15laporan penelitian mandiri.pdf

36
0 LAPORAN PENELITIAN MANDIRI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI (IKE) GEDUNG UNIT PENGELOLA TEKNIS (UPT) UNIVERSITAS TADULAKO Oleh : Yuli Asmi Rahman, ST., M.Eng. NIDN. 0002078104 UNIVERSITAS TADULAKO JUNI 2016

Upload: ngoliem

Post on 20-Jan-2017

239 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

0

LAPORAN

PENELITIAN MANDIRI

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI (IKE) GEDUNG UNIT PENGELOLA

TEKNIS (UPT) UNIVERSITAS TADULAKO

Oleh :

Yuli Asmi Rahman, ST., M.Eng. NIDN. 0002078104

UNIVERSITAS TADULAKO

JUNI 2016

Page 2: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

1

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN MANDIRI

Judul Penelitian

Kode/Nama Rumpun Ilmu

Peneliti / Pelaksana

a. Nama Lengkap

b. NIDN

c. Jabatan Fungsional

d. Program Studi

e. Nomor HP

f. Alamat surel (e-mail)

: Intensitas Konsumsi Energi Gedung Unit

Pengelola Teknis (UPT) Universitas Tadulako

: 452/ Teknik Tenaga Elektrik

:

: Yuli Asmi Rahman, S.T., M.Eng.

: 0002078104

: Lektor

: S1 Teknik Elektro

: 085241297776

: [email protected]

Perguruan Tinggi

Tahun Pelaksanaan

Lama PenelitianKeseluruhan

Biaya Penelitian

: Universitas Tadulako

: 2016

: 3 Bulan

: Dana Mandiri

Palu , 24 Juni 2016 Mengetahui Ketua Peneliti Dekan Fakultas Teknik

Dr. Amar, ST., MT Yuli Asmi Rahman, ST., M.Eng NIP. 19680714 199406 1 006 NIP.19810702 200501 2 001

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Ir. Donny . M. Mangitung, M.Sc, Ph.D. NIP. 195811241986011003

Page 3: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen energi berguna dalam menelusuri dimana dan berapa energi yang

digunakan, mengidentifikasi kebocoran atau ketidak efisienan energi, menentukan

langkah perbaikannya serta mengevaluasi tingkat kelayakannya.

Untuk memulai manajemen energi yang baik, langkah awal yang harus dilakukan

adalah melaksanakan audit energi. Dengan audit energi dapat diketahui sejauh mana

peluang penghematan energi akan dicapai dan nilai uang yang dapat dihemat dengan

menganalisa dan mengidentifikasi data yang valid mengenai kondisi peralatan yang ada

pada gedung, biaya operasional kebutuhan energi dan manajemen energi yang dipakai.

Penggunaan energi listrik ditingkat Perguruan Tinggi merupakan hal yang mutlak

dan tidak dapat dihindari. Berdasarkan data yang diperoleh, setiap tahunnya Universitas

Tadulako mengalami kenaikan pembayaran listrik yang cukup tinggi. Pada tahun 2013

sampai dengan tahun 2014 jumlah pembayaran listrik yang harus dibayar Universitas

Tadulako ke PLN rata-rata sebesar Rp 225.000.000 sampai dengan Rp 280.000.000 setiap

bulannya (Data tagihan rekening listrik UNTAD tahun 2013/2014). Memasuki tahun

2015 pembayaran tagihan rekening listrik UNTAD semakin bertambah. Dapat

dilihat, tagihan listrik UNTAD berdasarkan data 8 bulan terakhir yaitu bulan

Januari sampai dengan Agustus telah mencapai total sebesar Rp 2.576.411.878

yang jika di rata-ratakan UNTAD harus membayar tagihan rekening listrik

sebesar Rp 322.051.485 per bulan. Sistem kelistrikan yang melayani UNTAD di

bagi menjadi tiga wilayah pelayanan yaitu pelayanan kelistrikan UNTAD Kampus

Setia Budi, pelayanan kelistrikan UNTAD kampus Bumi Bahari dan pelayanan

kelistrikan UNTAD kampus Tondo. Pemakaian listrik terbesar ada di kampus

UNTAD Tondo yang di layani 5 gardu distribusi yaitu Gardu Selatan (345 kVA),

Gardu Utara (240 kVA), Gardu Rumah Sakit (192 kVA), Gardu IT Center ( 690

kVA) serta Gardu FISIP (164 kVA). Dari 5 Gardu Distribusi yang melayani

kampus UNTAD Tondo, Gardu FISIP selalu mengalami kenaikan pembayaran

rekening listrik setiap tahunnya. Dapat dilihat pemakaian listrik (kWh) pada

Gardu FISIP dari bulan Januari sampai dengan Agustus yang tertinggi terdapat

pada bulan Juni mencapai 61.750 kWH dengan biaya tagihan rekening listrik

sebesar Rp.55.575.000 (Terlampir).

Page 4: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

3

Pengamatan di lapangan memperlihatkan konstruksi ruangan memiliki

karakteristik yang berbeda baik dari fungsi dan pemanfaatan ruangan itu sendiri.

Secara umum terdiri dari ruang perkuliahan, ruang perkantoran dan ruang

pertemuan. Kegiatan di gedung umumnya di laksanakan setiap hari kecuali hari

libur, mulai hari senin sampai sabtu dengan jam kerja rata-rata delapan jam mulai

jam 08.00 sampai dengan jam 16.00. Perbedaan fungsi ruangan dan jam kerja

akan mempengaruhi konsumsi energi listrik.

Melihat permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat

penelitian mandiri yang berjudul “Perhitungan intensitas Konsumsi Energi Pada

Gedung Unit Pengelola Teknis (UPT) Universitas Tadulako”. Dimana peneliti

melihat adanya peningkatan jumlah UPT di Untad tentunya memberi kontribusi

pada pemakaian listrik di Untad. Hal lainnya yaitu peneliti melihay adanya

potensi /peluang penghematan energi dan menganalisa penggunaan energi listrik

serta peralatan listrik pada sejumlah ruangan UPT yang di suplai Gardu FISIP

Kampus Universitas Tadulako.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dari setiap ruangan?

2. Bagaimana menghitung Peluang Hemat Energi (PHE) berdasarkan standar

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dari setiap ruangan?

1.3 Batasan Masalah

1. Menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada ruang perkuliahan,

ruang perkantoran dan ruang pertemuan yang di suplai Gardu FISIP.

