    Kapasitas rata-rata : 1500 KVA

    Buatan : THOSIBA

    Standard : JEC 168 (1966)

    Kenaikan suhu : 500 C

    Tipe pendingin : ONAN

    Output primer : 11.5-11R-10,5 FKV

    Output sekunder : 6,3 KV

    Frekuensi : 50 Hz

    Hubugan kumparan : Δ/Δ 

    Phasa : 3

    Simbol vektor : Ddo dari JEC-168

    Batas standard operasi/ tap standard operasi : 11 KV

    Maks operasi belitan : 800

     C

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    12/32

    25

    3. Station Servis Transformer  (SST)

    SST adalah termasuk transformator yang digunakan untuk menurunkan

    tegangan ( step down) dari 6,3 KV menjadi 220 / 380 V. SST juga termasuk trafo 1

    x 3 fasa yang terdiri dari 2 transformator.

    spesifikasinya adalah sebagai berikut :

    Pabrik : THOSIBA

    Standard : JEC-168

    Tipe pendingin : ONAN

    Output : 50 KVA

    Tegangan primer : 6,6-6,3R-6 KV

    Tegangan sekunder : 220/380 V

    Frekuensi : 50 Hz

    Hubungan kumparan : Δ/Y 

    Phasa : 3

    Simbol vektor : DY 11 dari JEC

    Batasan operasi : 6,3 KV

    Maksimal tempt beban : 800 C

    Gambar 3.9 Stasiun Servis Transformator

    (PLTA Sutami,1972 )

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    13/32

    26

    3.3.9 Jaringan Transmisi dan Distribusi

    a. 

    Saluran Transmisi

    Saluran transmisi adalah sistem penyaluran tenaga listrik yang beroperasi

     pada TT (tegangan Tinggi), TET (Tegangan Ekstra Tinggi), dan TUT (Tegangan

    Ultra Tinggi).

    Kemampuan sistem transmisi dengan tegangan yang lebih tinggi akan

    menjadi jelas jika dilihat pada kemampuan transmisi dari suatu saluran transmisi,

    kemampuan ini biasanya dinyatakan dalam Mega Volt Ampere (MVA)

    Transmisi dapat menyalurkan tenaga listrik dari GI Pembangkitan ke GI

    Tegangan Tinggi dan dari GI Tegangan Tinggi ke GI Distribusi.

     b.  Saluran Distribusi

    Distribusi adalah sistem penyaluran tenaga listrik yang beroperasi pada

    TM (Tegangan Menengah) dan TR (Tegangan Rendah

    Gambar 3.10 Saluran Transmisi

    (PLTA Sutami,1972 )

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    14/32

    27

    3.3.10 Saluran Bawah (Tail Race)

    Merupakan saluran pembuangan air setelah turbin beroperasi, data tail race

    sebagai berikut :

    Tinggi elevasi waduk : 272,5 m

    Tinggi elevasi tail Grace : 182 m

    Tinggi elevasi 1 unit operasi : 181,8 m (normal)

    Tinggi elevasi 2 unit operasi : 182 m (normal)

    Tinggi elevasi 3 unit operasi : 182,8 m (normal)

    3.3.11 Draft Tube

    Berfungsi menampung air digunakan untuk memutar turbin, mempunyai

    diameter 2,6 m. Diujung draft tube terdapat Tail Race Gate yang berfungsi untuk

    menutup draft tube. Tail race  gate hampir sama dengan intake gate,  hanya

     pengangkatannya menggunakan crane. Data teknik tail race gate adalah :

