110599208 referat new fam

46
 1 BAB I PENDAHULUAN Sel tumor adalah sel yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada  besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsinya, autonominya dalam  pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan mengakibatkan metastasis. (7) Sel tumor berbentuk polimorfi dengan warna yang berbeda-beda (polikromasi) karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan rasio inti/sitoplasma yang lebih rendah. Insidensi mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal. Susunan sel tidak teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga makin lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Pada neoplasma ganas, selnya tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitar.  (9) Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat meninggalkan diri dari sel induknya dan masuk ke pembuluh limfe atau pembuluh darah, terutama kapiler. Sehingga terjadi penyebaran (metastasis) limfogen dan hematogen.  (6)  Akhirnya sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi dari organ yang  bersangkutan. Tumor juga dapat menyumbat saluran tubuh dan mengakibatkan obstruksi. Oleh karena kadang kecepatan tumbuh sel kanker tidak seimbang

Upload: sayakanahmad

Post on 09-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FAM mammae

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    1/46

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Sel tumor adalah sel yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom

    lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel

    normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor bergantung pada

    besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsinya, autonominya dalam

    pertumbuhan, dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan mengakibatkan

    metastasis.(7)

    Sel tumor berbentuk polimorfi dengan warna yang berbeda-beda (polikromasi)

    karena tingginya kadar asam nukleat dalam inti dan tidak meratanya distribusi

    kromatin inti. Inti sel relatif besar dengan rasio inti/sitoplasma yang lebih rendah.

    Insidensi mitosis lebih tinggi dan terdapat mitosis abnormal. Susunan sel tidak

    teratur (anaplastik). Sel tumor bersifat tumbuh terus tanpa batas sehingga makin

    lama makin besar dan mendesak jaringan sekitarnya. Pada neoplasma ganas,

    selnya tumbuh sambil menyusup dan merembes ke jaringan sekitar.(9)

    Selain bersifat menyusup, sel kanker dapat meninggalkan diri dari sel induknya

    dan masuk ke pembuluh limfe atau pembuluh darah, terutama kapiler. Sehingga

    terjadi penyebaran (metastasis) limfogen dan hematogen.(6)

    Akhirnya sel ganas ini dapat merusak bentuk dan fungsi dari organ yang

    bersangkutan. Tumor juga dapat menyumbat saluran tubuh dan mengakibatkan

    obstruksi. Oleh karena kadang kecepatan tumbuh sel kanker tidak seimbang

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    2/46

    2

    dengan pasokan darah, sehingga terjadi nekrosis yang mengakibatkan ulkus di

    permukaan tumor.(7,8)

    Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab

    sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh

    hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae,

    hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus

    menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu diingat bahwa tumor ini adalah tumor

    jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan sama sekali tidak dapat

    menjadi kanker atau tumor ganas. Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada

    wanita usia muda, yaitupada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun.

    Berdasarkan laporan dari NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya

    terjadi pada wanita dengan usia 21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di

    atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena

    fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services Alliance,

    fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih

    dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam hidupnya.

    Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia yang lebih

    tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih

    kecil dibanding pada usia muda.(9,10)

    Di Amerika Serikat, fibroadenoma merupakan lesi payudara yang paling

    umum, yang terjadi pada wanita dengan usia di bawah 40 tahun. Fibroadenoma

    dapat terjadi pada wanita segala usia, selama masa reproduksi aktif dan mengecil

    setelah menopause. Fibroadenoma jarang terjadi pada wanita postmenopause.

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    3/46

    3

    Prevalensi fibroadenoma pada wanita usia di atas 40 tahun kira-kira hanya 8 10

    %. Sekitar 10 15 % kasus fibroadenoma merupakan multipel. Pada wanita

    berkulit gelap, fibroadenoma lebih sering terjadi di usia lebih muda dibandingkan

    wanita berkulit putih.(4,6)

    Fibroadenoma merupakan hasil biopsi yang paling sering ditemukan di

    Jamaica, yaitu sekitar 39,4% dari seluruh biopsi yang dilakukan, yang diikuti oleh

    penyakit fibrokistik, sekitar 19, 3 %.(7)

    Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini

    menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui

    pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara

    terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Masih

    menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker

    payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya. Belum ada data statistik

    yang akurat di Indonesia, namun data yang terkumpul dari rumah sakit

    menunjukkan bahwa kanker payudara menduduki ranking pertama di antara

    kanker lainnya pada wanita. (17)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    4/46

    4

    BAB II

    DAFTAR PUSTAKA

    A. Embriologi Payudara

    Payudara merupakan modifikasi kelenjar keringat yang berkembang menjadi

    susunan yang komplek pada wanita, tetapi rudimenter pada pria. Berasal dari

    penebalan epidermis pada permukaan ventral tubuh pada mudigah berumur 6

    minggu. Penebalan bilateral timbul antara kuncup-kuncup ekstremitas atas dan

    bawah (17)

    Penebalan ini menjadi atrofik, kecuali bagian yang kelak menjadi puting susu.

    Pada trimester kedua kehidupan janin gencel-gencel sel dari stratum basalis

    epidermis tumbuh ke bawah dan menjadi duktus utama. Mula-mula padat, lalu

    berlumen sehingga terbentuk duktus-duktus yang rudimenter yang akan meluas

    pada daerah puting dan areola. Pada wanita pertumbuhan payudara waktu lahir

    belum selesai, dan pertumbuhan berjalan terus hingga masa pubertas. Pada pria

    pertumbuhan berhenti pada waktu lahir (17)

    Pada wanita menjelang menarche pertumbuhan bertambah dengan timbulnya

    percabangan duktus dan proliferasi stroma di antara duktus. Pada pubertas stroma

    bertambah dan duktus terminal yang kecil tumbuh menjadi penonjolan keluar

    kecil-kecil, berbentuk kantung yang buntu, yaitu kuncup-kuncup kelenjar

    rudimenter (17)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    5/46

    5

    B. Anatomi Payudara

    Gambar.1. Anatomi Payudara

    Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot

    penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral

    atas kelenjar payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya ke arah aksila,

    disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20

    lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mamae, yang

    disebut duktus lactiferous. Di antara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga di

    antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Di antara

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    6/46

    6

    lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum Cooper yang memberi

    rangka untuk payudara (17)

    Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a.perforantes anterior dari

    a.mamaria interna, a.torakalis lateralis yang bercabang dari a.aksilaris, dan

    beberapa a.interkostalis (17)

    Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n.

    interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sediri diurus oleh saraf simpatik. Ada

    beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan

    mati rasa pasca bedah, yakni n.interkostobrakialis dan n.kutaneus brakius medialis

    yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas. Pada

    diseksi aksila, saraf ini sedapat mungkin disingkirkan sehingga tidak terjadi mati

    rasa di daerah tersebut (17)

    Saraf n.pektoralis yang mengurus m.pektoralis mayor dan minor, n.

    torakodorsalis yang menguurus m.latisimus dorsi, dan n.torakalis longus yang

    mengurus m.serratus anterior sedapat mungkin dipertahankan pada mastektomi

    dengan diseksi aksila (17)

    Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke

    kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula

    penyaliran yang ke kelenjar interpektoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50

    (berkisar dari 10-90) buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang arteri

    dan vena brakialis. Saluran limfe dari seluruh payudara menyalir ke kelompok

    anterior aksila, kelompok sentral aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang lewat

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    7/46

    7

    sepanjang v.aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal bagian

    kaudal dalam fosa supraklavikuler (17)

    Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju

    ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila

    kontralateral, ke m.rectus abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatis ke hati,

    pleura, dan payudara kontralateral (17)

    C. Histologis dan Fisiologi Payudara

    Payudara merupakan kelenjar tubuloalveoler yang bercabang-cabang, terdiri

    atas 15-20 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus mem-

    punyai duktus ekskretorius masing-masing yang akan bermuara pada puting susu,

    disebut duktus laktiferus, yang dilapisi epitel gepeng berlapis. Sekresi dilakukan

    oleh kelenjar yang dilapisi oleh membrana basalis, mioepitel dan epitel kuboid

    selapis/epitel torak selapis yang rendah, lalu ke duktus alveolaris yang dilapisi

    epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara ke duktus laktiferus yang berakhir

    pada puting susu (17)

    Ada 3 hal flsiologik yang mempengaruhi payudara yaitu:

    1.

    pertumbuhan dan involusi berhubung dengan usia

    2. perubahan berhubung dengan siklus haid

    3. perubahan karena kehamilan dan laktasi

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    8/46

    8

    1. Pertumbuhan dan involusi

    Kelenjar payudara berasal dari penebalan epidermis. Menjelang menarche,

    maka pertumbuhan bertambah dengan dibentuknya percabangan duktus dan

    proliferasi stroma di antara duktus dan pada pubertas terjadi pertambahan

    stroma dan duktus terminal yang kecil tumbuh menjadi alveolus-alveolus. Pada

    saat menopause, payudara mengecil dan kurang padat. Pada usia ini tampak

    pengurangan jumlah dan besarnya lobulus serta tampak pertambahan jaringan

    elastik (17)

    2. Perubahan karena siklus haid

    Sama dengan endometrium maka payudara juga dipengaruhi siklus haid.

    Pada masa proliferasi, setelah haid, pengaruh estrogen yang meningkat

    mengakibatkan proliferasi duktus dan epitel alveolus, duktus melebar dan

    hipertrofik. Setelah ovulasi, akibat pengaruh progesteron, stroma menjadi

    sembab dan bertambah selnya. Pada masa haid, akibat kadar estrogen dan

    progesteron yang menurun, terjadi kerusakan sel. epitel, atrofi jaringan ikat,

    edema jaringan interstisium menghilang, pengecilan duktus dan kelenjar (17)

    3. Perubahan karena kehamilan dan laktasi

    Beberapa saat setelah konsepsi, akibat kehamilan akan tampak pada

    payudara. Payudara akan menjadi penuh dan padat. Kelenjar payudara

    membesar oleh karena lobulus ukuran dan jumlahnya bertambah. Jaringan

    payudara seluruhnya terdiri atas unsur kelenjar, sehingga menyerupai pankreas,

    sedangkan stroma hanya sedikit. Kelenjar dilapisi oleh epitel kuboid selapis

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    9/46

    9

    dan pada trimester ketiga tampak adanya sekret. Vakuol lemak tampak dalam

    sel, dan segera setelah partus sekresi susu terjadi (17)

    Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi oleh hormone,

    perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, masa

    fertilitas, masa klimacterium, sampai masa menopause. Sejak pubertas, pengaruh

    estrogen dan progesterone yang diproduksi ovarium dan hormone hipofisis

    menyebabkan duktus laktiferus berkembang. Perubahan kedua adalah perubahan

    yang sesuai dengan siklus menstruasi, sekitar hari ke delapan menstruasi,

    payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum menstruasi terjadi

    pembesaran maksimal bahkan dapat timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.

    Selama beberapa hari menjelang menstruasi ini payudara menjadi tegang dan

    nyeri sehingga pada pemeriksaan fisik terutama palpasi, tidak dilakukan. Pada

    waktu ini pemeriksaan foto mammogram tidak berguna karena kontras kelenjar

    terlalu besar, tetapi setelah menstruasi pemeriksaan ini dapat dilakukan (Hidayat

    S., 1997). penyaliran yang ke kelenjar interpektoralis. Pada aksila terdapat rata-

    rata 50 (berkisar dari 10-90) buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang

    arteri dan vena brakialis. Saluran limfe dari seluruh payudara menyalir ke

    kelompok anterior aksila, kelompok sentral aksila, kelenjar aksila bagian dalam,

    yang lewat sepanjang v.aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal

    bagian kaudal dalam fosa supraklavikuler (17)

    Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju

    ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke aksila

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    10/46

    10

    kontralateral, ke m.rectus abdominis lewat ligamentum falsiparum hepatis ke hati,

    pleura, dan payudara kontralateral (17)

    4. Definisi Tumor Payudara

    Secara onkologi (cabang ilmu kedokteran yang mempelajari perihal kanker),

    tumor payudara atau neoplasma adalah suatu pertumbuhan jaringan atau sel secara

    abnormal yang liar pada payudara (18)

    5. Jenis Tumor

    Tumor pada payudara, secara umum dibagi 2 yaitu :

    1.

    Fibroadenoma Mammae (FAM)

    2. Tumor Ganas (Ca Mammae)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    11/46

    11

    1. FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)

    a.