2. Menghitung Peluang Hemat Energi (PHE) berdasarkan standar Intensitas

Konsumsi Energi (IKE) ruangan dengan kategori agak boros, boros dan sangat

boros.

3. Membandingkan biaya yang di keluarkan oleh Universitas Tadulako pada

rekening Gardu FISIP tertinggi bulan Januari sampai dengan Agustus dengan

biaya hasil Peluang Hemat Energi (PHE).

Page 5: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

4

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengevaluasi ruangan yang dikategorikan di luar efisien pemakaian

listrik pada gedung UPT yang di suplai Gardu FISIP.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik di gedung UPT yang di suplai

Gardu FISIP.

2. Mengurangi biaya pengeluaran rekening listrik yang di bayar oleh Universitas

Tadulako.

Page 6: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam jurnal yang ditulis oleh Suyono (2014) yang berjudul Studi Analisis

Konsumsi dan Penghematan Energi menyatakan bahwa Konservasi adalah pelestarian

atau perlindungan. Sedangkan untuk konservasi energi menurut PP 70 Tahun 2009 adalah

upaya sistematis, terencana, dan terpadu untuk melestarikan sumber daya energi dalam

negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.

Menurut Mukhlis (2011) Audit Energi merupakan langkah awal untuk memulai

manajemen energi yang baik. Dengan audit energi akan diperoleh data yang konkrit

mengenai kondisi peralatan yang ada pada gedung, biaya operasional kebutuhan energi,

manajemen energi yang dipakai.

2.1 Audit Energi Pada Bangunan Gedung

Sulistyowati (2012) menyatakan bahwa Audit Energi adalah teknik yang dipakai

untuk menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali

cara-cara untuk penghematannya. Audit energi merupakan aktifitas pemeriksaan

berkala untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam suatu kegiatan

penggunaan energi. Audit energi, juga dapat berguna dalam menelusuri dimana dan

berapa energi yang digunakan, mengidentifikasi kebocoran atau ketidak efisienan

energi, menentukan langkah perbaikannya serta mengevaluasi tingkat kelayakannya.

A. Survei Energi (Energy Survey or Walk Through Audit)

Sering disebut mini audit. Audit yang dilakukan secara sederhana, tanpa

penghitungan yang rinci, hanya melakukan analisa sederhana. Umumnya fokus dari

audit ini adalah pada bidang perawatan dan penghematan yang tidak memerlukan

biaya investasi yang besar. Biasanya auditor bukan seseorang yang profesional dalam

bidang audit energi.

B. Audit Energi Awal (Preliminary Energy Audit)

Tujuan dari audit energi awal adalah untuk mengukur produktifitas dan efisiensi

penggunaan energi dan mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi .Kegiatan

audit energi awal meliputi identifikasi gedung, analisa kondisi aktual, menghitung

konsumsi energi, menghitung pemborosan energi, dan beberapa usulan.

C. Audit Energi Rinci (Detailed Energy Audit or Full Audit)

Audit energi rinci adalah audit energi yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat

ukur yang sengaja dipasang pada peralatan untuk

Page 7: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

6

2.2 Intensitas konsumsi energi (IKE)

Intensitas konsumsi energi (IKE) merupakan istilah yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pemakaian energi pada suatu bangunan. Energi yang

dimaksudkan di sini adalah energi listrik. Nilai intensitas konsumsi energi penting

untuk dijadikan tolak ukur menghitung potensi penghematan energi yang mungkin

diterapkan di tiap ruangan atau seluruh area bangunan.

Tabel 2.1 Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Gedung Tidak ber-AC

Kriteria Keterangan

Efisien (0,84-1,67)

kWh/m²/bulan

a) Pengelolaan gedung dan peralatan energi dilakukan dengan prinsip konversi energi listrik

b) Pemeliharaan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur

c) Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan sistem manajemen energi terpadu

Cukup Efisien

(1,67-2,5) kWh/m²/bulan

a) Penggunaan energi cukup efisien namun masih memiliki peluang konservasi energi

b) Perbaikan efisiensi melalui pemeliharaan bangunan dan peralatan energi masih dimungkinkan

Boros

(2,5-3,34) kWh/m²/bulan

a) Audit energi perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari

b) Desain pembangunan maupun pemeliharaan gedung belum mempertimbangkan konservasi energi

Sangat Boros (3,34-4,17)

kWh/m²/bulan

a) Instlansi peralatan , desain pengoperasian dan pemeliharaan tidak mengacu pada penghematan energi

b) Agar dilakukan peninjuan ulang atas semua instalansi /peralatan energi serta penerapan manajemen energi dalam pengelolaan bangunan

c) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan

Page 8: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

7

Dengan membandingkan intensitas konsumsi energi bangunan dengan standar

nasional, bias diketahui apakah sebuah ruangan atau keseluruhan gedung sudah efisien

atau tidak dalam menggunakan energi.

Menurut pedoman pelaksanaan konservasi energi listrik dan pengawasannya di

Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional (Teknik Audit Energi Diknas : 2006)

dalam menentukan prestasi penghematan energi. Untuk gedung kantor dan bangunan

gedung komersial dapat mengacu kepada standar nilai IKE yang diperlihatkan pada tabel

2.1 dan 2.2.

Tabel 2.2 Standar IKE Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Gedung ber-AC

Kriteria Keterangan

Sangat Efisien (4,17—7,92)

kWh/m²/bulan

a) Desain gedung sesuai tatacara perencanaan teknis konservasi energi

b) Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan prinsip-prinsip manajemen energi

Efisien

(7,93-12,08) kWh/m²/bulan

a) Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur

b) Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan sistem manajemen energi terpadu

Cukup Efisien (12,08-14,58) kWh/m²/bulan

a) Pengunaan energi cukup efisien melalui pemeliharaan bangunan dan peralatan energi masih memungkinkan

b) Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum mempertimbangkan prinsip konservasi energi

Agak Boros

(14,58-19,17) kWh/m²/bulan

a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan perbaikan efisiensi yang mungkin dilakukan

b) Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian gedung belum mempertimbangkan konservasi energi

Page 9: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

8

Menurut Abetnego (2012) untuk menghitung nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

dari suatu ruangan baik ruangan ber AC dan ruangan Non AC di gunakan rumus sebagai

berikut :

