kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/pkm-gt... · web viewselain...

26
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MITIGASI BANJIR MELALUI SOLUSI KOMPREHENSIF HS2 BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN DAN KOTA PASURUAN BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Cindy Ira Amalia 108341409719/2008 Juliyatin Putri Utami 308342410451/2008 Anggraeni Widyaningsih 308342410454/2008

Upload: trinhtuong

Post on 16-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MITIGASI BANJIR MELALUI SOLUSI KOMPREHENSIF HS2

BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN DAN KOTA PASURUAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GT

Diusulkan oleh:

Cindy Ira Amalia 108341409719/2008

Juliyatin Putri Utami 308342410451/2008

Anggraeni Widyaningsih 308342410454/2008

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

2010

Page 2: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

HALAMAN PENGESAHANUSUL PKM-GT

1. Judul Kegiatan : Mitigasi Banjir Melalui Solusi Komprehensif HS2 Berbasis Masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Cindy Ira Amaliab. NIM : 108321409719c. Jurusan : Fisikad. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malange. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Veteran Dalam No. 369A

Malang/ +625755069268f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Fatchur Rohman, M.Si

b. NIP : 196512081991031005c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ikan Tombro Barat, Puri

Kartika Asri J-17 Tunjung Sekar Malang/08123390529

Malang, 2 Maret 2010 Menyetujui,

Ketua Jurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr.Abdul Gofur, M.Si) (Cindy Ira Amalia) NIP. 195407071985031005 NIM. 108321409719

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan

(Drs. Kadim Masjkur, M.Pd, M. Si) (Dr. Fatchur Rohman, M.Si)

NIP. 195412161981021001 NIP. 196512081991031005

Page 3: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Daftar Isi

HalamanHalaman Judul ................................................................................................ iKata Pengantar .............................................................................................. iiDaftar Isi ........................................................................................................ iiiDaftar Gambar ............................................................................................... ivRingkasan ....................................................................................................... vPENDAHULUAN.......................................................................................... 1Latar Belakang ............................................................................................... 1Tujuan.............................................................................................................. 1Manfaat .......................................................................................................... 1GAGASAN .................................................................................................... 2Banjir di Pasuruan ......................................................................................... 2Upaya Pemerintah Selama Ini ....................................................................... 3Kemungkinan Banjir Dapat Diatasi ............................................................... 4Pihak yang Berperan........................................................................................ 4Langkah-langkah Pengimplementasian Solusi Banjir Komprehensif............ 5KESIMPULAN .............................................................................................. 9Daftar Pustaka.................................................................................................. 10Daftar Riwayat Hidup..................................................................................... 11

Page 4: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Daftar Gambar

HalamanGambar 1 Banjir di Pasuruan ......................................................................... 2Gambar 2 Metode Gasifikasi.......................................................................... 8Gambar 3 Biopori............................................................................................ 9

Page 5: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Ringkasan

Amalia, Cindy Ira, dkk. 2010. Mitigasi Banjir Melalui Solusi Komprehensif HS2 Berbasis Masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan

Banjir Pasuruan yang terjadi pada 9 Januari 2010 merupakan banjir terbesar yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di Pasuruan. Ketinggian banjir bahkan dapat mencapai 2,5 meter (detikNews). Banjir ini adalah kelanjutan dari banjir-banjir yang terjadi sebelumnya yang telah menyebabkan kerugian materi yang cukup besar karena mengakibatkan lumpuhnya aktivitas ekonomi masyarakat.

Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah, misalnya dengan memperbaiki tanggul dan aliran sungai seperti upaya berupa rencana pengerukan sungai dan pengembalian fungsi lahan kritis. Akan tetapi, upaya ini belum terealisasi akibat minimnya dana yang tersedia. Selain itu, peran serta masyarakat sekitar kurang dalam pelaksanaan upaya pemerintah tersebut. Bahkan masyarakatlah yang menjadi penanggung jawab utama atas terjadinya masalah lingkungan di daerah Pasuruan tersebut.

