1. laporan wawancara gege

24
I. KERANGKA ACUAN I.1 Tujuan Umum Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran (Sunarto, 2009, dalam http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian- prestasi-belajar/). Setiap orang pasti mempunyai prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, akan tetapi kadang prestasi itu dapat menurun jika kita tidak bersemangat atau ada hal lain (seperti lingkungan pergaulan) yang membuat prestasi seseorang menurun. Ketika seseorang mahasiswa berada di perkuliahan, mereka mengukur prestasi berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu kumulatif dari nilai-nilai hasil belajar mahasiswa setiap semester. IPK merupakan nilai kumulatif dari Index Prestasi mahasiswa di universitas. Sementara, IP (Indeks Prestasi) merupakan nilai prestasi mahasiswa per-semester. Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa IPK itu penting, karena ketika mahasiswa lulus dan akan melamar kerja, perusahaan pada umumnya melihat dari IPK pelamar. Interviewee dalam wawancara ini adalah mahasiswa, hal ini dikarenakan mahasiswa secara umum tergolong dalam tingkatan 1

Upload: mongbunny

Post on 24-Jul-2015

150 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Laporan Wawancara Gege

I. KERANGKA ACUAN

I.1 Tujuan Umum

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau

periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam penelitian ini adalah hasil

yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran (Sunarto, 2009, dalam

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/). Setiap orang

pasti mempunyai prestasi, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, akan

tetapi kadang prestasi itu dapat menurun jika kita tidak bersemangat atau ada hal lain

(seperti lingkungan pergaulan) yang membuat prestasi seseorang menurun. Ketika

seseorang mahasiswa berada di perkuliahan, mereka mengukur prestasi berdasarkan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu kumulatif dari nilai-nilai hasil belajar mahasiswa

setiap semester. IPK merupakan nilai kumulatif dari Index Prestasi mahasiswa di

universitas. Sementara, IP (Indeks Prestasi) merupakan nilai prestasi mahasiswa per-

semester. Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa IPK itu penting, karena ketika

mahasiswa lulus dan akan melamar kerja, perusahaan pada umumnya melihat dari IPK

pelamar.

Interviewee dalam wawancara ini adalah mahasiswa, hal ini dikarenakan

mahasiswa secara umum tergolong dalam tingkatan dewasa awal. Menurut Santrock

(1995), orang dewasa muda termasuk dalam masa transisi, baik transisi secara fisik

(physically transition), transisi secara intelektual (cognitive transition), serta transisi

peran sosial (social role transition). Dari sisi intelektual, sebagian besar dari mereka

telah lulus SMU dan masuk ke perguruan tinggi (Universitas/Akademi). Kemudian,

setelah lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier untuk meraih puncak

prestasi dalam pekerjaannya. Namun, ketakutan akan kegagalan dalam dunia yang

berorientasi pada kesuksesan sering kali menjadi alasan untuk stres dan depresi diantara

para mahasiswa di Universitas (Santrock, 1995). Prestasi belajar ini erat kaitannya

dengan pelajar, namun IPK pada umumnya digunakan di perkuliahan, dan mahasiswa

merupakan pelajar yang menggunakan IPK sebagai indeks prestasinya.

1

Page 2: 1. Laporan Wawancara Gege

Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan jurusan

yang tergolong masih baru di UPI Bandung ini, jurusan ini baru berdiri selama tujuh

tahun. Walaupun masih tergolong baru, jurusan ini memiliki staf pengajaran dan

mahasiswa yang berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun dalam bidang non-

akademik. Beberapa prestasi yang dimiliki oleh jurusan ini antara lain, Dra. Lira Fessia

Damayanti, S.Psi., M.Pd., Psi., salah satu staf pengajar mendapat prestasi laboran terbaik

se-UPI; Rini Nuraeni, mahasiswa semester 4, mendapatkan 2 kali berturut-turut juara

lomba menulis se-UPI; Gaida, mahasiswa semester 2, dinobatkan sebagai Duta

Pariwisata Bangka Belitung tahun 2010. Pada tahun 2010, mahasiswa Psikologi UPI

mengikuti Psychology Competition se-Indonesia yang diadakan oleh Universitas Kristen

Maranatha dan masuk ke dalam urutan 5 besar, serta masih banyak lagi.