IKE = 𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐾𝐾𝐾𝐾𝑇𝑇𝐿𝐿𝐾𝐾𝐿𝐿𝐿𝐿𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾 𝐴𝐴𝐿𝐿𝐴𝐴𝑇𝑇

(1)

Dimana :

IKE = Intensitas Konsumsi Listrik (kWh / m2)

Total Konsumsi Listrik (kWh)

Luas Area (m2)

Adapun total konsumsi Listrik tersebut dapat di hitung berdasarkan rumus sebagai

berikut :

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐾𝐾𝐾𝐾𝑇𝑇𝐿𝐿𝐾𝐾𝐿𝐿 = 𝐵𝐵𝐴𝐴𝐵𝐵𝑇𝑇𝐾𝐾 𝑥𝑥 𝑊𝑊𝑇𝑇𝐿𝐿𝑇𝑇𝐾𝐾 𝑃𝑃𝑇𝑇𝐿𝐿𝑇𝑇𝐾𝐾 𝑥𝑥 𝐽𝐽𝐾𝐾𝐾𝐾𝑇𝑇𝑇𝑇ℎ 𝐻𝐻𝑇𝑇𝐿𝐿𝐾𝐾 𝑃𝑃𝐴𝐴𝐾𝐾𝑇𝑇𝐿𝐿𝑇𝑇𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾1000

(2)

Keterangan :

Total Konsumsi Listrik (kWH)

Beban (Watt)

Waktu Pakai (Jam) Jumlah Hari Pemakaian ( Hari)

2.3 Peluang Hemat Energi (PHE)

Sebagai tindak lanjut hasil hasil pengukuran yang dilakukan maka

diperlukan penghitungan besarnya intensitas konsumsi energi (IKE). Besarnya

IKE hasil perhitungan dibandingkan dengan IKE standar. Bila hasilnya ternyata

Boros

(19,17-23,75) kWh/m²/bulan

a) Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan sehingga pemborosan energi dapat dihindari

b) Instalansi peralatan dan desain pengoperasian dan pemeliharaan tidak mengacu pada penghematan energi

Sangat Boros (23,75-37,5)

kWh/m²/bulan

a) Agar ditinjau ulang atas semua instalansi/peralatan energi serta penerapan manajemen energi dalam pengelolaan bangunan

b) Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan

Page 10: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

9

kurang dari IKE standar maka kegiatan audit rinci dapat dihentikan atau bila

diteruskan dengan harapan dapat memperoleh IKE yang lebih rendah lagi. Bila

hasilnya lebih dari IKE target, berarti ada peluang untuk melanjutkan proses audit

energi rinci. Menurut Abetnego (2012) untuk memperoleh penghematan energi

dengan menggunakan rumus berikut :

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (𝐼𝐼𝐾𝐾𝑃𝑃 𝑅𝑅𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾𝑅𝑅𝑇𝑇𝐾𝐾 − 𝐼𝐼𝐾𝐾𝑃𝑃 𝑇𝑇𝑇𝑇𝐿𝐿𝑅𝑅𝑒𝑒𝑇𝑇) 𝑥𝑥 𝐿𝐿𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾 𝐴𝐴𝐿𝐿𝑒𝑒𝑇𝑇 𝑥𝑥 𝑇𝑇𝑇𝑇𝐿𝐿… ….(3)

Dimana :

PHE = Peluang Hemat Energi (Rp)

IKE Ruangan = Intensitas Konsumsi Energi ruangan (kWh / m2)

IKE Target = Nilai Intensitas Konsumsi Energi Kategori Efisien (kWh / m2)

IKE Target Efisien ruangan ber AC = 4.17 kWh / m2 / Bulan dan ruangan Non AC

= 0.84 kWh / m2 / Bulan.

Luas Area (m2)

TDL = Tarif Dasar Listrik (Rp)

Tabel 2.3 Tarif Dasar Listrik Untuk Keperluan Pelayanan Sosial NO GOL

TARIF BATAS DAYA

REGULER PRA BAYAR

(Rp / kWh)

BIAYA BEBAN

(Rp / kVA / Bulan)

BIAYA PEMAKAIAN (Rp / kWh)

DAN BIAYA kVArh (Rp / kVArh)

1 S-1 / TR 220 VA - Abonemen per bulan (Rp) 14.800 -

2 S-2 / TR 450 VA 10.000

Blok I : 0 s.d 30 kWh : 123. Blok II : diatas 30 kWh s.d 60

kWh : 265. Blok III : diatas 60 kWh : 360

325

3 S-2 / TR 900 VA 15.000

Blok I : 0 s.d 20 kWh : 200 Blok II : diatas 20 kWh s.d 60

kWh : 295 Blok III : diatas 60 kWh : 360

455

Page 11: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

10

( Sumber : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2014)

4 S-2 / TR 1300 VA *) 708 708 5 S-2 / TR 2200 VA *) 760 760

6 S-2 / TR 3500 VA s.d 200 kVA *) 900 900

7 S-3 / TM Diatas 200 kVA **)

Blok WBP = K x P x 735 Blok LWBP = P x 735kVArh =

925

-

Catatan: *) Diterapkan Rekening Minimum (RM) : RM1 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian. **) Diterapkan Rekening Minimum (RM) : RM2 = 40 (Jam Nyala) x Daya tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian Blok LWBP. Jam Nyala : kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung. ***) Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh) dikarenakan dalam hal faktor daya rata-rata setiap bulan kurang dari 0.85 (delapan puluh lima per seratus).

K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat (1.4 ≤ K≤ 2), Ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara P : Faktor pengali untuk pembeda antara S-3 bersifat sosial murni dengan S-3 sosial komersial.

Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial murni P = 1. Untuk pelanggan S-3 yang bersifat sosial komersial P = 1.3. Kategori S-3 bersifat sosial murni dan S-3 bersifat sosial komersial ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahan Listrik Negara dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan sifat usahanya. WBP : Waktu Beban Puncak. LWBP : Luar Waktu Beban Puncak.

Page 12: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di empat Gedung UPT yang di suplai oleh Gardu

FISIP Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah. Gedung tersebut antara lain

adalah UPT Perpustakaan, UPT. Bahasa , UPT. Pengelola Lingkungan, UPT.

Security. Penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan mulai dari 25

Mei sampai dengan 25 Juni 2016.

