1 bab i pendahuluan - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/sb2012230004/... ·...

29
1 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latak belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan serta sasaran dalam melakukan penelitian, ruang lingkup penelitian, penelitian terdahulu, manfaat penelitian, kerangka penelitian dan sistematika penelitian. 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan mobilitas, yang mana transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan (Nasution, 1996) dengan menggunakan moda transportasi seperti berjalan kaki, sepeda, becak, motor ataupun mobil. Dengan banyaknya pilihan mobilitas membuat masyarakat bebas memilih moda transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi semakin meningkat. Peningkatan kegiatan transportasi menyebabkan masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi daripada moda transportasi umum. Disamping itu, pertumbuhan penduduk yang kian lama kian meningkat dan mobilitas yang semakin padat serta kapasitas jalan yang terbatas menyebabkan terjadinya kemacetan.. (Mursinto & Kusumawardani, 2016). Kawasan yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi di Kota Bandarlampung salah satunya adalah di Bagian Wilayah Kota (BWK) B khususnya di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, BWK B mencakup dua kecamatan yaitu Kecamatan Kedaton dan Kecamatan Rajabasa. Kecamatan Kedaton merupakan salah satu kecamatan yang termasuk kedalam bagian SPKK Kedaton, yang mana SPPK Kedaton merupakan kawasan kegiatan campuran karena dikawasan SPPK Kedaton ini terjadi lebih dari satu aktivitas. Hal tersebut tertuang dalam dokumen RTRW Kota Bandarlampung Tahun 2011-2031, yang menjelaskan bahwa Subpusat Pelayanan Kota (SPPK) Kedaton memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan tinggi dan budaya, simpul utama transportasi darat, perdagangan dan jasa, dan permukiman perkotaan. Selain itu, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam merupakan

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latak belakang penelitian, rumusan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan serta sasaran dalam melakukan penelitian, ruang

lingkup penelitian, penelitian terdahulu, manfaat penelitian, kerangka penelitian

dan sistematika penelitian.

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan

mobilitas, yang mana transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari

tempat asal ke tempat tujuan (Nasution, 1996) dengan menggunakan moda

transportasi seperti berjalan kaki, sepeda, becak, motor ataupun mobil. Dengan

banyaknya pilihan mobilitas membuat masyarakat bebas memilih moda

transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat

kegiatan transportasi semakin meningkat. Peningkatan kegiatan transportasi

menyebabkan masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi daripada

moda transportasi umum. Disamping itu, pertumbuhan penduduk yang kian lama

kian meningkat dan mobilitas yang semakin padat serta kapasitas jalan yang

terbatas menyebabkan terjadinya kemacetan.. (Mursinto & Kusumawardani, 2016).

Kawasan yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi di Kota Bandarlampung

salah satunya adalah di Bagian Wilayah Kota (BWK) B khususnya di Koridor Jalan

Zainal Abidin Pagar Alam, BWK B mencakup dua kecamatan yaitu Kecamatan

Kedaton dan Kecamatan Rajabasa. Kecamatan Kedaton merupakan salah satu

kecamatan yang termasuk kedalam bagian SPKK Kedaton, yang mana SPPK

Kedaton merupakan kawasan kegiatan campuran karena dikawasan SPPK Kedaton

ini terjadi lebih dari satu aktivitas. Hal tersebut tertuang dalam dokumen RTRW

Kota Bandarlampung Tahun 2011-2031, yang menjelaskan bahwa Subpusat

Pelayanan Kota (SPPK) Kedaton memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan tinggi

dan budaya, simpul utama transportasi darat, perdagangan dan jasa, dan

permukiman perkotaan. Selain itu, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam merupakan

Page 2: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

2

salah satu pintu masuk menuju Kota Bandarlampung dari arah Kecamatan Natar

dengan kelas jalan sebagai jalan arteri sekunder. Jalan arteri sekunder merupakan

jaringan jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder

kesatu, dengan kawasan sekunder kedua. Dengan begitu, terdapat dua jenis

pergerakan yang terjadi di Kawasan Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam yaitu

pergerakan yang terjadi didalam kota (intra city) dan pergerakan antar kota (inter

city). Dengan adanya kegiatan tersebut maka berpengaruh terhadap peningkatan

arus lalu lintas yang ada di sepanjang jalan di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Alam. Hal ini dapat diketahui berdasarkan dari jenis tata guna lahan yang bervariasi

dan tingkat tata guna lahan yang tinggi. Semakin tinggi tingkat penggunaan lahan,

maka semakin tinggi juga pergerakan arus lalu lintas yang terjadi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan di

dalam kota (intra city) adalah dengan meningkatkan penggunaan kendaraan non

motor atau Non Motorized Transportation (NMT) seperti bersepeda dengan upaya

menggiatkan Bike to Work atau Bike to School. Saat ini penggunaan sepeda oleh

masyarakat di Kota Bandarlampung hanya bisa dirasakan oleh masyarakat yang

memiliki sepeda saja. Dalam hal ini dirasa perlu adanya pihak yang memfasilitasi

minat masyarakat yang ingin menggunakan sepeda sehingga terjadi kesetaraan bagi

masyarakat Kota Bandarlampung. Upaya yang dapat dilakukan oleh Pemerintah

Kota Bandarlampung yaitu penyediaan penyewaan sepeda beserta infrastruktur

pendukung seperti jalur sepeda dan fasilitas penunjang lainnya.

