02. indikator ki & kd teknik telekomunikasi klas x

59
Teknik Transmisi Telekomun ikasi 1 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi TEKNIK INFORMASI & KOMUNIKASI  Teknik Telekomunik asi INDIKATOR CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN UNTUK PAKET KEAHLIAN TEKNIK TRANSMISI TELEKOMUNIKASI (067) TEKNIK SUITSING (068) TEKNIK JARINGAN AKSES (069) SEKOLAH MENENGAH KEJURU AN (SMK) KURIKULUM-2013 Penulis: Drs. Widiharso, MT PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI PPPPTK-VEDC BOE MALANG Juli 2013 PENGEMBANGAN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Upload: wilda-deswita

Post on 14-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    1/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    1 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    TEKNIK INFORMASI & KOMUNIKASITeknik Telekomunikasi

    INDIKATOR CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

    UNTUK

    PAKET KEAHLIANTEKNIK TRANSMISI TELEKOMUNIKASI (067)

    TEKNIK SUITSING (068)TEKNIK JARINGAN AKSES (069)

    SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

    KURIKULUM-2013

    Penulis:Drs. Widiharso, MT

    PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASIPPPPTK-VEDC BOE MALANG

    Juli 2013

    PENGEMBANGAN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

    PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    2/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    2 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Pengembangan Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran Menurut Klasifikasi RevisedBlooms Taxonomy (RBT), Webbs Depth of Knowledge (DOK) dan Hesss CognitiveRigor Matrix (CRM) Jenjang Higher Order Thinking (HOTs) Paradigma Pengajaran &

    Pembelajaran Kurikulum 2013

    Pendahuluan

    Taksonomi Tujuan Pembelajaran Menurut Bloom:Hasil belajar adalah

    kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman

    belajarnya. Untuk mengevaluasi hasil belajar dari peserta didik, diperlukan tujuan yang

    bersifat operasional yaitu tujuan berupa tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.

    Ketercapaian kemampuan hasil pembelajaran menurut Benyamin Bloom dapat

    diukur dari tiga aspek domain pengetahuan, yaitu:

    Pengetahuan domain kognitif, meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep

    atau prinsip yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual.

    Pengetahuan domain afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri atas

    aspek penerimaan, tanggapan, penilaian, pengelolaan, dan penghayatan

    (karakterisasi).

    Pengetahuan domain psikomotorik, mencakup kemampuan yang berupa

    keterampilan fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan

    dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta ekspresif

    dan interperatif.

    Proses Domain Kognitif

    Pada hakekatnya proses kognitif berkaitan erat dengan proses berpikir peserta

    didik. Dengan demikian pandangan tentang proses berpikir dapat didefinisikan sebagai

    suatu proses kognitif, yaitu suatu tindakan mental untuk membentuk/memperoleh

    pengetahuan. Proses berpikir dihubungkan dengan pola perilaku yang lain dan memerlukan

    keterlibatan aktif pemikir. Hubungan tersebut dapat saling terkait dengan struktur yang

    mapan dan dapat diekspresikan oleh pemikir dengan macam-macam cara (Presseisen

    dalam Costa, 1985:43).

    Proses kognitif yang kita kenal selama ini adalah proses kognitif yang

    dikemukakan oleh Benjamin Bloom. Bloom menyatakan suatu daftar proses kognitif dan

    mengindikasikan jenis-jenis perilaku peserta didik yang menunjukkan pencapaian tujuan

    belajar. Keterampilan tersebut mencakup 1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman

    (comprehension); (3) aplikasi (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis);

    dan (6) penilaian (evaluation).

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    3/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    3 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    1. Pengetahuan atau Hafalan (C1)

    Pengetahuan atau Hafalan (Recall to Data) adalah kemampuan yang paling

    rendah tetapi paling dasar dalam kawasan kognitif. Kemampuan untuk mengetahui adalah

    kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip

    atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa memanipulasikannya dalam

    bentuk atau simbol lain. Kemampuan mengetahui sedikit lebih rendah di bawah

    kemampuan memahami, karena itu orang yang mengetahui belum tentu memahami atau

    mengerti apa yang diketahuinya.

    Ingatan termasuk ranah hafalan yang meliputi kemampuan menyatakan kembali

    fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang telah dipelajari tanpa harus memahami

    atau dapat menggunakannya (Munaf, 2001:68). Jenjang ini merupakan tingkatan hasil

    belajar yang paling rendah tapi menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Suatu soal

    dikatakan berbentuk hafalan apabila materi yang ditanyakan terdapat (ada) dalam buku

    pelajaran, atau peserta didik sudah pernah diberitahukan oleh guru (Munaf, 2001:68).

    Contoh kata kerja operasional yang dapat digunakan pada jenjang ini adalah menyebutkan,

    menunjukkan, mengenal, mengingat, mendefinisikan (Munaf, 2001:68).

    Mengingat merupakan proses perolehan pengetahuan yang relevan dari memori

    jangka panjang peserta didik. Pada dimensi proses mengingat (remember) melibatkan

    proses koginitif recognizing (identifying) dan recalling (retrieving). Proses kognitif

    recognizingatau mengidentifikasi/mengenali merupakan proses menemukan pengetahuan

    dalam memori jangka panjang (long-term memory) yang berkaitan dengan pengetahuan

    yang akan dipelajari. Contoh, mengidentifikasi/mengenali sejarah ditemukannya proses

    fabrikasi pembuatan BJT-Bipolar Junction Transistor pertama kali.

    Proses retrieving atau memanggil merupakan proses memanggil pengetahuan

    yang relevan dari memori jangka panjang. Contoh, Sebutkan siapa nama Presiden dan

    wakil Presiden pertama RI.

    2. Memahami (C2)

    Pemahaman adalah kemampuan dalam memahami pengetahuan yang telah

    diajarkan seperti kemampuan menjelaskan pembacaan kode warna resistor,

    membandingkan bentuk fisik macam-macam resistor, menafsirkan, dan sebagainya.

    Istilah kemampuan memahami dalam ranah taksonomi ini disebut juga dengan mengerti.

    Pemahaman merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berfikir dimana

    peserta didik dituntut untuk memahami atau mengetahui tentang sesuatu hal dan mampu

    mengiterprestasikan. Kemampuan ini termasuk kemampuan mengubah satu bentuk

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    4/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    4 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    menjadi bentuk lain, misalnya dari bentuk non-verbal (simbol, gambar) menjadi bentuk

    verbal (kata-kata/uraian kalimat).

    Memahami dapat juga sebagai proses membangun makna dari suatu informasi

    yang diberikan melalui komunikasi lisan, tertulis atau gambar grafik. Peserta didik disebut

    memahami suatu pengetahuan jika orang tersebut dapat membuat hubungan antara

    pengetahuan baru yang diperolehnya dengan pengetahuan awalnya, dan kemudian

    pengetahuan baru tersebut dapat diintegrasikan melalui proses kognitif yang dimilikinya.

    Proses kognitif dalam dimensi memahami terdiri dari menginterpretasi,

    memberikan contoh, mengklasifikasi, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan

    menjelaskan. Kemampuan menginterpretasi terjadi pada peserta didik bilamana peserta

    didik tersebut telah memiliki kemampuan mengubah suatu informasi dari bentuk

    representasi yang satu ke dalam bentuk representasi yang lain. Misal mengubah informasi

    dari bentuk gambar (non-verbal) ke dalam bentuk uraian kata-kata atau kalimat (verbal).

    Dalam bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa program studi keahlian elektronika,

    banyak informasi dari bentuk non-verbal (seperti, simbol, skema/gambar) diinterpretasikan

    kedalam bentuk verbal (kata-kata/uraian kalimat).

    Kemampuan memberikan contoh terjadi pada peserta didik jika peserta didik

    tersebut dapat memberikan contoh spesifik dari suatu konsep. Kemampuan memberikan

    contoh melibatkan kemampuan mengenali ciri-ciri dari suatu definisi atau konsep dan

    kemudian menggunakan ciri-ciri tersebut untuk digunakan sebagai contoh.

    Simbol Interprestasi

    Transistor

    Transistor bipolar

    Transistor bipolar tipe NPN

    Transistor bipolar tipe NPN dengan tiga buah elektroda, yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E).

    Transistor

    Transistor bipolar

    Transistor bipolar tipe PNP

    Transistor bipolar tipe PNP dengan tiga buah elektroda, yaitu Base (B), Collector (C), dan Emitter (E).

    Gambar 1. Klasifikasi & Interprestasi Komponen Elektronik

    Kemampuan mengklasifikasi terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik

    telah dapat mengenali suatu contoh dan mengelompokannya dengan kategori tertentu.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    5/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    5 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Kemampuan mengklasifikasi melibatkan kemampuan mendeteksi ciri-ciri, baik itu dalam

    bentuk contoh ataupun konsep.

    Kemampuan merangkum terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik

    telah dapat mengemukakan gagasan, kemudian merepresentasikan informasi kedalam

    tema tertentu. Kemampuan merangkum melibatkan kemampuan dalam menyusun

    informasi peserta didik, seperti merangkum makna yang terkandung dalam karya tulis

    ilmiah menjadi bentuk abstraksi dengan tema tertentu.

    Kemampuan menyimpulkan terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik

    tersebut telah dapat mengabstraksi suatu konsep atau prinsip. Pada tahap proses

    menyimpulkan, peserta didik harus memiliki bekal kemampuan dalam membandingkan

    suatu contoh yang satu dengan contoh yang lain. Misal, sebutkan beberapa contoh

    binatang berkaki empat, yaitu sapi, kucing, kambing, dan singa. Dari ke-empat contoh

    tersebut dapat disimpulkan, bahwa binatang berkaki empat merupakan kumpulan binatang

    menyusui.

    Kemampuan membandingkan terjadi pada peserta didik bilamana peserta didik

    tersebut telah dapat mendeteksi kesamaan dan perbedaan beberapa obyek, peristiwa,

    gagasan, masalah, atau situasi. Kemampuan membandingkan merupakan kemampuan

    melibatkan menemukan hubungan dari suatu objek, peristiwa, atau gagasan yang satu

    dengan objek, peristiwa, atau gagasan yang lain.

    3. Menerapkan (C3)

    Penerapan ialah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur

    atau teori tertentu pada situasi tertentu. Peserta didik dikatakan telah menguasai

    kemampuan tertentu bilamana peserta didik tersebut telah dapat memberi contoh dengan

    kata kerja operasional seperti menggunakan, menerapkan, mengeneralisasikan,

    menghubungkan, memilih, menghitung, menemukan, mengembangkan,

    mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menunjukkan, mengklasifikasikan, danmengubah (Munaf, 2001:70). Jenjang penerapan merupakan kemampuan berfikir peserta

    didik yang lebih tinggi (Munaf, 2001:70). Menurut Munaf (2001:70) jenjang penerapan

    merupakan kemampuan peserta didik dalam menggunakan prinsip, teori, hukum, aturan

    maupun metode yang telah dipelajari dalam situasi baru.