    Definisi

    Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum

    ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari selsel epitel dan jaringan ikat, dimana

    komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan

    komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti.

    Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen. Fibroadenoma pertama

    kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama pada remaja

    muda.(1,2,3,4,5,6)

    Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita muda, terutama dengan usia di

    bawah 30 tahun dan relatif jarang ditemukan pada payudara wanita

    postmenopause. Tumor ini dapat tumbuh di seluruh bagian payudara, namun

    tersering pada quadran atas lateral. Penyakit ini bersifat asimptomatik atau hanya

    menunjukkan gejala ringan berupa benjolan pada payudara yang dapat

    digerakkan, sehingga pada beberapa kasus, penyakit ini terdeteksi secara tidak

    sengaja pada saat pemeriksaan fisik. Penanganan fibroadenoma adalah melalui

    pembedahan pengangkatan tumor. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor

    jinak ini akan terus membesar.(2, 3, 5, 6)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    12/46

    12

    Gambar 2. Juveline Fibroadenoma, pada remaja usia 13 tahun. Menstruasi dimulai

    sejak tiga bulan yang lalu. Sembilan bulan sebelumnya, ukuran kedua payudara

    relatif sama. Pembesaran yang cepat pada payudara kanan mengacu pada tumor

    halus tanpa kapsul dengan ukuran 20 x 15 x 15 cm. Pengangkatan tumor dengan

    curved incision(3)

    b. Etiologi

    Penyebab pasti fibroadenoma tidak diketahui. Namun, terdapat beberapa

    faktor yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain peningkatan mutlak

    aktivitas estrogen, yang diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Selain itu,

    diperkirakan terdapat prekursor embrional yang dormant di kelenjar mammaria

    yang dapat memicu pembentukan fibroadenoma yang akan berkembang

    mengikuti aktivitas ovarium.(2,3)

    c. Patofisiologi

    Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses

    hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya

    dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab

    proliferasi duktus tidak diketahui, diperkirakan sel stroma neoplastik

    mengeluarkan faktor pertumbuhan yang memengaruhi sel epitel. Peningkatan

    mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira

    kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara spontan tiap tahunnya dan

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    13/46

    13

    kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter 2

    3 cm. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas.(2,4)

    Fibroadenoma jarang ditemukan pada wanita yang telah mengalami

    postmenopause dan dapat terbentuk gambaran kalsifikasi kasar. Sebaliknya,

    fibroadenoma dapat berkembang dengan cepat selama proses kehamilan, pada

    terapi pergantian hormon, dan pada orang orang yang mengalami penurunan

    kekebalan imunitas, bahkan pada beberapa kasus, dapat menyebabkan keganasan.

    Pada pasienpasien yang mengalami penurunan kekebalan tubuh, perkembangan

    fibroadenoma berkaitan dengan infeksi virus Epstein-Barr.(4)

    Fibroadenoma terbagi atasJuvelline Fibroadenoma, yang terjadi pada wanita

    remaja dan Myxoid Fibroadenoma yang terjadi pada pasien dengan Carney

    complex. Carney complex merupakan suatu sindrom neoplasma autosomal

    dominan yang terdiri atas lesi pada kulit dan mukosa, myxomas dan kelainan

    endokrin.(4)

    d. Gejala Klinis

    Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala dan

    terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan fisik. Pertumbuhan fibroadenoma relatif

    lambat dan hanya menunjukkan sedikit perubahan ukuran dan tekstur dalam

    beberapa bulan. Fibroadenoma memiliki gejala berupa benjolan dengan

    permukaan yang licin dan merah. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, tetapi

    kadang dirasakan nyeri bila ditekan.(3,5)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    14/46

    14

    e. Pemeriksaan Fisik

    Secara klinik, fibroadenoma biasanya bermanifestasi sebagai massa soliter,

    diskret, dan mudah digerakkan, selama tidak terbentuk jaringan fibroblast di

    sekitar jaringan payudara, dengan diameter kira-kira 1 3 cm, tetapi ukurannya

    dapat bertambah sehingga membentuk nodul dan lobus. Fibroadenoma dapat

    ditemukan di seluruh bagian payudara, tetapi lokasi tersering adalah pada quadran

    lateral atas payudara. Tidak terlihat perubahan kontur payudara. Penarikan kulit

    dan axillary adenopathyyang signifikan pun tidak ditemukan.(2,3,11)

    f. Pemeriksan Histopatologi

    Secara makroskopis, semua tumor teraba padat dengan warna cokelat putih

    pada irisan, dengan bercak bercak kuning merah muda yang mencerminkan

    daerah kelenjar.(2)

    Gambar 3. Makroskopik Fibroadenoma Payudara

    Secara histologis, tumor terdiri atas jaringan ikat dan kelenjar dengan

    berbagai proporsi dan variasi. Tampak storma fibroblastik longgar yang

    mengandung rongga mirip duktus berlapis sel epitel dengan ukuran dan bentuk

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    15/46

    15

    yang beragam. Rongga yang mirip duktus atau kelenjar ini dilapisi oleh satu atau

    lebih lapisan sel yang reguler dengan membran basal jelas dan utuh. Meskipun di

    sebagian lesi duktus terbuka, bulat hingga oval dan cukup teratur (fibroadenoma

    perikanalikularis), sebagian lainnya tertekan oleh proliferasi ekstensif stroma

    sehingga pada potongan melintang rongga tersebut tampak sebagi celah atau

    struktur ireguler miripbintang (fibroadenoma intrakanalikularis).(2, 11)

    Gambar 4. Gambaran Mikroskopik Fibroadenoma

    g. Pemeriksaan radiologik

    1. Mammografi

    Pada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai massa

    berbentuk bulat atau oval dengan batas yang halus dan berukuran sekitas 4 100

    mm. Fibrodenoma biasanya memiliki densitas yang sama dengan jaringan

    kelenjar sekitarnya, tetapi, pada fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan

    densitas yang lebih tinggi. Kadang-kadang, tumor terdiri atas gambaran

    kalisifikasi yang kasar, yang diduga sebagai infraksi atau involusi. Gambaran

    kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di tengah berbentuk bulat,

    oval atau berlobuslobus. Pada wanita postmenopause, komponen fibroglandular

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    16/46

    16

    dari fibroadenoma akan berkurang dan hanya meninggalkan gambaran kalsifikasi

    dengan sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat.(4,11,12)

    Gambar 5. Gambaran mamografi fibroadenoma. Tampak massa yang berbentuk

    bulat dan berbatas tegas (13)

    Gambar 6. Gambaran Mamografi Fibroadenoma. Kalsifikasi pada degenerasi

    fibroadenoma, tampak gambaran kalsifikasi kasar pada 2 degenaerasi

    fibroadenoma, tanda panah menunjukkan komponen haringan lunak yang terlihat

    sebagai satu massa (14)

    Gambar 7. Mamografi Fibroadenoma. Tampak gambaran kalsifikasi

    fibroadenoma yang yang kasar dan membentuk gambaran Pop-corn Appearence(14).

