01 shift register
DESCRIPTION
teknik digital 2TRANSCRIPT
XVIII.XVIII. RANGKAIAN REGISTER DAN RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTERCOUNTER
A. SHIFT REGISTERShift register terdiri dari deretan Flip-Shift register terdiri dari deretan Flip-Flop yang saling dikoneksikan dan Flop yang saling dikoneksikan dan masing-masing Flip-Flop menyimpan masing-masing Flip-Flop menyimpan informasi 1 bit yang dapat digeser informasi 1 bit yang dapat digeser dari satu Flip-Flop ke Flip-Flop yang dari satu Flip-Flop ke Flip-Flop yang lain sesuai dengan pulsa clock.lain sesuai dengan pulsa clock.
Kegunaan register antara lain :Kegunaan register antara lain :1. Temporary memory,temporary 1. Temporary memory,temporary
storage. storage.2. Menggeser informasi memory.2. Menggeser informasi memory.3. Mengubah data parallel.3. Mengubah data parallel.
Lanjutan ……Lanjutan ……
Counter pada dasarnya adalah register Counter pada dasarnya adalah register yang berjalan melalui urutan keadaaan yang berjalan melalui urutan keadaaan yang sudah ditentukan terlebih dahulu yang sudah ditentukan terlebih dahulu dengan datangnya pulsa clock. Gerbang dengan datangnya pulsa clock. Gerbang pada counter dihubungkan dengan cara pada counter dihubungkan dengan cara sedemikian rupa untuk menghasilkan sedemikian rupa untuk menghasilkan urutan keadaan linier di dalam register. urutan keadaan linier di dalam register. Meskipun counter adalah tipe khusus dari Meskipun counter adalah tipe khusus dari register tetapi biasanya untuk register tetapi biasanya untuk membedakan digunakan nama countermembedakan digunakan nama counter
B.B. SERIAL - IN PARALLEL - OUTSERIAL - IN PARALLEL - OUT
Contoh dengan D – FFContoh dengan D – FFTabel kebenaranTabel kebenaran
Input Input
SerialSerial
Pulsa Pulsa
ClockClock
O U T P U TO U T P U T
QQ11 QQ22 QQ33 QQ44
11
00
11
11
00
00
11
22
33
44
55
66
11
00
11
11
00
00
00
11
00
11
11
00
00
00
11
00
11
11
00
00
00
11
00
11
Gambar Rangkaian LogikanyaGambar Rangkaian Logikanya
Serial - INSerial - IN
ClockClockClear (Reset)Clear (Reset)
DD
FFFF11
DD
FFFF22
DD
FFFF33
DD
FFFF44
QQ11 QQ22 QQ33 QQ44
QQ11 SeriaSerial l
OutOutClockClock
Data Data ClockClock
C.C. PARALLEL – IN SERIAL - OUTPARALLEL – IN SERIAL - OUT
Contoh dengan D - FFAA BB CC DD
DD11DD2 2 QQ22 DD3 3 QQ33 DD44
Cara Cara KerjaKerja
XIX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
Ada 3 macam jenis shift register counter
a. Ring Counterb. Twisted Ring Counter (Switch-tail Ring Counter /Johnson/Moebuis Counter )c. Maximum Length Shift Counter
Penentuan kode biner untuk Ring Counter dan Twisted Ring Counter adalah tetap.
A. PERANGCANGAN RING COUNTER Contoh untuk Ring Counter 3 bit,
memiliki diagram keadaan sebagai berikut
a100/100
b010/010
c001/001
d110/XXX
e011/XXX
f101/XXX
h000/XXX
g111/XXX
Urutan hitungan utamaKeadaan ilaegal/tidak digunakan
Untuk Ring Counter dengan n Flep – Flop ( 3 Flep-Flop untuk contoh diatas ) jumlah keadaan di urutkan hitungan utama adalah n ( 3 untuk contoh diatas ) berarti ada ada 2n–n ( 5 untuk contoh diatas)keadaan yang tidak digunakan.Rangkaian Ring Counter, dengan state diagramseperti diatas, tidak bersifat self corecting, dan keadaan illegalnya tak akan menemukan urutanhitungan utamanya.Untuk rangkaian dengan diagram keadaan yangmemiliki illegal state recovery, dapat dilakukandengan memberikan distribusi DA = AB. Misalkan,Jika memasuki keadaan 011, kedaan berikutnya menjadi 101, tanpa recovery.
Dengan menggunakan rangkaian recovery, signal
umpan balik untuk keadaan berikutnya menjadi
001, termasuk pada urutan hitungan utama.
Berikut ini adalah contoh Ring Counter dengan
Illegal State recovery
1000
0100
0010
0001 0011
0000
1001 1010
0101
0111
1111111011011100
0110
1011
Ring Counter diatas adalah Ring Counter 4bit, jadi
Memiliki 4 keadaan pada urutan hitungan utama,
dan memiliki keadaan illegal sebanyak 2n – n = 12
keadaan. Perancangan untuk membuat rangkaian
Ring Counter dapat anda lakukan sendiri.