    Menerapkan merupakan kemampuan menggunakan konsep atau prosedur yang

    dipelajari dalam konteks kehidupan sehari-hari atau pemecahan masalah. Kemampuan

    menerapkan berkaitan dengan pengetahuan prosedural yang telah dijabarkan pada sub unit

    sebelumnya. Dalam proses kognitif, kemampuan menerapkan terdiri dari dua kategori, yaitu

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    6/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    6 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    melakukan prosedur latihan dan melakukan prosedur pemecahan masalah. Peserta didik

    dikatakan melakukan latihan jika dia secara rutin melakukan prosedur yang dipelajarinya

    dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tugas-tugas yang telah dipelajarinya. Peserta

    didik dikatakan memecahkan masalah jika peserta didik tersebut memilih dan

    menggunakan prosedur yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari pada konteks yang

    berbeda dengan tugas-tugas yang dipelajarinya. Oleh karena itu, dalam melakukan latihan

    atau pemecahan masalah peserta didik harus menggunakan prosedur yang tepat dan

    mudah dipahami.

    4. Menganalisis (C4)

    Menganalisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi atau konsep ke

    dalam bagian-bagian yang lebih rinci. Kemampuan menganalisis merupakan salah satu

    komponen yang sangat penting dalam proses tujuan pembelajaran. Analisis merupakan

    usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian kecil sehingga

    jelas hierarkinya atau susunannya (Munaf, 2001:71). Dengan analisis diharapkan peserta

    didik mempunyai pemahaman yang komprehensif dan terpadu. Contoh kata kerja

    operasional yang dapat digunakan pada ranah analisis adalah menganalisa,

    membedakan, menemukan, mengklasifikasikan, membandingkan (Munaf, 2001:72).

    Peserta didik yang memiliki kemampuan menganalisis diharapkan memiliki

    kemampuan membedakan fakta dari opini. Peserta didik memiliki kemampuan dalammenghubungkan kesimpulan dengan pernyataan-pernyataan yang mendukung kesimpulan.

    Proses dimensi kognitif pada kemampuan menganalisis meliputi kemampuan

    membedakan, mengorganisasi, dan memberikan atribut. Kemampuan membedakan terjadi

    pada peserta didik jika peserta didik tersebut dapat membedakan infromasi-informasi yang

    relevan dan tidak relevan, penting dan tidak penting, informasi yang relevan dan yang

    penting.

    5. Mengevaluasi (C5)

    Evaluasi didefinisikan sebagai pembuatan keputusan berdasarkan kriteria dan

    standar yang telah ditetapkan. Kriteria yang sering digunakan adalah kriteria berdasarkan

    kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria tersebut berlaku untuk guru dan peserta didik.

    Kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-nilai materi untuk tujuan tertentu.

    Pada tahap evaluasi, peserta didik harus mampu membuat penilaian dan keputusan

    tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda dengan menggunakan criteria

    tertentu. Tingkatan ini mencakup dua macam proses kognitif, yaitu memeriksa (checking)

    dan mengkritik (critiquing).

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    7/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    7 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Pengecekan merupakan pengujian terhadap ketidakkonsistenan atau kesalahan

    dalam suatu kegiatan atau produk pendidikan. Misal, pengecekan terjadi ketika peserta

    didik diuji apakah peserta didik tersebut dapat membuat kesimpulan berdasarkan data hasil

    pengamatan atau tidak, atau apakah data yang diperoleh mendukung pada hipotesis atau

    sebaliknya.

    Peninjauan merupakan pembuatan keputusan tentang produk atau kegiatan

    berdasarkan kriteria atau standar yang diberikan secara eksternal. Pada saat peninjauan,

    peserta didik mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk atau kegiatan, kemudian

    membuat keputusan dengan membandingkan ciri-ciri tersebut dengan criteria yang

    ditetapkan. Proses kognitif peninjauan merupakan inti dari proses berpikir kritis. Dalam

    istilah lain, peninjauan ini disebut juga dengan pemberian keputusan. Contoh kata kerja

    operasional yang digunakan pada jenjang evaluasi adalah menilai, membandingkan,

    menyimpulkan, mengkritik, membela, menjelaskan, mendiskriminasikan, mengevaluasi,

    menafsirkan, membenarkan, meringkas, dan mendukung.

    6. Mengkreasi/Menciptakan (C6)

    Menciptakan merupakan proses kognitif yang melibatkan kemampuan

    mewujudkan suatu konsep ke dalam suatu produk. Peserta didik dikatakan memiliki

    kemampuan proses kognitif menciptakan, jika peserta didik tersebut dapat membuat suatu

    produk baru yang merupakan reorganisasi dari beberapa konsep. Kemampuan yangmendasari proses kognitif menciptakan adalah kemampuan mengkoordinasi pengalaman

    belajar peserta didik sebelumnya dan kemampuan berpikir kreatif. Berpikir kreatif dalam

    menciptakan merujuk pada dua hal, yaitu hal yang dapat dilakukan oleh peserta didik dan

    hal yang akan dilakukan peserta didik. Oleh karena itu, berpikir kreatif dalam konteks ini

    merujuk pada kemampuan peserta didik mensintesis informasi atau konsep ke dalam

    bentuk yang lebih menyeluruh. Proses kognitif pada menciptakan meliputi penyusunan

    (generating), perencanaan (planning), dan produksi (producing).Urutan dimensi proses kognitif diatas merupakan hasil revisi dari taksonomi

    Anderson terhadap proses kognitif yang dikemukanakan oleh Bloom yang selama ini

    dikenal sebagai ranah kognitif.

    Perbedaan taksonomi lama dengan yang baru terletak pada ranah sintesis (C5),

    dimana pada taksonomi yang direvisi ranah sintesis tidak ada lagi, tetapi sebenarnya

    digabungkan dengan analisis. Tambahannya adalah mencipta (C6) yang berasal dari

    Create.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    8/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    8 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Tabel 1: Rangkuman domain Pengetahuan dan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom

    Klasifikasi Sub-domain Kata Kerja Operasional Level

    Pengetahuan (knowledge) Mengetahui Mengenali, membuat daftar, menggambarkan,

    menyebutkan.Kemampuan untuk mengenali dan mengingatperistilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan,

    metodologi, prinsip dasar, dan informasi yang telahditerima sebelummya.

    Menggambarkan, menduplikasi, menemukan,mendaftarkan, menamakan, mengingatkembali, mengenali, menirukan, mengatakan,menggarisbawahi, menulis

    LOTS-LowerOrderThingkingSkill

    Pemahaman (comprehension) Memahami Menerangkan ide atau konsep

    Kemampuan menjelaskan pengetahuan/informasi yangdiketahui dengan kata-katanya sendiri. Memahamipengertian, terjemahan, interpolasi dan interpretasiperintah atau masalah dengan menggunakan kalimatnyasendiri.

    Menghitung, membandingkan,menggambarkan, mendiskusikan,membedakan, memperluas, menjelaskan,mengidentifikasi, menafsirkan, mencari,memprediksi, melaporkan, menyatakankembali, menerjemahkan, mendefinisikan

    Penerapan (Application) Menerapkan

    Menggunakan informasi dalam situasi lain.Kemampuan untuk menggunakan dan menerapkangagasan, prosedur, metode, rumus, teori dan informasi

    yang telah dipelajari ke dalam kondisi kerja atau kontekslain yang baru.

    Mengklasifikasikan, membangun,

    menyelesaikan menunjukkan, mendramatisirmemeriksa, mengeksekusi menggambarkan,menerapkan praktik, menunjukkan,

    memecahkan, menggunakan.

    Analisis (Analysis) Menganalisis Mengolah informasi, memahami dan mencari hubungan.

    Memisahkan materi atau konsep ke dalam bagian-bagian untuk diorganisasikan kembali menjadi strukturyang mudah dipahami.

    Mengiklankan, menganalisa, menilai,mengkategorikan, membandingkan,membedakan, membedakan, memeriksa,mengenali, menduga, menyelidiki, mengatur,menguraikan, memisahkan, mengurutkan,menguji

    HOTS-HigherOrderThingkingSkill

    Evaluasi (Evaluation) Mengevaluasi Menilai suatu keputusan atau tindakan.

    Membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatugagasan, metode, produk atau benda denganmenggunakan kriteria tertentu

    Menilai, membandingkan, menyimpulkan,mengkritik, membela, menjelaskan,mendiskriminasikan, mengevaluasi,menafsirkan, membenarkan, meringkas,mendukung, memeriksa, memutuskan,

    menentukan, memprioritaskan, menyarankan,memilih, memberi argumentasi

    Mencipta/Kreasi Menciptakan Menghasilkan ide-ide baru atau produk

    Membangun sebuah struktur atau pola dari berbagaielemen atau mengkombinasikan bagian-bagian untukmembentuk sebuah kesatuan yang utuh denganpenekanan pada hasil berupa sebuah pengertian ataustruktur baru.

    Menciptakan, mendesain, memformulasikan,memprediksi, mengkategorisasikan,mengkombinasikan, menghasilkan sesuatu,mengorganisasikan, merencanakan, menatakembali, merekonstruksi, merevisi, menuliskembali, merangkum.

    Urutan evaluasi posisinya menjadi yang kelima (C5) sedangkan mencipta naik

    menjadi urutan keenam (C6), sehingga ranah tertinggi adalah mencipta atau

    mengkreasikan. Perbedaan yang kedua adalah pada proses kognitif paling rendah yaitu

    pengetahuan (C1) atau knowledge diubah menjadi mengingat (C1) yang berasal dari

    remember. Ada peningkatan dalam proses kognitif contohnya peserta didik tidak dituntut

    untuk mengetahui suatu konsep saja, tetapi peserta didik harus sampai mengingat konsep

    yang dipelajarinya.

    Tingkatan berpikir tinggi (HOTS-Higher Order Thingking Skill) menurut ranah

    kognitif taksonomi Bloom yang lama berada pada level Analisis, Sintesis dan Evaluasi.

    Perubahan tingkatan berfikir tinggi hasil revisi taksonomi Anderson sampai pada tingkatan

    Mengkreasikan/Menciptakan.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    9/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    9 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Dimensi Pengetahuan

    Dimensi pengetahuan merupakan pengetahuan yang diharapkan dikonstruk

    peserta didik berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada materi pembelajaran. Dimensi

    pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu dimensi pengetahuan faktual, pengetahuan

    konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognisi. Ke empat

    pengetahuan ini akan membentuk proses perjalanan pengetahuan peserta didik dari yang

    bersifat konkrit menuju pengetahuan yang bersifat abstrak. Berikut akan diuraikan empat

    katagori dimensi pengetahuan:

    a. Pengetahuan Faktual

    Pengetahuan yang berupa potonganpotongan informasi yang terpisah-pisah atau

    unsur dasar yang ada dalam suatu disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan faktual pada

    umumnya merupakan abstraksi tingkat rendah. Ada dua macam pengetahaun faktual, yaitu

    (1) pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology) dan (2) pengetahuan

    tentang bagian detail dan unsur-unsur (knowledge of specific details and element).