Selama 12 tahun lebih Universitas Pendidikan Indonesia Bandung ini diresmikan,

UPI Bandung merupakan salah satu Universitas di Indonesia yang berkiprah dalam

bidang pendidikan, banyak dari alumni Universitas ini yang sukses menjadi guru ataupun

orang-orang yang berperan dalam bidang pendidikan. Begitupun dengan prestasi yang

dimiliki oleh Universitas ini, selama tahun 2010 banyak mahasiswa yang berprestasi baik

dalam bidang akademik maupun non-akademik, misalnya Andi Holik Ramdani,

mahasiswa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, memenangkan juara pertama lomba

pidato Bahasa Jepang; Anggita Damayati, mahasiswi Fakultas Pendidikan Teknik dan

Kejuruan, lolos seleksi tingkat nasional Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan

(PKM-K), dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti

penurunan prestasi dalam akademik (IPK) mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas

Pendidikan Indonesia.

I.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari wawancara ini adalah :

a. Untuk mengetahui penyebab penurunan prestasi belajar pada mahasiswa

Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Untuk mengetahui faktor apakah yang paling berpengaruh dalam penurunan

prestasi belajar mahasiswa.

2

Page 3: 1. Laporan Wawancara Gege

I.3 Landasan Teori

Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi dapat

diartikan sebagai bukti usaha yang dapat dicapai, sedangkan belajar diartikan sebagai

suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan/skill,

kebiasaan atau sikap, yang semuanya diperoleh, disimpan dan dilaksanakan sehingga

menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif (Winkel, 1983, dalam

Mahardikawati, 2011, hal. 36). Nasution (1996, dalam

http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/) prestasi belajar

adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa, dan berbuat.

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif,

afektif, dan psikomotor. Sebaliknya, dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang

belum mampu memenuhi target dalam ke-tiga kriteria tersebut. Terdapat beberapa faktor

yang memengaruhi belajar sekaligus memengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh

seseorang. Faktor-faktor tersebut digolongkan ke dalam dua faktor yaitu, faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan

faktor eksternal merupakan faktor yang ada di luar individu (Slameto, 2010).

a. Faktor internal.

Faktor internal yang dapat memengaruhi prestasi belajar adalah faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

1. Faktor jasmaniah.

Faktor jasmaniah disini adalah kesehatan. Kesehatan seseorang

berpengaruh terhadap proses belajarnya dan dapat berpengaruh juga pada

pencapaian prestasi belajarnya.

2. Faktor Psikologis.

Faktor psikologis dapat memengaruhi kuantitas, kualitas belajar, dan

prestasi seseorang. Banyak faktor yang merupakan aspek psikis

berpengaruh terhadap proses belajar dan prestasi belajar. Faktor-faktor

tersebut adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

dan kesiapan.

3

Page 4: 1. Laporan Wawancara Gege

3. Faktor kelelahan.

Kelelahan yang dialami seseorang dibagi menjadi dua, yaitu kelelahan

jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya

tubuh, kelelahan ini terjadi karena adanya kekacauan substansi sisa

pembakaran dalam tubuh sehingga darah kurang lancar pada bagian tubuh

tertentu. Sedangkan, kelelahan rohani terjadi karena terus-menerus

memikirkan permasalahan yang dianggap berat. Kelelahan rohani terlihat

dengan adanya kelesuan, kelelahan ini terasa pada bagian kepala dengan

pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi seolah kehabisan daya

untuk bekerja.

b. Faktor eksternal.

Faktor eksternal yang memengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat.

