1212-2507-1-sm.pdf

7
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 1, April 2009, 38 - 44 ISSN : 1693-9883 KARAKTERISASI EKSTRAK ETANOLIK DAUN ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA L.) Abdul Mun’im, Endang Hanani, Rahmadiah Departemen Farmasi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424 ABSTRACT Leaves of tamarind (Tamarindus indica L.) has been traditionally used to treat some diseases such as: constipation, dyspepsia, flatulence and urinary tract infection. The leaves extract also reported has antibacterial and antidiabetic activities. It is essential to determine its specific and non specific parameters in assesing the quality and safety. The samples collected from three different perferctures. Grounded samples were macerated with ethanol. The extracts were subjected to determine its characteristic parameters. Parameter of quality for the extracts consisted of water content, ethanol- extractive, water-extractive, loss on drying, total ash, acid-insoluble ash, solvent residue and heavy metal content. Phytochemical identification showed that the ex- tract contains flanovoid, tannin, glycosides, and saponin. TLC chromatogram using chloroform-methanol-water (80:12:2) as mobile phase, exhibited 4 spots after sprayed with iron(III) chloride. Total phenolic was determined spectrophotometrically using Folin Ciocalteu reagent, gave 0.35-8.24% total phenolic as gallic acid. Key words: Folin Ciocalteu, phenolic compounds, TLC chromatogram, standard- ization, Tamaridus indica. ABSTRAK Daun asam jawa (Tamarindus indica) secara tradisional digunakan untuk berbagai penyakit, seperti : konstipasi, dyspepsia, dan infeksi saluran crna. Daun asam dipaorkan memiliki aktivtas antibakteri dan antidiabetes. Untuk menjamin mutu dan keamanan, perlu dilakukan penentuan parameter kualitas yang meliputi parameter spesifik dan non-spesifik. Sampel daun dikumpulkan dari tiga daerah. Serbuk sampel dimaserasi dengan etanol. Parameter kualitas ekstrak meliputi kadar air, bahan terlarut alkohol, bahan terlarut air, susut pengeringan, kadar abu total, abu tidak larut asam, sisa pelarut dan kadar logam berat. Identifikasi fitokimia menunjukkan adanya flavonoid, tannin, glikosida dan saponin. Profil kromatogram menggunakan eluen kloroform- metanol-air (80:12:2) memperlihatkan 4 bercak, setelah disemprot dengan besi (III) klorida. Kadar total fenol sebagai marker ditentukan secara spektrofotometri menggunakan reagen Folin-Ciocalteu diperoleh 0,35-8,24% fenol total dihitung sebagai asam galat. Corresponding author : E-mail : [email protected] 38

Upload: iffa-siilamari-poenya-masiverssampit

Post on 01-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1212-2507-1-SM.pdf

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 1, April 2009, 38 - 44ISSN : 1693-9883

KARAKTERISASI EKSTRAK ETANOLIKDAUN ASAM JAWA(TAMARINDUS INDICA L.)Abdul Mun’im, Endang Hanani, RahmadiahDepartemen Farmasi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424

ABSTRACTLeaves of tamarind (Tamarindus indica L.) has been traditionally used to treat somediseases such as: constipation, dyspepsia, flatulence and urinary tract infection. Theleaves extract also reported has antibacterial and antidiabetic activities. It is essentialto determine its specific and non specific parameters in assesing the quality and safety.The samples collected from three different perferctures. Grounded samples weremacerated with ethanol. The extracts were subjected to determine its characteristicparameters. Parameter of quality for the extracts consisted of water content, ethanol-extractive, water-extractive, loss on drying, total ash, acid-insoluble ash, solventresidue and heavy metal content. Phytochemical identification showed that the ex-tract contains flanovoid, tannin, glycosides, and saponin. TLC chromatogram usingchloroform-methanol-water (80:12:2) as mobile phase, exhibited 4 spots after sprayedwith iron(III) chloride. Total phenolic was determined spectrophotometrically usingFolin Ciocalteu reagent, gave 0.35-8.24% total phenolic as gallic acid.