Jika ditinjau dari sebab-sebab terjadinya banjir, masalah yang menyebabkan terjadinya banjir sangat kompleks. Penyebab banjir tersebut antara lain disebabkan oleh rusaknya hutan lindung di lereng Gunung Arjuno akibat penjarahan dan kebakaran sehingga tidak tersedia ruang terbuka hijau. Selain itu, banjir juga disebabkan oleh dangkalnya sungai akibat tumpukan sampah dan

Berlandaskan dari beberapa penyebab tersebut, maka disusunlah Solusi Komprehensif yang terdiri dari empat tahapan yaitu: Tahap pertama: ReKop (Reboisasi Kopi), Tahapan Kedua: TPA SIAGA (Siap Antar Jaga), Tahap Ketiga: Gasifikasi Sampah dan Tahap Keempat adalah pembuatan pagar bantaran sungai dan biopori. Pelaksana dari solusi komprehensif ini adalah masyarakat sekitar. Dan pendukung terlaksananya solusi ini adalah pemerintah (baik perhutani maupun pemerintah daerah), mahasiswa dan LSM. Solusi tersebut mengedepankan pengembalian fungsi normal lingkungan dengan langkah-langkah strategis dan memberikan feedback ekonomi untuk masyarakat sekitar sehingga masyarakat antusias dalam melaksanakan upaya mengatasi banjir di Pasuruan. Dengan terlaksananya solusi ini diharapkan permasalahan lingkungan dapat teratasi dan keuntungan semua pihak tercapai pada saat pelaksanaan solusi ini.

Page 6: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banjir Pasuruan yang terjadi pada 9 Januari 2010 merupakan banjir terbesar yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di Pasuruan. Ketinggian banjir bahkan dapat mencapai 2,5 meter (detikNews). Akan tetapi, banjir-banjir sebelumnya juga tidak kalah meinmbulkan kerugian bagi masyarakat Bencana ini merupakan bencana yang diakibatkan oleh adanya pembakaran liar pada hutan di daerah hulu, pembuangan sampah secara sembarangan dari kawasan hulu sampai hilir dan kegiatan lain yang merusak alam.

Banjir telah menyebabkan kerugian materi yang cukup besar karena mengakibatkan lumpuhnya aktivitas ekonomi masyarakat. Banjir pada awal Januari tersebut juga merugikan masyarakat setempat dengan menyebabkan lebih dari 5.000 rumah warga yang tenggelam. Sawah warga juga terancam gagal panen akibat terendam banjir. Diperkirakan kerugian akibat banjir ini mencapai Rp3,697 miliar. Di samping kerugian materi, juga terdapat beberapa korban jiwa diantaranya tiga orang tewas disebabkan oleh banjir yang terjadi di kabupaten dan kota Pasuruan ini. Selain itu, banyak pelajar yang kehilangan kesempatan untuk belajar karena banyak gedung tempat belajar terendam oleh banjir.

Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah baik berupa upaya preventif maupun penanganan langsung. Upaya tersebut misalnya dengan memperbaiki tanggul dan aliran sungai. Akan tetapi, upaya tersebut masih kurang karena pada kenyataannya banjir di Kabupaten dan Kota Pasuruan ini merupakan masalah lingkungan yang kompleks.

Apabila permasalahan ini tidak dipecahkan, maka hanya dengan dipicu curah hujan yang tinggi di beberapa kawasan, maka banjir di wilayah Pasuruan akan rentan terjadi. Dan apabila permasalahan lingkungan ini tidak segera diselesaikan, maka kerugian fisik, materi, dan kerugian lain yang semakin besar akan diperoleh. Masyarakat merupakan penanggung jawab dan penerima dampak dari permasalahan lingkungan ini. Oleh karena itu, muncullah pemikiran untuk menyelesaikan masalah lingkungan di Pasuruan secara komprehensif dan melibatkan peran serta masyarakat sehingga masalah banjir di kabupaten pasuruan dapat terselesaikan. Sehingga karya tulis yang berjudul “Mitigasi Banjir Melalui Solusi Komprehensif HS2 Berbasis Masyarakat di Kabupaten dan Kota Pasuruan” ini disusun.

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.a. Mendeskripsikan solusi komprehensif berbasis masyarakat untuk mengatasi

banjir Pasuruan.b. Mengetahui efektivitas solusi komprehensif berbasis masyarakat untuk

mengatasi banjir Pasuruan.

Manfaat

Page 7: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penyusunan karya tulis ini adalaha. Bagi Masyarakat

Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan usaha baru yang dapat menghasilkan keuntungan baik secara ekonomi dan kesehatan.

b. MahasiswaMendapatkan wawasan baru tentang pentingnya menjaga lingkungan.