3.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan :

1. Kertas A0 dan A4

2. Bukti Rekening Listrik Untad Gardu Fisip

Alat :

1. Tang Amper

2. Printer

3. Komputer

3.3. Tahapan Penelitian

Dalam penelitian, metode yang digunakan adalah survey pengambilan data dan

analisis. Tahapannya sebagai berikut:

3.3.1 Observasi

Melakukan pengamatan pada lokasi penelitian untuk mencari tahu secara

detail masalah dan tujuan yang berhubungan dengan penelitian.

3.3.2 Wawancara

Melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak

(responder) yang terkait yaitu bagian rumah tangga, bagian keuangan, bagian

BMN serta bagian pemeliharaan sarana listrik (Nataliska) kampus Universitas

Tadulako.

3.3.3 Pengambilan Data

Melakukan Pengambilan data dengan bagian-bagian yang terkait yaitu :

a. Bagian Rumah Tangga, untuk mengetahui data inventaris lampu,

Pengkondisi Udara (AC) dan peralatan listrik yang digunakan.

Page 13: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

12

b. Bagian Keuangan, untuk mengetahui besarnya tagihan listrik Gardu Fisip

tiap bulan.

c. Bagian BMN, untuk mengetahui data luas bangunan/ruangan yang menjadi

objek penelitian.

d. Bagian Nataliska, untuk mengetahui jalur distribusi tegangan rendah pada

gardu FISIP.

3.3.4 Studi Literatur

Menelusuri sumber-sumber tulisan yang terkait dengan tugas akhir yaitu

jurnal-jurnal ilmiah, internet dan skripsi yang pernah dibuat oleh peneliti

sebelumnya .

Selengkapnya dapat dilihat pada diagram alir berikut .

Gambar 2.1 Diagram Alir Penelitian

Page 14: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil pengambilan data dan penelitian maka dapat diperoleh data

bahwa Gardu Fisip UNTAD yang berkapasitas 164 kVA dan termasuk golongan

pelanggan tarif sosial S2 menyuplai 13 gedung termasuk diantaranya 4 UPT yaitu

UPT Perpustakaan, UPT. Bahasa dan UPT. Pengelola Lingkungan, UPT.

Security. Selengkapnya pemetaan distibusi aliran listrik dari gardu Fisip Untad

dapat dilihat pada lampiran 1. Untuk mengetahui peluang hemat energi pada

gedung UPT maka dilakukan perhitungan beban di objek penelitian yang

dimaksudkan. Perhitungan ini dilakukan selama satu bulan sebagai langkah awal

perhitungan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di setiap ruangan.

Pengambilan data beban setiap ruangan pada gedung yang di suplai Gardu FISIP

terlampir pada table 4.1.

Tabel 4.1 Data Beban Listrik Setiap Gedung UPT

UPT. Perpustakaan

UPT. Perpustakaan Lantai 1

No Ruangan Jenis Beban

Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Kasubag. Tata Usaha Ac 2 Pk Lampu Sl Komputer Printer Speaker

1 2 1 1 1

1492 18 250 30 5

1492 36 250 30 5

Page 15: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

14

2 Rg. Tata Usaha Ac 2 Pk Dispenser Tv Lampu Sl Komputer Speaker

1 1 1 2 2 1

1492 350 94 18 250 2.5

1492 350 94 36 500 2.5

3 Wc 1 Lampu Sl Pompa Air

2 1

18 200

36 200

4 Wc 2 Lampu Sl 1 18 18 5 Gudang 1 Lampu Tl 2 18 36 6 Rg. Pegawai Lampu Tl 2 18 36 7 Dapur Dispenser

Lampu Sl 1 1

350 18

350 18

8 Rg. Atk Lampu Tl 2 18 36 9 Gudang 2 Lampu Tl 2 18 36 10 Rg. Kepala Ac

Lampu Sl Komputer Speaker

2 2 1 2

1119 + 1492 24 + 18 250 5+10

2611 42 250 15

11 Rg. Fotocopy Lampu Tl Komputer Speaker Kulkas Mesin Fotocopy

4 1 1 1 1

18 250 10 70 900

72 250 10 70 900

12 Wc 3 Lampu Tl 2 18 36 13 Wc 4 Lampu Tl 2 18 36 14 Rg. Pegawai Lampu Tl 4 18 72

UPT. Perpustakaan Lantai 2

No Ruangan Jenis Beban

Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Rg. Layanan Koleksi Berkala

Komputer Lampu Tl Lampu Sl Speaker Kipas Angin Dispenser

2 14 14 1 1 1

250 18 18 10 50 350

250 252 252 10 50 350

Page 16: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

15

2 Rg. Layanan Internet Ac 2 Pk Lampu Tl Lampu Sl Komputer Speaker

4 14 7 29 2

1492 24 18 250 10

5968 336 126 7250 20

UPT. Bahasa

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Rg. Multimedia Lampu Sl Lampu Tl Ac Infocus Speaker Tv Lcd Komputer Hp 610 1178 Tape Tv Tabung Kulkas Printer Kom. Pc Dispenser Speaker Kecil

10 34 9 1 2 4 1

1 1 1 1 1 1 1

18 18 1492 265 45 190 575 30 94 125 30 250 400 10

180 612 13428 265 90 760 575 30 94 125 30 250 400 10

2 Wc 1 Lampu Sl 4 18 72 3 Wc 2 Lampu Sl 4 18 72 4 Lab 1 Ac

Infocus Lampu Sl Lampu Tl Komputer Speaker

5 1 6 12 26 1

1492 265 18 18 250 30

7460 265 108 216 6500 30

5 Lab 2 Ac Infocus Lampu Sl Lampu Tl Komputer Speaker

5 1 6 12 31 1

1492 265 18 18 250 30

7460 265 108 216 7750 30

Page 17: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

16

UPT. Pengelola Lingkungan

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Kepala Upt Lampu Sl Ac 2pk

3 1

24 1492

72 1492

2 Rg. Sholat Lampu Sl 2 24 48 3 Rg. Korlap Natalita Ac 2pk

Komputer Lampu Sl

1 1 1

1492 250 24

1492 250 24

4 Rg. Korlap Jaringan Lampu Sl Ac 2pk

1 1

24 1492

24 1492

5 Rg. Administrasi Ac 2pk Lampu Sl Komputer Tv Dispenser Print

1 2 2 1 1 2

1492 24 250 80 350 30

1492 48 500 80 350 60

6 Gudang 2 Lampu Sl 1 24 24 7 Gudang 1 Ac 2pk

Lampu Sl Komputer Print

1 1 1 1

1492 24 250 30

1492 24 250 30

8 Wc 1 Lampu Sl 1 24 24 9 Wc 2 Pompa Air

Lampu Sl 1 1

200 24

200 24

10 Dapur Lampu Sl Dispenser

1 1

24 350

24 350

11 Gudang 3 Lampu Sl 1 24 24 12 Kamar Ganti Lampu Sl 1 24 24

UPT. Pengelolah Lingkungan Lantai 2

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Rg. Pertemuan Lampu Sl 4 24 96 2 Gudang 1 Lampu Sl 1 24 24

