140961942 etiologi dan faktor penyebab nyeri perut
TRANSCRIPT
Apa saja etiologi dan faktor yang menyebabkan terjadinya sakit perut?
Perut adalah organ yang berongga, jadi didalamnya terdapat bermacam-macam organ yang
terletak pada posisinya masing-masing, pada perut sebelah kanan dibagian atas terdapat organ
Hati, Kandung Empedu, Ginjal, Usus kecil dan Usus Besar, sedangkan pada sbelah kanan di
bagian bawah terdapat Usus Besar, Usus Buntu / Appendix, Saluran kencing, dan khusus
pada wanita terdapat Saluran Indung Telur.
Nyeri perut yang hebat dan mendadak kadang merupakan gejala yang sering membawa
pasien datang ke unit gawat darurat dan merupakan keluhan utama yang paling sering
ditemukan pada pasien dengan kasus pembedahan pada gangguan perut, Dalam kondisi
tertentu dan jarang nyeri perut yang menyebabkan dapat menyebabkan komplikasi yang
serius bahkan hingga kematian jika diagnosis dan terapi yang tepat terlambat diberikan.
Nyeri perut dapat berupa nyeri visceral maupun nyeri somatik, dan dapat berasal dari
berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau diluar rongga perut, misalnya
dirongga dada. Para klinisi sebaiknya telah memahami patofisiologi dan tanda-tanda khas
penyebab akut abdomen. Lokasi, karakteristik, derajat nyeri dan ada atau tidaknya gejala-
gejala sistemik dapat membantu dalam membedakan penyebab-penyebab akut abdomen yang
membutuhkan pembedahan segera dengan kondisi medis biasa.
Sifat, derajat, dan lamanya nyeri akan sangat membantu dalam mencari penyebab utama akut
abdomen. Nyeri superfisial, tajam dan menetap biasanya terjadi pada iritasi peritoneal akibat
perporasi ulkus atau ruptur appendiks, ovarian abses atau kehamilan ektopik. Nyeri kolik
terjadi akibat adanya kontraksi intermiten otot polos, seperti kolik ureter, dengan ciri khas
adanya interval bebas nyeri. Tetapi istilah kolik bilier sebenarnya tidak sesuai dengan
pengertian nyeri kolik karena kandung empedu dan ductus biliaris tidak memiliki gerakan
peristalsis seperti pada usus atau ureter. Nyeri kolik biasanya dapat reda dengan analgetik
biasa. Sedangkan nyeri strangulata akibat nyeri iskemia pada strangulasi usus atau trombosis
vena mesenterik biasanya hanya sedikit mereda meskipun dengan analgetik narkotik. Faktor-
faktor yang memicu atau meredakan nyeri penting untuk diketahui. Pada nyeri abdomen
akibat peritonitis, terutama jika mengenai organ-organ pada abdomen bagian atas, nyeri dapat
dipicu akibat gerakan atau nafas yang dalam.
Penyebab Nyeri Perut
Saluran Cerna: Nyeri abdomen nonspesifik, Appendicitis, Obstruksi usus halus dan
kolon, Perforasi pada peptic ulser, Hernia inkarserata, Perforasi usus atau Diverticulitis
Hati, Limpa dan empedu: Akut kolesistisis, Akut kholangitis, Abses hepar, Hepatitis akut,
Limpa yang trauma atau rusak
Pancreas: Akut pancreatitis
Saluran Kemih: Kolik ginjal, kut pyelonefritis
Ginekologi: Akut salpingitis, Kehamilan ektopik yang ruptur
Pembuluh darah: Acute ischemic colitis, Mesenteric thrombosis
Peritoneum: Abses intra abdominal, Peritonitis tuberkulosis
Retroperitoneum: Perdarahan retroperitoneum
Lokasi nyeri perut dan asal embriologi nya
Epigastrik (Perut Tengah Atas) : Foregut (lambung, duodenum, hati, pancreas, empedu)
Periumbilikal (Perut Kanan Bawah) : Midgut ( usus halus dan usus besar termasuk
apendiks)
Suprapubik (Perut Bawah Tengah) : Hindgut ( rectum dan organ urogenital)
Lokasi Nyeri Perut Dan kemungkinan Penyebab
Kanan bagian atas, kemungkinan yang mengalami gangguan adalah organ-organ yang
terletak pada bagian kanan atas adalah Gangguan Hati, Radang pada kandung empedu
akibat adanya batu, serta kadang-kadang bisa terjadi radang usus kecil. Nyeri kantung
empedu sifat nyeri hebat, tetap/konstan, nyeri kuadran kanan atas/ epigastrik dan sering
memburuk setelah makan makanan yang berlemak (fatty foods). Tetapi kalau tempat
nyeri berada agak ditengah dan rasa nyerinya sampai menembus
kebelakang, kemungkinan gangguan Ginjal harus dicurigai. Kolik renal atau gangguan
nyeri disebabkan gangguan ginjal: nyeri kolik pada sudut tertentu bagian ginjal, yang
nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul. Khasnya pasien tidak dapat menemukan posisi
yang dapat mengurangi nyeri. Namun pada kolik ginjal dapat juga terjadi di bagian
sebelah kiri. Iskemik usus atau usus yang rusak, nyeri bersifat tumpul, hebat,
tetap/konstan, nyeri abdomen kuadran kanan atas yang meningkat saat makan.