Pada era digital ini, berbagai teknologi dan inovasi berkembang dengan pesat dalam

berbagai aspek. Salah satu inovasi baru dalam transportasi sepeda adalah Bike

Sharing System, yang mana sistem transportasi ini telah banyak dikembangkan di

berbagai kota baik di negara lain maupun di Indonesia. Penerapan Bike Sharing

System telah ada di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan China serta di

Indonesia seperti di Bandung,. Bike Sharing System merupakan sistem transportasi

berwawasan lingkungan yang telah berbukti mampu mengurangi kemacetan di

berbagai kota yang telah menerapkannya. Dengan adanya Bike Sharing System

diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah transportasi yaitu kemacetan

Page 3: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

3

yang terjadi di dalam Kota Bandarlampung khususnya di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam.

Untuk melakukan suatu perencanaan transportasi, maka perlu diketahui bagaimana

kebutuhan masyarakat (Demand) sehingga pemerintah dapat menyediakan dan

memfasilitasi (Supply), dengan begitu perencanaan transportasi tersebut dapat

maksimal. Untuk mengetahui bagaimana demand masyarakat, maka salah satu

upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi terhadap

persepsi dan preferensi minat masyarakat dalam upaya penerapan Bike Sharing

System. Berangkat dari minat tersebut, diharapkan bersepeda dapat menjadi

kebiasaan (habbit) bagi masyarakat sehingga dapat menimbulkan kebutuhan

masyarakat dalam bersepeda.

Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan adanya identifikasi terhadap potensi

pengembangan Bike Sharing System sehingga pemerintah dapat

mengimplementasikannya berdasarkan persepsi dan preferensi masyarakat dalam

penerapan Bike Sharing System di Kota Bandarlampung khususnya di Koridor Jalan

Zainal Abidin Pagar Alam. Oleh sebab itu, penelitian ini berjudul “Potensi

Pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Alam Kota Bandarlampung”

1.2 Rumusan Permasalahan

Kemacetan yang terjadi di Kota Bandarlampung khususnya di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam disebabkan oleh guna lahan yang bervariasi dan penggunaan

lahan yang tinggi sehingga menyebabkan pergerakan di dalam kota menjadi tinggi

juga, maka diperlukan suatu upaya yang dapat menyelesaikan permasalahan

kemacetan di dalam Kota Bandarlampung yaitu dengan memaksimalkan

penggunaan Non Motorized Transportation (NMT) dalam hal ini adalah Bike

Sharing System. Untuk melakukan pengembangan Bike Sharing System, maka

diperlukan identifikasi tehadap minat masyarakat dalam penggunaan sepeda

dengan melihat persepsi dan preferensi masyarakat dalam upaya penerapan Bike

Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Page 4: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

4

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana

Potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin

Pagar Alam Kota Bandarlampung?”

Pertanyaan kritis yang perlu dijawab pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Bike Sharing System di Koridor Jalan

Zainal Abidin Pagar Alam?

2. Bagaimana preferensi masyarakat untuk pengembangan Bike Sharing System

di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam?

3. Bagaimana potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan

Zainal Abidin Pagar Alam?

1.3 Tujuan Studi

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

Mengidentifikasi Potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor

Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Kota Bandarlampung.

Dan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka terdapat sasaran penelitian

yaitu sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap Bike Sharing System di

Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

2. Mengidentifikasi preferensi masyarakat untuk pengembangan Bike Sharing

System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

3. Mengidentifikasi potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor

Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

1.4 Ruang Lingkup

Dalam ruang lingkup penelitian ini, ditujukan untuk menggambarkan batas-batas

dalam melakukan penelitian. Ruang lingkup penelitian ini dijelaskan berdasarkan

ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah.

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup substansi pada penelitian ini meliputi; identifikasi persepsi

masyarakat terhadap Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Page 5: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

5

Alam; identifikasi preferensi masyarakat untuk pengembangan Bike Sharing

System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam; dan identifikasi potensi

pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup spasial pada penelitian ini berada Kota Bandarlampung, tepatnya di

Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Lokasi penelitian dilakukan dari Halte

Bus Universitas Lampung (Unila) hingga Halte Bus Mall Boemi Kedaton (MBK)

dengan panjang jalan ± 3,8 km.

Page 6: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

6

Sumber: Olahan Peneliti, 2020

GAMBAR 1.1

PETA RUANG LINGKUP WILAYAH STUDI

Page 7: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

7

1.5 Penelitian Terdahulu

Adapun tabel penelitian terdahulu yang menjelaskan mengenai persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

penelitian terdahulu adalah sebagai berikut:

TABEL I. 1

PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti Tahun Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian Keterangan

1

Xuefeng Li;

Yong Zhang;

Mingyang

Du; dan

Jingzong

Yang.

2019

Social Factors

Influencing the

Choice of Bicycle:

Difference Analysis

among Private Bike,

Public Bike Sharing

and Free-Floating

Bike Sharing in

Kunming, China

Multinomial

logit

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan moda sepeda antara lain gender,

tujuan perjalanan, kenyamanan, dan biaya

Perbedaan: analisis

yang digunakan

berbeda.

Persamaan: variabel

faktor-faktor yang

mempengaruhi

penggunaan moda

sepeda.

2

Donny Cipta

Utama;

Agung Sugiri

2014

Persepsi dan

Preferensi

Mahasiswa Undip

Tembalang untuk

Bersepeda ke

Kampus

deskriptif,

pembobotan

dan skoring.