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    17/46

    17

    2.Ul trasonograf i (USG)

    Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk

    bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan

    diameter anteroposteriornya. Internal echogenicnya homogen dan ditemukan

    gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic. Gambaran echogenic kapsul yang

    tipis, merupakan gambaran khas dari fibroadenoma dan mengindikasikan lesi

    tersebut jinak. Fibroadenoma tidak memiliki kapsul, gambaran kapsul yang

    terlihat pada pemeriksaan USG merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh

    penekanan dari jaringan di sekitarnya.(4,11)

    Gambar 8. Gambaran USG Fibroadenoma. Tampak massa hipoechoic yang rata,

    batas tegas pada sebagian lobus merupakan khas dari fibroadenoma. (4)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    18/46

    18

    3.Magnetic Resonances Imaging (MRI )

    Dalam pemeriksaan MRI, fibroadenoma tampak sebagi massa bulat atau oval

    yang rata dan dibandingkan dengan menggunakan kontras gadolinium-based.

    Fibroadenoma digambarkan sebagai lesi yang hypointense atau isointense, jika

    dibandingkan dengan jaringan sekitarnya dalam gambaran T1-weighted dan

    hypointense and hyperintense dalam gambaran T2-weighted.(4)

    Gambar 9. Seorang wanita 47 tahun, dengan lesi 1cm yang terohat dari

    mamografi. Dari pemeriksaan USG dan FNA, menujukkan gambaran

    fibroadenoma. Pemeriksaan dengan MRI post-contras, memperlihatkan

    penyerapan yang cepat tanpa pembersihan, yang merupakan ciri khas dari

    fibroadenoma (15)

    h.

    Diagnosis Banding

    Diagnosis banding dari fibroadenoma, antara lain :

    a) Cystosarcoma Phyllodes.

    Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan dan diperkirakan berasal dari

    stroma intralobulus. Tumor ini berdiameter kecil, sekitar 3 4 cm, tetapi

    sebagian besar terus tumbuh dan membesar sehingga menyebabkan payudara

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    19/46

    19

    membesar. Tumor ini terdapat pada semua usia, namun kebanyakan

    ditemukan pada usia 45 tahun. Gambaran radiologis (mammografi) dari

    tumor ini berupa massa berbentuk bulat dan berbatas tegas.(2,5,13)

    Gambar 10. Mamografi Cystosarcoma Phyllodes. Tampak massa berbatas tegas

    tanpa kalsifikasi (14)

    Gambaran USG tumor ini, pada umumnya hipoechoic dengan batas yang

    masih tegas, echo-internal dapat homogen atau sedikit inhomogen serta adanya

    penyangatan akustik posterior lemah, hal ini mungkin disebabkan struktur kistik

    pada tumor tersebut.(16)

    Gambar 11. Gambaran USG Cystosarcoma Phylloides. Lesi hypoechoic

    tampak besar , berlobulasi dengan echo-internal inhomogen, sering ampak

    struktur anechoic yang menandakan adanya proses degeneresi kistik. (16)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    20/46

    20

    b)

    Kista Payudara.

    Kista payudara dapat berasal dari adenosis, ketika lamina duktus dan

    acini mengalami dilatasi dan dibatasi oleh jaringan epitel. Gambaran

    mamografinya berupa massa bulat atau oval yang berbatas tegas. Tepi kista

    ini dapat berbatasan dengan jaringan fibroglandular, baik sebagian maupun

    seluruhnya.(11)

    Gambar 12. Gambaran Mamografi Kista Payudara. Tampak massa bulat atau oval

    dengan densitas yang lebih terang dibandingkan dengan parenkim payudara. (13)

    Gambaran USG pada kista adalah lesi dengan bentuk bulat atau oval,

    mempunyai batas tegas dan teratur, an-echoic dan adanya penyangatan akustik

    posterior.(16)

    Gambar 13. Gambaran USG Kista Payudara. Tumor ini akan tampak sebagai

    suatu lesi an-echoic dengan batas teratur serta tampak penyangatan akustik

    posterior. (16)

    c)

    Papilloma.

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    21/46

    21

    Merupakan lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75% tumbuh di

    bawah areola mamma. Papilloma memberikan gejala berupa sekresi cairan serous

    atau berdarah, adanya tumor subareola kecil dengan diameter beberapa milimeter

    atau retraksi puting payudara (jarang ditemukan). Biasanya, ukuran lesi papilloma

    sangat kecil, hanya beberapa milimeter, sehingga pada mamografi, terlihat

    gambaran sedikit pengembungan atau normal dari duktus retro-areolar. .(2,5,11)

    Gambar 14. Mamografi Papilloma. Tampak gamabran heterogen dari payudara

    dengan kalsifikasi yang menyebar tanpa gambaran massa (14)

    Gambaran USG kelainan ini adalah suatu lesi intraduktal dengan pelebaran

    duktus laktiferus.(16)

    Gambar 15. Gambaran USG Papiloma. Tampak lesi iso-echoic dengan pelebaran

    duktus laktiferus. (14)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    22/46

    22

    i. Penatalaksanaan

    Operasi eksisi merupakan satu-satunya pengobatan untuk fibroadenoma.

    Operasi dilakukan sejak dini, hal ini bertujuan untuk memelihara fungsi payudara

    dan untuk menghindari bekas luka. Pemilihan tipe insisi dilakukan berdasarkan

    ukuran dan lokasi dari lesi di payudara. terdapat 3 tipe insisi yang biasa

    digunakan, yaitu (3)

    1. Radial Incision, yaitu dengan menggunakan sinar.

    2.

    Circumareolar Incision

    3.