Key words: Folin Ciocalteu, phenolic compounds, TLC chromatogram, standard-ization, Tamaridus indica.

ABSTRAK

Daun asam jawa (Tamarindus indica) secara tradisional digunakan untuk berbagaipenyakit, seperti : konstipasi, dyspepsia, dan infeksi saluran crna. Daun asam dipaorkanmemiliki aktivtas antibakteri dan antidiabetes. Untuk menjamin mutu dan keamanan,perlu dilakukan penentuan parameter kualitas yang meliputi parameter spesifik dannon-spesifik. Sampel daun dikumpulkan dari tiga daerah. Serbuk sampel dimaserasidengan etanol. Parameter kualitas ekstrak meliputi kadar air, bahan terlarut alkohol,bahan terlarut air, susut pengeringan, kadar abu total, abu tidak larut asam, sisapelarut dan kadar logam berat. Identifikasi fitokimia menunjukkan adanya flavonoid,tannin, glikosida dan saponin. Profil kromatogram menggunakan eluen kloroform-metanol-air (80:12:2) memperlihatkan 4 bercak, setelah disemprot dengan besi (III)klorida. Kadar total fenol sebagai marker ditentukan secara spektrofotometrimenggunakan reagen Folin-Ciocalteu diperoleh 0,35-8,24% fenol total dihitung sebagaiasam galat.

Corresponding author : E-mail : [email protected]

38

Page 2: 1212-2507-1-SM.pdf

Vol. VI, No.1, April 2009

PENDAHULUAN

Penggunaan tanaman sebagaiobat telah lama dikenal manusia.Penggunaan tersebut dimulai dariinformasi turun temurun, kemudiankhasiat dikonfirmasi dengan hasilpenelitian ilmiah. Salah satu tanamantersebut adalah daun asam yangberasal dari tanaman Tamarindus in-dica (Familia: Fabaceae).

Beberapa khasiat dari bagian ta-naman asam telah dilaporkan. Getahdaun digunakan sebagai diuretik (1).Daun dilaporkan memiliki khasiatkholagogik, laksatif, dan bersamabuahnya digunakan untuk kongestihati, konstipasi dan hemoroid (1).Ekstrak daun asam jawa memper-lihatkan penghambatan α-amilase,sehingga kemungkinan dapat digu-nakan untuk pengobatan diabetestipe-2 (2).

Proses produksi obat herbal punberkembang seiring dengan perkem-bangan teknologi. Salah satu sediaanatau bahan baku yang banyak digu-nakan adalah ekstrak. Permasalahanyang timbul dari penggunaan bahanbaku obat herbal adalah konsistensikualitas. Kualitas bahan baku tersebutsangat bervariasi, tergantung darilingkungan dan tanaman itu sendiri.Untuk itu diperlukan standardisasi,untuk menjamin mutu, khasiat dankeamanan sediaan. Standardisasiyang paling mudah dilakukan terha-

dap ekstrak (3). Pada penelitian iniakan dilakukan karakterisasi dariekstrak daun asam jawa.

METODE

BahanDaun asam jawa diperoleh dari

tiga tempat, yaitu Depok, Bekasi danTawangmangu. Simplisia dide-terminasi terlebih dahulu di PusatPenelitian Biologi, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia, Cibinong.

Penyiapan ekstrakDaun asam jawa dikeringkan dan

dibersihkan dari pengotor. Kemu-dian setelah kering diserbuk meng-gunakan blender dan diayak denganayakan ukuran 100 mesh. Masing-masing serbuk ditimbang sebanyak200g, kemudian dimaserasi denganalkohol 50%. Maserasi dilakukanselam 24 jam dengan beberapa kalipengocokan selama 6 jam pertma,kemudian didiamkan selama 18 jam.Maserat disaring, residu dimaserasisebanyak 4 kali. Filtrat dipekatkandengan penguap vakum putar.