    Lebar : 3,8 m

    Tinggi : 3,170 m

    Bahan : SMB 41 B SS 41

    Berat : 70.068 g

    Jumlah rangka : 6 set

    Jumlah daun pintu : 2 set

    Jumlah Gantry Crane : 1 unit

    Tinggi angkat : 17,500 m

    Jarak memanjang : 35 m

    Kecepatan angkat : 0,5 m / detik

    Kecepatan memanjang : 10 m / detik

    Tanggal pembuatan : September 1972

    Pabrik : SAKAI IRON WORK

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    15/32

    28

    3.3.12 Automatic Voltage Regulator  (AVR)

    AVR berfungsi untuk mengatur tegangan kerja normal agar konstan,

    mengatur besarnya daya reaktif, mempertinggi kapasitas mula, menekan kenaikan

    tekanan pada pembuangan beban, dan menaikkan daya stabilitas peralihan. Jatuh

    tegangan pada sumber tegangan akibat gangguan 1 fasa / 2 fasa ke tanah besarnya

    antara 20-40 m. Cara kerja dari AVR adalah waktu start baterai akan bekerja atau

    switch 31 jalan ke exciter   lalu pindah ke switch 41 AVR yang bekerja

     pengontrolannya berasal dari PT dan CT.

    3.4 Peralatan Bantu

    3.4.1 Governor

    Governor   nmerupakan alat untuk mengatur kecepatan turbin dapat stabil

     pada nominalnya untuk mendapatkan frekuensi normal (50 Hz). Governor  

    menerima arus bolak-balik dari PMG yang dikopel langsung dengan sumbu

    generator utama.

    Adapun spesifikasinya adalah:

    Tipe : Cabinet Actuator

    Kapasitas : 20.000 Kg m

    Gaya servomotor tekanan rating : 62.000 Kg

    Displacement volume dari servomotor : 40,2 x 21 t

    Sensifitas perubahan kecepatan : 0,01%

    Daerah perubahan kecepatan : 0-6%

    Daerah pengatur kecepatan turbin dengan

    kecepatan tetap : -15 –  5%

    Tekanan oli normal : 26 Kg/cm2

    Tekanan oli normal minimum : 24,5 Kg/cm2 

    Tekanan oli allowable minimum : 17,5 Kg/cm2 

    Pengaturan frekuensi listrik yang selalu identik dengan kecepatan putaran

    turbin dilakukan oleh  governor melalui pembukaan dan penutupan  guide vane 

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    16/32

    29

     pada penambahan atau pengurangan beban generator. Apabila turbin berputar

     pada putaran normal, maka ujung kanan dari pilot restoring  lever bergerak turun,

    sehingga saluran minyak kebagian atas terkontrol piston tertutup dan bertahan

     pada posisi ini. Apabila beban generator mendadak turun, maka putaran turbin

    naik  fly ball   atau pendulum akan mengembang, sehingga  pilot valvepluyer  

     bergerak turun dan kontrol piston juga turun. Tekanan minyak mengalir menuju

    servomotor untuk menggerakkan  guide vane  ke arah menutup melalui restoring

    rope, rode, conversating crank, dashpot pluyer   besar bergerak keatas dan

    conversating dashpot pluyer   kecil bergerak turun, kemudian kontrol piston

    ditekan oleh minyak sehingga servomotor berhenti bergerak dan  guide vane 

     berada pada posisi yang baru dan conversating pluyer  kecil kembali pada posisi

    netral, sehingga unit beroperasi pada putaran normal sesuai dengan yang baru. 

    Pada PLTA Sutami governor yang digunakan masih menggunakan kontrol

    secara mekanis, yaitu secara manual. Berbeda dengan kontrol governor yang

    dipunyai oleh PLTA Sengguruh. Pada PLTA Sengguruh kontrol pada governor

    sudah dilakukan secara elektronik sehingga keandalan dan kemudahan kerja dari

    governor lebih baik dari pada kontrol yang menggunakan sistem mekanis /

    manual. Pada sistem manual menggunakan prinsip sistem hidrolis pada

    kontrolnya. Dalam kontrol mekanis ini masih banyak dijumpai tuas-tuas yang

    digunakan untuk menggerakkan sistem pada governor

    Gambar 3.11 Governoor  

    (PLTA Sutami,1972 )

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    17/32

    30

    3.4.2 GCB

    Suatu saklar yang berfungsi untuk membuka dan menutup secara otomatis

    dan manual suatu rangkaian listrik dalam keadaan berbeban atau tidak.