Kiri bagian atas, Kolik renal atau gangguan nyeri disebabkan gangguan ginjal: nyeri
kolik pada sudut tertentu bagian ginjal, yang nyeri bila ditekan, menjalar ke panggul.
Khasnya pasien tidak dapat menemukan posisi yang dapat mengurangi nyeri. Namun
pada kolik ginjal dapat juga terjadi di bagian sebelah kiri. Nyeri ulkus peptic nyeri
bersifat tumpul, nyeri terbakar (burning) di epigastrium. Khasnya episode malam,
membangunkan pasien dari tidur. Diperparah oleh makan dan kadang kadanga dikurangi
dengan minum susu atau antasida.
Kanan bawah, penyebab yang paling sering adalah radang dari usus buntu atau
Appendicitis, kemudian penyebab lain yang cukup sering adalah infeksi saluran kencing,
atau pada wanita patut dicurigai adanya radang saluran indung telur, infeksi usus halus
atau usus besar. Untuk membedakan antara usus buntu dengan infeksi saluran kencing
yaitu : Pada usus buntu gejala yang menyertai adalah demam, bisa juga disertai rasa mual
sampai muntah dan kadang bisa juga disertai diare, biasanya nyeri yang timbul kuat sekali
sampai si penderita selalu membungkukkan badannya karena menahan nyeri di bagian
perut kanan bawah. Sedangkan pada infeksi saluran kencing biasanya adalah sering
kencing, rasa nyeri bila kencing, juga rasa perih pada waktu kencing, juga bisa disertai
demam tinggi dan rasa mual muntah juga. Nyeri kolon tampilannya kadang kadang nyeri
dapat berkurang sementara oleh defekasi atau flatus
Nyeri Perut Bagian Tengah Atas Bila anda mendadak merasakan nyeri didaerah ulu hati
disertai rasa mual dan rasa kembung, kemungkinan besar anda menderita Gastritis,
dispepsia atau gangguan lain lam,bung. Gastritis adalah sakit pada bagian lambung, jadi
kurang lebih artinya sama saja. Arti Gastritis sebenarnya adalah terjadinya proses radang
pada lambung. Penyebab lain adalah nyeri pancreas, lokasi di sekitar epigastrium atau
perut bagian tengah, menjalar ke punggung, membaik saat duduk dan posisi condong
kedepan. Obstruksi usus halus biasanaya nyeri kolik sentral yang berhubungan dengan
muntah, distensi dan konstipasi
Perut Bawah tengah Nyeri kandung kemih biasanya nyeri difus yang hebat di regio
suprapubik. Nyeri prostat tampilannya nyeri tumpul yang dirasakan di lower abdomen,
rectum, perineum atau paha anterior. Nyeri uretra sangat bervariasi mulai dari
ketidaknyamanan hingga nyeri tajam yang hebat yang dirasakan pada ujung akhir uretra
(ujung penis pada pria) dan semakin nyeri saat miksi. Bisa sangat parah sehingga pasien
akan berusaha menahan kencingnya yang dapat menimbulkan masalah baru.
Karakteristik Nyeri
Sifat, keparahan dan periodisitas sakit memberikan petunjuk berguna untuk penyebab yang
mendasari . nyeri utama adalah yang paling umum.