Pengujian terhadap ekstrakPengujian meliputi penentuan

parameter spesifik dan non spesifik.Parameter spesifik meliputi ;

identitas, organoleptik, senyawaterlarut dalam air dan terlarut dalametanol.

Kata kunci: Folin Ciocalteu, senyawa fenolik, kromatogram KLT, standarisasi,Tamaridus indica.

39

Page 3: 1212-2507-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

Parameter non spesifik meliputipenentuan: susut pengeringan, kadarair, kadar abu, sisa pelarut dan ce-maran logam berat. Prosedur penen-tuan menggunakan metode bakudengan sedikit modifikasi (3, 4).

Uji KimiaUji kimia meliputi penentuan

kandungan golongan kimia seperti :flavonoiod, tanin, glikosida umum,glikosida jantung, glikosida antra-kinon, saponin, dan alkaloid. Prose-dur penetapan menggunakan metodebaku dengan sedikit modifikasi (4).

Penentuan pola kromatogramPenentuan pola kromatogram

dimulai dari penyiapan larutan uji,kemudian dilanjutkan dengan penen-tuan fase gerak optimum. Telah di-ketahui gerak optimum digunakan.

a. Mencari fase gerak optimumSebanyak 20 µl larutan uji di-

totolkan pada lempeng silika gelGF254, kemudian dielusi denganberbagai fase gerak. Fase gerak yangdigunakan antara lain n-butanol-asam asetat-air (4:1:5), kloroform-etilasetat (1:1), kloroform-metanol (1:5),kloroform-metanol-air (80:12:2).Hasil elusi diamati pada cahayatampak, lampu UV pada panjanggelombang 254 nm dan 366 nm.Kemudian lempeng disemprot de-ngan penampak bercak besi (III)klorida 10% dalam aquadest. Fasegerak yang memberikan pemisahanyang terbaik digunakan untuk per-cobaan selanjutnya.

b. Pembuatan pola kromatogramSebanyak 20 µl larutan uji ditotol-

kan pada lempeng silika kemudiandielusi dengan fase gerak terpilih.Hasil elusi diamati dibawah cahayatampak, lampu UV 254 dan 366 nm.Kemudian disemprot dengan penam-pak noda larutan besi (III) klorida.

Lempeng juga diamati dibawahdensitometer dengan panjang gelom-bang 254 dan 366 nm (Camag, dileng-kapi perangkat lunak Twincat).

Penetapan kadar fenol totalMetode fenol total dilakukan se-

cara spektrofotometri menggunakanreagen Follin Ciocalteu oleh Single-ton-Rossi et al (5). Dengan modifikasipenentuan waktu optimum danpanjang gelombang.

Penetapan waktu optimum danserapan maksimum asam galat

a. Pembuatan larutan ujiSebanyak 0,1g ekstrak dihidro-

lisis dalam suasana asam mengguna-kan asam klorida 2N sebanyak 10ml,dipanaskan selama 30 menit. Larutanyang diperoleh didinginklan dandisaring. Filtrat dipartisi dengan etersebanyak 2 kali masing-masing 5 ml.Fase eter digabung dan diuapkankering Residu dilarutkan dalammetanol.

b. Pembuatan kurva kalibrasiPipet 1,0 ml, 2,0 ml, 3,0 ml,

4,0 ml dan 5,0 ml larutan stok asamgalat. Masukkan kedalam labu takar10,0 ml. Selanjutnya tambahkan500 µl pereaksi Folin Ciocalteu, di-

