02 penarikan sampel pembuatan keputusan yang tepat · di dalam pelaksanaannya penarikan kesimpulan...

23
PEMBUATAN KEPUTUSAN YANG TEPAT melalui 7 langkah logis dengan tangga (tahapan) Pengambilan kesimpulan 02 PENARIKAN SAMPEL

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PEMBUATAN KEPUTUSAN

    YANG TEPAT

    melalui 7 langkah logisdengan tangga (tahapan) Pengambilan kesimpulan

    02 PENARIKAN SAMPEL

  • PADA SAAT HARUS MENGAMBIL KEPUTUSAN

    STOP: • Inilah waktu bagimu untuk merenungkan alasan/dasar yang tepat bagi

    keputusan yang akan diambil• BUAT ASUMSI (ANGGAPAN YANG DIDASARI OLEH TEORI/ILMIAH)

    • LAKUKAN PENELITIAN (TERJEMAHKAN REALITAS DARI PENELITIAN TERSEBUT)

    • PILIH REALITAS YANG RELEVAN DENGAN MASALAH YANG DIHADAPI

    • Rumuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi persoalan yang dihadapi• Jawab secara tepat/relevan setiap detil persoalan yang telah dirumuskan

    • Susun langkah yang runtut untuk melaksanakan tindakan/keputusan yang diambil

  • PERMASALAHAN KLASIK

    • WAKTU SINGKAT

    • TENAGA TERBATAS

    • BIAYA JUGA TERBATAS

  • HARUS DITEMUKAN CARA YANG EFISIENDAN ILMIAH MELALUI PENARIKAN SAMPEL

    • Dari pengalaman orang dalam peng-ambilan keputusan, kemudian dicarisuatu metode yang lebih baik dalampenetapan dasar pengambilankeputusan

    • Salah satunya adalah dalammengungkapkan realitas darisejumlah sampel (contoh) yangmewakili semesta dari realitas yangdihadapi.

  • STATISTIKA INFERENSI• Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan

    analisis sebagian data (contoh ) atau juga sering disebut dengan sampel[1]

    untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulanmengenai keseluruhan data induknya(populasi).[1][2]

    • Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter, membuathipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampaipada kesimpulan yang berlaku umum.[1] Metode ini disebut juga statistikainduktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi darisebagian data saja.[1] Pengambilan kesimpulan dari statistika inferensialyang hanya didasarkan pada sebagian data saja yang menyebabkan sifat takpasti,[2] memungkinkan terjadi kesalahan dalam pengambilankeputusan,[1] sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlakdiperlukan dalam melakukan metode-metode statistika inferensial.

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Contoh_(statistika)&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sampelhttps://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-mesbis-1https://id.wikipedia.org/wiki/Populasi_(statistika)https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-mesbis-1https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-walpole-2https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-mesbis-1https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-mesbis-1https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-walpole-2https://id.wikipedia.org/wiki/Statistika_inferensi#cite_note-mesbis-1https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_peluang

  • PENARIKAN SAMPEL• Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak

    memungkinkan dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.

    • Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.

    • Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakilioleh sampel.

  • STATISTIK vs STATISTIKA

    • Statistik

    Kata “statistik” dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bilangan yangdisusun dalam tabel dan atau diagram, yang menggambarkan suatu persoalan.

    Misalnya : statistik penduduk, statistik kelahiran, statistik pendidikan, statistik produksi, statitistik pertanian, dll.

    • Statistika

    Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,pengolahan atau analisisnya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan analisisyang dilakukan.

    Di dalam pelaksanaannya penarikan kesimpulan melalui data yang diperoleh dari seluruh anggotapopulasi seringkali tidak dapat dilakukan, karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, sehinggadiperlukan penarikan sampel (contoh) yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untukdijadikan dasar pengambilan kesimpulan

  • Tahapan Pengambilan Sampel

    • Mendefinisikan populasi yang akan diamati

    • Menentukan kerangka sampeldan kumpulan semua peristiwayang mungkin

    • Menentukan teknik ataumetode sampling yang tepat

    • Melakukan pengambilan sampel(pengumpulan data)