Persepsi dan preferensi mahasiswa dalam

penggunaan sepeda kampus Undip

Tembalang.

Perbedaan: objek

yang diteliti berbeda.

Persamaan: sasaran

dan metode yang

digunakan dalam

penelitian sama,

yaitu sama-sama

melihat persepsi dan

preferensi individu.

Page 8: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

8

No Peneliti Tahun Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian Keterangan

3

Lina Nurul

Ikhsani1 dan

Parfi

Khadiyanta

2015

Persepsi Pengguna

terhadap Jalur

Pejalan Kaki Jalan

Pemuda Kota

Magelang

analisis

distribusi

frekuensi

dan analisis

tabulasi

silang.

penelitian dilakukan guna mengetahui

pandangan masyarakat tentang kondisi pada

jalur pejalan kaki Jalan Pemuda Kota

Magelang.

Perbedaan: Teknik

analisis yang

digunakan; jenis

transportasi yang

diamati juga

berbeda.

Persamaan: melihat

persepsi masyarakat

dalam

bertransportasi.

4

Peiyu Feng

dan Wenquan

Li

2016

Willingness to Use a

Public Bicycle

System: an Example

in Nanjing City

Regresi logit

dan probit

Penelitian ini mengidentifikasi tujuh faktor

yang mempengaruhi kemauan untuk

menggunakan sistem Bike Sharing di

Nanjing: waktu di jam sibuk, lama

menggunakan sepeda, rasionalitas lokasi

stasiun sepeda umum, tingkat fasilitas

stasiun, jenis kelamin, kepemilikan mobil,

dan pekerjaan. Karena itu, setiap strategi

yang dilakukan untuk meningkatkan

kemauan untuk menggunakan sistem

sepeda publik harus mempertimbangkan

variabel-variabel ini.

Perbedaan: metode

analisis yang

digunakan dan

tujuan dari penelitian

berbeda.

Persamaan: variabel

yang digunakan

beberapa sama.

Page 9: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

9

No Peneliti Tahun Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian Keterangan

5 Xiaotong Cui

2018

Influencing Factors

of the Public

Participation

Willingness in

Shared Bicycles and

Intervention

Strategies

Regresi

logistik biner

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat tanggung jawab lingkungan publik,

kesempurnaan sistem transportasi umum,

atribut keselamatan dan kesehatan dari Bike

Sharing semuanya memiliki dampak positif

yang signifikan dalam kesediaan partisipasi

publik dalam penggunaan Bike Sharing.

Perbedaan: metode

analisis yang

digunakan.

Persamaan:

beberapa variabel

yang digunakan

sama.

6

Mochammad

Virsa

Aditiawan

2016

Pengaruh Perubahan

Penggunaan Lahan

Terhadap Bangkitan

Lalu Lintas pada

Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam

di Kota

Bandarlampung

Analisis

manual

menggunaka

n Manual

Kapasitas

Jalan

Indonesia

(MKJI 1997)

Berdasarkan analisis pola dan aktivitas

penggunaan lahan di wilayah penelitian tiap

segmen koridor Jl. Zainal Abidin Pagar

Alam didapatkan hasil pengaruh

penggunaan lahan terhadap bangkitan lalu

lintas di koridor Jl. Zainal Abidin Pagar

Alam dipengaruhi oleh aktivitas

penggunaan lahan permukiman,

pendidikan, perdagangan dan jasa, serta

perkantoran pemerintah.

Perbedaan: metode

analisis dan objek

yang diamati

Persamaan: lokasi

studi penelitian

7

Donny Cipta

Utama;

Agung Sugiri

2014

Persepsi Dan

Preferensi

Mahasiswa Undip

Tembalang Untuk

Analisis

deskriptif,

pembobotan

dan skoring.

Rendahnya minat mahasiswa untuk

bersepeda ke kampus dipengaruhi oleh

beragam faktor, antara lain faktor fisik

lingkungan meliputi kondisi tata guna

lahan, kelerengan lahan, serta kondisi iklim

Perbedaan: Lokasi

studi penelitian,

variabel yang

dugunakan berbeda

Page 10: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

10

No Peneliti Tahun Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian Keterangan

Bersepeda Ke

Kampus

dan cuaca. Selain itu kinerja sepeda kampus

yang masih kurang di beberapa aspek secara

langsung maupun tidak langsung

mempengaruhi minat mahasiswa untuk

bersepeda, hal ini sangat berkaitan dengan

faktor keamanan dan kenyamanan bagi

pengguna sepeda

Persamaan: metode

penelitian sama-

sama menggunakan

analisis

pembobotan/skoring

dan analisis

deskriptif. Sumber: Peneliti, 2020

Page 11: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

11

Penelitian terdahulu dibutuhkan sebagai bukti bahwa tidak adanya plagiarisme

antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan penelitian sebelumnya. Berbagai

sumber jurnal dan karya ilmiah peneliti jadikan sebagai referensi dan pembanding

antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan persepsi dan preferensi masyarakat dalam penggunaan Bike Sharing

System. Pada keaslian penelitian, dilakukan dengan membandingkan dalam hal

judul penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian. Hal ini dilakukan untuk

memperlihatkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

Berdasarkan tabel diatas, tidak ada satupun kesamaan penelitian dengan penelitian

yang ada sebelumnya. Penelitian yang peneliti lakukan berjudul Potensi

Pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Kota Bandarlampung dengan menggunakan metode penelitian menggunakan

analisis skala likert, pembobotan/skoring dan analisis deskriptif dengan hasil

penelitian berupa rumusan penyediaan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam Kota Bandarlampung. Dengan demikian, maka topik penelitian

yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian yang baru dan tidak pernah dilakukan

sebelumnya.