Page 18: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

17

3 Gudang 2 Lampu Sl 1 24 24 4 Gudang 3 Lampu Sl 1 24 24 5 Rg. Wrd Lampu Sl 1 24 24 6 Wc 1 Lampu Sl 1 24 24 7 Wc 2 Lampu Sl 1 24 24 Gedung UPT Security

No Ruangan Jenis Beban Satuan Daya (Watt)

Total Daya (Watt)

1 Gudang Lampu Sl 1 24 24 2 Dapur Lampu Sl

Pompa Air Dispenser

1 1 1

24 200 420

24 200 420

3 Kepala Upt Security + Wc

Lampu Sl 2 24 48

4 Rg. Komandan Lampu Sl Komputer Printer

1 1 1

24 250 30

24 250 30

5 Wc Lampu Sl 1 24 24 6 Rg. Sekretaris Lampu Sl 1 24 24

4.2 Pembahasan

Setelah melakukan pengambilan data serta menghitung total beban setiap

ruangan pada gedung yang di suplai gardu FISIP, dilakukan analisa perhitungan

untuk memperoleh nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) setiap ruangan dan

menganalisa peluang hemat energi (PHE) dari ruangan yang memiliki nilai IKE

melebihi nilai target atau tidak efisien.

4.2.1 Analisa Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Listrik adalah pembagian antara

konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan satuan luas bangunan

gedung. Sebelum menganalisa nilai IKE kami terlebih dahulu mencari nilai total

konsumsi listrik setiap ruangan (kWH) dengan menggunakan rumus 2 dengan

Page 19: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

18

memasukkan 8 jam pemakaian ( di asumsikan jam kerja) selama 26 hari dalam 1

bulan.

Dapat dilihat pada ruangan kasubag tata usaha UPT. Perpustakaan lantai 1

memiliki beban 1813 watt yang terdiri dari beberapa jenis beban yaitu :

a. AC (1492 Watt)

b. Lampu SL (36 Watt)

c. Komputer (250 Watt)

d. Printer (30 Watt)

e. Speaker (5 Watt)

𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝐾𝐾𝑇𝑇𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾𝐾 𝐿𝐿𝐾𝐾𝐾𝐾𝑇𝑇𝐿𝐿𝐾𝐾𝐿𝐿 =1813 𝑊𝑊𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇𝑇 𝑥𝑥 8 𝐽𝐽𝑇𝑇𝐾𝐾 𝑥𝑥 26 𝑃𝑃𝑇𝑇𝐿𝐿𝐾𝐾

1000

= 3771041000

= 377.104 kWH

Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.1 untuk analisa Total Konsumsi Listrik

dengan perhitungan yang sama pada setiap ruangan.

Tabel 4.2 Hasil Analisa Perrhitungan Total Konsumsi Listrik

1. Gedung UPT. Perpustakaan

UPT. Perpustakaan Lantai 1

Page 20: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

19

UPT. Perpustakaan Lantai 2

2. Gedung UPT. Bahasa

3. Gedung UPT. Pengelola Lingkungan

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

1 Kasubag. Tata Usaha

1813 377.104

2 Rg. Tata Usaha 2474.5 514.6963 WC 1 236 49.0884 WC 2 18 3.7445 Gudang 1 36 7.4886 Rg. Pegawai 36 7.4887 Dapur 368 76.5448 Rg. ATK 36 7.4889 Gudang 2 36 7.48810 Rg. Kepala 2918 606.94411 Rg. Fotocopy 1302 270.81612 WC 3 36 7.48813 WC 4 36 7.48814 Rg. Pegawai 72 14.976

kWH TOTALTOTAL DAYA (WATT)NO RUANGAN

1 Rg. Layanan Koleksi Berkala

1164 242.112

2 Rg. Layanan Internet

13700 2849.6

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Rg. Multimedia 16849 3504.5922 WC 1 72 14.9763 WC 2 72 14.9764 Lab 1 14579 3032.4325 Lab 2 15829 3292.432

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

Page 21: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

20

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 2

4.Gedung UPT. Security

1 Kepala UPT 1564 325.3122 Rg. Sholat 48 9.984

3 Rg. Korlap Natalita 1766 367.328

4 Rg. Korlap Jaringan 1516 315.328

5 Rg. Administrasi 2530 526.24

6 Gudang 2 24 4.9927 Gudang 1 1796 373.5688 WC 1 24 4.9929 WC 2 224 46.59210 Dapur 374 77.79211 Gudang 3 24 4.99212 Kamar Ganti 24 4.992

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Rg. Pertemuan 96 19.9682 Gudang 1 24 4.9923 Gudang 2 24 4.9924 Gudang 3 24 4.9925 Rg. WRD 24 4.9926 WC 1 24 4.9927 WC 2 24 4.992

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

1 Gudang 24 4.9922 Dapur 644 133.952

3 Kepala UPT Security + WC

48 9.984

4 Rg. Komandan 304 63.2325 WC 24 4.9926 Rg. Sekretaris 24 4.992

NO RUANGAN TOTAL DAYA (WATT) kWH TOTAL

Page 22: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

21

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.1, diperoleh total konsumsi

listrik pada ruangan Kasubag Tata Usaha UPT. Perpustakaan lantai 1 sebesar

377.104 Watt. Maka Intensintas Konsumsi Energi (IKE) setiap ruangan dapat di

hitung dengan menggunakan rumus 2 dengan memasukkan nilai luas ruangan

sebagai berikut :

IKE =377.104

25.74

= 14.65 kWh / m2/ Bulan

Berdasarkan hasil perhitungan IKE di atas, maka Ruangan Kasubag Tata

Usaha UPT. Perpustakaan Lantai 1 masuk dalam kategori Agak Boros

berdasarkan kriteria IKE gedung ber AC.Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.2

untuk analisa Intensitas Konsumsi Energi dengan perhitungan yang sama pada

setiap ruangan.