1. Faktor keluarga

Keluarga menjadi faktor terpenting dalam membentuk prestasi anak. Hal

yang dapat memengaruhi belajar maupun prestasi belajar anak adalah cara

orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan.

2. Faktor sekolah

Terdapat beberapa hal dalam lingkungan sekolah yang dapat memengaruhi

belajar dan prestasi belajar siswa, yaitu metode mengajar yang digunakan

oleh guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas

ukuran, keadaan gedung, metode belajar siswa, dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat

Hal-hal yang dapat mengganggu proses belajar dan pencapaian prestasi

belajar siswa di lingkungan masyarakat di antaranya adalah kegiatan

dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

4

Page 5: 1. Laporan Wawancara Gege

masyarakat. Semua hal tersebut, dapat menjadi faktor penguat maupun

penghambat siswa dalam belajar dan pencapaian prestasinya.

I.4 Rumusan/Kerangka Wawancara

Informasi yang digali dalam wawancara ini yaitu, mengenai penurunan

prestasi belajar pada mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan

Indonesia. Interviewee yang dipilih oleh interviewer ialah salah seorang

mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui penyebab penurunan prestasi belajar dan faktor yang

paling berpengaruh dalam penurunan prestasi belajar mahasiswa

tersebut.Wawancara dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Mei 2012 di kantor

Jurusan Psikologi UPI lantai dua, pada pukul 13.30 WIB, dan berlangsung selama

17 menit 56 detik. Wawancara ini akan dimodifikasi dan dikembangkan lebih luas

oleh interviewer tanpa keluar dari batas yang telah ditetapkan sebelumnya.

Wawancara ini menggunakan bantuan alat perekam dan catatan kecil dalam

proses dokumentasi.

Opening

“ Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, apa kabar hari ini. Sebelum memulai

wawancara, perkenalkan nama saya Gisela Puspita Jamil dari Jurusan Psikologi

Universitas Pendidikan Indonesia. Sesuai dengan kesepakatan kita, hari ini saya

akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai penurunan prestasi belajar.

Namun, sebelum pelaksanaan interview ini dimulai, ada beberapa hal yang perlu

saya sampaikan. Pertama, wawancara ini akan berlangsung selama kurang lebih

60 menit. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan anda untuk meluangkan

waktunya. Kedua, saya meminta izin untuk mencatat dan merekam menggunakan

tape recorder selama interview berlangsung. Anda tidak perlu khawatir karena

seluruh informasi yang anda berikan hanya untuk keperluan praktikum dan akan

saya jamin kerahasiaannya. Apakah anda keberatan?. Sebelum interview dimulai

5

Page 6: 1. Laporan Wawancara Gege

apakah ada yang mau ditanyakan?. Jika tidak ada marilah kita mulai pelaksanaan

Interview ini.”

Body

No. Dimensi Indikator Pertanyaan

1. Faktor eksternal (Faktor

eksternal yang

memengaruhi belajar dan

prestasi belajar dapat

digolongkan menjadi tiga

golongan, yaitu faktor

keluarga, faktor sekolah,

dan faktor masyarakat).

- Faktor

Sekolah/Universitas.

- Jurusan psikologi merupakan

jurusan yang baru di UPI,

ketika saudara daftar

memasuki universitas, apakah

jurusan psikologi merupakan

salah satu jurusan yang

saudara minati?

- Apa alasan saudara memilih

jurusan psikologi?

- Bagaimana perasaan saudara

ketika saudara masuk jurusan

psikologi UPI?

- Faktor masyarakat. - Apakah saudara banyak

mengikuti organisasi-

organisasi atau kepanitian

acara di kampus atau di luar

kampus?

- Organisasi atau acara apa saja

yang selama ini saudara ikuti?

- Apakah memang saudara

sangat berminat untuk

mengikuti kegiatan organisasi-

organisasi?

6

Page 7: 1. Laporan Wawancara Gege

- Bagaimana kegiatan

oraganisasi berpengaruh

terhadap prestasi belajar

saudara?