Page 12: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

12

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan adanya manfaat yang bisa diterima bagi

seluruh pihak yang terlibat, baik bagi peneliti maupun bagi pihak lain dimasa yang

akan datang.

1.6.1 Manfaat Secara Teoritis

Penelitian diharapkan mampu memberikan solusi dan inovasi dalam perencanaan

transportasi perkotaan yang akan datang khususnya di Koridor Jalan Zainal Abidin

Pagar Alam. Selain itu, penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi

peneliti selanjutnya terkait topik penelitian tentang Bike Sharing System.

1.6.2 Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dibuat sebagai salah satu persyaratan kelulusan peneliti untuk

mendapatkan gelar sarjana. Selain itu, melalui penelitian ini dapat menambah

wawasan peneliti dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama

masa perkuliahan serta dapat berkontribusi kepada masyarakat.

b. Bagi Pemerintah

Peneliti dapat memberikan masukan dan inovasi dalam perencanaan transportasi

yang ramah lingkungan di Kota Bandarlampung khususnya di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam.

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya transportasi ramah lingkungan khususnya Bike Sharing untuk

mengurangi kemacetan dan polusi udara akibat tingginya jumlah penggunaan

kendaraan pribadi di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Selain itu, dengan

adanya penelitian ini, masyarakat Kota Bandarlampung diharapkan mulai

menyadari akan pentingnya penggunaan sepeda bagi kesehatan terlebih dengan

adanya wabah pandemi Covid-19 yang tengah mewabah di masyarakat.

Page 13: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

13

1.7 Kerangka Pemikiran

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

kemacetan di dalam kota (intra-city) adalah dengan

meningkatkan penggunaan kendaraan non motor atau Non

Motorized Transportation (NMT) seperti bersepeda. Pada era

digital ini, berbagai teknologi dan inovasi berkembang dengan

pesat dalam berbagai aspek. Salah satu inovasi baru dalam

transportasi sepeda adalah Bike Sharing System, yang mana

sistem transportasi ini telah banyak dikembangkan di berbagai

kota baik di negara lain maupun di Indonesia.

Kawasan yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi di Kota

Bandarlampung salah satunya adalah di Bagian Wilayah Kota

(BWK) B khususnya di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Alam,Kecamatan Kedaton merupakan salah satu kecamatan

yang termasuk kedalam bagian SPKK Kedaton, yang mana

SPPK Kedaton merupakan kawasan kegiatan campuran karena

dikawasan SPPK Kedaton ini terjadi lebih dari satu aktivitas.

(SPPK) Kedaton memiliki fungsi sebagai pusat pendidikan

tinggi dan budaya, simpul utama transportasi darat, perdagangan

dan jasa, dan permukiman perkotaan.

Berdasarkan urgensi tersebut, maka diperlukan adanya

identifikasi terhadap potensi pengembangan Bike Sharing

System sehingga pemerintah dapat mengimplementasikannya

berdasarkan persepsi dan preferensi masyarakat dalam

penerapan Bike Sharing System di Kota Bandarlampung

khususnya di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Bagaimana Potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Kota Bandarlampung?

Mengidentifikasi Potensi pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Kota

Bandarlampung.

Analisis Skala Likert

Kesimpulan dan Rekomendasi

Analisis pembobotan/skoring Analisis Deskriptif

Transportasi merupakan suatu kegiatan yang sangat erat kaitannya

dengan mobilitas, yang mana transportasi merupakan pemindahan

barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Peningkatan

kegiatan transportasi menyebabkan masyarakat lebih banyak

menggunakan kendaraan pribadi daripada moda transportasi

umum sehingga menimbulkan masalah yang biasa terjadi di

perkotaan yaitu kemacetan

LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

TUJUAN PENELITIAN

SASARAN

ANALISIS

OUTPUT PENELITIAN

Mengidentifikasi potensi

pengembangan Bike Sharing

System di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam.

Identifikasi preferensi masyarakat

untuk pengembangan Bike Sharing

System di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam.

Identifikasi persepsi masyarakat

terhadap Bike Sharing System di

Koridor Jalan Zainal Abidin

Pagar Alam.

Page 14: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

14

1.8 Metodologi Penelitian

Pada subbab ini, akan dijelaskan mengenai langkah-langkah pelaksanaan penelitian

seperti kebutuhan data, teknik pengumpulan data, serta kerangka analisis.

1.8.1 Pendekatan penelitian

Metode pendekatan penelitian yang digunakan dalam “Identifikasi Potensi

Pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Alam Kota Bandarlampung” adalah metode kuantitatif, dan teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis metode skala likert, pembobotan dan skoring dan

analisis deskriptif. Dalam penelitian yang dilakukan kali ini yang menjadi

responden adalah masyarakat yang tinggal di Kota Bandarlampung dan sering

mengakses Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar.

1.8.2 Metode koleksi data

Metode koleksi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Pengumpulan data primer melalui observasi lapangan dan kuesioner

ke masyarakat pengguna jalan di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam. Data

sekunder berupa telaah dokumen dan data resmi baik yang dipublikasikan secara

luas maupun terbatas. Data tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan literatur

dan informasi-informasi terkait dengan penelitian

1.8.2.1 Data Primer

Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi dan kuesioner. Data

primer yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan observasi lapangan

untuk melihat kondisi di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam secara langsung.