GAGASAN

Banjir di Pasuruan

Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia. Salah satu bencana banjir terbesar yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di Pasuruan. Banjir terjadi pada hari sabtu, 9 Januari 2010 yang bukan hanya mengakibatkan kerugian materi yang besar, tetapi juga menyebabkan beberapa korban jiwa dan kerusakan fasilitas di Kabupaten Pasuruan. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Pasuruan, Soenarto menyatakan bahwa kerugian materiil akibat banjir ini diduga mencapai Rp 2,6 miliar.

Gambar 1 Banjir di Pasuruan

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kabupaten Pasuruan, tercatat 6.635 rumah tenggelam, 10 rumah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan diterjang banjir. Selain itu banjir juga menyebabkan 2 jembatan rusak dan 8 kambing hilang, data ini hanya kerugian yang melanda kecamatan Bangil dan Beji yaitu tepatnya terjadi pada Kelurahan Kalianyar, Kalirejo, Latek, Manaruwi, Desa Tambakan dan Masangan pada Kecamatan Bangil, dan Desa Kedungringin, Kedungboto, Cangkringmalang, Beji, Pagak dan juga Gelanggang pada Kecamatan Beji. Sedangkan data lain yang diperoleh dari Soenarto, kepala administrasi perlindungan sosial, kesehatan dan kesejahteraan, kerugian lain yang

Page 8: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

ditimbulkan oleh banjir di Pasuruan adalah kerusakan 1.022 hektar sawah dan 125 hektar tambak ikan.

Upaya Pemerintah Selama Ini

Selama banjir terjadi, pemerintah melalui dinas sosial memberikan bantuan kepada korban banjir. Dinas sosial mengirimkan pasukan taruna siaga bencana untuk bertugas di daerah bencana membantu para korban banjir. Selain itu, Dinas Sosial juga mengirimkan bantuan berupa bahan makanan dan peralatan evakuasi bagi korban banjir Pasuruan (Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim, 2010).

Di samping upaya untuk membantu korban banjir. Upaya untuk mengatasi banjir itu sendiri juga dilakukan oleh pemerintah. Secara umum pemerintah telah memiliki program Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang merupakan upaya untuk mengatasi degradasi hutan dan lahan yang dampaknya semakin luas bagi masyarakat. Akan tetapi, upaya ini belum secara menyeluruh dapat menyentuh permasalahan yang timbul khususnya di daerah Kabupaten dan Kota Pasuruan itu sendiri. Penyebab utama banjir di Pasuruan karena sungai tidak bisa menjalani fungsi normalnya akibat tersumbat dan mengalami pendangkalan oleh sampah. Sebenarnya pemerintah telah memiliki rencana praktis untuk mengatasi masalah banjir ini. Upaya ini berupa rencana pengerukan sungai. Sayangnya, upaya ini belum terealisasi akibat minimnya dana yang tersedia. Menurut wakil bupati yang menjabat pada saat itu, Saifulloh Yusuf biaya pengerukan sungai agar sungai dapat normal kembali dalam mengalirkan air dapat mencapai 70 miliar rupiah.(Jawa Pos, Maret 2009). Pada saat upaya pengerukan sungai Kedunglarangan masih tertunda akibat dana, banjir di Pasuruan terjadi lagi di akhir tahun Desember 2009 akibat meluapnya sungai Kedunglarangan dan Kali Wrati.( Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim, 2010)

Selain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan oleh tidak adanya daerah resapan di daerah penyangga. Hal ini disebabkan oleh gundulnya daerah sekitar hutan di lereng Gunung Arjuno. Gundulnya hutan di lereng Gunung Arjuno disebabkan oleh terjadinya kebakaran dan pembukaan lahan oleh masyarakat (Tempo, Januari 2010). Kebakaran hutan di kawasan Taman Hutan Rakyat R. Soerjo tersebut dipicu oleh adanya titik api akibat musim kemarau pada awal tahun 2009. Akan tetapi, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Jatim Choiruddin Syakir menjelaskan bahwa kebakaran tersebut tidak hanya disebababkan oleh musim kemarau. Di duga kebakaran tersebut akibat ulah manusia. Departemen Kehutanan mengatasi hal tersebut dengan upaya pemadaman api. Selain itu Departemen Kehutanan juga mulai melarang warga untuk membuka lahan di hutan tersebut (Kapanlagi.com, November 2009).