- Banyak media massa yang

dapat memengaruhi prestasi

belajar seseorang. Apakah ada

media massa yang

memengaruhi prestasi belajar

saudara?

- Media massa apa saja yang

saudara gunakan?

- Sekarang ini banyak yang

menggunakan internet hingga

lupa waktu, juga hingga

mengabaikan tugas kuliah.

Bagaimana menurut saudara?

- Kita merupakan mahluk

sosial, tentunya kita

membutuhkan untuk

berinteraksi. Bagaimana

hbungan saudara dengan

teman-teman saudara di

jurusan psikologi UPI?

- Bagaimana pengaruh

hubungan pertemanan tersebut

terhadap prestasi belajar

saudara?

- Faktor keluarga - Tentunya kita sebagai manusia

mempunyai keluarga dan

7

Page 8: 1. Laporan Wawancara Gege

tempat tinggal. Bagaimana

perasaan saudara ketika

saudara berkumpul dengan

keluarga di rumah?

- Apakah saudara sering

berkomunikasi dengan setiap

anggota keluarga?

- Bagaimana pengaruh keluarga

terhadap prestasi belajar

saudara?

2. Faktor internal (Faktor

internal yang dapat

memengaruhi prestasi

belajar adalah faktor

jasmaniah, faktor

psikologis, dan faktor

kelelahan).

- Faktor Psikologis. - Di perkuliahan, IPK (Indeks

Prestasi Kumulatif)

merupakan kumulatif dari

nilai-nilai hasil belajar

mahasiswa setiap semester.

Bagaimana dengan prestasi

nilai yang saudara raih?

- Apa faktor yang menyebabkan

IPK saudara seperti itu?

- Dalam mencapai IPK tersebut,

saudara melewati proses

perkuliahan. Bagaimana

kesiapan saudara dalam

perkuliahan tersebut?

- Apakah saudara selalu

memerhatikan dosen dalam

perkuliahan?

- Menurut sumber litelatur yang

saya baca, bakat adalah

kemampuan bawaan yang

8

Page 9: 1. Laporan Wawancara Gege

merupakan potensi yang masih

perlu dikembangkan atau

dilatih untuk mencapau suatu

kecakapan, pengetahuan, dan

keterampilan khusus. Menurut

saudara, bagaimana bakat

memengaruhi prestasi belajar

seseorang?

- Bagaimana bakat dapat

memengaruhi prestasi belajar

saudara?

- Faktor Jasmani. - Apakah saudara pernah sakit

karena menghadapai banyak

tugas?

- Selama perkuliahan pernahkah

saudara tidak masuk kuliah

dikarenakan sakit?

- Bagaimana situasi tersebut

mempengaruhi proses belajar

dalam perkuliahan?

- Faktor Kelelahan. - Apakah saudara pernah

merasa lelah selama kuliah di

jurusan psikologi UPI?

- Apa yang menyebabkan

saudara kelelahan?

- Apakah tugas-tugas itu

membuat saudara kelelahan

atau terbebani?

9

Page 10: 1. Laporan Wawancara Gege

Closing

“ Alhamdullilah, interview kali ini telah selesai. Seluruh pertanyaan telah saya

sampaikan. Sebelum mengakhiri interview ini, apakah ada yang ingin saudara tanyakan

atau sampaikan berkaitan dengan interview ini, jika tidak ada saya ucapkan terima kasih

atas waktu dan informasinya. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita. Namun, jika

sewaktu-waktu ada hal yang ingin saya tanyakan lebih lanjut, saya akan menghubungi

saudara. Apakah saudara bersedia?. Mohon maaf bila selama pelaksanaan interview

terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Terima kasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.”