Pengumpulan data primer dilakukan berdasarkan fakta yang didapatkan di

lapangan.

a. Observasi, merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan pengamatan kondisi secara langsung di lapangan. Observasi

lapangan dilakukan dalam memperoleh data mengenai kondisi eksisting.

b. Kuesioner, merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan penyebaran daftar pertanyaan kepada para responden yang bertujuan

untuk mendapatkan informasi terkait persepsi masyarakat terhadap penerapan

Page 15: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

15

Bike Sharing System. Kuesioner ini ditujukan bagi masyarakat Kota

Bandarlampung yang sering mengakses jalan di Koridor Jalan Zainal Abidin

Pagar Alam. Pengumpulan data dilakukan secara daring dengan melakukan

penyebaran kuesioner secara online karena adanya wabah pandemi Covid-19

sehingga pengambilan data secara langsung tidak dapat dilakukan.

1.8.2.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh ataupun dikumpulkan dari berbagai

sumber yang telah ada, yang mana data tersebut biasanya diperoleh dari

perpustakaan atau dari laporan-laporan terdahulu (Gunawan, 2013). Data sekunder

dalam penelitian ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi terkait

literatur, seperti melakukan kajian terhadap dokumen dan data resmi sehingga

memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Pengumpulan data sekunder

pada penelitian ini adalah data jumlah penduduk pada tahun 2018 pada wilayah

studi kasus di dapat dari Badan Pusat Statistik Kota Bandarlampung melalui

dokumen Kota Bandarlampung dalam angka yang dapat diakses secara online.

Selain itu data sekunder yang digunakan berupa pedoman RTRW Kota

Bandarlampung 2011-2030 yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandarlampung, buku acuan yang berjudul

“Bike Share Planning Guide” yang dikeluarkan oleh Institute for Transportation

and Development Policy (ITDP), serta penelitian terdahulu maupun jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan penelitian ini.

1.8.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan akan dijelaskan berdasarkan tiap sasaran dari

penelitian sehingga metode analisis yang dilakukan dapat dilakukan secara

terstruktur dan sistematis.

1.8.3.1 Sasaran I: Persepsi Masyarakat Terhadap Bike Sharing System di

Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Identifikasi persepsi masyarakat dalam penggunaan sepeda dilakukan guna

mengetahui bagaimana sudut pandang masyarakat terhadap minat dalam

menggunakan moda transportasi sepeda di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Page 16: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

16

Alam, baik penyediaan infrastruktur pendukung seperti jalur sepeda, rambu-rambu

jalan maupun infrastruktur sepeda itu sendiri. Identifikasi persepsi dilakukan

berdasarkan variabel karakteristik masyarakat, variabel karakteristik sistem

transportasi, variabel karakteristik pergerakan dan variabel karakteristik kondisi

fisik dan lingkungan. Dalam melakukan identifikasi persepsi masyarakat terhadap

minat menggunakan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar

Alam, Peneliti menggunakan metode skala likert. Skala likert adalah skala respon

psikometri terutama digunakan dalam kuesioner untuk mendapatkan preferensi

peserta atau tingkat kesepakatan dengan pernyataan atau set pernyataan (Dani

Bertram, 2013). Adapun skema operasional dalam melakukan identifikasi persepsi

masyarakat terhadap kebutuhan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam adalah sebagai berikut:

Sumber: Peneliti, 2020

GAMBAR 1.2

SKEMA OPERASIONAL SASARAN I

Berdasarkan hasil kuesioner, selanjutnya dilakukan pengolahan data, kemudian

disajikan dan dianalisis. Dalam menentukan interpretasi data yang diperoleh,

Peneliti melakukan perhitungan terhadap skala likert. Untuk melakukan penilaian

terhadap variabel independen. maka analisis yang dilakukan dengan cara

menentukan nilai rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata

(mean) didapatkan dengan melakukan penjumlahan data keseluruhan dalam setiap

variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Untuk menentukan nilai rata-

rata (mean) digunakan rumus:

Page 17: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

17

Keterangan:

Me = Nilai Rata-rata

∑Xi = Jumlah nilai X ke-i sampai ke-n

∑Yi = Jumlah nilai Y ke-i sampai ke-n

n = Jumlah responden yang akan di rata-rata

setelah diperoleh nilai rata-rata dari setiap variabel kemudian dibandingkan dengan

kriteria yang telah peneliti tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi

dari hasil kuesioner. Nilai tertinggi dan nilai terendah tersebut masing masing

peneliti ambil dari banyaknya jumlah pertanyaan dalam kuesioner dikalikan dengan

nilai tertinggi (5) dan nilai terendah (1) yang telah ditetapkan.

Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka peneliti dapat menentukan

rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah, sedangkan

menentukan panjang kelas dengan cara membuat rentang interval dibagi dengan

jumlah kelas.

a. Untuk mengetahui persepsi terhadap variabel karakteristik minat

masyarakat dengan 9 pertanyaan, nilai tertinggi dikalikan dengan 5 dan nilai

terendah dikalikan dengan 1, sehingga:

− Nilai tertinggi 9 x 5 = 45

− Nilai terendah 9 x 1 = 9

Lalu kelas interval sebesar ((nilai tertinggi-nilai terendah)/5) = 7,2 maka

Peneliti dapat menentukan kriterianya sebagai berikut:

TABEL I. 2

KRITERIA KARAKTERISTIK MINAT MASYARAKAT

Nilai Kriteria

9 – 16,1 Sangat Rendah

Page 18: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

18

16,2 – 23,3 Rendah

23,4 – 30,5 Sedang

30,6 – 37,7 Tinggi

37,8 - 45 Sangat Tinggi

Sumber: Peneliti, 2020

b. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap variabel karakteristik

sistem transportasi dengan 7 pertanyaan, nilai tertinggi dikalikan dengan 5

dan nilai terendah dikalikan dengan 1, sehingga:

− Nilai tertinggi 7 x 5 = 35

− Nilai terendah 7 x 1 = 7

Lalu kelas interval sebesar ((nilai tertinggi-nilai terendah)/5) = 5,6 maka

Peneliti dapat menentukan kriterianya sebagai berikut:

TABEL I. 3

KRITERIA KARAKTERISTIK SISTEM TRANSPORTASI

Nilai Kriteria

7 – 12,5 Sangat Belum Memadai

12,6 – 18,1 Belum Memadai

18,2 – 23,7 Cukup Memadai

23,8 – 29,3 Memadai

29,4 - 35 Sangat Memadai

Sumber: Peneliti, 2020

c. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap variabel karakteristik

pergerakan dengan 5 pertanyaan, nilai tertinggi dikalikan dengan 5 dan nilai

terendah dikalikan dengan 1, sehingga:

− Nilai tertinggi 5 x 5 = 25

− Nilai terendah 5 x 1 = 5

Lalu kelas interval sebesar ((nilai tertinggi-nilai terendah)/5) = 4 maka

Peneliti dapat menentukan kriterianya sebagai berikut:

Page 19: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

19

TABEL I. 4

KRITERIA KARAKTERISTIK PERGERAKAN

Nilai Kriteria

5 – 8 Sangat Tidak Berminat

9 – 12 Tidak Berminat

13 – 16 Cukup Berminat

17 – 20 Berminat

21 - 25 Sangat Berminat

Sumber: Peneliti, 2020

d. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap variabel karakteristik

kondisi fisik dan lingkungan dengan 3 pertanyaan, nilai tertinggi dikalikan

dengan 5 dan nilai terendah dikalikan dengan 1, sehingga:

− Nilai tertinggi 3x 5 = 15

− Nilai terendah 3 x 1 = 3

Lalu kelas interval sebesar ((15-3)/5) = 2,4 maka Peneliti dapat menentukan

kriterianya sebagai berikut:

TABEL I. 5

KRITERIA KARAKTERISTIK KONDISI FISIK DAN LINGKUNGAN

Nilai Kriteria

3 – 5,4 Sangat Sesuai

5,5 – 7,8 Sesuai

7,9 – 10,2 Cukup Sesuai

10,3 – 12,6 Tidak Sesuai

12,7 - 15 Sangat Tidak Sesuai

Sumber: Peneliti, 2020

1.8.3.2 Sasaran II: Identifikasi Preferensi Masyarakat Untuk Pengembangan

Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam

Identifikasi preferensi masyarakat untuk pengembangan Bike Sharing System

dilakukan guna mengetahui bagaimana pilihan masyarakat yang kemudian menjadi

pertimbangan dalam upaya pengembangan Bike Sharing System di Koridor Jalan

Page 20: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

20

Zainal Abidin Pagar Alam. Dalam menentukan penelitian ini, Peneliti ingin

mengetahui preferensi masyarakat terhadap jenis parkir sepeda, preferensi model

sepeda dan preferensi tipe jalur sepeda seperti apa yang diinginkan masyarakat Kota

Bandarlampung.

Sumber: Peneliti,2020

GAMBAR 1.3

SKEMA OPERASIONAL SASARAN II

a. Preferensi jenis parkir Bike Sharing System

Pemilihan model Bike Sharing System yang disediakan adalah Bike Sharing dengan

stasiun sepeda permanen, stasiun sepeda portabel dan tanpa stasiun atau fleksibel.

Preferensi masyarakat terhadap jenis parkir dapat menggambarkan jenis parkir apa

yang masyarakat inginkan untuk dikembangkan di Koridor Jalan Zainal Abidin

Pagar Alam.

b. Preferensi model Bike Sharing System

Penilaian preferensi masyarakat dalam memilih model sepeda untuk upaya

penyediaan Bike Sharing System ada 3 (tiga) yaitu cruiser bike (sepeda ontel),

sepeda listrik (e-bike) atau mengikuti preferensi penyedia. Preferensi masyarakat

ini diberikan untuk mengetahui minat masyarakat dalam upaya penerapan Bike

Sharing System. Sepeda jenis Cruiser Bike adalah jenis sepeda yang biasanya

digunakan untuk Bike Sharing System di berbagai kota. Sedangkan sepeda listrik

(e-bike) merupakan jenis Bike Sharing System yang menggunakan motor listrik

sebagai alat bantu geraknya. Bike Sharing System yang menggunakan sepeda listrik

telah dikembangkan di Jakarta dan Surabaya yang dikenal dengan nama Migo E-

bike.

Page 21: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

21

c. Preferensi tipe jalur sepeda

Berdasarkan hasil observasi lapangan di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam,

belum ada jalur sepeda yang menghubungkan perjalanan bagi pengguna sepeda

sehingga diperlukan adanya perencanaan jalur sepeda untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat yang ingin menggunakan sepeda sehingga dapat menumbuhkan minat

masyarakat Kota Bandarlampung untuk bersepeda. Preferensi masyarakat terhadap

tipe jalur sepeda yang dapat dipilih antara lain Bike Path atau Bike Lane.