    Tipe : GCB-140 KA

    Tegangan : 168 KV

    Arus : 800 A

    Reptuning Capacity : 25.000 MVA

    Suatu peralatan yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran air

    yang menghubungkan antara waduk dan pembangkit untuk memutar generator.

    Lebar : 3,4 m

    Tinggi : 3,4 m

    Bahan : SM SL B 5541

    Berat : 80,186 ton

    Tinggi Angkat : 47 m

    Ketepatan Normal : 1 mm/menit

    Ketepatan Darurat : 4 mm/menit

    3.4.3 Cooling Fan

    Suatu alat yang berfungsi untuk mendinginkan oli main transformator , dan

    memberi indikator pertama-tama bahwa MTR mulai panas.

    Merk : TOSHIBA

    Tegangan : 380 Volt

    Frekuensi : 50 Hz

    Arus : 1,1 A

    Putaran : 710 rpm

    3.4.4 Cooling Tank

    Merupakan tangki pendingin yang berfungsi untuk :

    a. 

    menampung air untuk pendingin pembangkit.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    18/32

    31

     b.  mensuplai air pendingin ke generator.

    c.  mensuplai air pendingin ke oil cooler Gov Sump Tank.

    d. 

    mensuplai air pendingin ke oil cooler lub sump tank.

    e.  mensuplai air pendingin untuk fire hydrant dan toilet.

    3.4.5 Genset

    ● Mesin : 

    Model : John Deere, 6081HF001B

    Tipe : Direct Fuel Injection, Turbo Charged, Single Action, Four

    Stroke

    Jumlah silinder : 6 buah

    Output : 250 KVA

    Rpm : 1500 rpm

    ● Generator : 

    Model : Stamford, UCD1274K

    AVR : SX460

    Rating : Standby

    Output : 250 KVA

    Voltage : 400 V

    Excitation Volts : 42

    Stator WDG : 311

    Kecepatan : 1500 rpm

    Fasa : 3 Fasa

    Hubungan : S Star

    Frequensi : 50 hz

    Power factor : 0.8 lagging

    Ambient Temperatur : 40

    Isolasi : Class H

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    19/32

    32

    Fungsi : Sebagai emergency power   atau penyedia tenaga listrik

    untuk  station service  dan pintu-pintu air bila terjadi

    gangguan pada unit pembangkit PLTA.

    3.4.6 PMS

    Tipe : THR-4A - 15

    Tegangan : 168 KV

    Arus : 800 A

    Operasi : pneumatik

    Fungsi : penghubung atau pemisah rangkaian listrik dalam keadaan tak

     berbeban pada tegangan 11 KV dan 154 KV

    Gambar 3.12 pemisah PLTA Sutami Gambar 3.13 Pemutus PLTA Sutami

    (Sumber : PLTA Sutami, 2015) (Sumber : PLTA Sutami, 2015)

