12. teknik konseling
TRANSCRIPT
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUMAgar peserta mampu mempraktikkan
teknik-teknik dasar konseling, GATHER (Satu tuju)◦Untuk konselor tenaga kesehatan : mampu
melakukan GATHER, dengan teknik-teknik konseling
◦Untuk konselor sebaya : ◦Mampu melakukan Greet-Ask-Tell, dengan
teknik-teknik konseling
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUSAgar peserta :
◦Memahami perbedaan antara pengertian konsultasi dan konseling
◦Memahami tugas sebagai konselor (tenaga kesehatan dan sebaya)
◦Memahami keterbatasan sebagai konselor (tenaga kesehatan dan sebaya)
◦Memahami dan mempraktikkan keterampilan sebagai konselor : Sikap yang positif sebagai konselor Mendengar aktif
Metode pembelajaranPembelajaran aktif :
◦Melibatkan peserta secara aktif, melalui◦Bermain peran sebagai konselor dan klien, serta
sebagai observer yang mampu menilai apakah seorang konselor sudah bisa bersikap positif dan mampu mendengar aktif (latihan triad)
◦ Refleksi diri : Misalkan : Orang seperti apa yang bisa
anda/kalian rasa nyaman saat anda/kalian “curhat” kepadanya?
◦Latihan-latihan lain
Metode evaluasiBertujuan untuk memberikan umpan balik
dari peer, apakah peserta sudah mampu bersikap positif dan mendengar aktif sebagai konselor --- menggunakan lembar evaluasi dalam lampiran buku pedoman
Konselor tenaga kes◦Perbedaan konseling
dan konsultasi◦Pemahaman
mendengar aktif Refleksi isi
Refleksi perasaan Refleksi makna (isi
maupun perasaan)
◦Pemahaman GATHER
Konselor sebaya◦idem
KOMPETENSI KOGNITIF
Konselor tenaga kesehatan◦Rapport yang positif◦Komunikasi verbal
dan non verbal◦Empati
Konselor sebaya◦idem
KOMPETENSI AFEKTIF
Konselor tenaga kes◦Sampai pada Help-
Return◦Sampai pada
membantu remaja untuk menyelesaikan masalahnya
Konselor sebaya◦Sampai pada Tell,
tidak menuntut sampai Help
◦Sampai pada menemukenali masalah teman sebaya --- merujuk
KOMPETENSI PSIKOMOTOR
Konselor tenaga kes◦Pemahaman
perbedaan konseling dan konsultasi
◦Pemahaman tentang karakteristik remaja
◦Kompetensi konselor Mendengar aktif
◦GATHER
Konselor sebaya◦Idem
MATERI KONSELING
LATAR BELAKANGRemaja merupakan kelompok unik dengan kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan untuk mengenal jati dirinya.Rasa ingin tahu dan coba-coba yang tidak didahului pertimbanganBerpeluang menimbulkan masalah yang terkait dengan kesehatannyaPerlu dua jalur pendekatan, yaitu konseling oleh tenaga kesehatan dan sebaya
Konseling oleh tenaga kesehatan
Konseling oleh sebaya
•Agar remaja mendapatkan pelayanan konseling dengan baik sehingga remaja terbantu dalam menyelesaikan masalahnya, dengan pemahaman, empati, dan dukungan kepada remaja
•Agar remaja lebih mudah mengkomunikasikan masalahnya kepada teman sebaya.•Agar remaja termotivasi untuk memberikan informasi yang benar mengenai kesehatan remaja
TUJUAN KONSELING
Konseling oleh tenaga kesehatan
Konseling oleh sebaya
1. Membantu remaja dalam menyelesaikan masalahnya.
2. Langkah GATHER dalam konseling.
1. Sebagai “agen” yang dekat dengan remaja dalam rangka menemukenali remaja yang memiliki masalah
2. Berhenti pada langkah Tell,- jika konselor tidak melanjutkan ke langkah selanjutnya.
PERBEDAAN KONSELING OLEH TENAGA KESEHATAN DAN SEBAYA
Proses membantuMempersyaratkan adanya minat membantuMenuntut aspek-aspek yang dibutuhkan
sebagai konselor :◦Sikap :
empati, kongruensi, penerimaan tanpa syarat◦Keterampilan :
mendengar aktif, GATHER◦Pengetahuan :
kesehatan remaja
PERSAMAAN KONSELING OLEH TENAGA KESEHATAN DAN SEBAYA
APA YANG MEMBEDAKAN ANTARA KONSELOR SEBAYA DAN KONSELOR AHLI?
Konselor sebaya bukanlah konselor ahli sehingga dalam melaksanakan tugas sebagai konselor sebaya, akan dibimbing oleh konselor ahli atau pengelola program kesehatan remaja di Puskesmas/fasilitas lainnya atau pendamping.
TUGAS KONSELORTUGAS KONSELOR
Konselor Tenaga Kesehatan Konselor Sebaya
•Sebagai pendengar yang baik•Meningkatkan kewaspadaan remaja terhadap informasi yang kurang bertanggung jawab•Meningkatkan pengetahuan remaja yang berhubungan dengan kesehatan remaja•Menemukan sedini mungkin masalah kesehatan remaja•Membantu menyelesaikan masalah remaja SESUAI dengan kemampuannya•Memberikan informasi yang benar tentang kesehatan remaja•Merujuk ke ahli terkait dengan masalah remaja pada kasus di luar kemampuannya
•Sebagai pendengar yang baik •Membantu petugas PKPR atau pendamping untuk menemukan sedini mungkin masalah teman sebaya•Membantu menyelesaikan masalah klien sebaya SESUAI kemampuan•Memberikan informasi yang benar tentang kesehatan remaja•Mengajak atau merujuk klien sebaya ke ahli jika masalahnya di luar kemampuan
TUGAS KONSELOR
TUGAS UTAMA KONSELOR SEBAYA
Membantu petugas PKPR atau pendamping untuk menemukan sedini mungkin masalah kesehatan klien sebaya
KLIEN SEBAYAKLIEN SEBAYA
Remaja yang memiliki rentang usia yang relatif sama dengan konselor sebaya, yaitu berada pada usia sekolah tingkat lanjutan pertama atau atas, yang membutuhkan bantuan
ALASAN KONSELOR SEBAYA ALASAN KONSELOR SEBAYA DIBUTUHKANDIBUTUHKAN
Remaja lebih menyukai atau memilih untuk “curhat” kepada teman-teman sebaya, dibandingkan kepada orang tua atau guru.
Sayangnya, teman remaja kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan remaja
MENJALANKAN PERAN SEBAGAI MENJALANKAN PERAN SEBAGAI KONSELOR SEBAYAKONSELOR SEBAYA
Seringkali seorang konselor
sebaya mengalami keragu-
raguan dalam memulai tugasnya
Tidak jarang peran sebagai konselor
sebaya tidak kunjung dilakukan karena
tidak satupun rekan sebaya datang
kepada kamu untuk meminta pertolongan
atau kamu merasa ragu bagaimana cara
’masuk’ pada pembicaraan
Untuk itu perlu diketahui langkah-langkah
praktis dalam menjalankan peran
sebagai konselor sebaya.
1.Kapan: kapankah kita harus menjalankan
peran sebagai seorang konselor sebaya?
2.Dimana: pelaksanaan konseling idealnya
tentu dalam ruang tertutup yang menjamin
privasi seseorang. Dimana : kita bisa
memperoleh rekan sebaya?