▪ Bike Lane atau lajur sepeda: Lajur sepeda yang berbagi ruas wilayah dengan

pergerakan kendaraan lain dan pergerakan manusia, bertumpangan dengan ruas

jalan atau pedestrian. Jika lebar lebih dari 6 meter, rapi, pedestrian dapat

digunakan untuk pejalan kaki dan sepeda.

Sumber: Inillah.com/Eusebio Chrysnamurti (2020)

GAMBAR 1.4

CONTOH BIKE LANE DI JAKARTA

▪ Bike path atau jalur sepeda: jalur sepeda yang tidak berbagi ruas wilayah dengan

pergerakan kendaraan lain, dapat bersama atau pun terpisah dengan pejalan kaki

dan biasanya disebut dengan mixed-use paths atau jalur penggunaan campuran.

Jalur ini diperkeras (disemen, paving) dengan lebar 1,5 meter.

sumber: Mikael Niman (2017)

GAMBAR 1.5

CONTOH BIKE PATH DI BEKASI

Page 22: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

22

1.8.3.3 Sasaran III: Identifikasi Potensi Pengembangan Bike Sharing System

di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Identifikasi potensi pengembangan Bike Sharing System dilakukan berdasarkan

hasil analisis persepsi dan preferensi terhadap minat masyarakat yang dilakukan

pada sasaran I dan sasaran II. Analisis yang digunakan dalam sasaran ini adalah

analisis deskriptif. Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan mengenai potensi

pengembangan Bike Sharing System berdasarkan persepsi dan preferensi dari

masyarakat.

Sumber: Peneliti, 2020

GAMBAR 1.6

SKEMA OPERASIONAL SASARAN III

1.8.4 Populasi dan Sampel

Pada subbab ini akan dibedakan menjadi dua yaitu populasi penelitian dan sampel

yang digunakan dalam penelitian.

1.8.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Supardi populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek

pada wilayah dan waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti.

Page 23: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

23

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandarlampung

dengan jumlah penduduk sebanyak 1.033.803 jiwa.

1.8.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu Langkah

untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian

suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampe bisa dilakukan dengan statistic

atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi atau

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain harus

representatif atau mewakili. Sedangkan sampel merupakan anggota populasi yang

mewakili atau menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

1.8.4.3 Teknik sampling

Menurut Sugiyono (2016) terdapat dua Teknik sampling yang dapat digunakan,

yaitu:

1) Probability Sampling

Probability sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi; simple random sampling,

proportionate stratified random sampling, disproportionate stratifies

random sampling dan sampling area (cluser).

2) Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah Teknik pengambilan sampel yang tidak

memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi

sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu non probability

sampling dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2016) purposive

sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Alasan menggunakan teknik purposive sampling adalah karena tidak semua sampel

memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu

Page 24: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

24

peneliti memilih teknik purposive sampling dengan menetapkan pertimbangan-

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-

sampek yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun kriteria yang dijadikan

sebagai sampel penelitian ini yaitu:

1. Responden merupakan masyarakat Kota Bandarlampung

2. Responden yang sering mengakses dan memiliki kegiatan rutin di Koridor

Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Untuk menghitung jumlah sampel dari populasi tertentu, maka digunakan rumus

Slovin sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e² = Taraf nyata atau batas kesalahan

Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diambil, peneliti menggunakan

tingkat kesalahan sebesar 10%. Jumlah populasi yang digunakan adalah jumlah

penduduk di Kota Bandarlampung yaitu sebesar 1.033.803 orang, dengan

perhitungan sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

𝑛 =1.033.803

1 + (1.033.803𝑥0,12)

𝑛 =1.033.803

1 + (10.338,03)

𝑛 = 99,99 dibulatkan menjadi 100 responden.

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin tersebut, ditentukan

jumlah sampel untuk pengambilan data penelitian sebanyak 100 responden.

1.8.5 Variabel Penelitian

Teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan variabel-variabel yang

digunakan oleh peneliti sebelumnya kemudian dijadikan variabel-variabel dalam

Page 25: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

25

penelitian ini, namun tidak semua variabel yang ada didalam teori digunakan dalam

penelitian ini karena penggunaan variabel disesuaikan dengan kondisi lapangan

yang ada didalam wilayah studi penelitian. Sehingga variabel yang digunakan harus

disesuaikan dengan kondisi yang ada di wilayah studi penelitian. Hasil sintesa

berupa variabel-variabel dapat mengidentifikasi persepsi dan preferensi masyarakat

dalam penerapan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

Page 26: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

26

1.8.5.1 Verifikasi Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan mengenai verifikasi variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Verifikasi variabel dilakukan dengan

mempertimbangkan kondisi yang ada di lapangan.