B. PERANCANGAN TWISTED RING COUNTER
Contoh untuk Ring Counter 3 bit, memilikiContoh untuk Ring Counter 3 bit, memiliki
diagram keadaan sebagai berikut :diagram keadaan sebagai berikut :
a100
b110
c111
d011
e001
f000
g010
h101
Urutan hitungan utama
Keadaan illegal
Untuk n Flep - Flop disusun menjadi Twisted Ring
Counter, jumlah keadaan pada urutan hitungan
Utama adalah 2n, sehingga akan ada 2n – 2n keadaan illegal. Misalkan untuk Twisted
Ring Counter 3 bit, maka ada 6 keadaan pada
urutanhitungan utama, 2 keadaan illegal.Dari diagram keadaan untuk Twisted Ring
CounterDapat diturunkan Tabel eksitasi sebagai
berikut :
Tabel eksitasi
PS A B C
NS A B C
OUTPUT D - FF
DA DB DC
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1
Peta - K
Dengan Peta – K diperolehDengan Peta – K diperoleh
dan persamaan eksitasi menjadi :dan persamaan eksitasi menjadi :
DA = (BC)DA = (BC)’’ + B + B’’C = CC = C’’
Db = ADb = A
Dc = BDc = B
B’C’ B’C BC BC’
A’ 100 000 001 101
A 110 010 011 111
Gambar Rangkaian Digital
D – FFA
Da
D – FFB
Db
D – FFC
Dc
A’ A B’ B CC’
Clock
Dari rangkaian digital tersebut anda lakukan
pengujian untuk 3 bit Twisted Ring Counter. Dari
hasil pengujian rangkaian Digital tersebut diatas
tidak memiliki kemampuan untuk I llegal state
recovery. Untuk membuat illegal state recovery;
maka eksitasi ke Da diubah menjadi Da = C + ABC
dan ini dapat anda kerjakan sendiri.
A Da
B
Db
C Dc
A’ A B’ B CC’
ac
C. MAXIMUM LENGTH SHIFT COUNTER
Contoh maximum length shift Counter 3 Contoh maximum length shift Counter 3 bit: bit: a
100
b010
c101
d110
e111
f011
h010
Urutan hitungan utama
Keadaan illegal
g001
Untuk n Flip – Flop, jumlah keadaan di urutan hitungan utama ada sebanyak 2n – 1 dan 1
keadaanillegal, jika n = 4 maka urutan hitungan utama adalah 24-1 = 15 keadaan dan 1 keadaan
illegalnya adalah 1. Jika rangkaian berada pada keadaan 0000, rangkaian tidak bisa recovery. Satu metodeuntuk illegal state recovery, termasuk
mendecodekeadaan ini dan menggunakan output t
erdecodeuntuk memilah secara paralel 1111.
XX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
A.A. ASYNCHRONOUS COUNTERCounter dapat dibagi menjadi 2 kategori yaitu pencacah asinkron (ripple counter) dan pencacah sinkron. Pada pencacah ripple perubahan keadaan output dari flip-flop digunakan untuk menyulut (mentrigger) flip-flop lainnya. Pada pencacah sinkron pulsa clock input dihubungkan dengan input CP dari semua flip-flop.
Binary Ripple Counter
1
Clock Pulse
Pencacah binary ripple terdiri dari hubungan seri 4 buah JK flip-flop yang outputnya selalu di komplemen dengan cara membuat input J dan K selalu 1. Flip-flop paling kanan yang merupakan bit LSB menerima pulsa cacah dari clock pulse. Tanda lingkaran pada input CP setiap flip-flop menandakan bahwa output flip-flop akan berubah keadaan bila terjadi perubahan keadaan dari 1 ke 0 pada input CP (negative edge triggering).Perubahan keadan dari output flip-flop akan terjadi mulai dari flip-flop paling kanan dan bergerak kearah kiri. Output dari A2-A1 merupakan kode biner 4 bit yang akan mencacah dari desimal 0-15. Pancacah seperti ini dinamakan up counter. Untuk menghasilkan cacahan yang bergerak turun atau mundur maka A4-A1 diambil dari Q’ setiap flip-flop dan pencacah seperti ini disebut down counter.
Q J
K
A4 A3 A2 A1
Q J
K
Q J
K
Q J
K
BCD RIPPLE COUNTER
Pencacah BCD ripple hanya mencacah dari desimal 0-9 atau kode biner 4 bit dari 000 – 1001. Untuk melaksanakan pencacahan seperti ini binary ripple harus dimodifikasi untuk manghasilkan output setiap flip-flop 0000 setelah terjadi keadaan 1001.
