1. aps chapter 1.pdf

12
BAB 1 Peran Analis Sistem Analisis dan Perancangan Sistem Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Modul Bahan Ajar UBDistanceLearning Analisis dan Perancangan Sistem Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Upload: m-dwi-putranto

Post on 26-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. APS Chapter 1.pdf

BAB 1 – Peran Analis Sistem Analisis dan Perancangan Sistem

Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

Modul Bahan Ajar UBDistanceLearning

Analisis dan Perancangan Sistem Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T.,

M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Page 2: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

1. Pendahuluan Sumber daya utama pada organisasi seperti pekerja dan bahan mentah telah diketahui sangat

penting dalam pengelolaan bisnis mereka. Tetapi perlu dipahami, saat ini informasi organisasi juga

menjadi bahan utama bisnis dan faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah

organisasi.

Informasi harus dikelola dengan benar sebagaimana sumber daya lainnya pada organisasi,

pengelolaan informasi juga akan memakan biaya dan dibutuhkan pengelolaan secara strategis untuk

mendukung bisnis agar mampu berkompetisi dengan para pesaing.

Dengan adanya komunikasi antar komputer(computer network), diiringi dengan pertumbuhan

internet yang begitu pesat didunia, informasi telah tumbuh menjadi kebutuhan yang penting pada

masyarakat dan bisnis. Oleh sebab itu, informasi saat ini sudah harus dikelola dengan komputer

karena dengan komputer dan dukungan perangkat lunak kita dapat memperoleh dan mengolah

informasi yang jenisnya bervariasi pada sebuah organisasi bisnis. Oleh karena itu penganalisis

sistem harus memahami siklus hidup pengembangan sistem dan juga CASE (Compute-Aided

Software Engineering) untuk mengelola informasi-informasi tersebut agar berguna sebagai sumber

daya kritis pada sebuah organisasi bisnis.

Seorang analis sistem memberikan rekomendasi, mendesain dan melakukan pengelolaan sistem

yang beraneka ragam untuk penggunanya.Keaneka ragaman sistem disini dapat dibedakan

tegantung pada kebutuhan bisnis antara lain : Transaction Processing System (TPS), Office

Automation Systems(OAS), Knowledge Work Systems(KWS), Management Information Systems (MIS),

Decision Support System (DSS), Expert System(ES), Executive Support Systems(ESS), Group Decision

Support Systems (DSS), Computer-Supported Collaborative Work Systems (CSCWS). Untuk gambaran

dari variasi beberapa sistem dibandingkan dengan level pada organisasi bisnis dapat dilihat pada

gambar 1.

Page 3: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 14 –Transisi Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Gambar 1. Seorang Penganalisis sistem bisa terlibat didalam sebagian atau seleuruh sistem ini.

Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design

Tujuan Instruksional Khusus

Dengan mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa:

1. Memahami dasar tipe dan variasi sistem berbasis komputer yang ditangani oleh analis

sistem.

2. Mengerti peran dari analis sistem

3. Mengetahui langkah-langkah pada siklus hidup pengembangan sistem dan interaksi manusia

dengan komputer dan penerapannya pada sistem yang nyata.

4. Mengetahui alat bantu CASE (Computer Aided Software Engineering) dan bagaimana alat

bantu tersebut membantu analis sistem.

Daftar Materi

1. PENDAHULUAN

1.1 Asumsi Peranan Penganalisis Sistem

2. JENIS-JENIS SISTEM

2.1 Transaction Processing System

2.2 Office Automation System

2.3 Knowledge Work System

2.4 Sistem Informasi Manajemen

Page 4: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 14 –Transisi Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

2.5 Sistem Pendukung Keputusan

2.6 Expert System

2.7 Executive Support System

2.8 Group Decision Support System

2.9 Computer-Supported Collaborative Work System

3. KEBUTUHAN AKAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Peranan Penganalisis Sistem

3.2 Kualitas Penganalisis Sistem

4. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

5. COMPUTER AIDED SOFTWARE ENGINEERING (CASE)

5.1 Upper Case

5.2 Lower Case

6. LATIHAN / SOAL / KUIS / PROJEK

Page 5: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

2. JENIS-JENIS SISTEM

2.1. Transaction Processing Systems Adalah sistem informasi yang digunakan untuk memproses data besar untuk transaksi bisnis

rutin seperti ketika perusahaan melakukan pembayaran gaji karyawan atau inventarisasi data

pergudangan. Sistem pemrosesan transaksi juga memungkinkan organisasi bisa berinteraksi

dengan lingkungan eksternal. Informasi yang dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi

dapat digunakan oleh manajer-manajer perusahaan untuk melihat apa yang terjadi di

perusahaan setiap saat.