    Pengetahuan tentang terminologi (knowledge of terminology): mencakup pengetahuan

    tentang label atau simbol tertentu baik yang bersifat verbal maupun non verbal. Setiap

    disiplin ilmu biasanya mempunyai banyak sekali terminologi yang khas untuk disiplin

    ilmu tersebut. Beberapa contoh pengetahuan tentang terminologi: pengetahuan tentang

    alfabet, pengetahuan tentang istilah ilmiah, dan pengetahuan tentang simbol dalampeta.

    Pengetahuan tentang rincian spesifik dan elemen-elemen/unsur-unsur (knowledge of

    specific details and element): mencakup pengetahuan tentang kejadian, orang, waktu

    dan informasi lain yang sifatnya sangat spesifik. Beberapa contoh pengetahuan tentang

    bagian detail dan unsur-unsur, misalnya pengetahuan tentang nama tempat dan waktu

    kejadian, pengetahuan tentang kode produk komponen elektronika, dan pengetahuan

    tentang sumber informasi.

    Contoh Pengetahuan Faktual:

    Gambar 2. Tegangan VBE= 0,7V menunjukan Faktual

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    10/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    10 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Bagaimana kita dapat membuktikan bahwa tegangan basis-emitor VBEtransistor

    bahan dasar silikon adalah sebesar 0,7V pada suhu kamar 250C?. Apakah proses

    pengetahuan untuk mendapatkan tegangan VBE=0,7V diperoleh melalui proses pengukuran

    praktek?

    Untuk membuktikan besarnya tegangan basis-emitor VBE transistor silikon

    sebesar 0,7V dapat dibuktikan jika kita melakukan praktek pengukuran secara langsung.

    Oleh itu proses pengetahuan ini menunjukkan adanya fakta (pembuktian), sehingga proses

    pengetahuan ini disebut Pengetahuan Faktual.

    b. Pengetahuan Konseptual

    Pengetahuan yang menunjukkan saling keterkaitan antara unsur-unsur dasar

    dalam struktur yang lebih besar dan semuanya berfungsi bersama sama. Pengetahuan

    konseptual mencakup skema, model pemikiran, dan teori baik yang implisit maupun

    eksplisit. Ada tiga macam pengetahuan konseptual, yaitu pengetahaun tentang klasifikasi

    dan kategori, pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori,

    model, dan struktur.

    Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori: mencakup pengetahuan tentang kategori,

    kelas, bagian, atau susunan yang berlaku dalam suatu bidang ilmu tertentu. Pengetahuan

    tentang klasifikasi dan kategori merupakan pengetahuan yang sangat penting sebab

    pengetahaun ini juga menjadi dasar bagi peserta didik dalam mengklasifikasikan informasidan pengetahuan. Tanpa kemampuan melakukan klasifikasi dan kategorisasi, peserta didik

    akan mengalami kesulitan dalam belajar. Beberapa contoh pengetahuan tentang klasifikasi

    dan kategori: pengetahuan tentang bagian-bagian kalimat, pengetahuan tentang

    pengelompokan material elektronika, dan pengetahuan tentang pengelompokan tumbuhan

    dan hewan.

    Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi: mencakup abstraksi hasil observasi ke level

    yang lebih tinggi, yaitu prinsip atau generalisasi. Prinsip dan generalisasi merupakanabstraksi dari sejumlah fakta, kejadian, dan saling keterkaitan antara sejumlah fakta.

    Contoh pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi adalah pengetahuan tentang prinsip-

    prinsip belajar.

    Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur:mencakup pengetahuan tentang prinsip dan

    generalisasi dan saling keterkaitan antara keduanya yang menghasilkan kejelasan terhadap

    suatu fenomena yang kompleks. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur

    merupakan jenis pengetahuan yang sangat abstrak dan rumit, seperti pengetahuan tentang

    model atom.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    11/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    11 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Contoh Pengetahuan Konseptual:

    Konsep dasar susunan (struktur) fisis dari transistor terdiri dari dua

    persambungan semikonduktor-PN. Proses tersusunnya komponen transistor terbentuk dari

    konsep pengetahuan, yaitu gabungan dari konsep fisika dan konsep kimia. Konsep fisika

    adalah proses terbentuknya dua bahan semikonduktor tipe-P dan N menjadi semikonduktor

    tipe-PN. Sedangkan Konsep kimia berhubungan dengan tabel periodik material elektronika.

    Gambar 3. Susuan fisis transistor menunjukan pengetahuan konsep

    Pengetahuan Prosedural

    Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang cara melakukan

    sesuatu yang dapat berupa kegiatan atau prosedur. Seringkali pengetahuan prosedural

    berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus diikuti dalam mengerjakan suatu hal

    tertentu. Perolehan pengetahuan prosedural dilakukan melalui suatu metode penyelidikan

    dengan menggunakan keterampilan-keterampilan, teknik dan metode serta kriteria tertentu.

    Pengetahuan prosedural meliputi:

    Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang berhubungan dengan suatu bidang

    tertentu dan pengetahuan tentang algoritme: mencakup pengetahuan tentang keterampilan

    khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam suatu bidang ilmu atau tentang algoritme yang

    harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Beberapa contoh pengetahuan

    prosedural, misalnya: pengetahuan tentang keterampilan mengukur besaran listrik,

    pengetahuan mengukur suhu air yang dididihkan dalam beker gelas.

    Pengetahuan tentang teknik dan metode yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu:

    mencakup pengetahuan yang pada umumnya merupakan hasil konsensus, perjanjian, atau

    aturan yang berlaku dalam disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan tentang teknik dan metode

    lebih mencerminkan bagaimana ilmuwan dalam bidang tersebut berpikir dan memecahkan

    masalah yang dihadapi. Beberapa contoh pengetahuan jenis ini misalnya, pengetahuan

    tentang metode penelitian, pengetahuan tentang metode pengukuran parameter internal

    komponen transistor.

    Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan suatu prosedur tepat untukdigunakan:mencakup pengetahuan tentang kapan suatu teknik, strategi, atau metode harus

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    12/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    12 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    digunakan. Peserta didik dituntut bukan hanya tahu sejumlah teknik atau metode tetapi juga

    dapat mempertimbangkan teknik atau metode tertentu yang sebaiknya digunakan dengan

    mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi saat itu. Beberapa contoh

    pengetahuan jenis ini misalnya: pengetahuan tentang kriteria radiasi gelombang tegak

    (VSWR) antena, pengetahuan tentang kriteria pemilihan rumus yang sesuai dalam

    memecahkan masalah, dan pengetahuan memilih metode statistika mengolah (analisa)

    data dalam penelitian.

    Contoh Pengetahuan Prosedural:

    Bagaimana kita dapat mengetahui transistor dalam kondisi baik?. Apakah proses

    pengetahuan untuk mengetahui transistor dalam keadaan baik diperlukan langkah-langkah

    prosedur dengan melalui proses pengukuran praktek?

    Pengetahuan prosedural: Untuk mengetahui transistor dalam kondisi baik dapat

    dilakukan empat langkah prosedur pengujian, mengukur (1 kaki B-E arah maju, (2) kaki B-E

    arah mundur, (3) kaki B-C arah maju, dan (4) kaki B-C arah mundur.

    1. Bias Maju 2. Bias Mundur 3. Bias Maju 4. Bias Mundur

    Gambar 4. Langkah-langkah Pengukuran menunjukan Pengetahuan Prosedural

    c. Pengetahuan Meta-kognitif

    Beberapa ahli mendefinisikan metakognisi sebagai berpikir mengenai berpikir,

    sementara beberapa ahli lain mendefinisikan sebagai mengetahui tentang mengetahui.

    Kemampuan refleksi diri dari proses kognitif yang sedang berlangsung merupakan sesuatu

    yang unik bagi individu dan memainkan peran penting dalam kesadaran manusia. Proses

    berfikir seperti ini menunjukkan bahwa metakognisi mengikutsertakan pemikiran seseorang.

    Gambar 5. Pengetahuan Metakognisi

    Metacognition

    Self RegulationMetacognitive

    Knowledge

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    13/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    13 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Komponen pengetahuan dari metakognisi diawali dari penelitian yang dilakukan

    oleh Flavell (dalam Neuenhaus, dkk, 2011), dengan membagi pengetahuan metakognitif

    dalam 3 variabel yang berinterelasi yaitu (1) pengetahuan mengenai diri sendiri dan orang

    lain sebagai pembelajar (person variable), (2) pengetahuan mengenai permintaan tugas

    (task variable) dan pengetahuan mengenai strategi (strategy variable). Sementara,

    berdasarkan penelitian Brown (dalam Neuenhaus, dkk, 2011) dibedakan antara (1)

    declarative strategy knowledge, yang merujuk pada pengetahuan mengenai apa

    pengukuran yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas, (2) procedural strategy

    knowledge mengenai bagaimanamerealisasikan pengukuran, dan (3) conditional strategy

    knowledge yang berkaitan dengan efektifitas strategi (kapan saat yang tepat untuk

    mengaplikasikan strategi proses pembelajaran). Gambar 6, memperlihatkan struktur

    dimensi pengetahuan metakognitif.

    Gambar 6. Struktur Dimensi Pengetahuan Metakognitif

    Penerapkan Pengetahuan Metakognitif

    Procedural metacognitiondiasumsikan berkembang lebih awal dalam kehidupan.

    Penelitian berdasarkan self-judgement menunjukkan bahwa anak-anak prasekolah sudah

    mampu mengevaluasi pencapaian pembelajaran dan pengetahuan mereka ke dalam tugas-

    tugas yang sederhana dan familiar (Lockl & Schneider, 2007).

    Aspek metakognitif sebagai bagian terkait dari pembelajaran dengan

    menggunakan pendekatan keterampilan metakognitif sangat penting untuk dapat

    dikembangkan agar peserta didik mampu memahami dan mengontrol pengetahuan yang

    telah didapatnya dalam kegiatan pembelajaran. Adapun aspek aktivitas metakognitif yang

    dikemukakan oleh Flavell (Suzana, 2004: B4-4) adalah: (1) kesadaran mengenal informasi,

    (2) memonitor apa yang mereka ketahui dan bagaimana mengerjakannya dengan

    mempertanyakan diri sendiri dan menguraikan dengan kata-kata sendiri untuk simulasi

    mengerti, (3) regulasi, membandingkan dan membedakan solusi yang lebih memungkinkan.

    Dengan demikian, seperti yang diungkapkan oleh Borkwoski; Borkwoski, Johnson, & Reid;

    Pressley et al., 1987; Torgosen; Wong (Jacob, 2003: 17-18), bahwa guru mengajar peserta

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    14/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    14 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    didik untuk merancang, memonitor, dan merevisi kerja mereka sendiri mencakup tidak

    hanya membuat mahapeserta didik sadar tentang apa yang mereka perlukan untuk

    mengerjakan apabila mereka gagal untuk memahami.

    Pengetahuan metakognitif mencakup pengetahuan tentang kognisi (pikiran)

    secara umum dan pengetahuan tentang diri sendiri. Pengetahuan meta-kognitif meliputi:

    Pengetahuan strategik: mencakup pengetahuan tentang strategi umum untuk belajar,

    berpikir, dan memecahkan masalah. Beberapa contoh pengetahuan jenis ini misalnya:

    (1) pengetahuan mengingat mengulang-ulang suatu informasi dan (2) pengetahuan

    tentang strategi perencanaan untuk mencapai tujuan.