    Curve/Semicircular Incision

    Tipe insisi yang paling sering digunakan adalag tipe radial. Tipe

    circumareolar, hanya meninggalkan sedikit bekas luka dan deformitas, tetapi

    hanya memberikan pembukaan yang terbatas. Tipe ini digunakan hanya untuk

    fibroadenoma yang tunggal dan kecil dan lokasinya sekitar 2 cm di sekitar batas

    areola. Semicircular incision biasanya digunakan untuk mengangkat tumor yang

    besar dan berada di daerah lateral payudara.(3)

    j. Prognosis

    Prognosis dari penyakit ini baik, walaupun penderita mempunyai resiko yang

    tinggi untuk menderita kanker payudara. bagian yang tidak diangkat harus

    diperiksa secara teratur.(6)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    23/46

    23

    2. TUMOR GANAS PAYUDARA

    a. Definisi Tumor ganas (Ca Mammae)

    Tumor ganas atau kanker adalah benjolan yang sifatnya ganas, merusak,

    pertumbuhan sel sangat cepat dan dapat berpindah tempat (metastasis). Sel kanker

    bersifat ganas karena sifatnya yang merusak jaringan dan organ disekitarnya

    sehingga menimbulkan rasa nyeri bagi penderita. (17)

    Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan

    mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal,

    cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae)

    didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari

    parenchyma.(18)

    b.Faktor Resiko

    Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat

    banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker

    payudara antara lain (Gani, 1995) :

    1. Faktor reproduksi.

    Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker

    payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur

    lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker

    payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya

    haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of

    initiationperkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional,

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    24/46

    24

    payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25%

    kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan

    awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. (19)

    2. Penggunaan hormon.

    Hormonestrogenberhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan

    dariHarvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan

    kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen

    replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat

    risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsioral, wanita yang

    menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk

    mengalami kanker payudara sebelum menopause. (19)

    3. Penyakit fibrokistik.

    Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada

    peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,

    risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik,

    risiko meningkat hingga 5 kali. (19)

    4. Obesitas.

    Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih diperdebatkan.

    Beberapa penelitian menyebutkan obesitas sebagai faktor resiko kanker

    payudara kemungkinan karena tingginya kadar estrogen pada wanita obes. (19)

    5. Konsumsilemak.

    Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker

    payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang

    http://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Obesitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lemakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Obesitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Penyakithttp://id.wikipedia.org/wiki/Oralhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogen
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    25/46

    25

    konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara

    pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.(19)

    6. Radiasi.

    Eksposur dengan radiasiionisasi selama atau sesudah pubertas

    meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang

    dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier

    dengandosis dan umur saat terjadinya eksposur.(19)

    7. Riwayatkeluarga dan faktor genetik.

    Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat

    penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat

    peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker

    payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan

    dengangen tertentu. Apabila terdapatBRCA 1, yaitu suatugen kerentanan

    terhadap kanker payudara,probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar

    60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.(19)

    c. Patofisiologi

    Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang

    disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

    1.

    Fase Inisiasi

    Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang

    memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan

    oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,

    radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Probabilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Probabilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Dosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    26/46

    26

    yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan

    lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu

    karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih

    peka untuk mengalami suatu keganasan. (20)

    2.Fase Promosi

    Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah

    menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh

    oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan

    (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). (20)

    d. Klasifikasi, Stadium, Sistem TNM, dan Jalur Penyebarannya

    Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat

    mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh

    manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar

    maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau

    kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus

    dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang

    lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG, dan bila memungkinkan

    dengan CT scan,scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium,

    namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan

    klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union

    Against Cancerdari World Health Organization)/AJCC (American Joint

    Committee On canceryang disponsori olehAmerican Cancer

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    27/46

    27

    SocietydanAmerican College of Surgeons). TNM merupakan singkatan dari "T"

    yaitu tumor sizeatau ukuran tumor, "N" yaitu nodeatau kelenjar getah bening

    regional dan "M" yaitu metastasisatau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan

    M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan

    dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA).(20)

    Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :

    T (tumor size), ukuran tumor:

    T 0: tidak ditemukan tumor primer

    T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

    T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm

    T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm

    T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau

    dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau

    bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di

    luar tumor utama

    N (node), kelenjar getah bening regional:

    N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla

    N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan

    N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan

    N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau

    pada kgb di mammary internadi dekat tulangsternum

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    28/46

    28

    M (metastasis), penyebaran jauh:

    M x: metastasis jauh belum dapat dinilai

    M 0: tidak terdapat metastasis jauh

    M 1: terdapat metastasis jauh

    Klasifikasi kanker payudara menurut letak anatomisnya:

    Karsinoma In Situ (20%) Karsinoma Invasif (80%)

    Karsinoma duktal in situ

    Karsinoma lobules in situ

    In situ (hanya terlokalisis di tempat

    itu saja)

    Karsinoma duktal

    Karsinoma lobulus Karsinoma papillaris

    Karsinoma tubulus

    Dll

    Invasive (kanker telah menyebar ke

    daerah lain)

    Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut

    kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:

    Stadium 0

    Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Non-invasive Cancer, yaitu kanker

    tidak menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-kelenjar

    (lobules) susu pada payudara.(20)

    Stadium I

    Tumor masih sangat kecil, diameter tumor terbesar kurang dari atau sama

    dengan 2 cm dan tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional.(20)

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    29/46

    29

    Gambar 16. Stadium I Cancer

    Stadium I I A

    Tidak ada tanda-tanda tumor pada payudara, tetapi terdapat metastasis

    kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.

    Diameter tumor lebih kecil atau sama dengan 2 cm dan telah ditemukan

    metastasis kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.

    Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm dan tidak

    ada metastasis ke kelenjar limfe regional.(17)

    Gambar 17. Stadium II A

    Stadium I I B

    Diameter tumor lebih dari 2 cm tapi tidak lebih dari 5 cm dan terdapat

    metastasis kelenjar limfe mobil di fosa aksilar ipsilateral.

    http://3.bp.blogspot.com/-00ZtIu3wRJM/TklCBcQzzUI/AAAAAAAAAZs/uB9W19xwMvg/s1600/2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-pognAkjvd1s/TklB-BsN39I/AAAAAAAAAZo/hjx4E27SKrw/s1600/1.pnghttp://3.bp.blogspot.com/-00ZtIu3wRJM/TklCBcQzzUI/AAAAAAAAAZs/uB9W19xwMvg/s1600/2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-pognAkjvd1s/TklB-BsN39I/AAAAAAAAAZo/hjx4E27SKrw/s1600/1.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    30/46

    30

    Diameter tumor lebih dari 5 cm, tetapi tidak terdapat metastasis kelenjar

    limfe regional.(17)

    Gambar 18. Stadium II B

    Stadium II I A

    Diameter tumor lebih kecil dari 5 cm dan terdapat metastasis kelenjar

    limfe di fosa aksilar ipsilateral yang terfiksasi dengan jaringan lain.

    Diameter tumor lebih dari 5 cm dan terdapat metastasis kelenjar limfe di

    fosa aksilar ipsilateral yang terfiksasi dengan jaringan lain.(17)

    Gambar 19. Stadium III A

    http://1.bp.blogspot.com/-qfeBNoKvdms/TklCI_XV8jI/AAAAAAAAAZ0/y9Qad53FMoA/s1600/4.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-ht6RgM4omiQ/TklCFiIHrnI/AAAAAAAAAZw/f8RlyhSFbw0/s1600/3.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-qfeBNoKvdms/TklCI_XV8jI/AAAAAAAAAZ0/y9Qad53FMoA/s1600/4.pnghttp://4.bp.blogspot.com/-ht6RgM4omiQ/TklCFiIHrnI/AAAAAAAAAZw/f8RlyhSFbw0/s1600/3.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    31/46

    31

    Stadium II I B

    Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan pembengkakan

    bisa juga luka bernanah di payudara. Didiagnosis sebagai Inflamatory Breast

    Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke pembuluh getah bening di

    ketiak dan lengan atas, tapi tidak menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.(17)

    Gambar 20. Stadium III B

    Stadium II I C

    Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe

    infraklavikular ipsilateral, atau bukti klinis menunjukkan terdapat metastasis

    kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau

    metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral.(17)

    Gambar 21. Stadium III C

    http://1.bp.blogspot.com/-M4xcUFlp6PM/TklCcNqCY1I/AAAAAAAAAZ8/fjWmLasZW38/s1600/6.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-RZ02-AlNm1s/TklCXipCOEI/AAAAAAAAAZ4/it3wSo_wPFY/s1600/5.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-M4xcUFlp6PM/TklCcNqCY1I/AAAAAAAAAZ8/fjWmLasZW38/s1600/6.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-RZ02-AlNm1s/TklCXipCOEI/AAAAAAAAAZ4/it3wSo_wPFY/s1600/5.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    32/46

    32

    Stadium IV

    Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke lokasi yang jauh,

    yaitu: tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.(17)

    Gambar 22. Stadium IV

    e. Gejala Klinis

    Karsinoma payudara biasanya mempunyai gambaran klinis sebagai berikut :

    Terdapat benjolan keras yang lebih melekat atau terfiksir.

    Tarikan pada kulit di atas tumor.

    Ulserasi atau koreng.

    Peaud orange.

    Discharge dari puting susu.

    Asimetri payudara.

    Retraksi puting susu.

    Elovasi dari puting susu.

    Pembesaran kelenjar getah bening ketiak.

    http://4.bp.blogspot.com/-hcxNYwRWQwE/TklCfN_5SQI/AAAAAAAAAaA/7Wsl8mekQCo/s1600/7.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    33/46

    33

    Satelit tumor di kulit.

    Eksim pada puting susu.

    Edema.

    Gambar 23. Gejala karsinoma payudara

    Tanda dan Gejala Interpretasi

    Nyeri

    - Berubah dengan daur menstruasi Penyebab fisiologi seperti pada

    tegangan pramenstruasi atau penyakit

    fibrokistik

    - Tidak tergantung daur menstruasi Tumor jinak, tumor ganas atau infeksi

    Benjolan di payudara

    - Keras Permukaan licin pada fibroadenoma

    atau kista

    Permukaan keras, berbenjol-benjol atau

    melekat pada kanker atau inflamasi non-

    enfektif

    - Kenyal Kelainan fibrikistik

    - Lunak Lipoma

    Perubahan Kulit :

    - Bercawak Sangat mencurigakan karsinoma

    http://1.bp.blogspot.com/-3xXvZAETJCU/TklCh03yKmI/AAAAAAAAAaE/JY3GGJ0p0to/s1600/8.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    34/46

    34

    - Benjolan kelihatan Kista, karsinoma, fibroadenoma besar

    - Kulit jeruk Di atas benjolan : kanker (tanda khas)

    - Kemerahan Infeksi jika ganas

    - Tukak Kanker lama (terutama pada orang tua)

    Kelainan puting atau areola

    Anamnesis merupakan wawancara lansung atau melalui perantara

    sepengetahuan orang terdekat lain, tentang penyakit dan penderitanya (Andoko

    Prawiro Atmodjo, 1987). Adanya benjolan pada payudara merupakan keluhan

    utama dari penderita. Pada mulanya tidak merasa sakit, akan tetapi pada

    pertumbuhan selanjutnya akan timbul keluhan sakit. Pertumbuhan cepat tumor

    merupakan kemungkinan tumor ganas. Batuk atau sesak nafas dapat terjadi pada

    keadaan dimana tumor metastasis pada paru. Tumor ganas pada payudara disertai

    dengan rasa sakit di pinggang perlu dipikirkan kemungkinan metastasis pada

    tulang vertebra. Pada kasus yang meragukan anamnesis lebih banyak diarahkan

    pada indikasi golongan resiko (18)

    Nyeri adalah fisiologis kalau timbul sebelum atau sesudah haid dan dirasakan

    pada kedua payudara. Tumor-tumor jinak seperti kista retensi atau tumor jinak

    lain, hampir tidak menimbulkan nyeri. Bahkan kanker payudara dalam tahap

    permulaanpun tidak menimbulkan rasa nyeri. Nyeri baru terasa kalau infiltrasi ke

    sekitar sudah mulai (18)

    f. Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik payudara harus dikerjakan secara halus, tidak boleh kasar

    dan keras. Tidak jarang palpasi yang keras menimbulkan perdarahan atau nyeri

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    35/46

    35

    yang hebat dari penderita, tumor ganas tidak boleh dilakukan pemeriksaan fisik

    yang berulang-ulang karena kemungkinan dapat mempercepat penyebaran.

    a. Inspeksi

    Pada inspeksi dapat dilihat dilatasi pembuluh-pembuluh balik di bawah kulit

    akibat pembesaran tumor jinak atau ganas dibawah kulit (21)

    Dapat dilihat juga :

    - Puting susu tertarik ke dalam.