40

Page 4: 1212-2507-1-SM.pdf

Vol. VI, No.1, April 2009

kocok selama 1 menit. Sebelum menitke-8 tambahkan 4,0 ml larutannatrium karbonat 10%. Lalu kocokselama 1 menit, kemudian tambahkanakuades sampai tanda batas. Serapandibaca pada panjang gelombang 642nm, setelah 90 menit

c. Penetapan kadar fenol totalEkstrak etanol daun asam jawa

(200 mg) ditimbang seksama, dima-sukkan kedalam labu takar 100,0 ml.Ekstrak dilarutkan dengan akuades,digenapkan volume sampai tandabatas. Dipipet dan larutan stok seba-nyak 5,0 ml dan masukkan kedalamlabu takar 10,0 ml. Selanjutnyaditambahkan 500 µl pereaksi FolinCiocalteu, dikocok selama 1 menit.Sebelum menit ke-8 ditambahkan 4,0ml larutan natrium karbonat 10%,lalu dikocok selama 1 menit, kemu-dian genapkan volume dengan akua-des. Serapan diukur pada panjanggelombang 642 nm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada uji pendahuluan diketahuibahwa pengekstraksi yang optimumadalah metanol 50%. Hasil rendemenekstrak dengan menggunakan pela-rut tersebut antara 25,27 - 39,12%.Rentang rendemen tersebut cukuplebar. Hal ini dipengaruhi oleh ber-bagai faktor, anatara lain: perbedaantempat tumbuh, umur, musim danpenanganan pasca panen.

Hasil determinasi menjelaskanidentitas tanaman adalah daun Tama-rindus indica L. Ekstrak yang diper-

oleh berupa ekstrak kental, berwarnacokelat hingga cokelat kehitaman,bau spesifik dan rasa asam. Pada ujisenyawa terlarut air diperoleh kadarantara 58,68 - 69,55%. Sedangkansenyawa terlarut etnaol bekisarantara 51,20 - 52,92%. Hasil uji susutsusut pengringan tidak identikdengan kadar air. Hal ini disebabkanadanya kandungan minyak atsiri atausenyawa mudah menguap lainnya,seperti limonen dan benzil benzoat(6, 7).

Pengamatan parameter nonspesifik memberikan data sebagaiberikut: Susut pengeringan 16,00 -25,80%; kadar air 10,15 - 18,03%;kadar abu total berkisar 4,40 - 4,84%,kadar abu tidak larut asam antara1,52 - 2,18 %. Penentuan sisa pelarutalkohol dilakukan dengan gas kro-matografi memberikan kadar antara19,25 - 32,33 ppm. Kadar ini masihdibawah dari persyaratan batasaman, yaitu < 1%. Kadar logam beratditentukan dengan AAS. Hasil pe-ngukuran memberikan kadar Pb danCd, kurang dari 0,01 ug/g, sedang-kan kadar Hg kurang dari 0,001µg/g. Dengan demikian kadar logamberat masih memenuhi persyaratan.

Uji kimiaIdentifikasi golongan senyawa

kimia terhadap ekstrak menunjukkanbahwa ketiga ekstrak memberikanhasil yang sama. Ketiganya terdetek-si mengandung senyawa golonganflavonoida, tanin, saponin, glikosida,tetapi negatif terhadap glisosidajantung dan glikosida antrakuinon.

41

Page 5: 1212-2507-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

Data selengkapnya dapat dilihatpada Tabel 1.

Pola kromatogramDari uji pendahuluan diperoleh

eluen terbaik adalah kloroform-metanol-air (80:12:2). Pada elusiekstrak daun asam jawa denganeluen tersebut diperoleh pemisahanyang cukup baik. Ada lima bercakutama terdeteksi pada pola kroma-togram. Setelah disemprot denganpenampak bercak larutan FeCl3 ter-

lihat ada empat bercak. Ketigaekstrak menunjukkan pola kroma-togram yang hampir sama, namunberbeda dalam hal intensitas danukuran bercak. Hal ini mengindikasi-kan adanya perbedaan konsentrasisenyawa pada tiap ekstrak. Hasil inididukung dengan data spektrumserapan dengan densitometer padapada panjang gelombang 254 dan 366nm. Profil kromatogram selengkap-nya dapat dilihat pada Gambar 1 danGambar 2.