Gambar 2. Salah satu contoh open source Sistem Pemrosesan Transaksi dengan bentuk pembayaran

gaji karyawan

Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design

2.2 Office Automation Systems

Sistem ini mendukung pekerja dalam mengarsipkan data-data dalam bentuk digital dan

terkadang saling mempertukarkan informasi tersebut didalam organisasi atau bahkan

terkadang diluar organisasi. Pada Office Automation Systems penggunanya tidak membuat atau

menciptakan pengetahuan baru namun hanya menganalisis atau memanipulasi informasi

Page 6: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

dengan cara-cara tertentu. Contoh aplikasi Office automation Systems sudah banyak dikenal

seperti word processing, spreadsheets, desktop publishing dan lain sebagainya.

2.3 Knowledge Work Systems

Adalah sistem yang digunakan oleh pekerja profesional seperti ilmuan, insinyur, ataupun

doktor. Dalam penerepannya pengguna knowledge work systems digunakan untuk membuat

atau menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan juga untuk di mengkontribusikan

hasil informasi dari sistem ini ke organisasi atau masyarakat.

2.4 Sistem Informasi Manajemen

Adalah sistem informasi yang bekerja menggunakan interaksi antara manusia dan komputer.

Dengan kombinasi manusia, software, dan hardware, sistem ini mendukung tugas-tugas

organisasi bisnis yang lingkupnya lebih luas dibandingkan dengan sistem pemrosesan

transaksi termasuk didalamnya menganalisa & pembuatan keputusan. Sistem Informasi

Manajemen menggunakan basis data yang berisi data dan model yang membantu

penggunanya dalam meginterprestasikan data. Contoh dari sistem informasi manajemen

adalah sistem penentu profit margin per regional area.

2.5 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem tersebut memiliki peran dalam membantu para pengambil keputusan untuk mengambil

keputusan yang tepat untuk mendukung suatu tujuan. Sistem pendukung keputusan

merupakan sebuah pengembangan dari sistem informasi manajemen tradisional dimana

pengembangannya terletak pada fungsi dalam mendukung sebuah keputusan meskipun

keputusan aktual masih tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan. Contoh dari sistem

pendukung keputusan ini adalah perencanaan keuangan dengan analisis hanya jika (what-if).

2.6 Expert System

Expert System merupakan sistem yang melakukan pengumpulan pengetahuan dari para expert

dan menggunakannya untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang akan

menghasilkan informasi berupa kesimpulan maupun rekomendasi. Contoh aplikasi dari expert

system adalah MYCIN yang merupakan sistem untuk memperlakukan perawatan terhadap

infeksi darah.

2.7 Executive Support System

Merupakan sistem yang membantu level eksekutif pada organisasi untuk membuat keputusan

strategis organisasi. Executive Support System (ESS) juga membantu para eksekutif dengan

menampilkan grafik-grafik maupun visualisasi dari kinerja organisasi sehingga dapat

digunakan sebagai pendukung kemampuan para eksekutif.

2.8 Group Decision Support Systems

Adalah sistem yang memfasilitasi sebuah keompok dalam bekerja sama ketika mengambil

sebuah keputusan. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir perilaku kelompok yang negatif

Page 7: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

seperti kurangnya partisipasi kelompok maupun dominasi anggota tertentu. Group Decision

Support Systems (GDSS) juga membuat penggunanya untuk berinteraksi dengan dukungan

elektronik seperti polling, questionnaires, maupun brainstorming. Contoh sistem GDSS adalah

lotus notes yang merupakan produk dari IBM dan dirancang untuk sosial bisnis.