    3.4.7 Oil Pressure System 

    Oil pump

    Tipe : poros horizontal, sine curved gear pump

    Kapasitas : 500 liter / menit

    Tekanan motor : 27 Kg / cm2 

    Motor : 37 KW, 6 pole, 380 Volt, 50 Hz

    Oil tank

    Volume total : 4800 liter

    Volume udara : 2800 liter

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    20/32

    33

    Volume minyak : 2000 liter

    Fungsi : Menggerakkan semua hidrolik atau servomotor dari yang

    lebih utama adalah governor. Jenis minyak yang digunakan

    adalah U1 U2 Turalink 52 dan U3 FBKL 140

    3.4.8 Lubrication Oil System

    Oil pump

    Tipe : sumbu hidrolik, sine curved gear pump

    Kapasitas : 60 liter / menit

    Tekanan : 5 Kg / cm2 

    Motor : 1,5 KW, 6 pole, 380 volt, 50 Hz

    Putaran : 1420 rpm

    Fungsi : pelumas karena dapat menghindari keausan dan kerusakan

    lainnya akibat dari pemanasan sirkulasi dengan pompa untuk

    memberikan pelumasan pada bagian bantalan generator bagian atas

    dan bawah. Jenis minyak turalink 52

    3.4.9 Reducing Valve 

     Reducing Valve A

    Inlet pressure : 9,33-6,05 Kg / cm2 

    Outlet pressure : 4,2 Kg / cm2 

     Normal flow : 15600 liter / menit

    Differential pressure : 5,15-1,85 Kg / cm2 

    Valve size : 10 B 250

    Max valve stroke : 50 mm

    Pabrik : KATO

     Reducing Valve B

    Valve size : 10 inci

    Inlet pressure : 10 Kg / cm2 

    Model : MK- 1

    Pabrik : Valtex, USA

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    21/32

    34

    Fungsi : Air pendingin unit generator

    Gambar 3.14  Reducing Valve 

    (PLTA Sutami,1972 )

    3.4.10 Sump pit

    Panjang : 7,5 m

    Lebar : 3,5 m

    Tinggi : 4,5 m

    Volume : 82 m3

    Pompa : 2 set

    Level switch : 3 WH –  1,33 WH –  2,33 WH –  3,33 WH –  4,33 WH –  5

    Fungsi : Tempat penampungan air buangan dari oil cooler governor sump

    tank, oil cooler lubricating tank   dan kebocoran air, kemudian

    dipompa ke tail race

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    22/32

    35

    Gambar 3.15 Sump Pit

    (PLTA Sutami,1972 )

    3.4.11 Sump Tank  

    Tipe : STO - 4000

    Kapasitas : 4000 liter

    Pabrik : TOKYO SHIBAURA ELECTRIC

    Fungsi : Tangki penampung pompa oil governor.

    Gambar 3.16 Sump Tank  

    (PLTA Sutami,1972 )

    3.4.12 Drainage Pump

    Tipe : VF –  W -M

    Tinggi : 22 m

    Daya : 22 KW

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    23/32

    36

    Jumlah : 2 set

    Kecepatan : 1450 rpm

    Bare : 150 mm

    Kapasitas : 2 m3

    Pabrik : DENG YOSHA MACHINE WORK Ltd

    Fungsi : menguras air pembuangan sistem pendingin turbin maupun

    generator yang ada di sump pit.

    Gambar 3.17  Drainage Pump 

    (PLTA Sutami,1972 )

    3.4.13 Compressor Outdoor  

    Air Tank A

    Pabrik : NISHISHIBA, Co. Ltd

    Max tekanan kerja : 2,5 Kg / cm2 

    Tekanan perencanaan : 48,35 Kg / cm2 

    Tahun pembuatan : 1971

    Volume : 0,4 m3 

    Air Tank B

    Pabrik : NISHISHIBA, Co. Ltd

    Max tekanan kerja : 2,5 Kg / cm2

     

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    24/32

    37

    Tekanan perencanaan : 48,35 Kg / cm2 

    Tahun pembuatan : 1971

    Volume : 0,4 m3 

    Fungsi : Mengisi tangki udara dengan tekanan 30 Kg / cm2 melalui

    reducing valve diubah menjadi 15 Kg / cm2 untuk keperluan

    membuka dan menutup

    3.4.14 Compresor Indoor  

    Air Tank A

    Pabrik : TOSHIBA, Co. Ltd

    Max tekanan kerja : 30 Kg / cm2 

    Tekanan perencanaan : 48 Kg / cm2 

    Tahun pembuatan : 1972

    Volume : 152 liter

    Air Tank B

    Pabrik : TOSHIBA, Co. Ltd

    Max tekanan kerja : 10 Kg / cm2 

    Tekanan perencanaan : 17,55 Kg / cm2 

    Tahun pembuatan : 1972

    Volume : 150 liter

    Fungsi : mengisi ditangki udara dengan pressure 30 Kg / cm2

    melalui reducing valve diubah menjadi 15 Kg / cm2 untuk

    keperluan membuka dan menutup.

