1 pembagian jalan

Upload: haryadi-alfan

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    1/23

    PEMBAGIAN JALAN

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    2/23

    Jalan adalah prasarana transportasi darat

    yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

    bangunan pelengkap dan perlengkapannya

    yang diperuntukkan bagi lalu lintas.

    Jalan umum dikelompokkan dalam :

    1. sistem jaringan jalan

    2. fungsi jalan3. status jalan

    4. kelas jalan

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    3/23

    Sistem jaringan jalan primer :

    sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanandistribusi barang dan jasa untuk pengembangan

    semua wilayah di tingkat nasional, menghubungkan

    semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-

    pusat kegiatan sebagai berikut :

    a. menghubungkan secara menerus pusat kegiatan

    nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat kegiatan

    lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan;

    b. menghubungkan antar pusat kegiatan nasional.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    4/23

    Sistem jaringan jalan sekunder :

    sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan

    distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam

    kawasan perkotaan.

    Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan

    rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota,

    menghubungkan secara menerus kawasan yang

    mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan

    seterusnya sampai ke persil.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    5/23

    Berdasarkan fungsi jalan, jalan dibedakan :

    1. Jalan arteri :

    Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-cirijarak perjalanan jauh, kecepatan rata-rata tinggi,

    jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

    2. Jalan kolektor :

    Jalan yang melayani angkutan pengumpulan /

    pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak

    sedang, jumlah jalan masuk dibatasi.

    3. Jalan lokal :

    Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri

    perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah,

    jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    6/23

    Sistem jaringan jalan primer terdiri dari :

    a. Jalan arteri primer :

    Jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang letaknyaberdampingan, atau menghubungkan kota jenjang ke satu dan

    kedua.

    Persyaratan jalan arteri primer :

    (1) Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatanrencana

    minimal 60 km/jam, lebar badan jalan minimal 11 meter.

    (2) Jalan arteri primer mempunyai kapasitas yang lebih besar dari

    volume lalu lintas rata-rata.

    (3) Pada jalan arteri primer lalu lintas jarak jauh tidak boleh

    terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas lokal dan

    kegiatan lokal.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    7/23

    (4) Jumlah jalan masuk ke jalan arteri primer dibatasi

    sedemikian rupa sehingga kecepatan rencana dan kapasitasjalan harus tetap terpenuhi.

    (5) Persimpangan sebidang pada jalan arteri primer dengan

    pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan kecepatanrencana dan kapasitas jalan.

    (6) Jalan arteri primer yang memasuki kawasan perkotaan

    dan/atau kawasan pengembangan perkotaan tidak boleh

    terputus.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    8/23

    b. Jalan kolektor primer :

    jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dan kotajenjang kedua atau kota jenjang kedua dan kota jenjang

    ketiga.

    Persyaratan jalan kolektor primer :

    (1) Jalan kolektor primer didesain berdasarkan kecepatan

    rencana minimal 40 km/jam, dengan lebar badan jalan

    minimal 9 meter.

    (2) Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang lebih

    besar dari volume lalu lintas rata-rata.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    9/23

    (3) Jumlah jalan masuk dibatasi dan direncanakan sehingga

    kecepatan rencana dan kapasitas jalan tetap terpenuhi.

    (4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor primer dengan

    pengaturan tertentu harus tetap memenuhi ketentuan

    kecepatan rencana dan kapasitas jalan.

    (5) Jalan kolektor primer yang memasuki kawasan perkotaan

    dan/atau kawasan pengembangan perkotaan tidak boleh

    terputus.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    10/23

    c. Jalan lokal primer :

    jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatudengan persil atau kota jenjang ketiga dengan kota

    jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota di

    bawahnya sampai persil.

    (1) Jalan lokal primer didesain berdasarkan kecepatan

    rencana paling rendah 20 km/jam dengan lebar

    badan jalan minimal 7,5 meter.

    (2) Jalan lokal primer yang memasuki kawasan

    pedesaan tidak boleh terputus.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    11/23

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    12/23

    Sistem jaringan jalan sekunder terdiri dari :

    a. Jalan arteri sekunder :

    jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan

    sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder

    kesatu dengan kawasan sekunder kesatu atau menghubungkan

    kawasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kedua.

    Persyaratan jalan arteri sekunder :

    (1) Jalan arteri sekunder didesain berdasarkan kecepatanrencana

    paling rendah 30 km/jam dengan lebar badan jalan palingsedikit 11 (sebelas) meter.

    (2) Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas yang lebih besar

    daripada volume lalu lintas rata-rata.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    13/23

    (3) Pada jalan arteri sekunder lalu lintas cepat tidak

    boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.