Tabel 1. Hasil identifikasi glongan kimia pada ekstrak daun asam Jawa

Golongan Depok Tawangmangu BekasiFlavonoid + + +Tanin + + +Glikosida +/- +/- +/-saponin + + +Alkaloid - - -

Keterangan :I. Pengamatan dibawah

lampu UV 256 nmII. Pengamatan dibawah

lampu UV 366 nmIII. Pengamatan setelah

penyemprotan denganpenampak bercaklarutan ferri (III) klorida

A. Ekstrak etanol daunasam jawa asal Depok

B. Ekstrak etanol daunasam jawa asalTawangmangu

C. Ekstrak etanol daunasam jawa asal Bekasi

D. Asam galatGambar 1. Profil KLT ekstrak daun asam

42

Page 6: 1212-2507-1-SM.pdf

Vol. VI, No.1, April 2009

Kadar fenol totalPenetapan kadar fenol total

dengan menggunakan pereaksi FolinCiocalteu menunjukkan bahwakandungan fenol total pada ekstrakdaun asam jawa berasal dari Depok,Tawangmangu dan Bekasi berturut-turut sebagai berikut: 0,35%, 8,24 dan0,42%. Perbedaan ini menunjukkanbahwa perbedaan asal tanaman sa-ngat berpengaruh terhadap kan-dungan senyawa kimia. Rentangkada fenol total cukup besar, sehing-ga hal ini mungkin dapat meng-akibatkan efetivitas sediaan. Namunhal tersebut harus diteliti lebih lanjut,apakah perbedaan kandungan fenoltotal dapat berakibat pada perbedaanefektivitas.

KESIMPULAN

Ekstrak daun asam jawa diper-oleh dalam bentuk ekstrak kental,berwarna coklat-kehitaman, berbaukhas, dan rasa asam; kadar senyawaterlarut air antara 58,68-69,55%; dan

kadar senyawa terlarut alkohol51,20-52,92%.

Susut pengeringan ekstrak tidaklebih dari 25,80%; kadar air tidakkurang dari 10,15%; sisa pelarut eta-nol tidak kurang dari 0,1%; cemaranlogam berat memenuhi persyaratan.

Esktrak mengandung flavonoid,tanin, glikosida, dan saponin; kadarfenol total 0,35-8,24%.

DAFTAR PUSTAKA

1. William JT, 2006. Fruit for thefuture 1, Revised edition: Tama-rind (Tamarindus indica L.)Dalam: William JT, RW Smith NHaq & Dunsiger (eds). Interna-tional Center for Underutilisedcrops, University of Southamp-ton, Southampton, 2-32.

2. Funke I and MF Melzig, 2006.Traditionally used plants in dia-betes therapy-phytotherapeuticsas inhibitors of a-amylase activ-ity. Braz J Pharmacogn, 16(1): 1-5.

3. Direktorat Pengawasan Obat

Gambar 2. Profil densitogram ekstrak daun asam jawa denganeluen kloroform-metanol-air (80:12:2) pada panjang a) gelombang 254 nm

dan b) panjang gelombang 366 nm.

43

Page 7: 1212-2507-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

Tradisional, 2000. Parameter stan-dar umum ekstrak tumbuhan obat.Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta, 2-36.

4. Harborne JB, 1996. Metode Fito-kimia : Penuntun cara modern meng-analisis tumbuhan, terbitan kedua.Terj. Dari: Phytochemical methods.Penerbit ITB Bandung: 51-271.

5. Singleton VL, 1965. Colorimetryof total phenolics with phospo-molybdic-phosphotungstic acidreagents. Am J Enol Vitic, 16: 144-158.

6. Ross IA, 1999. Medicinal plants ofthe world: Chemical constituents, tra-ditional and modern medicinal uses.Humana Press Inc. Totowa, NewJersey: 291-296.

7. Pino JA, JC Escalona, I Licea, RPerez, and J Aguero 2002. Leafoil of Tamarindus indica L. J EssentOil Res. 14(3): 187-188.

44