    3.4.15 Sistem Alat Angkat

    Untuk memindahkan komponen yang berat, utamanya pada saat overhaul. 

    di PLTA Sutami dilengkapi dengan alat pengangkat jenis OHTC (Over Head

    Travelling Crane) yang berkapasitas masing-masing 1 unit berkapasitas 110 ton, 1

    unit berkapasitas 30 ton, dan 1 unit berkapasitas 5 ton. Lebar crane 14,1 m

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    25/32

    38

    kecepatan berjalan 20 m/ menit, kecepatan pengangkatan 10 m / menit dan

    kecepatan angkat pengangkat rel tunggal 20 m / menit.

    3.4.16 Pembangkitan Tenaga Listrik Cadangan ( Emergency Power )

    Bila ketiga unit pembangkit mengalami gangguan ataupun kerusakan dan

    suplai tenaga listrik dari jaringan 154 KV terhenti, maka sebagai sumber tenaga

    listrik untuk mengoperasikan alat bantu seperti pintu-pintu air, pompa dan

    sebagainya didapat dari PLTD. PLTD tersebut mensuplai tenaga listrik pada bus

    380 V yang dioperasikan secara manual. Sebagai penggeraknya adalah diesel 6

    silinder dengan daya output 200 KVA pada tegangan 380/220 dengan frekuensi

    50 Hz.

    3.5 Pengoperasian PLTA Sutami

    Pengoperasian PLTA Sutami meliputi operasi unit pembangkit,

     pengaturan daya keluaran dan daya reaktif, pengaturan frekuensi, pengawasan

    kondisi mesin, kondisi elevasi air, pencatatan, pembuatan laporan berhubungan

    dengan unit pengatur beban dalam mengatur daya yang akan dibangkitkan,

     pengamatan meteorologis dan sebagainya. Adapun unit-unit pembangkit yang

    dioperasikan tersebut meliputi turbin, generator, transformator utama dan

     peralatan hubung dari menjalankan, membebani sampai dengan memberhentikan.

    Sebelum menjalankan unit pembangkit, maka perlu diperhatikan terlebih

    dahulu mengenai kondisi peralatan bantu dan sistem hubungannya. Selain itu

    kondisi normal dari air pendingin, sistem minyak tekan, sistem minyak pelumas,

     persiapan peralatan hubung, persiapan kontrol dan persiapan untuk memudahkan

     pengoperasian unit pembangkit harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang

    telah ditetapkan. Pemerikasaan tambahan juga perlu dilakukan jika penghentian

    unit pembangkit melampaui batas satu minggu.

    Dalam pelaksanaannya, mengontrol unit pembangkit digunakan jenis

    sistem  Master Controller yang dilakukan secara remote  (pengontrol jarak jauh)

    dari control room (ruang pengawas).  Master control   mempunyai 6 posisi

     pengaturan, yaitu : Stop, Inlet Valve, Start, Exciter, Paralel dan  Load .

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    26/32

    39

    Pngontrolan unit pembangkit pada setiap tahap operasi maupun dari tahap yang

    satu ke tahap yang berikunya, dapat dilakukan dengan cara menempatkan posisi

     Master Control  pada posisi yang dikehendaki.

    3.5.1 Menjalankan Unit Pembangkit

    a. Prepare / tahap persiapan

     Prepare merupakan tahap pendahuluan yang harus dikerjakan sebelum

    unit pembangkit mulai dioperasikan. Pada saat lampu indikator “ Prepare”

    menyala, maka kondisi normal dari peralatan-peralatan berikut ini sudah terpenuhi

    sehingga unit pembangkit telah siap dioperasikan

    1)  GCB (Gas Circuit Breaker ) generator (152-1) terbuka.

    2)  Guide Vane / sudu-sudu jalan tertutup penuh (716).

    3)   Inlet Valve (21 S) tertutup penuh.

    4)   Brake / rem (33BR) lepas / terbuka.

    5)   Lock Out  (86-1), (86-2), (86-3) reset pada posisi normalnya.