    - Eksem pada puting susu.

    - Edema.

    - Peau dorange.

    - Ulserasi, satelit tumor di kulit.

    - Nodul pada axilla (Zwaveling, 1985).

    b. Palpasi

    Pemeriksaan dilakukan dengan tangan pasien di samping dan sesudah itu

    tangan di atas dengan posisi pasien duduk. Palpasi harus meliputi seluruh

    payudara, dari parasternal kearah garis aksila ke belakang, dari subklavikular

    ke arah paling distal (21)

    Gambar 24. Pemeriksaan Payudara.

    http://4.bp.blogspot.com/-B7DnLmAxSrA/TklClGB0DkI/AAAAAAAAAaI/_Y4xrFrVQ58/s1600/9.png
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    36/46

    36

    Palpasi harus meliputi seluruh payudara, mulai dari parasternal ke arah garis aksila

    ke belakang dan dari subklavikular ke arah paling distal. Palpasi dilakukan dengan

    memakai 3-4 jari yang dirapatkan, palpasi payudara di antara dua jari harus

    dihindarkan karena dengan cara ini kelenjar payudara normalpun teraba seperti massa

    tumor. Palpasi dimulai dari bagian perifer sampai areola mammae dan papilla

    mammae, apabila terdapat massa maka perlu dievaluasi tentang : 1) besar atau

    diameter serta letak dan batas tumor dengan jaringan sekitarnya, 2) hubungan kulit

    dengan tumor apakah masih bebas atau ada perlengketan, 3) hubungan tumor dengan

    jaringan di bawahnya apakah bebas atau ada perlengketan, 4) kelenjar limfe di aksila,

    infraklavikular, dan supraklavikular 5) adanya tumor satelit (20)

    Gambar 25. Kelenjar Getah Bening (KGB) sekitar payudara.

    g. Pemeriksaan sitologi

    Pemeriksan sitologi dapat diperoleh sediaan dari pungsi jarum halus serta dapat

    menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau

    akan dilakukan pemeriksaan yang lain atau akan langsung dilakukan ekstirpasi.

    Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal sebab

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    37/46

    37

    hasil negatif palsu sering terjadi (18). Dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa

    kanker payudara melalui tiga cara :

    Pemeriksan sekret dari puting susu.

    Pemeriksaan sediaan tekan (Sitologi Imprint).

    Aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration).

    Biopsi

    Biopsi insisi ataupun eksisi merupakan metoda klasik yang sering

    dipergunakan untuk diagnosis berbagai tumor payudara. Biopsi dilakukan dengan

    anestesi lokal ataupun umum tergantung pada kondisi pasien. Apabila

    pemeriksaan histopatologi positif karsinoma, maka pada pasien kembali ke kamar

    bedah untuk tindakan bedah terapetik (17)

    Gambar 26. sel2nya vesikuler. Tidak ada stroma jaringan ikat. Muskularis -->

    sel tumor udah menembus membrana basalis, udah menginvasi

    h.Pemeriksaan Radiologi

    1. USG (Ultrasonografi)

    USG ini sangat menguntungkan karena memiliki keuntungan yaitu tidak

    mempergunakan sinar pengion sehingga tidak ada bahaya radiasi dan pemeriksaan

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    38/46

    38

    bersifat non invasif, relatif mudah dikerjakan, serta dapat dipakai berulang-ulang.

    USG biasanya dapat untuk membedakan tumor padat dan kiste pada payudara

    serta untuk menentukan metastasis di hati. USG ini berperan terutama untuk

    payudara yang padat pada wanita muda, jenis payudara ini kadang-kadang sulit

    dinilai dengan mammografi. (20)

    Gambaran Ca mammae secara USG, ialah :

    1. Lesi dengan batas tegas dan tidak teratur.

    2.

    Struktur echo internal lemah dan heterogen.

    3.

    Batas echo anterior lesi kuat, posterior lesi lemah sampai tak ada.

    Gambar 27. USG Ca Mammae pada payudara kanan.

    2.

    Mammografi

    Mammografi adalah foto roentgen payudara yang menggunakan peralatan khusus

    yang tidak menyebabkan rasa sakit dan tidak memerlukan bahan kontras serta dapat

    menemukan benjolan yang kecil sekalipun. Tanda berupa makrokalsifikasi tidak khas

    untuk karsinoma, bila secara klinis curiga terdapat tumor dan pada mammografi tidak

    ditemukan apa-apa maka pemeriksaan dapat dicoba dengan cara biopsi jaringan,

    demikian juga bila mammografi positif tetapi secara klinis tidak dicuriga adanya

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    39/46

    39

    tumor maka dapat dilanjutkan dengan biopsi di tempat yang ditunjukkan oleh foto

    tersebut. Mammogram pada masa pramenopause kurang bermanfaat karena gambaran

    kanker di antara jaringan kelenjar kurang tampak (Hidayat S., 1997).

    Gambar 28. Tampak lesi dengan densitas tinggi. Tampak penebalan dan retraksi

    kulit berdekatan dengan lesi tersebut.

    i. Penatalaksanaan

    1. Terapi bedah/Mastektomi

    Pasien yang pada awal terpi termasuk stadium 0, I, II dan sebagian stadium III

    disebut kanker mammae operable. Pola operasi yang sering dipakai adalah (21):

    1) Mastektomi radikal

    Tahun 1890 Halsted pertama kali merancang dan memopulerkan operasi

    radikal kanker mammae, lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3

    cm dari tumor, seluruh kelenjar mammae, m.pectoralis mayor, m.pectoralis minor,

    dan jaringan limfatik dan lemak subskapular, aksilar secara kontinyu enblok

    reseksi.

    2) Mastektomi radikal modifikasi

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    40/46

    40

    Lingkup resseksi sama dengan teknik radikal, tapi mempertahankan

    m.pektoralis mayor dan minor (model Auchincloss) atau mempertahankan

    m.pektoralis mayor, mereseksi m.pektoralis minor (model Patey). Pola operasi ini

    memiliki kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi, tapi sulit

    membersihkan kelenjar limfe aksilar superior.