10

Page 11: 1. Laporan Wawancara Gege

II. PELAKSANAAN WAWANCARA

II.1 STATUS PRAESENSE

2.1 Status fisik :

Konstitusi Tubuh : Betuk perawakan/proporsi tubuh

- Tinggi badan : ± 155 cm

- Berat badan : ± 45 kg

- Kesan : Interviewee dapat digolongkan ke dalam

leptosome bentuk tubuh tinggi semampai (dalam

http://www.artikata.com/arti-338284-leptosom.html), subjek

mempunyai tubuh yang jangkung dan ideal, badannya tidak

terlalu gendut dan tidak terlalu kurus.

Kondisi Tubuh :

- Dilihat dari kebersihan diri, interviewee terlihat bersih, hal ini

terlihat dari cara interviewee berpakaian, memakai baju yang

bersih dan tidak kotor, kemudian dari mulut dan hidung

interviewee yang bersih, tidak terlihat adanya kotoran, baik di

sekitar mulut maupun sekitar hidung.

- Dilihat dari kesehatan, interviewee terlihat kurang sehat, mukanya

terlihat pucat dan lesu. Hal ini, terlihat dari mata interviewee yang

terlihat sayu, bibir yang berwarna putih pucat, tidak seperti warna

bibir yang sehat pada umumnya, yaitu warna merah muda, dan

ketika interviewer bertanya sudah makan atau belum, interviewee

menjawab belum makan.

- Dilihat dari kondisi tertentu/khas, interviewee dominan

menggunakan tangan kiri (kidal) ketika mengambil barang dan

saat makan.

Kesan pertama/first Impact : Interviewee terlihat ramah, yaitu saat

interviewer datang menjemput, interviewee menyambut dengan

tersenyum, berjabat tangan dengan interviewer, sentuhan tersebut

11

Page 12: 1. Laporan Wawancara Gege

termasuk sentuhan sosial-sopan yang bersifat membangun dan

memperteguh harapan, aturan, dan praktek sosial yang berlaku (Herlina,

2011, hal. 69), dan menjawab sapaan dari interviewer. Interviewee

terkesan percaya diri, dapat dilihat pada body posture ketika pertama kali

bertemu, menegakkan kepala, yang artinya menunjukkan rasa aman dan

yakin pada diri sendiri serta siap memerhatikan lingkungan dan

bertindak. Kemudian, menurunkan bahu, yang artinya yakin atas diri

sendiri (Herlina, 2011).

II.2 Status Psikis :

Dilihat dari kesadaran, interviewee berada dalam tingkat kesadaran

compos mentis yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat

menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya (2009, dalam

http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/). Hal ini, dapat dilihat pada

saat interviewee menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang teratur dan

mudah untuk dimengerti, juga interviewee menjawab pertanyaan dari

interviewer sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.

Dilihat dari tampilan diri/sikap, interviewee memerlihatkan sikap terbuka

pada saat wawancara, terlihat pada saat interviewee menjawab

pertanyaan, adakalanya menggerak-gerakkan tangan dengan telapak

tangan terbuka yang artinya kebenaran, kejujuran, keterbukaan (Herlina,

2011).

Dilihat dari penampilan luar, interviewee pada hari itu memakai

kerudung warna kuning yang tidak kusut; kaus berwarna kuning tua yang

disetrika dengan rapi, dan celana jeans berwarna gelap yang juga

disetrika dengan rapi, sehingga secara keseluruhan pakaian interviewee

terlihat serasi.

Interviewee tidak memerlihatkan gejala-gejala seperti tics, gesture yang

aneh atau apapun.

12

Page 13: 1. Laporan Wawancara Gege

II.2 PROSES WAWANCARA

2.1 Subjek Wawancara

Yang menjadi subjek wawancara ini adalah :

1. Nama : PDS (I)

2. Tempat tanggal lahir : Surabaya, 29 Mei 1991

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Umur : 20 tahun

5. Pekerjaan : Mahasiswa

2.2 Observasi Jalannya Wawancara

Pada saat sebelum wawancara dimulai, interviewer menjemput interviewee

terlebih dahulu, interviewee menyambut dengan tersenyum, menyapa, kemudian berjabat

tangan. Sebelum wawancara dimulai, interviewee meminta ijin untuk melaksanakan

wawancara sambil makan camilan, interviewer menyetujuinya. Ketika sudah sampai di

tempat wawancara, interviewee duduk di kursi dengan posisi duduk santai, yaitu

bersandar melemaskan urat-urat, tapi masih tetap ada ketertiban, yang dilakukan bila

orang merasa aman, yakin, dan ada kepercayaan pada lingkungan sekitarnya (Herlina,