    Pengetahuan tentang tugas kognitif: mencakup pengetahuan tentang jenis operasi

    kognitif yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tertentu serta pemilihan strategi

    kognitif yang sesuai dalam situasi dan kondisi tertentu. Beberapa contoh pengetahaun

    jenis ini misalnya: (1) tingkat kedalaman pengetahuan yang terkandung dalam buku

    sains lebih sulit dipahami daripada (2) tingkat kedalaman pengetahuan dalam buku

    populer, dan (3) pengetahuan meringkas/menyimpulkan bisa digunakan untuk

    meningkatkan pemahaman.

    Pengetahuan tentang diri sendiri: mencakup pengetahuan tentang kelemahan dan

    kemampuan diri sendiri dalam belajar. Salah satu faktor agar peserta didik dapat

    menjadi mandiri adalah mengevaluasi kemampuannya, sehingga mengetahui dimana

    kelebihan dan. Beberapa contoh pengetahuan tentang pengetahuan diri sendiri,

    misalnya: (1) pengetahuan seseorang yang ahli dalam suatu bidang tertentu, belum

    tentu ahli dalam bidang lain, (2) pengetahuan menentukan tujuan yang hendak dicapai

    dan (3) pengetahuan tentang kemampuan dalam mengerjakan tugas.

    Contoh Pengetahuan Metakognitif:

    Kerja projek: kolaborasi antar bidang pengetahuan yang berbeda

    Abstraksi, Karya Tulis Ilmiah, Jurnal, Penelitian,

    Penemuan Teknologi Tepat Guna

    Penulisan buku sain atau populer

    Hasil karya seni

    Membuat kesimpulan, difinisi, hipotesa dan analisis

    3. Dimensi-Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif

    Tabel taksonomi merupakan tabel dua dimensi yang menyatakan hubungan

    antara dimensi pengetahuan dengan dimensi proses kognitif. Ranah kognitif taksonomi

    Bloom terbagi menjadi dua dimensi, yaitu dimensi pengetahuan yang menunjukkan aspek

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    15/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    15 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    kata benda, dan dimensi proses kognitif yang menunjukkan aspek kata kerja. Tabel matrik

    2D dapat digunakan untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dalam silabus atau

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    Tabel 2: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C1) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    PENGETAHUAN 1.Faktual

    2.Konseptual

    3.Prosedural KD

    4.Metakognitif

    Tabel 2, target tujuan pembelajaran (C1) dimulai dari sel matrik 1C1, 2C1, 3C1, 3C2, 3C3

    dan berakhir pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).

    Tabel 3: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C2) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    PENGETAHUAN 1. Faktual

    2. Konseptual

    3. Prosedural KD

    4. Metakognitif

    Tabel 3, target tujuan pembelajaran (C2) dimulai dari sel matrik 1C2, 2C2, 3C2, 3C3 dan

    berakhir pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).

    Tabel 4: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C3) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    PENGETAH

    UAN

    1.Faktual

    2.Konseptual

    3.Prosedural KD

    4.Metakognitif

    Tabel 4, target tujuan pembelajaran (C3) dimulai dari sel matrik 1C3, 2C3, 3C3 dan berakhir

    pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    16/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    16 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Tabel 5: Arah Matrik Tujuan Pembelajaran (C4) Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    PENGETAH

    UAN

    1.Faktual

    2.Konseptual

    3.Prosedural KD

    4.Metakognitif

    Tabel 5, target tujuan pembelajaran (C4) dimulai dari sel matrik 1C4, 2C4 dan berakhir

    pada sel matrik 3C4 yang merupakan tujuan target kompetensi dasar (KD).

    Tabel taksonomi menunjukkan bahwa proses berpikir yang paling rendah terjadi

    pada sel dimensi proses kognitif mengingat dan dimensi pengetahuan faktual. Proses

    berpikir yang paling tinggi terjadi pada sel dimensi proses kognitif menciptakan dan dimensipengetahuan metakognisi. Sel pada tabel taksonomi semakin ke kanan-bawah, semakin

    tinggi proses berpikir yang digunakan. Proses berpikir menciptakan-pengetahuan

    metakognisi membutuhkan kemampuan-kemampuan yang mendasarinya yaitu sel-sel di

    atas dan sebelah kirinya.

    Tabel 6: Klasifikasi Kata Kerja Operasional Menurut Taksonomi Bloom

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    Faktual Membuat Daftar Meringkas Menggolongkan Mengurutkan Menyusun Menggabungkan

    Konseptual Menggambarkan Menginterprestasikan Eksperimen Memaparkan Menaksir Merencanakan

    Prosedural Mentabulasi Memprediksi Menghitung Membedakan Menyimpulkan Mencipta

    MetakognitifMenggunakan sesuai

    kaidahMengerjakan Membangun Memprestasikan Mengukur Mewujudkan

    Klasifikasi kata kerja taksonomi pada tabel 6 dapat digunakan untuk

    mengembangkan capaian tujuan pembelajaran proses pendidikan. Tujuan proses

    pembelajaran yang akan ditulis dalam RPP atau Silabus harus mengacu dan melihat tujuan

    pendidikan yang tertuang dalam Standar Isi yang merupakan Standar Kompetensi dan

    Kompetensi Dasar. Aspek terpenting bagi guru dalam Standar isi adalah Kompetensi Dasar

    (KD). Kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik

    setelah melakukan proses pembelajaran. KD ini dijabarkan dalam bentuk indikator tujuan

    pembelajaran. Setiap indikator tujuan pembelajaran harus mencerminkan rincian kegiatan

    dan kemampuan yang akan dicapai. Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran dapat

    mencapai target KD, maka untuk memudahkan guru dalam menentukan tujuan

    pembelajaran dapat menggunakan tabel 6 sebagai acuan untuk menentukan kata kerja.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    17/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    17 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) Menurut Tabel Taksonomi

    Sebagai contoh kompetensi dasar (KD) yang hendak dianalisis adalah:

    Mendeskripsikan sifat-sifat dioda penyearah (KD Target).

    Dan dengan mencermati kata kerja operasional yang tertuang pada tabel 6 serta

    melihat Kompetensi Dasar (KD) dan standar isi dalam kurikulum, maka langkah selanjutnyaadalah menyusun dan mengembangkan tujuan pembelajaran sebagai indikator untukmencapai KD. Misalnya, Indikator tujuan pembelajaran yang akan ditulis dalam RPP atausilabus adalah sebagai berikut:Setelah selesai pelajaran peserta didik dapat,

    1. membuat daftarciri-ciri fisis dan sistem pengkode dioda penyearah frekuensi rendah

    dari berbagai macam produk (Indikator 1)

    2. menggambarkankarakteritik arus-tegangan dan rangkaian pengganti dioda

    penyearah pada saat kondisi bias maju dan mundur (Indikator 2)

    3. menginterprestasikankarakteristik kelistrikan dioda penyearah kondisi bias maju

    dan mundur (Indikator 3)

    4. membedakankarakteristik tahanan dalam dinamis dan statis dioda penyearah pada

    daerah linier (Indikator 4)

    5. mengklasifikasikanmacam-macam tipe rangkaian dasar dioda penyearah

    berdasarkan kegunaan dan fungsinya (Indikator 5)

    Langkah selanjutnya adalah KD dan indikator tujuan pembelajaran di atas

    dianalisis berdasarkan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Perhatikan

    pernyataan susunan kalimat pada KD, identifikasi kata kerja operasional yang digunakan

    dalam kalimat (dimensi proses kognitif) dan kata benda (dimensi pengetahuan).

    Kata kerja mendeskripsikan termasuk kata kerja atau dimensi proses kognitf,

    dimana dimensi proses kognitif yang memenuhi kata mendeskripsikan adalah dimensi

    memahami.

    Sedangkan sifat-sifat dioda penyearah merupakan kata benda yang

    menunjukkan dimensi pengetahuan, dimana dimensi pengetahuan yang memenuhi kata

    sifat-sifat dioda penyearah adalah dimensi pengetahuan konseptual karena sifat-sifat dioda

    penyearah merupakan kumpulan dari pengetahuan fakta atau pengetahuan konsep.

    Contoh bahwa dioda merupakan kumpulan pengetahuan fakta adalah dioda

    dibuat dari bahan semikonduktor (silikon atau germanium), dioda memiliki tegangan

    penghalang (barrier) sebesar 0,6V, dan dioda memiliki dua elektroda, yaitu Anode (A) dan

    Katode (K), sedangkan yang menunjukkan bahwa dioda terdiri dari kumpulan konsep, yaitu

    sejak ditemukannya sejarah perkembangan model atom Thomson, Rutherford dan Bohr,

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    18/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    18 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    dan kemudian dilanjutkan dengan ditemukannya bahan semikonduktor tipe-P dan tipe-N

    sampai terbentuk menjadi dioda persambungan tipe-PN.

    Dengan cara yang sama, hasil analisa semua indikator tujuan pembelajaran yang

    telah disusun dan dikembangkan, dapat dilihat pada tabel 7 taksonomi berikut ini.

    Tabel 7: Analisis Kompetensi Dasar Menurut Taksonomi Bloom

    DIMENSI

    PROSES KOGNITIF

    Mengingat

    (C1)

    Memahami

    (C2)

    Menerapkan

    (C3)

    Menganalisis

    (C4)

    Menilai

    (C5)

    Menciptakan

    (C6)

    PENGETAHUAN

    1.Faktual Indikator 1 Indikator 3 Indikator 5 x x x

    2.Konseptual Indikator 2KD (Target)

    Indikator 4x x x x

    3.Prosedural x x x x x x

    4.Metakognitif x x x x x

    Hasil analisis tabel 7 taksonomi di atas menunjukkan bahwa KD terletak pada sel

    matrik 2C2, yaitu ranah proses kognitif memahami dan pengetahuan konseptual.

    Sedangkan indikator tujuan pembelajaran yang ditulis berada pada sel matrik 1C3, yaitu

    berada pada ranah proses kognitif menerapkan dan pengetahuan faktual. Dengan

    demikian, indikator tujuan pembelajaran yang ditulis pada sel matrik 1C3 memiliki

    kemampuan yang lebih tinggi dari KD yang ditargetkan. Oleh karena itu, hasil analisis KD

    dan indikator menunjukkan bahwa indikator tujuan pembelajaran yang dikembangkan

    dalam RPP atau silabus merupakan penjabaran dari KD bahkan dapat lebih tinggi dari

    kompetensi minimal yang diharapkan oleh KD target. Dengan demikian berdasarkan hasil-

    analisis, penyusunan indikator tujuan pembelajaran yang ditampilkan pada tabel 7 termasuk

    pada kategori sangat baik.

    Tujuan pembelajaran pada sel matrik 1C1 dari ranah proses kognitif mengingat

    dan pengetahuan faktual, 1C2 dari ranah proses kognitif mengingat dan pengetahuan

    konseptual, dan 1C2 dari ranah proses kognitif memahami dan pengetahuan faktual

    merupakan sel-sel yang mendasari kemampuan sel KD target. Sedangkan indikator tujuan

    pembelajaran yang pada sel matrik 2C4 merupakan sel yang sama dengan sel KD target.