    3) Mastektomi total

    Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa membersihkan kelenjar

    limfe. Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau pasien lanjut usia.

    4) Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar

    Secara umum ini disebut dengan operasi konservasi mammae. Biasanya dibuat

    dua insisi terpisah di mammae dan aksila. Mastektomi segmental bertujuan

    mereseksi sebagian jaringan kelenjar mammae normal di tepi tumor, di bawah

    mikroskop tak ada invasi tumor tempat irisan. Lingkup diseksi kelenjar limfe

    aksilar biasanya juga mencakup jaringan aksila dan kelenjar limfe aksilar

    kelompok tengah.

    5) Mastektomi segmental plus biopsy kelenjar limfe sentinel

    Metode reseksi segmental sama dengan di atas. kelenjar limfe sentinel adalah

    terminal pertama metastasis limfogen dari karsinoma mammae, saat operasi

    dilakukan insisi kecil di aksila dan secara tepat mengangkat kelenjar limfe

    sentinel, dibiopsi, bila patologik negative maka operasi dihentikan, bila positif

    maka dilakukan diseksi kelenjar limfe aksilar.

    Untuk terapi kanker mammae terdapat banyak pilihan pola operasi, yang mana

    yang terbaik masih controversial. Secara umum dikatakan harus berdasarkan

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    41/46

    41

    stadium penyakit dengan syarat dapat mereseksi tuntas tumor, kemudian baru

    memikirkan sedapat mungkin konservasi fungsi dan kontur mammae.

    2. Radiasi

    Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker

    dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel

    kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Efek pengobatan ini tubuh

    menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi

    hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

    3. Kemoterapi

    Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil

    cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kankerTidak

    hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi

    adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh

    obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi. Obat yang diberikan adalah

    kombinasi Cyclophosphamide, Metotrexate dan 5-Fluorouracyl selama 6 bulan.

    4. Terapi hormonal

    Terapi hormonal diberikan jika penyakit telah sistemik berupa metastasis jauh,

    biasanya diberikan secara paliatif sebelum khemoterapi karena efek terapinya

    lebih lama. Terapi hormonal paliatif dilakukan pada penderita pramenopause,

    dengan cara ovarektomy bilateral atau dengan pemberian anti estrogen seperti

    Tamoksifen atau Aminoglutetimid. Estrogen tidak dapat diberikan karena efek

    sampingnya terlalu berat.

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    42/46

    42

    j. Pencegahan

    Hampir setiap epidemiologi sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif

    bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini.

    Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

    1. Pencegahan primer

    Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk

    promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya

    menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan

    melaksanakan pola hidup sehat.

    2. Pencegahan sekunder

    Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk

    terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki

    siklushaid normal merupakan populasi at riskdari kanker payudara. Pencegahan

    sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini

    terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografidiklaim memiliki

    akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-

    menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor

    risiko terjadinya kanker payudara.

    Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan

    beberapa pertimbangan antara lain:

    Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer

    risk assessement survey

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sehathttp://id.wikipedia.org/wiki/Haidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Haidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sehat
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    43/46

    43

    Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk

    dilakukan mammografisetiap tahun.

    Wanita normal mendapat rujukan mammografisetiap 2 tahun sampai

    mencapai usia 50 tahun.

    Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara

    lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan

    Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI

    untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan

    denganmammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

    3. Pencegahan tertier

    Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif

    menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara

    sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang

    harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan

    kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan

    pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak

    berpengaruh banyak terhadap ketahananhiduppenderita. Bila kanker telah jauh

    bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium

    tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan

    untuk mencari pengobatanalternatif.2

    http://id.wikipedia.org/wiki/Mammografihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Alternatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alternatifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Mammografi
  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    44/46

    44

    k.Prognosis

    Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis, tapi yang jelas berpengaruh

    adalah kondisi kelenjar limfe dan stadium. Survival 5 tahun pasca operasi pada

    kasus kelenjar limfe negatif dan positif adalah masing-masing 80% dan 59%,

    survival 5 tahun untuk stadium 0-I, II, dan III adalah masing-masing 92%, 73%,

    dan 47%. Sedangkan pada yang non-operabel, survival 5 tahun kebanyakan

    dilaporkan dalam batas 20%. Oleh karena itu dalam kondisi dewasa ini untuk

    meningkatkan angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah penemuan

    dini, diagnosis dini, terapi dini dan tepat.1

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    45/46

    45

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Fibroadenoma terbentuk dari sel sel epitel dan jaringan ikat, dimana

    komponen epitelnya menunjukkan tanda tanda aberasi yang sama dengan

    komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti.

    Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen.

    2.

    Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas tegas, berbentuk

    bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih besar dibandingkan dengan

    diameter anteroposteriornya. Internal echogenicnya homogen dan ditemukan

    gambaran dari isoechoic sampai hypoechoic. Gambaran echogenic kapsul yang

    tipis, merupakan gambaran khas dari fibroadenoma dan mengindikasikan lesi

    tersebut jinak.

    3. Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit

    neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma.

    4. Kurva insidens karsinoma payudara berdasar usia angka tertinggi terdapat pada

    usia 45-66 tahun atau bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang

    sekali ditemukan pada wanita usia di bawah 20 tahun.

    5. USG biasanya dapat untuk membedakan tumor padat dan kiste pada payudara

    serta untuk menentukan metastasis di hati.

    6. Untuk meningkatkan angka kesembuhan kanker mammae kuncinya adalah

    penemuan dini, diagnosis dini, terapi dini dan tepat.

  • 5/19/2018 110599208 Referat New Fam

    46/46

    46

    7.

    Perbedaan Tumor jinak dan tumor ganas

    Tumor jinak Tumor ganas

    Deferensiasi baik

    Tepi licin

    Menekan (ekspansif)

    Tumbuh perlahan

    Sedikit vaskuler

    Jarang timbul ulang

    Jarang nekrosis dan ulserasi

    Jarang efek sistemik kecualineoplasma endokrin

    Diferensiasi buruk

    Tepi tidak rata

    Menyusup (invansif)

    Tumbuh cepat

    Vaskuler / sangat vaskuler

    Sering residif setelah dibuang

    Umumnya nekrosis dan

    ulserasi Umumnya efek sistemik