2011, hal. 43). Wawancara dimulai, interviewer menjelaskan tujuan wawancara, juga

termasuk meminta ijin untuk menggunakan tape recorder untuk merekam dan catatan

kecil, interviewee tidak keberatan.

Wawancara dilaksanakan secara tatap muka langsung, dan direkam selama ± 18

menit, di lantai dua kantor jurusan Psikologi UPI. Pada saat itu ruangan sedang sepi,

hanya ada staf di ruangan Pusat Psikologi Terapan (P2T) dan kami, namun sesekali ada

mahasiswa yang lewat. Di pertengahan wawancara, teman interviewee bertanya, namun

interviewee menjawab dengan facial sign, yaitu mata melirik kearah interviewer, bahwa

dia sedang melaksanakan wawancara, dan melanjutkan wawancara. Selain merekam,

interviewer juga mencatat gejala-gejala yang muncul pada interviewee, mulai dari body

13

Page 14: 1. Laporan Wawancara Gege

posture, gesture, serta facial sign. Pada saat wawancara, interviewee terlihat sesekali

meletakkan tangan yang mengepal di pipi dengan jari telunjuk mengarah ke atas, yang

artinya interviewee menunjukkan ketertarikkan pada sesuatu (Herlina, 2011). Kemudian

arah pandangan mata lurus menghadap interviewer, yang berarti ada minat, berpikir, dan

menggambarkan kejujuran. Ketika menjawab pertanyaan juga, sesekali pandangan mata

interviewee kearah kanan atas, yang berarti membayangkan atau menciptakan gambar

(Herlina, 2011, hal. 60).

II.3 Penilaian Kualitas Wawancara

1. Kuantitatif

Rumus :

Nilai interview =

=

=

=

=

= 62,5%

14

Page 15: 1. Laporan Wawancara Gege

Grafik :

2. Kualitatif

Dinilai secara kualitatif wawancara yang baik adalah jika tidak ada A (asumsi)

dan Ev (evaluasi). Dalam wawancara ini, interviewer terpancing melakukan asumsi

sebanyak enam kali, karena interviewer menyimpulkan terlalu jauh apa yang dikatakan

oleh interviewee. Tetapi, interviewer tidak terpancing melakukan Ev (evaluasi) selama

wawancara berlangsung. Jangka waktu bicara iter berbanding itee 1:2. Pada interview ini

interviewee lebih banyak mengungkapkan pernyataannya, ketika interviewer bertanya

lalu dijawab oleh interviewee. Jika ada hal yang belum jelas, interviewer menanyakannya

lalu dijawab oleh interviewee dengan jelas dan rinci sehingga bisa didapatkan indikator

yang diinginkan. E-ex (eksplorasi eksternal) hanya boleh ada pada pernyataan mula.

Dalam wawancara ini, interviewer terpancing melakukan E-ex (eksplorasi eksternal), 15

Page 16: 1. Laporan Wawancara Gege

dikarenakan interviewer menanyakan pertanyaan yang terlalu jauh dengan pernyataan

interviewee. E-in (eksplorasi internal) hanya boleh terdapat pada informasi interviewee

yang kurang jelas. Dalam interview ini, interviewer berusaha menggali informasi yang

dipaparkan oleh interviewee, sehingga banyak jawaban interviewee yang menurut

interviewer masih kurang untuk memenuhi indikator. Oleh karena itu, interviewer lebih

menggalinya dengan melakukan E-in (eksplorasi internal) untuk memenuhi indikator

yang diinginkan.

16