Menurut pakar hukum lingkungan, Suparto Wijoyo, Hutan di wilayah Jawa Timur telah menyusut. Selain itu 86% hutan lestari di Jawa Timur telah menjadi lahan kritis Distorsi hutan di gunung Welirang dan Arjuno akan menyebabkan banjir Pasuruan akan terus datang setiap tahun (Suara Surabaya, Januari 2010). Perlu adanya langkah strategis untuk mengembalikan kondisi hutan, sehingga hutan dapat kembali melaksanakan fungsi penyerapan dan penahan air.

Page 9: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Kemungkinan Banjir dapat diatasi

Sebab-sebab terjadinya banjir Pasuruan telah dipaparkan oleh berbagai pihak. Masalah yang menyebabkan terjadinya banjir sangat kompleks. Fathurrohman, aktivis peduli lingkungan dan budaya Yayasan Kaliandra Sejati mengatakan bahwa banjir Pasuruan disebabkan oleh rusaknya hutan lindung di lereng Gunung Arjuno akibat penjarahan dan kebakaran. Dari 15.603 hektare luas hutan lindung di Taman Nasional Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo dan Perum Perhutani, 5.000 hektare di antaranya dalam keadaan kritis. Akibatnya, limpahan air hujan langsung memenuhi sejumlah sungai di kawasan hulu, seperti Sungai Kedung Larangan sehingga banjir bandang menjadi bencana rutin yang terjadi setiap tahun. Jika dicermati lebih dalam, ternyata terdapat beebrapa motif perusakan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat merusak lahan hutan untuk membuka lahan baru. Lahan baru tersebut dimanfaatkan untuk pemukiman dan perladangan. Mengingat pada kawasan hutan memiliki iklim yang nyaman untuk tempat tinggal dan pariwisata. Di samping itu lahan hutan juga memiliki tingkat kesuburan tanah yang cukup tinggi, sehingga masyarakat memanfaatkan potensi lahan tersebut.

Pendapat lain disampaikan oleh Kepala Tahura, Raden Soerjo Maryono yang memaparkan bahwa tidak tersedianya ruang terbuka hijau sebagai lahan resapan air menjadi salah satu penyebab banjir Badang tersebut selain itu dibutuhkan waktu 4-5 tahun untuk mengembalikan hutan kritis. Sedangkan dari pihak Bakesbang Linmas menyatakan bahwa hal menyebabkan banjir adalah penanganan sampah yang kurang baik. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Pasuruan, Soenarto memaparkan bahwa masyarakat sering membuang sampah di sekitar sungai. Sampah penduduk ini seringkali menyumbat aliran Sungai Kedunglarangan sehingga mengakibatkan banjir. Untuk mengatasi sampah tersebut, Pemkab menggunakan sebuah crane yang dioperasikan sejak Minggu untuk penanggulangan sementara, karena tanpa kesadaran dari masyarakat sendiri untuk tidak membuang sampah di sungai Kedunglarangan, maka upaya pengendalian banjir tidak akan berhasil.

Jika ditinjau dari beberapa paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan solusi komprehensif untuk menangani masalah lingkungan kompleks yang berdampak banjir di Pasuruan. Solusi yang dibutuhkan tidak hanya menekankan pada satu sisi saja, melainkan juga melibatkan beberapa komponen yang dianggap sebagai pemicu sehingga solusi yang didapatkan pun secara kompleks.

Pihak yang Berperan

Terdapat beberapa pihak yang akan difokuskan untuk bekerja sama dengan masyarakat dalam mengimplentasikan solusi komprehensif banjir ini, diantaranya pemerintah khususnya Perhutani, LSM dan mahasiswa. Berdasarkan data dari Dinas Infokom Jatim, Perum Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengemban tugas dan tanggung jawab pengelolaan hutan di Pulau Jawa, dengan wilayah hutan yang dikelola seluas 2,426 juta hektar, terdiri dari

Page 10: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

hutan produksi seluas 1,767 juta hektar dan sisanya hutan lindung. Secara struktural Perum Perhutani di bawah Kementerian Negara BUMN dengan Pembina Teknis Departemen Kehutanan.