    Berdasarkan dari hasil analisis di atas, maka penggunaan tabel taksonomi

    dimensi proses kognitif terhadap dimensi pengetahuan sangat berguna dan memudahkan

    dalam menyinkronkan penyusunan tujuan intruksional dan standar sistem penilaian,

    sehingga target Standar Komptensi Lulusan (SKL) dapat diketahui dari sejauh mana

    pengembangan indikator capaian kompetensi yang merupakan penjabaran kebutuhan

    pengetahuan dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sudah terpenuhi.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    19/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    19 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Webbs Depth of Knowledge (Webbs DOK)

    Depth of Knowledge (DOK) dikembangkan oleh Dr Norman Webb, seorang

    ilmuwan & peneliti di bidang Pendidikan Sains dari Wisconsin Center for Education

    Research and the National Institute for Science Education. Setidaknya sudah 20 negara

    yang sudah mengadopsi DOK untuk digunakan sebagai alat evaluasi sistem standar

    penilaian. DOK dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana level (tingkat kedalaman)

    perolehan pengetahuan peserta didik. Apakah pengetahuan yang diperoleh peserta didik

    sudah sesuai dengan Standar Isi (SI) yang diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan

    (SKL) Kurikulum Nasional.

    Dengan menggunakan DOK seorang guru dapat mengembangkan (melakukan)

    penilaian yang ketat sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kurikulum.

    Selain itu, dengan menggunakan DOK kita dapat melakukan penjenjangan

    kompetensi pengetahuan peserta didik, sehingga selaras dengan kebutuhan tenaga kerja.

    Menurut Norman L. Webb dari Pusat Penelitian Pendidikan Wisconsin Amerika

    Serikat dengan tema Jurnal Tingkat Kedalaman Empat Wilayah Pengetahuan 28 Maret

    2002: Menafsirkan dan menegaskan bahwa Tingkat Kedalaman Pengetahuan untuk

    tujuan standar dan item penilaian merupakan persyaratan penting untuk keselarasan dalam

    menganalisis tingkat kedalaman pengetahuan pembelajaran. Menurut Norman Webb,

    tingkat Kedalaman pengetahuan terbagi dalam empat wilayah pengetahuan yaitu:

    Depth of Knowledge (DOK) atau tingkat Kedalaman Pengetahuan dibagi menjadi

    4 tingkatan (Level), yaitu:

    Tabel 8. Penjenjangan Kedalaman Pengetaahuan Menurut Webbs Depth of Knowledge

    LEVEL DESKRIPSIJENJANG

    PENGETAHUAN

    DOK-1MENGINGAT KEMBALI (REPRODUKSI)

    Mengingat kembali informasi seperti fakta, definisi, istilah, atauprosedur sederhana.

    Dasar (A)

    DOK-2KETRAMPILAN/KONSEP

    Menggunakan informasi sebelumnya dengan pengetahuankonseptual

    Lanjut (B1)

    DOK-3BERFIKIR STRATEGIS

    Perencanaan & pengembangan disertai dengan alasanMenengah (B2)

    DOK-4BERFIKIR SECARA LUAS

    Membutuhkan penyelidikan/penelitian, pengumpulan data dananalisis hasil.

    Tinggi (C)

    Level 1:Mengingat Kembali dan Reproduksi

    Membutuhkan penarikan kembali informasi seperti fakta, definisi, istilah, atau

    prosedur sederhana, serta melakukan proses sains sederhana atau prosedur. Level 1

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    20/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    20 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    hanya membutuhkan peserta didik untuk menunjukkan respon hafalan, menggunakan

    rumus yang sudah dikenal, melakukan prosedur yang ditetapkan, seperti penulisan resep

    makanan, ekperimen dengan serangkaian urutan langkah kerja yang jelas.

    Sebuah prosedur sederhanayang telah terdifinisikan dengan baik,bilamana

    dalam penyelesaian hanya membutuhkan satu langkah, seperti mengukur nilai tegangan,

    resistansi dan arus. Kata kerja seperti mengidentifikasi,mengingat, mengenali,

    menggunakan, menghitung, dan mengukursecara umum merupakan kerja kognitifdan

    diklasikasikan di tingkat mengingat kembali dan reproduksi-Recall and Reproductionatau

    Level 1.

    Penyelesaian masalah sederhanadan dapat langsung diterjemahkan dan

    diselesaikan dengan rumus,seperti penerapan hukum ohm dalam rangkaian listrik dapat

    dikatagorikan Level 1. Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan pembelajaran,

    seperti menjelaskankemungkinan penggunaan kata kerja menjelaskandapat berada

    pada tingkat klasifikasi DOK yang berbeda, tergantung pada kerumitan

    (kompleksitas)pengetahuannya.

    Seorang peserta didikketika menjawab permasalahan item soal DOK pada Level

    1,dan jawabannya tidak mengharuskan untuk diketahui atau dipecahkanpeserta didik itu

    sendiri, atau jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item soal secara otomatis

    menyediakan kunci jawaban untuk setiap item soal, maka item soal tersebut dapat

    diklasifikan DOK Level 1. Dan bilamana pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab soal

    tidak secara otomatis memberikan kunci jawaban (penyelesaian), maka item soal tersebut

    kemungkinan dapat diklasifikasikan pada DOK Level 2.

    Level 2: Keterampilan dan Konsep

    Mencakup keterlibatan beberapa proses mental untuk mengingat atau

    mereproduksi tanggapan. Isi atau proses pengetahuan yang terlibat memiliki tingkat

    kompleksitaslebih rumit daripada di Level 1. Oleh karenapeserta didik harus membuatbeberapa keputusan, sehingga mendekati pertanyaan atau masalah. Kata kerjaoperasional

    yang umum digunakan pada klasifikasi pengetahuan Level 2 adalahmengklasifikasi,

    mengatur, memperkirakan,melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menampilkan

    data, dan membandingkan data. Suatu tindakan yang menggunakan kata kerja ini

    memerlukan lebih dari satu langkah. Misalnya, untuk membandingkan data,langkah

    pertama yang diperlukan adalah (1) mengidentifikasi karakteristik objek atau fenomena,

    kemudian (2) mengelompokan atau memilah objek.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    21/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    21 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Pengetahuan DOK Level 2 meliputi kegiatan melakukan pengamatan dan

    mengumpulkan data; mengklasifikasikan, pengorganisasian, dan membandingkan data,

    dan mengatur dan menampilkan data dalam tabel dan grafik. Penggunaan kata kerja yang

    sama pada tujuan pembelajaran, seperti menjelaskankemungkinan penggunaan kata

    kerja menjelaskan atau menafsirkandapat berada pada tingkat klasifikasi DOK yang

    berbeda, tergantung pada kerumitan (kompleksitas)pengetahuan yang diperlukan dalam

    tindakan.Misalnya, menafsirkan informasi dari grafik sederhana, membutuhkan informasi

    bagaimana membaca dan menginterprestasikan grafik, termasuk katagori DOK Level 2.

    Suatu tindakan yang memerlukan interpretasi pengetahuan yang mengandung

    kompleksitas, seperti membuat interprestasimakna tentang grafik dan menjelaskan makna

    informasi yang terkandung dalam grafik, dapat dikatagorikan DOK Level 3.

    Level 3: Berpikir Strategis

    Berfikir strategis memerlukan tingkat kedalaman pengetahuan yang lebih tinggi

    dari DOK Level sebelumnya, tingkat berfikir yang memiliki kompleksitas seperti penalaran,

    perencanaan, menggunakan bukti. Tuntutan pengetahuan (kognitif)DOK Level 3 sangat

    kompleks dan abstrak. Kompleksitas tidak tergantung hanya dari fakta saja, melainkan

    mungkin juga dapat bersumber dari beberapa jawaban, dan dimungkinkan juga

    membutuhkan urutanatau tahapan didalam penalaran.

    Dalam kebanyakan kasus, jika peserta didik diminta untuk menjelaskan pemikiranDOK Level 3; dan bilamana penjelasan dalam kalimat yang diberikan merupakan

    pengetahuan yang sangat sederhana, makapengatuan ini dapat dikategorikanpada DOK

    Level 2.

    Suatutindakan yang memiliki lebih dari satu jawaban dan peserta didikdituntut

    untuk membenarkan suatu respon, makakatagori pengetahuan ini berada pada DOK Level

    3. Eksperimental desain dalam DOK Level 3 pada umumnyadibutuhkan tindakan lebih dari

    satu variabel dependen. Tindakan yang termasuk dalam DOK Level 3, meliputi kegiatanmendeskripsikan kesimpulan dari pengamatan; mengutip bukti dan mengembangkan

    argumen logis dalam konsep berfikir; menjelaskan fenomena dalam konsep, dan

    menggunakan konsep-konsep untuk memecahkan permasalahan tidak rutin.

    Level 4: Berpikir Secara Luas

    Memerlukan daya kognitif tinggi dan sangat kompleks. Peserta didik diminta

    untuk membuat beberapa koneksi ide yang berhubungan dalam satu area atau antar area

    pengetahuan-dan harus memilih atau merancang satu pendekatan di antara banyak

    alternatif tentang bagaimana situasi dapat dipecahkan. Banyak instrumen penilaian tidak

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    22/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    22 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    dapat mencakup kegiatan penilaian yang dapat diklasifikasikan sebagai Tingkat 4. Namun,

    standar, tujuan, dan tujuan dapat dinyatakan sedemikian rupa untuk mengharapkan peserta

    didik untuk melakukan berpikir secara luas. Mengembangkan generalisasi dari hasil yang

    diperoleh dan strategi yang digunakan dan menerapkannya terhadap situasi masalah

    adalah contoh tujuan pembelajaran yang merupakan Level 4. Banyak, tapi tidak semua,

    kinerja penilaian dan kegiatan penilaian terbuka yang membutuhkan pemikiran yang

    signifikan akan berada pada Tingkat 4. Level 4 membutuhkan penalaran desain,

    eksperimental dan perencanaan yang kompleks, dan mungkin akan memerlukan jangka

    waktu, baik untuk meneliti ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh suatu tujuan, atau untuk

    melaksanakan beberapa langkah dari item penilaian. Namun, periode perpanjangan waktu

    bukan merupakan faktor yang membedakan jika pekerjaan yang dibutuhkan adalah hanya

    berulang dan tidak memerlukan pemahaman konseptual yang signifikan dan berpikir tingkat

    tinggi. Sebagai contoh, jika seorang peserta didik harus mengambil suhu air dari sungai

    setiap hari selama satu bulan dan kemudian membuat grafik, ini akan diklasifikasikan

    sebagai kegiatan Tingkat 2. Namun, jika peserta didik melakukan sebuah penelitian tentang

    suhu air sungai yang membutuhkan keputusan dengan mempertimbangkan sejumlah

    variabel, pengetahuan ini akan menjadi Tingkat 4.