Page 23: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

22

Tabel 4.2 Hasil Analisa IKE Setiap Ruangan

1. Gedung UPT. Perpustakaan UPT. Perpustakaan Lantai 1

UPT. Perpustakaan Lantai 2

AC NON AC

1 Kasubag. Tata Usaha

25.74 377.104 14.65 Agak Boros

2 Rg. Tata Usaha 30.42 514.696 16.92 Agak Boros

3 WC 1 5.4 49.088 9.09 -4 WC 2 2.52 3.744 1.49 Efisien5 Gudang 1 7.56 7.488 0.99 Efisien

6 Rg. Pegawai 8.19 7.488 0.91 Efisien

7 Dapur 2.88 76.544 26.58 -

8 Rg. ATK 9.99 7.488 0.75 Efisien

9 Gudang 2 9.99 7.488 0.75 Efisien

10 Rg. Kepala 31.59 606.944 19.21 Boros11 Rg. Fotocopy 24.57 270.816 11.02 11.02 Efisien12 WC 3 5.4 7.488 1.39 Efisien

13 WC 4 2.52 7.488 2.97 Boros

14 Rg. Pegawai 32.76 14.976 0.46 Efisien

NO RUANGANLUAS

RUANGAN (M2)

KATEGORI RUANGAN

kWH TOTALIKE RUANGAN

AC NON

1 Rg. Layanan Koleksi Berkala

146.88 242.112 1.65 Efisien

2 Rg. Layanan Internet

139.59 2849.6 20.41 Boros

kWH TOTAL IKE RUANGAN KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN LUAS RUANGAN

Page 24: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

23

2. Gedung UPT. Bahasa

3. Gedung UPT. Pengelola Lingkungan UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 2

AC NON 1 Rg. Multimedia 210 3504.592 16.69 Agak Boros

2 WC 1 20 14.976 0.75 Efisien3 WC 2 20 14.976 0.75 Efisien4 Lab 1 120 3032.432 25.27 Sangat Boros

5 Lab 2 120 3292.432 27.44 Sangat Boros

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN LUAS RUANGAN

IKE RUANGANkWH TOTAL

AC NON 1 Kepala UPT 22.75 325.312 14.30 Cukup Efisien2 Rg. Sholat 16.5 9.984 0.61 Efisien

3 Rg. Korlap Natalita

12.25 367.328 29.99 Sangat Boros

4 Rg. Korlap Jaringan

12.25 315.328 25.74 Sangat Boros

5 Rg. Administrasi 29.75 526.24 17.69 Agak Boros6 Gudang 2 12.25 4.992 0.41 Efisien7 Gudang 1 12.25 373.568 30.50 Sangat Boros8 WC 1 5.25 4.992 0.95 Efisien9 WC 2 5.25 46.592 8.87 Sangat Boros

10 Dapur 2.55 77.792 30.51 Sangat Boros11 Gudang 3 5.55 4.992 0.90 Efisien12 Kamar Ganti 2.55 4.992 1.96 Cukup Efisien

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN LUAS RUANGAN

IKE RUANGANkWH TOTAL

AC NON 1 Rg. Pertemuan 89.25 19.968 0.22 Efisien2 Gudang 1 12.25 4.992 0.41 Efisien3 Gudang 2 5.25 4.992 0.95 Efisien4 Gudang 3 5.25 4.992 0.95 Efisien5 Rg. WRD 27 4.992 0.18 Efisien6 WC 1 5.25 4.992 0.95 Efisien7 WC 2 5.25 4.992 0.95 Efisien

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN LUAS RUANGAN

IKE RUANGANkWH TOTAL

Page 25: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

24

4.Gedung UPT. Security

Hasil dari evaluasi ruangan yang telah dianalisa terdapat beberapa

ruangan yang ada pada setiap UPT yang di suplai gardu FISIP terdapat nilai IKE

yang melebihi kriteria kategori efisien baik ruangan AC dan Non AC, yakni

kategori agak boros, boros, dan sangat boros menggunakan energi listrik. Rincian

jumlah ruangan yang dianggap melebihi standar IKE kategori efisien adalah :

a. UPT. Perpustakaan Lantai 1 terdiri atas 4 ruangan yaitu:

- Kasubag Tata Usaha : Agak Boros

- Tata Usaha : Agak Boros

- Kepala UPT : Boros

- WC 4 : Boros

b. UPT. Perpustakaan Lantai 2 terdiri atas 1 ruangan yaitu:

- Layanan Internet : Agak Boros

c. UPT. Bahasa terdiri atas 3 ruangan yaitu:

- Multimedia : Agak Boros

- Lab 1 : Sangat Boros

- Lab 2 : Sangat Boros

d. UPT. Pengelolah Lingkungan Lantai 1 terdiri atas6 ruangan yaitu:

AC NON 1 Gudang 13.92 4.992 0.05 Efisien2 Dapur 2.88 133.952 6.71 Efisien

3 Kepala UPT Security + WC

8.7 9.984 0.17 Efisien

4 Rg. Komandan 8.91 63.232 1.02 Efisien5 WC 3 4.992 0.24 Efisien6 Rg. Sekretaris 5.91 4.992 0.12 Efisien

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN LUAS RUANGAN

IKE RUANGANkWH TOTAL

Page 26: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

25

- Korlap Natalita : Sangat Boros

- Korlap Jaringan : Sangat Boros

- Administrasi : Agak Boros

- Gudang 1 : Sangat Boros

- Wc 2 : Sangat Boros

- Dapur : Sangat Boros

4.2.2 Analisa Peluang Hemat Energi (PHE)

Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi penghematan energi

yang dapat diterapkan pada ruangan yang tidak masuk kategori efisien dalam

menggunakan listrik. Standar Intensitas Konsumsi Energi (IKE) kategori efisien

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia gedung ber AC dan Non

AC adalah 4.17 kWh / m2dan 0.84 kWh / m2 terlihat pada tabel 2.1 dan 2.2.