    • Melakukan pemeriksaan ulangpada proses sampling

  • TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

  • PROBABILITY SAMPLING

    • Probability sampling adalah metode pengambilan sampel secararandom atau acak. Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruhanggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untukterpilih menjadi sampel penelitian. Metode ini terbagi menjadibeberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:• Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

    • Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)

    • Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)

    • Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)

    • Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)

  • NON PROBABILITY SAMPLING

    • Non-Probability sampling adalah metode pengambilan sampel yang dilakukan tanpa menggunakan pengacakan. Metode ini terbagimenjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara lain:• Purposive Sampling

    • Snowball Sampling

    • Accidental Sampling

    • Quota Sampling

    • Teknik Sampel Jenuh

  • PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA(SIMPLE RANDOM SAMPLING)

    • Teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatanyang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel penelitian

    • Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana:Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasipenelitian berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undianuntuk mendapatkan sampel pertama.

    • Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilihdikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas respondenberikutnya tetap sama dengan responden pertama. Langkah tersebutkembali dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.

  • PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SISTEMATIS (SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING)

    • Metode ini menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10. Selanjutnyaresponden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu diambilsecara acak tiap kelompok.

    • Contoh Sampel Acak Sistematis adalah pengambilan sampel pada setiap tanaman ke-10 pada petak percobaan. Jadi setiap tanamanyang ada di urutan 10,20,30 dan seterusnya maka itulah yang dijadikan sampel penelitian

  • PENGAMBILAN SAMPEL ACAK BERSTRATA (STRATIFIED RANDOM SAMPLING)

    • Misalnya penelitian mengenai pengaruh pemupukan pada umurtanaman yang berbeda. Misalnya kelompok tanaman yang berumur10 hari setelah tanam (hst); 20 hst; dan 30 hst

    • Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.

  • PENGAMBILAN SAMPEL ACAK BERDASAR AREA (CLUSTER RANDOM SAMPLING)

    • Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu.

    • Tujuan metode Cluster Random Sampling antara lain untuk menelititentang :• tingkat pertumbuhan dan hasil tanaman pada ketinggian tempat yang

    berbeda.

    • Tingkat kesukaan konsumer terhadap rasa kuliner yang dimasak pada temperature yang berbeda

  • TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ACAK BERTINGKAT (MULTI STAGE SAMPLING)

    • Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baikitu bertingkat dua, tiga atau lebih.

    • Misalnya: Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW –> RT

  • NON- PROBABILITY SAMPLING(NON RANDOM SAMPLE)

  • PURPOSIVE SAMPLING

    • Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup seringdigunakan. Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagimenjadi kriteria inklusi dan eksklusi.

    • Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan penelitiberdasarkan tujuan penelitian.

    • Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria eksklusijustru harus dikeluarkan dari kelompok penelitian.

    • Misalnya, buah yang terserang kutu putih harus dikeluarkan darikelompok buah yang diamati

  • SNOWBALL SAMPLING

    • Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkanwawancara atau korespondensi. Metode ini meminta informasi darisampel pertama untuk menentukan/mendapatkan sampelberikutnya, demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhansampel penelitian dapat terpenuhi.

    • Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini biasadigunakan untuk penelitian sosial mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi, misalnya penelitian tentangkaum waria, penderita HIV, dan kelompok khusus lainnya.

  • ACCIDENTAL SAMPLING

    • Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental/kebetulan) ini, peneliti mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saatitu. Penelitian ini cocok untuk meneliti jenis tanaman langka yang sampelnya sulit didapatkan.

    • Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentangpenyakit tertentu yang menyerang tanaman jeruk.

  • QUOTA SAMPLING

    • Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehniksampling ini mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telahditentukan oleh peneliti.

    • Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel penelitian sudahdiketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias penelitiancukup tinggi jika menggunakan metode ini.

  • TEKNIK SAMPEL JENUH

    • Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel. dengan syaratpopulasi yang ada kurang dari 30 orang.

  • TUGAS II PENARIKAN SAMPEL

    Jelaskan secara lengkap:1. mengapa diperlukan penarikan sampel?

    2. Perbedaan antara probability sampling dan non-probability sampling

    PAS FTNIMNAMA LENGKAP