    (4) Persimpangan sebidang pada jalan arteri sekunder

    dengan pengaturan tertentu harus dapat memenuhi

    ketentuan kecepatan rencana dan kapasitas jalan.

    b. Jalan kolektor sekunder :

    jalan yang menghubungkan kawasan sekunder

    kedua atau kawasan sekunder kedua dengankawasan sekunder ketiga.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    14/23

    Persyaratan jalan kolektor sekunder :

    (1) Jalan kolektor sekunder didesain berdasarkan kecepatanrencana paling rendah 20 km/jam dengan lebar badan

    jalan paling sedikit 9 (sembilan) meter.

    (2) Jalan kolektor sekunder mempunyai kapasitas yang lebih

    besar daripada volume lalu lintas rata-rata.

    (3) Pada jalan kolektor sekunder lalu lintas cepat tidak boleh

    terganggu oleh lalu lintas lambat .

    (4) Persimpangan sebidang pada jalan kolektor sekunder

    dengan pengaturan tertentu harus memenuhi ketentuan

    kecepatan rencana dan kapasitas jalan.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    15/23

    c. Jalan lokal sekunder :

    jalan yang menghubungkan kawasan sekunder

    kesatu dengan perumahan, menghubungkan

    kawasan sekunder kedua dengan perumahan,

    kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan

    perumahan.

    Persyaratan jalan lokal sekunder :

    Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatanrencana paling rendah 10 (sepuluh) km/jam dengan

    lebar badan jalan paling sedikit 7,5 meter.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    16/23

    Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan atas:

    a. jalan nasional

    b. jalan provinsic. jalan kabupaten

    d. jalan kota

    e. jalan desa

    Jalan nasional terdiri atas:

    a. jalan arteri primer

    b. jalan kolektor primer yang menghubungkan antaribukota provinsi

    c. jalan tol

    d. jalan strategis nasional

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    17/23

    Jalan provinsi terdiri atas :

    a. jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota

    provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota

    b. jalan kolektor primer yang menghubungkan antaribukota kabupaten atau kota

    c. jalan strategis provinsi

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    18/23

    Jalan kabupaten terdiri atas:

    a. jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional

    dan jalan provinsi.

    b. jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten

    dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat 

    desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengandesa, dan antardesa.

    c. jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan

    sekunder dalam kota.

    d. jalan strategis kabupaten.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    19/23

    Jalan kota adalah jalan umum pada jaringan jalan

    sekunder di dalam kota.

    Jalan desa adalah jalan lingkungan primer dan jalanlokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten di

    dalam kawasan perdesaan, dan merupakan

    jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau

    antar permukiman di dalam desa.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    20/23

    Kelas Jalan

    Kelas jalan dikelompokkan berdasarkan

    penggunaan jalan dan kelancaran lalu lintas dan

    angkutan jalan, serta spesifikasi penyediaan

    prasarana jalan.

    Kelas jalan berdasarkan spesifikasi penyediaan

    prasarana jalan dikelompokkan atas :

    - jalan bebas hambatan- jalan raya

    - jalan sedang

    - jalan kecil.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    21/23

    Spesifikasi jalan bebas hambatan meliputi :

    - pengendalian jalan masuksecara penuh,

    - tidak ada persimpangan sebidang,- dilengkapi pagar ruang milik jalan,

    - dilengkapi dengan median,

    - paling sedikit mempunyai 2 (dua) lajur setiap arah,

    - lebar lajur paling sedikit 3,5 meter.

    Spesifikasi jalan raya :

    - jalan umum untuk lalu lintas secara menerus

    dengan pengendalian jalan masuk secara terbatas,- dilengkapi dengan median,

    - paling sedikit 2 lajur setiap arah,

    - lebar lajur paling sedikit 3,5 meter.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    22/23

    Spesifikasi jalan sedang :- jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan

    pengendalian jalan masuk tidak dibatasi,

    - paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah

    - lebar jalur paling sedikit 7 (tujuh) meter.

    Spesifikasi jalan kecil :

    - jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat,

    - paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah- lebar jalur paling sedikit 5,5 meter.

  • 8/18/2019 1 Pembagian Jalan

    23/23

    Fungsi jalan suatu ruas jalan dapat berubah apabila:

    a. berperan penting dalam pelayanan terhadap

    wilayah yang lebih luas daripada wilayah

    sebelumnya;

    b. semakin dibutuhkan masyarakat dalam rangkapengembangan sistem transportasi;

    c. lebih banyak melayani masyarakat dalam wilayah

    wewenang penyelenggara jalan yang baru;

    d. oleh sebab-sebab tertentu menjadi berkurangperanannya, dan/atau melayani wilayah yang

    lebih sempit dari wilayah sebelumnya.