Berdasarkan hasil perhitungan IKE pada tabel 4.2, diperoleh nilai IKE

pada ruangan Kasubag Tata Usaha UPT. Perpustakaan lantai 1 (AC) sebesar 14.65

kWh / m2 dan ruangan WC 4 UPT. Perpustakaan Lantai 1 (Non AC) sebesar 2.97

kWh / m2. Maka untuk menghitung peluang hemat energi dapat digunakan rumus

3 dengan memasukkan luas ruangan dan tarif dasar listrik pelayanan sosial tabel

2.3.

a. Kasubag Tata Usaha UPT Perpustakaan lantai 1 (AC)

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (14.65 − 4.17) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= (10.48) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 242791.38

b. WC 4 UPT. Perpustakaan lantai 1 ( Non AC)

Page 27: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

26

𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 = (2.97 − 0.84) 𝑥𝑥 2.52 𝑥𝑥 900

= (2.13) 𝑥𝑥 25.74 𝑥𝑥 900

= 𝑅𝑅𝑅𝑅. 4834.08

Sehingga bisa di lihat pada tabel 4.3 untuk analisa Peluang Hemat Energi

dengan perhitungan yang sama pada setiap ruangan.

Tabel 4.3 Analisa Peluang Hemat Energi (PHE)

UPT. Perpustakaan Lantai 1

UPT. Perpustakaan Lantai 2

UPT. Bahasa

AC NON AC1 Kasubag. Tata Usaha 14.65 Agak Boros 242791.382 Rg. Tata Usaha 16.92 Agak Boros 349060.143 Rg. Kepala 19.21 Boros 427692.334 WC 4 2.97 Boros 4834.08

NO RUANGAN

Total = Rp 1.024.377.93

IKE RUANGANPHE (Rp)

KATEGORI RUANGAN

AC NON AC1 Rg. Layanan Internet 20.41 Boros 2040758.73

PHEIKE RUANGAN

Total = Rp. 2.040.758.73

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN

AC NON AC1 Rg. Multimedia 16.69 Agak Boros 2366002.82 Lab 1 25.27 Sangat Boros 2278828.83 Lab 2 27.44 Sangat Boros 2512828.8

IKE RUANGAN PHE

Total = Rp. 7.157.660.4

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN

Page 28: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

27

UPT. Pengelola Lingkungan Lantai 1

Berdasarkan hasil analisa perhitungan Peluang Hemat Energi (PHE), dapat dilihat

dari 14 ruangan yang melebihi standar IKE kategori efisien maka didapat potensi

penghematan sebesar Rp.11.503.488.96 per bulan.

AC NON AC1 Rg. Korlap Natalita 29.99 Sangat Boros 284620.952 Rg. Korlap Jaringan 25.74 Sangat Boros 237820.953 Rg. Administrasi 17.69 Agak Boros 361964.254 Gudang 1 30.50 Sangat Boros 290236.955 WC 2 8.87 Sangat Boros 37963.86 Dapur 30.51 Sangat Boros 68085

IKE RUANGAN PHE

Total = Rp. 1.280.691.9

KATEGORI RUANGAN

NO RUANGAN

Page 29: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

28

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan nilai Intensitas Konsumsi

Energi serta Peluang Hemat Energi pada ruangan gedung UPT yang disuplai

Gardu FISIP Universitas Tadulako, maka dapat ditarik kesimpulan antara lain :

1. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik setiap ruangan pada gedung UPT

terdiri atas 14 ruangan yang melebihi standar IKE kategori efisien yakni

kategori agak boros, boros dan sangat boros

2. Peluang Hemat Energi (PHE) dari 14 ruangan jika diimplementasikan maka

Universitas Tadulako dapat menghemat biaya listrik sebesar Rp. 11.503.488.96

per bulan.

5.2 Saran

1. Pemasangan AC harus sesuai pada tempat kerja, untuk mengurangi

pemasangan AC yang berlebihan sebaiknya menggunakan 1 AC untuk dua

ruangan yang di khususkan untuk ruangan bersekat.

2. Perlunya memperhatikan spesifikasi alat pada saat pembelian alat listrik yang

baru.

3. Perlu ada penelitian lanjutan untuk melkaukan audirt energi lanjutan sebagai

rekomendasi tindakan penghematan selanjutnya.

Page 30: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

29

Daftar Pustaka

Abetnego, M., 2012, ‘ Analisa Dan Perancangan Audit Energi Pada Sistem Kelistrikan

Hotel Ciputra Semarang’,Makalah Tugas Akhir. Universitas Diponegoro Semarang.

Bachri, A., 2015, ’Analisis Efisiensi Pemakaian Daya Listrik Di Universitas Islam

Lamongan’, Jurnal TeknikA, Vol. 7, No. 1, Hal. 649-658. Universitas Tadulako.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 03-6169-2000, Prosedur Audit Energi Pada

Bangunan Gedung. Jakarta : BSN.

Mukhlis, B., 2011, ’Evaluasi Penggunaan Listrik Pada Bangunan Gedung Di

Lingkungan Universitas Tadulako’, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 1, No. 1, Hal. 33-42.

Universitas Tadulako.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31. 2014 Tentang Tarif

Tenaga Listrik Yang Di Sediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT.

Perusahaan Listrik Negara. Jakarta : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Suyono, H., 2014, ’Studi Analisis Konsumsi Dan Penghematan Energi Di PT. P.G.

Krebet Baru 1’,Jurnal Mahasiswa TEUB, Vol. 1, No. 1, Hal. 1-6. Universitas

Brawijaya.

Sulistyowati., 2012, ’Audit Energi Untuk Efisiensi Pemakaian Energi Listrik’,Jurnal

ELTEK, Vol. 10, No. 1, Hal. 14-25. Politeknik Negeri Malang.

Untoro, J., 2014, ’Audit Energi Dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi Pada Sistem

Peralatan Listrik Di Gedung Pelayanan Unila’,Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Elektro, Vol. 8, No. 2, Hal. 94-104. Universitas Lampung.