Visi yang diemban Perum Perhutani, yakni menjadi pengelola hutan tropis terbaik di dunia. Sementara misi yang diemban, yakni mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari Bersama Masyarakat, meningkatkan produktifitas, kualitas dan nilai sumberdaya hutan. Selain itu, mengoptimalkan manfaat hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan serta potensi lainnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat (sekitar hutan), membangun sumberdaya manusia perusahaan yang bersih, berwibawa dan profesional, serta mendukung dan berperanserta dalam pembangunan wilayah dan perekonomian daerah.

Perum Perhutani berperan sebagai pengelola hutan tropis terbaik di dunia. Upaya-upaya yang kerap dilaksanakan yakni mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelolaan Hutan Lestari Bersama Masyarakat, meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai sumberdaya hutan. Selain itu, mengoptimalkan manfaat hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan serta potensi lainnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat (sekitar hutan), membangun sumberdaya manusia perusahaan yang bersih, berwibawa dan profesional, serta mendukung dan berperan serta dalam pembangunan wilayah dan perekonomian daerah.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, selain Perhutani, pihak yang berkejasama dengan masyarakat untuk mengatasi masalah ini adalah LSM dan Mahasiswa. Pemberdayaan LSM dan mahasiswa dapat dilakukan dengan menerapkan sistem karang taruna. LSM dan mahasiswa dapat bekerjasama untuk menerapkan program kerja seperti studi wilayah alam, perawatan dan gotong royong dalam hal pembersihan dan penghijauan. Memilih sasaran ini, karena sebagai golongan muda mereka akan lebih bersemangat dan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas. Mengingat mahasiswa merupakan agent of change dan LSM adalah penggerak masyarakat.

Pemeran utama dalam solusi mengatasi banjir ini adalah masyarakat . Masyarakat merupakan bagian yang akan dijadikan pemegang utama kendali karena penyebab dan dampak dari masalah lingkungan ini akan kembali pada masyarakat sekitar pada daerah tersebut. Dengan pengkoordinasian yang diserahkan kepada tokoh masyarakat yang ada di daerah sasaran yaitu kepala desa dan kiai sebagai tokoh yang dipercaya. Dengan keterlibatan beberapa pihak ini diharapkan dapat tercipta koordinasi yang baik untuk merealisasikan program solusi komprehensif untuk mengatasi banjir di kabupaten dan kota pasuruan.

Langkah-langkah Pengimplementasian Solusi Banjir Komprehensif

Dalam mengurangi permasalahan banjir di kabupaten dan kota pasuruan diperlukan suatu solusi komprehensif yang meliputi beberapa langkah sebagai berikut. Dengan menjalankan suatu sistem terpadu dengan menekankan pada keterlibatan masyarakat secara luas. Telah disinggung sebelumnya mengenai kerjasama dari berbagai pihak terkait dengan solusi praktis untuk menangani masalah banjir Pasuruan. Pada subbab ini akan dipaparkan tahapan-tahapan pelaksanaan solusi praktis tersebut antara lain sebagai berikut:

Page 11: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Tahap pertama: ReKop (Reboisasi Kopi)Reboisasi kopi dilakukan sebagai bentuk penghijauan di daerah hutan yang

gundul akibat penebangan liar. Alasan dipilih tanaman kopi antara lain dikarenakan keunggulan tanaman kopi dalam menyerap air. Kopi termasuk tanaman berperawakan pohon dengan kanopi daun yang tidak terlalu rindang sehingga memungkinkan lebih banyak penyerapan dari pada transpirasi yang dilakukan (Sasmitamihardja, 1990). Selain itu kopi termasuk varietas tanaman yang cocok tumbuh di lereng bukit(Barbour, 1989).

Tanaman kopi digunakan dalam program reboisasi ini karena keunggulan tanaman kopi dalam menyerap air dan profit yang akan diperoleh masyarakat sekitar. Sehingga kebiasaan masyarakat yang pada awalnya banyak menebang pohon untuk menjadikan hutan sebagai ladang dengan tanaman yang tidak mampu menyerap air dapat dialihkan, namun tetap dengan pertimbangan menguntungkan bagi masyarakat. Tahapan pertama ini diharapkan dapat menjadi feedback terhadap masyarakat secara ekonomi dan juga antisipasi banjir. Pengaturan lahan reboisasi di beberapa daerah rawan banjir seperti Beji, Gempol, Bangil, Kraton, Rejoso dan Lekok, diharapkan masuk dalam penjadwalan system tanam. Kerjasama dari dephut dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan strategi special yang akan dimasukkan dalam agenda masyarakat.