    6)  Control switch katup air pendingin (20WCS) beroperasi (43-20WCS).

    7) 

    Air pendingin (69WT) mengalir.

    8)  Minyak pelumas bantalan (69QBT) sirkulasi.

    9)  Tekanan minyak governor (63Q-1) normal (tekanan tidak kurang dari 23 kg /

    cm2).

    10) Brake tekanan udara (63AIX) normal (tekanan tidak lebih kurang dari 8 kg /

    cm2).

     b. Inlet Valve / tahap pembukaan katup air

    Dengan memutar  Master Controller   dari posisi “Stop” keposisi “ Inlet

    Valve”, maka proses yang terjadi yaitu mula-mula By Pass Valve (katup samping)

    akan membuka sampai casing (rumah turbin) terisi penuh dengan air sehingga

     besar tekanan dibagian dalam dengan bagian rumah turbin tersebut sama.

    Setelah kondisi ini tercapai, maka  Inlet Valve  / katup pintu masuk akan

    membuka secara perlahan-lahan hingga terbuka penuh. Pembukaan ini

    membutuhkan waktu kurang lebih 110-120 detik setelah  Master Controller  

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    27/32

    40

    diputar ke posisi  Inlet Valve, yang mana hal ini akan diikuti dengan menyalanya

    lampu indikator “Inlet Valve” 

    Ketika  Master Controller   dipindah ke posisi  Inlet Valve, maka secara

    otomatis mekanis batas beban (load limit) akan membuka 20% karena bekerjanya

    Master Control 4-1, sehingga motor 77M bekerja.

    c. Start / tahap menjalankan turbin

    Pada saat  Master Controller  diputar ke posisi “Start”, maka proses yang

    terjadi yaitu kunci dari  guide vane  dan  governor akan lepas akibat bekerjanya

    solenoide (74LS) dan (65S). Guide Vane  ini akan membuka sampai batas beban

    (load limit) yang telah ditentukan. Dengan membukanya guide vane, maka sedikit

    demi sedikit turbin dan generator akan berputar sampai pada putaran nominalnya

    yaitu 250 rpm. Apabila kecepatan turbin telah mencapai 80% kecepatan

    nominalnya (200 rpm), maka lampu indikator “Start” akan menyala setelah

    kurang lebih 10 detik sejak Master Controller  diputar ke posisi start.

    d. Excite / tahap penguatan medan genarator

    Ketika Master Controller   berada pada posisi “ Excite”, maka Field Breaker  

    (41) akan menutup sehingga medan penguatan generator akan terpolarisasi oleh

    sumber DC dari baterai. Dengan menutupnya  Field Breaker   lampu indikator

    “Excite” menyala. Ketika tegangan generator mencapai harga 80% dari tegangan

    nominalnya (± 9 KV), maka pengaturan tegangan dilakukan oleh AVR dimana

    hal ini ditandai dengan menyalanya lampu indikator “AVR”. 

    e. Paralel / tahap penutupan GCB (152) secara otomatis

    Sebelum tahap paralel dimulai, maka pengontrolan tegangan bus harus

    dilakukan terlebih dahulu dimana hal ini dapat dilakukan dengan melihat pada

     penunjukan voltmeter. Pada saat  Master Controller   berada pada posisi “Paralel”

    kemudian switch 43-25 pada posisi automatic, maka automatic synchronizer ,

     speed matcher   dan voltage matcher   akan terhubung dengan sumber dayanya.

    Pengaturan kecepatan atau frekuensi dilakukan oleh  governor  yang dikontrol oleh

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    28/32

    41

     Automatic Speed Matcher . Sedangkan untuk mengatur tegangannya dilakukan

    oleh AVR yang dikontrol dengan Automatic Voltge Matcher.

    Setelah tegangan dan frekuensi generator sesuai dengan bus, maka GCB

    akan menutup secara otomatis dan sumber untuk  synchronizer   akan lepas yang

    diikuti dengan menyalanya lampu indikator “Paralel”.  