2.9 Computer-Supported Collaborative Work Systems

Sistem ini mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut ‘groupware’ dan berbasiskan

jaringan komputer untuk memfasilitasi sebuah kelompok untuk bekerja secara berkolaborasi.

3. KEBUTUHAN AKAN ANALISIS DAN PERANCANGAN

SISTEM

Analisis dan perancangan sistem melakukan upaya dalam melakukan analisa input data atau

aliran data secara sistematis, pemrosesan data, transformasi data, penyimpanan data, dan

menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis. Analisis dan perancangan sistem juga

digunakan dalam analisa, merancang, dan implementasi peningkatan fungsi bisnis yang

dicapai melalui penggunaan sistem informasi berbasis komputer.

3.1 Peranan Penganalisis Sistem

Seorang analis sistem menilai bagaimana fungsi bisnis dengan cara mengamati bagaimana

input, pengolahan data dan output informasi dengan membantu meningkatkan proses bisnis

pada organisasi. Untuk memeningkatkan fungsi bisnis pada sebuah organisasi tersebut

diperlukan dukungan sistem yang berbasis komputer.

Sebagai seorang analis sistem diperlukan pemahaman pada pendekatan sistematis dan

pemilihan metoda untuk melakukan analisis dan meningkatkan fungsi suatu bisnis.

Seorang penganalisis sistem harus bekerja dengan semua kalangan sekaligus berinteraksi

dengan komputer. Penganalisis sistem memiliki tiga peran utama yaitu sebagai konsultan,

pendukung ahli dan melakukan perubahan.

Penganalisis sistem sebagai seorang konsultan bertindak sebagai konsultan sistem pada bisnis

dan bisa disewa untuk melakukan analisa terhadap sistem informasi yang mendukung bisnis

organisasi.

Penganalisis sistem sebagai pendukung ahli memiliki peranan dalam sebuah organisasi bisnis

dimana dia bekerja. Dalam peran tersebut penganalisis sistem memberikan gambaran

berdasarkan keahlian profesionalnya mengenai sistem pendukung bisnis baik berupa

perangkat keras dan perangkat lunak komputer.

Penganalisis sistem sebagai agen perubahan merupakan peran yang paling komperhensif

dalam dunia penganalisis sistem. Sebagai agen perubahan, penganalisis sistem akan masuk

Page 8: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

dalam siklus hidup pengembangan sistem dan terus mengikuti alur dari sikus tersebut.

Diperlukan interaksi antara penganalisis sistem dan manajemen sejak awal dari perubahan

sistem. Pada bidang ini, penganalisis sistem akan menyarankan perubahan yang melibatkan

sistem informasi pendukung bisnis untuk meningkatkan kinerja sistem tersebut dalam

mendukung proses bisnis pada organisasi.

3.2 Kualitas Penganalisis Sistem

Penganalisis sistem adalah seorang pemecah masalah. Penganalisis juga harus mampu

menjadi komunikator yang memiliki kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan

lingkungannya dalam waktu yang lama, karena akan dituntut dalam pengumpulan kebutuhan

user dan mengkomunikasikannya terhadap beberapa pengembang perangkat lunak.

Seorang penganalisis sistem harus memiliki pengalaman dalam bidang komputer yang cukup

lama, karena juga akan berhadapan dengan infrastruktur pendukung pengolah informasi

seperti perangkat keras server, jaringan komputer, maupun tinjauan dari sistem keamanan.

Penganalisis sistem juga harus memiliki etika profesional seperti yang disediakan oleh

Association of Computing Machinery (ACM) seperti yang tertera pada

http://www.acm.org/constitution/code.html.

4. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Untuk melakukan pendekatan secara sistematis, penganalisis sistem melakukan analisa dan

merancang sistem informasi yang semuanya berada dalam apa yang disebut siklus hidup

pengembangan sistem. Siklus hidup pengembangan sistem adalah pendekatan yang dilakukan

melalui tahapan-tahapan untuk menganalisa dan merancang sebuah sistem.