Tahapan Kedua: TPA SIAGA dan BiobasketTPA SIAGA (Siap Antar Jaga) diharapkan mampu menjadi TPA ideal

mulai dari tempat pembuangannya yang mudah dijangkau kendaraan, hingga kendaraan yang digunakan siap kapan saja untuk memindahkan sampah-sampah agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut. TPA pertama adalah di depan rumah warga dengan pemisahan jenis sampah (basah dan kering) TPA dapat dimasukkan dalam program dari pemerintah daerah feedback berbasis ekonomi. Mengingat selama ini pembuangan sampah di daerah Pasuruan masih belum terkoordinasi dengan baik. Dengan adanya TPA SIAGA ini diharapkan masyarakat yang selama ini acuh akan sampah akan menjadi lebih peduli karena adanya feedback ekonomi dalam pengelolaan pembuangan sampah tersebut.

Selain itu program ini dapat disisipi sistem pendayagunaan ternak atau bio basket. Sehingga sampah yang telah terkumpul tidak menimbulkan emisi karbon. Bio basket merupakan metode yang menekankan pada bantuan bakteri pengurai untuk mengurai sampah dan menyebabkan sampah menjadi tidak bau. Dengan penerapan bio basket, akan terjadi suatu mekanisme penguraian sampah yang lebih cepat. Masyarakat sebelumnya tetap memilah-milah mana sampah basah, kering dan sampah kaleng atau plastik. Untuk sampah basah dan kering yang dapat diuraikan dapat diberi campuran bakteri di dalam keranjang sampahnya. Cukup ditaburi ke dalam keranjang sampahnya, maka meskipun dibiarkan beberapa hari sampah tersebut tidak akan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Penerapan bio basket pada tahap awal ini memerlukan suatu starter awal sebagai perintis. Untuk itu diperlukan bantuan awal dari pemerintah untuk membantu mensosialisasikan bio basket ini misalnya dengan cara memberikan secara gratis bakteri pengurai secara cuma-cuma kepada masyarakat pada proses awal atau dapat dengan cara koordinasi dengan Kepala RT/RW pada suatu daerah

Page 12: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

untuk mengkoordinir pembelian bakteri tersebut.Penerapan bio basket ini juga dapat melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja dalam pengolahannya.

Dari mekanisme pengolahan sampah ini kemudian langkah selanjutnya adalah pengangkutan sampah ke TPA. TPA yang dipilih adalah TPA yang telah sesuai dengan ketentuan TPA secara badan hukum dengan mencakup kriteria diantaranya Pemilihan lokasi TPA sampah tidak berlokasi di danau, sungai, dan laut sehingga tidak mencemari air. Penentuan lokasi TPA disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu :

Tahap regional yang merupakan tahapan untuk menghasilkan peta yang berisi daerah atau tempat dalam wilayah tersebut yang terbagi menjadi beberapa zona kelayakan

Tahap penyisih yang merupakan tahapan untuk menghasilkan satu atau dua lokasi terbaik diantara beberapa lokasi yang dipilih dari zona-zona kelayakan pada tahap regional

Tahap penetapan yang merupakan tahap penentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang. Dalam hal ini masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan sistem

pengangkutan sampah yang ekonomis dan efisien. Misalnya dengan cara menggunakan cara angkutan sampah estafet. Sampah akan memiliki beberapa terminal sampah. Pada akhirnya akan berakhir di TPA. Peran pemerintah daerah dalam pengordinasian masyarakat dalam penerapan solusi ini akan berpengaruh cukup signifikan. Dan apabila TPA ini bisa terwujud maka keuntungan dari masing-masing pihak(baik masyarakat sekitar maupun pemerintah) dan keuntungan bersama(berkurangnya penyebab banjir)diprediksi akan terwujud.