    Komparasi Penerapan DOK Webb & Taksonomi Blom

    Depth of Knowledge (DOK) mirip dengan Taksonomi Bloom, namun berbedadalam penggunaanya. Taksonomi Bloom: Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan

    pembelajaran yang berbeda memiliki derajad level pengetahuan yang sama, sedangkan

    DOK Webb: Penggunaan kata kerja yang sama pada tujuan pembelajaran yang berbeda

    memiliki derajad level pengetahuan yang belum tentu sama (tergantung tingkat kedalaman

    dari pengetahuan).

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    23/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    23 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Tabel 9. Komparasi Penerapan Blooms Taxonomy dan Webbs Depth of Knowledge

    TAKSONOMI BLOOMLAMA

    TAKSONOMI BLOOM REVISI Webbs Depth of Knowledge LEVEL

    C1

    Pengetahuan Mengingat DOK-1. MENGINGAT KEMBALI(REPRODUKSI)

    Mengingat kembali informasi

    seperti fakta, definisi, istilah, atauprosedur sederhana.

    DASAR(A)

    Mengingat kembali pengetahuan yang tersimpan dalammemori jangka panjang.

    C2

    Pemahaman Memahami

    Memahami makna pesan instruksional, termasuk oral,tertulis, dan komunikasi grafis.

    C3

    Penerapan Menerapkan DOK-2.KETRAMPILAN/KONSEPMenggunakan informasisebelumnya denganpengetahuan konseptual

    LANJUT(B1)

    Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalamsituasi tertentu.

    C4

    Analisis Menganalisis DOK-3. BERFIKIR STRATEGIS

    Perencanaan & pengembangandisertai dengan alasan

    MENENGAH(B2)

    Kemampuan menganalisis atau merinci suatu situasi,atau pengetahuan menurut komponen yang lebih kecildan memahami hubungan antara bagian yang satudengan yang lain.

    C5

    Sintesa Mengevaluasi DOK-4. BERFIKIR SECARALUASMembutuhkan penelitian(penyelidikan), pengumpulandata dan analisis hasil.MembuatSebuah DifinisiMembuatSebuah Kesimpulan

    MembuatSebuah HipotesaMembuatSebuah Analisis

    TINGGI

    (C)

    Kemampuanmengintegrasikanbagian-bagian yangterpisah menjadikeseluruhan yangterpadu.

    Membuat penilaian berdasarkankriteria dan pengakuan standar.

    C6

    Evaluasi Mencipta (Mengkreasi)

    Membuat penilaianberdasarkan kriteriadan standar.

    Mengintegrasikan elemen-elemen shg membentuk sebuahstruktur baru, menjadi kesatuanyang utuh.

    Tabel 10. Hesss Blooms & DOK Levels

    Proses KognitifTaksonomi Bloom

    Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels

    DOK-1Ingatan/Reproduksi

    DOK-2Ketrampilan/Konsep

    DOK-3Berfikir Strategis

    DOK-4Berfikir Secara Luas

    C1 Mengingat Dasar (A) x x x

    C2 Memahami Dasar (A) Dasar (A) Dasar (A) Dasar (A)

    C3 Menerapkan Lanjut (B1) Lanjut (B1) Lanjut (B1) Lanjut (B1)

    C4 Menganalisis Menengah (B2) Menengah (B2) Menengah (B2) Menengah (B2)

    C5 Mengevaluasi x x Tinggi (C) Tinggi (C)

    C6 Menciptakan Tinggi (C) Tinggi (C) Tinggi (C) Tinggi (C)

    Penerapan Matrik Rigor-Kognitif Hess-Kedalaman Pengetahuan Webb ke Dimensi Proses

    Kognitif Taksonomi Bloom

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    24/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    24 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Tabel 11. Proses Kognitif Taksonomi Bloom versus Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels

    Proses KognitifTaksonomi Bloom

    Webbs Depth of Knowledge (DOK) Levels

    DOK-1Ingatan/Reproduksi

    DOK-2Ketrampilan/Konse

    p

    DOK-3Berfikir Strategis

    DOK-4Berfikir Secara Luas

    C1 Mengingat

    Mengingat atau

    mengidentifikasikonversi, istilah,fakta

    Mengingat ataumencari fakta-fakta dasar,definisi, detail,peristiwa

    Mengidentifikasifakta/rinciandalam teks

    Pada tingkat ini tidak ada korelasi (hubungan) antara pikiran dankedalaman pengetahuan seseorang

    C2 Memahami

    Mengevaluasi

    ekspresi Cari titik pada

    grid atauangka padagaris bilangan

    Memecahkanmasalahsederhana(satu langkah)

    Memiilih kata-katayang tepat

    Menulis kalimat

    sederhana Menjelaskan

    denganmenggunakankalimat tanyabagaimana ataumengapa

    Menjelaskan

    hubunganMenggunakanmodel ataudiagram untukmenjelaskankonsepMembuatkesimpulan dasaratau prediksi logisdari data atauobservasi

    Menjelaskanhubungan

    Membuatringkasan

    Mengidentifikasiide-ide sentral

    Menjelaskan, atau

    menghubungkanide menggunakanbukti-buktipendukung(kutipan, contoh ...)

    Menggunakankonsep untukmemecahkanpermasalahan non-rutin

    Menjelaskan suatu

    alasan yangmungkinmembutuhkan lebihdari satu jawaban

    Menjelaskan ataumenghubungkanide menggunakanbukti pendukung

    Menghubungkan

    konsep-konsepmatematika ke ranahkonten yang lainnya

    Mengembangkangeneralisasi kedalamsituasi baru

    Menjelaskanbagaimana konsepatau ide khususberhubungan dengandomain konten atau

    konsep lainnya

    C3 Menerapkan

    Mengikutiprosedursederhana sesuaiperintah/petunjukkerja, seperti: Menghitung,

    mengukur,menerapkanaturan

    Menerapkanrumus

    Memecahkanpersamaanlinear

    Membuat

    konversi

    Memilih prosedurdanmenerapkannya

    Memecahkanmasalah rutinmenerapkanbeberapa konsepatau membuatkeputusan.

    Menggunakankonteks untukmengidentifikasimakna kata

    Mendapatkan danmenginterpretasik

    an informasimenggunakanfitur teks

    Mendesain sebuahinvestigasi untuktujuan tertentu atau

    pertanyaanpenelitian

    Menggunakanpenalaran,perencanaan, danbukti pendukung

    Menggunakankonsep untukmemecahkanmasalah non-rutin

    Mengembangkanide-ide

    Merencanakanpendekatan denganbanyak alternatif

    untuk penelitianmasalah baru

    Merencanakan multialternatif pendekatanuntuk mecahkanpermasalahan dalampenelitian.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    25/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    25 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    C4Menganalisis

    Mengambil(mengidentifikasi)jenis informasiyang terkandungdalam grafik,tabel, fitur teks, dlluntuk menjawab

    pertanyaan. Mengidentifikasi

    pola

    Mengkategorikan-data, angka

    Membuatorganisasi datapesanan

    Memilih grafikyang sesuai dan

    terorganisir &data tampilan

    Mengembangkanpola

    Menafsirkan datadari grafiksederhana

    Mebandingkankarya tulis, fakta,istilah, peristiwa

    Menganalisisformat,

    organisasi,struktur teks

    Membandingkaninformasi, data atauteks

    Menganalisis danmenarikkesimpulan daridata, mengutip

    bukti Menafsirkan data

    dari grafik yangkompleks

    Menganalisis ataumenafsirkan hasiltulisan untuk kritikteks

    Menganalisisberbagai sumberbukti atau data set(teks)

    Menganalisis temakompleks/abstrak

    C5Mengevaluasi

    Membuat kutipandanmengembangkanargumen yang logisuntuk dugaan yangdidasarkan padasatu teks ataumasalah

    Membandingkan/m

    embedakanmetode solusi Membenarkan

    kesimpulan yangdibuat

    Menerapkanpemahaman dengancara baru,memberikanargumen ataupembenaran untukaplikasi baru

    Mengevaluasirelevansi, akurasi, &

    kelengkapan sumberinformasi

    Menilai kebenaransuatu kesimpulan

    C6 Menciptakan

    Brainstorm (curahpendapat) ide,konsep, masalah,atau perspektifyangberhubungandengan topik atau

    konsep

    Menghasilkandugaanberdasarkanpengamatan ataupengetahuansebelumnya

    Menyatukaninformasi dari satusumber informasimenjadi kesatuaninformasi yangbaru.

    Mengembangkan

    solusi alternatif Menyatukan

    informasi kedalamsatu set data

    Mengembangkanmodel kompleksatau pendekatanuntuk situasitertentu

    Menyatukaninformasi daribeberapa sumberyang berbedamenjadi kesatuaninformasi baru.

    Mendesain modeluntukmenginformasikandan memecahkansituasi praktis atauabstrak

    Mengartikulasikan-situasi baru, temaalternatif,pengetahuan baruatau perspektif baru

    Fungsi Hess Cognitive Rigor Matrix adalah (1) untuk menentukan kedalamanpengetahuan dan jenis berpikir (verba), (2) menjelaskan kepada guru bagaimana taksonomi

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    26/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    26 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Bloom dan penjenjangan tingkat DOK Webb yang sama, namun berbeda, dan (3) sebagai

    alat untuk memeriksa kedalaman pemahaman yang diperlukan untuk tugas yang berbeda,

    yang mana pada awalnya nampak berada pada tingkat yang sebanding kompleksitasnya.

    Gambar 7 memperlihatkan klasifikasi kata kerja operasional berdasarkan

    kedalaman pengetahuan menurut aturan penjenjangan Webbs Depth of Knowledge.

    Gambar 7. Tabel klasifikasi Webbs Depth of Knowledge

    DOK-Level 1 (Kompetensi Dasar Level-A)

    Kata kerja operasional yang berada pada dok level-1 termasuk katagori

    pengetahuan level dasar (A), yaitu mengingat kembali (reproduksi) pengetahuan yang telah

    tersimpan dalam memori jangka panjang (reproduksi) atauMengingat kembali informasi

    seperti fakta, definisi, istilah, atau prosedur sederhana (klasifikasi taksonomi bloom C1).

    Memahami makna pesan instruksional, termasuk oral, tertulis, dan komunikasi grafis

    (Taxonomi Bloom C2).

    Penekanan pada fakta dan mengingat informasi yang sederhana diajarkan

    sebelumnya. Proses pembelajaran di level ini berarti juga melakukan langkah-langkah

    sederhana, resep, atau arah. Atau kemungkinan suatu permaslahan yang sulit, namun

    tanpa memerlukan penalaran. Pada DOK 1, peserta didik menemukan "jawaban yang

    benar," dan tidak memperdebatkan suatu "permasalahan," tersebut benar atau salah.