Nyeri alih Nyeri alih terjadi jika suatu segmen persarafan melayani lebih dari suatu
daerah. Misalnya, diafragma yang berasal dari regio leher C3 – C5 pindah ke bawah
pada masa embrional sehingga rangsangan pada diafragma oleh perdarahan atau
peradangan akan dirasakan di bahu. Demikian juga pada kolesistitis akut, nyeri
dirasakan di daerah ujung belikat. Abses dibawah diafragma ata rangsangan karena
radang atau trauma pada permukaan atau limpa atau hati juga dapat mengakibatkan
nyeri di bahu. Kolik ureter atau kolik pyelum ginjal, biasanya dirasakan sampai ke
alat kelamin luar seperti labium mayus atau pada testis pada pria.
Nyeri kontinyu Nyeri akibat rangsangan pada peritoneum parietal akan dirasakan
terus-menerus karena berlangsung terus, misalnya pada reaksi radang. Pada saat
pemeriksaan penderita peritonitis, ditemukan nyeri tekan setempat. Otot dinding perut
menunjukkan defans muskuler secara refleks untuk melindungi bagian yang
meradang dan menghindari gerakan atau tekanan setempat.
Nyeri kolik Nyeri kolik merupakan nyeri yang hilang timbul yang menunjukkan
suatu obstruksi organ berongga (lumen), organ yang berdinding otot (usus, empedu,
duktus biliaris, ureter) Kolik merupakan nyeri viseral akibat spasme otot polos organ
berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut
(obstruksi usus, batu ureter, batu empedu, peningkatan tekanan intraluminar). Nyeri
ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Karena
kontraksi ini berjeda, kolik dirasakan hilang timbul. Fase awal gangguan perdarahan
dinding usus juga berupa kolik. Serangan kolik biasanya disertai perasaan mual,
bahkan sampai muntah. Dalam serangan, penderita sangat gelisah, kadang sampai
berguling-guling di tempat tidur atau di jalan. Yang khas ialah trias kolik yang terdiri
atas serangan nyeri yang kumat-kumatan disertai mual dan muntah dan gerak paksa.
Nyeri iskemik Nyeri perut dapat juga berupa nyeri iskemik yang sangat hebat,
menetap, dan tidak menyurut. Nyeri ini merupakan tanda adanya jaringan yang
terancam nekrosis. Lebih lanjut akan tampak tanda intoksikasi umum, seperti
takikardia, keadaan umum yang memburuk, dan syok karena resorbsi toksin dari
jaringan nekrosis.
Nyeri pindah Kadang nyeri berubah sesuai perkembangan patologi. Misalnya pada
tahap awal appendisitis, sebelum radang mencapai permukaan peritoneum, nyeri
viseral dirasakan sekitar pusat disertai rasa mual karena appendiks termasuk usus
tengah. Setelah radang terjadi di seluruh dinding termasuk peritoneum viseral, terjadi
nyeri akibat rangsangan peritoneum yang merupakan nyeri somatik. Pada saat ini,
nyeri dirasakan tepat pada letak peritoneum yang meradang, yaitu diperut kanan
bawah. Jika appendiks kemudian mengalami nekrosis dan gangren, nyeri berubah lagi
menjadi nyeri iskemik yang hebat, menetap dan tidak menyurut, kemudian penderita
dapat jatuh dalam keadaan toksis. Pada perporasi tukak peptik duodenum, isi
duodenum yang terdiri atas cairan asam garam dan empedu masuk rongga abdomen
yang sangat merangsang peritoneum setempat. Pasien merasakan sangat nyeri di
tempat rangsangan itu, yaitu diperut bagian atas. Setelah beberapa waktu, isi cairan
lambung mengalir ke kanan bawah, melalui jalandisebelah lateral kolon asendens
sampai ke tempat kedua, yaitu rongga perut kanan bawah, sekitar sekum. Nyeri itu
kurang tajam dan kurang hebat dibandingkan nyeri pertama karena terjadi
pengenceran. Pasien sering mengeluh bahwa nyeri yang mulai di ulu hati pindah ke
kanan bawah. Proses ini berbeda sekali dengan proses nyeri pada appendisitis akut.
Akan tetapi kedua keadaan ini, appendisitis akut maupun perporasi lambung atau
duodenum, akan mengakibatkan peritonitis purulenta umum jika tidak segera
ditanggulangi dengan tindakan bedah
Nyeri disertai rasa panas biasanya mengindikasikan karena pengaruh asam dan
berhubungan dengan lambung, duodenum atau bagian esofagus bawah
Nyeri tajam konstan dangkal karena iritasi peritoneal adalah khas ulkus perforasi
atau usus buntu yang pecah, kista ovarium, atau kehamilan ektopik.