Tahap Ketiga: Gasifikasi SampahSelanjutnya sampah dapat diolah melalui dalam beberapa metode. Ada

pengolahan sampah menjadi humus, penerapan sampah secara reduce, reuse dan recycle. Selain itu juga terdapat pengolahan sampah dengan tahapan gasifikasi. Pengolahan sampah dengan proses gasifikasi menjadi bahan bakar. Dengan pengolahan ini sampah yang telah berada di TPA dikumpulkan ke dalam suatu alat pembakaran yang telah termodifikasi fungsinya untuk juga mentransfer gas pembakaran menjadi bahan bakar. Metode ini merupakan metode yang menekankan pada mekanisme pada perubahan gas atau konversi gas. Proses konversi ini dilakukan dalam suhu tinggi agar plasma dapat menguraikan sampah-sampah organik, cairan, dan kertas untuk berubah menjadi gas panas bertekanan dan menguraikan molekul senyawa organik menjadi senyawa dasar seperti gas CO2, dan H2.

Page 13: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Gambar 2. Metode gasifikasi

Pada gasifikasi ini sampah akan bermanfaat sebagai penghasil gas untuk bahan bakar sehingga dapat bernilai jual kembali dan menghasilkan keuntungan balik bagi masyarakat. Gas yang dihasilkan dari transfer gas hasil pembakaran sampah dapat menjadi bahan bakar alternative. Metode ini diperlukan sosialisasi terlebih dahulu dan pembinaan dari pemerintah setempat sehingga untuk selanjutnya masyarakat dapat mengusahakannya dengan koordinasi dengan pemerintah desa dengan sistem bagi hasil.

Tahap Keempat: Pagar Bantaran Sungai dan Biopori

Pada tahap ini adalah meninggikan batas pinggir sungai dengan batuan dan menanami dengan tanaman di pinggiran sungai. Karena pada sungai yang sering banjir, akan membawa tanah yang berpotensi untuk ditanami tanaman organik berupa sayur-sayuran dan tanaman yang sistem perakaran serabut. Dengan usaha ini selain dapat dijadikan pagar alami bantaran sungai, juga dapat dijadikan lahan usaha baru bagi masyarakat.

Di zona kedua setelah pagar bantaran yang berupa batuan dan lahan tanaman organik dapat dilakukan Metode Biopori. Pembuatan biopori dapat berfungsi sebagai penyerap air lebih cepat. Lubang Resapan Biopori berupa sebuah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang ini akan memicu munculnya biopori secara alami di dalam tanah. Prinsip kerja lubang peresapan biopori sangat sederhana. Lubang yang kita buat, kemudian diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah yang disebut biopori. Rongga-rongga (biopori) ini menjadi saluran bagi air untuk meresap ke dalam tanah.

Page 14: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

Gambar 3. Biopori

Lubang resapan biopori adalah teknologi sederhana yang tepat guna dan ramah lingkungan. Lubang biopori ini mampu meningkatkatkan meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah.

KESIMPULAN

Solusi banjir komprehensif yang merupakan perpaduan beberapa teknik yang harus diimplementasikan dengan melibatkan beberapa pihak terkait seperti pemerintah, LSM dan mahasiswa serta masyarakat setempat. Solusi ini mencakup 3 objek utama yang diatasi yaitu hutan dengan reboisasi tanaman kopi, pengelolaan sampah dengan gasifikasi serta adanya metode biobasket dan TPA siaga.

Teknik implementasi yang dilakukan mengandalkan pada keterpaduan metode-metode dengan menitikberatkan pada sumber masalah. Pada reboisasi tanaman kopi dipilih daerah yang gundul dan rawan longsor. Tanaman kopi dipilih selain karena kemampuannya dalam menyerap air juga dikarenakan keuntungan balik yang akan diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya pengelolaan sampah dengan metode gasifikasi yaitu gas hasil pembakaran sampah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar, namun sebelumnya diadakan pengelolaan TPA menggunakan Metode Bio Basket yang dapat menjaga sampah agar tidak bau hingga penyalurannya ke TPA terakhir. Solusi komprehensif juga menyoroti bantaran sungai untuk dipagari secara alami dengan batuan dan tanaman potensial organik yang juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pembuatan biopori di zona kedua setelah pagar bantaran dilakukan sebagai pelangkap solusi komprehensif ini karena fungsinya yang dapat menyerap dengan cepat air yang berasal dari luapan sungai.

Penerapan solusi komprehensif akan efektif karena sudah mencakup ke dalam titik-titik permasalahan. Dengan penangangan yang juga berorientasi pada

Page 15: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

keuntungan ekonomi dan keterlibatan berbagai pihak, maka solusi komprehensif penanganan banjir ini dapat menarik minat masyarakat untuk berperan serta membantu. Selain itu juga dengan melibatkan beberapa pihak sehingga tercipta suatu koordinasi, maka solusi komprehensif ini mudah direalisasikan sesuai harapan untuk mengatasi banjir.