Q J
K
Q J
K
Q J
K
Q J
KQ’
Q8 Q4 Q2 Q1
1
Clock Pulse
Pada pencacahan BCD ripple diatas kondisi Pada pencacahan BCD ripple diatas kondisi untuk transisi keadaan dari setiap flip-flop untuk transisi keadaan dari setiap flip-flop seperti berikut ini :seperti berikut ini :
1. Q1 dikomplemen pada setiap perubahan 1. Q1 dikomplemen pada setiap perubahan
pulsa clock dari 1 ke 0.pulsa clock dari 1 ke 0.
2. Q2 dikomplemen jika Q8 = 0 dan Q1 berubah 2. Q2 dikomplemen jika Q8 = 0 dan Q1 berubah
dari 1 ke 0. Q2 di clear/reset jika Q8 = 1 dan dari 1 ke 0. Q2 di clear/reset jika Q8 = 1 dan
Q1 berubah dari 1 ke 0.Q1 berubah dari 1 ke 0.
3. Q4 dikomplemen jika Q2 berubah dari 1 ke 0.3. Q4 dikomplemen jika Q2 berubah dari 1 ke 0.
4. Q8 dikomplemen jika Q4 Q2 = 1 1 dan Q1 4. Q8 dikomplemen jika Q4 Q2 = 1 1 dan Q1
berubah dari 1 ke 0. Q8 di clear/reset jika berubah dari 1 ke 0. Q8 di clear/reset jika
salah Q4 atau Q2 = 0 dan Q1 berubah dari salah Q4 atau Q2 = 0 dan Q1 berubah dari 1 1
ke 0.ke 0.
Timing diagram dari BCD ripple counter dapat Timing diagram dari BCD ripple counter dapat digambarkan seperti di bawah ini.digambarkan seperti di bawah ini.
00 11 00 11 00 11 00 11 00 11 00
0 00 0 1 11 1 0 00 0 1 11 1 0 0 00 0 0
0 0 0 00 0 0 0 1 1 1 11 1 1 1 0 0 00 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
00
1 11 1 00
ClockClock
0101
0202
0404
0808
B.B. PERANCANGAN SYNCHRONOUS COUNTERCounter sinkron menyimpan kode bilangan biner dan numerik atau menurunkan bilangan biner setiap terjadi clock. Counter seringkali di jelaskan dengan banyaknya bit ( Flep-Flop ) yang terdapat didalamnya seperti counter 3 bit. Sebuah counter dapat dijelaskan dengan jumlah keadaan atau counter bermodulus 5 ( juga disebut counter pembagi 5 ).Contoh 1.Rancang 3 bit binary counter dengan T-FF, dengan tabel eksitasi sebagai berikut :
Contoh 1. Tabel eksitasi
Persamaan eksitasi adalahPersamaan eksitasi adalahTA = BCTA = BCTB = CTB = CTC = 1TC = 1
PS A B C
NS A B C
INPUT FF
TA TB TC
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
Contoh 1. Gambar rangkaian digital
T-FFA
TA
A’ A B’ B CC’
T-FFC
TC
T-FFB
TB
CLK
“1”
Contoh 2. Buatlah counter dengan diagram keadaan sebagai berikut menggunakan JK-FF
Illegal State Recovery
000 010001 110100 101
111 011
Contoh 2. Tabel eksitasi
Persamaan eksitasi adalahPersamaan eksitasi adalahJA = BCJA = BC KA = BKA = BJB = CJB = C KB = 1KB = 1JC = 1JC = 1 KC = 1KC = 1
PS A B C
NS A B C
INPUT JK - FF
JA KA JB KB JC KC
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 X 0 X 1 X 0 X 1 X X 1 1 X X 1 0 X 1 X X 1 X 1 X 0 0 X 1 X X 0 1 X X 1 X 1 X 1 0 X X 1 X 1 X 1
Contoh 2. Gambar rangkaian logika
JK - FFA
KA JA
A’ A B’ B CC’
“1”
JK - FFB
KB JB
JK - FFC
KC JC
XX. RANGKAIAN REGISTER DAN COUNTER
B.B. BCD COUNTER
Perancangan decode counter, untuk menghitung dari 0 hingga 9 dan disebut BCD Counter. Diperlukan 4 bit untuk mencapai 9 ( 1001 ), jadi ada 16 keadaan, 10 keadaan diurutan hitungan utama dan 6 illegal state. Counter ini memiliki input eksternal X, bila X = 1 Counter ini menghitung naik dan bila X = 0 counter ini menghitung turun.
Lanjutan …..
a/0000
f/0101
i/1000
h/0111
j/1001
g/0110
b/0001
e/0100
c/0010
d/0011
k,l,mn,o,p
DenganK/1010L/1011M/1100N/1101O/1110P/1111