    3.5.2 Membebani Unit Pembangkit

    Setelah proses paralel selesai, maka unit pembangkit dapat dikatakan telah

    siap untuk dibebani sehingga pada saat itu  Master Controller daapt diputar ke

     posisi “Load”. Jika beban unit pembangkit telah mencapai 1,5 MW, maka lampu

    indikator “Load” akan menyala. 

    Dalam operasi pembebanan digunakan sistem pembebanan dengan

    frekuensi konstan 50 Hz, sehingga bila keluaran generator telah mencapai harga

    maksimumnya maka relay kontrol daya akan bekerja untuk membatasi, yang

    mana hal ini ditandai dengan menyalanya lampu indikator “Power Limit”. 

    a. Pengaturan pembangkitan

    Pengaturan pembangkitan adalah pengaturan jumlah daya yang

    dibangkitkan oleh PLTA selama suatu periode waktu tertentu guna memenuhi

    kebutuhan beban.

    Pengaturan pembangkitan pada prinsipnya dilakukan oleh Region IV PLN

    yang terletak di Waru Surabaya, dengan demikian PLTA dapat dikatakan hanya

     berfungsi untuk menyediakan daya sesuai dengan permintaan dari piket region IV

    Waru Surabaya. Tetapi dalam keadaan tertentu, misalnya terjadi gangguan

    sehingga unit pembangkit di PLTA yang harus dihentikan atau apabila ketinggian

    elevasi bendungan tidak sesuai dengan rencanan pola operasi normal, maka PLTA

    dapat menurunkan atau menaikkan jumlah dayanya. Untuk mengkompensasikan

    kekurangan atau kelebihan daya tersebut, maka operator harus melaaporkan

    keadaan tersebut kepada piket Region IV Waru Surabaya.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    29/32

    42

     b. Pemindahan beban

    Pemindahan beban dari unit pembangkit yang satu ke unit pembangkit

    yang lain, dilaksanakan untuk memenuhi jadwal pemeliharaan dari masing-

    masing unit pembangkit agar keandalan dan umur ekonomisnya dapat dijaga dan

    diperpanjang.

    Proses pemindahan beban yaitu dengan mengoperasikan unit pembangkit

    ketiga untuk memikul beban dari salah satu unit pembangkit yang akan

    dihentikan. Unit pembangkit pengganti akan beroperasi dari beban nol sampai

    dengan besar beban yang sedang dipikul oleh unit pembangkit yang akan

    digantikan. Sedangkan unit pembangkit yang akan digantikan beroperasi dari

     beban yang sedang dipikulnya sampai dengan beban nol.

    3.5.3 Memberhentikan unit pembangkit

    Memberhentikan unit pembangkit dalam pengoperasiannya dapat

    dilakukan secara normal (satu kali gerakan) yaitu dengan memutar posisi  Master

    Controller   dari posisi “Load” ke posisi “Stop”. Disamping itu, unit pembangkit

    dapat pula berhenti secara tidak normal yaitu dengan  Emergency Stop  apabila

    terjadi kesalahan-kesalahan listrik yang serius pada unit pembangkit, dengan

    Quick Stop  apabila terjadi kesalahan-kesalahan mekanis pada unit pembangkit

    yang sedang beroperasi, atau dengan  No Load No Excitation  apabila terjadi

    tegangan atau arus lebih pada unit pembangkit atau hilangnya medan penguatan di

    generator utama.

    a. Berhenti dengan normal

    Apabila unit pembangkit akan dihentikan secara normal, maka langkah-

    langkah yang terjadi adalah sebagai berikut

      Master Controller dipindah dari posisi “Load” ke posisi “Stop”, sehingga

    reley 66p bekerja untuk menurunkan beban secara pelan-pelan sampai dengan

    lampu indikator “Load” padam. 

      Pada kondisi lampu “Load” padam, GCB akan membuka secara otomatis.  

     

    Filed Breaker membuka dan tegangan akan turun.