Siklus hidup pengambangan sistem memiliki beberapa variasi dan tidak ada siklus hidup

pengembangan sistem yang dijadikan acuan baku dikarenakan beberapa analis sistem tidak

sepakat dengan tahapan-tahapan yang ada dalam siklus hidup pengambangan sistem tersebut

karena akan sangat bergantung dengan kebutuhan dan tipe organisasi dari pengguna.

Pada gambar 3 kendall & Kendall dalam bukunya berjudul analisis dan perancangan sistem

menunjukkan siklus hidup pengembangan sistem antara lain :

o Identifikasi masalah, peluang dan tujuan

Merupakan tahap awal dari siklus hidup dimana pada tahapan ini penganalisis

sistem melakukan identifikasi pada masalah, pelung dan tujuan yang akan

dicapai pada sebuah sistem. Pada tahapan ini penganalisis akan mengamati apa

yang terjadi pada proses bisnis organsiasi, kemudian dengan bekerjasama

dengan anggota organisasional yang lain akan ditentukan permasalahan yang

timbul dan dilakukan pengukuran peluang apakah proses bisnis tersebut

Page 9: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

mampu untuk membuat organisasi maupun perusahaan bersaing atau

berkompetisi dengan perusahaan lainnya.

o Menentukan syarat-syarat kebutuhan informasi

Pada tahap ni penanalisis sistem akan mendaftar dan memasukkan kebutuhan

informasi apa sajakan yang dibutuhkan oleh para pengguna sistem.

o Menganalisa kebutuhan sistem

Tahap analisa kebutuhan sistem memerlukan perangkat dan teknik tertenu

untuk membantu penganalisis menentukan kebutuhan. Contohnya pada

penggunaan diagram aliran data untuk menyusun aliran input, proses, dan

output proses bisnis yang dimodelkan dalam bentuk grafis secara terstruktur.

o Merancang Sistem

Dalam tahap desain penganalisa sistem menggunakan informasi yang sudah

terkumpul untuk membentuk sebuah desain informasi logik. Contoh bagian dari

perancangan sistem informasi logik adalah antarmuka user. Antarmuka akan

bertindak sebagai penghubung antara sistem dan user. Pada tahap perancangan

juga mencakup perancangan file dan baisdata. Penganalisis sistem juga harus

merancang prosedur-prosedur lain seperti backup dan kontrol untuk

melindungi sistem dan data.

o Pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak

Pada tahap pengembangan dan dokumentasi perangkat lunak penganalisis

sistem akan bekerja sama dengan pengembang perangkat lunak atau

programmer untuk mengembangkan perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut

akan terdidi dari rencana struktur, dokumentasi dan juga pseudocode.

o Menguji dan mempertahankan sistem

Sebelum sistem siap atau dapat digunakan, penganalisis sistem harus

melakukan pengujian terhadap sistem terlebih dahulu. Bagian pengujian

terhadap sistem dapat dilakukan bersama-sama dengan pengembang perangkat

lunak. Pengujian akan dilakukan dengan data aktual yang sudah ada yang

digunakan sehari-hari pada proses bisnis organisasi.

o Implementasi dan Evaluasi sistem

Impelementasi dan evaluasi sistem merupakan tahap terakhir pada siklus hidup

pengembangan sistem dan akan dilanjutkan dari awal siklus apabila ada perubahan yang

diinginkan pada sistem yang akan dirancang. Tahap implementasi dan evaluasi sistem

termasuk didalamnya adalah pelatihan yang diberikan kepada pengguna untuk dapat

beradaptasi dengan sistem yang nanti akan mereka hadapi.

Page 10: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Gambar 3. Siklus hidup pengembangan sistem menurut kendall & kendall

Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design

5. Computer Aided Software Engineering (CASE) Untuk meningkatkan produktivitas penganalisis sistem, bebera CASE tools telah disediakan

untuk mencegah penganalis sistem dalam melakukan kegiatan yang berulang-ulang dengan

dukungan otomatisasi. Dengan CASE tools analis sistem akan mendapatkan kemudahan seperti

meningkatkan produktifitas, meningkatkan kemudahan komunikasi antara pengguna dana

analis sistem, melakukan integrasi terhadap aktivitas tahapan yang ada pada siklus hidup

pengembangan sistem dan membantu apabila terdapat perubahan-perubahan pada

pemeliharaan sistem.