    Contoh penerapan DOK Level-1 (Kompetensi Dasar Level-A)

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    27/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    27 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Membuat daftar komponen resistor sesuai dengan norma deret E6, E12, E24

    Mencari atau mengingat fakta yang ditemukan dalam teks

    Menentukan parameter bidang persegi panjang dengan memberi gambar atau label

    Menjelaskan ciri fisik komponen elektronik

    Menjelaskan informasi dari tabel atau grafik untuk menjawab pertanyaan

    CATATAN:Jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item tentang target secaraotomatis memberikan jawabannya, maka posisi sasaran target pengetahuan adalah DOKLEVEL-1

    DOK-Level 2 (Kompetensi Lanjut Level-B1)

    Kata kerja operasional yang berada pada dok level-2 termasuk katagori

    pengetahuan level lanjut (B1), yaitu pengetahuan tentang berfikir strategis, yakni

    bagaimana peserta didik menggunakan informasi sebelumnya dengan pengetahuan

    konseptual dan jika level ini sesuai dengan taksonomi bloom C3, yaitu melaksanakan atau

    menggunakan prosedur dalam situasi tertentu.

    Membutuhkan perbandingan dua atau lebih konsep, mencari persamaan dan

    perbedaan, menerapkan pembelajaran faktual di tingkat keterampilan dasar. Ide utama,

    membutuhkan pengetahuan yang lebih dalam dari sekedar definisi. Peserta didik dituntut

    harus menjelaskan "bagaimana" atau "mengapa" dan sering memperkirakan atau

    menafsirkan untuk merespon.

    Contoh penerapan DOK Level-2 (Kompetensi Lanjut Level-B1) Membandingkan bentuk fisik terhadap frekuensi kerja komponen elektronik

    Mengidentifikasi dan merangkum isi materi buku pegangan siswa (handout), modul bahan

    ajar, buku literatur, .... dll

    Menjelaskan sebab-akibat penyebab kerusakan komponen elektronika

    Memprediksi hasil logis berdasarkan kebenaaran informasi atau dasar kajian teori

    Mengklasifikasikan maksud dan tujuan pengkode dan bentuk fisis komponen elektronik

    CATATAN: Jika pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab item tentang target tidaksecara otomatis memberikan jawaban, maka item tersebut setidaknya DOK LEVEL 2.Kebanyakan tindakan akan membutuhkan lebih dari satu kali keputusan

    DOK-Level 3 (Kompetensi Menengah Level-B2)

    Kata kerja operasional yang berada pada dok level-3 termasuk katagori

    pengetahuan level menengah (B2), yaitu perencanaan & pengembangan disertai dengan

    alasan (berfikir strategis), yakni bagaimana peserta didik memiliki kemampuan

    menganalisis atau merinci suatu situasi, atau pengetahuan menurut komponen yang lebih

    kecil dan memahami hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain (Taksonomi

    Bloom C4).

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    28/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    28 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Berfikir strategis membutuhkan tingkat pemahaman yang mendalam seperti

    perencanaan, dan dalam menemukan masalah harus didukung dengan bukti, dan lebih

    menuntut penalaran kognitif. Pengetahuan mengandung lebih dari satu respon atau

    pendekatan. Membutuhkan kompleksitas pengetahuan atau berpikir abstrak, dan

    penerapan pengetahuan atau keterampilan dalam situasi baru dan unik.

    Contoh penerapan DOK Level-3 (Kompetensi Menengah Level-B2)

    Mengembangkan model ekperimen ilmiah dari berbagai ide kompleks

    Menemukan, mengevaluasi permasalahan dan mengusulkan solusi pemecahan

    masalah

    Menjelaskan, generalisasi atau menghubungkan ide, dengan menggunakan bukti-

    bukti pendukung dari teks atau berbagai sumber informasi.

    Membandingkan berbagai macam sumber informasi (data) yang berbeda

    Membuat (menjelaskan) kesimpulan hasil eksperimen

    DOK-Level 4 (Kompetensi Tinggi Level-C)

    Kata kerja operasional yang berada pada dok level-4 termasuk katagori

    pengetahuan level tinggi (C), yaitu berfikir secara luas tentang bagaimana cara

    mengintegrasikan elemen-elemen shg membentuk sebuah struktur baru, menjadi kesatuan

    yang utuh, seperti melakukan penelitian (penyelidikan), pengumpulan data dan analisis

    hasil, seperti membuat sebuah difinisi, membuat sebuah kesimpulan, membuat sebuah

    hipotesa, dan membuat sebuah analisis (taksonomi bloom C5 dan C6).

    Pada tingkat ini, peserta didik melakukan identifikasi masalah, dalam melakukan

    perencanaan-peserta didik menggunakan langkah-langkah tindakan, dan membuat

    keputusan berdasarkan data yang dikumpulkan. Biasanya melibatkan lebih banyak waktu

    dari satu periode kelas. Dalam mencari kebenaran suatu metode digunakan beberapa

    solusi kemungkinan.

    Peserta didik diminta untuk membuat beberapa koneksi ide yang berhubungan

    dalam satu area atau antar area pengetahuan-dan harus memilih atau merancang satu

    pendekatan di antara banyak alternatif tentang bagaimana situasi dapat dipecahkan.

    Contoh penerapan DOK Level-4 (Kompetensi Tinggi Level-C)

    Mengumpulkan, menganalisa, mengatur, dan menginterpretasikan informasi dari

    berbagai sumber untuk keperluan penyusunan laporan dengan disertai alasan.

    Menganalisis dan menarik kesimpulan dari berbagai sumber data (bukti).

    Melakukan kerja proyek dan identifikasi masalah, mengusulkan jalur solusi,

    memecahkan masalah, dan membuat hasil laporan

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    29/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    29 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    CATATAN:Kegiatan DOK LEVEL 4 sering membutuhkan jangka waktu yang lama untukmenyelesaikan beberapa langkah, namun DOK pada level ini tidak hanya ditentukan olehlamanya waktu proses pembelajaran, dan bilamana proses keterampilan dan konsep hanyadiulang-ulang dari waktu ke waktu.

    Tabel 12. Perbandingan taksonomi Bloom dengan terhadap kedalaman pengetahuan Norman

    Webb menurut penggabungan Karin Hess Cognitive Rigor Matrix

    Blooms Taxonomy Webbs Depth of Knowledge

    Penggabungan keduanya oleh Karin Hess CognitiveRigor Matrixdapat digunakan untuk memetakan kedalamanStandarIsi (SI) maupun kompleksitas Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

    Klasifikasi jenis pemikiran yang terlibatdalam proses kognitif

    Klasifikasi jenis kata kerja operasionaldalam pembuatan item soal atau tujuanpembelajaran

    Berguna sebagai panduan guru dalammengembangkan dan mengarahkan tanyajawab dengan peserta didik.

    Menentukan kompleksitas isi dan kegiatan pembelajaran, danmengukurseberapa dalam siswa telah memahami isi materi.

    Penggunaan kata kerja operasional tidak hanya untuk mengukur tingkatkinerja saja, melainkan juga menggambarkan kompleksitas pengetahuanyang terlibat didalam kinerja tersebut.

    Berguna untuk memastikan keselarasan antara sasaran belajar dan itempenilaian

    Kata Kunci: Proses penilaian kedalaman pengetahuan menurut Webbs Depth of Knowledge

    Gambar 12. Sinkronisasi penilaian menurut Webbs Depth of Knowledge

    Penerapan kata kerja pada Webbs Depth of Konwledge

    Sebuah definisi umum untuk klasifikasi masing-masing tingkat kedalaman

    pengetahuan (menurut Norman Webb) terlihat pada Tabel 20 di bawah, dengan spesifikasi

    lebih lanjut dan contoh kata kerja mengukur untuk setiap tingkat DOK (Depth of

    Knowledge). Norman Webb merekomendasikan bahwa untuk keperluan penilaian

    (penjenjangan ) skala besar, ruang lingkup standar penilaian hanya digunakan untuk

    menilai tingkat kedalaman pengetahuan sampai pada DOK level 1, 2, dan 3 saja.

    Sedangkan untuk kedalaman pengetahuan pada Depth of Knowledge (DOK) di Level 4

    dapat menggunakan sistem standar penilaian pengetahuan lokal.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    30/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    30 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Tabel 20. Penggunaan kata kerja operasional mengukur menurut Webbs Depth of Knowledge (Webbs

    DOK)

    AktifitasWebbs DOK

    LEVEL Tujuan Pembelajaran Menurut DOK-WebbKela

    s

    Melakukanproses sainssederhana atau

    prosedur untukmengumpulkandata

    DA

    SAR

    (

    A)

    DO

    K-1

    (1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor,....

    X

    (1) Mengukurarus yang mengalir melalui resistor,....

    (1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor dengan nilairesistansi berbeda-beda,....

    (1) Mengukurarus yang mengalir melalui resistor dengan nilairesistansi berbeda-beda,....

    Merepresentasikan data yangdikumpulkanselama periodewaktu, membuatperbandingandan interpretasi

    LANJUT

    (B1)

    DOK-2

    (1)Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,....

    XI

    Menginterpretasik

    an data yangdikumpulkanuntuk menjawabpertanyaanhipotesapenelitian/ekperimen untukmembuktikankajian secarailmiah.

    MENENGAH

    (B2)

    DOK-3

    (1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)

    membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, serta (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.... XI/XII

    Menganalisishasileksperimen/penelitian danmenemukanhipotesa baru

    TINGGI

    (C)

    DOK-4

    (1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, serta (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.kemudian (5)menyimpulkan bahwa hubungan yang dinyatakan dalam hukumohm adalah benar menurut hipotesa.

    (1) Mengukurtegangan jatuh pada resistor, kemudian (2)membuat sebuah grafik untuk menampilkan hubungan arusterhadap tegangan dengan nilai resistansi berbeda-beda,.dan(3)menjelaskan pengaruh perubahan nilai resistansi terhadapperubahan nilai arus-tegangan, dan (4) menginterprestasikankarakteristik bentuk grafik dari hasil ekperimen,.(5)sertamembuktikan bahwa hubungan tersebut hanya berlaku untukkomponen resistor yang bersifat linier dan bukan untuk semuakomponen yang bersifat non-linier.

    XII

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    31/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    31 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    INDIKATOR, KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

    BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNIK INFORMASI dan KOMUNIKASIPROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASIPAKET KEAHLIAN : T.TEL/SWTC/JAKSMATA PELAJARAN : TEKNIK KERJA BENGKEL

    KELAS : X

    KOMPETENSI INTI (KI) KOMPETENSI DASAR (KD)

    KI-1 (RELIGIUS)

    1. Menghayati dan mengamalkan ajaranagama yang dianutnya

    1.1 Membangun kebiasaan bersyukur atas limpahan rahmat,karunia dan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang MahaKuasa.

    1.2 Memiliki sikap saling menghargai (toleran) keberagamanagama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomidalam lingkup global

    1.3 Menanamkan sikap dan perilaku beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, jujur,disiplin, sehat, berilmu, cakap, sehingga dihasilkan insanIndonesia yang demokratis dan bertanggung jawab sesuaidengan bidang keilmuannya.

    KI-2 (SOSIAL)

    2. Menghayati dan mengamalkan perilaku(jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,santun, ramah lingkungan, gotong royong,kerjasama, cinta damai, responsif danproaktif) dan menunjukkan sikap sebagai

    bagian dari solusi atas berbagaipermasalahan bangsa dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosialdan alam serta dalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsa dalam pergaulandunia.