Rasa sakit, mencengkeram pemasangan obstruksi usus kecil (dan kadang-kadang
pankreatitis awal) biasanya terputus-putus, tidak jelas, mendalam, dan puncaknya
pada awalnya, tetapi segera menjadi lebih tajam, tak henti-hentinya, dan lebih baik
lokal. Tidak seperti sakit menggelisahkan tapi lumayan berhubungan dengan
obstruksi usus, nyeri yang disebabkan oleh lesi occluding saluran yang lebih kecil
(saluran empedu, tabung rahim, dan ureter) cepat menjadi gangguan yang tidak
tertahankan.
Kolik jika ada interval bebas nyeri yang mencerminkan kontraksi intermiten otot
polos, seperti pada kolik uretra. Dalam arti sempit, yang kolik istilah “empedu”
adalah keliru karena sakit empedu tidak mengampuni. Alasannya adalah bahwa
kantong empedu dan saluran empedu, kontras dengan ureter dan usus, tidak memiliki
gerakan peristaltik. Kolik biasanya segera diatasi dengan analgesik. nyeri iskemik
karena usus terjepit atau trombosis mesenterika hanya sedikit diredakan bahkan oleh
narkotika.
Nyeri disebabkan oleh peritonitis lokal, terutama bila mempengaruhi organ-organ
perut bagian atas, cenderung diperburuk oleh gerakan atau bernapas dalam-dalam.
Kondisi Yang berhubungan dengan nyeri abdomen
Anorexia, nausea dan muntah, konstipasi atau diare sering menyertai nyeri abdomen,
tetapi bukan merupakan gejala yang spesifik sehingga tidak memiliki nilai diagnostic
yang tinggi
Muntah Saat distimulasi oleh serat aferen visceral sekunder, the medullary vomiting
centers mengaktivasi serat eferen yang menginduksi reflex muntah. Oleh karena itu,
nyeri abdomen akut (acute surgical abdomen) biasanya terdapat muntah yang juga
berlaku sebaliknya .
KONSTIPASI Reflex ileus sering diinduksi oleh serat aferen visceral yang
merangsang serat eferen saraf simpatis(splanchnic nerves) untuk menurunkan
peristaltic usus. Konstipasi merupakan indicator absolute obstruksi usus. Namun
obstipasi (tidak adanya pasase feses dan flatus) diperkirakan kuat sebagai obstruksi
usus mekanik jika ada distensi abdomen dengan nyeri yang progresif atau muntah
yang berulang.
DIARE Watery diare yang banyak merupakan karakterisktik dari gastroenteritis dan
penyebab lain akut abdomen. Diare berdarah diperkirakan colitis ulseratif, crohn
disease, basilar atau disentri amuba.
Hal Penting yang Berkaitan
Riwayat gynekologis Riwayat menstruasi cukup penting untuk mendukung diagnose
kehamilan ektopik, mittelschmer ( rupture folikel ovarium) dan endometriosis.
Riwayat vaginal discharge atau dismenorea menunjukkan pelvic inflammatory
disease.
Riwayat obat-obatan Antikoagulan terlibat dalam hematoma retroperitoneal dan
intramural duodenum dan jejunum, kontrasepsi oral dalam pembentukkan benign
hepatic adenoma dan infark vena mesenterium. Kortikosteroid dapat menutupi gejala
klinis bahkan peritonitis lanjut.
Riwayat perjalanan Dapat meningkatkan resiko abses hati amoeba atau hydatid cyst,
malarial spleen, tuberculosis, salmonella typhi infeksi pada area ileosaecal atau
disentri
Riwayat operasi Riwayat operasi sebelumnya pada abdomen, vascular, thorak atau
groin mungkin berhubungan dengan penyakitnya sekarang.
Gambaran diatas untuk membantu mengenali apabila ada gangguan disekitar daerah tersebut,
untuk memastikannya masih memerlukan pemeriksaan lain yang lebih teliti dan sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter anda.
Source :
• Price,Sylvia A dan Lorraine M.Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit.Edisi Ke 6. Jakarta:EGC.
• Guyton dan Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke 11. Jakarta : EGC