Page 31: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

30

LAMPIRAN 1

PETA JARINGAN DISTRIBUISI GEDUNG UPT

DARI GARDU FISIP UNTAD

Page 32: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

31

LAMPIRAN BIODATA PENELITI

1 Nama Lengkap (dengan gelar) YULI ASMI RAHMAN, ST. M.Eng.

2 Jenis Kelamin P

3 Jabatan fungsional LEKTOR

4 NIP/NIK/identitas lainnya 19810702 200501 2 001

5 NIDN 0002078104

6 Tempat dan Tanggal Lahir BARRU, 2 JULI 1981

7 E-mail [email protected].

8 Nomor Telepon/ HP 0852 41297776

9 Alamat Kantor KAMPUS BUMI TADULAKO KM 9

10 Nomor Telepon/Faks (0451) 461545

11 Lulusan yang Telah dihasilkan S-1=18 orang;

12 Mata kuliah yang diampu 1. Analisa Sistem Tenaga

2. Fisika Dasar 1

3. Fisika Dasar 2

3.Sistem Distribusi dan Mutu Listrik

B. RiwayatPendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi UNIVERSITAS

HASANUDDIN,

MAKASSAR

UNIVERSITAS GADJAH

MADA, YOGYAKARTA

Bidang Ilmu TEKNIK ENERGI SISTEM TENAGA LISTRIK

Tahun Masuk-Lulus 1999 – 2003 2008 - 2010

Judul

Skripsi/Thesis/Disertasi

Studi Perhitungan Arus

Hubung Singkat Untuk

Sistem Interkoneksi

Sulawesi Selatan Tahun

2012

Optimisasi Penempatan

Kapasitor Pada Jaringan

Distribusi Menggunakan

Algoritma Genetika

Nama Pembimbing Ir. Ahmad Toyib

Rahardjo, M.Sc & Ir. Hj.

Sri Mawar Said

Ir. Soedjatmiko, M.Sc &

Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D.

Page 33: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

32

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 TahunTerakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun

Disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber* Jml

(JutaRp)

1 2011 Studi Aliran Daya Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Jaringan Distribusi Kota Palu Penyulang Cempaka)

MANDIRI 2

2 2012 Analisis Perancangan Penerapan Sumber Energi Tenaga Surya pada Penerangan Jalan Kampus di Universitas Tadulako

DANA

DIPA

UNTAD

10

3 2013 Rekayasa Kolektor Energi Surya Tipe Single and Double Cover Glazing dengan penyerap panas pelat datar dan gelombang sibusiodal

DP2M

DIKTI 50

4 2014 Rekayasa Kolektor Energi Surya Tipe Single and Double Cover Glazing dengan penyerap panas pelat datar dan gelombang sibusiodal

DP2M

DIKTI 40

5 2015 Simulasi Relay Tegangan kurang menggunakan Matlab

BOPTN

UNTAD 5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Pendanaan

Sumber* Jml

(JutaRp)

1 2007

Penyuluhan Tentang Pemilihan Lampu Hemat

Energi yang Tepat Untuk Mengurangi Biaya

Tagihan Rekening Listrik Kelurahan Bayaoge

MANDIRI 1

2 2007 Penggunaan Barang Elektronika yang Tepat

Dalam Rumah Tangga MANDIRI 1

3 2008 Sosialisasi Lampu Hemat Energi Sebagai

Upaya Pengurangan Tagihan Rekening

DIPA

LPPM 1,5

Page 34: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

33

Listrik UNTAD

DP2M

4 2011

Penyuluhan Peran Ibu Rumah Tangga Dalam

Memasyarakatkan Budaya Hemat Energi

Listrik

DIPA

LPPM

UNTAD

DP2M

2

5 2011

Sosialisasi Pengaruh Jaringan Transmisi

Tegangan Tinggi 150 kV Terhadap Manusia

dan Makhluk Hidup Sekitarnya

PT. PLN

Pikitring

Sulmapa II

32

6 2012 IbM Karang Taruna Dalam Pembuatan Kompor Briket Kotoran Sapi

DIPA

DIKTI

DP2M

42

7 2012 Penyuluhan Pembuatan Lampu Led Sebagai Lampu Hemat Energi Sederhana

DIPA

LPPM

UNTAD

DP2M

2.5

8 2013 IbM karang taruna dalam pembuatan kompor briket biorang

DIKTI

DP2M 45

9 2014 IbM bagai masyarakat pesisir Mamboro kota Palu dalam usaha penegeringan ikan

DIKTI

DP2M 48

10 2015 IbM Kelompok Guru Teknik Lstrik Kota Palu DIKTI

DP2M 40

11 2016 KKN PPM Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Sojol dalam mendukung konsep Desa Mandiri Energi

DIKTI

DP2M 70

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No

. Judul Artikel Ilmiah NamaJurnal

Volume /

Nomor /

Tahun

1 Analisis Distribusi Tegangan Pada

Permukaan Inslator Gantung Dengan EMAS

Vol.

17/No.

Page 35: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

34

Menggunakan Simulasi MATLAB 4/2007

2 Implementasi Integrated Control and

Protection Sistem (ICPS) Pada Gardu Induk MEKTEK

Vol. 5/No.

1/2008

3

Studi Penempatan Kapasitor Pada Jaringan

Distribusi Radial Menggunakan Algoritma

Genetika

PROCEEDI

NG CITEE

2010

2010

4 Watak Harmonic Pada Beban Inveter Tiga

Fasa Tak berbeban FORISTEK Vol. 1/No.

1/2011

5

Pengontrolan Tegangan Input Motor DC

Melalui Penyearah Terkendali Satu Fasa

Metode PWM Dengan Saklar MOSFET

PROCEEDI

NG CITEE

2011

2011

6 Aplikasi karakteristik Penyearah Satu fasa Terkendali Pulse Width Modulation (PWM) pada Beban Resistif

SMARTEK Vol. 9/No.

1/2011

7 Aplikasi filter pasif sebagai pereduksi harmonik harmonik pada inverter tiga fasa tak bebeban

FORISTEK Vol. 2/

No.1/2012

F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar

IlmiahDalam 5 Tahun Terakhir

No

.

Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

Conference on Information

Technology Electrical

Engineering

Studi Penempatan

Kapasitor Pada Jaringan

Distribusi Radial

UGM

Yogyakarta

2010

2

Conference on Information

Technology Electrical

Engineering

Pengontrolan Tegangan Input Motor DC Melalui Penyearah Terkendali Satu Fasa Metode PWM dengan Saklar MOSFET

UGM

Yogyakarta

2012

3 Seminar teknologi nasional

teknologi industry

Hybrid plat datar dan gelombang snusiodal pada kolektor pemanas air surya

Makassar

2013

4 Engineering International

Conference A new copper of solar water heating collector

Semarang

2013

Page 36: 15LAPORAN PENELITIAN MANDIRI.pdf

35

5

International symposium

Smart material and

mechatronics

A new development of Thermosiphon solar hot water with paralle serpentine tube configuration

Makassar

2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata tersebut adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam pengajuan Penelitian Mandiri.

Palu, 6 maret 2016

Pengusul,

( YULI ASMI RAHMAN, S.T, M.Eng. )