Pada CASE tools analis sistem juga dapat melakukan otomatisasi dalam beberapa hal seperti

penggambaran maupun modifikasi diagram, otomatisasi dalam peningkatan kolaborasi antar

grup, juga memfasilitasi grup dalam melakukan pembuatan gambar-gambar maupun diagram

secara interaktif.

Dengan CASE tools analis sistem dapat mengakomdasi kebutuhan pengguna dalam bentuk

visualisasi gambar maupun diagram untuk mempermudah komunikasi penerjemahan sistem

antara pengguna dan analis sistem.

Klasifikasi CASE dapat dibedakan menjadi dua yaitu Upper CASE, Lower CASE, dan Integrated

CASE

5.1 Upper CASE

Page 11: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Upper CASE merupakan peralatan-perelatan yang digunakan untuk membuat maupun

memodifikasi desain sistem, membantu dalam memodelkan kebutuhan organisasional

dan mendefiniskan batas-batas sistem. Upper CASE juga mendukung pembentukan

prototype dan juga desain laporan-laporan.

5.2 Lower CASE

Lower CASE merupakan alat bantu yang mampu melakakuan generate dari desain CASE

menjadi bahasa pemrograman komputer. Lower CASE juga memberikan keuntungan

terhadap analis sistem antara lain mempercepat penulisan program komputer, kode

program dapat di generate lebih dari satu bahasa program, dan dengan generate kode

kesalahan syntax maupun error dapat diminamilisir.

Gambar 4. Siklus hidup pengambangan sistemmodel tradisional dibandingkan dengan penggunaan CASE

menurut kendall & kendall

Sumber: Kendall & Kendall, Systems Analysis and Design

Menurut Ian Sommerville dalam bukunya Software Engineering CASE dapat diklasifikasikan seperti pada

gambar 5

Page 12: 1. APS Chapter 1.pdf

Desain dan Analisis Algoritma- BAB 1 –Peran Analis Sistem

Suprapto, S.T., M.T., Aditya Rachmadi, S.ST., M.TI, Sabriansyah R.A., S.T., M.eng Teknik Informatika-Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Email : [email protected]

Gambar 5. Klasifikasi CASE

Sumber: Ian Sommerville Software Engineering

6. Soal

A. Studi Kasus Andi akhirnya diangkat menjadi seorang manajer analisis sistem setelah dua tahun bekerja

menjadi seorang Programmer. Terdapat perbedaan job description setelah Andi menjadi

seorang manajer analisis sistem dan Andi masih rancu dalam hal ini, Andi pun melihat beberapa

timnya yang sebagian seorang programmer cenderung tidak efisien dalam mengerjakan

beberapa baris program yang sebetulnya hanya diulang-ulang. Andi pun mulai menyusun job

description sebagai seorang analis sistem agar dia bisa betul-betul membedakan pekerjaannya

sekarang dibandingkan dulu sebagai programmer, dan Andi juga mulai membuat ide global

dalam melakukan efisiensi timnya dalam membuat baris program. Dapatkah anda membantu

andi untuk menyelesaikan dua tugas tersebut ?

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)

1. Jelaskan mengapa informasi saat ini menjadi salah satu sumber daya organisasi yang sangat

penting ?

2. Sebutkan peranan sebagai seorang penganalisis sistem,

3. Sebutkan beberapa contoh merk CASE tools yang bersifat open source ataupun yang non

open source. Jabarkan fitur CASE tools tersebut secara lengkap.

4. Sebutkan beberapa sertifikasi internasional sebagai seorang analis sistem, jelaskan secara

garis besar model dari sertifikasi tersebut.

5. Cari beberapa model untuk siklus hidup pengembangan sistem (Software Development Life

Cycle)

Functional perspective

•Tools yang digunakan untuk fungsi spesifikasi

Process perspective

•Tools yang digunakan untuk mendukung aktifitas proses

Integration perspective

•Tools yang digunakan untuk mengklasifikasikan integrasi unit