DAFTAR PUSTAKA

Asthary, Ratih. Sampah, Kompos,Bahan Bakar dan Listrik [serial online] 2007 November.http://www/Sampah,%20Kompos,%20Bahan%20Bakar,%20dan%20Listrik%20-%20Majari%20Magazine.html. Diakses 4 Februari, 2010Anonim. Pohon Sintetis Serap CO2 1.000 Kali Lebih Cepat [serial online] 2009 Agustus. http://www/ pohon-sintetis-serap-co2-1000-kali.html. Diakses 4 Pebruari, 2010.Anonim. id.wikipedia.org/wiki/Biopori. Diakses 4 Februari 2010.Barbour, dkk. 1989. Terrestrial Plant Ecology second Edition. California: Cummings Publishing Company, Inc.Sasmitamihardja, Dradjat. 1990. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Bandung: FMIPA ITB.

Page 16: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Ketua Kelompok1. Nama : Cindy Ira Amalia2. Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 24 Maret 19903. Agama : Islam4. NIM : 1083214097195. Jurusan/Prodi : Jurusan Fisika / S1 Pendidikan Fisika6. Fakultas : Fakultas MIPA7. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang8. Alamat di Malang : Jl. Veteran Dalam 369 A9. Nomor HP : +8575506926810. Karya Tulis :

- Ampas Tebu Fermentasi sebagai Alternatif Pakan Ternak Ruminansia

- Pemanfaatan Biji Durian sebagai Alternatif Pengganti Tepung pada Pembuatan Kue Basah

- Metode SOPAN dan SANTUN sebagai Metode Alternatif Untuk Menekan Tingkat Penggunaan Miras dan Narkoba: Kajian Al Qur’an Surat Al-Baqarah 219

Malang, 2 Maret 2010

Ketua Kelompok

Cindy Ira AmaliaNIM 108321409719

Page 17: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

II. Anggota Kelompok1. Nama : Juliyatin Putri Utami2. Tempat, tanggal lahir : Pamekasan, 27 Juli 19903. Agama : Islam4. NIM : 3083424104515. Jurusan/Prodi : Jurusan Biologi / S1 Biologi6. Fakultas : Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam7. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang

8. Alamat di Malang : Jl. Veteran dalam 369 A Malang

9. Nomor HP : +6285646150393

10. Karya Tulis :

- Pemanfaatan Serasah sebagai Alternatif Bahan Bakar Rumah

Tangga

- Pemanfaatan Gelombang Air Laut sebagai Energi Alternatif

Pembangkit Listrik

- Ampas Tebu Fermentasi sebagai Alternatif Pakan Ternak

Ruminansia

- Metode SOPAN dan SANTUN sebagai Metode Alternatif Untuk

Menekan Tingkat Penggunaan Miras dan Narkoba: Kajian Al

Qur’an Surat Al-Baqarah 219

Malang, 2 Maret 2010

Anggota Kelompok

Juliyatin Putri Utami

NIM 308342410451

Page 18: kemahasiswaan.um.ac.idkemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-GT... · Web viewSelain tidak normalnya jalannya aliran air di sungai, banjir di daerah ini juga disebabkan

III. Anggota Kelompok1. Nama : Anggraeni Widyaningsih2. Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 23 November 19903. Agama : Islam4. NIM : 3083424104545. Jurusan/Prodi : Jurusan Biologi / S1 Biologi6. Fakultas : Fakultas MIPA7. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang8. Alamat di Malang : Jl. Terusan Ambarawa9. Nomor HP : +8564553040210. Karya Tulis :- Ampas Tebu Fermentasi sebagai Alternatif Pakan Ternak Ruminansia- Pemanfaatan Biji Durian sebagai Alternatif Pengganti Tepung pada

Pembuatan Kue Basah- Metode SOPAN dan SANTUN sebagai Metode Alternatif Untuk

Menekan Tingkat Penggunaan Miras dan Narkoba: Kajian Al Qur’an Surat Al-Baqarah 219

Malang, 2 Maret 2010

Anggota Kelompok

Anggraeni Widyaningsih

NIM 308342410454