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    30/32

    43

      Guide Vane menutup penuh dan mengunci,  Inlet Valve  akan menutup

     penuh sehingga kecepatan turbin dan generator akan turun.

      Ketika kecepatan turbin mencapai 75 rpm atau 30% dari kecepatan

    nominalnya, maka Brake Control (75S) akan bekerja.

      Ketika kecepatan mencapai 3% dari kecepatan nominalnya, lampu

    indikator “Stop” akan menyala dan Brake (75S) lepas kembali. 

     b. Berhenti dengan tidak normal

    Pada pengoperasian setiap peralatan pembangkit dan sistem tenaga di

    PLTA Sutami perlu diadakan sistem proteksi untuk semua peralatan agar

    terhindar dari kerusakan-kerusakan yang fatal.

    Sistem proteksi yang akan memberhentikan peralatan pembangkit bila

    terjadi kondisi operasi tidak normal tersebut, yaitu:

    - Emergency stop : 86-1

    - Quick stop : 86-2

    - No Load No Excitation : 86-3

    c. Pemeliharaan secara umum

    Pemeliharaan merupakan syarat yang sangat penting untuk

    memperpanjang umur ekonomis peralatan dan menjaga keandalannya dari semua

    unit pembangkit listrik.

    Pekerjaan pemeliharaan di PLTA Sutami, terdiri dari pekerjaan:

    Inspeksi

    Perbaikan

    -  Penyempurnaan

    Penyetelan

    -  Pengujian

    Pencatatan

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    31/32

    44

    Klasifikasi jenis pekerjaan pemeliharaan semua peralatan PLTA Sutami

    dibagi menjadi lima tingkat seperti berikut :

    1. 

    Pemeliharaan tingkat satu-harian, meliputi pekerjaan :

    a.   pengamatan suara

     b. 

    getaran

    c.  level

    d.  tekanan

    e. 

     bocoran-bocoran

    f.  meter-meter

    g.  suhu

    h.  kekuatan sambungan

    i.   pembersihan

    2. 

    Pemeliharaan tingkat dua-mingguan, meliputi pekerjaan : pemeriksaan

    seluruh bagian penting yaitu megger , oli,  grease, valve,  strainer dan

     peralatan pembersih peralatan.

    3.  Pemeliharaan tingkat tiga-bulanan, meliputi pekerjaan : pemerikasaan

    seluruh bagian peralatan yaitu baut pengikat,  grease,  filter, megger , motor-

    motor control system, wire rope dan pembersihan menyeluruh dari bagian-

     bagian peralatan filter, strainer,  flow relay dan fan coil. 

    4.  Pembersihan tingkat empat-kwartal, meliputi pekerjaan :

    a.   pembersihan oli pada lubrication oil system dan presure oil system.

     b.   pembersihan oil cooler. 

    c. 

     pemeriksaan dengan teliti dari peralatan penting.

    5. 

    Pembersihan tingkat lima-tahunan, meliputi pekerjaan : pemeriksaan secara

    teliti (menyeluruh) dari seluruh peralatan unit pembangkit dan peralatan

    umum (gap-gap turbin, kondisi runner , relay, air cooler, transformator )

  • 8/17/2019 17. Bab 3 Hasil Magang Kerja Industri

    32/32

    45

    d. Pengoperasian menggunakan SCADA

    Gambar 3.18 Panel PLC Gambar 3.19 Rak Server/CPU

    (Sumber : PLTA Sutami,1972 ) (Sumber : PLTA Sutami, 2015)

    Sistem SCADA pada PLTA Sutami digunakan untuk menggantikan

    operasi sistem pembangkitan agar dapat dioperasikan secara otomatis.

    Konfigurasi SCADA pada PLTA Sutami terdiri dari 3 unit Dimana masing-

    masing unit dilengkapi dengan seperangkat rack yang berisi masing-masing

    rangkaian integrasi PLC. Satu buah rack yang berisi 3 buah komputer server serta

    3 buah LCD monitor yang berada di atas meja operator.