TABEL I. 6

VERIFIKASI VARIABEL

No. Variabel Sub Variabel Verifikasi Justifikasi Sumber

1

kondisi fisik

dan

lingkungan

kondisi tata guna lahan dipilih untuk mengetahui pengaruh tata guna lahan terhadap minat masyarakat

dalam menggunakan sepeda

Donny Cipta

Utama; Agung

Sugiri (2014)

2 kondisi topografi dan

kelerengan dipilih

untuk mengetahui pengaruh topografi dan kelerengan terhadap minat

masyarakat dalam menggunakan sepeda

3 iklim dan cuaca dipilih untuk mengetahui pengaruh iklim dan cuaca terhadap minat masyarakat

dalam menggunakan sepeda

4

karakteristik

masyarakat

kepemilikan kendaraan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan kepemilikan

kendaraan

5 preferensi moda

transportasi dipilih

untuk mengetahui preferensi masyarakat dalam memilih alat transportasi

6 jenis pekerjaan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan jenis pekerjaan

7 umur dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan umur

8 jenis kelamin dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan jenis kelamin

9 tingkat pendapatan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan

10 pola aktivitas dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan pola pergerakan

11 pengalaman bersepeda dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan pengalaman bersepeda

12 pemilikan SIM dieliminasi Penggunaan sepeda di Indonesia tidak memerlukan SIM Ofyar Z. Tamin

(1997) 13 struktur rumah tangga dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan struktur rumah tangga

14 karakteristik

sistem

transportasi

waktu tempuh perjalanan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait waktu yang dibutuhkan

untuk melakukan perjalanan Reviline Sijabat;

Anita Ratnasari R

(2013) 15 biaya perjalanan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait biaya yang dikeluarkan

untuk melakukan perjalanan (tarif, bahan bakar, parkir)

Page 27: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

27

27

No. Variabel Sub Variabel Verifikasi Justifikasi Sumber

16 tingkat pelayanan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait tingkat pelayanan sepeda

(termasuk infrastruktur penunjang)

17 indeks aksesibilitas dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait aksesibilitas (kemudahan

untuk diakses)

18 ketersediaan lokasi dan

tarif parkir dipilih

untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait ketersediaan lokasi dan tarif

parkir sepeda

Ofyar Z. Tamin

(1997) 19 keamanan dipilih

untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait keamanan menggunakan

sepeda

20 kenyamanan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait kenyamanan menggunakan

sepeda

22

karakteristik

pergerakan

tujuan pergerakan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan tujuan pergerakan

Reviline Sijabat;

Anita Ratnasari R

(2013)

23 waktu terjadinya

pergerakan dipilih

untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan waktu terjadinya

pergerakan

24 jarak perjalanan dipilih untuk mengetahui persepsi masyarakat berdasarkan jarak perjalanan

30

rute yang dilalui dipilih Untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait rute yang dilewati

31 tingkat kepadatan lalu

lintas dipilih

Untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait tingkat kepadatan lalu lintas

32 preferensi

masyarakat

Jenis parkir sepeda dipilih Untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap jenis parkir sepeda Donny Cipta

Utama; Agung

Sugiri (2014)

Jenis jalur sepeda dipilih Untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap jenis jalur sepeda

Model sepeda dipilih Untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap model sepeda

Sumber: Peneliti, 2020

Page 28: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

28

1.8.5.2 Variabel Terpilih

Berdasarkan hasil dari proses verifikasi variabel, didapatkan subvariabel yang

dipilih untuk menganalisis Persepsi dan Preferensi Masyarakat Kota

Bandarlampung dalam penyediaan Bike Sharing System di Koridor Jalan Zainal

Abidin Pagar Alam, berikut adalah variabel terpilih beserta dengan indikatornya:

TABEL I. 7

VARIABEL TERPILIH

No. Variabel Terpilih Indikator

1 Kondisi Fisik dan

Lingkungan

Tata Guna Lahan (Sistem Aktivitas)

Topografi dan Kelerengan lahan

Kondisi Iklim dan Cuaca

2 Karakteristik Masyarakat

Kepemilikan Kendaraan

Preferensi Alat Transportasi

Jenis Pekerjaan

Umur

Jenis Kelamin

Tingkat Pendapatan

Pola Aktivitas

Pengalaman Bersepeda

Struktur Rumah Tangga

3 Karakteristik Sistem

Transportasi

Waktu Tempuh Perjalanan

Biaya Perjalanan

Tingkat Pelayanan

Indeks Aksesibilitas

Ketersediaan Lokasi dan Tarif Parkir

Keamanan

Kenyamanan

4 Karakteristik Pergerakan

Tujuan Pergerakan

Waktu Terjadinya Pergerakan

Jarak Perjalanan

rute yang dilalui

tingkat kepadatan lalu lintas

Tujuan perjalanan yang dibutuhkan

5 Preferensi Masyarakat

Jenis parkir sepeda

Model Sepeda

Tipe Jalur sepeda

Sumber: Peneliti, 2020

Page 29: 1 BAB I PENDAHULUAN - repo.itera.ac.idrepo.itera.ac.id/assets/file_upload/SB2012230004/... · transportasi apa yang ingin digunakan. Dengan pesatnya pembangunan membuat kegiatan transportasi

29

1.9 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latak belakang penelitian, rumusan masalah,

pertanyaan penelitian, tujuan serta sasaran dalam melakukan penelitian, ruang

lingkup penelitian, penelitian terdahulu, manfaat penelitian, kerangka penelitian

dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian

yang akan dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan gambaran umum dari wilayah penelitian yaitu Kota

Bandarlampung dan gambaran umum Koridor Jalan Zainal Abidin Pagar Alam.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan tentang analisis dan pembahasan berdasarkan tiap sasaran

penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai temuan studi yang didapatkan selama

melakukan penelitian, kesimpulan penelitian, rekomendasi keterbatasan studi dan

saran untuk studi lanjutan.