    2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

    jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikapdalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

    2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitassehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakanpercobaan dan melaporkan hasil percobaan

    2.3. Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturanyang berlaku dalam kehidupan sehari-hari selama di kelasatau lingkungan sekolah.

    KI-3 (PENGETAHUAN)

    3. Memahami dan menerapkan pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural dalam ilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya, danhumaniora dengan wawasan kemanusiaan,

    kebangsaan, kenegaraan, dan peradabanterkait fenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural padabidang kajian yang spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkanmasalah.

    3.1. Merencanakan sistem pengelolaan alat & peralatan(Tool & Equipment management) dan kebutuhan bahanpraktek sebagai Database Asset

    3.1.1. Memahami sistem pengelolaan alat & peralatan(Tool & Equipment management) dan kebutuhanbahan praktek sebagai Database Asset.

    3.1.2. Mengkatagorikan/mengelompokan alat & peralatanbengkel elektronika sesuai dengan fungsi dankondisi.

    3.1.3. Mengklasifikasikan alat & peralatan bengkelelektronika dalam sistem inventarisasi/pengarsipan.

    3.1.4. Memahami sistem administrasi pemakaian danperawatan alat & peralatan bengkel elektronika.

    3.1.5. Mentabulasikan sistem kartu pemakaian danpeminjaman alat & peralatan.

    3.1.6. Memahami fungsi Check list pada sistempemeliharaan asset secara berkala

    3.1.7. Menjelaskan manfaat dan tujuan penggunaan

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    32/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    32 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    pengkode barcode pada sistem pemakaian danpemeliharaan alat & peralatan.

    3.1.8. Memahami macam-macam tipe pengkode barcode1D dan 2D pada sistem manajemen digital.

    3.1.9. Memahami sistem pengkode dan sistempengarsipan menggunakan pengkode barcodeuntuk berbagai jenis peralatan berbedamenggunakan perangkat lunak/komputer

    3.2. Menerapkan gambar teknik elektronika berdasarkanstandar ANSI dan DIN

    3.2.1. Memahami macam-macam simbol katagori sumbertegangan

    3.2.2. Memahami macam-macam simbol katagori konektor

    3.2.3. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen masukan

    3.2.4. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen keluaran

    3.2.5. Memahami macam-macam simbol katagori

    komponen pasif3.2.6. Memahami macam-macam simbol katagori

    komponen semikonduktor diskrit

    3.2.7. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen gerbang logika

    3.2.8. Memahami macam-macam simbol katagorikomponen (rangkaian) terintegrasi

    3.2.9. Memahami diagram rangkaian elektronika analogdan digital berdasarkan standar internasional

    3.2.10. Memahami teknik gambar papan rangkaian tercetak(PCB) lapis tunggal (single layer) secara manual

    berdasarkan diagram rangkaian

    3.2.11. Memahami teknologi gambar papan rangkaiantercetak (PCB) lapis tunggal (single layer), ganda(double layer) dengan menggunakan softwareberdasarkan diagram rangkaian.

    3.2.12. Memahami metode menggambar dari papanrangkaian tercetak (PCB) menjadi gambar diagramrangkaian (reverse engineering).

    3.3. Mendeskripsikan standar kesehatan dan keselamatan kerja(K3) menurut undang-undang regional (nasional) daninternasional.

    3.3.1. Memahami undang-undang kesehatan dan

    keselamatan dalam menghindari risiko kecelakaanpada saat kerja praktik.

    3.3.2. Memahami dasar peraturan tentang keselamatankerja (state basic safety rules) menurut standarOSHA.

    3.3.3. Memahami jenis-jenis fasilitas peralatan kerjabengkel di bidang rekayasa elektronika sesuaistandard operational prosedure.

    3.3.4. Mengklasifikasikan fasilitas peralatan kerja bengkelberdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.

    3.3.5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) standar saatkerja praktik (Personal protective equipment-PPE).

    3.3.6. Mengkatagorikan jenis-jenis bahaya akibat tegangansentuh/sengatan listrik.

    3.3.7. Memahami sistem instalasi Ground Fault Circuit

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    33/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    33 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    Interrupters dalam menghindari bahaya sengatanlistrik.

    3.3.8. Memahami efek sengatan/sentuhan arus listrik (theeffects of electric current on the body) pada tubuh

    manusia.

    3.3.9. Memahami gangguan busur api (Arc flash) sisteminstalasi listrik.

    3.3.10. Memahami sistem proteksi akibat gangguan busurapi sistem instalasi listrik (Arc-Fault CircuitInterrupters-AFCIs).

    3.3.11. Memahami tanda-tanda (rambu-rambu) pentingberkenaan dengan kesehatan dan keselamatankerja disekitar tempat kerja.

    3.3.12. Menyusun panduan pelayanan kesehatan dankeselamatan di sekitar lingkungan tempat kerja

    3.3.13. Memahami penggunaan alat pemadam kebakaranjinjing berdasarkan standard operational prosedure.

    3.3.14. Memahami informasi praktis tentang sifat-sifatsumber api kebakaran.

    3.3.15. Memahami macam-macam klasifikasi sertapenggunaan alat pemadam kebakaran jinjing.

    3.3.16. Memahami kode warna untuk alat pemadamkebakaran

    3.3.17. Mengelola sistem pengendalian bahan berbahayadan beracun limbah B3 berdasarkan peraturan danundang-undang.

    3.3.18. Memahami lembar data keamanan material kimia(Material Safety Data Sheet- MSDS).

    3.3.19. Memahami sumber bahan berbahaya dan beracunB3.

    3.3.20. Mengidentifikasi bahan kimia berbahaya danberacun B3.

    3.3.21. Mengklasifikasi bahan kimia berbahaya dan beracunlimbah kimia berdasarkan hazardous materialidentification system.

    3.3.22. Memahami label kode warna dan angkaberdasarkan standar NFPA.

    3.3.23. Menguraikan bahan limbah yang masihmengandung unsur kimia berbahaya sebelumdibuang.

    3.4. Mendeskripsikan dasar-dasar kerja mekanik seperti tekniksambung, pembuatan rumah (cassing) dan teknik

    solder ing desolder ing di bidang rekayasa fabrikasiperalatan elektronika.

    3.4.1. Memahami dasar-dasar teknik sambung,pembuatan rumah (cassing) dan teknik solderingdesoldering di bidang rekayasa fabrikasi peralatan

    elektronika sederhana.

    3.4.2. Memahami teknologi soldering/desolderingdi bidangrekayasa fabrikasi peralatan elektronika sederhana

    KI-4 (KETRAMPILAN)

    4. Mengolah, menalar dan menyaji dalamranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang

    4.1. Membuat sistem pengelolaan alat & peralatan (Tool &Equipment management) dan kebutuhan bahan prakteksebagai Database As set.

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    34/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    34 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu melaksanakan tugasspesifikdibawah pengawasan langsung.

    4.1.1. Menyajikan sistem pengelolaan alat & peralatan dankebutuhan bahan praktek (Database Asset).

    4.1.2. Membuat daftar inventarisasi alat & peralatanbengkel elektronika sesuai dengan fungsi dankondisi.

    4.1.3. Melakukan penyimpanan alat & peralatan bengkelelektronika dalam sistem inventarisasi/pengarsipan.

    4.1.4. Menyajikan sistem administrasi pemakaian danpemeliharaan alat & peralatan bengkel elektronika.

    4.1.5. Membuat sistem kartu pemakaian dan peminjamanalat & peralatan bengkel.

    4.1.6. Melakukan Check listpemeliharaan (perawatan danperbaikan ringan) asset secara berkala

    4.1.7. Menerapkanpengkode barcode pada sistempemakaian dan pemeliharaan peralatan BengkelElektronika.

    4.1.8. Menerapkan sistem pemakaian dan pemeliharaanperalatan dengan sistem pengkode barcode dengankomputer.

    4.1.9. Melakukan pengecekan sistem pemakaian danpemeliharaan peralatan dengan sistem pengkodebarcode dengan komputer.

    4.2. Membuat macam-macam simbol, -diagram skematik, -papan rangkaian tercetak (PRT), tata letak komponen dandaftar serta harga komponen di bidang perekayasaanelektronika

    4.2.1. Menggambar macam-macam simbol katagorisumber tegangan

    4.2.2. Menggambar macam-macam simbol katagorikonektor

    4.2.3. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen masukan

    4.2.4. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen keluaran

    4.2.5. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen pasif

    4.2.6. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen semikonduktor diskrit

    4.2.7. Menggambar macam-macam simbol katagorikomponen gerbang logika

    4.2.8. Menggambar macam-macam simbol katagori

    komponen (rangkaian) terintegrasi4.2.9. Menggambar diagram rangkaian elektronika analog

    dan digital berdasarkan standar internasional

    4.2.10. Menggambar teknologi gambar papan rangkaiantercetak (PCB) lapis tunggal (single layer) secaramanual

    4.2.11. Menggambarkan papan rangkaian tercetak (PCB)lapis tunggal (single layer), ganda (double layer)dengan menggunakan software berdasarkandiagram rangkaian

    4.2.12. Menggambar rangkaian dari papan rangkaiantercetak (PCB) menjadi gambar diagram rangkaian

    (reverse engineering).4.3. Menerapkan pekerjaan bengkel berdasarkan keselamatan

    dan kesehatan kerja (K3) menurut standar danundang-

  • 5/24/2018 02. Indikator Ki & Kd Teknik Telekomunikasi Klas x

    35/59

    Teknik Transmisi Telekomunikasi

    35 Kurikulum 2013-Teknik Informasi dan Komunikasi

    undang regional (nasional) dan internasional

    4.3.1. Menerapkan undang-undang kesehatan dankeselamatan dalam menghindari risiko kecelakaanpada saat kerja praktik di Bengkel

    4.3.2. Menerapkan pekerjaan bengkel berdasarkankeselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurutstandar Occupational Safety and Health

    Administration(OSHA).4.3.3. Menerapkan dasar-dasar mekanik di bidang

    rekayasa elektronika sesuai standard operationalprosedure.

    4.3.4. Menggunakan peralatan tangan berdasarkanpetunjuk buku manual dan kesehatan dankeselamatan kerja

    4.3.5. Menggunakan alat pelindung diri (APD) standar saatkerja praktik (Personal protective equipment-PPE).

    4.3.6. Mendiagnosa jenis-jenis bahaya akibat tegangansentuh/sengatan listrik (hazard electricity).

    4.3.7. Melakukan instalasi sistem pentanahan instalasi

    listrik menggunakan sistem Ground Fault CircuitInterrupters.

    4.3.8. Melakukan pertolongan pertama akibat efeksengatan/sentuhan arus listrik (the effects of electriccurrenton the body) pada tubuh manusia.

    4.3.9. Melakukan pencegahan gangguan busur api (Arcflash) pada sistem instalasi listrik

    4.3.10. Menerapkan sistem proteksi akibat gangguan busurapi sistem instalasi listrik (Arc-Fault CircuitInterrupters-AFCIs).

    4.3.11. Membuat tanda-tanda (rambu-rambu) pentingberkenaan dengan kesehatan dan keselamatankerja disekitar tempat kerja

    4.3.12. Membuat pandua